cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Buletin Anatomi dan Fisiologi (Bulletin of Anatomy and Physiology)
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 25276751     EISSN : 25410083     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 18 Documents
Search results for , issue "Volume 3, Nomor 1, Tahun 2018" : 18 Documents clear
Penggunaan Kinetin, Asam Naftalen Asetat, dan Benzil Adenin dalam Induksi Kalus Kecubung (Datura metel L.) Secara In Vitro Yulita Nurchayati; Santosa Santosa; Laurentius H Nugroho; Ari Indrianto
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 3, Nomor 1, Tahun 2018
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.3.1.2018.105-109

Abstract

Kecubung (Datura metel L.) merupakan tumbuhan penghasil hyosciamin dan skopolamin, yang berkasiat sebagai anticholergic dan spasmolytic. Kedua metabolit dapat ditingkatkan produksinya dari kultur kalus. Induksi  kalus dari daun kecubung dilakukan dengan menggunakan aplikasi zat pengatur tumbuh (ZPT). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari respon dan perkembangan daun kecubung terhadap beberapa macam hormon dan untuk menseleksi kalus yang terbentuk secara in vitro. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 6 perlakuan ZPT dalam medium Murashige & Skoog (MS) yaitu tanpa hormon, Kinetin tunggal, NAA tunggal, kombinasi Kinetin dan NAA, BA tunggal serta kombinasi BA dan NAA.  Daun yang telah disterilkan ditumbuhkan dalam medium MS dengan penambahan sukrosa 3% dan beberapa ZPT perlakuan dan diberikan 5 ulangan.   Kalus yang terbentuk disubkultur dalam medium yang sama formulasinya untuk mengoptimalkan pertumbuhan. Hasil menunjukkan bahwa kalus dapat terbentuk pada semua medium yang diujikan. Kalus yang remah diperoleh dari medium MS dengan ZPT kombinasi kinetin 3x10-5 M dan NAA 10-5 M. Respon kalus yang berbeda diperoleh dari medium dengan penambahan BA tanpa NAA. Penambahan BA tunggal 6x10-6 M dalam medium MS menginduksi kalus yang embrionik. Kata kunci : induksi kalus; zat pengatur tumbuh; kalus remah; kalus embrionik 
Pengaruh Pemberian Pupuk Nanosilica terhadap Pertumbuhan dan Kandungan Serat Kasar Tanaman Rumput Gajah (Pennisetum purpureum Schum.) sebagai Bahan Pakan Ternak Alivia Prima Laksmita; Sri Widodo Agung Suedy; Sarjana Parman
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 3, Nomor 1, Tahun 2018
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.3.1.2018.29-38

Abstract

Silika merupakan unsur yang memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman khususnya kelompok Graminae seperti rumput gajah. Rumput gajah (Pennisetum purpureum Schum.) merupakan bahan pakan utama bagi kehidupan ternak serta merupakan dasar dalam usaha pengembangan peternakan. Rumput gajah membutuhkan silika lebih banyak, karena lahan pertanian di Indonesia banyak mengalami leaching unsur hara mikro termasuk Si. Penambahan Si melalui pemupukan diperlukan untuk tanaman akumulator Si. Pemupukan silika dalam bentuk nano saat ini sedang dikembangkan karena langsung mencapai target, dan dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh pemberian pupuk nanosilika serta konsentrasi optimal pupuk nanosilika terhadap pertumbuhan dan kandungan serat kasar rumput gajah. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu konsentrasi pemupukan nanosilika, 5 perlakuan dan 5 ulangan dengan konsentrasi nanosilika P0:0mL/L (kontrol), P1:2,5 mL/L, P2: 5 mL/L, P3: 7,5 mL/L, P4: 10 mL/L dan dipanen pada umur 40 HST dan 60 HST. Data dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perlakuan P4 dapat meningkatkan pertumbuhan yaitu tinggi tanaman sebanyak 17,5%, jumlah daun sebanyak 27,1%, luas daun sebanyak 76,03% dari perlakuan kontrol pada umur 40 HST, sedangkan pada umur 60 HST parameter pertumbuhan yaitu tinggi tanaman meningkat 42,6%, jumlah daun meningkat 49,5%, luas daun meningkat 86,02%, berat basah meningkat 157,81%, berat kering meningkat 102,44% dibandingkan kontrol. Hasil pemupukan pada perlakuan P3 dapat meningkatkan serat kasar sebanyak 13,2% pada umur 60 HST dibandingkan kontrol. Kata kunci: pertumbuhan; serat kasar; rumput gajah; nanosilika
Pertumbuhan Batang, Akar dan Daun Gulma Katumpangan (Pilea microphylla (L.) Liebm.) Agustina Tri Hapsari; Sri Darmanti; Endah Dwi Hastuti
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 3, Nomor 1, Tahun 2018
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.3.1.2018.79-84

Abstract

Pilea microphylla (L.) Liebm. adalah gulma yang diketahui mempunyai kandungan  senyawa fenolik dan flavonoid cukup tinggi, sehingga sering dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat. Sampai saat ini penelitian tentang Pilea microphylla (L.) Liebm. sebagian besar dilakukan  pada aspek fitokimia, sedangkan aspekpertumbuhan dan  perkembangan anatomi masih jarang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan anatomi organ batang, akar, dan daun Pilea microphylla (L.) Liebm. dengan membandingkan ukuran sel pada organ batang, akar serta daun muda dan dewasa. Sampel organ diambil secara acak, pembuatan preparat anatomi organ dengan metode parafin dan replika sedang pengukuran sel menggunakan fotomikrograf. Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan batang, akar dan daun Pilea microphylla (L.) Liebm. ditunjukkan dengan terjadinya penambahan diameter  batang dan diameter lumen xilem batang, penambahan diameter akar dan diameter lumen xilem akar, penambahan lebar daun  dan kerapatan stoma. Kata kunci:  Pilea microphylla (L.) Liebm.;  pertumbuhan; xilem; anatomi
Pengaruh Kombinasi Pupuk NPK dan Pengapuran pada Tanah Gambut Rawa Pening terhadap Pertumbuhan Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum Mill) Amelia Lestari; Endah Dwi Hastuti; Sri Haryanti
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 3, Nomor 1, Tahun 2018
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.3.1.2018.1-10

Abstract

Tanah gambut berasal dari dekomposisi bahan organik sehingga memiliki pH tanah yang asam dan kaya kadar C-organik. Pemanfaatan tanah gambut Rawa Pening saat ini masih sangat terbatas. Pemberian kombinasi pupuk NPK dan kapur dolomit sebagai upaya meningkatkan pH tanah, sehingga tanah gambut dapat dimanfaatkan sebagai media tanam yang baik bagi tanaman tomat. Tujuan penelitian ini mengetahui kombinasi pupuk NPK dan kapur dolomit terhadap pertumbuhan tanaman tomat yang optimum pada media tanah gambut.. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan dua faktor yaitu konsentrasi pupuk NPK (P): tanpa pupuk NPK (P0), pupuk NPK 5 g/tanaman (P1), pupuk NPK 10 g/tanaman (P2), pupuk NPK 15 g/tanaman (P3) dan kapur dolomit (K): tanpa kapur dolomit (K0), kapur dolomit 15 g/tanaman (P1), kapur dolomit 25 g/tanaman. Penelitian menggunakan 12 perlakuan masing-masing dengan 3 ulangan. Analisis data yang digunakan adalah Analisis of Variance (ANOVA) yang dilanjutkan dengan uji beda nyata Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) taraf kepercayaan 95 %. Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, berat basah dan berat kering. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara statistik tidak berpengaruh. Terdapat interaksi antara pupuk NPK dan kapur dolomit terhadap berat basah dan berat kering tanaman tomat. Interaksi 5 g/tanaman dan kapur dolomit 15 g/tanaman menghasilkan berat basah dan berat kering yang optimal. Kata kunci: tomat (Lycopersicon esculentum Mill); gambut; NPK; dolomit; pertumbuhan
Diskripsi Morfologi Skeleton Celepuk Jawa (Otus angelina) Betina Tyas Rini Saraswati; Silvana Tana; Enny Yusuf Wachidah Yuniwarti
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 3, Nomor 1, Tahun 2018
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.3.1.2018.110-115

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengamati morfologi skeleton pada burung hantu Celepuk jawa (Otus angelinae). Dua ekor Otus angelinae betina dibius dengan chloroform, bulu dan otot dibersihkan dan diamati skeleton yang menyusun tubuh. Diskripsi morfologi skeleton yang meliputi skeleton atau kerangka tubuh, leher,  tulang belakang, ekstremitas kaki dan sayap. Hasil penelitian menunjukkan Celepuk jawa mempunyai skeleton ringan, tulang dada pipih, tulang ekstremitas berongga dan ringan, tulang belakang bergabung membentuk skeleton yang padat, sehingga dapat disimpulkan bahwa  morfologi skeleton tersebut sangat tepat untuk adaptasi terbang. Kata kunci : burung hantu; tulang
Kandungan Protein, Indeks Putih Telur (IPT) dan Haugh Unit (HU) Telur Itik Setelah Perendaman dengan Larutan Daun Jambu Biji (Psidium guajava) yang disimpan pada Suhu 270C Nur Azizah; Muhammad Anwar Djaelani; Siti Muflichatun Mardiati
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 3, Nomor 1, Tahun 2018
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.3.1.2018.46-55

Abstract

Telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang bergizi tinggi sehingga banyak di gemari dikalangan masyarakat. Protein telur mempunyai mutu yang tinggi, karena memiliki susunan asam amino esensial yang lengkap sehingga dijadikan patokan untuk menentukan mutu protein dari bahan pangan yang lain. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan protein, Haugh Unit (HU) dan Indeks Putih Telur (IPT) telur itik setelah diberi perlakuan pencucian dan perendaman dengan larutan daun jambu biji (Psidium guajava) yang disimpan pada suhu kamar dalam jangka waktu 28 hari. Penelitian ini menggunakan 45 butir telur itik dengan 9 perlakuan dan 5 kali ulangan, P0: kontrol, P1: cuci dan rendam hari 14, P2: cuci dan rendam hari 28, P3: cuci tidak rendam hari 14, P4: cuci tidak rendam hari 28, P5: tidak cuci rendam hari 14, P6: cuci tidak rendam hari 28, P7: tidak cuci tidak rendam hari 14, P8: tidak cuci tidak rendam hari 28, dengan lama penyimpanan telur 14 hari dan 28 hari pada suhu kamar. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Variabel pengamatan yaitu kadar protein, Indeks Putih Telur, serta Haugh Unit. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji ANOVA pada taraf signifikan 5% dan dilanjutkan dengan uji Duncan dengan α=0,05. Hasil simpulan data menunjukkan penelitian perendaman telur dengan larutan daun jambu biji (Psidium guajava) yang disimpan dalam suhu 270C selama 28 hari dengan kadar tanin 3.90% dan perendaman selama 30 menit tidak efektif untuk mempertahankan protein, Indeks Putih Telur (IPT), dan Haugh Unit telur itik. Kata kunci : telur itik; haugh unit; indeks putih telur; protein; larutan daun jambu biji (Psidium guajava) 
Aktivitas Antioksidan Berbagai Minyak Edible Menggunakan Metode DPPH Enny Yusuf Wachidah Yuniwarti; Tyas Rini Saraswati; Endang Kusdiyantini
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 3, Nomor 1, Tahun 2018
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.3.1.2018.85-88

Abstract

Natural antioksidan secara tradisonal sudah digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit dan juga digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, terutama penyakit degeneratif. Indonesia mempunyai bahan alami yaitu berbagai minyak edible yang digunakan sebagai nutraceutical atau natural antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aktivitas antioksidan dari minyak buah merah, olive oil, vco dan minyak wijen, menggunakan metode 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH), sehingga didapatkan jenis minyak edibel yang dapat digunakan sebagai natural antioksidan. Radikal bebas  1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH) digunakan sebagai salah satu metode dalam pengukuran aktivitas antioksidan. Aktivitas scavenging DPPH melalui delokalisasi elektron yang akan mengubah larutan dari kuning menjadi ungu. Metode DPPH ini merupakan metode yang sensitif untuk menguji aktivitas antioksidan Penelitian ini menggunakan empat jenis minyak edible dengan lima kali ulangan pengukuruan. Berdasarkan hasil ANOVA dan uji lanjut BNT pada taraf kepercayaan 95% maka didapatkan bahwa olive oil merupakan antioksidan yang paling kuat. Kata kunci : olive oil; vco; red fruit oil; natural antioksidan
Interaksi antara Tingkat Ketersediaan Air dan Varietas terhadap Kandungan Prolin serta Pertumbuhan Tanaman Kedelai (Glycine max L. Merr) Eko Wahono; Munifatul Izzati; Sarjana Parman
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 3, Nomor 1, Tahun 2018
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.3.1.2018.11-19

Abstract

Produksi kedelai di Indonesia mengalami penurunan karena kondisi cuaca yang tidak menentu, maka perlu dilakukan penanaman kedelai yang toleran terhadap cekaman kekeringan untuk mengatasi permasalahan ini. Kedelai melakukan adaptasi cekaman kekeringan dengan cara mengakumulasi prolin untuk melindungi sel dari kerusakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat ketersediaan air terhadap pertumbuhan dan kandungan prolin pada tanaman kedelai varietas Wilis dan Grobogan. Penelitian ini dilaksanakan di Greenhouse Gombel Lama dan di Laboratorium Biologi Struktur dan Fungsi Tumbuhan Jurusan Biologi FSM Undip. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial, 2 faktor yaitu tingkat ketersediaan air dan varietas dengan 6 perlakuan dan 3 pengulangan. Analisis data menggunakan Analisis of Variance (Anova) dilanjutkan uji beda nyata Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf signifikasi 95%. Parameter yang diamati adalah kandungan Prolin dan pertumbuhan (tinggi tanaman, berat basah dan kering tajuk, berat basah dan kering akar). Hasil penelitian menunjukkan tingkat ketersediaan air berpengaruh terhadap kandungan prolin dan pertumbuhan. Ketersediaan air terendah menghasilkan kandungan prolin tertinggi, yaitu pada varietas Grobogan sebesar 2,15 µmol/gr dan Wilis 2,30 µmol/gr. Varietas tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan prolin dan pertumbuhan tanaman kedelai, tetapi berpengaruh signifikan terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun trifoliat. Varietas Grobogan lebih unggul terhadap cekaman kekeringan dibandingkan Wilis dilihat dari tinggi tanaman dan jumlah daun trifoliat.Kata kunci :  prolin; ketersediaan air; kedelai; Glycine max
Peran Cahaya bagi Kehidupan Unggas: Respons Pertumbuhan dan Reproduksi Kasiyati Kasiyati
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 3, Nomor 1, Tahun 2018
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.3.1.2018.116-125

Abstract

Aves merupakan hewan model terbaik yang memberikan respons dengan adanya paparan cahaya artifisial. Pemanfaatan cahaya pada budi daya unggas telah lama diterapkan karena memiliki beragam keuntungan. Cahaya memiliki fungsi penting untuk mengatur ritme harian, pertumbuhan, hingga reproduksi, selain sebagai penerangan. Sistem perkandangan unggas modern menggunakan beragam sumber cahaya, salah satunya adalah light emitting diode (LED). Aspek pencahayaan yang diterapkan pada budi daya unggas dan masih terus diteliti hingga saat ini terdiri atas tiga hal penting, yaitu intensitas, warna, dan fotoperiode cahaya. Tujuan dari review artikel ini adalah mengkaji peran cahaya pada respons pertumbuhan dan performa reproduksi unggas. Penggunaan cahaya biru dan hijau meningkatkan pertumbuhan pada broiler dan puyuh, sedangkan pertumbuhan itik Pekin meningkat dengan adanya paparan cahaya biru dan merah. Cahaya merah maupun penggunaan cahaya dengan fotoperiode 16 L:8D meningkatkan sintesis dan sekresi estradiol pada unggas lokal sehingga dalam jangka panjang dapat meningkatkan jumlah folikel ovari yang fungsional dan menjamin produksi telur berkelanjutan. Kata kunci: cahaya monokromatik; unggas; pertumbuhan; estradiol
Bentuk, Tipe dan Ukuran Amilum Umbi Gadung, Gembili, Uwi Ungu, Porang dan Rimpang Ganyong Hida Kumalawati; Munifatul Izzati; Sri Widodo Agung Suedy
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 3, Nomor 1, Tahun 2018
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.3.1.2018.56-61

Abstract

Umbi dan rimpang memiliki bentuk, tipe dan ukuran amilum yang bervariasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk, tipe dan ukuran amilum umbi gadung, gembili, uwi ungu, porang, dan rimpang ganyong. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan lokasi pengambilan dan usia sampel yang telah ditentukan. Umbi porang (12 bulan) diambil dari daerah Semarang, sedangkan umbi gadung (9 bulan), gembili (9 bulan), uwi ungu (9 bulan ) dan rimpang ganyong (7 bulan) diambil dari daerah Pati. Parameter yang diamati yaitu bentuk, tipe dan ukuran amilum masing-masing dengan 5 ulangan. Data penelitian dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA) pada taraf kepercayaan 95% dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa amilum umbi gadung, gembili dan porang memiliki bentuk bulat tidak beraturan serta tipe konsentris, sedangkan amilum umbi uwi ungu dan rimpang ganyong memiliki bentuk bulat lonjong serta tipe eksentris. Rimpang ganyong memiliki diameter amilum terpanjang (kisaran 15,928 µm - 81,722 µm), sedangkan umbi gadung memiliki diameter amilum terpendek (kisaran  2,399 µm - 4,072 µm). Kata kunci: Umbi; rimpang; amilum 

Page 1 of 2 | Total Record : 18