cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Buletin Anatomi dan Fisiologi (Bulletin of Anatomy and Physiology)
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 25276751     EISSN : 25410083     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Volume 5, Nomor 2, Tahun 2020" : 14 Documents clear
Respons Fisiologi Tanaman Cabai (Capsicum annuum) Var. Lembang 1 Terhadap Infeksi Fusarium oxysporum pada Umur Tanaman yang Berbeda Himmatul Ulya; Rejeki Siti Ferniah; Sri Darmanti
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 5, Nomor 2, Tahun 2020
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.5.2.2020.174-182

Abstract

Cabai  merah  merupakan  komoditas hortikultura yang banyak dibudidayakan oleh  petani, namun  penyakit layu fusarium  yang disebabkan oleh infeksi fungi Fusarium oxysporum menjadi kendala utama dalam budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji respons fisiologi tanaman cabai  kultivar Lembang-1 pada umur tanaman yang berbeda terhadap infeksi F.oxysporum. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 2x2. Faktor pertama adalah infeksi F.oxysporum (diinfeksi dan tidak diinfeksi) dan faktor kedua adalah umur tanaman cabai  saat infeksi  (35 dan 75 hari setelah tanam). Masing-masing perlakuan dengan 3 ulangan. Parameter yang diamati adalah panjang dan lebar porus stomata, kadar pigmen fotosintesis dan pertumbuhan relative tanaman cabai.  Data kuantitatif yang diperoleh dianalisis dengan Analysis of Variance (Anova) dilanjutkan dengan uji DMRT pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman cabai  yang diinfeksi F.oxysporum pada umur 35 SHT lebih responsif  dibanding dengan yang diinfeksi pada umur 75 SHT.  Respon fisiologinya tanaman cabai yang diinfeksi pada hari ke 35 setelah tanam adalah  penyempitan lebar porus stomata sebesar 31,2%, penurunan kadar pigmen klorofil dan karotenoid sebesar 18%, penurunan tinggi batang 10,4% dan penurunan panjang akar 15,9%.Kata Kunci: defisiensi air, infeksi fungi, stomata, xylem
Efek Pemberian Ekstrak Etanol Daun Mimba (Azadirachta indica A. Juss.) terhadap Struktur Ren Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) yang Diberi Pakan Tinggi Lemak Winda Arini; Sri Isdadiyanto; Agung Janika Sitasiwi
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 5, Nomor 2, Tahun 2020
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.5.2.2020.157-165

Abstract

Daun mimba mengandung senyawa bioaktif diantaranya terpenoid, alkaloid dan flavonoid yang diduga memiliki efek dalam menurunkan kolesterol. Penelitian bertujuan untuk menguji efek pemberian ekstrak etanol daun mimba (Azadirachta indica A. Juss.) terhadap struktur ren tikus putih (Rattus norvegicus L.) yang diberi pakan tinggi lemak. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang dibagi menjadi 6 kelompok dan 4 kali pengulangan, yaitu P0 (kontrol negatif), P1 (kontrol positif), P2 (simvastatin 8 mg), P3, P4 dan P5 (uji dosis ekstrak etanol daun mimba 75, 100 dan 125 mg). Variabel yang diamati yaitu bobot ginjal, diameter glomerulus, diameter kapsula Bowman dan tebal ruang Bowman. Hasil penelitian menunjukan tidak terdapat pengaruh bermakna (p>0,05) dari pemberian ekstrak etanol daun mimba terhadap bobot ginjal, diameter glomerulus, diameter kapsula Bowman dan tebal ruang Bowman pada ginjal tikus yang diberi pakan tinggi lemak. Kesimpulan penelitian ini yaitu ekstrak etanol daun mimba mampu memperbaiki struktur ginjal tikus hiperlipidemia. Kata kunci : pakan tinggi lemak, daun mimba, diameter glomerulus, diameter kapsula Bowman
Pengaruh Imbuhan Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) pada Pakan terhadap Bobot Beberapa Organ Dalam dan Lemak Abdominal Itik Pengging (Anas platyrhyncos) Dara Puspita Jati Windoro; Kasiyati Kasiyati; Muhammad Anwar Djaelani; Sunarno Sunarno
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 5, Nomor 2, Tahun 2020
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.5.2.2020.109-118

Abstract

Daun kelor (Moringa oleifera Lam.) mengandung antioksidan, vitamin C, vitamin A, kalsium, protein, dan berbagai macam asam amino. Semua kandungan nutrien tersebut berperan penting dalam menunjang produktivitas itik pengging, baik daging maupun organ dalam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh imbuhan tepung daun kelor pada pakan terhadap bobot organ dalam dan lemak abdominal itik pengging. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 kali ulangan, yaitu kelompok kontrol dan perlakuan pakan basal yang diberi suplemen tepung daun kelor 2,5; 5; 7,5 dan 10%. Pemberian pakan dan minum dilakukan secara ad libitum. Data dianalisis dengan pola distribusi normal dan homogenitas data, kemudian untuk mengetahui perbedaan antarkelompok, data dianalisis dengan ANOVA-satu arah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa imbuhan suplemen tepung daun kelor pada pakan itik pengging tidak berpengaruh signifikan (P>0,05) terhadap bobot jantung, limpa, lambung, dan lemak abdominal itik pengging. Kesimpulan dari penelitin ini adalah imbuhan tepung daun kelor pada pakan tidak meningkatkan bobot jantung, limpa, dan lambung, serta tidak menurunkan lemak abdominal itik pengging. Kata kunci: daun kelor, jantung, limpa, lambung, lemak abdominal, itik pengging.
Pengaruh Pemberian Serbuk Rimpang Kunyit (Curcuma longa L.) terhadap Jumlah Folikel Ovarium Tikus Putih (Ratus norvegicus) Premenopause Teguh Suprihatin; Sri Rahayu; Muhaimin Rifa'i; Sri Widyarti
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 5, Nomor 2, Tahun 2020
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.5.2.2020.190-197

Abstract

Penurunan jumlah folikel ovarium secara drastis karena peningkatan kadar hormon FSH adalah kondisi umum pada wanita premenopause. Penelitian bertujuan mengetahui potensi serbuk rimpang kunyit dalam menghambat laju penurunan jumlah folikel ovarium pada tikus putih premenopause. Hewan uji adalah 30 ekor tikus putih betina, galur Wistar, usia 12 bulan, bobot 200-250 g. Hewan uji dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (P0), diberi perlakuan akuades 4 ml/hari; kelompok kontrol positif (P1), diberi perlakukan serbuk kurkumin 6,75 mg/kg BB; kelompok perlakuan 1 (P2), diberi perlakukan serbuk kunyit 100 mg/kg BB; kelompok perlakuan 2 (P3), diberi perlakukan serbuk kunyit 200 mg/kg BB; kelompok perlakuan 3 (P4), diberi perlakukan serbuk kunyit 400 mg/kg BB; dan kelompok perlakuan 4 (P5), diberi perlakukan serbuk kunyit 800 mg/kg BB. Perlakuan per oral setiap hari selama 27 hari. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap, data jumlah folikel ovarium dianalisis menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan Uji BNJ. Kelompok perlakuan serbuk rimpang kunyit dengan dosis 200 mg/kg BB menunjukkan peningkatan jumlah folikel primer dan jumlah folikel antral tertinggi yaitu 9,7±1,52 atau sebesar 262,16% dan 6,7±0,57 atau sebesar 181,08% dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif.Kata kunci: foikel primer, folikel antral, kurkumin, FSH.
Efek Serbuk Kunyit dan Kurkumin Terhadap Status Darah (Mus musculus L.) yang Diberi Minuman Beralkohol (Ciu) Fajriyah Rizki Nazila; Tyas Rini Saraswati; Silvana Tana
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 5, Nomor 2, Tahun 2020
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.5.2.2020.90-95

Abstract

Kurkumin dalam kunyit mengandung atioksidan yang berpotensi memperbaiki gangguan eritropoiesis. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh serbuk kunyit dan kurkumin terhadap status darah mencit (Mus musculus L.) yang diberi minuman beralkohol (ciu). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan  20 ekor mencit jantan berbobot seragam yaitu 0.03 kg, dibagi ke dalam 4 kelompok perlakuan dan 5  kali ulangan. R0 merupakan kontrol, R1 hanya diberi alkohol (ciu), R2 mencit yang telah diberikan alkohol (ciu) kemudian diberi serbuk kunyit, R3 mencit yang telah diberi alkohol (ciu) kemudian diberi serbuk kurkumin. Data dianalisis menggunakan uji ANNOVA, dilanjutkan uji Duncan pada taraf signifikasi 95%. Hasil penelitian berbeda nyata (P<0.05) pada bobot badan dan tidak berbeda nyata (P>0.05) terhadap jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin. Berdasarkan penelitian pemberian serbuk kunyit 0.1 g dan serbuk kurkumin 0.01 g belum mampu meningkatkan bobot badan, jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin.  akan tetapi berpotensi memperbaiki fungsi fisiologis dan metabolisme mencit.Kata kunci: Ciu, Mus musculus L., bobot badan, jumlah leukosit,  kadar hemoglobin
Kandungan Pigmen dan Aktivitas Antioksidan pada Tanaman Celosia plumosa Bunga Merah dan Kuning Dewi Prabawaningrum; Sri Kasmiyati; Anggara Mahardika
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 5, Nomor 2, Tahun 2020
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.5.2.2020.119-128

Abstract

Tanaman Celosia plumosa memiliki variasi warna yang ditentukan oleh kandungan pigmen. Aktivitas antioksidan memiliki senyawa yang mampu memperlambat proses oksidasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan pigmen (klorofil, karotenoid, dan antosianin), flavonoid, fenolik, dan aktivitas antioksidan pada tanaman C.plumosa bunga merah dan kuning dengan variasi organ daun dan bunga. Analisis kandungan klorofil dan karotenoid dengan spektrofotometri, antosianin dengan pH-diferensial, flavonoid dengan AlCl3(kolorimetri), fenolik dengan Folin-ciocalteau, dan aktivitas antioksidan dengan DPPH. Kandungan klorofil tertinggi pada daun bunga kuning sebesar 128,80 µg/ml. Kandungan karotenoid tertinggi pada bunga merah sebesar 8,27 mg/ml. Kandungan antosianin tertinggi pada bunga merah sebesar 28,94 mg/gr. Flavonoid tertinggi pada bunga merah sebesar 5,60 mg/L. Fenolik tertinggi pada bunga merah sebesar 3,48 mg/L. Nilai IC50 tertinggi ditemukan pada bunga merah sebesar 2,75 ppm. Bunga merah memiliki kandungan pigmen antosianin dan karotenoid yang tinggi, dan didukung dengan metabolit sekunder flavonoid dan fenolik yang tinggi. Pada bunga merah kandungan pigmen karotenoid dengan flavonoid terdapat korelasi positif. Sedangkan pada daun bunga kuning dan merah tidak ada korelasi antara flavonoid dan pigmen. Pada daun bunga kuning terdapat korelasi positif antara pigmen antosianin dengan flavonoid yang kuat. Kata kunci : Antioksidan, Celosia plumosa, Flavonoid, Fenolik, Pigmen.
Respon Perkecambahan Biji dan Pertumbuhan Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Terhadap Berbagai Limbah Organik Harmigita Putri Fitriani; Endah Dwi Hastuti; Erma Prihastanti
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 5, Nomor 2, Tahun 2020
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.5.2.2020.198-205

Abstract

Kacang tanah merupakan salah satu bahan industri. Produksi kacang tanah di Indonesia meningkat namun belum dapat mengimbangi konsumsi dalam negeri. Produksi mempengaruhi penggunaan pupuk kimia yang seharusnya dikurangi karena dampak negatifnya terhadap lingkungan. Pupuk organik cair merupakan solusi yang tepat untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia. Salah satu bahan yang dapat dijadikan pupuk organik cair ialah air kelapa, urin sapi, dan air cucian beras. Limbah organik cair ini mengandung unsur hara yang dapat memperbaiki sifat fisik dan biologi tanah sehingga mampu meningkatkan perkecambahan biji dan pertumbuhan tanaman kacang tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis respon perkecambahan biji dan pertumbuhan tanaman kacang tanah terhadap berbagai limbah organik cair. Penelitian dilakukan menggunakan RAL dengan 4 perlakuan, yaitu kontrol, air kelapa konsentrasi 100%, urin sapi konsentrasi 30%, dan air cucian beras konsentrasi 100% dan 5 ulangan. Parameter yang diamati ialah panjang radikula, berat basah kecambah, berat kering kecambah, tinggi tanaman, jumlah daun, umur pembungaan, jumlah bunga, berat basah tanaman, dan berat kering tanaman. Analisis data menggunakan ANOVA dilanjutkan dengan uji DMRT. Hasil penelitian menunjukkan limbah organik cair memiliki kecenderungan meningkatkan perkecambahan biji dan pertumbuhan tanaman kacang tanah. Konsentrasi urin sapi 30% memberikan pengaruh yang paling baik terhadap perkecambahan biji dan pertumbuhan tanaman kacang tanah.Kata kunci : kacang tanah, air kelapa, urin sapi, air cucian beras
Efek Pemberian Suplemen Kurkumin serta Serbuk Kunyit terhadap Kadar Protein Daging dan Bobot Karkas Puyuh Jepang (Coturnix coturnix japonica) Fransisca Natalia Avianti; Tyas Rini Saraswati; Silvana Tana
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 5, Nomor 2, Tahun 2020
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.5.2.2020.96-102

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar protein daging dan bobot karkas puyuh jepang (Coturnix coturnix japonica) setelah diberi suplemen kurkumin serta serbuk kunyit. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hewan uji yang digunakan sebanyak 24 ekor puyuh jepang yang dibagi dalam 3 perlakuan yang terdiri dari P0: puyuh jepang yang tidak diberi suplemen kurkumin maupun kunyit (kontrol), P1: puyuh jepang yang diberi suplemen kurkumin kasar 0,15 mg/ekor, dan P2: puyuh jepang yang diberi serbuk kunyit kadar 108 mg/ekor. Parameter yang diamati yaitu konsumsi pakan, konsumsi minum, kadar protein daging dan bobot karkas. Data yang diperoleh, dianalisis menggunakan ANOVA kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test pada taraf kepercayaan 95%. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pemberian suplemen kurkumin serta serbuk kunyit memberikan pengaruh nyata terhadap peningkatan kadar protein daging, namun tidak memberikan pengaruh nyata terhadap peningkatan konsumsi pakan, konsumsi minum dan bobot karkas puyuh jepang. Berdasarkan penelitian ini disimpulkan bahwa pemberian suplemen kurkumin serta kunyit pada puyuh jepang (Coturnix coturnix japonica) dapat meningkatkan metabolisme protein sehingga kadar protein daging meningkat dan mendukung performa puyuh jepang. Kata kunci: puyuh jepang, kurkumin, serbuk kunyit
Perbaikan Sifat Fisik dan Kimia Tanah dengan Pembenah Tanah Anting-anting, Bandotan, dan Lamtoro untuk Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Relita Aprisa; Endah Dwi Hastuti; Sri Widodo Agung Suedy
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 5, Nomor 2, Tahun 2020
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.5.2.2020.138-146

Abstract

Pembenah tanah merupakan bahan-bahan sintetis atau alami yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah, sehingga dapat mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman. Anting-anting, bandotan dan lamtoro merupakan tumbuhan yang mengandung bahan organik > 5% sehingga dapat digunakan sebagai pembenah tanah. Penambahan pembenah tanah  ini diharapkan akan meningkatkan sifat fisik tanah, kimia tanah, pertumbuhan dan produksi bawang merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan konsentrasi dan jenis pembenah tanah terhadap sifat fisik tanah, kimia tanah, pertumbuhan dan produksi bawang merah. Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Kawasan Tembalang, Laboratorium BSF Tumbuhan Jurusan Biologi FSM Universitas Diponegoro, Laboratorium Tanah Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan dua faktor. Faktor yang pertama yaitu konsentrasi pembenah tanah dan faktor yang kedua yaitu jenis pembenah tanah. Masing-masing perlakuan dengan 3 ulangan. Sedangkan data kualitas kimia tanah dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi dan jenis pembenah tanah berpengaruh terhadap sifat fisik dan kimia tanah namun tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan serta produksi bawang merah. Interaksi antara konsentrasi dan jenis pembenah tanah berpengaruh terhadap peningkatan kapasitas lapang tanah.  Interaksi yang memberikan pengaruh yaitu jenis pembenah Lamtoro konsentrasi 25%, 50% dan 75%, pembenah Bandotan konsentrasi 50% dan 75% serta pembenah Anting-anting konsentrasi 25%. Jenis pembenah Lamtoro konsentrasi 75% memberikan pengaruh optimal terhadap kapasitas lapang tanah. Kata kunci : pembenah tanah, Anting-anting, Bandotan, Lamtoro, Bawang merah
Struktur Morfoanatomi Bunga, Daun dan Akar Salak Pondoh (Salacca edulis Reinw.) pada Beberapa Daerah di Kabupaten Magelang Erma Prihastanti; Sri Haryanti
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 5, Nomor 2, Tahun 2020
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.5.2.2020.103-108

Abstract

 Salak merupakan tanaman buah asli dari Indonesia. Varietas salak juga berbagai macam, salah satunya adalah salak pondok yang terkenal komoditas unggul dari DI Yogyakarta dan sekitarnya. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), dengan satu faktor yaitu: lokasi pengamatan yang berbeda. Lokasi atau daerah tersebut adalah Salamsari, Ngablak, dan Banyuadem. Ketiga daerah tersebut berada di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dimana secara geografis terletak dekat DIY yang terkenal dengan salak pondohnya. Parameter yang digunakan adalah jumlah tangkai, jumlah tandan, keliling bunga dan buah, panjang bunga, serta ukuran stomata. Selain itu, diamati juga anatomi akar tanaman salak pondoh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan morfologi bunga dan anatomi akar salak pondoh pada daerah yang berbeda di Kabupaten Magelang. Hasil dari penelitian ini adalah tidak terdapatnya perbedaan nyata pada morfologi bunga maupun ukuran stomata yang diamati. Sedangkan, anatomi akar berbeda pada susunan sel korteks pada lahan recovery lebih rapat dan beraturan dan pada lahan unrecovery, susunan sel korteks akar lebih tidak beraturan dan banyak rongga udara. Kata kunci : keliling bunga, salak, tandan

Page 1 of 2 | Total Record : 14