cover
Contact Name
Muhrinsyah Fatimura
Contact Email
m.fatimura@univpgri-palembang.ac.id
Phone
+6282175967861
Journal Mail Official
jurnalredoks@univpgri-palembang.ac.id
Editorial Address
Program studi Teknik kimia UNiversitas PGRI Palembang Jl.Jend A.Yani Lorong Gotong Royong 9/10 Ulu Palembang Sumatera Selatan
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Redoks
ISSN : 24772747     EISSN : 2622903x     DOI : http://dx.doi.org/10.31851
Core Subject : Engineering,
Redoks is a scientific Journal with registered number ISSN 2477274963 which managed and published by chemical engineering study program of Universit y PGRI of Palembang. The contains of articles are about chemical process, environment and others related about chemical engineering
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2021): REDOKS JANUARI - JUNI" : 8 Documents clear
Analisis Konsentrasi Minyak Atsiri dari Sereh Sebagai Aditif dalam Pembuatan Lotion Anti Nyamuk Rini Siskayanti; Muhamad Engkos Kosim
Jurnal Redoks Vol 6, No 1 (2021): REDOKS JANUARI - JUNI
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v6i1.5564

Abstract

Tanaman sereh wangi (Cymbopongon nardus L.) merupakan sumber minyak atsiri yang diperoleh dengan cara ekstraksi. Sereh wangi memiliki banyak manfaat. Minyak Atsiri sereh memiliki banyak keunggulan untuk pembuatan lotion anti nyamuk diantaranya baunya yang menyengat dan bersifat alami, sehingga aman untuk kulit. Penelitian ini untuk menentukan konsentrasi terbaik dari minyak atsiri sereh. Penelitian ini menggunakan  metode ekstrasi maserasi dengan  mencampurkan simplisia batang sereh dengan air kemudian diaduk, lalu didiamkan selama beberapa waktu. Analisis yang dilakukan antara lain yaitu uji viskositas, uji bau citronella, uji pH dan uji iritasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari variasi konsentrasi minyak atsiri (0%,0,5%,1%,1,5%,2%) hasil terbaiknya adalah formula V yaitu dengan konsentrasi 2%, dan aman untuk kulit atau tidak panas saat digunakan, dengan pH 7,2, serta berbau menyengat khas citronella. Dengan variasi konsentrasi minyak atsiri itu berpengaruh sangat nyata terhadap viskositas lotion.
Perbandingan Pengolahan Air Limbah Karet Antara Dua Membran Keramik Tegar Arazaq; Aan Safentry; Husnah Husnah
Jurnal Redoks Vol 6, No 1 (2021): REDOKS JANUARI - JUNI
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v6i1.5201

Abstract

 Telah dilakukan penelitian pengolahan air limbah karet menggunkan  membran keramik dengan menggunkan komposisi serbuk besi,pasir kuarsa, dan sekam padi.  Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui Perbandingan antara membran satu dengan komposisi  sebuk besi 5% dan sekam sadi 5% dengan membran kedua menggunakan komposisi pasir kuarsa 5% dan sakam padi 5 %. Dari hasil penelitian didapatkan untuk membran pertama menurunkan kadar TDS,TSS,COD,BOD dengan nilai TDS 456,6 TSS 17 COD 98,88 BOD 37,55 Dan Membran kedua dengan hasil TDS 361,2 TSS 14,6 COD 81,50 BOD 13,72 dari kedua membran tersebut didapatkan mambran kedua lebih unggul dalam menurunkan kadar TDS dengan nilai 361,2       
Pengaruh Aspergillus niger Pada Pembuatan Bioetanol Dari Limbah Kulit Ubi Kayu Dan Kulit Nanas Heni Juniar
Jurnal Redoks Vol 6, No 1 (2021): REDOKS JANUARI - JUNI
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v6i1.5318

Abstract

Bioetanol merupakan salah bahan bakar terbarukan yang saat ini sudah dimanfaatkan diberbagai Negara termasuk Indonesia. Sumatera Selatan terkenal memiliki kekayaan alam yang melimpah yang dapat digunakan sebagai bioenergy alternative, hal ini didukung dengan produksi buah-buahan dan umbi-umbian di Sumatera Selatan khususnya buah nanas. Dalam pembuatan bioetanol dari limbah nanas dan ubi kayu menggunakan fermentasi (Aspergillus niger),dan proses distilasi untuk pemurnian. Hasil penelitian menunjukan bioetanol campuran  kulit nana dan ubi kayu sebesar 10 ml dengan kadar bioetanol 3,27 % lebih banyak dibandingkan dari bioetanol masing masing limbah nanas dan ubi kayu.
Analisis Pengaruh Rasio Serabut Dan Cangkang Kelapa Sawit Sebagai Bahan Bakar Pada Boiler Kiagus Ahmad Roni; Elfidiah Elfidiah; Yudha Widaputra; Dian Kharisma Dewi
Jurnal Redoks Vol 6, No 1 (2021): REDOKS JANUARI - JUNI
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v6i1.5230

Abstract

Serabut dan cangkang pada kelapa sawit merupakan limbah biomassa yang dihasilkan oleh pabrik pengolahan kelapa sawit, yang dapat digunakan sebagai bahan bakar pada boiler. Serabut kelapa sawit merupakan bagian kedua terluar dari biji sawit, yang berbentuk serabut. Sedangkan cangkang sawit berada di bagian ketiga terluar dengan tekstur keras yang menyelubungi kernel dari kelapa sawit. Cangkang kelapa sawit ini pada umumnya digunakan sebagai bahan bakar padat secara langsung atau sebagai bahan baku pembuatan briket. Tujuan dari penelitian ini  yaitu untuk mengetahui nilai emisi gas buang dan nilai efisiensi pada boiler yang didapatkan dari bahan bakar serabut dan cangkang pada kelapa sawit. Metode yang digunakan adalah metode survey yang meliputi studi literatur, survey lapangan, uji laboratorium, dan analisa efesiensi boiler. Hasil penelitian menunjukan nilai Low Heating la/we(LHV) tertinggi 43805,04008 Kcal/Kg dan terendah dengan nilai 29862,98772 Kcal/Kg dengan rasio 70% Serabut Kelapa Sawit dan 30% Cangkang Kelapa Sawit mendapatkan nilai 36072,47322 Kcal/Kg. Sedangk an nilai efisiensi boiler yang didapatkan yakni 80,11%.
Pembuatan Bioetanol Dari Rumput Gajah Dengan Proses Hidrolisis Asam Netty Herawati
Jurnal Redoks Vol 6, No 1 (2021): REDOKS JANUARI - JUNI
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v6i1.5566

Abstract

Bioetanol dapat dihasilkan dari tanaman yang banyak mengandung selulosa. Bioetanol adalah cairan biokimia yang didapat melalui proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat (pati), selulosa dan glukosa menggunakan bantuan mikroorganisme. Salah satu sumber lignoselulosa yang ada di Indonesia adalah rumput gajah (pennisetum purpureum). Pembuatan bioetanol dari bahan-bahan lignoselulosa hingga menjadi etanol melalui proses utama: hidrolisa, fermentasi dan distilasi (pemurnian). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: proses pretretment NaOH konsentrasi 8, 10, 12, 14 dan 16 %, jenis asam saat hidrolisis yaitu Asam Sulfat dan Asam Klorida, konsetrasi asam: 1,5; 2; 2,5; 3; 3,5 N dan waktu hidrolisis 120, 150, 180, 210 dan 240 menit. Hasil terbaik dari penelitian ini yaitu menggunakan pretretment konsentrasi NaOH 14 %, hidrolisis asam klorida pada konsentrasi 3 N terhadap waktu 210 menit. Hasil HCL terbaik yaitu 90,5423 % yield. Sedangkan asam sulfat yaitu 77,9560 % yield.
Pengaruh Karbon Aktif Kulit Pisang Putri Pada Limbah Ammonia Surya Hatina; eddyanto winoto; Antoni Antoni; Ida Febriana
Jurnal Redoks Vol 6, No 1 (2021): REDOKS JANUARI - JUNI
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v6i1.5244

Abstract

Penelitian yang telah dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui temperatur karbonisasi terbaik, mengetahui luas permukaan terbaik , mengetahui waktu absrorbsi dan untuk mengetahui kandungan ammonia dari limbah setelah dilakukan proses absorbsi dengan karbon aktif kulit pisang putri. Karbon aktif dari limbah kulit pisang putri digunakan untuk mengurangi kadar amonia yang tinggi. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah temperatur karbonisasi (250oC, 300 oC dan 350oC) , luas permukaan (1 cm dan 2 cm) dan waktu absorbsi (10 jam dan 12 jam).  Dari hasil analisa yang didapatkan bahwasannya  karbon aktif yang dibuat dari kulit pisang putri mampu menurunkan kadar ammonia pada limbah cair secara signifikan. Dari 13 sampel yang telah dilakukan, didapatkan bahwa sampel no 10 dengan parameter 350 oC, luas permukaan 1 cm dan waktu absorbsi 10 jam memiliki hasil terbaik dibandingkan dengan sampel lainnya. Dimana kandungan ammonia nya menjadi 0,1, sedangkan ammonia sebelum absorbsi adalah 1,2, kandungan COD dari 84,32% menjadi 5,02 % dan mengalami penurunan pH 12,4 menjadi 7,7.
Pengaruh Jenis Ragi, Massa Ragi Dan Waktu Fermentasi Pada Pembuatan Bioetanol Dari Limbah Biji Durian Masitho Mega Maharani; Muhammad Bakrie; Nurlela Nurlela
Jurnal Redoks Vol 6, No 1 (2021): REDOKS JANUARI - JUNI
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v6i1.5200

Abstract

Durian merupakan buah-buahan yang banyak dihasilkan di Sumatera Selatan. Sampai saat ini durian dikonsumsi hanya sebatas bagian salut atau daging, sedangkan biji durian dibuang sebagai limbah. Biji durian mengandung sari pati yang cukup tinggi sebesar 80% (amilopektin) dan 20 % (amilosa) sehingga dapat difermentasi untuk menjadi bioethanol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel jenis dan massa ragi, serta waktu fermentasi terhadap bioetanol yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen di Laboratorium Teknik Kimia Universitas PGRI Palembang, bioetanol yang dihasilkan didestilasi lalu dianalisis kadar bioetanol menggunakan alkoholnometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah bioetanol yang dihasilkan pada kondisi operasi fermentasi menggunakan jenis ragi tape (Saccharomyces Cereviciae), massa ragi 15 gr sebesar 26,762 % (berat)  dan waktu fermentasi 48 jam diperoleh bioetanol sebesar 31,867 % (berat). Dimasa yang akan datang biji durian dapat menjadi salah satu bahan baku alternatif untuk pembuatan bioetanol.Kata Kunci : Biji Durian, Ragi, Fermentasi, Bioetanol
Penyisihan Logam Dalam Limbah Cair Kerajinan Tenun Songket Dengan Metode Elektrokimia Atikah Atikah
Jurnal Redoks Vol 6, No 1 (2021): REDOKS JANUARI - JUNI
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v6i1.5613

Abstract

Kerajinan tenun songket yang ada di Kota Palembang menghasilkan limbah cair yang berasal dari proses pewarnaan yang umumnya menggunakan pewarna sintetis. Limbah yang dibuang tanpa pengolahan sebelumnya akan melewati perairan menuju ke Sungai Musi, oleh karena itu perlu dilakukan pengolahan limbah lebih lanjut agar limbah ini aman bagi lingkungan perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi kadar logam pada limbah cair kerajinan tenun songket sehingga dapat mengurangi beban pencemaran pada perairan Sungai Musi. Parameter yang diamati adalah perubahan kadar logam Zn dan Fe . Penelitian dilakukan pada skala laboratorium secara batch dengan menggunakan lempengan aluminium berukuran 24, 32 dan 40 cm2 sebagai elektroda. Variasi dilakukan pada waktu dan ukuran lempengan. Tegangan listrik yang digunakan adalah 12 volt dengan kuat arus 0.5 ampere. Jarak elektroda yang digunakan 5 cm. Sampel diambil pada 20, 30, 40, 50 dan 60 menit sejak elektroda mulai dialiri arus listrik. Analisa sampel dilakukan setelah sampel terlebih dahulu diendapkan selama 30 menit. Hasil analisa menunjukkan persentase penurunan kadar Fe tertinggi mencapai 94.14% dengan kadar 0.15 mg/L terjadi pada menit ke 60 dengan ukuran lempengan elektroda 40 cm2. Kondisi terbaik untuk Zn terjadi pada waktu 60 menit dan luas lempengan elektroda 40 cm2 dimana penurunan Zn sebesar 98.04 % dengan kadar 0.02 mg/L.

Page 1 of 1 | Total Record : 8