cover
Contact Name
Muhrinsyah Fatimura
Contact Email
m.fatimura@univpgri-palembang.ac.id
Phone
+6282175967861
Journal Mail Official
jurnalredoks@univpgri-palembang.ac.id
Editorial Address
Program studi Teknik kimia UNiversitas PGRI Palembang Jl.Jend A.Yani Lorong Gotong Royong 9/10 Ulu Palembang Sumatera Selatan
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Redoks
ISSN : 24772747     EISSN : 2622903x     DOI : http://dx.doi.org/10.31851
Core Subject : Engineering,
Redoks is a scientific Journal with registered number ISSN 2477274963 which managed and published by chemical engineering study program of Universit y PGRI of Palembang. The contains of articles are about chemical process, environment and others related about chemical engineering
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 7 No. 2 (2022): REDOKS JULI - DESEMBER" : 10 Documents clear
KAJIAN TEMPERATUR DAN WAKTU PROSES TERHADAP RENDEMEN BAHAN BAKAR CAIR PADA KONVERSI LIMBAH PLASTIK DI UNIT THERMAL CRACKING REAKTOR Tahdid .; Erlinawati .; Yohandri Bow; Zakiyah Sri Rezeki; Shela Dilen Putri; Rhevy Liandari
Jurnal Redoks Vol. 7 No. 2 (2022): REDOKS JULI - DESEMBER
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v7i2.9268

Abstract

Bahan bakar cair hasil konversi sampah plastik merupakan salah satu sumber energi alternatif yang dapat di perbarui serta mampu mengurangi ketergantungan akan energi. Sampah plastic yang digunakan adalah sampah plastic jenis LDPE (Low Density Polyethylene), PP (Polypropylene), dan PET (Polyethylene terephthlate). Metode yang digunakan untuk konversi sampah plastic ini adalah metode pirolisis yang merupakan dekomposisi kimia dengan proses pemanasan dalam kondisi bebas oksigen. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan rendemen dan kualitas bahan  bakar cair yang baik. Bahan bakar yang dihasilkan akan berupa bensin, kerosin atau solar yang akan diuji terlebih dahulu karakteristiknya agar dapat mengetahui jenis bahan bakar hasil pirolisis ini. Dari penelitian menggunakan plastic jenis LDPE ini didapatkan kondisi optimal pada temperature 160ᵒC pada waktu operasi 180 menit dengan %rendemen 94,73%. Setelah dilakukan analisa didapatkan nilai kalor sebesar 11137 Cal/gr, densitas 0,7754 kg/l, titik nyala 20ᵒC dan viskositas 0,663 mm2/s. Untuk plastic jenis PP menghasilkan %rendemen terbanyak didapatkan pada waktu operasi 180 menit dengan temperatur 230oC sebanyak 72,17%, produk yang dihasilkan setelah dianalisa didapatkan nilai densitas 0,7831 kg/l, titik nyala sebesar 19oC, nilai kalor sebesar 11.132 kal/gr dan viskositas 0,6823 mm2/s . Sedangkan hasil dari plastic jenis PET pada kondisi optimal pada temperature 300ᵒC dan waktu 180 menit didapat % rendemen tertinggi yaitu 67,82%, nilai kalor 11018 Cal/gr, densitas 0,7724 kg/l, titik nyala 19ᵒC dan viskositas 0,673 mm2/s. Bahan bakar cair yang dihasilkan dari plastic jenis LDPE, PP, dan PET berdasarkan standarnya dapat diklasifikan sebagai bensin.
PRODUKSI BIODIESEL DARI MINYAK BIJI KARET DENGAN TEKNOLOGI TRANSESTERIFIKASI MENGGUNAKAN KATALIS KOH Aliyah Shahab; Husnah Husnah
Jurnal Redoks Vol. 7 No. 2 (2022): REDOKS JULI - DESEMBER
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v7i2.9532

Abstract

Minyak nabati merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan biodiesel. Biodiesel tersusun dari berbagai macam ester asam lemak yang berasal dari minyak nabati. Lebih dari 30 macam tumbuhan Indonesia potensial menghasilkan minyak nabati. Salah satu sumber penghasil minyak nabati yang sangat potensial yaitu biji karet. Pada penelitian ini digunakan minyak biji karet untuk sintesis FAME. Proses utama dalam pembuatan FAME adalah transesterifikasi. Komposisi yang terkandung dalam biji karet yaitu 40-50% Wt minyak nabati, 24,21 % Wt karbohidrat, 21,17 % Wt protein dan 3,71 % Wt air dalam daging buah biji karet bebas dari cangkangnya. Proses pembuatan biodiesel dari biji karet dilakukan dengan cara preparasi biji karet untuk mengambil minyak biji karet dengan proses hidrolisa, esterifikasi, transesterifikasi, dan pemurnian. Dalam uji peralatan pembuatan biodiesel dari minyak biji karet dengan variable waktu (30 menit, 60 menit dan 90 menit) dan temperatur konstan 60 oC didapatkan hasil biodiesel terbaik pada waktu 90 menit dengan flash point 102 oC, pour point 9 oC, viskositas kinematik 50.49 cSt, conradson carbon residu 0.0380 gr, water content < 0.01 (trace) dan pH 6.  Kata Kunci : Alat Produksi, Minyak Biji karet, Biodiesel.
ANALISIS ADSORBEN PENGOLAHAN AIR SUNGAI MUARA LEBUNG MENGGUNAKAN KARBON AKTIF SEKAM PADI DAN KULIT PISANG KEPOK Legiso Poniman
Jurnal Redoks Vol. 7 No. 2 (2022): REDOKS JULI - DESEMBER
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v7i2.8989

Abstract

Kadar besi (Fe) dan total suspensi solid (TSS) dalam air dapat diturunkan dengan menggunakan karbon aktif sebagai media adsorben dan juga nilai pH larutan dapat dinetralkan. Karbon aktif dapat diperoleh dari arang, diantaranya adalah arang sekam padi dan arang kulit pisang kepok. Tujuan penelitian mengetahui bagaimana kualitas karbon aktif sekam padi dan kulit pisang kapok dengan variasi berat yang berbeda, mengetahui pengaruh keefektivitasan karbon aktif dari sekam padi dan kulit pisang kepok, mengetahui penurunan kadar besi (Fe), TSS, dan penetralan nilai pH setelah dilakukan penyerapan dengan karbon aktif sekam padi dan kulit pisang kepok. Tinggi nya konsentrasi logam besi (Fe), TSS dan pH larutan asam, di sepanjang aliran sungai Muara Lebung di Kecamatan Babat Supat kabupaten Musi Banyuasin diakibatkan dari pembuangan air limbah limbah rumah tangga dan industri yang ada di Musi banyuasin. Masyarakat yang berada di sekitar sungai Muara Lebung menggunakan air sungai untuk keperluan mandi dan mencuci. Maka diperlukan suatu cara untuk mengurangi pencemaran pada air sungai Muara Lebung  dengan menggunakan dua macam adsorben. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap persiapan sampel, karbonisasi, aktivasi, dan penyerapan kadar air sungai dengan karbon aktif. Berdasarkan hasil penelitian karbon aktif sekam padi dan kulit pisang kepok dengan aktivator H3PO4 pada konsentrasi 0,1N 20% di dapatkan karbon aktif pisang kapok dengan massa 60 gr adalah yang terbaik dari nilai awal TSS 1.370 mg/L mengalami penurunan menjadi 0.29 mg/L, kadar besi (Fe) 0,450 mg/L menjadi 0,00 mg/L, sedangkan nilai pH berubah netral dari 6,4 menjadi 7,6. Kesimpulan yang didapat bahwa karbon aktif kulit pisang kepok lebih baik dari pada karbon aktif sekam padi untuk mendegradasi kadar TSS, kadar besi (Fe) dan meningkatnya nilai pH.
PENGARUH DAMAR SEBAGAI PEREKAT PADA BIOBRIKET CANGKANG BIJI KARET Surya Hatina; Eddyanto Winoto
Jurnal Redoks Vol. 7 No. 2 (2022): REDOKS JULI - DESEMBER
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v7i2.9582

Abstract

Propinsi Sumatera Selatan memiliki sumber daya perkebunan yang luas. Komoditi utama yang dominan salah satunya adalah karet. Pemanfaatan cangkang biji karet saat ini belum terlaksana dengan maksimal. Penggunaan energi fosil saat ini sangat pesat dan ketersediaannya semakin berkurang. Hal ini menjadikan biobriket menjadi salah satu energi alternatif masa depan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi yang sesuai dengan bahan baku yaitu cangkang biji karet dan perekat damar supaya didapatkan biobriket dengan kualitas yang optimal dengan melakukan analisa nilai kalor, kadar air lembab dan kandungan zat terbang. Hasil penelitian didapatkan rasio komposisi pencampuran masing-masing bahan baku mempengaruhi parameter yang dianalisa dimana nilai optimum untuk masing-masing parameter adalah Kalori 6813 kkal/kg, kadar air lembab 4,92% dan kandungan zat terbang 34,36%.Kata kunci : Bio Briket, Cangkang Biji Karet, Damar
PENGARUH KOMPOSISI BOTTOM ASH, SABUT KELAPA, DAN BATUBARA SUB-BITUMINUS SERTA PENGARUH WAKTU PENGERINGAN DALAM KUALITAS BRIKET Surya Hatina; Faizal Sisnayati; Muhammad Ridwan; Dewi Putri Yuniarti
Jurnal Redoks Vol. 7 No. 2 (2022): REDOKS JULI - DESEMBER
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v7i2.9306

Abstract

Limbah bottom ash yang masih memiliki nilai kalor yang cukup tinggi masih dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan bakar dengan mencampurkan limbah sabut kelapa dan batubara sub bituminus yang memiliki nilai kalor lebih tinggi. Pencampuran tersebut dipadatkan sebagai briket. Pada penelitian ini, briket dibuat dengan perbandingan sabut kelapa, abu dasar, dan batubara sub bituminus = 0,5:1:1 disertai perekat kanji. Waktu pengeringan briket adalah lima jam dalam oven memmert dengan suhu 105°C. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kadar air, kadar abu, kadar zat terbang, dan analisis kalori. Hasilnya adalah briket dengan kadar air 5,90%, kadar abu 7,94%, kadar zat terbang 44,17%, dan nilai kalor 5647 kal/g dengan acuan nilai SNI01-6235-2000
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN ANALISA AMINE CONTENT MENGGUNAKAN METODE KARL FISCHER PT. TITIS SAMPURNA LPG PRABUMULIH amiliza miarti
Jurnal Redoks Vol. 7 No. 2 (2022): REDOKS JULI - DESEMBER
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v7i2.9536

Abstract

Methyldiethanolamine (MDEA) atau yang sering disebut amine memiliki rumus CH3N(C2H4OH)2 adalah suatu cairan kimia yang ketika dicampurkan dengan 50 % air mempunyai kemampuan untuk menyerap CO2 dari suatu stream gas dan dapat dilepas kembali dengan memanaskan sampai di atas suhu penguapan air. Amine yang banyak mengandung CO2 disebut rich amine. Richamine dipanaskan dengan tujuan untuk menghilangkan CO2 yang kemudian disebut dengan lean amine. Pengujian pada amine content ini yaitu menggunakan metode Karl Fischer Ucarsol Mettler Toledo volumetri dengan larutan HCl 1 N sebagai titran. Metode ini sangat banyak memiliki kelebihan dibandingkan metode titrasi yang lainnya. Untuk mengetahui antara nilai benar yang sesungguhnya maka dilakukan uji ketidakpastian terhadap nilai yang ada pada saat pengujian. Uji ketidakpastian dilakukan sesuai dengan ringkasan estimasi yang telah ditetapkan pada tingkat kepercayaan 95 % . Dari hasil perhitungan ketidakpastian pengukuran bahwa amine content yang didapatkan pada lean amine sebesar (32,6 ± 1,43) % pada tingkat kepercayaan 95 % dengan rentang (31,17 – 34,03) %, sedangkan pada rich amine sebesar (32,6 ± 1,54) % pada tingkat kepercayaan 95% dengan rentang (31,06 – 34,14) %. Dimana dapat dikatakan bahwa nilai presisinya jelek karena > 2 %, sedangkan untuk nilai akurasinya baik karena nilai thitung < ttabel.Kata Kunci: Amine Content, Karl Fischer, Nilai Presisi
PENGARUH JUMLAH ZEOLIT DAN TEMPERATUR TERHADAP RENDEMEN BAHAN BAKAR CAIR MENGGUNAKAN LIMBAH PLASTIK DI UNIT THERMAL CATALYTIC CRACKING REACTOR Tahdid Tahdid; Agus Manggala; Yulianto Wasiran; Ilza Nurryma; Patra Satria Ramadhani; Alhadi Azan Kobar
Jurnal Redoks Vol. 7 No. 2 (2022): REDOKS JULI - DESEMBER
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v7i2.9269

Abstract

Di Indonesia jenis limbah plastik yang paling banyak ditemukan, sehingga muncul inovasi energi terbarukan agar mengurangi limbah plastik. Proses pirolisis dilakukan dengan memanfaatkan limbah plastik jenis LDPE,PP dan PET dengan menambahkan katalis zeolit sebagai bahan dasar pembuatan bahan bakar cair. Metode penelitian yang digunakan adalah Thermal Catalytic Cracking yang didefinisikan sebagai proses perengkahan rantai hidrokarbon panjang dengan bantuan katalis dan panas menjadi rantai yang lebih pendek. Penelitian bertujuan untuk meningkatkan kualitas rendemen dan konversi hasil pirolisis limbah plastik dengan penggunaan katalis Zeolit menjadi bahan bakar cair. Dari hasil penelitian ini pengunaan jumlah zeolit 1:15 menghasilkan %Rendemen tertinggi menggunakan bahan baku LDPE yaitu 87,56%. Serta didapatkan kondisi optimal yaitu pengunaan dengan rasio zeolit 1:15 sebanyak 0,52 kg.Setelah dilakukan analisa produk yang dihasilkan pada proses pirolisis ini masuk kedalam spesifikasi solar dan bensin.
ANALISIS PROSES FERMENTASI DENGAN KONSENTRASI VARIASI GLUKOSA DALAM MENGHASILKAN CO2 neny Rochyani; Ardi Yansa Saputra; Nurlela Nurlela
Jurnal Redoks Vol. 7 No. 2 (2022): REDOKS JULI - DESEMBER
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v7i2.9613

Abstract

AbstrakPenelitian ini memfokuskan pada analisis proses fermentasi menggunakan variasi gula dan air dalam menghasilkan CO2  yang bertujuan untuk mengetahui berapa besar CO 2 yang terbentuk, dan saat kondisi apa gas CO2 tersebut dapat diperoleh  pada kondisi stabil untuk tingkat variasi air sebanyak 800 ml dan 1000 ml.  Proses   dianalasis melalui penambahan gula pada tiga kondisi yaitu : 200 g, 250 g dan 300 g. Sampel hasil fermentasi tersebut diambil dan dianalisis untuk mengetahui CO 2 yang dihasilkan . Hasil penelitian menunjukkan bahwa gas CO2  tertinggi  diperoleh dari variasi bahan baku (air dan gula) untuk  air 800 ml dengan  gula 200 gr = 31 bubbles, gula 250 gr = 31 bubbles dan gula 300 gr = 38 bubbles. Sedangkan untuk  air 1000 ml dengan 200 = 36 bubbles, 250 gr = 60 bubbles  dan gula 300 gr = 40 bubbles. Sedangkan  CO2 yang stabil untuk air 800 ml dengan konsentrasi gula 200 gr dan untuk air 1000 ml pada konsentrasi gula 300 gr.  Kata Kunci : CO2, fermentasi, Gula, air
ANALISIS KANDUNGAN ION Ag, Pb, Ba, Al, dan Hg PADA AIR MINUM DALAM KEMASAN DAN AIR SUMUR DI PEKANBARU Sari Widianti; Giavani Giavani; Dwi Novelia Dwi Novelia; Hana Monica Hana Monica; Lara Julia Trisantika Lara Julia Trisantika; Herman Herman; Putri Ade Rahma Yulis
Jurnal Redoks Vol. 7 No. 2 (2022): REDOKS JULI - DESEMBER
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v7i2.7397

Abstract

Abstrak Bagi manusia, air adalah hal yang sangat penting untuk mendukung aktivitas manusia setiap hari. Tanpa adanya udara, tidak mungkin manusia bisa bertahan dalam menjalani kehidupan. AMDK yang ada di Pekanbaru saat ini sudah bermacam-macam serta adanya yang terkontaminasi oleh udara kotor yang ada. Hal ini sejalan dengan kota Pekanbaru yang cukup padat penduduk dan juga secepatnya kendaraan yang meningkat. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya kandungan ion Ag, Hg, Pb, Al (III), dan Ba dalam sampel air sumur dan air minum dalam kemasan (AMDK) di Pekanbaru. Untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan ion Ag, Hg, Pb, Al dan Ba dalam sampel air ini menggunakan reaksi pengenalan kation. Sampel yang digunakan berupa air sumur, air le mineral, sprite. Sampel diberi perlakuan dengan menambahkan indikator pada masing-masing reaksi pengenalan. Indikator yang digunakan yaitu HCl. Hasil analisis dari penelitian ini adalah kation golongan I terdiri dari argentum(Ag+), merkuri( Hg2+), dan timbel hitam (Pb2+) dalam reaksi dengan masing-masing regensianya terdapat endapan, namun untuk timbel tak pernah mengendap sempurna dan endapannya dapat larut. Sehingga dengan demikian air sumur dan AMDK di Pekanbaru tidak mengandung logam berat Ag, Pb, Ba dan Hg maupun Al. Hal ini ditandai dengan tidak adanya endapan putih di dasar tabung. namun untuk timbel tak pernah mengendap sempurna dan depositnya dapat larut. Sehingga dengan demikian air sumur dan AMDK di Pekanbaru tidak mengandung logam berat Ag, Pb, Ba dan Hg maupun Al. Hal ini ditandai dengan tidak adanya endapan putih di dasar tabung. namun untuk timbel tak pernah mengendap sempurna dan depositnya dapat larut. Sehingga dengan demikian air sumur dan AMDK di Pekanbaru tidak mengandung logam berat Ag, Pb, Ba dan Hg maupun Al. Hal ini ditandai dengan tidak adanya endapan putih di dasar tabung.Kata Kunci: Logam berat Ag, Al (III), Hg, Pb, Ba, AMDK
PERBANDINGAN HASIL MEMBRAN KERAMIK BUATAN DAN MEMBRAN KERAMIK PABRIKAN PADA PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI TAHU Ade Ifandi; Aan sefentry; Rully Masriatini; Lelawati Lelawati
Jurnal Redoks Vol. 7 No. 2 (2022): REDOKS JULI - DESEMBER
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v7i2.5199

Abstract

Industri tahu rumahan pada proses produksinya dapat menghasilkan limbah cair dan padatan. Sedangkan teknologi yang digunakan masih sederhana, sehingga tingkat efisiensi penggunaan sumber daya (air dan bahan baku) masih sangat rendah dan tingkat produksi limbahnya sangat tinggi. Sehingga menyebabkan air menjadi kotor dan bau. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik limbah tahu dan kinerja dari membran yang di buat. Metode yang di lakukan dalam penelitian ini adalah dengan mengambil sampel limbah yang berasal dari industri tahu rumahan (Kampung Sukadamai Kelurahan kebun bunga Palembang). Selanjutnya dilakukan pengukuran sampel di Laboratorium. Parameter yang di ukur adalah TSS,COD,BOD,TDS,pH. Hasil pemeriksaan laboratorium pada penelitian ini menunjukan nilai TSS pada limbah tahu sebesar 1390mg/l setelah di filtrasi pada membran buatan 1(besi 5% dengan  sekam 20% ) terjadi penurunan sebesar 120 mg/l pada membran buatan 2 (Membran Keramik 2 (serbuk Besi 5%+ Sekam Padi 5 %) sebesar 124 mg/l,dan pada membran buatan pabrikan sebesar 67 mg/l) ,hasil laboratorium untuk COD awal limbah tahu  sebesar 5513  mg/l, hasil filtrasi pada membran 1 sebesar 1855 mg/l, di membran ke 2 sebesar 1976 mg/l dan hasil membran pabrikan sebesar 1934 mg/l), hasil laboratorium untuk BOD pada limbah tahu sebesar 4134 mg/l, hasil filtrasi membran 1 sebesar 1298 mg/l, filtrasi mem[L1] bran ke 2 sebesar 1383 mg/l dan hasil fitrasi membran pabrikan sebesar 1354 mg/l), Hasil laboratorium untuk TDS pada limbah tahu sebesar2802 mg/l, pada membran 1 sebesar 1298 mg/l, pada membran 2 sebesar 18068 mg/l dan membran pabrikan sebesar  859,8 mg/l, dan  hasil laboratorium  untuk tingkat asam basa (pH) menunjuk pada limbah tahu hasilnya 4.81, pada membran 1sebesar 5.23,pada membran 2 sebesar 5,02 dan membran pabrikan 5,28. Berdasarkan baku mutu air limbah yang di tetapkan dalam peraturan Permen KLHK No.05 tahun 2004  kandungan TSS dan TDS yang memenuhi baku mutu yang di tetapkan , sedangkan COD,BOD dan pH sudah banyak  nilai penurunan tapi masih melebihi baku mutu yang di tetapkan. Kata Kunci : Limbah Tahu, TSS,COD,BOD,TDS,pH dan bau   

Page 1 of 1 | Total Record : 10