cover
Contact Name
Muhrinsyah Fatimura
Contact Email
m.fatimura@univpgri-palembang.ac.id
Phone
+6282175967861
Journal Mail Official
jurnalredoks@univpgri-palembang.ac.id
Editorial Address
Program studi Teknik kimia UNiversitas PGRI Palembang Jl.Jend A.Yani Lorong Gotong Royong 9/10 Ulu Palembang Sumatera Selatan
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Redoks
ISSN : 24772747     EISSN : 2622903x     DOI : http://dx.doi.org/10.31851
Core Subject : Engineering,
Redoks is a scientific Journal with registered number ISSN 2477274963 which managed and published by chemical engineering study program of Universit y PGRI of Palembang. The contains of articles are about chemical process, environment and others related about chemical engineering
Articles 128 Documents
Pengaruh Jenis Ragi, Massa Ragi Dan Waktu Fermentasi Pada Pembuatan Bioetanol Dari Limbah Biji Durian Masitho Mega Maharani; Muhammad Bakrie; Nurlela Nurlela
Jurnal Redoks Vol 6, No 1 (2021): REDOKS JANUARI - JUNI
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v6i1.5200

Abstract

Durian merupakan buah-buahan yang banyak dihasilkan di Sumatera Selatan. Sampai saat ini durian dikonsumsi hanya sebatas bagian salut atau daging, sedangkan biji durian dibuang sebagai limbah. Biji durian mengandung sari pati yang cukup tinggi sebesar 80% (amilopektin) dan 20 % (amilosa) sehingga dapat difermentasi untuk menjadi bioethanol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel jenis dan massa ragi, serta waktu fermentasi terhadap bioetanol yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen di Laboratorium Teknik Kimia Universitas PGRI Palembang, bioetanol yang dihasilkan didestilasi lalu dianalisis kadar bioetanol menggunakan alkoholnometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah bioetanol yang dihasilkan pada kondisi operasi fermentasi menggunakan jenis ragi tape (Saccharomyces Cereviciae), massa ragi 15 gr sebesar 26,762 % (berat)  dan waktu fermentasi 48 jam diperoleh bioetanol sebesar 31,867 % (berat). Dimasa yang akan datang biji durian dapat menjadi salah satu bahan baku alternatif untuk pembuatan bioetanol.Kata Kunci : Biji Durian, Ragi, Fermentasi, Bioetanol
OPTIMALISASI RANCANGAN SHELL-DAN-TUBE HEAT EXCHAGERS (TINJAUAN LITERATUR) Muhammad Bakrie; Muhrinsyah. Fatimura
Jurnal Redoks Vol 5, No 2 (2020): REDOKS JULI-DESEMBER
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v5i2.4992

Abstract

Artikel ini adalah tinjauan literatur rancangan Shell-dan-Tube Heat Exchagers, yang membahas prinsip-prinsip yang mendasari desain heat exchanger, yang mencakup: komponen heat exchanger, klasifikasi menurut konstruksi dan menurut kegunaan, data yang dibutuhkan untuk rancangan termal, rancangan tube side, rancangan shell side, tata letak tube (tube pitch), baffle, dan penurunan tekanan (pressure drop) shellside; dan perbedaan suhu rata-rata, letak fluida pada shellside dan tubeside, penggunaan beberapa shell, dan pada design. Tujuan artikel ini untuk optimalisasi rancang shell dan tube heat exchagers. Kata Kunci : Shell, Tube, heat exchanger, pressure drop, tube pitch, baffle.. 
Penyisihan Logam Dalam Limbah Cair Kerajinan Tenun Songket Dengan Metode Elektrokimia Atikah Atikah
Jurnal Redoks Vol 6, No 1 (2021): REDOKS JANUARI - JUNI
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v6i1.5613

Abstract

Kerajinan tenun songket yang ada di Kota Palembang menghasilkan limbah cair yang berasal dari proses pewarnaan yang umumnya menggunakan pewarna sintetis. Limbah yang dibuang tanpa pengolahan sebelumnya akan melewati perairan menuju ke Sungai Musi, oleh karena itu perlu dilakukan pengolahan limbah lebih lanjut agar limbah ini aman bagi lingkungan perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi kadar logam pada limbah cair kerajinan tenun songket sehingga dapat mengurangi beban pencemaran pada perairan Sungai Musi. Parameter yang diamati adalah perubahan kadar logam Zn dan Fe . Penelitian dilakukan pada skala laboratorium secara batch dengan menggunakan lempengan aluminium berukuran 24, 32 dan 40 cm2 sebagai elektroda. Variasi dilakukan pada waktu dan ukuran lempengan. Tegangan listrik yang digunakan adalah 12 volt dengan kuat arus 0.5 ampere. Jarak elektroda yang digunakan 5 cm. Sampel diambil pada 20, 30, 40, 50 dan 60 menit sejak elektroda mulai dialiri arus listrik. Analisa sampel dilakukan setelah sampel terlebih dahulu diendapkan selama 30 menit. Hasil analisa menunjukkan persentase penurunan kadar Fe tertinggi mencapai 94.14% dengan kadar 0.15 mg/L terjadi pada menit ke 60 dengan ukuran lempengan elektroda 40 cm2. Kondisi terbaik untuk Zn terjadi pada waktu 60 menit dan luas lempengan elektroda 40 cm2 dimana penurunan Zn sebesar 98.04 % dengan kadar 0.02 mg/L.
KARAKTERISTIK LIMBAH DOMESTIK DI LINGKUNGAN MESS KARYAWAN PERTAMBANGAN BATUBARA reno fitriyanti
Jurnal Redoks Vol 5, No 2 (2020): REDOKS JULI-DESEMBER
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v5i2.4305

Abstract

ABSTRAK Limbah domestik di lingkungan mess karyawan pertambangan batubara  berasal dari kegiatan laundry, kantin dan kamar mandi. Limbah domestik dapat mengakibatkan pencemaran badan air dan mnimbulkan bau. Langkah awal pengelolaan limbah domestik dapat dilakukan dengan mengetahui karakterisrik limbah yang dihasilkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik limbah domestik di lingkungan mess karyawan pertambangan batubara..  Metode yang  dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan mengambil sampel limbah yang berasal dari kegiatan domestik (mess karyawan, laudry dan kantin). Selanjutnya dilakukan pengukuran sampel di laboratorium. Parameter yang diukur adalah BOD, COD, TSS, pH, minyak dan lemak serta amoniak. Data yang didapat dianalisis secara deskriptif dan dibandingkan dengan baku mutu limbah domestik. Hasil penelitian menunjukkan limbah domestik di lingkungan mess karyawan pertambangan batubara memiliki nilai TSS sebesar 2 mg/l, kandungan minyak sebesar 2,8 mg/l, BOD 43 mg/l, COD 135,3 mg/l serta kandungan amoniak 25,41 mg/l serta nilai pH 7,1. Berdasarkan baku mutu yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.68/Menlhk/Setjen/Kum I/8/2016 tentang Baku Mutu Limbah Domestik, nilai TSS, kandungan minyak dan lemak memenuhi baku mutu yang ditetapkan, namun nilai parameter COD, BOD dan amoniak melebihi baku mutu yang ditetapkan.    Kata kunci : limbah domestik, BOD, COD, amoniak
Analisa Kualitas Air Minum Isi Ulang dan kemasan di kelurahan Kenten Laut Kabupaten Banyuasin Rully Masriatini; Muhrinsyah Fatimura; Andika Jaya
Jurnal Redoks Vol. 6 No. 1 (2021): REDOKS JANUARI - JUNI
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v6i1.5652

Abstract

Manusia dan semua mahluk hidup sangat memerlukan air.  Tubuh manusia terbentuk dari 70 persen air. Dan  tidak adanya air akan membuat manusia tidak dapat bertahan hidup. Untuk itu diperlukan air yang bersih dan sehat yang akan dapat dikonsumsi manusia. Salah satunya adalah air minum yang berkualitas yang harus sesuai standar di  dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010  Pada penelitian ini  analisa yang dilakukan meliputi analisa pH, TDS, bau, rasa, warna, temperatur dan bakteri. Beberapa Depot yang dianalisa terdapat di daerah Kenten Laut dan beberapa sample air minum kemasan untuk mengetahui kualitasnya. Penelitian dilakukan dengan metode sampling dan analisis di laboratorium. Dari hasil analisa parameter fisika pada rasa sampel 1 sampai 9 memiliki rasa pahit, aaasam, kelat. Lengket, beraroma kelapa, kecuali pasa sampel 1 sampai 6 untuk parameter kimia, pada sampel 1 sampai 6 memiliki pH yang cenderung asam, dan dari beberapa depo dan air minum kemasan pada parameter fisika, kimia, sampel 1 sampai 9 masih belum sesuai  dan belum memenuhi persyaratan  Permenkes RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010. Sedangkan untuk parameter biologi sudah memenuhi standar Permenkes RI, hanya sampel no 5 saja yang mengandung bakteri E Coli sedangkan sampel no 1,2, 3,4, 5, 6,7, 8. 9 tidak terkontaminasi bakteri E-coli.
KUALITAS MINYAK GORENG SEBELUM DAN SESUDAH DIPAKAI DITINJAU DARI KANDUNGAN ASAM LEMAK BEBAS DAN PERUBAHAN WARNA Husnah ,; Nurlela ,; Agus Wahyudi
Jurnal Redoks Vol 5, No 2 (2020): REDOKS JULI-DESEMBER
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v5i2.5036

Abstract

Kelapa sawit merupakan komoditi yang dapat menghasilkan devisa bagi negara karena kelapa sawit adalah salah satu sumber nabati yang penting disamping kacang-kacangan, jagung dan sebagainya. Minyak kelapa sawit yang digunakan untuk pembuatan minyak goreng berasal dari daging buah dan inti sawit.Sampai saat ini pabrik minyak kelapa sawit cukup berkembang dan menghasilkan produk yang sangat baik untuk konsumen karena minyak yang dihasilkan terlebih dahulu dianalisa di laboratorium khusus, sehingga minyak yang akan dipasarkan sesuai dengan standar dan pengawasan mutu minyak kelapa sawit.Untuk mengetahui kualitas minyak kelapa sawit setelah pemakaian berulang tersebut antara lain dengan melakukan analisa perbandingan Asam Lemak Bebas (FFA) dan warna terhadap kualitas minyak sebelum dan sesudah dipakai.
PEMANFAATAN KITOSAN DARI CANGKANG BEKICOT (ACHATINA FULLICA) SEBAGAI PENGAWET ALAMI PADA IKAN NILA SEGAR Dewi Putri Yuniarti; Surya Hatina
Jurnal Redoks Vol 6, No 2 (2021): REDOKS JULI - DESEMBER
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v6i2.6504

Abstract

Penelitian ini bertujuan menghasilkan produk kitosan dengan memanfaatkan cangkang dari bekicot, mengetahui pengaruh konsentrasi NaOH terhadap pembuatan kitosan dari pemanfaatan cangkang bekicot dan mengetahui pengaruh variasi konsentrasi pemberian kitosan (30%, 40%, 50%, 60% dan 70%) terhadap umur simpan ikan nila segar. Pada penelitian ini digunakan metode Kjeldahl. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah kitosan dapat dimanfaatkan sebagai anti mikroba pada ikan segar, hasil produk kitosan yang didapat bergantung pada proses deasetilasi, kitosan dengan variasi konsentrasi NaOH yang tinggi (70%) pada proses deasetilasi diketahui lebih baik karena  ketika digunakan pada proses pengawetan  ikan nila didapati daya simpan maksimumnya yaitu 130 jam, dan kitosan dengan variasi konsentrasi NaOH yang semakin tinggi (70%) semakin baik untuk dijadikan pengawetan ikan ikan nila yaitu memiliki kadar protein 19.74%.
PEMANFAATAN ARANG SEKAM PADI DAN KULIT PISANG KEPOK SEBAGAI ADSORBEN UNTUK MENURUNKAN COD (Chemical Oxygen Demand) DAN BOD (Biological Oxygen Demand) PADA AIR SUNGAI ENIM Legiso Poniman
Jurnal Redoks Vol 6, No 2 (2021): REDOKS JULI - DESEMBER
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v6i2.5637

Abstract

Air sungai adalah sumber daya alam yang menjadi kebutuhan makhluk hidup namun hingga kini banyak terjadi pencemaran yang diakibatkan oleh kegiatan industri. Pencemaran air sungai terjadi karena pembuangan limbah industri yang dikelola tidak efektif. Tingginya konsentrasi COD dan BOD di sepanjang sungai Enim di Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim diakibatkan dari pembuangan air limbah cucian batubara yang bersifat asam yang masuk ke sungai yakni sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Enim dan anak anak sungai. Maka diperlukan suatu cara yang dapat mengurangi pencemaran tersebut dengan menggunakan berbagai adsorben salah satunya dengan karbon aktif sekam padi dan kulit pisang kepok.  Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana kualitas karbon aktif dari sekam padi dan kulit pisang kepok dengan variasi berat yang berbeda, mengetahui pengaruh keefektivitasan karbon aktif dari sekam padi dan kulit pisang kepok, mengetahui penurunan kadar COD dan BOD, setelah dilakukan adsorpsi dengan karbon aktif dari sekam padi maupun adsorpsi dengan karbon aktif dari kulit pisang kepok. Penelitian ini dilakukan dengan persiapan bahan baku, karbonisasi, aktivasi, dan penyerapan kadar air sungai dengan karbonaktif. Hasil penelitian menunjukkan karbon aktif sekam padi dengan konsentrasi H3PO4 15% dapat menurunkan kadar COD dari nilai awal 30mg/L menjadi 5,9mg/L, dan kadar BOD mengalami penurunan dari nilai awal 3,31mg/L menjadi 1,56mg/L.  Kesimpulan yang didapat bahwa karbon aktif sekam padi lebih baik dari pada karbon aktif kulit pisang kepok untuk menurunkan konsentrasi COD dan BOD.
PROSES ADSORPSI KARBON AKTIF KULIT KACANG TANAH TERHADAP PENURUNAN KADAR COD DAN BOD LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU Ria Komala; Dian Sari Dewi; Nur Pandiyah
Jurnal Redoks Vol 6, No 2 (2021): REDOKS JULI - DESEMBER
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v6i2.6382

Abstract

Besarnya perminat tahu menyebabkan peningkatan kegiatan pembuatan tahu baik skala rumahan atau industry, selain memberikan dampak postif bagi perekonomian masyarakat juga berdampak negatif bagi lingkungan sekitar, dimana limbah cair yang dihasilkan dalam kegiatan tersebut terdiri zat zat organik dan polutan yang berbahaya bagi lingkungan sekitar. Pengolahan limbah cair dengan metode Adsorpsi mampu memberikan keunggulan yang menjanjikan. Pada penelitian kali ini, adsorben yang digunakan adalah memanfaatkan limbah kulit kacang tanah yang didibuat menjadi karbon aktif dengan suhu pembakaran 450 selama 5 menit. Karbon aktif kulit kacang tanah dan Zeolit di aplikasikan sebagai adsorben untuk mengolah limbah cair Industri Tahu. Variabel yang digunakan adalah massa karbon aktif kulit kacang tanah dengan variasi 100 gr, 200 gr dan 300 gr, massa zeolit 50 gr, aktivasi mengunakan zat NaCl dengan konsentrasi 45%, lama penyerapan dengan variasi 3 jam, 6 jam, 9 jam dan 12 jam. Sedangkan parameter yang diamati adalah COD, BOD dan pH. Dari hasil analisa yang didapat bahwa penurunan kadar COD terbaik terjadi pada lama penyerapan 12 jam dengan massa C-Aktif KKT 300 gr yaitu % penurunan COD 96,82 % , dan penurunan kadar BOD terbaik terjadi pada saat lama penyerapan penyerapan 12 jam dengan massa C-Aktif KKT 300 gr yaitu % penurunan BOD 90,94 %Kata Kunci : Proses Adsorbsi, C-Aktif Kulit Kacang Tanah, COD, BOD
BIOPELLET SERBUK KAYU ACACIA MANGIUM DITINJAU DARI PENGARUH LEVEL KECEPATAN PUTARAN MESIN DIESEL Ahmad Arif Hidayah; Erlinawati Erlinawati; Ibnu Hajar
Jurnal Redoks Vol 6, No 2 (2021): REDOKS JULI - DESEMBER
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v6i2.6460

Abstract

Biomassa merupakan bahan bakar yang bersifat ramah lingkungan yang dapat di gunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil dengan biaya produksi yang rendah dan mengurangi pemanasan global. Salah satu sumber energi biomassa tersebut adalah serbuk kayu. Sumber bahan baku kayu seperti accacia mangium memiliki potensi untuk dimanfaatkan pada masa depan. Dari pemanenan kayunya akan menghasilkan limbah kulit kayu yang cukup banyak. Terdapat 10 % limbah kulit kayu tiap batang nya. Biopellet dari bahan baku campuran biomassa ini memliki kendala di kualitas dan tekstur, oleh karena itu tujuan yang di angkat dalam penelitian ini yaitu bagaimana pengaruh level kecepatan putaran mesin diesel terhadap kualitas biopellet yang di hasilkan sesuai dengan SNI 8021 - 2014. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa kualitas biopellet yang terbaik yaitu pada rpm 3600 dengan kadar air (moisture) 1.32%, kadar abu 1.37%, kadar zat terbang (volatile matter) 68.77%, kadar karbon tetap (fixed carbon) 28.54% dan nilai kalor 5326.9475 cal/gr. Karena telah memenuhi standard biopellet Perancis (douard 2007) dan SNI 8021 - 2014.

Page 8 of 13 | Total Record : 128