cover
Contact Name
Yuniar Siska Novianti
Contact Email
yuniar@ulm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
geosapta@ulm.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Jurnal GEOSAPTA
ISSN : 24603457     EISSN : 25275844     DOI : -
Jurnal Geosapta- Geosapta is a scientific period journal which is published in every January and July every year, contains scientific articles on Geosciences for Mining Applications from Exploration & Geology, Geomechanics, Coal and Mineral Processing, Management and Mineral-Coal Economic, and Mining Environment.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2020): Januari 2020" : 12 Documents clear
OPTIMALISASI RECOVERY JIG UNTUK PRODUKSI TIMAH DI KEPULAUAN RIAU Rizky Andhika; Agus Triantoro; Marselinus Untung Dwiatmoko
Geosapta Vol 6, No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.656 KB) | DOI: 10.20527/jg.v6i1.7747

Abstract

Pada kapal isap produksi sebagai alat penggalian dan pencucian timah menggunakan alat berupa jig yang terbagi 2 jig primer dan jig sekunder yang memiliki tingkat recovery kurang. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengingkatkan kadar recovery pada jig.Pada penelitian ini, dilakukan perhitungan produksi pada kapal isap produksi, melakukan perhitungan recovery pada masing-masing jig, sertta rekomendasi untuk meningkatkan recoverynya dengan cara merubah pengaturan pada jumlah pukulan dan panjang pukulan jig.Hasil perhitungan produksi pada kapal isap produksi bulan Februari  38,8 t dan bulan Maret  25,3 t. Perhitungan recovery pada jig adalah 97,03 %, ditingkatkan dengan cara pengaturan ulang jig yang dilakukan pengaturan jig pada variabel jumlah pukulan dan panjang pukulannya.  Kata-kata kunci: produksi kapal isap produksi, recovery jig, panjang pukulan jig, dan jumlah pukulan jig
PERANCANGAN ALAT UJI BEBAN TITIK MENGGUNAKAN PRESSURE GAUGE SERTA MENENTUKAN KORELASINYA TERHADAP UJI KUAT TEKAN UNIAKSIAL PADA BATULANAU Ahmad Syarif; Nurhakim Nurhakim; Romla Noor Hakim
Geosapta Vol 6, No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.717 KB) | DOI: 10.20527/jg.v6i1.7878

Abstract

Dengan semakin majunya bukaan tambang dengan massa batuan yang berbeda-beda, diperlukan pengambilan keputusan yang secara cepat dalam penanganannya, sehingga diperlukan bukaan tersebut akan di berikan support atau tidak diberikan support selama aktifitas penambangan terus berlanjut sesuai kegunaannya. Untuk mensupport kebutuhan tersebut dengan cepat, maka dapat dilakukan dengan uji indeks. Yakni dengan uji beban titik, dimana Indeks franklin (Is) dapat mempresentasikan besarnya nilai kuat tekan dari sampel batuan yang diambil. Selain itu, uji beban titik merupakan  metode alternatif yang digunakan untuk mengukur nilai kuat tekan menggantikan metode kuat tekan uniaksial terkait biaya dan waktu yang lebih efisien.Dari penelitian ini akan dihasilkan alat uji beban titik yang dirancang menurut International Society for Rock Mechanic (ISRM) vol.22-2 (1985), serta IS 8764 (1998) yang kemudian akan dilakukan pengujian sampel untuk mengetahui kehandalan alat yang dibuat dengan mengkorelasikan hasil dari uji beban titik dan uji kuat tekan uniaksial dengan batulanau sebagai sampel.Dari hasil pengolahan data didapatkan nilai uji kuat tekan uniaksial dari 10 kali percobaan yang dilakukan pada batulanau yaitu berkisar 3,18 – 7,32 Mpa dan uji beban titik berkisar 0,3702 – 1,0387 Mpa dengan jumlah pengujian sampel total uji yaitu 20 kali percobaan, sehingga didapatkan nilai koefesien korelasi R2 = 0,938 dan didapatkan persamaan korelasi antara uji kuat tekan dan uji beban titik yaitu, sc = 4,6308(Is50) + 2,2965. Kata-kata kunci: Uji Beban Titik, Kuat Tekan Uniaksial, Batulanau
PENGARUH STRUKTUR BATUAN PADA HASIL PELEDAKAN BATUGAMPING DI PT. PAMA INDO MINING, DESA SIDOMULYO, KECAMATAN KELUMPANG HULU, KABUPATEN KOTABARU KALIMANTAN SELATAN Teguh Rahayu Novie Sufieawan; Uyu Saismana; Romla Noor Hakim; Gunawan Gunawan
Geosapta Vol 6, No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.706 KB) | DOI: 10.20527/jg.v6i1.7872

Abstract

PT. Pama Indo Mining melakukan kegiatan penambangan Quarry material limestone. Masalah yang sering timbul pada penambangan adalah adanya rongga – rongga sehingga menyulitkan proses charging. Penelitian ini lebih ditekankan pada upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menghasilkan fragmentasi serta arah geometri peledakan yang baik berdasarkan struktur batuan yang terdapat di lokasi penelitian.Metode penelitian dilakukan dengan beberapa tahap antara lain perhitungan arah umum kekar, fragmentasi hasil peledakan dengan menggunakan software serta korelasi hasil peledakan dari 4 lokasi dengan struktur batuan yang terdapat pada lokasi tersebut.Dari hasil korelasi struktur batuan dan fragmentasi peledakan diketahui bahwa fragmentasi lolos yang baik terdapat pada lokasi Quarry Pencil  arah freeface N349⁰E yaitu sebesar 91% lolos,  ukuran rata – rata 37 cm dengan sudut yang dibentuk kekar mayor dan minor terhadap freeface sebesar 173⁰ dan 178⁰ atau 7⁰ dan 6⁰.  Fragmentasi yang kurang baik terdapat pada lokasi 3B Kanan arah freeface N235⁰E yaitu sebesar 80% lolos, ukuran rata – rata 56 cm dengan sudut yang dibentuk kekar mayor dan minor terhadap freeface sebesar 86⁰ dan 101⁰. Arah peledakan berdasarkan struktur batuan yang ada di daerah penelitian mengikuti arah free face yang sudah ada pada Quarry Disposal, Pencil dan Bukit 2 masing - masing yaitu N47⁰E, N349⁰E dan N127⁰E. Sedangkan pada Quarry 3B Kanan direkomendasikan ke arah N322⁰E sehingga energy peledakan akan menyebar lebih efisien dan meminimalkan perpotongan oleh kekar. Kata Kunci : Arah Peledakan, Kekar, Fragmentasi, Image Analysis, Kuz-Ram, Rock Factor
ANALISIS KESTABILAN LERENG BEKAS TAMBANG TANAH URUG DI GUNUNG KUPANG KOTA BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN Marselinus Untung Dwiatmoko; Sari Melati; Andreas Sibarani
Geosapta Vol 6, No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.415 KB) | DOI: 10.20527/jg.v6i1.7880

Abstract

Lereng bekas tambang tanah urug kurang mendapatkan perhatian oleh pihak pengelolah sehingga memiliki potensi yang membahayakan bagi aktivitas di wilayah lereng. Lokasi penelitian merupakan wilayah perbukitan Gunung Kupang yang dilakukan kegiatan  penambangan tanah urug. Tujuan penelitian analisis kestabilan lereng tanah urug adalah lereng pada lokasi penelitian dapat menjadi daerah yang aman untuk pemukiman berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh departemen pekerjaan umum.                Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel dan pengujian pada laboratorium adalah menggunakan standar ASTM (American Society for Testing and Material). Analisis kestabilan lereng dilakukan menggunakan software Slide v.6.0 dengan material propertis kohesi (C) 53,94 KN/m3 dan Sudut geser dalam (ø) 26◦. Metode yang digunakan dalam analisis kestabilan lereng adalah metode Bishop, Janbu dan Hoek dan Bray.Pengujian kadar air 15.09%, berat volume 19.89 KN/m3, berat jenis 2.41, sieve analysis memiliki Cu 3.22 dan Cc 1.2. Klasifikasi tanah menurut metode USCS (% lolos ≥ 50%) dan metode AASTHO (% lolos ≥ 35%) tanah termasuk berbutir kasar. Pengujian Atterberg limit test diketahui nilai batas cair 43.14% dan batas plastis 21.61%. Faktor keamanan lereng dengan metode Bishop 1.97 dan metode Janbu 1.76. Faktor keamanan < 2 sehingga dilakukan perbaikan lereng. Volume yang dibongkar 474,419.14 m3. Waktu pembongkaran lima bulan. Hasil penjualan tanah IDR 2,715,175,382.84. Kata-kata kunci: Tambang Tanah Urug, Faktor Keamanan, Kestabilan Lereng, Gunung Kupang 
ANALISIS PEMANFAATAN FLY ASH DAN BOTTOM ASH SEBAGAI MATERIAL ALTERNATIF NAF YANG DIGUNAKAN DALAM UPAYA PENCEGAHAN PEMBENTUKAN AIR ASAM TAMBANG PADA PT JORONG BARUTAMA GRESTON Muhammad Ali Syaefudin; Agus Triantoro; Riswan Riswan
Geosapta Vol 6, No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.655 KB) | DOI: 10.20527/jg.v6i1.7873

Abstract

Pencegahan air asam tambang (AAT) dapat dilakukan dengan upaya covering material yang berpotensi asam yaitu PAF dengan menggunakan material yang tidak berpotensi asam yaitu NAF. Namun, keberadaan material NAF seringkali tidak ditemukan dalam jumlah banyak untuk mengisolasi seluruh material PAF. Oleh karena itu, diperlukan material lain sebagai alternatif dalam pencegahan pembentukan AAT. Salah satu material yang berpotensi dapat digunakan yakni fly ash dan bottom ash dari hasil pembakaran batubara di PLTU.Penelitian dilakukan dalam skala laboratorium dengan beberapa variasi komposisi pelapisan sampel  NAF, fly ash dan bottom ash terhadap sampel PAF dengan menggunakan uji free draining colomn leach (FDCL) serta pengukuran nilai pH ,TSS, serta logam Fe dan Mn.Dari hasil pengujian fly ash lebih efektif dari NAF dan bottom ash dimana samakin besar komposisi fly ash nilai rata-rata pH yang dihasilkan semakin baik dengan komposisi fly ash (35%) nilai pH rata-rata yang didapatkan ialah 6,82 dengan nilai rata-rata TSS 12,25 mg/l, nilai rata-rata logam Fe sebesar 0,10 mg/l, serta nilai rata-rata logam Mn 1,10 mg/l. Hasil percobaan menunjukkan bahwa dengan penambahan fly ash dapat mencegah pembentukan air asam, dan menjaga nilai TSS, Fe dan Mn untuk tidak melewati batas baku mutu yang ditetapkan Pergub Kalsel No.36 Tahun 2008. Kata-kata kunci: Air asam tambang, NAF, PAF, fly ash, bottom ash
MINE HAUL ROAD PADA PT. SEBUKU IRON LATERITIC ORES (SILO) DAERAH SEBUKU Habibie Anwar; Anshariah Anshariah; Abdul Salam Munir; Emi Prasetyawati Umar; Arif Nurwaskito; Sakti Aji Adi Sanra
Geosapta Vol 6, No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.376 KB) | DOI: 10.20527/jg.v6i1.7033

Abstract

Jalan tambang merupakan salah satu prasarana dalam proses penambangan untuk menghubungkan lokasi-lokasi penting, diantaranya adalah lokasi tambang menuju ke pelabuhan stockpile, perkantoran, pabrik pengolahan bahan galian (smelter), perumahan karyawan dan tempat-tempat lain di area penambangan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengevaluasi kondisi geometri mine haul road sepanjang 7,5 kilometer dimulai dari stockpile tanjung gunung sampai ke pit penambangan di damar selatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi geometri jalan hauling lokasi penambangan di PT. Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO), apakah telah sesuai standar atau belum. Tahapan pengambilan data geometri jalan dimulai dengan pengukuran dimensi jalan menggunakan dua jenis alat survey yaitu Total Station (TS) dan Real Time Kinematic (RTK). Tahap selanjutnya adalah mengolah data dari alat survey tersebut menggunakan alat bantu software Surpac dan Autocad untuk mengetahui nilai dimensi dari jalan tambang tersebut. Dari hasil evaluasi geometri jalan dari stockpile tanjung gunung sampai ke pit penambangan di damar selatan, hanya dimensi lebar jalan yang keseluruhan segmennya telah sesuai standar perusahaan, sedangkan untuk dimensi jari-jari tikungan, superelevasi, grade, cross slope, tanggul pengaman, parit dan cut and fill, masih terdapat beberapa segmen yang belum sesuai standar. Penyebab tidak standarnya segmen tersebut adalah karena kurangnya maintenance jalan hauling yang dilakukan oleh perusahaan.
STUDI KARAKTERISTIK DAN KUALITAS BIOBRIKET CAMPURAN BOTTOM ASH BATUBARA DENGAN ARANG TEMPURUNG KELAPA Agus Triantoro; Adip Mustofa; Muhammad Hafidz Daniah
Geosapta Vol 6, No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.277 KB) | DOI: 10.20527/jg.v6i1.7824

Abstract

Biobriket campuran bottom ash batubara dan arang tempurung kelapa merupakan bahan bakar padat alternatif yang mempunyai kelayakan teknis untuk digunakan sebagai bahan bakar rumah tangga, industri kecil ataupun menengah. Biobriket ini juga mempunyai keuntungan ekonomis karena dapat diproduksi secara mudah dan sederhana, memiliki nilai kalor yang tinggi, dan ketersediaan bottom ash batubara cukup banyak di Indonesia khususnya di Kalimantan Selatan sehingga dapat bersaing dengan bahan bakar lain. Bottom ash berasal dari sisa pembakaran batubara pada PLTU sedangkan arang tempurung kelapa merupakan hasil dari olahan tempurung kelapa yang di proses menjadi arang dan keterdapatannya di Kalimantan Selatan banyak melimpah. Beberapa permasalahan yang kerap di jumpai briket bottom ash batubara adalah lamanya penyalaan, bau yang tidak sedap pada saat dibakar dan briket mudah pecah. Tujuan dari penelitian Mengetahui kualitas terbaik biobriket  campuran bottom ash batubara dan  arang tempurung kelapa berdasarkan komposisi campuran, dan ukuran partikel. Metode penelitian dilakukan dengan uji eksperimen. Parameter uji eksperimen adalah karakteristik briket yang meliputi kadar air, kadar abu, kadar volatile matter, nilai kalor, waktu pembakaran dan kecepatan pembakaran dengan variasi komposisi bahan baku dan binder serta variasi ukuran partikel arang tempurung kelapa dan bottom ash batubara. Kualitas biobriket terbaik adalah biobriket tipe F dengan komposisi bottom ash batubara 25 %, tempurung kelapa 55 %  dan damar 15 %  serta kapur 5 % dengan  hasil analisa Inherent Moisture 5,77%, Ash 10,74%, Volatile Matter 42,77%, Kalori 6.624,56 Kkal/kg serta durasi pembakaran 247 detik Kata kunci : Bottom ash, Briket, arang
STUDI KEDERDAPATAN BIJIH BESI PADA ENDAPAN LATERIT DI KECAMATAN KARANG INTAN, KABUPATEN BANJAR, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Abdillah Rasyid; Nurhakim Nurhakim; Riswan Riswan
Geosapta Vol 6, No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (818.148 KB) | DOI: 10.20527/jg.v6i1.7874

Abstract

Endapan laterit merupakan hasil dari pelapukan lanjut dari batuan ultramafik pada daerah dengan iklim tropis sampai dengan subtropis. Melihat dari sebaran keterdapatan formasi batuan beku mafik hingga ultramafik yang memungkinkan membentuk suatu endapan laterit di wilayah Kabupaten Banjar maka dilakukan kegiatan eksplorasi untuk  menemukan dan menentukan daerah-daerah yang memiliki potensi menghasilkan bahan galian berupa bijih besi.Metode yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada metode perhitungan aktual di lapangan yang bertujuan untuk mendapatkan hasil pada waktu sekarang. Proses pemecahan menggunakan metode komputasi dan analisa data – data berupa peta, gambar, dan tabel yang dapat membantu dalam penyampai informasi hasil penelitian.Dari penelitian tersebut hasil yang didapatkan dari pengujian laboratorium yang menggunakan metode X-Ray Fluoresensi (XRF) di Laboratorium Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Selatan, kandungan Fe tertinggi terdapat pada TA-01 A dengan persentase 51,41% , dan yang terendah terdapat pada TA-03 B dengan persentase 17,21%. Tipe cebakan bijih besi di Kecamatan Karang Intan termasuk endapan eksogenik yaitu endapan yang terbentuk di permukaan bumi berupa endapan laterit. Kata-kata kunci: Laterit, Fe, X-Ray Fluoresensi
STUDI PENGARUH KADAR AIR TERHADAP KUAT GESER TANAH PADA AREA BEKAS TAMBANG DI KOTA BANJARBARU Romla Noor Hakim; Eko Santoso; Gusti Teguh Juang Prihatino
Geosapta Vol 6, No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.197 KB) | DOI: 10.20527/jg.v6i1.7744

Abstract

Pada kegiatan pertambangan dengan metode tambang terbuka umumnya dijumpai lereng yang terbentuk dari aktivitas penambangan. Keruntuhan pada lereng biasanya dikarenakan besarnya gaya pendorong pada tanah melebihi kuat geser tanah tersebut. Salah satu faktor yang mempengaruhi kekuatan geser suatu massa tanah adalah kadar air tanah tersebut. Identifikasi hubungan serta pengaruh kadar air terhadap parameter kuat geser tanah digunakan analisis regresi linier dan polinomial, sedangkan dalam menentukan kestabilan lereng digunakan metode Boshop yang disempurnakan. Berdasarkan klasifikasi USCS, jenis tanah sampel DS-S1 dan DS-S2 berupa pasir berlanau sedangkan DS-S3 pasir berlempung. Sampel GC-S2 dan GC-S3 lempung organik, sedangkan GC-S1, ST-S1 dan ST-S2 berupa lempung. Hasil pengujian menunjukan bahwa sampel tanah yang mengalami peningkatan kadar air akan diikuti oleh penurunan nilai kohesi (c). Sedangkan pada sudut gesek dalam mengalami peningkatan nilai pada kadar air 10%-20%, mencapai puncaknya pada kadar air 20%-32%, kemudian mengalami penurunan setelah melewati kadar air 32%. Kata kunci: lereng, kadar air, kuat geser, kohesi, sudut gesek dalam
ANALISIS ALTERASI PADA ENDAPAN BIJIH BESI DI DAERAH TANJUNG, KECAMATAN BONTOCANI, KABUPATEN BONE, PROVINSI SULAWESI SELATAN Firdaus F; Tri Andriyani Kandora; Dirgahayu Lantara; Alam Budiman Thamsi; Harwan Harwan; Hasbi Bakri
Geosapta Vol 6, No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1317.17 KB) | DOI: 10.20527/jg.v6i1.7082

Abstract

Keberadaan bijih besi di Indonesia dapat ditemukan dibeberapa daerah dengan jumlah keterdapatan yang beragam. Salah satu daerah yang memiliki potensi keterdapatan bijih besi adalah daerah Bontocani, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui himpunan mineral dan tipe alterasi endapan bijih besi. Metode yang dilakukan yaitu observasi singkapan, pengambilan sampel, dan identifikasi mineralisasi-alterasi yang selanjutnya dianalisis petrografi dan geokimia. Pengujian terhadap 5 sampel batuan melalui analisis petrografi dilakukan untuk mengetahui kelimpahan mineral penyusun dan analisis geokimia dari pengujian XRD (X-rayDiffraction) dilakukan untuk menentukan jenis mineral secara lebih spesifik yang tidak dapat dilihat melalui analisis petrografi, serta untuk menentukan himpunan mineral dan tipe alterasi. Himpunan mineral alterasi berdasarkan hasil analisis petrografi adalah plagioklas, kuarsa, kalsit, garnet, epidot, piroksin, serisit, augit, diopside, hornblende, feldspar, microcline, dan muskovit. Sedangkan hasil analisis XRD (X-rayDiffraction) menunjukkan kehadiran andradit, melanit, flourin, magnesit, alabandit, magnetit, cooperit, danalit, goetit, albit, hedenbergit, dolomit, cristobalit, wollastonit dan chromit. Berdasarkan beberapa mineral penciri tersebut dapat diketahui bahwa tipe alterasi di daerah penelitian adalah propilitik dan skarn. Kata kunci: Bijih Besi, Alterasi, Mineral, Petrografi, XRD.

Page 1 of 2 | Total Record : 12