cover
Contact Name
Farid Husin
Contact Email
farid_husin@yahoo.com
Phone
-
Journal Mail Official
ijemc.jppki@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care)
ISSN : 24071951     EISSN : 24423629     DOI : -
Core Subject : Health,
Indonesian Journal Of Education and Midwifery Care (IJEMC) is a peer-reviewed journal and a periodical scientific book published by the Midwifery Study Program of Faculty of Medicine Universitas Padjadjaran 4 times a year in every March, June, September, and December. IJEMC also publishes Supplements containing articles of literature study and protocol studies. The IJEMC accepts the script of articles in accordance with the science and development of midwifery in midwifery services and education with interdisciplinary and multidisciplinary approaches related to pregnancy care, nursing care, postpartum care and nursing mothers, community midwifery care and midwifery education
Arjuna Subject : -
Articles 69 Documents
Peran Konseling Laktasi dengan Penerapan Media terhadap Tingkat Keyakinan Diri dan Keberhasilan Menyusui pada Ibu Post partum Catur E Suksesty; Bethy S Hernowo; Meita Damayanti; Farid Husin; Nanan Sekarwana
Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care Vol 3, No 2 (2016): Juni
Publisher : Program Studi Magister Kebidanan FK UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.527 KB) | DOI: 10.24198/ijemc.v3i2.36

Abstract

Pemberian Air Susu Ibu (ASI) yang dilakukan sejak usia dini dan dilanjutkan dengan ASI eksklusif selama 6 bulan dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi, serta meningkatkan tumbuh kembang bayi secara optimal. Namun, secara global masih sedikit bayi di  bawah usia enam bulan yang diberikan ASI secara eksklusif, yaitu sebesar 40%. Beberapa studi telah dilakukan tentang pentingnya ASI, tetapi angka pemberian ASI belum memuaskan. Salah satu penyebab rendahnya pemberian ASI, yaitu karena ketidaktahuan ibu tentang proses laktasi yang menyebabkan kurangnya keyakinan ibu untuk dapat menyusui bayinya. Ibu memerlukan informasi yang tepat dari tenaga kesehatan tentang proses laktasi. Informasi tersebut disampaikan dalam proses konseling laktasi dan wajib ibu ketahui mulai dari masa kehamilan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh penggunaan media dalam konseling laktasi terhadap keyakinan diri dan keberhasilan menyusui ibu post partum. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan rancangan post test only with control group design. Pengambilan sampel dengan cara consecutive sampling sesuai kriteria inklusi, yaitu sebesar 30 ibu primigravida usia kehamilan 36 minggu sampai 1 bulan post partum. Instrumen yang digunakan, yaitu Breastfeeding Self-Efficacy Scale Form (BSESF) dan lembar observasi kemampuan menyusui sesuai dengan modul konseling menyusui 40 jam WHO/UNICEF tahun 2011. Rancangan analisis penelitian ini menggunakan uji T dan uji Mann-Whitney serta uji Rank Spearman untuk mencari korelasi dengan bantuan SPSS. Keyakinan diri pada  usia kehamilan 36 minggu sampai 1 minggu post partum didapatkan nilai p<0,05, sedangkan pada waktu 1 hari post partum sampai 1 minggu post partum didapatkan nilai p<0,01. Tidak terdapat korelasi keyakinan diri terhadap kemampuan menyusui dan keberhasilan menyusui pada ibu post partum dengan nilap p>0,05.
Penggunaan Model CIPP dalam Evaluasi Kurikulum Inti Pendidikan D-III Kebidanan Lastri Winarni; Tina Judistianti; rovina ruslami; Farid Husin; Endang Sutedja; Dewi Herawati; Ponpon Idrajinata
Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care Vol 1, No 1 (2014): Desember
Publisher : Program Studi Magister Kebidanan FK UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.526 KB) | DOI: 10.24198/ijemc.v1i1.77

Abstract

Peningkatan kompetensi bidan menjadi isu penting dalam penilaian kualitas lulusan kebidanan. Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPPSDMK) mengeluarkan Kurikulum Inti 2011 untuk membantu dalam proses peningkatan pembelajaran pendidikan diploma kebidanan. Capaian pembelajaran mahasiswa kebidanan cenderung rendah dan tidak sesuai dengan harapan. Salah satu upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran adalah melakukan evaluasi pelaksanaan kurikulum inti D-III kebidanan 2011 untuk mengetahui komponen kurikulum yang perlu diperbaiki. Tujuan  penelitian ini mengevaluasi kurikulum inti pendidikan D-III kebidanan saat ini dengan model CIPP (Context, Input, Process, Product) dan menggali kurikulum yang dibutuhkan bagi pendidikan D-III Kebidanan agar lulusan bidan lebih profesional. Metode rancangan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan paradigma konstruktivisme. Penelitian ini dilakukan pada institusi di 5 provinsi yaitu : DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur . Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam terhadap 17 responden, yang terdiri dari pembantu direktur bagian akademik, dosen pelaksana kurikulum harian, kepala bidang administrasi akademik dan mahasiswa. Analisis data meliputi transkripsi wawancara mendalam, reduksi, melakukan koding, kategorisasi dan penentuan tema. Proses evaluasi menggunakan model CIPP (Context, Input, Process, Product). Hasil didapatkan bahwa komponen context yang terdiri dari SDM, peserta didik, manajemen, dukungan pemimpin, struktur kurikulum, standar kompetensi, beban belajar, isi kurikulum, dan dukungan pemerintah perlu diperbaiki. Komponen input yang terdiri dari target capaian pembelajaran, kemampuan dosen, sarana dan prasarana, kecukupan waktu pembelajaran, sumber informasi pengembangan kurikulum serta kualitas calon mahasiswa belum memadai. Komponen process yang terdiri dari koherensi pembelajaran, keterlaksanaan program, perumusan kurikulum, pemilihan strategi pembelajaran, pengorganisasian kurikulum, prosedur evaluasi, suasana akademik masih belum baik. Komponen product yang terdiri dari kualitas kemampuan mahasiswa, dampak perubahan kurikulum belum maksimal.  Simpulan diperlukan perbaikan dalam komponen Context, Input, Process, dan Product serta proses penyusunan kurikulum inti, penguatan mata kuliah, dan penguatan soft skill untuk meningkatkan kualitas lulusan bidan.
Hubungan Anemia dengan Tingkat Dismenore Ropitasari Ropitasari; Isnadewi Safitri
Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care Vol 2, No 2 (2015): Juni
Publisher : Program Studi Magister Kebidanan FK UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.763 KB) | DOI: 10.24198/ijemc.v2i2.27

Abstract

Keluhan nyeri menstruasi atau dismenore sering dijumpai pada remaja perempuan sampai mengganggu aktivitas mereka. Keluhan ini diperparah dengan kondisi anemia atau kadar hemoglobin yang kurang dari normal. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan menggunakan uji statistik Somers’d. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik          total sampling dan terdiri dari 43 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Pengambilan data dengan mengambil sampel darah siswi untuk mengukur dan mengumpulkan data anemia oleh petugas laboratorium Surakarta pada tanggal 20 April 2015. Hasil penelitian menunjukkan siswa tingkat I yang mengalami anemia 88,9%, tingkat II sebanyak 75,6% dan tingkat III sebanyak 84,6%. Simpulan ada hubungan bermakna antara anemia dengan tingkat dismenore di SMA Muhammadiyah 3 Surakarta dengan kekuatan korelasi sedang r =0,426
PeranPenerapan Model Pembelajaran Asuhan Bayi Balita dan Anak Pra SekolahTerintegrasi terhadap Motivasi dan Kompetensi Mahasiswa serta Kepuasan Pasien pada Praktik Klinik Kebidanan Vera Renta Siahaan; Deni K. Sunjaya; Meita Dhamayanti; Farid Husin; Nanan Sekarwarna; Rovina Ruslami
Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care Vol 2, No 4 (2015): Desember
Publisher : Program Studi Magister Kebidanan FK UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.453 KB) | DOI: 10.24198/ijemc.v2i4.73

Abstract

Bidan yang kompeten tidak hanya mampu dalam pengetahuan, sikap dan keterampilan, namun mampu memberikan asuhan yang berpusat terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat.Hasil uji kompetensi tahun 2013 yang dilakukan terhadap mahasiswa program studi DIII kebidanan didapatkan hanya 53 % yang lulus. Peningkatan kualitas bidan harus didukung dengan peningkatan kualitas pendidikan. Model pembelajaran terintegrasi diperlukan guna meningkatkan kualitas kompetensi bidan dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Penelitian ini bertujuanu ntuk menganalisis peran penerapan model pembelajaran asuhan bayi balita dan anak rasekolah terintegrasi terhadap motivasi dan kompetensi mahasiswa serta kepuasan pasien dalam praktik klinik kebidanan.Rancangan penelitian kuantitatif dengan pendekatan analitik menggunakan quasi experiment dengan pre-post test design.Populasi penelitian adalah mahasiswa DIII Kebidanan Universitas Sebelas Maret (UNS)Surakarta semester IV dan ibu yang memiliki bayi balita dan anak pra sekolah yang mendapatkan pelayanan dari mahasiswa DIII Kebidanan UNS Surakarta semester IV. Sampel penelitian adalah total populasi dengan jumlah 37 mahasiswa UNS semester IV dan 37 pasien. Penelitian dilakukan di Prodi D III Kebidanan UNS Surakarta pada bulanApril – Juli 2015.Variabelpenelitianadalahmodel pembelajaran, motivasi, kompetensi dan kepuasan. Analisis data menggunakan uji wilcoxon, chi square, spearman rank, dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat efek penerapan model pembelajaran asuhan bayi balita dan anak pra sekolah terintegrasi terhadap motivasi mahasiswa (52 (43-84) VS 76 (72-92), p< 0,05) dan kompetensi mahasiswa (0 VS 8). Terdapat peran kompetensi mahasiswa setelah penerapan model pembelajaran asuhan bayi balita dan anak pra sekolah terintegrasi terhadap kepuasan pasien, p< 0,05. Penerapan asuhan bayi balita dan anak prasekolah terintegrasi dapat menjadi alternatif dalam pembelajaran di Institusi Kebidanan. Model pembelajaran asuhan bayi balita dan anak prasekolah terintegrasi dapat meningkatkan motivasi dan kompetensi mahasiswa pada praktik klinik kebidanan. Kompetensi mahasiswa berperan terhadap kepuasan pasien pada praktik klinik kebidanan.
Peran Penerapan Model Pembelajaran Asuhan Bayi Baru Lahir Terintegrasi Terhadap Motivasi dan Kompetensi Mahasiswa Serta Kepuasan Pasien pada Praktik Klinik Kebidanan Julaecha Julaecha; Anita Deborah Anwar; Rovina Ruslami; Farid Husin; Deni K Sunjaya; Achadiyani Achadiyani; Ishak Abdulhak
Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care Vol 3, No 2 (2016): Juni
Publisher : Program Studi Magister Kebidanan FK UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.837 KB) | DOI: 10.24198/ijemc.v3i2.18

Abstract

Kualitas lulusan bidan dalam memberikan asuhan bayi baru lahir  cenderung menurun dan belum sesuai harapan masyarakat, perlu perbaikan kualitas dimulai dari proses pendidikan. Proses pembelajaran kebidanan saat ini sebagian besar diberikan secara terpisah antara satu mata kuliah dengan mata kuliah lain sehingga mahasiswa bersikap pasif dan  tidak dapat menjawab kebutuhan masyarakat yang holistik. Diperlukan model pembelajaran terintegrasi dengan mengintegrasikan  kebutuhan  masyarakat dan menyesuaikan dimensi fisiologis, psikologis, agama, budaya dengan kompetensi asuhan bayi baru lahir. Penelitian ini bertujuan menganalisis peran penerapan model pembelajaran asuhan bayi baru lahir terintegrasi terhadap motivasi dan kompetensi mahasiswa serta kepuasan pasien pada praktik klinik kebidanan. Desain penelitian intervensi  dengan kuasi eksperimental one group pre- post- test design. Subjek penelitian 37 mahasiswa semester IV prodi D-III kebidanan UNS Surakarta. Subjek penelitian diberikan  pre-test untuk penilaian awal dan  post-test setelah diberikan intervensi berupa pemberian materi model pembelajaran asuhan bayi baru lahir terintegrasi selama 4 minggu.Tes dilakukan untuk menilai motivasi dan kompetensi mahasiswa serta efek asuhan yang diberikan oleh mahasiswa terhadap kepuasan pasien yang bayinya mendapat asuhan bayi baru lahir dengan menggunakan kuesioner. Data dianalisis secara deskriptif dan dilakukan uji statistik menggunakan uji wilcoxon (median skor, rentang), untuk mengetahui hubungan antar variabel menggunakan uji spearman rho. Hasil analisis menunjukkan terdapat perbedaan motivasi dan kompetensi mahasiswa sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran dengan median skor motivasi (52,0 vs 76,0, p<0,05). Jumlah mahasiswa yang kompeten sebelum dan sesudah praktik klinik kebidanan (0 vs18). Efek peningkatan kompetensi mahasiswa berpengaruh 21,4% terhadap kepuasan pasien yang bayinya mendapat asuhan oleh mahasiswa, 78,6 % dipengaruhi oleh faktor lain. Simpulan penelitian ini adalah terdapat efek penerapan model pembelajaran asuhan bayi baru lahir terintegrasi terhadap motivasi dan kompetensi mahasiswa serta kepuasan pasien pada praktik klinik kebidanan namun  perlu dilakukan penelitian lanjut untuk mengetahui faktor lain yang memengaruhi kepuasan pasien.
Pengaruh Program Pendidikan Kesehatan Reproduksi RemajaTerintegrasi terhadap Peningkatan Kontrol Diri di Kabupaten Indramayu Atiek Novianty; Benny Hasan Purwara; Sari Puspa Dewi; Farid Husin; Tuti Wahmurti; Irvan Afriandi
Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care Vol 2, No 2 (2015): Juni
Publisher : Program Studi Magister Kebidanan FK UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.814 KB) | DOI: 10.24198/ijemc.v2i2.54

Abstract

Permasalahan-permasalahan kesehatan reproduksi remaja terus meningkat di Kabupaten Indramayu, seperti masih tingginya perilaku seksual sebelum menikah, kehamilan remaja, perkawinan remaja, dan perceraian remaja. Berbagai permasalahan tersebut terjadi karena kontrol diri perilaku yang tidak berpegangan pada prinsip hidup sesuai dengan nilai. Pendidikan kesehatan reproduksi terintegrasi dengan mengajarkan nilai-nilai mulia diharapkan dapat dijadikan pedoman dalam bersikap dan berperilaku pada remaja. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi terintegrasi terhadap peningkatan kemampuan kontrol diri perilaku seksual pada remaja. Metode penilitian ini adalah Quasi eksperiment pre post design. Subjek penelitian ini adalah siswa SMUN di Kabupaten Indramayu yang berjumlah 144 orang  (kelompok perlakuan 72 dan kelompok kontrol 72). Teknik pengambilan sampel secara cluster. Pendidikan kesehatan reproduksi terintegrasi dilakukan pada kelompok perlakuan. Peningkatan kontrol diri diukur menggunakan kuesioner kontrol diri. Analisis data menggunakan uji kai kuadrat, mann whitney, Wilcoxon, dan uji kovarian. Hasil penelitian diketahui terdapat pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi terintegrasi terhadap peningkatan kontrol diri perilaku seksual pada remaja (p=0,041). Peningkatan kontrol diri perilaku seksual remaja pada kelompok kontrol sebesar 54,6% dan kelompok kontrol sebesar 48,7%. Ego diri (63,6%) dan temperamental (65,9%) merupakan dimensi kontrol diri yang signifikan terhadap perubahan kemampuan kontrol diri pada kelompok perlakuan.Simpulan  penelitian ini adalah terdapat pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi terintegrasi terhadap peningkatan kemampuan kontrol diri perilaku seksual pada remaja. Peningkatan kontrol diri perilaku seksual melalui pendidikan kesehatan reproduksi terintegrasi perlu dilakukan dan dilanjutkan dengan evaluasi dan supervisi secara berkala
Pengaruh Penerapan Model Evaluasi Praktik Klinik terhadap Pencapaian Tahapan Kompetensi Asuhan Persalinan Mahasiswa D III Kebidanan Indah Yulika; Dany Hilmanto; Farid Husin; Johanes Cornelius Mose; Ishak Abdulhak; Anita Deborah Anwar
Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care Vol 3, No 1 (2016): Maret
Publisher : Program Studi Magister Kebidanan FK UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.203 KB) | DOI: 10.24198/ijemc.v3i1.15

Abstract

Setiap mahasiswa akan mampu menguasai kompetensi jika diberi waktu sesuai dengan kebutuhannya. Model evaluasi praktik klinik berdasarkan pembelajaran tuntas dan tahapan pembelajaran motorik dimaksudkan agar dapat mengidentifikasi kompetensi sehingga pembelajaran dilakukan dengan tepat.Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh penerapan model evaluasi praktik klinik terhadap pencapaian tahapan kompetensi asuhan persalinan (kesiapandiri, sub kompetensi dan kompetensi komprehensif) mahasiswa kebidanan.Penelitian ini menggunakan rancangan kuasi eksperimen dengan posttest-only with nonequivalent control groups.Subjek dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 27 orang kelompok perlakuan dan 26 orang kelompok kontrol.Kelompok perlakuan menerapkan model evaluasi praktik klinik, sedangkan kelompok kontrolhanya menggunakan alat evaluasi tanpa menerapkan model evaluasi.Tempat penelitian dilakukan di RSUD Soreang dan RSUD Majalaya padabulan September-Desember 2015.Hasil penelitian mendapatkan pencapaian kompetensi asuhan persalinan pada tahap pemula kelompok perlakuan sebesar 89%, tahap transisi 56% dan tahap mandiri 41%.Sementara pada kelompok kontrol pencapaian kompetensi pada tahap pemula dan transisi adalah 0%, dan pencapaian tahap mandiri hanya 4%.Dengan demikian terdapat perbedaan pencapaian kompetensi yang bermakna pada tiap tahapan pembelajaran antara kelompok perlakuan dan kontrol (p < 0.05).Simpulan pada penelitian ini adalah model evaluasi praktik klinik berpengaruh terhadap pencapaian tahapan kompetensi asuhan persalinan pada mahasiswa D III Kebidanan.
Pengaruh Penerapan Teknologi Broadband Wireless Access (BWA) Terhadap Efektivitas Biaya Praktik Klinik Kebidanan Gusti Ayu Pramita aswitami; Dany Hilmanto; Farid Husin; Johanes Cornelius Mose; Firman Fuad Wirakusumah; Henni Djuhaeni
Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care Vol 3, No 1 (2016): Maret
Publisher : Program Studi Magister Kebidanan FK UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.376 KB) | DOI: 10.24198/ijemc.v3i1.44

Abstract

Sistem pembelajaran praktik klinik yang telah berjalan belum mampu meningkatkan kompetensi mahasiswa. Biaya praktik klinik yang relatif mahal dengan tidak tercapainya kompetensi mahasiswa menunjukkan belum tercapainya efektivitas biaya pada praktik klinik kebidanan sehingga diperlukan upaya pengembangan praktik klinik. Salah satu upaya pengembangannya dengan menerapkan teknologi BWA. Tujuan penelitian ini adalah; mengukur capaian kompetensi mahasiswa, mengukur biaya praktik klinik pada sistem praktik dengan penerapan teknologi Broadbrand Wireless Access (BWA) dan menganalisis pengaruh penerapan teknologi BWA pada sistem praktik klinik terhadap efektivitas biaya.Metode penelitian menggunakan kuasi eksperimen dengan posttest only with nonequivalent control groups. Subjek penelitian dibagi menjadi 2 kelompok yaitu; kelompok perlakuan sebanyak 27 orang dari 3 Institusi Pendidikan dan kelompok kontrol sebanyak 26 orang dari 2 Institusi Pendidikan. Penelitian ini dilakukan di RSUD Majalaya dan RSUD Soreang pada bulan September-Desember 2015. Perbedaan kompetensi dianalisis menggunakan uji Chi Kuadrat, perbedaan biaya dianalisis menggunakan uji Mann Whitney, pengaruh penerapan teknologi BWA terhadap efektivitas biaya menggunakan uji Chi Kuadrat.Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan pencapaian kompetensi yang bermakna pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (p<0,05). Pada uji statistik terdapat perbedaan biaya praktik klinik pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (p<0,05). Terdapat pengaruh penerapan teknologi BWA terhadap efektivitas biaya dengan uji Chi Kuadrat (p<0,05;RR=1,6;IK95%=1,2-2,3).  Simpulan penelitian ini adalah kompetensi mahasiswa lebih tinggi dengan biaya praktik klinik lebih rendah pada sistem praktik klinik yang menerapkan teknologi BWA dibandingkan dengan sistem yang telah berjalan. Sistem praktik klinik dengan penerapan teknologi BWA memberikan efektivitas biaya sebesar 1,68 kali.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Kehamilan Risiko Tinggi melalui Layanan Pesan Singkat terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Esti Hitatami; Bony Lestari; herman susanto; Dany Hilmanto; Tina Judistiani; Deni Sunjaya; Firman Wirakusumah
Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care Vol 1, No 1 (2014): Desember
Publisher : Program Studi Magister Kebidanan FK UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.909 KB) | DOI: 10.24198/ijemc.v1i1.82

Abstract

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih cukup tinggi, dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya.  Kematian ibu  yang tinggi tersebut disebabkan oleh komplikasi saat kehamilan dan persalinan. World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa 15-20% ibu hamil baik di negara maju maupun berkembang akan mengalami risiko tinggi (risti) dan/atau komplikasi kehamilan. Salah satu penyebab terjadinya  kehamilan risiko tinggi  pada ibu hamil adalah kurangnya pengetahuan dan sikap positif  ibu  tentang kesehatan reproduksi. Hal ini dapat disebabkan oleh rendahnya  status sosial ekonomi,  pendidikan yang rendah, kesenjangan  keterpaparan informasi, faktor kepercayaan dan pengalaman. Untuk mengoptimalkan pengetahuan dan sikap ini perlu dilakukan pendidikan kesehatan melalui pemberian layanan pesan singkat lewat telepon seluler. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh pendidikan kesehatan tentang kehamilan risiko tinggi melalui  layanan pesan singkat terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap ibu hamil. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental dengan rancangan pre test-post test control group design dengan jumlah sampel 114  orang ibu hamil. Pengambilan sampel ibu hamil dilakukan dengan cara randomisasi blok permutasi sehingga diperoleh  57 orang ibu hamil untuk kelompok intervensi dan 57 orang ibu hamil untuk kelompok kontrol. Variabel pengetahuan dan sikap tentang kehamilan risiko tinggi diukur dengan menggunakan kuesioner sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan berupa layanan pesan singkat.   Perbedaan peningkatan pengetahuan dan sikap pada pada kelompok intervensi dan kontrol diuji secara statistik dengan uji t tidak berpasangan.Penelitian dilaksanakan dari bulan Desember 2013 sampai dengan  bulan Januari 2014. Hasil penelitian pada kelompok intervensi menunjukkan adanya  peningkatan skor rata-rata  pengetahuan dari 49,2±11,6 menjadi 60,6±12,6  (p<0,05). Selain itu terdapat peningkatan skor rata-rata  sikap dari 71,4±9,3 menjadi 76,3±5,7 (p<0,05). Sedangkan uji beda selisih peningkatan pengetahuan dan sikap antar kelompok intervensi dan kontrol menunjukkan perbedaan selisih pengetahuan bermakna dengan skor 11,4±12,5 dan 1,4±16,9  (p<0,05). Untuk variabel sikap, terdapat perbedaan selisih skor sikap yang bermakna pada kelompok intervensi sebesar 4,9±14,7 dan kelompok kontrol  sebesar – 5,9±9,6 (p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan  bahwa pendidikan kesehatan dengan  layanan pesan singkat dapat  meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi.
Pengaruh Konseling terhadap Peningkatan Pengetahuan Wanita Pekerja Seks mengenai Infeksi Menular Seksual di Wilayah Cadas Pangeran Kabupaten Sumedang Upus Piatun Khodijah; Eka Kartika
Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care Vol 2, No 2 (2015): Juni
Publisher : Program Studi Magister Kebidanan FK UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.233 KB) | DOI: 10.24198/ijemc.v2i2.32

Abstract

Infeksi Menular Seksual (IMS) sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia. Insiden maupun prevalensi yang sebenarnya di berbagai negara tidak diketahui secara pasti. Salah satu cara untuk mencegah penyebaran IMS dengan meningkatkan pengetahuan seseorang tentang IMS dengan  memberikan informasi atau konseling. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh konseling terhadap peningkatan pengetahuan wanita pekerja seks mengenai infeksi menular seksual di Wilayah Cadas Pangeran Kabupaten Sumedang. Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian quasy experiment. Populasi penelitian seluruh Wanita Pekerja Seksual (WPS) di Cadas Pangeran dan sampel sebanyak 30 orang. Analisis yang digunakan adalah analisis dengan uji t dependen. Hasil penelitian menyatakan sebagian besar responden di Cadas Pangeran Kabupaten Sumedang tahun 2012 memiliki pengetahuan sebelum konseling adalah  kurang (50%) dan sebagian besar responden memiliki pengetahuan sesudah konseling adalah  baik (66,7%). Ada pengaruh konseling terhadap peningkatan pengetahuan wanita pekerja seks mengenai infeksi menular seksual di Cadas Pangeran Kabupaten Sumedang. Disarankan bagi tenaga kesehatan untuk lebih memerhatikan dan meningkatkan pelayanan untuk pencegahan dan pengobatan infeksi menular seksual, mengingat masih terbatasnya pelayanan kesehatan yang khusus menangani masalah infeksi menular seksual di Kabupaten Sumedang. Selain itu, keterbatasan dana pun menjadi masalah para wanita pekerja seks untuk melakukan pengobatan