cover
Contact Name
Muhajir
Contact Email
ppkn@unismuh.ac.id
Phone
+62411860132
Journal Mail Official
ppkn@unismuh.ac.id
Editorial Address
Gedung FKIP Lantai 3, Universitas Muhammadiyah Makassar. Jalan Sultan Alauddin No.259 Makassar 90221
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Etika Demokrasi
ISSN : 25408763     EISSN : 26154374     DOI : -
JED (Jurnal Etika Demokrasi) bertujuan untuk menyebarkan pemikiran konseptual atau ide, ulasan dan temuan penelitian yang diperoleh di bidang Ilmu Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). JED (Jurnal Etika Demokrasi) berfokus pada Pendidikan & Pembelajaran; Pendidikan Pancasila; Isu-isu Pembelajaran PPKn; Pendidikan Karakter; Hukum dan Kewarganegaraan; Sosial Politik.
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2020): JED (Jurnal Etika Demokrasi)" : 14 Documents clear
The Effect of Talking Stick Learning Model Toward Students' History Learning Outcomes Mariah Mariah; Sarkadi Sarkadi; Nuzengky Ibrahim
JED (Jurnal Etika Demokrasi) Vol 5, No 2 (2020): JED (Jurnal Etika Demokrasi)
Publisher : Universitas of Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.177 KB) | DOI: 10.26618/jed.v5i2.3415

Abstract

Abstract. This eksperimental study aims to determine the effect and difference of talking stick learning. The research design used was posttest-Only Control Group design. The population in this study amounted to 78 students. Sampling technique uses cluster random sampling. This study uses a sample of two classes. Data collection methods using test and documentation. Data analysis using simple regression test and independent sample Ttest test using SPSS 19.0. the result of the analysis of simple regression test data are t count table, so Ho is rejected and Ha is accepted which means that there is influence of the use of cooperative learning model talking stick type on history studies learning outcomes of XI grade students of Pelita high school three. The result of analysis of independent sample t test tess data are t count t table, so Ho is rejected and Ha is accepted which means that there is a difference in the use of cooperative learning model talking stick type on history students learning outcomes of XI grade students Pelita high school three.Keywords: Talking Stick model, learning outcomes.Abstrak.  Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan perbedaan pembelajaran Talking Stick. Desain penelitian yang digunakan adalah desain post test kontrol grup. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 78 siswa. Tekhnik pengambilan sampel menggunakan tekhnik random sampling. Penelitian ini menggunakan sampel dua kelas. Metode pengumpulan data menggunakan tes dan dokumentasi. Analisis data menggunakan uji regresi sederhana dan uji sampel independen Ttest menggunakan SPSS 19.0. Hasil analisis data uji regresi sederhana adalah t hitung tabel, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick terhadap hasil belajar Sejarah siswa kelas XI IPS SMA Pelita Tiga. Hasil analisis data uji t sampel bebas adalah t hitung t tabel, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti ada perbedaan dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick pada hasil pembelajaran Sejarah siswa kelas XI IPS SMA Pelita Tiga.Kata Kunci: Model Talking Stick, Hasil belajar.
The Implementation of Character Education in the Civics Education Syllabus at SMA Negeri 1 Sleman T Heru Nurgiansah; Jagad Aditya Dewantara; Fazli Rachman
JED (Jurnal Etika Demokrasi) Vol 5, No 2 (2020): JED (Jurnal Etika Demokrasi)
Publisher : Universitas of Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jed.v5i2.3106

Abstract

Abstract. Students ' behaviour lately is becoming more concerned with being far from virtue values, needing to improve students ' character to be better. This research aims to know: 1) The values of the character in the syllabus, 2) Implementation of character education in the PKn-bus, and 3) supporting factors and inhibiting the implementation of character education in PKn syllabus in SMA Negeri 1 Sleman. This research uses qualitative methods. Data retrieval is done with observation and interviews. PKn teacher at SMA Negeri 1 Sleman implements character education in PKn syllabus in the sidelines of the subject matter, provide for example, and habituation. The implementation of character education in syllabus is quite effective in forming students ' character, indicated by good student behavior during school. The contributing factor to the implementation of character education in syllabus is the teacher's cooperation in character education, support of the headmaster by providing literature, direction and coaching, as well as the instruction of 18 character values that must be applied. The factor is that when there is solid material, the teacher sometimes forgot and did not get to instill the character values related to the material. Teachers need to plan learning better, so that the subject matter can be completed and character planting is also possible.Keywords: Character Education, Citizenship Education.Abstrak.  Perilaku siswa akhir-akhir ini semakin memprihatinkan yang jauh dari nilai-nilai kebajikan, perlu perbaikan karakter siswa agar menjadi lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) nilai-nilai karakter yang ada dalam silabus PKn, 2) implementasi pendidikan karakter dalam silabus PKn, dan 3) faktor pendukung dan penghambat implementasi pendidikan karakter dalam silabus PKn di SMA Negeri 1 Sleman. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Guru PKn di SMA Negeri 1 Sleman mengimplementasikan pendidikan karakter dalam silabus PKn di sela menerangkan materi pelajaran, memberikan keteladanan, dan pembiasaan-pembiasaan. Implementasi pendidikan karakter dalam silabus cukup efektif membentuk karakter siswa, diindikasikan dengan perilaku siswa yang baik selama di sekolah. Faktor pendukung implementasi pendidikan karakter dalam silabus adalah kerja sama guru dalam pendidikan karakter, dukungan kepala sekolah dengan menyediakan literatur, arahan dan pembinaan, serta adanya petunjuk 18 nilai karakter yang harus diterapkan. Faktor penghambatnya adalah apabila terdapat materi yang padat, sehingga guru terkadang terlupa dan tidak sempat menanamkan nilai-nilai karakter yang berkaitan dengan materi tersebut. Guru perlu merencanakan pembelajaran secara lebih baik, sehingga materi pelajaran dapat diselesaikan dan penanaman karakter juga dapat dilakukan.Kata Kunci: Pendidikan Karakter; Pendidikan Kewarganegaraan
The Analysis Of Children's Education Implementation That Involves Criminal At Child Development Institute Chandra Sujana
JED (Jurnal Etika Demokrasi) Vol 5, No 2 (2020): JED (Jurnal Etika Demokrasi)
Publisher : Universitas of Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (728.147 KB) | DOI: 10.26618/jed.v5i2.3289

Abstract

Abstract. Every Indonesian people is required to get basic education. Correctional students who in fact are criminals still get their rights to obtain an education, one of them by pursuing equality education from Package A, Package B, and Package C. Children that undergoing of punisment have rights to receive same education just like other normal childrens. . During this time the education of Childrens with Legal Issues (ABH) was ignored in terms of educators and facilities in LPKA. This research aims to determine the implementation of the Education package carried out in LPKA. The study and research used a qualitative approach by conducting direct observation as primary data. Secondary data in the form of literature studies sourced from verified official accounts and official government accounts. The results showed several factors that emerged in their education process, namely the lack of educators, lack of focus when learning and same and monotonous methods during the learning processKeywords: Children, Criminal Justice System for Children, EducationAbstrak.  Setiap warga negara Indonesia wajib mengikuti pendidikan dasar. Anak didik pemasyarakatan yang notabene adalah pelaku tindak kriminal tetap mendapatkan hak-haknya untuk memperoleh pendidikan yang layak, salah satunya dengan mengikuti pendidikan kesetaraan kejar Paket A, Paket B, dan Paket C. Anak yang sedang menjalani pidana berhak mendapatkan pendidikan yang sama dengan anak normal lainnya. Selama ini tingkat pendidikan Anak Bermasalah dengan Hukum (ABH)  kurang diperhatikan dari sisi tenaga pendidik maupun fasilitas yang ada di LPKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pendidikan kejar paket yang di laksanakan di LPKA. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan observasi langsung sebagai data primer. Data sekunder berupa studi literatur yang bersumber dari akun resmi yang telah terverifikasi dan akun resmi pemerintah. Hasil penelitian menunjukan beberapa factor yang muncul pada proses pendidikan mereka yaitu kurangnya tenaga pendidik, kurangnya focus saat pembelajaran dan metode yang monoton saat proses pembelajaran.Kata Kunci: Anak, Pendidikan, Sistem Peradilan Pidana Anak
Metode Penanaman Karakter Kemandirian Anak Tuna Grahita Sitwan Sitwan; Marwiah Marwiah
JED (Jurnal Etika Demokrasi) Vol 5, No 2 (2020): JED (Jurnal Etika Demokrasi)
Publisher : Universitas of Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (729.774 KB) | DOI: 10.26618/jed.v5i2.3246

Abstract

Abstract. The problem in this study is how to develop the character of independence for mildly mentally retarded children in SLB Baruga Negeri Kendari City. This study aims to describe the method used by the teacher in planting the character of the gift of mentally disabled children in Baruga SLB in Kendari. This research was conducted at the end of April to the end of May 2015, located at Baruga State Special School (SLB) Kendari City of Southeast Sulawesi Province.This research is descriptive qualitative, which gives a careful description of an individual situation, symptoms, or a particular group. This research will describe the effort to develop the character of independence in children with mild mental disability in SLB Baruga Negeri Kendari City. Data collection instruments are observation sheets and assignment sheets. Data analysis techniques start from data reduction, data coding, and conclusions. This study concludes that the implementation of efforts to develop the character of independence of mildly mentally retarded children in SLB Baruga State of Kendari City has shown good results. This can be seen from the patterns of daily life of mildly mentally retarded children both at school and at home. Children with mild mental retardation have had the independence to maintain cleanliness themselves, maintain the cleanliness of the classroom and school yard. Children with mild disabilities have also been able to independently do light tasks given by teachers at school, complete homework, clean toilets, school grounds and water the plantsKeywords: Mentally Disabled, Character, IndependenceAbstrak.  Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana upaya pengembangan karakter kemandirian bagi anak Mentally Retarded  ringan di SLB Negeri Baruga Kota Kendari. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan metode yang digunakan oleh guru dalam penanaman karakter kemadirian anak Mentally Retarded  pada SLB Baruga di Kendari.  Penelitian ini dilaksanakan pada akhir bulan April sampai dengan akhir bulan Mei 2015, bertempat di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Baruga Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini bersifat deskriptif kuaitatif, yaitu memberikan gambaran secara cermat mengenai suatu keadaan individu, gejala, atau kelompok tertentu. Penelitian ini akan mendeskripsikan upaya pengembangan karakter kemandirian pada anak Mentally Retarded  ringan di SLB Negeri Baruga Kota Kendari. Instrumen pengumpulan data adalah lembar obsevasi dan lembar penugasan. Teknik analisis data dimulai dari reduksi data, koding data, dan simpulan. Penelitian ini meyimpulkan bahwa  pelaksanaan upaya pengembangan karakter kemandirian anak Mentally Retarded  ringan di SLB Negeri Baruga Kota Kendari sudah menunjukkan hasil yang baik. Hal ini dapat dilihat dari pola kehidupan sehari-hari anak Mentally Retarded  ringan baik di sekolah mau pun di rumah. Anak tunag rahita ringan telah memiliki kemandirian untuk menjaga kebersihan dirinya, menjaga kebersihan kelas dan halaman sekolah.  Anak Mentally Retarded  ringan juga sudah mampu secara mandiri mengerjakan tugas-tugas ringan yang diberikan oleh guru di sekolah, menyelesaikan pekerjaan rumah, membersihkan toilet, halaman sekolah serta menyiram tanaman.Kata Kunci: Mentally Retarded , Karakter, Kemandirian
The Utilization of PPKn Laboratory for Increasing Social Environmental Awareness of Students in Unsyiah Labortorium High School Rusli Yusuf; Sanusi Sanusi; Nadia Tiara Putri; Iwan Fajri
JED (Jurnal Etika Demokrasi) Vol 5, No 2 (2020): JED (Jurnal Etika Demokrasi)
Publisher : Universitas of Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.482 KB) | DOI: 10.26618/jed.v5i2.3131

Abstract

Abstract. The purpose of research it is To find out how the process of utilization of the laboratory in the eyes of subjects Civics by students SMA Laboratory Unsyiah, To determine whether the use of the laboratory in the eyes of subjects PPKn will increase awareness neighborhood social students and To know is there any factor inhibiting the use of the laboratory in the eyes of subjects PPKn . This study uses a qualitative approach to the type of descriptive research. Data collection techniques in the form of observation, interviews, and documentation. The selection of a qualitative approach is in accordance with what you want to achieve in this study. Mechanical analysis of the data in the study of qualitative which consists of a reduction of data, presentation of data and draw conclusions. Results of the study showed that (1) The process of utilization of laboratory carried out by conformity with the contents of KD or materials of learning that relate to the laboratory, (2) With the use of laboratory showed that students have a sense of the level of concern for the environment social were quite good, and (3) Constraints are encountered in the use of laboratories there are four names, in the form of time, cost, transportation and permit. Then expected to the school in order to overcome the obstacles were encountered in the use of the laboratory, and the teacher’s eyes lessons PPKn in order to more improve further the effectiveness of the use of the laboratory so that students be well again in concern about the environment social. Teachers and school principals should carry out contextual-based learning processes to improve students' social care in the community.Keywords: Utilization Laboratory, Civics Education, Social Environmental ConcernAbstrak.  Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui bagaimana proses pemanfaatan laboratorium pada mata pelajaran PPkn oleh siswa SMA Laboratorium Unsyiah, Untuk mengetahui apakah dengan pemanfaatan laboratorium pada mata pelajaran PPKn akan meningkatkan kepedulian lingkungan sosial siswa dan Untuk mengetahui adakah faktor penghambat dalam pemanfaatan laboratorium pada mata pelajaran PPKn. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pemilihan pendekatan kualtitatif sesuai dengan yang ingin di capai dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data berupa berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian kualitatif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Proses pemanfaatan laboratorium dilakukan berdasarkan kesesuaian dengan isi KD atau materi pembelajaran yang berhubungan dengan laboratorium, (2) Dengan adanya pemanfaatan laboratorium menunjukkan bahwa siswa mempunyai rasa tingkat kepedulian lingkungan sosialnya yang cukup baik dan (3) Kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan laboratorium ada empat yaitu, berupa waktu, biaya, transportasi dan izin. Maka diharapkan kepada pihak sekolah agar dapat mengatasi kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan laboratorium, dan kepada guru mata pelajaran PPKn agar lebih meningkatkan lagi keefektifan pemanfaatan laboratorium agar siswa lebih baik lagi dalam kepedulian terhadap lingkungan sosialnya. Para guru dan kepala sekoal hendaknya melakukan proses pembelajaran berbasis kontekstual untuk meningkatkan kepedulian sosial siswa di lingkungan masyarakat.Kata Kunci: Pemanfaatan Laboratorium, Pendidikan Kewarganegaran, Kepedulian Lingkungan Sosial
Implementation of School Literacy Program In Junior High School Muhammadiyah Palangka Raya Feri Wagiono; Offeny Offeny; Eli Karliani
JED (Jurnal Etika Demokrasi) Vol 5, No 2 (2020): JED (Jurnal Etika Demokrasi)
Publisher : Universitas of Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jed.v5i2.3395

Abstract

Abstract. This research on implementing school literacy programs, supporting factors, and inhibiting the implementation of school literacy program students and solutions are done by the school in overcoming the barriers to implementation of the Student literacy program in SMP Muhammadiyah Palangka Raya. The culture of reading through school literacy is a step in the student's character growth. This research uses qualitative methods, based on the fact that goes on now. Data collection techniques using interviews, observations, and documentation. Data analysis techniques used are data reduction, data presentation then draw conclusions or data verification. The results of the authors ' research led to the conclusion that: (1) Implementation of school literacy phase of habituation is 15 minutes reading non-book lessons, the development stage is to increase the reading ability by analyzing the books read, the learning stage is followed by analyzing and providing academic bills and increase the confidence of students through habituation and vigorous reading that was programmed by SMP Muhammadiyah Palangka Raya, (2) supporting factors and inhibitors of literacy activities in SMP Muhammadiyah Palangka Raya, infrastructure facilities, book library facility adequate, book donation of parents, teachers, and alumni, students are still minimal culture reading and late to class, (3) The solution motivates the students to follow the activities well, give direction or rebuke, appealed to all the school citizens whether teachers or students to love reading and writing to be a literate person.Keywords: Implementation, School literacy of programs, SMP Muhammadiyah Palangka RayaAbstrak.  Penelitian ini tentang implementasi program Literasi Sekolah, faktor pendukung dan penghambat implementasi program Literasi Sekolah siswa dan solusi dilakukan pihak sekolah dalam mengatasi hambatan implementasi program literasi siswa di SMP Muhammadiyah Palangka Raya. Pembudayaan membaca melalui Literasi Sekolah menjadi suatu langkah dalam penumbuhan budi pekerti siswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, didasarkan atas kenyataan yang berlangsung sekarang. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data kemudian penarikan kesimpulan atau verifikasi data. Hasil penelitian penulis mengarah kepada kesimpulan yaitu: (1) implementasi literasi sekolah tahap pembiasaan yaitu 15 menit membaca buku non-pelajaran, tahap pengembangan yaitu meningkatkan kemampuan membaca dengan menganalisis buku yang dibaca, tahap pembelajaran yaitu dilanjutkan dengan menganalisis serta pemberian tagihan akademik dan meningkatkan kepercayaan diri siswa melalui pembiasaan dan giat membaca yang diprogramkan oleh SMP Muhammadiyah Palangka Raya, (2) Faktor pendukung dan penghambat kegiatan literasi di SMP Muhammadiyah Palangka Raya, sarana prasarana, fasilitas buku perpustakaan memadai, progam sumbangan buku dari orang tua, guru dan alumni, siswa masih minim budaya membaca dan terlambat ke kelas, (3) Solusi memotivasi siswa mengikuti kegiatan dengan baik, memberikan arahan atau teguran, menghimbau kepada seluruh warga sekolah baik guru atau siswa untuk gemar membaca dan menulis agar menjadi pribadi yang literat.Kata Kunci: Implementasi, Program Literasi Sekolah, SMP Muhammadiyah Palangka Raya
The forms of Political Participation in General Elections by Beginner Voters Aulia Sholichah Iman Nurchotimah
JED (Jurnal Etika Demokrasi) Vol 5, No 2 (2020): JED (Jurnal Etika Demokrasi)
Publisher : Universitas of Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.516 KB) | DOI: 10.26618/jed.v5i2.3440

Abstract

Abstract. Democracy as a government system in Indonesia is certainly closely related to the General Election. Participating in the implementation of a democratic system is a form of participation as citizens. Any activity that relates to participation in politics can be manifested in various forms. A beginner voter is a person who firstly participates in general election activities whether it is in the legislative election, presidential election, and local leader elections. Beginner voters become parties that must be considered or must be really paid attention to because they influence decision making. Beginners voters are also parties who have dynamic personal characteristics, which will influence their forms of political participation. The purpose of this study was to explore forms of political participation of beginner voters in general elections. Researcher used a qualitative approach and descriptive qualitative as the data analysis technique. The data which were used in this research were primary and secondary data. Data collection techniques were observation, interviews, and documentation. The results showed that the forms of political participation of beginner voters in the general election were voting, joinning campaign activities, participating in political discussion, understanding various political and social issues by following political news both internally and externally through the mass media, obeying the government, accepting, and implementing government decisions, submitting criticisms, and making improvements to rectify policies.Keywords: Political Participation; General Election, Beginner VoterAbstrak.  Demokrasi sebagai sistem pemerintahan di Indonesia tentunya sangat berkaitan dengan Pemilihan  Umum. Ikut serta dalam pelaksanaan sistem demokrasi adalah wujud dari partisipasi  sebagai warga negara. Suatu kegiatan berpartisipasi dalam politik, dapat diwujudkan dengan berbagai bentuk. Pemilih pemula  merupakan seseorang  yang  pertamakali mengikuti kegiatan berbagai bentuk partisipasi politik pemilihan umum yang dilakukan diantaranya mengikuti pemilihan umum legislatif ataupun pemilihan pemimpin rakyat baik Presiden dan Wakil Presiden maupun Gubernur atau Bupati. Pemilih pemula menjadi pihak yang harus diperhatikan karena berpengaruh dalam pengambilan keputusan. Pemilih pemula juga merupakan pihak yang memiliki karakterisitik pribadi yang dinamis, yang akan mempengaruhi dari bentuk-bentuk partisipasi politiknya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui lebih dalam terkait berbagai bentuk kegiatan partisipasi politik yang dilakukan oleh pemilih pemula dalam suatu kegiatan pemilihan secara umum. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini mengambil sumber sekunder dan primer. Metode dalam mengumpulkan data diantaranya melakukan wawancara, kemudian observasi serta dokumentasi. Berbagai bentuk partisipasi dalam politik yang dilakukan oleh pemilih pemula dalam pemilihan umum yaitu mengikuti pemungutan suara, ikut serta dalam suatu kampanye politik dalam pemilihan umum, melakukan suatu diskusi mengenai politik dalam pemilihan umum, mengikuti berbagai berita politik dan pemilihan umum melalui media massa, patuh dalam rangka menjalankan aturan dari pemerintah serta ikut serta dalam upaya mengkritik pemerintah demi kebaikan bersama.Kata Kunci: Partisipasi dalam Politik;Pemilihan Umum; Pemilih Pemula
The Effort to Foster Civic Virtue in Elementary Schools May Nisa Istiqomah; Mirza Hardian; Yayuk Hidayah; Nufikha Ulfah
JED (Jurnal Etika Demokrasi) Vol 5, No 2 (2020): JED (Jurnal Etika Demokrasi)
Publisher : Universitas of Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (714.456 KB) | DOI: 10.26618/jed.v5i2.3001

Abstract

Abstract. This study aims to explore the efforts of civic virtue coaching in elementary schools. The research method used is descriptive qualitative — retrieval of data through observation, interviews, and documentation. Data analysis uses the Miles and Huberman model. The subjects of the study were the first-grade students of SD N 4 Darmakradenan, Ajibarang, Banyumas, Indonesia, 2019/2020 academic year. The results showed that the development of Civic Virtue in Elementary Schools at SD N 4 Darmakradenan Ajibrarabang Banyumas was formulated by instilling Civic Virtue concepts on a scale of concept recognition about nationality to foster a sense of love for the motherland. Besides, the findings also confirm that Pancasila Education and Citizenship (PPKn) in Elementary Schools serve as a bridge in the efforts to foster Civic Virtue in Primary Schools 4 N Darmakradenan, Ajibarang, Banyumas. Further research on the opportunity to encourage Civic Virtue in Primary Schools is recommended in a new study in this articleKeywords: Civic Virtue, Elementary School, Coaching.Abstrak.  Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi usaha pembinaan civic virtue di Sekolah Dasar. Metode penleitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Pengambilan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisi data menggunakan model Miles dan Huberman. Subjek penelitian adalah siswa siswi kelas 1 SD N 4 Darmakradenan, Ajibarang, Banyumas,Indonesia,Tahun ajaran 2019/2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembinaan Civic Virtue di Sekolah Dasar di SD N 4 Darmakradenan Ajibrarabang Banyumas di formulasikan dengan menanamkan konsep-konsep Civic Virtue dalam skala pengenalan konsep tentang kebangsaan sehingga dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air. Selain itu, hasil temuan juga menegaskan bahwa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan (PPKn) di Sekolah Dasar menjadi jembatan dalam upaya pembinaan Civic Virtue di Sekolah Dasar SD N 4 Darmakradenan, Ajibarang, Banyumas.  Penelitian lebih lanjut tentang peluang pembinaan Civic Virtue di Sekolah Dasar di anjurkan dalam penelitian selanjutnya dalam artikel ini.Kata Kunci: civic virtue, sekolah dasar, pembinaan.
The Analysis of Student Demonstration Actions Against RUU KUPH and RUU KPK: Between Critical and Narcissistic Attitudes Ilham Syahrul Jiwandono; Itsna Oktaviyanti
JED (Jurnal Etika Demokrasi) Vol 5, No 2 (2020): JED (Jurnal Etika Demokrasi)
Publisher : Universitas of Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (771.506 KB) | DOI: 10.26618/jed.v5i2.3040

Abstract

Abstract. Various policies issued by the legislative and executive bodies provoke various demonstrations carried out by students in various regions in Indonesia. This demonstration is a form of student attention in the sustainability of the Indonesian state. There are differences in the nuances of the demonstration that were conducted by students a few decades ago and now. The demonstration is now more a place for student narcissism. This study aims to analyze the students' critical and narcissistic attitudes in demonstrations. The research approach uses descriptive qualitative. Retrieval of data through interviews, observation and documentation. The research phase includes pre-field, field and data analysis. The location of the study was at the University of Mataram Elementary School Teacher Education Study Program. The data sources are students in the 3rd and 5th semester and lecturers at the University of Mataram, Elementary School Teacher Education Program. The results showed: (1) The demonstration was triggered by students' objections to the RUU KPK and the RUU KUHP. (2) Demonstrations bring positive and negative impacts for students. (3) There was a change in the nuances of the demonstration conducted by students. If all this time the demonstration was identical with the criticism of students, but now it has developed into a narcissism arena. (4). Student narcissism in demonstrations is based on their obsession to get recognition and appreciation from the community.Keywords: demonstration, critical, narcissismAbstrak.  Berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh lembaga legislatif dan eksekutif memancing berbagai aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa di berbagai daerah di Indonesia. Aksi demonstrasi ini merupakan wujud perhatian mahasiswa dalam keberlangsungan negara Indonesia. Terdapat perbedaan nuansa demonstrasi yang dilakukan mahasiswa beberapa dekade yang lalu dengan sekarang. Demonstrasi saat ini lebih banyak dijadikan ajang narsisme mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sikap kritis dan narsis mahasiswa dalam aksi demonstrasi. Pendekatan penelitian menggunakan kualitatif deskriptif. Pengambilan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Tahap penelitian meliputi pra lapangan, lapangan dan analisis data. Lokasi penelitian di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Mataram. Sumber data yakni mahasiswa semester 3 dan 5 dan dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Mataram. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Aksi demonstrasi dipicu oleh keberatan mahasiswa terhadap RUU KPK dan RUU KUHP. (2) Aksi demonstrasi membawa dampak positif dan negatif bagi mahasiswa. (3) Terjadi perubahan nuansa demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa. Jika selama ini aksi demonstrasi identik dengan kekritisan mahasiswa, namun saat ini berkembang menjadi ajang narsisme. (4). Sikap narsisme mahasiswa dalam demonstrasi didasari oleh obsesi mereka untuk mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari masyarakatKata Kunci: demonstrasi, kritis, narsis
The Effect of Reciprocal Teaching on Social Science Elementary Problem Solving Skills Diyas Age Larasati
JED (Jurnal Etika Demokrasi) Vol 5, No 2 (2020): JED (Jurnal Etika Demokrasi)
Publisher : Universitas of Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jed.v5i2.3468

Abstract

Abstract. The purpose of this study was to determine the effect of reciprocal teaching on IPS elementary problem solving skills. This research method was quasi-experimental using two randomized control group pretest-posttest design. Two classes were chosen, namely the experimental class by applying the reciprocal teaching approach and the control class using the lecture and discussion approach. The population of this research is class IV SDN Pakis V Surabaya, with sample class IV-A as the experimental class and class IV-B as the control class. Each class has 35 students. The instruments of this study used tests of problem solving abilities, observation sheets, and documentation. Essay-type problem ability tests with 5-item questions. Before being tested in research, the problem is firstly tested based on the level of validity, level of difficulty, different power, and reliability. The analysis technique in this study uses the t test formula with the help of SPSS 25.0 for window. Significant level α = 95%. H0 is accepted if t arithmetic t table, and H0 is rejected if t arithmetic t table. And H1 is accepted if the significant value 0.05 and t arithmetic t table. The results of the analysis of research data through the t test, showed a significant number of 0.01. This shows that H0 is rejected and H1 is accepted because significant values of 0.01 0.05 and 12.705 t table 1.697. The results of the analysis indicate that there is an effect of reciprocal teaching on the ability to solve social studies in elementary school.Keywords: Reciprocal Teaching, Problem Solving Ability, IPSAbstrak.  Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh reciprocal teaching terhadap kemampuan pemecahan masalah IPS SD. Metode penelitian ini kuasi eksperimen dengan menggunakan two randomized control group pretes-posttest design. Dipilih secara acara dua kelas, yaitu kelas eksperimen dengan menerapkan pendekatan reciprocal teaching dan kelas kontrol dengan menggunakan pendekatan ceramah dan diskusi. Populasi penelitian ini kelas IV SDN Pakis V Surabaya, dengan sampel Kelas IV-A sebagai kelas eksperimen dan kelas IV-B sebagai kelas kontrol. Masing-masing kelas berjumlah 35 siswa. Intrumen penelitian ini menggunakan tes kemampuan pemecahan masalah, lembar observasi, dan dokumentasi. Tes kemampuan masalah berjenis esai dengan 5butir soal. Sebelum diujikan dalam penelitian, terlebih dahulu soal tersebut diuji berdasarkan tingkat validitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan reliabilitas. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan rumus uji t dengan bantuan SPSS 25.0 for window. Tingkat signifikan α= 95%. H0 diterima apabila t hitung t tabel, dan H0 ditolak apabila t hitung t tabel. Dan H1 diterima apabila nilai siginifikan 0,05 dan t hitung t table. Hasil analisis data penelitian melalui uji t, menunjukkan angka signifikan sebesar 0,01. Hal tersebut menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima karena nilai signifikan 0,01 0,05 dan 12,705 t tabel 1,697. Hasil analisis tersebut menunjukkanKata Kunci: Reciprocal Teaching, Kemampuan Pemecahan Masalah, IPS

Page 1 of 2 | Total Record : 14