cover
Contact Name
Irfan Habibie Martanegara
Contact Email
irfanhabibie@uika-bogor.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.tadibuna@uika-bogor.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Ta'dibuna: Jurnal Pendidikan Islam
ISSN : 22525793     EISSN : 26227215     DOI : -
Core Subject : Education,
Ta'dibuna : Jurnal Pendidikan Islam, ISSN: 2252-5793 (Print) 2622-7215 (Electronic) is a journal of Islamic education published twice a year (April-October) on Islamic education with the scope of study are fundamental of Islamic education (philosophy, history and the nature of Islamic education), development of Islamic educational institutions (development of Islamic education curriculum, Islamic learning method and Islamic education teacher and others) as well as studies of the concept of Islamic education (Islamic educational leading figure, Quran sunnah text, and others).
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 3 (2021)" : 10 Documents clear
Pendidikan keagamaan anak keluarga muslim perdesaan pada era industri 4.0 Eva Wiji Lestari; Isa Anshori
TA`DIBUNA Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v10i3.4939

Abstract

This research aims to uncover the religious understanding of Muslim families, religious education patterns of Muslim family children as well as looking for problems as well as the supporting capacity of parents in providing religious education to children in industrial era 4.0 families in Jati Village. This research is a type of qualitative research with a phenomenological approach. The results of this study show that: first, understanding the religion of Muslim communities only around the pillars of Islam and formal religious rituals coupled with the development of modernization has a shift in religious behavior in society; second, the pattern of religious education in children among the Muslim families of Jati Village, among others, educate with patience, compassion, habituation and educate with permissive patterns and democratic patterns; third, factors that become problems of Islamic education in the Muslim family environment in Jati Village, namely, the attention and example factors of parents, technology factors, factors lack interest in studying Islamic religious sciences and environmental factors; fourth, the support capacity of parents in providing religious education in the industrial era 4.0 is that access to information is easier and does not cost much. AbstrakTujuan penelitian ini untuk mengungkap pemahaman keagamaan keluarga muslim, pola pendidikan keagamaan anak keluarga muslim serta mencari problematika juga daya dukung orang tua dalam membekali pendidikan keagamaan pada anak dalam keluarga era industri 4.0 di Desa Jati. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, pemahaman agama masyarakat muslim hanya seputar rukun Islam dan ritual formal keagamaan ditambah dengan perkembangan modernisasi berdampak pergeseran perilaku keagamaan pada masyarakat; kedua, pola pendidikan keagamaan pada anak di kalangan keluarga muslim Desa Jati antara lain mendidik dengan kesabaran, kasih sayang, pembiasaan serta mendidik dengan pola permisif dan pola demokratis; ketiga, faktor-faktor yang menjadi problematika pendidikan Islam dalam lingkungan keluarga muslim di Desa Jati yakni, faktor perhatian dan teladan orang tua, faktor teknologi, faktor kurangnya minat mempelajari ilmu agama Islam dan faktor lingkungan; keempat, daya dukung orang tua dalam memberikan pendidikan keagamaan di era industri 4.0 adalah akses informasi semakin mudah dan tidak memerlukan banyak biaya.
Implementasi Metode Uswah Hasanah pada Pembelajaran Jarak Jauh di MTs Al Azhar Tembongraja Salem Brebes Agus Samsudin; Andewi Suhartini; Nurwadjah Ahmad EQ
TA`DIBUNA Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v10i3.5002

Abstract

This study aims to find out how the implementation of the Uswah Hasanah method during Distance Learning because of the COVID-19 pandemic at MTs Al Azhar Tembongraja, Salem, Brebes. This research is qualitative research with an analytical descriptive method. Data collection techniques were carried out through interviews and literature. The subjects in this study were the principal, deputy head of the curriculum, deputy head of students, some teachers, and some students. Data analysis was carried out by selecting the data obtained and then collected for analysis and conclusions drawn. The findings in this study are that the implementation of the Uswah Hasanah Method during the PJJ of the COVID-19 pandemic, educators experienced various difficulties because there was almost no face-to-face during learning. Although there is no face-to-face, educators use social media in applying the uswah method, including by saying greetings in each learning session, being on time in starting the lesson schedule, greeting students, asking how students are, and praying for them to always be given health, giving rewards with words of congratulations for outstanding students and other motivational words and so on through social media groups. Keywords: distance learning, Uswah hasanah, COVID-19 Pandemic AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi metode uswah hasanah Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) pada masa pandemi COVID-19 di MTs Al Azhar Tembongraja, Salem, Brebes. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif analitik. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan kepustakaan. Subjek dalam penelitian ini ialah kepala sekolah, waka kurikulum, waka kesiswaan, sebagian guru dan sebagian peserta didik. Analisis data dilakukan dengan memilih data yang diperoleh selanjutnya dikumpulkan untuk dianalisis dan diambil kesimpulan. Hasil temuan dalam penelitian ini adalah bahwa implementasi metode uswah hasanah dimasa PJJ pandemi COVID-19 ini pendidik mengalami berbagai kesulitan karena hampir tidak adanya tatap muka selama pembelajaran. Meskipun tidak ada tatap muka, pendidik memanfaatkan media sosial dalam menerapkan metode uswah hasanah di antaranya dengan cara mendahului mengucapkan salam dalam setiap sesi pembelajaran, tepat waktu dalam memulai jadwal pelajaran, menyapa peserta didik, menanyakan kabar peserta didik dan mendoakannya agar selalu di beri kesehatan, memberikan reward dengan kata-kata selamat bagi siswa yang berprestasi serta kata-kata motivasi lainnya dan lain sebagainya melalui grup media sosial.
Relevansi metode khalwat dalam proses pembelajaran pada masa pandemi COVID-19 Endin Mujahidin; Zaenal Abidin Syamsuddin
TA`DIBUNA Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v10i3.5358

Abstract

This study aims to examine the relevance of the seclusion (khalwat) method in the learning process during the COVID-19 pandemic. The method used is library research with an emphasis on analysis of classical references which are the source of the seclusion method. The results of the study indicate that the seclusion method is very relevant to be used in the learning process during the COVID-19 period with the following considerations: (1) The seclusion process takes place in three stages; separation, namely the process of separating oneself from the crowd; Initiation is the process of seclusion, concentration and dive deep within to find enlightenment; and return, namely returning to the social scene with a new vision. (2) The seclusion process is very in line with the psychological conditions of students where conditions require students to practice social distancing and stay away from crowds. (3) The seclusion method aims to foster calm within the perpetrator so that it can be used as an effort to overcome mental disorders of students caused by the COVID-19 pandemic.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji relevansi metode khalwat dalam proses pembelajaran pada masa pandemik COVID-19. Metode yang digunakan adalah library research dengan penekanan kepada analisis terhadap referensi klasik yang menjadi sumber dari metode khalwat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode khalwat sangat relevan untuk digunakan dalam proses pembelajaran pada masa COVID-19 dengan pertimbangan, yaitu: (1) Proses khalwat berlangsung dalam tiga tahap; separation yaitu proses memisahkan diri dari keramaian; Initiation adalah proses mengasingkan diri, berkonsentrasi dan menukik jauh ke dalam diri untuk menemukan pencerahan; dan return yaitu kembali ke kancah pergaulan dengan visi baru. (2) Proses khalwat tersebut sangat inline dengan kondisi kejiwaan peserta didik di mana kondisi mengharuskan peserta didik untuk melakukan social distancing dan menjauhi keramaian. (3) Metode khalwat bertujuan untuk menumbuhkan ketenangan dalam diri pelakunya sehingga dapat dijadikan upaya untuk menanggulangi gangguan jiwa peserta didik yang diakibatkan oleh pandemik COVID-19.
Tujuan pendidikan Islam pada hadis-hadis populer dalam Shahihain Fatkhur Rohman
TA`DIBUNA Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v10i3.5107

Abstract

The purpose of education in Islam is the most important element in Islamic education. This is indicated by the significant number of verses in the Qur'an and the Prophet's Hadith relating to education or science. There are many studies related to the goals of education in Islam, but have not comprehensively demonstrated the desired educational goals. This study aims to describe the educational objectives of the Prophet's hadith perspective in the book of Shahihain. By using a library approach, the author concludes that the goals of education in the book of Shahihain are devotion to Allah, making students have noble character, goodness in life in the world and the hereafter and forming a strong believer personality. AbstrakTujuan merupakan unsur terpenting dalam pendidikan Islam. Hal ini ditandai dengan jumlah ayat dalam Al-Qur’an dan Hadis Nabi yang berkaitan dengan pendidikan atau ilmu pengetahuan cukup signifikan. Banyak penelitian terkait tujuan pendidikan dalam Islam, namun belum secara komprehensif menunjukkan tujuan pendidikan yang dikehendaki. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tujuan pendidikan perspektif hadis Nabi dalam kitab Shahihain bab iman. Dengan menggunakan pendekatan kepustakaan, penulis mengajukan kesimpulan bahwa tujuan pendidikan dalam kitab Shahihain yaitu pengabdian kepada Allah, menjadikan peserta didik berakhlak mulia, kebaikan hidup di dunia dan akhirat serta membentuk pribadi mukmin yang kuat.
Peran dan fungsi masjid di Indonesia dalam perspektif pendidikan Islam Abuddin Nata
TA`DIBUNA Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v10i3.5203

Abstract

The role and function of the mosque also experienced extraordinary development. Mosques not only serve as the main support for ritual worship activities that function to improve mental and spiritual health, but have also been used for various other social activities. Likewise, the architectural design of the mosque, its name, program, management, characteristics of the congregation, and others have also improved tremendously. This paper, apart from giving an appreciation of the increase in the growth and development of mosques with various related aspects, will also analyze it from an educational perspective. This effort, apart from accelerating the increase in equal distribution of opportunities for education in the broadest sense, is also expected to support the achievement of the quality of education in the religious field in particular. AbstrakPeran dan fungsi masjid juga mengalami perkembangan luar biasa. Mesjid tidak hanya berperan sebagai pendukung utama kegiatan ibadah ritual yang berfungsi meningkatkan kesehatan mental spiritual, melainkan juga telah digunakan untuk berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya. Demikian pula desain arsitektur masjid, nama, program, manajemen pengelolaan, karakteristik jamaah dan lainnya juga mengalami peningkatan yang luar biasa. Tulisan ini selain memberikan apresiasi terhadap peningkatan pertumbuhan dan perkembangan masjid dengan berbagai aspeknya yang terkait, juga akan menganalisisnya dari perspektif pendidikan. Upaya ini selain akan mempercepat peningkatan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dalam arti yang seluas-luasnya, juga diharapkan dapat menopang capaian mutu pendidikan bidang keagamaan khususnya.
Pendekatan etis religius dalam pendidikan Islam perspektif KH. M. Hasyim Asy’ari Muhammad Abror Rosyidin
TA`DIBUNA Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v10i3.5370

Abstract

This study aims to provide an ethical and religious approaches analysis in Islamic education learning, based on what was conveyed by KH. M. Hasyim Asy'ari in the book Adab al-'Alim wa al-Muta'allim. This research uses a philosophical approach. In writing research using qualitative data with library research. To collect data in this study, the authors use the method of recording. This study succeeded in finding that KH. M. Hasyim Asy'ari in the book Adab al-'Alim wa al-Muta'allim uses an ethical approach according to the Islamic religion, in the process of organizing Islamic education. Several points are closely related to ethical and religious approaches in Islamic education, namely; (1) ethics to God, (2) ethics towards oneself, (3) ethics towards others, (4) ethics towards teachers, and (5) ethics towards science. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendekatan etika dan keagamaan dalam pembelajaran Pendidikan Islam, berdasarkan pada yang disampaikan oleh KH. M. Hasyim Asy’ari dalam kitab Adab al-‘Alim wa al-Muta’allim. Penelitian ini memakai pendekatan filosofis. Dalam penulisan penelitian menggunakan data kualitatif dengan studi kepustakaan (library research). Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pencatatan. Penelitian ini menemukan bahwa KH. M. Hasyim Asy’ari dalam kitab Adab al-‘Alim wa al-Muta’allim menggunakan pendekatan etika berbasis agama Islam dalam proses penyelenggaraan pendidikan Islam. Beberapa poin yang berhubungan erat dengan pendekatan etika dan keagamaan dalam pendidikan Islam, yaitu; (1) etika kepada Allah, (2) etika terhadap diri sendiri, (3) etika terhadap orang lain, (4) etika terhadap guru, dan (5) etika terhadap ilmu.
Kontribusi Hayat School dalam pengembangan kurikulum pendidikan Islam Era 4.0 Ebi Nabilah; Hasan Basri
TA`DIBUNA Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v10i3.5259

Abstract

The purpose of this study was to find out the contribution of the nature school in the development of the Islamic education curriculum in the 4.0 era. This development was carried out in response to the challenges and effects of the 4.0 industrial revolution. The research was at the Hayat School of Nature. The curriculum used was is the 4V curriculum (Variety of activities, Variety of interactions, Variety of experiences, Variety of conflicts). The method used in this research is descriptive-analytical. The author collected various data from determined sources, then the data were processed to be something informative and as a final method, the data were analyzed to extract information and make decisions based on the data that had been analyzed. Data were collected through interviews, observation, and documentation studies. From the results of the study, it was found that the 4R curriculum is a manifestation of the development of the Islamic education curriculum at the Hayat School. All components of the 4R curriculum are following the transformation of Islamic education by remaining under the concept of a nature school. The 4R curriculum can also respond to the challenges and effects of the 4.0 industrial revolution, by looking at the core values at every level. AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi sekolah alam dalam pengembangan kurikulum pendidikan Islam di era 4.0. Pengembangan ini dilakukan guna merespons tantangan dan efek dari revolusi industri 4.0. Lokasi penelitian dilakukan di sekolah alam Hayat School. Kurikulum yang digunakannya yaitu kurikulum 4R (Ragam aktivitas, Ragam interaksi, Ragam pengalaman, Ragam konflik). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis. Penulis mengumpulkan berbagai data dari sumber yang telah ditetapkan, kemudian data diolah sehingga menjadi sesuatu yang bersifat informatif dan terakhir data dianalisis untuk mengekstrak informasi dan mengambil keputusan berdasarkan data yang telah dianalisis. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa kurikulum 4R merupakan wujud dari pengembangan kurikulum pendidikan Islam di sekolah alam Hayat School. Seluruh komponen kurikulum 4R sesuai dengan transformasi pendidikan Islam dengan tetap berada di bawah konsep sekolah alam. Kurikulum 4R juga dapat merespons tantangan dan efek dari revolusi industri 4.0, dengan melihat core value pada setiap jenjangnya.
Persepsi dan implementasi integrasi Islam dan sains di SMA IT Al Ihsan Pekanbaru Edison Edison; Munzir Hitami; Abu Anwar
TA`DIBUNA Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v10i3.5009

Abstract

This study aims to analyze the concept of implementing the integration of Islam and Science at SMA IT Al Ihsan Pekanbaru. This research runs using a qualitative approach. Data were collected through interviews, observation and documentation. This study found that the concept of integration at SMA IT Al Ihsan is Islamization which begins with integration. The concept of integration of Islam and Science at SMA IT Al Ihsan is in accordance with the JSIT standard, namely the TERPADU concept which is a guide in the implementation of learning and the implementation of learning evaluation. The application of the integration of science and Islam is realized in learning activities and also becomes the spirit in non-academic activities. In PAI learning, the integration of Science and Islam is realized through the responsibility of the PAI teacher in guiding students to achieve competence in practicing the Qur'an. New insights that can be developed from the results of this research are the development of the concept of the integration of Islam and Science in which Islamic values become a measuring instrument for the achievement of competence of students studying at the Integrated Islamic School.AbstrakPenelitian ini bertujuan menganalisis konsep penerapan integrasi Islam dan Sains di SMA IT Al Ihsan Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Data tersebut kemudian dihimpun, disortir, dan dianalisis dengan metode triangulasi. Penelitian ini menemukan bahwa konsep integrasi di SMA IT Al Ihsan adalah Islamisasi yang dimulai dengan integrasi. Konsep integrasi Islam dan Sains di SMA IT Al Ihsan sesuai dengan standar JSIT yakni konsep TERPADU yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran dan pelaksanaan evaluasi pembelajaran. Penerapan integrasi sains dan Islam direalisasikan dalam kegiatan pembelajaran dan juga menjadi ruh dalam kegiatan non akademik. Pada pembelajaran PAI, integrasi Sains dan Islam terealisasi melalui tanggung jawab Guru PAI dalam membimbing siswa mencapai kompetensi mengamalkan Al Qur’an. Wawasan baru yang dapat dikembangkan dari hasil penelitian ini adalah pengembangan konsep integrasi Islam dan Sains yang meletakkan nilai-nilai Islam menjadi alat ukur capaian kompetensi siswa yang menuntut ilmu di Sekolah Islam Terpadu.
Indikator sikap karakter disiplin siswa berbasis hadis-hadis Bukhari dan hierarkinya menurut Wali Kelas SDIT di Jakarta Nesia Andriana; Didin Hafidhuddin; Endin Mujahidin
TA`DIBUNA Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v10i3.5523

Abstract

The formation of disciplined character is one of the important aspects in primary education. This study aims to formulate attitude indicators taken from disciplined character education that is based on Bukhari ahâdîth and to explore the perceptions of homeroom teachers at SDIT in Jakarta on these attitude indicators. This research is a mixed study with a literature study approach and an analytic network process approach. The indicators of discipline character attitudes that are formulated are obeying, being responsible, not bullying, and being polite. The homeroom teachers have the opinion that the most significant variables as indicators, are obedience (0.33), responsibility (0.27), respect and courtesy (0.21), and not bullying (0.11).AbstrakPembentukan karakter disiplin salah satu aspek penting dalam pendidikan dasar. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan indikator sikap hasil pendidikan karakter disiplin dari hadis-hadis Bukhari serta menggali persepsi wali kelas SDIT di Jakarta atas indikator sikap tersebut. Penelitian ini adalah penelitian campuran dengan pendekatan studi pustaka serta pendekatan analytic network process. Indikator sikap karakter disiplin yang terumuskan adalah taat, bertanggung jawab, tidak merundung dan bersikap santun. Para wali kelas berpendapat bahwa variabel yang paling signifikan sebagai indikator secara berturut-turut adalah sikap taat (0,33), bertanggung jawab (0,27), hormat dan santun (0,21) dan tidak merundung (0,11).
Sistem pendidikan Mesir dan perbandingannya dengan Indonesia Sulaiman Sulaiman; Rusdinal Rusdinal; Nurhizrah Gistituati; Azwar Ananda
TA`DIBUNA Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v10i3.4956

Abstract

This study describes the contemporary education system in the Republic of Egypt. Since the revolutionary era of 1952, Egypt has sought to expand access to education opportunities for the community as a prerequisite for the country's social and economic development. In this study, a literature review was conducted to obtain and describe Egyptian educational information based on references from various sources. The results show that Egypt has an education system with two parallel structures, namely the secular structure and the religious structure of Al-Azhar. The secular structure is regulated by the ministry of education while the religious structure of Al-Azhar by the ministry of Al-Azhar affairs or commonly referred to as the ministry of religion in other countries. In the description of this article, it can be seen the similarities and differences between the education system in Egypt compared to Indonesia. Each country's education system has advantages and disadvantages, so the two countries can take each other's best practices to be adopted and taken into consideration in the development of the education system. AbstrakPenelitian ini menggambarkan sistem pendidikan kontemporer yang ada di Republik Mesir. Sejak era revolusi tahun 1952, Mesir mengupayakan perluasan kesempatan akses terhadap pendidikan bagi masyarakat sebagai pemenuhan prasyarat dalam pembangunan sosial dan ekonomi negara. Dalam penelitian ini, literature review dilakukan untuk memperoleh dan mendeskripsikan informasi pendidikan Mesir berdasarkan referensi dari berbagai sumber. Hasil penelitian menunjukkan Mesir memiliki sistem pendidikan dengan dua struktur paralel, yaitu struktur sekuler dan struktur keagamaan Al-Azhar. Struktur sekuler diatur oleh kementerian pendidikan sementara struktur keagamaan Al-Azhar oleh kementerian urusan Al-Azhar atau biasa disebut sebagai kementerian agama di negara lain. Dalam uraian artikel ini dapat dilihat kesamaan dan perbedaan antara sistem pendidikan di Mesir dibandingkan dengan Indonesia. Masing-masing sistem pendidikan Negara tersebut memiliki kelebihan serta kekurangan, maka kedua negara bisa saling mengambil best practice untuk diadopsi dan dijadikan bahan pertimbangan dalam pengembangan sistem pendidikan.

Page 1 of 1 | Total Record : 10