cover
Contact Name
Yulianti
Contact Email
yuliatibora@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
teknologihasilpertanianug@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
Gorontalo Agriculture Technology Journal
Published by Universitas Gorontalo
ISSN : 26141140     EISSN : 26142848     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Gorontalo Agriculture Technology Journal (GATJ) adalah media aplikasi bagi akademisi, peneliti dan praktisi untuk menerbitkan hasil-hasil penelitian dan artikel penelitian yang berhubungan dengan teknologi pertanian.
Arjuna Subject : -
Articles 51 Documents
Analisis Kimia Dan Organoleptik Terhadap Formulasi Sambal Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis L.) Asap Muh Arsyad; Siti Hazriah B Habi
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 4 Nomor 1 April 2021
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.248 KB) | DOI: 10.32662/gatj.v4i1.1463

Abstract

Ikan asap adalah produk yang termasuk olahan tradisional hasil perikanan yang sangat disukai oleh masyarakat Indonesia dengan cara diasapi dengan menggunakan bahan bakar alami. Ikan asap yang berkualitas baik dapat disimpan dalam waktu 1-2 minggu. Salah satu diversifikasi olahan pangan dari bahan baku ikan asap adalah sambal ikan asap. Sambal adalah saus yang berbentuk semi padat dari bahan dasar cabai dan biasanya ditambah bahan-bahan seperti bawang merah, bawang putih, dan tomat. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh penambahan ikan asap terhadap kadar air, kadar abu dan kadar protein dari produk sambal dari penambahan ikan cakalang asap. Penelitian ini meliputi 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang dimaksud yaitu penambahan ikan cakalang asap 400 g, 500 g, 600 g, dan 700 g. Parameter yang diamati dalam peneltitian ini adalah kadar air, kadar abu, kadar protein dan uji organoleptik terhadap aroma, rasa, tekstur dan warna sambal ikan cakalang asap. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), apabila ada beda nyata dipakai uji lanjut BNJ. Hasil ini menunjukkan bahwa Pengaruh penambahan ikan asap pada pembutan sambal ikan cakalang asap sangat berpengaruh nyata pada kadar air, kadar abu dan kadar protein. Kadar abu dan kadar protein semakin meningkat dengan meningkatnya penambahan ikan cakalang asap, sedangkan kadar air semakin menurun dengan penambahan ikan ikan cakalang asap. Uji kesukaan terhadap aroma, rasa, tekstur dan warna yang paling disukai panelis perlakuan penambahan ikan cakalang asap 400 gr, sedangkan dari segi warna pada perlakuan penambahan ikan cakalang asap 500 gr.
Kontribusi Kandungan Zat Gizi Bakso Aci Pada Angka Kecukupan Gizi Remaja Eko Yuliastuti Endah Sulistyawati; Dini Nur Hakiki; Athiefah Fauziyyah
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 4 Nomor 2 Oktober 2021
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.62 KB) | DOI: 10.32662/gatj.v4i2.1723

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi kandungan zat gizi bakso aci pada angka kecukupan gizi (AKG) remaja. Bakso aci yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari 2 jenis, yaitu bakso aci dan bakso aci tulang rangu. Untuk mengetahui jumlah zat  gizi dari bakso aci digunakan analisis dengan metode Soxhlet-Hydrolysis (analisis lemak total), Kjeldahl (analisis protein), dan by difference ( analisis karbohidrat ). Kontribusi zat gizi bakso aci pada takaran saji, dilakukan perbandingan zat gizi bakso aci dengan AKG setiap zat gizi (dalam presentase). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi jenis bakso aci mercon pada AKG lemak total remaja 49,77-53,60%, protein sebesar 11,20- 16,80%, karbohidrat sebesar 16,87-25,90%, energi sebesar 24,05-33,54%. Sedangkan untuk  jenis bakso tulang rangu kontribusi pada AKG lemak total remaja 39,29-51,38%, protein sebesar 3,37-8,13%, karbohidrat sebesar 18,77-28,83%, energi sebesar 24,24,26-33,84%. Penggunaan bahan dalam produksi bakso aci perlu ditingkatkan mutunya agar membantu AKG bagi remaja. 
Aplikasi Xanthan Gum Pada Pengolahan Susu Tempe Asniwati Zainuddin; Mariani H. Mansyur; Cocan Djibu Moha
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 3 Nomor 2 Oktober 2020
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.502 KB) | DOI: 10.32662/gatj.v3i2.1180

Abstract

Susu tempe merupakan produk hasil ekstraksi tempe dengan air sehingga diperoleh larutan dengan komponen padatan terlarut. Pada proses pembuatan susu tempe, ditambahkan bahan penstabil yaitu xanthan gum. Tujuan penelitian untuk mengetahui hasil analisis stabilitas, kadar protein, dan kadar air pada susu tempe dengan penambahan xanthan gum dan mengetahui hasil analisa organoleptik pada susu tempe dengan penambahan xanthan gum. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Hasil analisa yang diperoleh adalah kadar air P0 = 80,58%, P1 = 78,64%, P2 = 78,18%, P3 = 77,24%, dan P4 = 76,87%. Kadar protein P0 = 8,86%, P1 = 14,2%, P2 = 14,2%, P3 = 13,01%, dan P4 = 9,56%. Stabilitas P0 = 96,00%, P1 = 96,52%, P2 = 97,01%, P3 = 97,51%, dan P4 = 98%. Jumlah xanthan gum pada perlakuan P2 (0,25 g xanthan gum) lebih diterima panelis uji organoleptik baik aroma dan rasa.
Analisis Kadar Kafein Kopi Bubuk Arabika di Sulawesi Selatan Menggunakan Spektrofotometri UV-VIS Rismaladewi Maskar; Faisal Faisal
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 5 Nomor 1 April 2022
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.154 KB) | DOI: 10.32662/gatj.v5i1.2010

Abstract

Kopi merupakan salah satu minuman yang digemari oleh masyarakat, hal ini ditandai dengan semakin berkembangnya kedai kopi dipinggir jalan. Ketergantungan pada minuman kopi salah satunya dapat disebabkan oleh kandungan kafeinnya. Apabila dikonsumsi, kafein dapat memberikan efek positif dan negatif pada tubuh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar kafein pada kopi bubuk lokal berjenis Arabika yang berasal dari wilayah sentra produksi di Sulawesi Selatan dan mengetahui kesesuaian kandungan kafein tersebut dengan standar SNI 01-3542-2004. Penelitian ini menggunakan sampel kopi bubuk lokal dari wilayah Latimojong, Bantaeng, Malakaji, dan Kalosi, dengan menggunakan metode Spektrofotometri UV-VIS, pengulangan sebanyak tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan persentasi kadar kafein yang terkandung dalam kopi bubuk lokal yaitu kopi bubuk Arabika Latimojong sebesar 2,98 %, kopi bubuk Arabika Kalosi sebesar 2,85%, kopi bubuk Arabika Malakaji sebesar 2,69% dan kopi bubuk Arabika Bantaeng sebesar 2,95%. Kadar kafein kopi bubuk dari semua sampel lebih dari 2% b/b berdasarkan standar SNI 01-3542-2004, namun masih layak untuk dikonsumsi.
Analisis Efisiensi Dan Margin Pemasaran Kedelai (Glycine max) Di Kecamatan Taluditi Kabupaten Pohuwato Fatmawati Fatmawati
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 4 Nomor 1 April 2021
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.733 KB) | DOI: 10.32662/gatj.v4i1.1480

Abstract

Pemasaran yang efisien merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai dalam sistem pemasaran, dimana sistem pemasaran memberikan kepuasan kepada setip pihak-pihak yang terlibat produsen, konsumen, dan lembaga-lembaga pemasaran. Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1). Saluran pemasaran kedelai; 2). Margin pemasaran kedelai. 3). Efisiensi pemasaran kedelai. Pengambil sampel dilakukan dengan menggunakan disproportionate stratified random sampling. Alat analisis dalam penelitian ini adalah efisiensi, Farmer’s Share, dan margin pemasaran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1). Saluran pemasaran kedelai terdiri dari dua saluran, yang pertama yaitu petani langsung ke konsumen. Saluran pemasaran yang kedua yaitu petani ke pedagang pengumpul kemudian ke pedagang pengecer; 2). Pada saluran pemasaran pertama tidak terdapat margin pamasaran dan margin pemasaran pada saluran pemasaran yang kedua yaitu Rp. 1.413,-; 3) Saluran pemasaran pertama dan saluran pemasaran kedua tergolong efisien.
Produksi Nira Tiga Tipe Kelapa Di Gorontalo Dan Banyumas Muhammad Yusuf Antu; Ismail Maskromo; Sudarsono Sudarsono; Hengky Novarianto; Julianus R. Julianus
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 3 Nomor 1 April 2020
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.504 KB) | DOI: 10.32662/gatj.v3i1.991

Abstract

Pengembangan nira dari kelapa sangat dibutuhkan, karena memiliki manfaat untuk bahan baku makanan maupun sebagai pemanis yang aman untuk penderita diabetes. Olehnya itu diperlukan kajian terkait nira dari beberapa jenis kelapa yang tumbuh di Indonesia dengan mempelajari trend produksi nira dan kadar gulanya. Adapun tujuan dari tulisan ini adalah untuk mempelajari dan mengkaji potensi volume dan kadar gula nira yang dihasilkan dari beberapa jenis kelapa yang ada di Gorontalo dan Banyumas. Metode yang digunakan adalah dengan menseleksi pohon kelapa yang akan diambil sampel, yaitu jenis Kelapa Genjah, Dalam dan Hibrida, kelapa disadap selama 34 hari di Bayumas dan 53 hari di Gorontalo pada 3 tandan berurutan sebanyak masing-masing 3 pohon. Nira di sadap pagi dan sore untuk di ukur volumenya, selanjutnya diukur kadar gulanya. Hasil rata-rata produksi nira kelapa di kedua daerah paling tinggi adalah sebesar 48,08 L per pohon pada jenis kelapa Hibrida (Gorontalo) dan 48,96 L per pohon untuk jenis kelapa Dalam (Banyumas), produksi terendah pada jenis kelapa Genjah 20,86 L per pohon. Sementara untuk kadar gula adalah relatif sama yaitu berkisar antara 13.44 – 13.8 % untuk jenis kelapa Hibrida dan jenis kelapa Dalam, sedangkan kadar gula jenis kelapa Genjah adalah rendah sebesar 12%.
Ginger (Zingiber officinale) Mass Ratio on Physicochemical And Sensory Characteristics of Liang Tea Surachman Surachman; Yohana Sutiknyawati Kusuma Dewi
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 5 Nomor 2 Oktober 2022
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gatj.v0i0.2443

Abstract

The study aims to find out the effect of ginger mass ratio on the physicochemical and sensory characteristics of liang tea. The ingredients of liang tea was consisting of the leaves of D.chinensis, T.spathacea, O.vulgare, P.amaryllifolius, stem bark of secang woods (Caesalpinia sappan), midrib skin of lidah buaya (Aloevera chinensis) and rhizome of ginger with certain mass ratio. The treatment was in the form of mass ratio of liang tea and ginger rhizome powder (20:0; 20:1; 20:2; 20:3; 20:4; 20:5; 20:6; 20:7). Parameters to observed are physical characters include color, pH and chemical characters include qualitative phytochemical testing, vitamin C content, total phenol content, total flavonoid content and antioxidant activity with DPPH inhibitory activity and followed by sensory characteristic. The results showed that the formulation of the mass ratio of liang tea:ginger 20:0 possess the highest value on total phenolic content, flavonoid content and antioxidant activity (43.62 ± 5.64 mg GAE/g, 39.69 ± 1.32 mg QE/g and 56.02 ± 1.74 % respectively). The color value of tea which possess the highest phytochemical content and antioxidant activity are *L value (28.6±0), *a (4.1±0), *b (3.7±0), *c (5.5±0) and *h (42.35±0.14). Sensory characteristic showed that liang tea and ginger with mass ratio 20:0 was the best result, with colour value (3.93±0.91), flavor (3.57±0.94), taste (3.60±0.97), sweetness (3.77±0.97) and fondness overall (3.80±0.85) Based of the results of Index effectivity showed that liang tea and ginger with mass ratio 20:0 showed the best formulation as rich-antioxidant liang tea.
Karakteristik Organoleptik Dan Fisikokimia Tepung Umbi Gadung (Dioscorea hispida Dennst.) Fermentasi Eka Aprilia Widyanti; Seveline Seveline
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 5 Nomor 2 Oktober 2022
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gatj.v0i0.2431

Abstract

Umbi gadung (Dioscorea hispida Dennst.) merupakan salah satu jenis umbi-umbian yang belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sumber pangan. Gadung memiliki potensi untuk dikembangkan, namun terkendala memiliki senyawa toksik seperti dioskorin, diosgeni, serta asam sianida. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu mengolah gadung menjadi tepung yang difermentasi. Fermentasi dilakukan menggunakan L.paracasei dan L.fermentum. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan hasil terbaik tepung gadung berdasarkan uji organoleptik serta mengetahui karakteristik fisikokimia tepung gadung. Rancangan percorbaan yang digunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan 2 taraf yaitu L.paracasei dan L.fermentum. Faktor kedua yaitu lama fermentasi dengan tiga taraf antara lain 24 jam, 48 jam, dan 72 jam. Setiap perlakuan dilakukan dua kali ulangan. Hasil penelitian ini menunjukkan perlakuan L.paracasei selama 72 jam merupakan hasil terbaik dari uji hedonik. Perlakuan fermentasi L.paracasei 72 jam dengan hasil kadar air 11,1%, kadar protein 6,21%, kadar abu 1,84%, kadar HCN 3,9 ppm, rendemen 21% dan nilai pH 5,1.
Tingkat Kesukaan Wafer dari Tepung Bayam Hijau (Amaranthus Hybridus L.) dan Tepung Sukun (Artocarpus altilis) Munira Munira; Ummu Aimanah; Fauziah Fauziah
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 5 Nomor 2 Oktober 2022
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gatj.v0i0.2412

Abstract

Komoditas yang potensial untuk dikembangkan guna mengurangi komsumsi tepung terigu yaitu bayam hijau dan buah sukun. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui tingkat penerimaan produk wafer dari tepung bayam hijau dan tepung sukun. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dengan 3 kali ulangan dengan formulasii penggunaan tepung bayam hijau dan tepung sukun yang terdiri dari P0 = 0%, P1 = Tepung sukun 50% dan tepung bayam hijau 50%, P2= Tepung sukun 60% dan tepung bayam hijau 40% dan P3 = Tepung sukun 70% dan tepung bayam hijau 30% Hasil penelitian menunjukkan perlakuan yang paling disukai panelis dari segi tekstur, aroma, rasa dan warna adalah P3 (Tepung sukun 70% dan tepung bayam hijau 30%). 
Daya Terima Nugget Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) dengan Penambahan Kacang Merah Mariani Haji Mansyur
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 5 Nomor 1 April 2022
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gatj.v5i1.2478

Abstract

Ikan lele merupakan salah satu sumber protein dan lemak yang relatif murah dibandingkan dengan daging. Dengan kelebihan kandungan ikan lele tersebut tidak serta merta membuat masyarakat mau menkonsumsi ikan lele khususnya anak-anak. Untuk itu maka perlu adanya penganekaragaman bentuk olahan ikan lele sehingga lebih menarik untuk dikonsumsi, diantaranya dengan pembuatan nugget ikan lele dengan penambahan bubur kacang merah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembuatan nugget ikan lele dengan penambahan bubur kacang merah, dan untuk mengetahui tingkat kesukaan nugget ikan lele yang ditambahkan bubur kacang merah secara organoleptik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan 3 perlakuan (A. ikan lele 75%; kacang merah 25%, B. ikan lele 50% ; kacang merah 50% dan C. ikan lele 25% ; kacang merah 75%) dengan 3 kali ulangan. Temuan menunjukkan bahwa nugget ikan lele yang ditambahkan bubur kacang merah secara organoleptik menunjukkan panelis suka pada perlakuan A dan C sedangkan perlakuan B sangat disukai oleh panelis baik dari segi warna, aroma, rasa, dan tekstur.