cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)
ISSN : 16933591     EISSN : 2579910X     DOI : -
Core Subject : Science,
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) is a scientific journal publishing original articles research in pharmaceutical science such as Pharmaceutical Technology, Pharmacology and Toxicology, Pharmaceutical Chemistry, Drug Discovery, Pharmacokinetics, Pharmaceutical Biology, Herbal Medicines, Pharmaceutics, Pharmaceutical Microbiology and Biotechnology, Community and Clinical Pharmacy, and Pharmaceutical Care.
Arjuna Subject : -
Articles 475 Documents
Distribusi Penggunaan Antidiabetik Oral Di Rumah Sakit Didik Setiawan; Tri Murti Andayani
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 05 No. 01 April 2007
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4190.295 KB)

Abstract

Diabetes mellitus menunjukan ketidakmampuan tubuh dalam memproduksi insulin atau dalam pengaturan kadar gula darah pada tingkat normal di saat kondisi tersebut menjadi lebih buruk, dapat ditandai dengan terjadinya hiperglikemia yang cepat, aterosklerosi, mikroangiopati, dan neuropati. Penelitian ini merupakan penelitian deskripstif yang dilakukan menggunakan metode retrospektif dengan melihat catatan rekam medis dari pasien rawat inap yang menderita diabetes mellitus tipe II di Rumah Sakit Panti Rapih pada tahun 2004. Selanjutnya dilakukan deskripsi mengenai penggunaan antidiabetes. Penelitian ini dapat digunakan oleh peneliti lain sebagai evaluasi penggunaan antidiabetes dan studi farmakoepidemiologi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari 186 pasien diabetes mellitus tipe II, terdapat 146 pasien yang didiagnosa menderita diabetes mellitus tipe II dengan penyakit penyerta lainnya. Penggunaan antidiabetes yang terbanyak adalah golongan sulfonilurea yaitu sebanyak 164 kasus (88,17%). Biguanida digunakan oleh 119 pasien (63%) dan insulin sebanyak 94 kasus atau 50,54%. Antidiabetes tersebut digunakan sebagai obat tunggal maupun sebagai obat kombinasi.
FORMULASI LOSION EKSTRAK HERBA TALI PUTRI (Cuscuta australis R. Br.) DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SECARA IN VITRO Unik Fajriyah; Ika Yuni Astuti; Dwi Hartanti
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 07 No. 01 April 2010
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v7i1.542

Abstract

ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang formulasi dan uji aktivitas antioksidan in vitro herba tali putri (Cuscuta australis R.Br.). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk formulasi losion ekstrak etanol herba tali putri dan menguji sifat fisik serta aktivitas antioksidan secara in vitro dengan metode FTC (Ferric Thiocyanate). Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi. Penelitian menggunakan 3 formula dengan konsentrasi ekstrak tali putri 3%, variasi konsentrasi lanolin yaitu 3% untuk formula I, 4% untuk formula II, 5% untuk formula III. Kontrol positif menggunakan lanolin 4% dan vitamin E 0,2% serta kontrol negatif tidak menggunakan ekstrak tali putri dengan lanolin 4%. Losion diuji sifat fisiknya meliputi uji pH, viskositas, homogenitas, kestabilan, daya sebar dan daya lekat. Losion kemudian diuji aktivitas antioksidan secara in vitro dengan metode FTC dan sebagai pembanding menggunakan vitamin E. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANAVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa losion ekstrak herba tali putri 3% pada formula I dengan konsentrasi lanolin 3% memiliki aktivitas antioksidan yang sebanding dengan lotion yang mengandung vitamin E. Kata kunci: ekstrak herba tali putri (Cuscuta australis R.Br.), antioksidan, FTC, lanolin, losion. ABSTRACT A research on formulation of tali putri herb (Cuscuta australis R.Br.) and its antioxidant activity has been conducted. This research were aimed to formulate ethanolic extract of tali putri herb lotion, examine its physical characteristic and also antioxidant activity by FTC (Ferric Thiocyanate) method. Extraction was carried out by maceration method. Research used 3 formulas contain 3% tali putri extract with variation of lanolin concentration, they were 3% for formula I, 4% for formula II, 5% for formula III. Positive control used 0,2% vitamin E with 4% lanolin and negative control did not used tali putri extract with 4% lanolin. Lotion was examined physical characteristic (pH, viscosity, homogeneity, stability, dispersive and adhesive). Lotion was also examined for antioxidant activity by FTC method. Obtained data was analyzed using one way ANOVA with level of convidence 95%. Research result indicated that lotion of 3% tali putri herb extract at formula I with lanolin concentration 3% had antioxidant activity which comparable with that of vitamin E. Key word: tali putri (Cuscuta australis R.Br.) Herb, antioxidant, FTC, lanolin, lotion
PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU-IBU MENGENAI PERILAKU PENGOBATAN SENDIRI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CBIA DI TIGA KABUPATEN DI JAWA TENGAH Susanti Susanti; Ratih Anggraeni; Setiani Setiani; Tri Jayanti; Wachyu Wulandari; Sudarso Sudarso
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 11 No. 01 Juli 2014
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v11i1.853

Abstract

ABSTRAK Kemudahan masyarakat dalam memperoleh obat tanpa resep menimbulkan kecenderungan meningkatnya pengobatan sendiri. Informasi yang keliru dalam pengobatan sendiri dapat memperparah penyakit pasien dan meningkatkan biaya pengobatan. Pemakaian obat yang rasional perlu digiatkan dan diinformasikan secara luas. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu edukasi dengan metode Cara Belajar Ibu Aktif (CBIA). CBIA dirancang oleh Bagian Farmakologi Klinik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 1993 dan kemudian diadaptasi secara nasional oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2008 untuk digunakan sebagai rujukan nasional. CBIA merupakan metode yang efektif dalam hal penyampaian informasi obat dengan melibatkan subjek secara aktif yaitu mendengar, melihat, menulis dan melakukan evaluasi tentang pengenalan jenis obat dan bahan aktif yang dikandung, serta informasi lain yang terkandung dalam kemasan obat. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk melihat pengaruh penerapan CBIA yang dilakukan terhadap peningkatan pengetahuan dan perilaku pengobatan sendiri pada ibu-ibu di beberapa kecamatan di tiga kabupaten. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan rancangan pretest dan posttest dengan dua kelompok yaitu kelompok CBIA dan ceramah. Data dianalisis menggunakan uji paired t-test dan independent-sample t-test dengan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa edukasi dengan metode CBIA dan ceramah meningkatkan nilai pengetahuan dan perilaku tentang pengobatan sendiri dan metode CBIA lebih efektif dibanding metode ceramah. Kata kunci: metode CBIA, pengobatan sendiri, over the counter (OTC). ABSTRACT Increased availability and access to over the counter (OTC) and pharmacist-only drugs has resulted in the higher tendencies of people indulging in self-medication. However, irrational behaviour of self- medication may lead to both increasing incidence of adverse events and soaring cost of medication. Therefore, knowledge regarding the appropriate use of medicines, particulary those used for self-medication is essesential. CBIA (Cara Belajar Ibu Aktif) is an active learning method aimed to improve mother’s knowledge and skills in using mainly over the counter drugs for self medication. CBIA module was designed by Department of Clinical Pharmacology, Gadjah Mada University, Yogyakarta, in 1993 and eventually adopted by Indonesian Ministry of Health in 2008 is to be used as national reference. CBIA applies problem-based and self-learning process which actively involves the participants to observe, record and evaluate drug-related informations provided mainly on the pharmaceuticals packages. This research aimed at evaluation of effectiveness of CBIA in improving mothers knowledge, behaviour and attitude toward self-medication in compare to seminar, a more convensional method in delivering information. The research was conducted in three districts in Central Java involving 776 people. In each district, 194 women were recruited as participants and equally divided into 2 groups. First group recievied information according to CBIA module while in the second group, the information was delivered through seminar method. Before and after treatment, a set of questions were asked to all of the participants to measure their knowledge and attitude toward self-medication. The resultant data obtained were quantified and analised statistically using T-test. The result showed that there was a significant raise in knowledge and attitude of participants in both groups (p
Karakteristik Sosiodemografi, Klinis, Dan Pola Terapi Antiretroviral Pasien HIV/AIDS di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Periode Januari - Juni 2016 Yelfi Anwar; Sucahyo Adi Nugroho; Niken Diaz Tantri
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 15 No. 01 Juli 2018
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (927.789 KB) | DOI: 10.30595/pharmacy.v15i1.1216

Abstract

HIV/AIDS merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi human immunodeficiency virus. Penyakit ini mengganggu sistem kekebalan tubuh dengan menekan dan menurunkan jumlah sel CD4 sehingga meningkatkan risiko infeksi oportunistik yang dapat dicegah dengan adanya terapi antiretroviral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sosiodemografi, klinis, dan pola terapi antiretroviral pada pasien HIV/AIDS di RSPI Prof. dr. Sulianti Saroso periode Januari-Juni 2016. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan penelusuran data bersifat retrospektif. Sampel dalam penelitian ini adalah 124 pasien HIV/AIDS yang mendapatkan terapi antiretroviral di klinik Pokja HIV/AIDS dalam kurun waktu Januari hingga Juni 2016 data diambil dari rekam medis. Hasil penelitian menunjukkan pasien HIV/AIDS didominasi oleh laki-laki (74,19%) usia 30-39 tahun (40,32%) dengan jumlah CD4 terbanyak dibawah 200 sel/µl (59,29%) dengan stadium I (44,35%) disertai infeksi kandidiasis (17,74%), dimana pola terapi lini I yang digunakan adalah Tenofovir + Lamivudine + Evafirens (65,23%) dengan kepatuhan pasien 75%. Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat untuk perumusan program pencegahan dan tatalaksana HIV/AIDS di masa mendatang.
EFEK SITOTOKSIK DAN ANTIPROLIFERATIF KUERSETIN PADA SEL KANKER KOLON WiDr Arif Wirahadi Kusuma; Nunuk Aries Nurulita; Dwi Hartanti
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 07 No. 03 Desember 2010
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v7i3.584

Abstract

Abstrak Kanker kolon merupakan penyakit salah satu penyakit yang banyak mengakibatkan kematian. Usaha penyembuhan kanker kolon melalui pembedahan kemoterapi dan radioterapi pada umumnya belum mampu memberikan hasil yang efektif. Hal ini mengakibatkan banyak dijumpai cara pengobatan alternatif antara lain menggunakan bahan dari alam. Salah satu bahan dari alam tersebut adalah kuersetin. Kuersetin merupakan senyawa golongan flavonoid yang dikenal memiliki efek antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek sitotoksik dan antiproliferatif kuersetin terhadap sel kanker kolon WiDr. Uji sitotoksik kuersetin dilakukan menggunakan metode MTT. Hasil Uji sitotoksik menunjukkan bahwa IC50 kuersetin terhadap sel WiDr adalah 1046 μM. Pengamatan kinetika proliferasi sel WiDr yang diberi perlakuan kuersetin menggunakan metode penghitungan langsung dilakukan pada jam ke 0, 24, 48 dan 72. Pada pengamatan morfologi sel, setelah dilakukan pengecatan menunjukkan adanya fenomena apoptosis pada sel kanker kolon WiDr. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuersetin memiliki efek sitotoksik dan antiproliferatif pada sel kanker WiDr. Kata Kunci : Kuercetin, WiDr, Sitotoksik, Antiproliferatif Abstract Colon cancer is one disease that many result in death. The of colon cancer cure through surgery chemotherapy and radiotherapy are generally not able to provide effective results. This caused many found ways to use alternative medicine among other materials from nature. One of these natural substances are quercetin. Quercetin is a flavonoid compounds are known to have anticancer effects. This study aimed to determine the effect of cytotoxic and antiproliferatif quercetin against colon cancer WiDr cells. Quercetin cytotoxic test was carried out using MTT method. Test results showed that the cytotoxic IC50 of quercetin against WiDr cells was 1046 μM. WiDr cell proliferation kinetics observation that quercetin treated using the method of direct calculation done at 0, 24, 48 and 72. In the observation of cell morphology, after the painting shows the phenomenon of apoptosis in colon cancer cell WiDr. The results showed that quercetin has cytotoxic and antiproliferative effects on cancer cells WiDr. Keywords : Quercetin, WiDr, Cytotoxic, Antiproliferative.
RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIDIABETIKA PADA PASIEN GERIATRI PENDERITA DIABETES MELITUS DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SRUWENG TAHUN 2010 Ratna Suminar; Moeslich Hasanmihardja; Anis Kusumawati
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 08 No. 03 Desember 2011
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v8i03.1135

Abstract

ABSTRAK Diabetes Melitus merupakan penyakit kronik yang tidak menyebabkan kematian secara langsung namun dapat berakibat fatal bila pengelolaannya tidak tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan mengetahui persentase penggunaan antidiabetika pada pasien geriatri penderita diabetes melitus di instalasi rawat inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sruweng. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode pengumpulan data secara retrospektif. Bahan penelitian yang digunakan adalah catatan rekam medik pasien. Analisis data dilakukan dengan membandingkan data dengan buku-buku standar seperti Geriatric Dosage Handbook : Monitoring, Clinical Recommendation, and OBRA Guidelines tahun 2002 dan Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia tahun 2006. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan antidiabetika yang rasional sebanyak 25% dan yang tidak rasioanal sebanyak 75%. Total kriteria pengobatan rasional kategori tepat obat sebanyak 8 pasien (42,11%), tepat indikasi sebanyak 8 pasien (42,11%), tepat dosis sebanyak 19 pasien (100%), dan tepat pasien sebanyak 11 pasien (57,89%) dari 19 pasien geriatri penderita diabetes melitus. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa masih banyak pengobatan pasien geriatri penderita diabetes melitus yang tidak rasional di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sruweng. Kata kunci: rasionalitas, antidiabetika, geriatri, diabetes melitus ABSTRACT Diabetes Mellitus is a chronic disease that does not cause death directly but it can be fatal if there is no appropriate management. This study aims to evaluate and find out the percentage of antidiabetika using on geriatric patient with diabetes mellitus in inpatient installation PKU Muhammadiyah Hospital Sruweng. This research is descriptive with collecting the data method retrospectively. The material of the research used a medical record of the patient. The analysis of the data was performed by comparing the data with standard books such as Geriatric Dosage Handbook: Monitoring, Clinical Recommendation, and OBRA Guidelines 2002 and Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia 2006. The result of the study showed that 25% for the rational of antidiabetika using and 75% for irrational. The total criteria of rational treatment for appropriate drug category as many as 8 patients (42,11%), 8 patients (42,11%) for appropriate indication, 19 patients (100%) for appropriate dosage and 11 patients (57,89%) of 19 geriatric with diabetes mellitus for appropriate patient. Based on the result of research, it can be concluded that the treatment of geriatric patients with diabetes mellitus still irrational in PKU Muhammadiyah Hospital Sruweng. Key words: rationality, antidiabetics, geriatric, diabetes mellitus
PENGARUH ANTARA JARAK TINGGAL DENGAN SUMBER PELAYANAN INFORMASI OBAT TERHADAP POLA PENGOBATAN SENDIRI PADA PENYAKIT FLU DI KABUPATEN BANYUMAS Kristianingrum Kristianingrum; Sudarso Sudarso; Anjar Mahardian Kusuma
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 09 No. 02 Agustus 2012
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v9i2.713

Abstract

ABSTRAK Pengobatan sendiri adalah upaya untuk mengobati segala keluhan pada diri sendiri dengan obat-obat yang dibeli bebas di apotek atau toko obat atas inisiatif sendiri tanpa nasehat dari dokter. Perilaku penggunaan obat oleh pasien sangat dipengaruhi oleh tingkat informasi yang diterima oleh pasien mengenai obat-obat yang digunakannya. Penelitian ini bertujuan untuk pengaruh jarak tinggal dengan sumber informasi obat berpengaruh terhadap pola pengobatan sendiri pada penyakit flu di Kabupaten Banyumas. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional (deskriptif analitik) dengan rancangan penelitian cross sectional dan data diambil secara retrospektif. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas jarak tinggal dengan sumber informasi obat sejauh 1 - < 3 km sebanyak 35.8% dan perilaku pengobatan sendiri responden sebagian besar sebesar 42.0% . Ada pengaruh jarak tinggal dengan sumber informasi obat terhadap pola pengobatan sendiri penyakit flu di Kabupaten Banyumas (p
Pengaruh Gelatin Sebagai Bahan Pengikat Terhadap Sifat Fisik Tablet Kunyah Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) dengan Granulasi Basah Rani Dewi Pratiwi; Mimiek Murrukmihadi; Siti Aisiyah
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 14 No. 01 Juli 2017
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.88 KB)

Abstract

Tablet kunyah merupakan sediaan yang cocok untuk rosella (Hibiscus sabdariffa L.) dalam penggunaannya sebagai obat tradisional. Gelatin merupakan bahan pengikat yang dengan berbagai variasi konsentrasi dapat menghasilkan sifat fisik tablet kunyah yang berbeda-beda. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gelatin sebagai bahan pengikat pada tablet kunyah kelopak bunga rosella dan mengetahui konsentrasi gelatin yang dapat menghasilkan formula terbaik, sehingga dihasilkan tablet yang berkualitas. Kelopak bunga rosella diekstraksi dengan metode maserasi. Penyari yang digunakan adalah etanol 70%. Tablet kunyah dibuat menjadi 3 formula dengan konsentrasi gelatin 5, 10, dan 15% menggunakan metode granulasi basah. Granul yang dihasilkan diuji sifat fisiknya meliputi waktu alir, sudut diam, dan susut pengeringan. Granul kering kemudian dicetak menjadi tablet menggunakan mesin dengan tekanan maksimal. Tablet kunyah diuji sifat fisiknya meliputi keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, dan tanggapan rasa. Data dianalisis secara statistik Kolmogorof-Smirnov, anova satu jalan, Tukey test menggunakan program SPSS 12.0 for windows dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gelatin dengan berbagai variasi konsentrasi berpengaruh terhadap kekerasan dan kerapuhan tetapi tidak berpengaruh terhadap keseragaman bobot tablet kunyah. Konsentrasi gelatin 5% merupakan formula yang terbaik, karena dengan konsentrasi gelatin yang kecil sudah dapat memenuhi syarat sifat fisik dan evaluasi tanggapan rasa.
PENETAPAN KADAR TANIN DALAM INFUSA DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp)) SECARA SPEKTROFOTOMETRI SINAR TAMPAK Mufti Kharismawati; Pri Iswati Utami; Retno Wahyuningrum
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 06 No. 01 April 2009
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pharmacy.v6i01.398

Abstract

ABSTRAK Salah satu tanaman yang digunakan oleh masyarakat sebagai obat tradisional adalah salam (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp). Tanin diketahui sebagai salah satu bahan aktif yang terkandung dalam daun salam dan sering digunakan untuk mengatasi masalah diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar tanin pada daun salam dengan umur daun yang berbeda. Daun salam muda dan daun salam tua diambil sebagai sampel. Penyarian tanin dari sampel daun dilakukan secara infundasi. Kadar tanin dalam infusa yang diproleh ditetapkan dengan metode spektrofotometri ultraviolet-visibel dengan menggunakan pereaksi Folin Denis dan natrium karbonat jenuh yang akan menghasilkan warna biru. Panjang gelombang maksimum yang digunakan adalah 745,0 nm. Kadar tanin yang diperoleh pada daun salam muda dan daun salam tua berturut-turut sebesar 0,036±1,513% dan 7,07.10-3±0,288%. Dari uji t dengan taraf kepercayaan 95% diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan kadar tanin yang signifikan antara daun salam tua dan muda. Kata Kunci : tanin, daun salam, infusa, spektrofotometri ultra violet-visibel. Abstract People used many traditional medicinal plants. One of them is leaf of salam (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp). One of its active compound is tannin that used to treat diarrhoae. The aim of this research was to determine tannin content of salam leaves from different age. Sample that used in this research were young and old salam leaves. Infundation method was used to extract tannin from salam leaves. Tannin content of the infusion was determined by ultraviole-visible spectrophotometry with addition of Folin Denis reagent. Maximum wavelength was 745.0 nm. The result of tannin content in young and old salam leaves were 0.036±1.513% and 7.07x10-3±0.288% respectively. t test showed that there were differences of tannin content in young and old salam leaves. Keywords: tannin, salam leaf, infusion, ultraviolet-visible spectrophotometry
PENGARUH AMILUM BERAS KETAN ( Oryza sativa L.f.glutinosa Auct ) SEBAGAI BAHAN PENGHANCUR TERHADAP SIFAT FISIS TABLET VITAMIN B6 Heni Sumanti; Iskandar Sudirman; Indri Hapsari
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 06 No. 03 Desember 2009
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v6i3.427

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh amilum beras ketan sebagai bahan penghancur terhadap sifat fisis tablet vitamin B6. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh amilum beras ketan sebagai bahan penghancur terhadap sifat fisis tablet vitamin B6. Tablet vitamin B6 dibuat menggunakan metode granulasi basah dengan bobot tiap tabletnya 150 mg. tablet diformulasikan dalam empat formula dengan bahan penghancur amilum beras ketan yaitu formula 1 (5%); formula II (7,5%); formula III (10%) dan formula IV (12,5%). Granul kering diuji kecepatan alirnya sedangkan tablet diuji keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan dan waktu hancurnya. Hasil uji sifat fisis granul dan tablet dianalisis secara statistik menggunakan anava satu arah. Sebagai bahan penghancur tablet vitamin B6 dengan konsentrasi 5-12,5%. Semua uji yang dilakukan memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Kata Kunci : Amilum beras ketan, bahan penghancur, Tablet Vitamin B6.

Page 2 of 48 | Total Record : 475


Filter by Year

2007 2021


Filter By Issues
All Issue Jurnal Pharmacy, Vol. 18 No. 02 Desember 2021 Jurnal Pharmacy, Vol. 18 No. 01 Juli 2021 Jurnal Pharmacy, Vol. 17 No. 02 Desember 2020 Jurnal Pharmacy, Vol. 17 No. 01 Juli 2020 Jurnal Pharmacy, Vol. 16 No. 02 Desember 2019 Jurnal Pharmacy, Vol. 16 No. 01 Juli 2019 Jurnal Pharmacy, Vol. 15 No. 02 Desember 2018 Jurnal Pharmacy, Vol. 15 No. 01 Juli 2018 Jurnal Pharmacy, Vol. 14 No. 02 Desember 2017 Jurnal Pharmacy, Vol. 14 No. 01 Juli 2017 Jurnal Pharmacy, Vol. 13 No. 02 Desember 2016 Jurnal Pharmacy, Vol. 13 No. 01 Juli 2016 Jurnal Pharmacy, Vol. 12 No. 02 Desember 2015 Jurnal Pharmacy, Vol. 12 No. 01 Juli 2015 Jurnal Pharmacy, Vol. 11 No. 02 Desember 2014 Jurnal Pharmacy, Vol. 11 No. 01 Juli 2014 Jurnal Pharmacy, Vol. 10 No. 02 Desember 2013 Jurnal Pharmacy, Vol. 10 No. 01 Juli 2013 Jurnal Pharmacy, Vol. 09 No. 03 Desember 2012 Jurnal Pharmacy, Vol. 09 No. 02 Agustus 2012 Jurnal Pharmacy, Vol. 09 No. 01 April 2012 Jurnal Pharmacy, Vol. 08 No. 03 Desember 2011 Jurnal Pharmacy, Vol. 08 No. 02 Agustus 2011 Jurnal Pharmacy, Vol. 08 No. 01 April 2011 Jurnal Pharmacy, Vol. 07 No. 03 Desember 2010 Jurnal Pharmacy, Vol. 07 No. 02 Agustus 2010 Jurnal Pharmacy, Vol. 07 No. 01 April 2010 Jurnal Pharmacy, Vol. 06 No. 03 Desember 2009 Jurnal Pharmacy, Vol. 06 No. 02 Agustus 2009 Jurnal Pharmacy, Vol. 06 No. 01 April 2009 Jurnal Pharmacy, Vol. 05 No. 03 Desember 2007 Jurnal Pharmacy, Vol. 05 No. 02 Agustus 2007 Jurnal Pharmacy, Vol. 05 No. 01 April 2007 More Issue