cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)
ISSN : 16933591     EISSN : 2579910X     DOI : -
Core Subject : Science,
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) is a scientific journal publishing original articles research in pharmaceutical science such as Pharmaceutical Technology, Pharmacology and Toxicology, Pharmaceutical Chemistry, Drug Discovery, Pharmacokinetics, Pharmaceutical Biology, Herbal Medicines, Pharmaceutics, Pharmaceutical Microbiology and Biotechnology, Community and Clinical Pharmacy, and Pharmaceutical Care.
Arjuna Subject : -
Articles 475 Documents
PERAN PENGAWAS MINUM OBAT SEBAGAI INDIKATOR KEBERHASILAN PENGOBATAN TB PADA PASIEN KO-INFEKSI TB - HIV DI RSUD DOK II JAYAPURA PERIODE JANUARI 2011- SEPTEMBER 2012 Elfride Irawati; Eva Susanty Simaremare; Rusnaeni Rusnaeni
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 11 No. 02 Desember 2014
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v11i2.827

Abstract

ABSTRAK Papua sebagai daerah yang memiliki angka prevalensi HIV-AIDS tertinggi di Indonesia akan menghadapi infeksi Tuberculosis (TB) sebagai infeksi oportunistik terbanyak yang menyerang pasien HIV-AIDS. Keberhasilan dari pengobatan TB adalah bagaimana pasien bisa menghadapi efek samping FDC (Fixed Drug Combination) sehingga pasien tuntas meminum obat tersebut selama 6-8 bulan. Tujuan penelitian yang telah dilakukan ini untuk mengetahui faktor yang mungkin menyebabkan kegagalan pasien TB- HIV selama mendapatkan pengobatan OAT (Obat Anti Tuberkulose) di VCT RSUD Dok II Jayapura selama periode Januari 2011 sampai September 2012. Metode yang dilakukan pada penelitian ini merupakan penelitian retrospektif deskriptif dan data diambil dari rekam medik, kartu TB 01 dan hasil mikrobiologis pasien dengan rentang waktu Januari 2011 sampai dengan September 2012 dimana subjek penelitian adalah pasien koinfeksi TB HIV yang mengambil OAT di VCT RSUD Dok II Jayapura. Hasil yang diperoleh bahwa efek samping obat TB menjadi salah satu kendala selama pengobatan TB sehingga peranan PMO (Pengawas Minum Obat) yang berasal dari keluarga inti mampu membantu pasien menyelesaikan pengobatan TB tersebut. Dari jumlah 124 sampel yang diambil ternyata 35 pasien adalah pasien default yang mengalami efek samping obat dan tidak memiliki PMO. Kata kunci: koinfeksi TB-HIV, efek samping, pengawas minum obat. ABSTRACT Papua as the highest HIV-AIDS prevalence region in Indonesia will be against Tuberculosis (TB) as opportunistic infection of the majority of patients with HIV-AIDS. The success of the treatment is determined by how the patients handle the side effects of FDC (Fixed Drug Combination) successfully during taking the drug for 6-8 months. This study was aimed to find out some influenced factors leading to fail treatment for HIV-AIDS patients after getting FDC (Fixed Dose Combination) drug, from Januari 2011 to September 2012. The retrospective descriptive method was taken to collect data from the medical records, TB- 01 form, and the microbiological testing for TB patients from January 2011 to September 2012. Descriptive study from medical record of 124 TB-HIV coinfection patients in RS Dok II Jayapura, Papua in January 2011 – September 2012 resulted that 35 of 124 patients represented as default patients and they did not have someone as treatment observer because they wanted to keep their HIV status. Patient who has someone from the core family as observer treatment can complete TB treatment and getting help in through all the side effect of FDC drug. Key words: coinfection TB-HIV, side effect, treatment observer.
Pengaruh Kualitas Pelayanan Informasi Obat Terhadap Kepuasan Peserta Askes Rawat Jalan Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Purbalingga Indri Hapsari; Iskandar Sudirman; Kristy Yulina Vita
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 05 No. 02 Agustus 2007
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3009.159 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengarung kualitas pelayanan informasi obat terhadap kepuasan konsumen peserta Askes rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Purbalingga. Penelitian ini merupakan studi kusus yang dilakukan dengan menggunakan metode survey dalam mengumpulkan datanya. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 47 responden. Data diolah dengan analisis regresi dengan tingkat kepercayaan 95%, sedangkan uji F dilakukan untuk menguji tingkat signifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari kualitas pelayanan informasi obat terhadap kepuasan konsumen peserta Askes rawat jalan di RSUD Purbalingga.
PENGARUH PELAYANAN INFORMASI OBAT TERHADAP KEPATUHAN PASIEN JAMKESMAS DI BANGSAL NON BEDAH RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARDJO PURWOKERTO DALAM MENGGUNAKAN OBAT PER ORAL PADA TAHUN 2009 Widya Prilansari; Moeslich Hasanmihardja; Didik Setiawan
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 07 No. 02 Agustus 2010
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v7i1.556

Abstract

ABSTRAK Penggunaan obat oleh pasien dipengaruhi oleh informasi yang diterima pasien mengenai obat yang digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara pelayanan informasi obat terhadap kepatuhan pasien jamkesmas di bangsal non bedah di RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo Purwokerto dalam menggunakan obat per oral. Penelitian ini merupakan deskriptif analitik dengan model observasional. Data dianalisis menggunakan analisis korelasi spearman rank. Hasil penelitian diperoleh dengan nilai korelasi yaitu -0,018 dengan jumlah 121 responden. Selanjutnya dilakukan uji signifikan dan hasil yang diperoleh t hitung lebih kecil dari t tabel (-0,19
Sistem Pengelolaan Obat Di Puskemas Di Kecamatan Rambah Samo Kabupaten Rokan Hulu - Riau Husnawati Husnawati; Fina Aryani; Azmi Juniati
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 13 No. 01 Juli 2016
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang sistem pengelolaan obat di Puskesmas Kecamatan Rambah Samo, Kabupaten Rokan Hulu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan obat di puskesmas ditinjau dari aspek perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, serta pencatatan dan pelaporan obat berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional yang bersifat deskriptif analitik. Responden berjumlah 4 (empat) orang yang terdiri dari petugas pengelolaan obat yang ada di Puskesmas Kecamatan Rambah Samo yaitu Puskesmas Rambah Samo I dan Puskesmas Rambah Samo II. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara bebas terpimpin serta pengamatan terhadap fisik ruangan dan dokumen terkait pengelolaan obat. Hasil penelitian pengelolaan obat di Puskesmas Rambah Samo I sangat baik dengan persentase 89,81% dan pada Puskesmas Rambah Samo II kategori baik dengan persentase 66,20%. Terdapat perbedaan signifikan pengelolaan obat di Puskesmas Rambah Samo I dan Puskesmas Rambah Samo II, dimana nilai p = 0,033 (p < 0,05). Kata kunci: obat, Pengelolaan, puskesmas. ABSTRACT A study on management of medicine in Puskesmas Rambah Samo, Rokan Hulu has been carried out. The aims of this research is to observe the management of medicine in puskesmas from the aspects of planning, demand, revenue, storage, distribution, writing, and reporting the medicine based on the Permenkes number 30 2014 about Pharmaceutical Service Standards at puskesmas. The kind of research used was observational research that was analytic descriptive. Respondents consisting of four officers from medicine management in Puskesmas Rambah Samo I and Puskesmas Rambah Samo II. The data collection was done with free guided interview technique and the observations on physical room and documents related to the medicine management. The results of medicine management in Puskesmas Rambah Samo I was very good with 89.81% and Puskesmas Rambah Samo II was good with 66.20%. There was obtained the significant differences on the medicine management between Puskesmas Rambah Samo I and Puskesmas Rambah Samo II (p value=0.033). Key words: medicine, management, puskesmas.
AKTIVITAS ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL DAUN SELEDRI (Apium graveolens L) PADA MENCIT JANTAN Fifteen Aprila Fajrin
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 09 No. 01 April 2012
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v9i1.686

Abstract

ABSTRAK Latar belakang : Seledri (Apium graveolens L.) merupakan salah satu tanaman yang awalnya hanya digunakan sebagai pelengkap masakan. Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan oleh Wolski, et al., 2002 menyatakan bahwa seledri mengandung senyawa kimia tanin dan polifenol. Berdasarkan literatur, tanin terbukti dapat bermanfaat sebagai anti diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antidiare daun seledri pada mencit jantan galur Balb-C. Metode : Ekstrak etanol daun seledri terbagi menjadi tiga peringkat dosis (5,10 dan 20 mg/kgBB). Metode yang digunakan adalah metode proteksi terhadap minyak jarak (castor oil) dan metode transit intestinal. Hasil Pengamatan metode proteksi terhadap minyak jarak (castor oil) berupa frekuensi defekasi, konsistensi feses lembek/cair dan bobot feses selama 5 jam pengamatan. Berdasarkan metode transit dihitung rasio jarak yang ditempuh marker (norit) terhadap panjang usus mencit seluruhnya. Hasil dan Pembahasan : Hasil uji pada mencit yang telah dibuat diare dengan induksi castor oil diperoleh bahwa ekstrak etanol daun seledri dosis 20 mg/20gBB dapat menurunkan frekuensi defekasi, jumlah feses lembek/cair dan bobot feses selama 5 jam pengamatan pada mencit jantan yang telah diinduksi castor oil. Efektivitas ekstrak etanol dosis 20 mg/20gBB setara dengan loperamid dosis 0,06 mg/20gBB (berdasarkan uji anova one way pada taraf kepercayaan 95%). Berdasarkan metode transit intestinal diperoleh bahwa ekstrak etanol daun seledri dapat meningkatkan transit intestinal mencit, namun masih lebih kecil jika dibandingkan dengan loperamid dosis 0,06mg/20gBB (berdasarkan uji anova one way pada taraf kepercayaan 95%). Kata kunci : Tanin, Seledri, Castor oil, Transit intestinal, Anti diare. ABSTRACT Introduction : Celery (Apium graveolens L.) is one of plants that initially only used for cooking. Based on the research by Wolski, et al., 2002, celery contains chemical compound such as tannins and polyphenols. Tannins may useful as an anti-diarrheal because of adstringent effect. This study aims to determine the antidiarrheals activity of celery leaf in male mice strain Balb-C that was induced by castor oil. Method : The ethanol extract of celery leaves divided by three dose group (5,10 and 20 mg/kgBW). This research was done by two methods, protection of castor oil induced diarrhea and intestinal transit. After five hours treatment, frequency of defecation, number of soft/liquid feses and weight of stool was calculated. Besides, ratio of distance traversed by norit by the total lenght of small intestine. Result and Discussion : From the protection of castor oil induced diarrhea method, ethanol extract of celery 20 mg/20gBW doses decrease frequency of defecation, quantity of the soft / liquid stool and weight of stool after 5 hours treatment in male mice that had been induced by castor oil. The effectiveness of ethanol extract 20mg/20gBW dose equivalent to loperamid 0.06mg/20gBW (one way anova test at the α = 95%). Besides, the ethanol extract of celery induce intestinal transit of mice, but lower than loperamid 0.06mg/20g (one-way anova test at the α = 95%). Key words : Taninns, Celery, Castor oil, Intestinal transit, Antidiarrheal
Optimasi Perbandingan Tween 80 dan Polietilenglikol 400 Pada Formula Self Nanoemulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) Minyak Biji Jinten Hitam Iis Wahyuningsih; Widyasari Putranti
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 12 No. 02 Desember 2015
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Minyak biji jinten hitam (Nigella sativa Linn.), dengan kandungan utama timokuinon mempunyai aktivitas sebagai antikanker yang cukup poten. Beberapa penelitian tentang aktivitas antikanker timokuinon telah dilakukan, namun hasilnya belum maksimal. Dalam penelitian ini akan dilakukan modifikasi penghantaran self nanoemulsifying drug delivery system (SNEDDS) minyak biji jinten hitam yang diharapkan dapat meningkatkan efektivitasnya sebagai antikanker karena SNEDDS akan meningkatkan kelarutan timokuinon yang terkandung dalam minyak biji jinten hitam (MBJH), sehingga lebih banyak zat aktif yang akan sampai pada sel kanker, selain itu formula SNEDDS MBJH diduga tidak mengalami effluks oleh sel kanker. Asam oleat dipilih sebagai fase minyak, tween 80 sebagai surfaktan dan propilenglikol sebagai kosurfaktan. Tahapan penelitian yang dilakukan adalah: (1) penentuan batas bawah dan batas atas masing-masing komponen (2) optimasi formula SNEDDS MBJH menggunakan sistem DX 9 dengan parameter %T dan waktu emulsifikasi (3) validasi persamaan yang dihasilkan DX9 (4) SNEDDS hasil optimasi yang dihasilkan dikarakterisasi ukuran, zeta potensial, stabilitas termodinamiknya dan persentase transmitan menggunakan spekrofotometer. Photon correlation spectroscopy (PCS) digunakan untuk mengetahui ukuran SNEDDS dan polidispersibility index, Zeta Sizer Analysis untuk mengukur muatannya. Kata kunci: karakteristik, minyak biji jinten hitam, SNEDDS. ABSTRACT Black cumin (Nigella sativa Linn.) seed oil has been known for possessing anticancer activity, with thymoquinone as the active ingredient. Previously reported data show that anticancer activity of thymoquinone is relatively low. In this research, we modify black cumin seed oil with self nanoemulsifying drug delivery system (SNEDDS) formula, so it’s effectivity as anticancer can be improved. SNEDDS increases solubility of thymoquinonone and improves its delivery to cancer cells. We used oleic acid as oil phase, tween 80 as surfactan, and propilenglycol as cosurfactan. The steps in this research were determination of upper limit and lower limit of each components, optimization of SNEDDS formula using DX 9 system, equation validation obtained from DX 9, and characterization of SNEDDS based on its size, zeta potensial, thermodynamic stability, and thermodynamic transmitans. Key words: black cumin seeds oil, characterization, SNEDDS.
UJI EFEKTIFITAS BEBERAPA SENYAWA SEBAGAI PENINGKAT PENETRASI TERHADAP LAJU DIFUSI KRIM ASAM KOJAT TIPE MINYAK DALAM AIR SECARA IN VITRO Michrun Nisa; Radhia R; Sahibuddin A Gani; Aisyah Aisyah; Nursamsiar Nursamsiar
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 10 No. 01 Juli 2013
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v10i1.773

Abstract

ABSTRAK Bahan peningkat penetrasi merupakan zat tambahan yang membantu difusi obat melewati stratum korneum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek penggunaan propilenglikol, DMSO, dan isopropil miristat dengan berbagai konsentrasi sebagai peningkat penetrasi dalam proses difusi asam kojat secara in vitro. Krim asam kojat dibuat dengan variasi konsentrasi propilenglikol, DMSO, dan isopropil miristat masing–masing 1%, 2%, 4%, dan 8% serta tanpa peningkat penetrasi. Pengujian stabilitas krim meliputi organoleptis, penentuan tipe emulsi, pH, dan viskositas. Uji difusi dengan alat sel difusi Frans menggunakan membran kulit tikus (Rattus novergicus) dan difusi asam kojat dalam cairan kompartemen reseptor pada interval waktu 0, 15, 30, 45, 60, 75, 90, 105, dan 120 menit diukur dengan menggunakan spektrofotometer UV. Hasil uji stabilitas menunjukkan tidak ada perubahan sebelum dan sesudah penyimpanan dipercepat tehadap organoleptis, penentuan tipe emulsi, dan pH tetapi viskositas berbeda sangat signifikan akibat variasi bahan dan konsentrasi peningkat penetrasi. Dari formula krim asam kojat yang mengandung DMSO 8%, propilen glikol 1%, isopropil miristat 8% yang diformulasi dapat dikategorikan stabil secara fisik dan paling efektif dibanding formula lainnya. Kata kunci: peningkat penetrasi, laju difusi, asam kojat. ABSTRACT Penetration of an enhancer is an additive that assist the diffusion of the drug through the stratum corneum. The purpose of this study was to determine the effect propylene glycol, DMSO, and with various concentrations of isopropyl myristate as penetration enhancers in the diffusion process of kojic acid in vitro. Kojic acid cream made with various concentration propylene glycol, DMSO, and isopropyl myristate, 1%, 2%, 4%, and 8% respectively, well as no penetration enhancers. Tests include organoleptic stability of cream, determining the emulsion type, pH, and viscosity. Diffusion test with tool diffusion frans cells using mouse skin membrane (Rattus novergicus) and diffusion in the liquid compartment kojic acid receptors on the time interval 0, 15, 30, 45, 60, 75, 90, 105, and 120 min were measured by using UV spectrophotometer. Stability test results showed there was no change before and after accelerated storage on organoleptic, determination of the type of emulsion viscosity and pH but differ significantly due to variations in ingredients and concentrations of penetration enhancers. Of kojic acid cream formula containing 8% DMSO, 1% propylene glycol, isopropyl myristate 8% which can be categorized formulated physically stable and most effective formula than the others. Key words: penetration enhancers, the rate of diffusion, kojic acid.
Optimasi Formula Granul Effervescent Kombinasi Ekstrak Kelopak Bunga Hibiscus Sabdariffa L. dan Ekstrak Daun Guazuma Ulmifolia Lam. Dwi Nurahmanto; Marsalita Irine Prabandari; Bawon Triatmoko; Nuri Nuri
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 14 No. 02 Desember 2017
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (839.031 KB) | DOI: 10.30595/pharmacy.v14i2.2031

Abstract

Guazuma ulmifolia Lam. dan Hibiscus sabdariffa L. dapat digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Penelitian ini membuat sediaan granul effervescent dari kombinasi ekstrak daun Guazuma ulmifolia Lam. dan ekstak Kelopak Bunga Hibiscus sabdariffa L. Jamu yang mengandung ekstrak tersebut biasanya memiliki rasa yang pahit. Formulasi dalam bentuk effervescent, dengan asam sitrat dan natrium bikarbonat sebagai sumber asam dan basa, dapat memperbaiki sifat yang kurang menyenangkan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula optimum yang memiliki sifat fisik granul effervescent yang baik. Penelitian ini dilakukan berdasarkan metode desain faktorial dengan dua faktor dan dua level yang menghasilkan empat formula yaitu formula (1), a, b, dan ab. Sifat fisik granul effervescent yang diuji adalah kelembaban dan waktu larut. Hasil menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi natrium bikarbonat dapat menurunkan kelembaban dan waktu larut. Sedangkan, peningkatan konsentrasi asam sitrat justru sebaliknya. Formula optimum yang diperoleh dalam penelitian ini mengandung asam sitrat 600 mg dan natrium bikarbonat 1440 mg. Formula tersebut memiliki komposisi yang sama seperti formula b.
Antibacterial Activity Of Chromolaena odorata (L) King Leaves With Bioautography Siti Rofida; Nurwahdaniati Nurwahdaniati
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 12 No. 01 Juli 2015
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Chromolaena odorata (L) King, commonly referred as kirinyuh, is a traditional medicinal plant from Asteraceae. It has been reported that C. odorata scientifically possessed antimicrobial activity. The aim of this study is to obtain active antibacterial substances from 70% etanolic extract of C. odorata against Staphylococcus aureus. Separation of active substances was carried out by Thin Layer Chromatography (TLC) techniques. The separated substances were tested for their antibacterial activity by bioautography assay using S. aureus. Separation of 70% etanolic extract C. odorata produced six spots with retention factor (Rf) values are 0.9, 0.8, 0.7, 0.6, 0.5, and 0.3. The diameters of inhibition zone of those spots were 35, 27, 27, 20, 31, and 14 mm, respectively. Based on the TLC profiles, the compounds with Rf of 0.9, 0.6, and 0.5 were identified as flavonoids and the compounds with Rf of 0.8, 0.7, and 0.3 were identified as terpenoids. It is concluded that the spot with the most potent antimicrobial activity was flavonoids with of Rf 0.9. Key words: antibacterial, bioautography, Chromolaena odorata.
Perbandingan Kadar Flavonoid Total dan Tanin Total pada Teh Hijau dan Teh Hitam Camellia siniensis (L.) O.K Diniatik Diniatik; Eddy Soemardi; Khanina Indri
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 05 No. 03 Desember 2007
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3169.194 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar flavonoid total dan tanin total pada teh hijau dan teh hitam Camellia sinensis (L.) O.K. Kadar flafonoid dalam daun teh ditetapkan dengan spektrofotometri ultraviolet-visibel, sedangkan kadar tanin ditetapkan dengan menggunakan metode permanganometri. Kadar flavonoid daun teh hijau (0,0555 mg%) lebih besar dibandingkan kadar flavonoid teh hitam (0,0485 mg%),sedangkan kadar tanin pada teh hijau (1,440 %)lebih besar dibandingkan dengan teh hitam (0,99 %).

Page 4 of 48 | Total Record : 475


Filter by Year

2007 2021


Filter By Issues
All Issue Jurnal Pharmacy, Vol. 18 No. 02 Desember 2021 Jurnal Pharmacy, Vol. 18 No. 01 Juli 2021 Jurnal Pharmacy, Vol. 17 No. 02 Desember 2020 Jurnal Pharmacy, Vol. 17 No. 01 Juli 2020 Jurnal Pharmacy, Vol. 16 No. 02 Desember 2019 Jurnal Pharmacy, Vol. 16 No. 01 Juli 2019 Jurnal Pharmacy, Vol. 15 No. 02 Desember 2018 Jurnal Pharmacy, Vol. 15 No. 01 Juli 2018 Jurnal Pharmacy, Vol. 14 No. 02 Desember 2017 Jurnal Pharmacy, Vol. 14 No. 01 Juli 2017 Jurnal Pharmacy, Vol. 13 No. 02 Desember 2016 Jurnal Pharmacy, Vol. 13 No. 01 Juli 2016 Jurnal Pharmacy, Vol. 12 No. 02 Desember 2015 Jurnal Pharmacy, Vol. 12 No. 01 Juli 2015 Jurnal Pharmacy, Vol. 11 No. 02 Desember 2014 Jurnal Pharmacy, Vol. 11 No. 01 Juli 2014 Jurnal Pharmacy, Vol. 10 No. 02 Desember 2013 Jurnal Pharmacy, Vol. 10 No. 01 Juli 2013 Jurnal Pharmacy, Vol. 09 No. 03 Desember 2012 Jurnal Pharmacy, Vol. 09 No. 02 Agustus 2012 Jurnal Pharmacy, Vol. 09 No. 01 April 2012 Jurnal Pharmacy, Vol. 08 No. 03 Desember 2011 Jurnal Pharmacy, Vol. 08 No. 02 Agustus 2011 Jurnal Pharmacy, Vol. 08 No. 01 April 2011 Jurnal Pharmacy, Vol. 07 No. 03 Desember 2010 Jurnal Pharmacy, Vol. 07 No. 02 Agustus 2010 Jurnal Pharmacy, Vol. 07 No. 01 April 2010 Jurnal Pharmacy, Vol. 06 No. 03 Desember 2009 Jurnal Pharmacy, Vol. 06 No. 02 Agustus 2009 Jurnal Pharmacy, Vol. 06 No. 01 April 2009 Jurnal Pharmacy, Vol. 05 No. 03 Desember 2007 Jurnal Pharmacy, Vol. 05 No. 02 Agustus 2007 Jurnal Pharmacy, Vol. 05 No. 01 April 2007 More Issue