cover
Contact Name
Ir. Farida Ariyani, M.Sc
Contact Email
jurnal.ppbkp@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.ppbkp@gmail.com
Editorial Address
-
Location
,
INDONESIA
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan
ISSN : 19079133     EISSN : 24069264     DOI : -
JPBKP is a scientific resulted from research activities on marine and fisheries product processing, food safety, product development, process mechanization, and biotechnology. Published by Research Center for Marine and Fisheries Product Processing and Biotechnology, Ministry of Marine Affairs and Fisheries twice a year periodically in Indonesian language.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 1 (2014): Juni 2014" : 12 Documents clear
Pemanfaatan Limbah Pengolahan Agar sebagai Komponen Medium Produksi Selulase dari Mikroba Yusro Nuri Fawzya; Amelia Latifa; Nita Noriko
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 9, No 1 (2014): Juni 2014
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v9i1.99

Abstract

Pengolahan agar dari rumput laut berkembang pesat di Indonesia. Hal ini berkaitan dengan produksi rumput laut yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Produksi yang meningkat ini diikuti dengan meningkatnya limbah pengolahan agar. Limbah ini diketahui memiliki kandungan selulosa yang tinggi. Pemanfaatan limbah ini umumnya untuk pembuatan pupuk dan komponen pakan. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah pengolahan agar sebagai komponen medium produksi enzim selulase dari mikroba. Tiga jenis isolat mikroba yaitu PMP1206, Serratia marcescens SGS 1609, dan isolat bakteri PC3, dikultivasi dalam medium padat yang mengandung karboksimetil selulosa (CMC). Isolat mikroba yang menghasilkan zona bening paling besar, dipilih dan enzim diproduksi dalam medium cair yang mengandung selulosa dari limbah agar. Enzim yang dihasilkan dari perlakuan terbaik dilakukan karakterisasi. Medium produksi enzim adalah medium sintetik minimal (MSM) cair dengan penambahan 1% limbah agar yang telah diberi perlakuan dengan NaOH 0, 2, 4, dan 6%. Inkubasi dilakukan pada suhu 30 oC, 150 rpm. Pengambilan sampel dilakukan setiap hari untuk diuji aktivitas enzimnya. Hasil seleksi isolat menunjukkan bahwa S. marcescens SGS 1609 menghasilkan zona bening paling besar dengan indeks selulolitik 2,25. Produksi enzim selulase dari isolat ini pada medium limbah agar menunjukkan bahwa waktu optimal produksi enzim diperoleh pada inkubasi selama 1–3 hari dari perlakuan NaOH 6%. Enzim yang dihasilkan bekerja optimum pada pH 6 dan suhu 50 oC. Enzim bersifat stabil terhadap panas. Pada suhu 40–60 oC selama 4 jam penurunan aktivitas enzim tidak lebih dari 30%. Aktivitas selulase meningkat dengan penambahan ion Ca2+, dan Mg2+, dan menurun dengan adanya 10 mM ion Zn2+.
Cover Depan JPBKP Vol. 9 No. 1 Cover JPBKP
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 9, No 1 (2014): Juni 2014
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v9i1.350

Abstract

Penggunaan Tepung Rumput Laut Eucheuma cottonii pada Pembuatan Beras Analog dari Tepung Modified Cassava Flour (MOCAF) Agusman Agusman; Siti Nurbaity Kartika Apriani; Murdinah Murdinah
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 9, No 1 (2014): Juni 2014
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v9i1.94

Abstract

Penelitian penggunaan tepung rumput laut Eucheuma cottoni pada pembuatan beras analog dari tepung modified cassava flour (mocaf) menggunakan teknologi granulasi telah dilakukan. Tepung rumput laut yang ditambahkan pada pembuatan beras analog adalah 0, 3, 5, dan 7% dari berat tepung mocaf. Beras analog yang dihasilkan diamati karakteristik mutunya yang meliputi rendemen, sensori, densitas kamba, derajat putih, komposisi proksimat, serat pangan, dan iodium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung rumput laut tidak berpengaruh terhadap densitas kamba dan komposisi proksimat beras analog tetapi berpengaruh pada derajat putih, rendemen, serat pangan, dan iodium. Berdasarkan uji kesukaan (hedonik), beras analog yang dibuat dari tepung mocaf dengan tepung rumput laut sebesar 5% lebih disukai panelis dibandingkan dengan perlakuan lain. Karakteristik beras analog yang dihasilkan memiliki rendemen 99%, densitas kamba 0,57 g/ml, derajat putih 17,70%, kadar air 8,76%, kadar abu 1,96%, kadar protein 0,86%, lemak 0,15%, serat pangan 49,76%, dan iodium 24,98 µg/g. Beras analog berbentuk silinder berukuran panjang 3–5 mm dan belum menyerupai bentuk beras.
Pupuk Cair dari Rumput Laut Eucheuma cottonii, Sargassum sp. dan Gracilaria sp. Menggunakan Proses Pengomposan Assadad, Luthfi
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 9, No 1 (2014): Juni 2014
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v9i1.100

Abstract

Pembuatan pupuk organik cair berbahan dasar rumput laut untuk mendapatkan pupuk yang kaya kandungan hormon pemacu tumbuh (HPT) telah dilakukan dengan teknik pengomposan. Tiga jenis rumput laut segar yaitu: Eucheuma cottonii, Sargassum sp. dan Gracilaria sp. dikompos (semi-anaerob) selama 30 hari menggunakan drum komposter, dengan ditambahkan bakteri starter komersial dan ikan rucah untuk mempercepat proses penguraian serta menambah unsur hara pupuk cair yang dihasilkan. Pupuk cair (lindi) yang dihasilkan kemudian dianalisis senyawa HPT-nya, meliputi: auksin, giberelin dan sitokinin, serta unsur hara makro dan mikronya. Selanjutnya, pupuk cair diujicobakan terhadap tanaman terung (Solanum melongena) dan tomat (Lycopercisum esculentum). Pupuk organik cair (lindi) hasil proses pengomposan terbukti mengandung senyawa HPT yang tinggi, yaitu: auksin (144–1128 ppm), giberelin (130–1552 ppm), dan sitokinin yang terdiri dari kinetin (58–65 ppm) dan zeatin (65–86 ppm). Sedangkan masing-masing kandungan tertinggi dari senyawa tersebut berturut-turut didapatkan dari rumput laut yang berasal dari E.cottonii, Gracilaria sp. dan Sargassum sp. Jumlah kandungan HPT tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah yang terkandung dalam pupuk cair rumput laut komersial, namun unsur hara makro dan mikro yang terkandung masih lebih rendah dari standar pupuk cair organik yang dipersyaratkan. Ujicoba pupuk cair terhadap tanaman terung dan tomat menunjukkan pertumbuhan tanaman yang lebih cepat dibandingkan kontrol.
Cover Belakang JPBKP Vol. 9 No. 1
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 9, No 1 (2014): Juni 2014
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v9i1.351

Abstract

Rancang Bangun Alat Impregnasi Vakum dan Uji Performansinya pada Filet Ikan Hakim, Arif Rahman; Gunawan, Gunawan; Sari, Rodiah Nurbaya
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 9, No 1 (2014): Juni 2014
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v9i1.95

Abstract

Telah  dilakukan  penelitian  rancang bangun  alat impregnasi  vakum  beserta  uji  performansinya. Tujuan  penelitian  ini  ialah  untuk  mendapatkan  prototipe  alat  impregnasi  vakum  serta  hasil pengujian  pada  filet  ikan  dalam  introduksi  larutan  osmotik  yaitu  larutan  garam  dan  larutan  asap cair.  Komponen  utama  alat  adalah  tangki  vakum,  tangki  penyimpan,  tangki  pengaduk,  sistem vakum,  pompa  pendorong  manual,  sistem  pemindahan  bahan  dan  panel  kontrol.  Prinsip  kerja alat  impregnasi  vakum  adalah  mengkondisikan  tekanan  udara  dalam  tangki  vakum  menjadi lebih  tinggi  maupun  lebih  rendah  dari  tekanan  normal  atmosfer  sehingga  cairan  dalam  bahan dapat  ditarik  keluar  dan  larutan  osmotik  dapat  dimasukkan  untuk menggantikannya. Alat tersebut memiliki  kekuatan  vakum  maksimal  -76  cmHg  dalam  waktu  rata-rata  9,15  menit  dan  kekuatan tekan /impregnasi  maksimal  8 Bar  dalam  waktu  38,70  menit.  Hasil  uji  performansi  alat  terhadap filet  ikan  menunjukkan  bahwa  larutan  osmotik  berupa  larutan  garam  dan  asap  cair  dapat terintroduksi  ke  dalam  filet  ikan  lebih  efisien  dibandingkan  metode  perendaman.
Penambahan Kalsium Karbonat Pada Pembuatan Tepung Puding Instan Berbahan Alginat Dina Fransiska; Annisa Indah Permatasari; Sakinah Haryati; Aris Munandar; Subaryono Subaryono; Muhamad Darmawan; Wahyu Rahmad
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 9, No 1 (2014): Juni 2014
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v9i1.101

Abstract

Penelitian mengenai penambahan kalsium karbonat pada pembuatan tepung puding instan berbahan alginat telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah menentukan konsentrasi CaCO3 terbaik pada pembuatan tepung puding instan berbahan alginat yang diekstrak dari rumput laut coklat Sargassum filipendula dan menentukan karakteristik mutu tepung puding terbaik. Formulasi tepung puding terdiri atas alginat, guar gum, CaCO3 , perisa strawberry, pewarna, gula jagung, dan susu skim serta bahan pembentuk gel yaitu Glucono-ä-lactone. Pengujian produk puding instan dari alginat dilakukan terhadap sifat fisik yaitu kekuatan gel, elastisitas, sineresis dan uji organoleptik. Pada uji organoleptik, parameter yang dinilai meliputi tekstur, rasa, kenampakan, dan aroma. Formulasi produk tepung puding instan terbaik pada penelitian ini adalah tepung puding dengan penambahan CaCO3 konsentrasi 5% yang menghasilkan puding dengan kekuatan gel 168,84 g/cm², elastisitas 43,09 mm, dan sineresis 3,38%. Pada hasil uji organoleptik, puding instan terpilih mendapatkan nilai rata-rata uji rangking 45 (sangat suka), uji sensori kenampakan 3,00 (netral), aroma 4,33 (suka), rasa 3,27 (netral) dan tekstur 4,00 (suka). Mutu tepung puding instan terbaik memiliki kadar air 2,70±0,13%, kadar abu 14,96±3,57%, kadar lemak 0,41±0,08%, kadar protein 3,67%, kadar karbohidrat by difference 78,26% dan aw 0,23±0,01. Sedangkan pada analisis mikrobiologi tepung puding instan terbaik memiliki nilai rata-rata angka lempeng total (ALT) <25 x 102 koloni/g.
Variasi Temporal dan Stabilitas Fisik dan Kimia Senyawa Bioaktif Karotenoid Rumput Laut Coklat Turbinaria decurrens Rini Susilowati; Hedi Indra Januar
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 9, No 1 (2014): Juni 2014
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v9i1.96

Abstract

Pada pengembangan senyawa bioaktif karotenoid dari rumput laut coklat Turbinaria decurrens sebagai produk nutrasetikal atau pangan fungsional, pengetahuan mengenai variasi temporal dan stabilitas fisik dan kimia senyawa tersebut merupakan hal yang penting. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan variasi temporal dan stabilitas fisik dan kimia senyawa karotenoid dari T. decurrens. Bahan baku T. decurrens diambil dari Pantai Binuangeun, Banten. Kuantifikasi kadar karotenoid pada sampel dilakukan terhadap ekstrak kasar etanol dari sampel dengan menggunakan teknik spektrofotometri UV-Vis. Variasi temporal kadar karotenoid dilakukan dengan pengambilan sampel pada musim penghujan (Februari), musim peralihan (April dan Oktober), serta musim kemarau (Juni dan Agustus), pada tahun 2012. Analisis variabel air (DO, pH, suhu, temperatur, salinitas, fosfat, dan nitrogen anorganik terlarut) dari titik pengambilan sampel juga dilakukan, untuk mengetahui faktor utama yang mempengaruhi produksi senyawa ini di alam. Analisis stabilitas senyawa dilakukan dengan perlakuan penambahan asam, basa, oksidator, dan suhu. Hasil pengujian menunjukan bahwa kadar karotenoid temporal dari alga ini berkisar 0,002–0,063 mg/g (bobot segar). Analisis korelasi terhadap variabel air menunjukkan bahwa kadar karotenoid dipengaruhi faktor musim, tidak tergantung pada variabel air lokal. Terkait dengan probabilitas fungsinya dalam fotosintesis, kadar tertinggi senyawa ini terdapat pada musim penghujan. Karotenoid dapat meluruh sebesar 84% pada perlakuan asam, 15% pada perlakukan basa, 28% pada perlakukan oksidasi, dan 15% pada suhu tinggi (70 oC). Dengan demikian, pada pengembangannya sebagai produk pangan fungsional atau nutrasetikal, diperlukan teknik mikroenkapsulasi untuk menjaga stabilitas fisik dan kimia senyawa karotenoid T. decurrens.
Pengaruh Penambahan Karaginan Untuk Formulasi Tepung Puding Instan Darmawan, Muhamad; Peranginangin, Rosmawaty; Syarief, Rizal; Kusumaningrum, Indah; Fransiska, Dina
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 9, No 1 (2014): Juni 2014
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v9i1.102

Abstract

Penelitian pengaruh penambahan karaginan untuk formulasi tepung puding instan telah dilakukan. Percobaan yang dilakukan adalah penentuan perbandingan kappa dan iota karaginan (3:1, 2:1, 1:1, 1:2, 1:3) untuk formulasi pembuatan tepung puding instan dan formulasi tepung puding instan berdasarkan perbandingan kappa dan iota karaginan yang terpilih. Dari variasi percobaan yang digunakan, perbandingan kappa dan iota karaginan 1:1 merupakan perbandingan yang paling baik untuk digunakan dalam formulasi tepung puding instan karena memiliki kekuatan gel yang mendekati kekuatan gel puding komersial serta nilai sineresis yang terendah. Perbandingan konsentrasi karaginan, mocaf dekstrin dan KCl dalam formulasi tepung puding instan tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap kekuatan gel maupun karakteristik sensori kenampakan, aroma dan rasa dari puding instan yang dihasilkan. Namun demikian, formulasi tepung puding instan memberikan pengaruh yang nyata untuk karakteristik tekstur puding instan yang dihasilkan. Berdasarkan analisis fisik (kekuatan gel) dan sensori (kenampakan, aroma, tekstur, dan rasa) didapatkan perlakuan terbaik yaitu penggunaan karaginan 1,23%, perbandingan tepung mocaf-dekstrin 0,5 : 0,5 dan KCl 0,45 gram.
Eksplorasi Bakteriosin dari Bakteri Asam Laktat Asal Rusip Bangka dan Kalimantan Arifah Kusmarwati; Fadila Rachman Arief; Sakinah Haryati
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 9, No 1 (2014): Juni 2014
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v9i1.97

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk memproduksi dan mengkarakterisasi bakteriosin yang dihasilkan oleh bakteri asam laktat yang diisolasi dari rusip. Rusip merupakan produk ikan fermentasi tradisional Bangka. Penelitian ini menggunakan sampel rusip yang berasal dari Bangka dan Kalimantan. Sampel diisolasi hingga diperoleh isolat murni yang selanjutnya dilakukan skrining untuk memperoleh isolat yang mampu menghasilkan aktivitas antibakteri tertinggi. Isolat terpilih selanjutnya diidentifikasi dan digunakan untuk memproduksi bakteriosin kasar. Bakteriosin kasar diuji sensitifitasnya terhadap enzim proteolitik dan dikarakterisasi melalui pengujian stabilitas terhadap suhu tinggi, pH, surfaktan, serta stabilitasnya selama penyimpanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat RK4 menghasilkan bakteriosin yang bersifat sensitif terhadap enzim proteolitik seperti proteinase-K dan papain. Bakteriosin tersebut stabil terhadap suhu tinggi dan pH 2–8 serta menghasilkan aktivitas antibakteri yang tertinggi terhadap Staphylococcus aureus. Hasil identifikasi memperlihatkan bahwa isolat RK4 termasuk dalam jenis pediococcus pentosaceus I. Bakteriosin dari Pediococcus pentosaceus I tersebut aktivitasnya distimulasi oleh EDTA, sodium dodecyl sulphate (SDS) dan lauryl sarcosine. Namun sebaliknya, bioaktivitasnya tidak dipengaruhi oleh Triton X-100, Tween 20, Tween 80 dan urea. Bakteriosin kasar RK4 stabil pada penyimpanan suhu 37 °C selama 4 minggu dan pada suhu dingin selama 2 minggu.

Page 1 of 2 | Total Record : 12


Filter by Year

2014 2014


Filter By Issues
All Issue Vol 18, No 1 (2023): Juni 2023 Vol 17, No 2 (2022): Desember 2022 Vol 17, No 1 (2022): Juni 2022 Vol 16, No 2 (2021): Desember 2021 Vol 16, No 1 (2021): Juni 2021 Vol 15, No 2 (2020): Desember 2020 Vol 15, No 1 (2020): Juni 2020 Vol 14, No 2 (2019): Desember 2019 Vol 14, No 1 (2019): Juni 2019 Vol 14, No 1 (2019): Juni 2019 Vol 13, No 2 (2018): Desember 2018 Vol 13, No 2 (2018): Desember 2018 Vol 13, No 1 (2018): Juni 2018 Vol 13, No 1 (2018): Juni 2018 Vol 12, No 2 (2017): Desember 2017 Vol 12, No 2 (2017): Desember 2017 Vol 12, No 1 (2017): Juni 2017 Vol 12, No 1 (2017): Juni 2017 Vol 11, No 2 (2016): Desember 2016 Vol 11, No 2 (2016): Desember 2016 Vol 11, No 1 (2016): Juni 2016 Vol 11, No 1 (2016): Juni 2016 Vol 10, No 2 (2015): Desember 2015 Vol 10, No 2 (2015): Desember 2015 Vol 10, No 1 (2015): Juni 2015 Vol 10, No 1 (2015): Juni 2015 Vol 9, No 2 (2014): Desember 2014 Vol 9, No 2 (2014): Desember 2014 Vol 9, No 1 (2014): Juni 2014 Vol 9, No 1 (2014): Juni 2014 Vol 8, No 2 (2013): Desember 2013 Vol 8, No 2 (2013): Desember 2013 Vol 8, No 1 (2013): Juni 2013 Vol 8, No 1 (2013): Juni 2013 Vol 7, No 2 (2012): Desember 2012 Vol 7, No 2 (2012): Desember 2012 Vol 7, No 1 (2012): Juni 2012 Vol 6, No 2 (2011): Desember 2011 Vol 6, No 2 (2011): Desember 2011 Vol 6, No 1 (2011): Juni 2011 Vol 6, No 1 (2011): Juni 2011 Vol 5, No 2 (2010): Desember 2010 Vol 5, No 2 (2010): Desember 2010 Vol 5, No 1 (2010): Juni 2010 Vol 5, No 1 (2010): Juni 2010 Vol 4, No 2 (2009): Desember 2009 Vol 4, No 2 (2009): Desember 2009 Vol 4, No 1 (2009): Juni 2009 Vol 4, No 1 (2009): Juni 2009 Vol 3, No 2 (2008): Desember 2008 Vol 3, No 2 (2008): Desember 2008 Vol 3, No 1 (2008): Juni 2008 Vol 3, No 1 (2008): Juni 2008 Vol 2, No 2 (2007): Desember 2007 Vol 2, No 2 (2007): Desember 2007 Vol 2, No 1 (2007): Juni 2007 Vol 2, No 1 (2007): Juni 2007 Vol 1, No 2 (2006): Desember 2006 Vol 1, No 2 (2006): Desember 2006 Vol 1, No 1 (2006): Juni 2006 Vol 1, No 1 (2006): Juni 2006 Vol 11, No 4 (2005): JPPI Ed Pascapanen Vol 11, No 4 (2005): JPPI Ed Pascapanen Vol 10, No 3 (2004): JPPI ed pasca panen Vol 10, No 3 (2004): JPPI ed pasca panen Vol 9, No 5 (2003): JPPI ed pasca panen Vol 9, No 5 (2003): JPPI ed pasca panen More Issue