cover
Contact Name
Raden Gamal Tamrin Kusumah, M.Pd
Contact Email
raden@iainbengkulu.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
ijis.edu@iainbengkulu.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bengkulu,
Bengkulu
INDONESIA
IJIS Edu : INDONESIAN JOURNAL OF INTEGRATED SCIENCE EDUCATION
ISSN : 26552388     EISSN : 26552450     DOI : -
IJIS Edu : Indonesian Journal of Integrated Science Education is a medium of communication used by researchers, lecturers, teachers, practitioners, and University student for submitting result of studies and prioritized result of the study and review of the literature in the sphere of natural science education in primary education, secondary education and higher education. Additionally, this journal also covers the issues of environmental education & environmental science..
Arjuna Subject : -
Articles 100 Documents
Optimalisasi Model ARCS Dalam Pembelajaran Saintifik Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Pada Peminatan Mata Pelajaran Geografi Di Kelas Matematika Ilmu Alam Mekka Madaina Jamil
IJIS Edu : Indonesian Journal of Integrated Science Education Vol 1, No 1 (2019): January 2019
Publisher : UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.175 KB) | DOI: 10.29300/ijisedu.v1i1.1401

Abstract

Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen yang saling berinteraksi salah satunya strategi pembelajaran. Motivasi merupakan salah satu faktor yang turut serta menentukan hasil belajar dan tercapainya tujuan pembelajaran. Motivasi belajar seringkali menjadi aspek yang diabaikan dari strategi pembelajaran. Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang direkomendasikan untuk digunakan di setiap mata pelajaran dan pada semua jenjang. Tujuan penulisan makalah ini adalah; Menjelaskan optimalisasi model pembelajaran ARCS sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar peserta didik khususnya dalam pembelajaran saintifik pada peminatan mata pelajaran geografi di kelas Matematika Ilmu Alam. Metode yang digunakan adalah studi literatur. Kesimpulan penulisan makalah ini adalah Model ARCS dapat menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik baik digunakan sebagai model pembelajaran dan alat ukur tingkat motivasi belajar peserta didik. Mempertahankan dan meningkatkan motivasi belajar peserta didik menjadi hal yang sangat penting dalam mendukung tercapainya tujuan pembelajaran.
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Pendekatan Inkuiri Terbimbing Di SDN 05 Kota Mukomuko Evi Suarni
IJIS Edu : Indonesian Journal of Integrated Science Education Vol 1, No 1 (2019): January 2019
Publisher : UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.72 KB) | DOI: 10.29300/ijisedu.v1i1.1406

Abstract

Hasil belajar yang telah didapatkan pada pembelajaran sebelumnya dikelas, menunjukkan bahwa sebagian besar tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM). Hal ini kemungkinan disebabkan oleh metode ceramah masih sering dilakukan, bahkan ditambah dengan strategi-strategi yang lain, sehingga menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa karena terbukti dari hasil pengamatan peneliti pada saat evaluasi akhir yang dilakukan guru setelah kegiatan belajar mengajar selesai, di kelas III SD Negeri 05 Kota Mukomuko hanya 45% siswa yang mencapai ketuntasan belajar, dengan nilai rata-rata 62,5 dengan jumlah siswa 20 orang dengan KKM 65. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 05 Kota Mukomuko, kelas III semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018 mata pelajaran Matematika tentang menggunakan pecahan sederhana. Siswa berjumlah 20 orang terdiri dari 9 siswa dan 11 siswi. Penelitinya adalah guru. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan 2 siklus. Berdasarkan analisis data, persentase ketuntasan belajar secara klasikal setiap siklus penelitian mengalami peningkatan perbaikan kualitas pembelajaran, dimana pada siklus I rata-rata 79,5 ketuntasan belajar sebesar 90%, pada siklus II  meningkat rata-rata 92,5 ketuntasan belajar 95%, ini sudah dikatakan tuntas, karena menurut Depdiknas (2006) bahwa pembelajaran dikatakan tuntas apabila secara klasikal siswa yang mendapat  nilai 70 keatas mencapai 85% dari jumlah siswa. Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah  metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar matematika di kelas III
Analisis Profil Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa PGSD Dengan Graded Response Models Pada Pembelajaran IPA Tri Wiyoko
IJIS Edu : Indonesian Journal of Integrated Science Education Vol 1, No 1 (2019): January 2019
Publisher : UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (716.922 KB) | DOI: 10.29300/ijisedu.v1i1.1402

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis profil kemampuan berpikir kritis mahasiswa PGSD dengan menggunakan graded response models pada pembelajaran IPA. Indikator berpikir kritis yang dijadikan acuan dalam penelitian ini menurut Peter A, Facione antara lain: interpretasi, analisis, eksplanasi, inferensi, evaluasi, dan regulasi diri. Penelitian yang dilaksanakan termasuk jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian Mahasiswa semester II PGSD STKIP Muhammadiyah Muara Bungo sebanyak 86 Mahasiswa tahun akademik 2017/2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis Mahasiswa dengan tingkat rata-rata (sedang) sebesar 48,8%, kemudian dengan kriteria rendah 26,7%. Kriteria sangat tinggi sebesar 4,6%, tinggi 11,6% dan berkriteria rendah sebesar 8,1%. Kemampuan berpikir kritis mahasiswa PGSD untuk indikator tertinggi yaitu regulasi diri sebesar 68,60% dengan kategori tinggi, indikator analisis sebesar 66,30% dengan kategori tinggi, indikator penjelasan sebesar 55,20% dengan sedang, Indikator interpretasi sebesar 30,50% dengan kategori rendah, aspek evaluasi sebesar 30,20%  dengan kategori rendah dan indikator inferensi sebesar 26,20% dengan kategori rendah.
Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Biologi Berbasis Scientific Approach Terintegrasi Nilai Keislaman Pada Materi Interaksi Antar Makhluk Hidup Dengan Lingkungan M Khoirudin
IJIS Edu : Indonesian Journal of Integrated Science Education Vol 1, No 1 (2019): January 2019
Publisher : UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (533.938 KB) | DOI: 10.29300/ijisedu.v1i1.1403

Abstract

Keterbatasan waktu di dalam kelas dapat ditutupi dengan proses pembelajaran yang dilakukan secara mandiri oleh masing-masing siswa. Belajar secara mandiri, disamping belajar di dalam kelas, dapat memenuhi tujuan pembelajaran. Siswa dapat memahami materi dengan cepat dengan kemampuan masing-masing. Dengan demikian diperlukan lebih dari buku untuk dapat membimbing siswa untuk menjadi lebih aktif belajar secara mandiri. Modul diharapkan dapat menjadi salah satu pilihan bahan belajar mandiri. Media cetak ini disusun secara sistematis, mementingkan aktivitas belajar siswa, penampilan yang menarik, serta disampaikan dengan bahasa yang komunikatif. Tujuan Penelitian: Mengembangkan modul pembelajaran IPA Biologi Berbasis Saintifik pada Materi Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya. Mendeskripsikan modul berbasis saintifik hasil pengembangan. Mengungkap kelebihan dan kekurangan modul. Penelitian ini mengunakan rancangan penelitian dan pengembangan (Research and Development). Data penelitian yang didapatkan dianalisis secara deskriptif persentase. Hasil penilaian teman sejawat ahli media 86,05%, ahli materi 85,45%. Hal ini berarti modul IPA Biologi yang dikembangkan “Baik” digunakan dalam pembelajaran siswa. Simpulan penelitian ini yaitu modul IPA Biologi Berbasis Saintifik Terintergrasi Nilai Keislaman pada materi Interaksi antar Makhluk Hidup dengan Lingkungannya yang dikembangkan  sudah “Baik” digunakan dalam pembelajaran siswa SMP/MTs.
Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV SDN 02 Kota Mukomuko Ratna Juita
IJIS Edu : Indonesian Journal of Integrated Science Education Vol 1, No 1 (2019): January 2019
Publisher : UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.729 KB) | DOI: 10.29300/ijisedu.v1i1.1404

Abstract

Pembelajaran yang terjadi sebelum penelitian ini dilakukan, terdapat penyampaian materi tidak efisien dan kurang mempunyai daya tarik, bahkan cenderung membosankan, sehingga hasil belajar yang dicapai tidak optimal pada siswa kelas IV di SD Negeri 02 Kota Mukomuko. Dari duapuluh siswa, hanya sembilan orang (45%) siswa yang telah tuntas, sementara sebelas orang (55%) lainnya masih di bawah kriteria ketuntasan mengajar (KKM). Oleh karena hal tersebut, maka perlu diterapkan pembelajaran untuk perbaikan melalui PTK. Penelitian ini menggunakan dua siklus yang setiap siklusnya terdiri dari empat tahapan. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA melalui metode eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan terdapat kemajuan yang signifikan. Pada akhir siklus terdapat 18 (90%) siswa yang telah memenuhi KKM.
Pembelajaran Biologi Menggunakan Problem Solving Disertai Diagram Tree Untuk Memberdayakan Kemampuan Berpikir Logis Dan Kemampuan Menafsirkan Siswa Ahmad Walid; Erik Perdana Putra; Asiyah Asiyah
IJIS Edu : Indonesian Journal of Integrated Science Education Vol 1, No 1 (2019): January 2019
Publisher : UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.036 KB) | DOI: 10.29300/ijisedu.v1i1.1398

Abstract

Problem solving  adalah metode belajar di mana siswa dilatih memiliki kemampuan merumuskan permasalahan yang kompleks dan membuat sejumlah solusi untuk kemudian merefleksikan solusi tersebut dari berbagai sudut pandang. Sintak dari Problem Solving adalah (1) pendidikan dan peserta didik menyusun permasalahan sebagai bahan belajar, (2) pendidik menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan oleh peserta didik, (3) peserta didik baik secara individu/kelompok mendapat sebuah bahan pemecahan masalah yang sama, (4) pada ahir kegiatan belajar pendidik/peserta ditunjuk menyimpulkan dan (5) pendidik dan peserta didik melakukan evaluasi proses dan hasil. Jurnal yang mendukung berjudul Penerapan Metode Pembelajaran Problem Solving Model Polya Untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah. Tree Diagram(diagram pohon) adalah sebuah tipe diagram secara spesifik yang memiliki topologi network (hubungan) yang unik. (1) masalah utama dijabarkan ke dalam masalah yang lebih kecil, (2) masalah yang sudah dijabarkan itu kemudian dijabarkan lagi ke masalah yang lebih kecil, (3) mengadakan identifikasi jaringan hubungan komponen-komponen yang ada. Dukungan peneliti berjudul Aplikasi Network Pohon Dalam Tree Diagram. Pokok bahasan materi karena keanekaragaman hayati merupakan prinsip klasifikasi dan siswa dapat menafsirkan dan merupakan kompetensi yang terkait dengan KPS. Keanekaragaman hayati mempunyai nilai rendah 49,72. Melalui Problem Solving dan Diagram Pohon diharapkan dapat mendorong kemampuan berfikir logis dan kemampuan menafsirkan. Kesimpulan dari Problem Solving dan Diagram Pohon diharapkan dapat diterapkan dalam pembelajaran terutama pada materi keanekaragaman hayati untuk dapat meningkatkan kemampuan berfikir logis dan kemampuan menafsirkan. Saran perlu dilaksanakan penelitian tentang penggunaan model Problem Solving dan tehnik Diagram Pohon untuk memberdayakan berfikir logis dan menafsirkan.
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN 01 Mukomuko Menggunakan Media Torso Julaila Julaila
IJIS Edu : Indonesian Journal of Integrated Science Education Vol 1, No 1 (2019): January 2019
Publisher : UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.999 KB) | DOI: 10.29300/ijisedu.v1i1.1405

Abstract

Kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran IPA sering kali menjadi perhatian bagi pengajar IPA di sekolah. Hal ini dikarenakan, kemampuan tersebut akan berpengaruh banyak pada hasil belajar siswa. Siswa kelas 4 SD Negeri 01 Mukomuko pun mengalami hal demikian. Hasil belajar siswa yang didapatkan dari pretest pada awal semester ganjil tahun ajaran 2017/2018 memiliki rata-rata hasil belajar yang relatif rendah. Setelah dilakukan penelusuran awal didapatkan bahwa guru jarang menggunakan media untuk pembelajaran. Sehingga siswa sulit menguasai materi pelajaran. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan pembelajaran agar rata-rata hasil belajar IPA siswa meningkat. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, metode penelitian yang digunakan yang tepat adalah dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Media pembelajaran yang digunakan adalah Torso yang menjadi model dari tubuh manusia. Pada siklus I terdapat 2 siswa dari 21 siswa yang tidak memenuhi KKM. Sedangkan pada siklus II KKM terpenuhi hingga 100%.  Sehingga dengan demikian media torso yang digunakan dalam pembelajaran ini dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa pada siklus II
Mengukur Indeks Bias Berbagai Jenis Kaca Dengan Menggunakan Prinsip Pembiasan Faradhillah Faradhillah; silviana Hendri
IJIS Edu : Indonesian Journal of Integrated Science Education Vol 1, No 2 (2019): July 2019
Publisher : UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.533 KB) | DOI: 10.29300/ijisedu.v1i2.1959

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks bias berbagai jenis kaca dengan menggunakan prinsip pembiasan cahaya. Prinsip pembiasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah prinsip Pembiasan cahaya menurut Huygens. Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu 14 hari yang bertempat di Laboratorium Pendidikan Fisika Prodi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah kaca flinta dan kaca korona. Penelitian ini menggunakan konsep pembiasan cahaya yang terjadi pada kaca planparalel, dengan teknik pengambilan data secara perulangan. Analisis data yang di gunakan dalam penelitaan ini adalah hukum pembiasan yang dirumuskan oleh Snellius tetang pembiasan. hasil penelitian menunjukkan bahwa kaca Korona mempunyai indeks bias 1,418 sedangkan kaca Flinta mempunyai indeks bias 1,6203, sedangkan menurut referensi kaca Korona mempunyai indeks bias 1,52 dan Flinta 1,62. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa untuk kaca Flinta terdapat perbedaan tetapi tidak terlalu signifikan sedangkan untuk kaca Korona hasil yang didapatkan sesuai dengan refensi.Abstract:This study aims to determine the refractive index of various types of glass using the principle of refraction of light. The principle of refraction used in this study is the principle of refraction of light according to Huygens. This research was conducted within a period of 14 days at the Physics Education Laboratory, Physics Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, Syiah Kuala University. The samples in this study were flint glass and corona glass. This study uses the concept of refraction of light that occurs in plan parallel glass, with looping data retrieval techniques. The data analysis used in this study is refraction law formulated by Snellius about refraction. The results showed that the Corona glass has a refractive index of 1.418 while the Flint glass has a refractive index of 1.6203, whereas according to the reference the Corona glass has a refractive index of 1.52 and Flint 1.62. From the results of the study, it can be concluded that for the Flint glass there are differences but not too significant while for the Korona glass the. Results obtained are in accordance with the reference.
Internalization Of Islamic Values In Science Education Abdul Aziz Bin Mustamin; Bevo Wahono
IJIS Edu : Indonesian Journal of Integrated Science Education Vol 2, No 1 (2020): January 2020
Publisher : UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.254 KB) | DOI: 10.29300/ijisedu.v2i1.2671

Abstract

The study aims to increase the relative contribution of science learning to the achievement of national education goals. Internalizing the value of monotheism in scientific material will not reduce the level of scientific scholarship itself. This research is a qualitative study that is a literature study (library research) that uses books and other literature as the main object. In fact, these studies can improve the quality of science material. Science as a means to develop cognitive potential, science can also grow the potential of conscience (affective). This scientific material will be able to instill confidence in everything that exists in nature. Everything that is essentially created by God, Almighty God. This belief can drive against beliefs about submission, characteristics, and order of things that Allah created (sunnatullah), so that humans can learn them. All this will enable the growth of a positive attitude, the awe of the greatness, power, and love of God, a motivation to give thanks, increase faith and devotion to Allah Almighty. Internalization of the value of monotheism in science material can be done through the disclosure of values/wisdom/meaning/nature of the scientific material based on Islamic values.
Komparasi Yield Nata De Tomato Dengan Nata De Coco Berdasarkan Durasi Fermentasi Efri Gresinta; Rosa Dewi Pratiwi; Fitri Damayanti; Erik Perdana Putra
IJIS Edu : Indonesian Journal of Integrated Science Education Vol 1, No 2 (2019): July 2019
Publisher : UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.092 KB) | DOI: 10.29300/ijisedu.v1i2.2248

Abstract

Nata adalah bahan menyerupai gel yang terapung pada medium yang mengandung gula dan asam hasil bentukan mikroorganisme Acetobacter xylinum. Secara mikroskopik berupa massa fibril tidak beraturan yang menyerupai benang. Supaya hasil Nata berkualitas, media disesuaikan dengan syarat tumbuh (sifat fisik-kimia media) bakterinya A.xylinum. Nata de coco tanpa ZA dengan lama fermentasi 10 hari menghasilkan yield paling baik dengan ketebalan 1,1 cm dan berat 600 gram. Sedangkan pada nata de tomato dengan ZA memberikan yield terbaik dengan ketebalan0,5 cm pada lama fermentasi 10 hari. Hal ini menunjukkan bahwa ketebalan nata de coco dengan nata de tomato berbeda. Dipengaruhi oleh variasi substrat dan komposisi bahan. Pada nata de tomato, ekstrak nata tomato dicampurkan dengan air dengan perbandingan 1:4. Hal inilah yang menyebabkan yield nata de tomato dan coco berbeda. Kandungan nutrient atau glukosa pada sari buah tomat lebih sedikit dibandingkan dengan kandungan glukosa pada nata de coco.  Hasil uji organoleptik menyimpulkan bahwa : 1) Panelis lebih menyukai nata dengan tekstur kenyal yang diperoleh dari nata de coco pada hari ke-10, 2) Panelis lebih menyukai nata de coco maupun tomato dengan aroma tidak asam karena pada saat dipanen, nata  dicuci lalu direbus selama 20 menit pada suhu 100°C sehingga aroma asam pada nata hilang pada saat pencucian dan perebusan.3) Panelis lebih menyukai nata dengan rasa enak karena perbedaan lama fermentasi menghasilkan citarasa nata enak yang relatif sama.AbstractNata is a gel-like material that floats on a medium containing sugar and acid formed by the microorganism Acetobacter xylinum. Microscopically an irregular mass of fibrils that resemble threads. In order for the quality Nata results, the media are adjusted to the growth requirements (physical-chemical properties of the media) of the bacteria A.xylinum. Nata de coco without ZA with 10 days fermentation time produces the best yield with a thickness of 1.1 cm and a weight of 600 grams. Whereas the nata de tomato with ZA gives the best yield with a thickness of 0.5 cm at 10 days fermentation time. This shows that the thickness of nata de coco with nata de tomato is different. Influenced by variations in substrate and material composition. In nata de tomato, nata tomato extract is mixed with water in a ratio of 1: 4. This is what causes the yield of nata de tomato and coco to be different. Nutrient or glucose content in tomato juice is less than the glucose content in nata de coco. Organoleptic test results concluded that: 1) Panelists preferred nata with a chewy texture obtained from nata de coco on the 10th day, 2) Panelists preferred nata de coco or tomato with a non-sour aroma because when harvested, nata was washed and then boiled for 20 minutes at 100 ° C so that the acid aroma of the nata disappears during washing and boiling.3) Panelists prefer nata with good taste because the difference in fermentation time produces relatively similar delicious nata flavors..

Page 1 of 10 | Total Record : 100