cover
Contact Name
Reiza Miftah Wirakusuma
Contact Email
jithor@upi.edu
Phone
-
Journal Mail Official
jithor@upi.edu
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation
ISSN : 26543893     EISSN : 26544687     DOI : -
Journal of Indonesian Tourism, Hospitality, and Recreation (Jurnal Pariwisata, Perhotelan dan Rekreasi Indonesia) merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan dua keluaran (issues) dalam setahun pada bulan April dan Oktober. Redaksi juga turut mengundang para peneliti dan praktisi untuk dapat mengirimkan artikel berupa laporan hasil penelitian, pemikiran-pemikiran, maupun tulisan akademik, khususnya yang berkaitan dengan kepariwisataan, perhotelan dan rekreasi luar ruang. Perlu dipahami sebelumnya, artikel yang hendak dikirimkan merupakan artikel yang belum pernah dimuat atau dipublikasikan di jurnal berkala ilmiah lainnya.
Arjuna Subject : -
Articles 80 Documents
ANALISIS FUNGSI REKREASI DI RUANG TERBUKA HIJAU KOTA BANDUNG (Studi Kasus: Taman Lansia dan Teras Cikapundung) Ratnafury, Dea Intan Novia; Rahmafitria, Fitri
Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jithor.v1i1.13283

Abstract

Masyarakat kota memiliki jalan kehidupan yang cepat atau disebut juga mobilitas tinggi, terkadang waktu akhir pekan digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan. Oleh karena itu dibutuhkan alternatif tempat untuk berekreasi yang dekat dengan pemukiman dan berada di tengah-tengah kota. Ruang Terbuka Hijau dalam hal ini Taman Kota bisa menjadi pilihan yang tepat untuk dijadikan alternatif tempat berekreasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi fungsi rekreasi di Ruang Terbuka Hijau Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan uji hipotesis beda rata-rata (Independent t-test). Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Kota Bandung yang menggunakan ruang terbuka hijau dan seluruh Ruang Terbuka Hijau di Kota Bandung. Sampel yang dipilih untuk sampel wilayah adalah Taman Lansia dan Teras Cikapundung, sedangkan sampel responden sebanyak 100 responden di masing-masing taman kota pada penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat perbedaan fungsi rekreasi yang dirasakan pengunjung di masing-masing taman. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan Pemerintah Kota Bandung bisa meningkatkan elemen fungsi rekreasi di Ruang Terbuka Hijau atau taman kota, sehingga bisa digunakan masyarakat untuk alternatif tempat berekreasi.Kata Kunci: Rekreasi, Ruang Terbuka Hijau, Perkotaan, Taman Kota
ANALISIS PERSEPSI PENGELOLA DAN MASYARAKAT MENGENAI PROGRAM COMMUNITY BASED TOURISM DI KAMPUNG WISATA KREATIF ECO BAMBU CIPAKU Nurvantina, Elis; Rahmafitria, Fitri; Marhanah, Sri
Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jithor.v1i1.13285

Abstract

Kampung Wisata Kreatif Eco Bambu merupakan salah satu kampung wisata kreatif sebagai program pemerintah Kota Bandung yang mengangkat unsur kebudayaan dan kesenian tradisional. Unsur terpenting dalam Kampung Wisata Kreatif yaitu adanya partisipasi masyarakat lokal. Pengelola Kampung Wisata Kreatif Eco Bambu telah melaksanakan beberapa program Community Based Tourism atau pelibatan masyarakat. Namun berbeda dengan persepsi masyarakat menganggap bahwa program Community Based Tourism yang dilakukan oleh pengelola belum sepenuhnya terlaksana. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi pengelola dan masyarakat mengenai program Community Based Tourism dan menganalisis perbedaan persepsi antara pengelola dan masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan Uji-T tidak berpasangan (Independent Sample T-Test). Sampel pada penelitian ini adalah pengelola dan masyarakat Desa Ciumbuleuit. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan persepsi antara pengelola dan masyarakat, dari kelima variabel penelitian, terdapat empat variabel yang memiliki perbedaan persepsi antara kedua pihak. Dengan mengetahui letak perbedaan persepsi tersebut, dapat menjadi evaluasi baik untuk pengelola, masyarakat maupun pemerintah. Dengan cara lebih mengembangkan program-program pelibatan masyarakat agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.Kata Kunci: Persepsi Masyarakat, Community Based Tourism, Kampung Wisata Kreatif.
PERBANDINGAN PERSEPSI PENGUNJUNG PROSPEKTIF DAN PENGUNJUNG PERTAMA KALI TENTANG KEUNIKAN DAYA TARIK WISATA FARMHOUSE SUSU LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG BARAT Theresia, Theresia; Marhanah, Sri; Rosita, Rosita
Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jithor.v1i1.13286

Abstract

Farmhouse Susu Lembang adalah tempat wisata baru yang menyuguhkan suasana Eropa yang nampak dari arsitektur bangunan dan atraksi yang disediakan. Nuansa Eropa tersebut mengundang pengunjung untuk mengabadikannya di media sosial, khususnya akun Instagram. Dari unggahan foto tersebut akan membentuk persepsi masyarakat yang belum pernah mengunjungi Farmhouse Susu Lembang. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data informasi tentang perbandingan persepsi pengunjung prospektif dengan stimulus foto dan kalimat unggahan yang dilihat dari Instagram serta persepsi pengunjung yang sudah berkunjung pertama kali. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan kuesioner yang dibagikan kepada 200 responden, 100 responden yang belum pernah berkunjung dan 100 kuesioner lagi untuk responden yang sudah berkunjung sekali. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji beda dengan menggunakan paired sample t-test. Hasil penelitian ini menunjukkan pengunjung prospektif maupun pengunjung pertama kali setuju bahwa Farmhouse Susu Lembang adalah daya tarik wisata yang unik dan menarik. Perbedaannya terdapat pada skor total persepsi pengunjung prospektif, yang lebih besar daripada skor total persepsi pengunjung pertama kali.Kata kunci: Persepsi, Pengunjung Prospektif, Pengunjung Pertama Kali
ANALISIS PERSEPSI WISATAWAN NUSANTARA DAN WISATAWAN MANCANEGARA MENGENAI MITIGASI BENCANA DAN MINAT BERKUNJUNG DI TWA GUNUNG TANGKUBAN PARAHU Yuliani, Lia; Kastolani, Wanjat; Rahmafitria, Fitri
Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jithor.v1i1.13288

Abstract

TWA Gunung Tangkuban Parahu memiliki banyak potensi alam dan sebanding dengan resiko bencananya sedangkan minat berkunjungnya tetap tinggi. Menurut Bongkosh (2007) “safety were the most important travel motivations”. Dalam menentukan keamanan tersebut wisatawan harus memiliki pengetahuan kebencanaan dan biasanya dapat mempengaruhi minat berkunjung. Peneliti bermaksud untuk meneliti perbandingan persepsi wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara mengenai mitigasi bencana dan minat berkunjung di TWA Gunung Tangkuban Parahu. Metode yang digunakan adalah analisis metode kuantitatif dengan  analisis data menggunakan Independent T-Test. Dalam penelitian ini ditemukan perbedaan persepsi antara persepsi wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara. Dari 8 variabel dalam penelitian ini diantaranya 4 variabel memiliki perbedaan persepsi antara kedua belah pihak. Dengan mengetahui letak perbedaan persepsi dari wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara, hal ini menjadi perhatian bagi semua pihak yang terkait terutama pihak pengelola untuk meningkatkan dan menambah fasilitas mitigasi bencana di TWA Gunung Tangkuban Parahu baik secara struktural maupun non struktural supaya mampu mempertahankan minat berkunjung wisatawan.Kata Kunci: Persepsi, Wisatawan, Mitigasi Bencana, Minat Berkunjung, TWA Gunung Tangkuban Parahu
PENGARUH PEMAHAMAN LINGKUNGAN TERHADAP PERILAKU VANDALISME PENGUNJUNG TAMAN TERAS CIKAPUNDUNG DAN TAMAN LANSIA BANDUNG Witami, Rizki Widya; Rosita, Rosita; Marhanah, Sri
Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jithor.v1i1.13289

Abstract

Taman Teras Cikapundung dan Taman Lansia merupakan dua dari beberapa taman di Kota Bandung yang terdapat perilaku vandalisme, di lokasi tersebut dapat ditemukan sampah yang berserakan, fasilitas atau properti taman yang rusak, atau coretan-coretan tangan pengunjung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemahaman lingkungan terhadap perilaku vandalisme pengunjung Taman Teras Cikapundung dan Taman Lansia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, melalui teknik random sample sebanyak 100 responden disetiap taman. Teknik analisa yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa korelasi antar variabel didapatkan angka 0,381 untuk Taman Teras Cikapundung dan 0,333 untuk Taman Lansia, nilai tersebut termasuk dalam korelasi yang lemah. Dalam penelitian ini didapatkan pemahaman lingkungan di Taman Teras Cikapundung berpengaruh terhadap penurunan tingkat vandalisme sebesar 14,5% dan 11,10% untuk Taman Lansia, sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Melihat hal tersebut, maka disarankan perlunya ditanamkan pemahaman mengenai lingkungan sejak dini pada masyarakat guna mengurangi tingkat vandalisme.Kata Kunci : Pemahaman Lingkungan, Perilaku Vandalisme, dan Taman Kota
ANALISIS MOTIVASI WISATAWAN DALAM BERBAGI PENGALAMAN WISATA MELALUI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM Nurdianisa, Lucky; Kusumah, Ahmad Hudaiby Galih; Marhanah, Sri
Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jithor.v1i1.13291

Abstract

Perkembangan teknologi dan media sosial telah memungkinkan para wisatawan untuk berbagi pengalaman wisata secara online. Berbagi pengalaman wisata adalah fenomena yang berkembang dalam pemasaran melalui media sosial. Mengingat sifat pengalaman wisata, berbagi informasi di media sosial diakui sebagai sumber informasi penting yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan wisata bagi calon wisatawan yang potensial. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey dengan teknik analisis deskriptif dan pendekatan kuantitatif. Sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini sebanyak 125 orang responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis tabulasi silang dengan uji statistik chi-square dan data diolah menggunakan IBM SPSS Statistic versi 24. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wisatawan yang berbagi pengalaman wisata melalui media sosial Instagram adalah wisatawan usia dewasa muda (youth traveller) dan mayoritas berjenis kelamin laki-laki. Dimensi self-centred motivation merupakan motivasi utama wisatawan dalam berbagi pengalaman wisata di media sosial Instagram dan memiliki frekuensi setuju tertinggi pada pernyataan “Saya ingin mendokumentasikan pengalaman wisata sebagai kenang-kenangan”.Kata kunci: motivasi berbagi, wisatawan, media sosial.
REPURCHASE INTENTION ANALYSIS ON DECISION MAKERS IN PURCHASING MEETING PACKAGE AT BUSINESS HOTEL IN BANDUNG Kani, Eiza Maghfira; Kusumah, Ahmad Hudaiby Galih; Wirakusuma, Reiza Miftah
Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jithor.v1i1.13292

Abstract

The MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) industry is set by the government as the flagship product of national tourism. This is because the MICE industry is also the top five contributors or the top 5 contributors along with shopping, culinary, heritage, and religious tourism. This research focuses on meeting packages at hotels in Bandung City which is also one of the supporting facilities for this sector. Analysis of repurchase intention is done to find out how big the level of a decision maker to conduct a meeting at a business hotel in Bandung. This research is important to know what things can increase their desire for repeat purchase that affects occupancy. The purpose of this study is also to find out what is the motivation of repurchase intention, along with its elements. In its implementation, this research used content analysis method and looked for information with semi-structured interview to 10 people. The results of this study indicate that repurchase intention is formed by the pull factor and the driving factor formed from 11 constituent elements, namely satisfaction, company policy, novelty seeking, pricing, facilities, location, F & B products, service, hotel image, bonus & privilege, and flexibility.Keywords: repurchase intentions, hotel meeting packages, intrinsic and push & pull factors
PENGARUH SERVICESCAPE TERHADAP CUSTOMER DELIGHT PADA TAMU RESORT (Survey Pada Tamu yang Pernah Menginap di Resort) Liyani, Dewi Mei; Kusumah, Ahmad Hudaiby Galih; Rosita, Rosita
Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jithor.v1i1.13471

Abstract

Servicescape penting dalam industri pariwisata karena pengalaman berwisata bersifat abstrak sehingga wisatawan membutuhkan tanda-tanda fisik yang bisa menjadi bukti bahwa mereka akan mendapatkan sesuatu yang menyenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh Servicescape (X) terhadap customer delight (Y) pada tamu resort. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan cara penelitian menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini yaitu pengunjung yang pernah menginap di resort. Sedangkan sampel yang diambil dengan menggunakan rumus slovin sebanyak 100 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Servicescape berpengaruh sebesar 73,4% terhadap customer delight, dan sisanya sebesar (0,5157)2  = 0,2659 x 100% = 26,59% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk ke dalam penelitian ini. Kondisi ini mengindikasikan Servicescape dapat mempengaruhi customer delight dan faktor lain di luar dari Servicescape tidak memiliki pengaruh besar. Hal ini menunjukan bahwa Servicescape berpengaruh positif terhadap customer delight dan Servicescape yang ada masih harus dioptimalkan dan dipelihara.Kata kunci: Servicescape, customer delight, tamu resor.
ANALISIS PERSEPSI PENGELOLA DAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN PROGRAM PELIBATAN MASYARAKAT DI WANA WISATA KAWAH PUTIH Rahmafitria, Sandra; Rahmafitria, Fitri
Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jithor.v1i1.13472

Abstract

Perum Perhutani selaku pengelola Wana Wisata Kawah Putih telah melaksanakan beberapa program terkait dengan pelibatan masyarakat di Wana Wisata Kawah Putih. Namun masyarakat memiliki persepsi yang berbeda dengan pengelola, dimana mereka menganggap bahwa apa yang telah dilakukan oleh Perum Perhutani sampai dengan saat ini belum bisa mewakili keinginan dan kebutuhan masyarakat. Sehingga dalam penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi pengelola dan persepsi masyarakat mengenai pelibatan masyarakat dalam pengelolaan di Wana Wisata Kawah Putih, menganalisis perbedaan persepsi antara pengelola dan masyarakat mengenai program pelibatan masyarakat dalam pengelolaan di Wana Wisata Kawah Putih, dan mengidentifikasi program pelibatan masyarakat yang tepat untuk dilaksanakan di Wana Wisata Kawah Putih. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, serta analisis data dengan menggunakan Uji-T tidak berpasangan (Independent Sample T-test). Setelah dilakukan analisis data, dalam penelitian ini ditemukan perbedaan persepsi antara pengelola dan masyarakat, dari ke 10 operasional variabel  penelitian, diantaranya terdapat 7 variabel yang memiliki perbedaan persepsi antara kedua pihak.  Dengan mengetahui dimana letak perbedaan persepsi tersebut yang merujuk kepada 10 prinsip Community Based Tourism, diharapkan mampu menjadi solusi bagi program pelibatan masyarakat yang tepat di Wana Wisata Kawah Putih.  Hal ini menjadi perhatian bagi semua pihak yang terkait terutama bagi Pengelola, pemerintah, serta masyarakat untuk bekerjasama dalam mengembangkan sektor pariwisata yang berkelanjutan di Ciwidey, khususnya di Wana Wisata Kawah Putih.Kata kunci : persepsi, pengelola, masyarakat, Community Based Tourism, Wana Wisata Kawah Putih
TOURISM DEMAND MODELING: PRICE AND INCOME ELASTICITY Kusumah, A.H.G
Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jithor.v1i1.13748

Abstract

This paper provides a tourism demand model that estimates the price elasticity of demand and income elasticity of demand in Australia, European Union (EU), and USA. The results show that Australia and EU tourists markets are price elastic, while USA market is slightly price inelastic. It indicates that both Australia and EU tourists markets are sensitive to the tourism price while USA market is not. The study also found that the income elasticity of demand from the three markets is relatively income inelastic. In other words, tourism demand in the three markets is unresponsive to a change in income.Keywords: Tourism Demand, Price ElasticityThis paper provides a tourism demand model that estimates the price elasticity of demand and income elasticity of demand in Australia, European Union (EU), and USA. The results show that Australia and EU tourists markets are price elastic, while USA market is slightly price inelastic. It indicates that both Australia and EU tourists markets are sensitive to the tourism price while USA market is not. The study also found that the income elasticity of demand from the three markets is relatively income inelastic. In other words, tourism demand in the three markets is unresponsive to a change in income.