Articles
178 Documents
<![CDATA[Hubungan Aktivitas Keagamaan dengan Kesehatan Mental Narapidana. ]]>
<![CDATA[Satria Agung Prabowo]]>;
<![CDATA[Maki Zaenudin Subarkah]]>
<![CDATA[ Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi Universitas Negeri Padang) Vol 11, No 1 (2020) ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Negeri Padang ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (717.658 KB)
|
DOI: 10.24036/rapun.v11i1.108509
<![CDATA[Kesehatan mental merupakan hal yang penting bagi manusia agar dapat menjalani kehidupannya dengan baik, begitupula dengan narapidana. Banyak kasus bunuh diri di lapas yang diakibatkan oleh stres menjadi masalah penting bagi pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas keagamaan terhadap kesehatan mental narapidana. Partisipan untuk penelitian ini adalah 60 narapidana beragama islam di lapas XYZ. Analisis yang digunakan yaitu analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar narapidana sudah menjalankan aktivitas keagamaan dengan baik dan juga memiliki kesehatan mental yang baik. Nilai p value sebesar 0.004 (p < 0.05) artinya terdapat hubungan antara aktivitas keagamaan dengan kesehatan mental, di mana semakin baik aktivitas keagamaan yang dilakukan narapidana maka semakin baik pula kesehatan mental yang dimiliki. Dengan demikian diharapkan pihak lapas terus meningkatkan aktivitas keagamaan baik yang bersifat umum maupun pribadi untuk mendukung kesehatan mental narapidana.Kata kunci : Aktivitas Keagamaan, Kesehatan Mental, Narapidana.]]>
<![CDATA[Hubungan Aktivitas Keagamaan dengan Kesehatan Mental Narapidana. ]]>
<![CDATA[Prabowo, Satria Agung]]>;
<![CDATA[Subarkah, Maki Zaenudin]]>
<![CDATA[ Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi Universitas Negeri Padang) Vol 11, No 1 (2020) ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Negeri Padang ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (717.658 KB)
|
DOI: 10.24036/rapun.v11i1.108509
<![CDATA[Kesehatan mental merupakan hal yang penting bagi manusia agar dapat menjalani kehidupannya dengan baik, begitupula dengan narapidana. Banyak kasus bunuh diri di lapas yang diakibatkan oleh stres menjadi masalah penting bagi pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas keagamaan terhadap kesehatan mental narapidana. Partisipan untuk penelitian ini adalah 60 narapidana beragama islam di lapas XYZ. Analisis yang digunakan yaitu analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar narapidana sudah menjalankan aktivitas keagamaan dengan baik dan juga memiliki kesehatan mental yang baik. Nilai p value sebesar 0.004 (p < 0.05) artinya terdapat hubungan antara aktivitas keagamaan dengan kesehatan mental, di mana semakin baik aktivitas keagamaan yang dilakukan narapidana maka semakin baik pula kesehatan mental yang dimiliki. Dengan demikian diharapkan pihak lapas terus meningkatkan aktivitas keagamaan baik yang bersifat umum maupun pribadi untuk mendukung kesehatan mental narapidana.Kata kunci : Aktivitas Keagamaan, Kesehatan Mental, Narapidana.]]>
<![CDATA[Pola Komunikasi Interpersonal Orang Tua terhadap Perkembangan Kognitif Anak ]]>
<![CDATA[jun naidin jun]]>
<![CDATA[ Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi Universitas Negeri Padang) Vol 11, No 1 (2020) ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Negeri Padang ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24036/rapun.v11i1.108494
<![CDATA[Abstraks: Pola Komunikasi Interpersonal Orang Tua Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pola komunikasi interpersonal orang tua terhadap perkembangan kognitif anak di TK Surya Islam Sumbawa. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini merupakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode observasi dan wawancara. Subjek yang digunakan sebanyak 3 orang ibu, yang merupakan orang tua siswa TK Surya Islam Sumbawa. Dengan hasil penelitiannya menunjukan bahwa pola komunikasi interpersonal seperti rasa percaya, sikap suportif, dan sikap terbuka orang tua memberikan dampak terhadap perkembangan kognitif anak yang baik seperti persepsi, ingatan, pikiran, simbol, penalaran, dan pemecahan masalah. Serta hubungan yang harmonis, penuh pengertian dan kasih sayang antara orang tua dengan anak.]]>
<![CDATA[Pola Komunikasi Interpersonal Orang Tua terhadap Perkembangan Kognitif Anak ]]>
<![CDATA[jun, jun naidin]]>
<![CDATA[ Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi Universitas Negeri Padang) Vol 11, No 1 (2020) ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Negeri Padang ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24036/rapun.v11i1.108494
<![CDATA[Abstraks: Pola Komunikasi Interpersonal Orang Tua Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pola komunikasi interpersonal orang tua terhadap perkembangan kognitif anak di TK Surya Islam Sumbawa. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini merupakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode observasi dan wawancara. Subjek yang digunakan sebanyak 3 orang ibu, yang merupakan orang tua siswa TK Surya Islam Sumbawa. Dengan hasil penelitiannya menunjukan bahwa pola komunikasi interpersonal seperti rasa percaya, sikap suportif, dan sikap terbuka orang tua memberikan dampak terhadap perkembangan kognitif anak yang baik seperti persepsi, ingatan, pikiran, simbol, penalaran, dan pemecahan masalah. Serta hubungan yang harmonis, penuh pengertian dan kasih sayang antara orang tua dengan anak.]]>
<![CDATA[Model Just Community Untuk Mengembangkan Karakter Anak Binaan Hukum ]]>
<![CDATA[Dina Sukma]]>
<![CDATA[ Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi Universitas Negeri Padang) Vol 11, No 1 (2020) ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Negeri Padang ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24036/rapun.v11i1.106129
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektifitas model Just Community terhadap pengembangan karakter Anak Binaan Hukum (ABH) di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA). Subjek penelitian ini adalah ABH yang berusia 14 sampai 18 berjenis kelamin laki-laki dan telah berada di LPKA selama 1 bulan. Metode yang digunakan adalah metode eksprimen model randomized pretest-posttest control group design yaitu dua kelompok kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berdasarkan pengolahan data didapatkan terdapat perbedaan yang signifikan antara karakter ABH pada kelompok eksperimen dengan karakter ABH pada kelompok kontrol. Rata-rata gain score karakter ABH pada kelompok eksperimen sebesar 0,302 lebih besar dari rata-rata gain score karakter ABH kelompok kontrol sebesar 0,165. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model Just Community dapat meningkatkan karakteristik ABH di LPKA]]>
<![CDATA[Hubungan Komunikasi Interpersonal dan Motivasi Berafiliasi Dengan Intensi Prososial Kelas XI SMU ]]>
<![CDATA[Seri Erlita]]>
<![CDATA[ Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi Universitas Negeri Padang) Vol 11, No 1 (2020) ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Negeri Padang ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24036/rapun.v11i1.108524
<![CDATA[Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui hubungan antara komunikasi interpersonal dan motivasi berafiliasi terhadap intensi prososial pada siswa kelas XI SMA N 10 Palembang. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 250 siswa. Hasil analisis menunjukkan bahwa kedua variabel prediktor (Komunikasi Interpersonal dan Motivasi Berafiliasi) merupakan prediktor terhadap variabel kriterium (Intensi Prososial) dengan nilai F=66,307 (p<0,01). Komunikasi Interpersonal dan motivasi berafiliasi berperan positif terhadap intensi prososial yang berarti bahwa peningkatan kemampuan komunikasi interpersonal dan motivasi berafiliasi akan meningkatkan Intensi Prososial. Komunikasi interpersonal dan motivasi berafiliasi bersama-sama berkontribusi terhadap intensi prososial sebesar 34,9%.]]>
<![CDATA[Kesepian dan Problematic Internet Use pada Mahasiswa ]]>
<![CDATA[Martaria Rizky Rinaldi]]>
<![CDATA[ Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi Universitas Negeri Padang) Vol 11, No 2 (2020) ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Negeri Padang ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24036/rapun.v11i2.108790
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesepian dengan problematic internet use pada mahasiswa. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu terhadap hubungan positif antara kesepian dengan problematic internet use pada mahasiswa. Subjek penelitian ini berjumlah 120 mahasiswa. Pengambilan subjek penelitian menggunakan sampling purposive dengan pengumpulan data menggunakan Skala Problematic Internet Use dan Skala Kesepian. Data dianalisis menggunakan korelasi product moment dengan program SPSS. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh nilai korelasi (rxy) sebesar 0,721 dan p = 0,000 (p < 0,01). Hasil tersebut menunjukan bahwa terdapat hubungan positif antara kesepian dengan problematic internet use pada mahasiswa. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis diterima, artinya semakin tinggi kesepian pada mahasiswa maka semakin tinggi pula problematic internet use pada mahasiswa dan sebaliknya, semakin rendah kesepian pada mahasiswa maka semakin rendah pula problematic internet use pada mahasiswa. Koefisien determinasi (R2) = 0,52, hal ini menunjukkan bahwa kesepian memiliki kontribusi sebesar 52 % terhadap problematic internet use.]]>
<![CDATA[Emotional Quotient dan Perilaku Self Injury pada LGBT ]]>
<![CDATA[Rida Yanna Primanita]]>
<![CDATA[ Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi Universitas Negeri Padang) Vol 11, No 1 (2020) ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Negeri Padang ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24036/rapun.v11i1.109779
<![CDATA[This study aims to find the description of emotional quotient, description of self injury behavior, and to analyze the relation between emotional intelligence and self injury behavior in LGBT people. This is a quantitative correlational research. The population of this research is LGBT people in West Sumatera, with sampling technique used snowball sampling. Participants of this research were 60 people from various cities in West Sumatera such as Padang, Bukittinggi, Padang Panjang, Pariaman, Solok, Lima Puluh Kota and Agam. The instrument used was Self injury scale and Emotional Quotient scale developed by the researcher.The data were analyzed using product moment correlation.The results of this research showed rxy=-0,398 and p=0.002(p<0,01), it means there is very significant negative correlation between emotional intelligence and self injury behavior of LGBT people.]]>
<![CDATA[Validitas dan Reliabilitas Skala Student Engagement ]]>
<![CDATA[mahmud junianto]]>;
<![CDATA[Khoiruddin Bashori]]>;
<![CDATA[Nurul Hidayah]]>
<![CDATA[ Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi Universitas Negeri Padang) Vol 11, No 2 (2020) ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Negeri Padang ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24036/rapun.v11i2.109771
<![CDATA[Research on student engagement has been incrase in recent years. Therefore, to determine the high or low level of student engagement, a valid and reliable measuring instrument is required. This means that the measuring instrument of student engagement must measure only the construct of student engagement reliably and consistently in measurement. The purpose of this research was to test the validity and reliability of the student engagement construct based on Fredrick et al theory. The components of student engagement that are used as a reference for making measuring instruments consist of behavioral engagement, emotional engagement, and cognitive behavior. The study was conducted on 100 high school students using a proportional sampling technique. The measuring instrument is constructed using a semantic differential scaling model. The validity and reliability test used the confirmatory factor analysis (CFA) approach with the help of PLS 3.2.9 software. The results showed that the student attachment measurement tool was declared valid and reliable to be used as a measuring tool. The convergent and discriminant validity tests have met the standards, with loading factor score value of P> 0.5, while the Cronbach alpha reliability score is 0.753 and the composite reliability is 0.835. This measuring instrument is also declared fit with an RSMR value of 0.033. 7 items dropped out of the 18 items tested. Keywords :Student Engagement, Validity,Reliability, Measurement]]>
<![CDATA[How Perceived Individual Safety Attitude Helps to Explain The Relationship Between Sensation Seeking and Risk-Taking Propensity in The Prediction of Individual Work Performance ]]>
<![CDATA[Woromita Fathlistya]]>;
<![CDATA[Martina Dwi Mustika]]>
<![CDATA[ Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi Universitas Negeri Padang) Vol 11, No 2 (2020) ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Negeri Padang ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24036/rapun.v11i2.110589
<![CDATA[Understanding the attitudes of individuals toward safety is important for hospital prevention programs and could reduce safety-related accidents. This study investigates the effects of perceived individual safety attitude in explaining the relationship between sensation seeking and risk-taking propensity for rewards in predicting individual performance. An on-line cross-sectional study was undertaken in which 177 nurses who completed an objective task (BART) and self-report questionnaires. Path analysis results revealed that perceived individual safety attitude influenced the relationship between both sensation seeking and risk-taking propensity in predicting individual performance. Nurses with both sensation seeking and risk-taking propensity for rewards have negative perceptions toward individual safety attitude, which resulted in poor individual work performances. It is indicated that encourage performance by rewards is not always effective.]]>
