cover
Contact Name
Nurcahyo Widyodaru Saputro
Contact Email
nurcahyo.widyo@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
wagionohs4@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. karawang,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Agrotek Indonesia
ISSN : 24778494     EISSN : 25802747     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Agrotek Indonesia Adalah jurnal ilmiah Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang yang mennyampaikan hasil-hasil penelitian dan informasi ilmiah di bidang pertanian.
Arjuna Subject : -
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech)" : 11 Documents clear
Efektivitas Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Kematian dan Perkembangan Populasi Kutu Daun (Aphis gossypii G.) Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frustescens L.) Dewata F1. Sugiarto Sugiarto; Darso Sugiono; Dede Nasrudin
Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech) Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33661/jai.v5i1.3542

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi yang tepat dari ekstrak daun sirsak kering (Annona muricata L) terhadap mortalitas dan pertumbuhan populasi aphis gossypii G. terhadap pertumbuhan dan hasil polong cabai (Capsicum frustescens L.) Dewata F1. Percobaan dilakukan di Kebun Percobaan Pusat Peramalan untuk Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT), Desa Balonggandu, Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Percobaan dilakukan pada bulan Juli 2017 hingga Oktober 2017. Metode eksperimen yang digunakan adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan perlakuan sebanyak 10 perlakuan dan diulang 3 kali, sehingga terdapat 30 percobaan polybag. Perlakuan meliputi A (kontrol), B (Pestisida Sintetis), C (Ekstrak Daun Sirsak 10 g / l), D (Ekstrak Daun Sirsak 30 g / l), E (Ekstrak Daun Sirsak 50 g / l), G (Sirsak Ekstrak Daun 90 g / l), H (Ekstrak Daun Sirsak 100 g / l), I (Ekstrak Daun Sirsak 130 g / l), J (Ekstrak Daun Sirsak 150 g / l). Hasil percobaan menunjukkan bahwa pengaruh konsentrasi ekstrak asam kering berpengaruh nyata terhadap mortalitas dan perkembangan populasi Aphiss gossypii G. terhadap kultivar lada varietas Dewata F1 pada 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 hari setelah penanaman terhadap mortalitas dan 7, 9, 11, 13, 15, dan 17 hari setelah penanaman pada pengembangan populasi. Kematian tertinggi dicapai dengan perlakuan I (Ekstrak Daun Sirsak 130 g / l) dengan kematian 93,33% dan tidak berbeda nyata dengan perlakuan B (Pestisida Sintetis) dengan mortalitas 100%. Pengembangan populasi terbaik dicapai dengan perlakuan A (pestisida sintetis) dengan pertumbuhan populasi 0,00 ekor dan tidak berbeda nyata dengan perlakuan J (Ekstrak Daun Sirsak 150 g / l) dengan pertumbuhan populasi 63,33 ekor.Kata Kunci: Ekstrak Daun Sirsak, Kematian dan Perkembangan Populasi Serangga Daun dan Tanaman Cabai Rawit
Uji Efektivitas Pupuk Organik Granul Dan Pupuk Hayati Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Caisim (Brassica juncea L.) Rika Yayu Agustini; Winda Riyanti
Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech) Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33661/jai.v5i1.3544

Abstract

Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan dan/atau limbah organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa, berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Pengembalian pupuk organik pada lahan pertanian sulit dilakukan petani karena digunakan dalam jumlah yang besar sehingga saat ini diperlukan bentuk lain dari pupuk organik dengan bentuk granul dan cair (hayati) agar mendukung program pertanian berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan dosis pupuk organik granul dan pupuk hayati yang tepat untuk pertumbuhan dan hasil tanaman caisim yang optimal. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian UNSIKA pada bulan September sampai Desember 2019. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial. Faktor pertama adalah dosis pupuk organik granul dan faktor kedua adalah dosis pupuk hayati dengan dua taraf. Pada percobaan diberikan ulangan sebanyak tiga kali (3 x 3 x 3 = 27 perlakuan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dosis 50% dan 100% pupuk organik granul dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman caisim (Brassica juncea) serta dapat meningkatkan kadar nilai pH tanah.Kata Kunci : Pupuk Organik, Pupuk Organik Granul, Pupuk Hayati, Caisim
Respons kacang hijau (Vigna radiata L.) akibat jarak tanam dan jenis pupuk kandang pada tanah inceptisol Jatinangor agus wahyudin
Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech) Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33661/jai.v5i1.3002

Abstract

Sari. Kacang hijau merupakan salah satu tanaman legum yang banyak dikonsumsi di Indonesia. Permasalahan dalam budidaya kacang hijau di Indonesia diantaranya adalah produksinya yang masih rendah. Peningkatan produksi dapat dilakukan dengan cara intensifikasi, yaitu dengan memperbaiki kondisi tanah dengan penambahan pupuk kandang dan melakukan pengaturan jarak tanam dengan sistem jajar legowo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pupuk kandang dan jarak tanam sistem jajar legowo terhadap pertumbuhan dan hasil kacang hijau. Percobaan dilaksanakan pada bulan Februari 2019 sampai dengan Mei 2019 di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran, Jatinangor, Jawa Barat. Percobaan ini menggunakan Rancangan Split Plot dengan tiga taraf jarak tanam sistem jajar legowo (10x10x40cm, 20x20x40cm, dan 30x30x40cm) sebagai petak utama dan tiga taraf pupuk kandang (ayam, sapi, kambing) sebagai anak petak dengan ulangan sebanyak tiga kali. Hasil percobaan menjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh interaksi pupuk kandang dan jarak tanam. Perlakuan pupuk kandang tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil kacang hijau. Perlakuan jarak tanam 10x10x40cm berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, indeks luas daun, dan bobot biji per petakan.
Penggunaan Teknologi Pupuk Kandang Kambing dan Pupuk Organik Cair (POC) pada Budidaya Tanaman Kubis Bunga (Brassica oleracea L.) Varietas PM 126 F1 pada Lahan Sawah Dataran Rendah. Muharam Muharam
Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech) Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33661/jai.v5i1.3545

Abstract

Kubis bunga merupakan tanaman sayuran yang tumbuh optimal di daerah sub tropik, tapi saat ini sudah banyak dikembangkan di daerah panas (dataran rendah). Kendala yang dihadapi dalam budidaya tanaman ini di lahan sawah datarn rendah adalah tekstur tanah sawah yang liat, tingkat kandungan bahan organik tanahnya yang rendah yaitu C- Organik 1 - 2% serta suhu lingkungan yang tinggi, rata-rata 31 – 34oC , akibatnya produktivitas kubis bunga menjadi rendah yaitu sekitar 5 - 8 ton/ha, jauh dari potensi hasilnya 15 - 20 ton/ha. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapat kombinasi dosis Pupuk Kandang Kambing dan Pupuk Organik Cair (POC) yang memberikan pertumbuhan dan hasil tertinggi tanaman kubis bunga (Brassica oleracea L.) Varietas PM 126 F1 di lahan sawah dataran rendah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, dengan rancangan Rancangan Acak Kelompok fakctor tunggal 8 perlakuan dalam 4 ulangan. Perlakuannya adalah : A Kontrol (tanpa pupuk kandang , POC dan pupuk anorganik); B (Pupuk kandang kambing 20 ton/ha); C (Pupuk kandang kambing 0 ton/ha + POC Nasa 8 liter/ha); D (Pupuk kandang kambing 10 ton/ha + POC Nasa 8 liter/ha); E (Pupuk kandang kambing 20 ton/ha + POC Nasa 4 liter/ha); F (Pupuk kandang kambing 10 ton/ha + POC Nasa 4 liter/ha), G (Pupuk kandang kambing 20 ton/ha + POC Nasa 8 liter/ha), dan H (hanya pupuk NPK mutiara 500 kg/ha). Data variabel respon yang diamati dianalisis dengan uji F dan hasilnya apabila berbeda nyata diuji lanjut mempergunakan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%. Hasil percobaan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh nyata dosis pupuk kandang kambing dan dosis POC terhadap terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman. Hasil tertinggi tanaman kubis bunga yaitu 28,75 kg/petak (28,75 ton/ha) dicapai oleh perlakuan G (Pupuk kandang kambing 20 ton/ha + POC Nasa 8 liter/ha) tidak berbeda nyata dengan perlakuan D (Pupuk kandang kambing 10 ton/ha + pupuk organik cair (POC) 8 liter/ha yang menghasilkan bobot kubis bunga 27,50 kg per petak atau 27,50 ton/ha,.Kata kunci : Kubis bunga, pupuk kandang kambing, poc, lahan sawah, dataran rendah.
Pemberdayaan Petani melalui Kombinasi Komoditi pada Produksi Usahatani di Provinsi Jawa Barat Sulistyo Sidik Purnomo; Winda Rianti
Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech) Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33661/jai.v5i1.3485

Abstract

Seluruh rumahtangga petani di Jawa Barat diharapkan dapat meningkatkan kemampuan keuangannya melalui usahatani yang dijalankannya. Usahatani oleh petani umumnya terdapat satu atau beberapa komoditi yang dihasilkan dalam satu siklus produksi. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan komoditi-komoditi yang tepat untuk diproduksi dalam usahatani rumahtangga petani di Jawa Barat. Parameter yang dikaji adalah pengeluaran keuangan rumahtangga petani untuk kebutuhan konsumsinya. Penelitian ini didasarkan data yang terkumpul dari proyek Beneficiery Impact Assesment (BIA) tahun 2012 di Provinsi Jawa Barat. Responden-responden tersebut berada di delapan wilayah kabupaten, meliputi : Sukabumi, Cirebon, Karawang, Garut, Majalengka, Kuningan, Indramayu, dan Subang pada bulan Oktober sampai dengan bulan Desember tahun 2012. Data yang terkumpul dikelompokkan menjadi 9 kelompok komoditi dari komoditi yang menonjol pada usahatani petani, yaitu : padi, domba, unggas, sapi potong, jamur merang, padi-sapi, padi-domba, padi-unggas, dan padi-sapi-domba dan dianalisisa secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang nyata (?=0.05), antara rata-rata pengeluaran keuangan rumahtangga petani atas usahatani setiap komoditi yang diproduksi. Kemampuan keuangan tertinggi adalah produksi padi-unggas (Rp.35.696.207,-/tahun). Kombinasi padi dan ungags merupakan kombinasi yang paling potensial untuk dikembangkan menjadi usaha tani bagi petani di Jawa Barat.
Komposisi Amelioran Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kentang G1 (Solanum Tuberosum L.) Varietas Medians Linlin Parlinah; Hudaya Mulyana; Lia Amalia; Nunung Sondari
Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech) Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33661/jai.v5i1.3546

Abstract

This study aims to study the influence of the use of doses and composition of amelioran on the growth and yield of the potato varieties medians (Solanum tuberusum L.). The experiment was carried out in the Greenhouse Faculty of Agriculture University Winaya Mukti Tanjungsari Sumedang with a height of 850 m above sea level and the land order Andisols. The study was conducted in August to October 2017. The draft used is the group random draft, consisting of nine treatments and each repeated three times. Treatment of composition of Amelioran test is: A: control; B: Cow manure 10 ton ha-1; C: Cow manure 20 ton ha-1; D: Cow Manure 8 tons ha-1 + dolomite 1 ton ha-1 + biochar 1 ton ha-1; E: Cow manure 16 ton ha-1 + dolomite 2 ton ha-1 + biochar 2 ton ha-1; F: Cow Manure 8 tons ha-1 + dolomite 2 ton ha-1; G: Cow Manure 16 tons ha+ + dolomite 4 ton ha-1; H: Cow Manure 8 tons ha+ + biochar 2 ton ha-1; I: Cow manure 16 ton ha-1 + biochar 4 ton ha-1. The results of the experiment showed that the combined dose and composition of amelioran were not real to the growth, the results of potato plants except on tuber diameter. Administration of Ameliorant with a composition of cow manure 16 tons Ha-1 + dolomite 4 ton Ha-1 able to increase the diameter of potato tuber of 58% compared with control treatment.
PENGARUH PEMBERIAN KOMPOS SAMPAH PASAR TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) PADA FASE MAIN-NURSERY siska chiko efendi; Nofrizal Nofrizal; Irfan Suliansyah
Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech) Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33661/jai.v5i1.3382

Abstract

Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) adalah salah satu jenis komoditas perkebunan yang menduduki posisi penting di sektor pertanian Indonesia. Terbukti hasil olahannya yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Produksi kelapa sawit ditentukan oleh media yang digunakan salah satunya pemupukan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompos sampah pasar terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis jacq.) pada fase Main-Nursery. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan kampus III universitas andalas, pada bulan februari sampai agustus 2018. Metode percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan dan setiap unit percobaan terdiri dari 2 Polybag sehingga didapatkan 50 Polybag bibit kelapa sawit. Perlakuan terdiri atas P0 (Kontrol atau tanpa perlakuan), P1 (pemberian kompos sampah pasar 600 g/polybag), P2 (pemberian kompos sampah pasar 800 g/polybag), P3 (pemberian kompos sampah pasar 1000 g/polybag), P4 (pemberian kompos sampah pasar 1200 g/polybag). Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, diameter bonggol, panjang helaian daun. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pemberian kompos sampah pasar berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman. Sedangkan pada jumlah daun, diameter bonggol dan panjang helaian daun tidak berbeda nyata. Dosis terbaik pada pemberian kompos sampah pasar adalah 1200 g/polybag dimana pada dosis 1200 g/polybag ini memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan dosis 600 g/polybag, 800 g/polybag, 1000 g/polybag dan 1200 g/polybag.
Efektivitas Pemberian Berbagai Dosis Pupuk Kalium dan Penjarangan Buah Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Timun Apel di Dataran Rendah Karawang Fawzy Muhammad Bayfurqon; Nurcahyo Widyodaru Saputro; Miftakhul Bakhrir Rozak Khamid; Rika Yayu Agustini
Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech) Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33661/jai.v5i1.3547

Abstract

Pengembangan tanaman hortikultura di dataran rendah merupakan peluang yang prospektif sebagai upaya menjaga stabilitas ketahanan pangan. Karawang yang secara letak geografis berada di dataran rendah memiliki beberapa potensi produk hortikultura yang unggul salah satunya adalah tanaman timun apel. Pengembangan teknik budidaya pada tanaman timun apel masih terbatas, banyak hal yang dapat dikaji untuk meningkatkan produksi dan mutu tanaman timun apel. Pemberian pupuk kalium yang tepat dan penjarangan buah yang baik diduga dapat meningkatkan produksi dan kualitas mutu buah timun apel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis pemupukan kalium yang optimal serta teknik penjarangan buah yang tepat pada pertumbuhan dan hasil tanaman timun apel. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial sebagai rancangan lingkungannya. Perlakuan yang diberikan terdiri dari 2 faktor yaitu penjarangan buah sebagai faktor pertama dengan 4 taraf yaitu (P0) tanpa penjarangan buah, (P1) tersisa 1 buah per tanaman, (P2) tersisa 3 buah per tanaman, dan (P3) tersisa 5 buah per tanaman. Serta dosis pupuk kalium (K) sebagai faktor kedua dengan 3 taraf yaitu (D1) 175 kg/ha KCl, (D2) 225 kg/ha KCl, dan (D3) 275 kg/ha KCl. Penelitian ini telah dilaksanakan selama selama 4 bulan mulai bulan Mei 2019 – Agustus 2019 di Desa Pasirjengkol, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang dengan ketinggian tempat 18,2 mdpl. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara perlakuan penjarangan buah dan dosis pupuk kalium hanya pada parameter bobot buah per plot.Kata kunci: Penjarangan Buah, Kalium, Timun Apel
Volume dan Interval Pemberian Air pada Tanaman Kubis Bunga (Brassica oleracea. L var botrytis subvar cauliflora DC) di Daerah Dataran Rendah Asmanur Jannah; Andi Masnang; Vera Oktavia Subardja
Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech) Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33661/jai.v5i1.3543

Abstract

Penyiraman merupakan faktor terpenting yang berpengaruh besar terhadap pertumbuhan tanaman, sistem air yang digunakan akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan yang terbaik untuk Brassica oleracea, volume air dan waktu aplikasi interval. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei hingga Agustus 2018 di Green House Fakultas Pertanian, Universitas Singaperperbangsa Karawang, Penelitian ini menggunakan rancangan acak faktorial.Faktor pertama adalah volume air dengan 3 level (t1 = 100% volume kapasitas lapangan, t2 = 80 % volume kapasitas lapangan dan t3 = 60% volume kapasitas lapangan) dan faktor kedua adalah waktu aplikasi interval air dengan 2 level (i1 = interval 24 jam dan i2 = interval 12 jam) .Hasil menunjukkan bahwa dalam interval 24 jam dan Volume 100% kapasitas lapang, indeks daun lebar tertinggi, laju pertumbuhan, dan bobot bunga Brassica oleracea dibandingkan dengan kapasitas lapang 80% dan 60%. Dalam interval 12 jam, tanaman memberikan respons yang berbeda untuk semua level tanaman. kapasitas lapangan.Berat tertinggi dalam interval 24 jam adalah 135,05 g dalam kapasitas lapangan 100%, sedangkan, dalam interval 12 jam tertinggi bunga berbobot adalah 125,85 g dalam kapasitas lapangan 80%.Kata kunci: Sistem pengairan, pertumbuhan dan hasil tanaman Brassica oleracea.
Peningkatan Keragaman Genetik Cabai Hias dengan Persilangan Diallel syfa inayanti
Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech) Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33661/jai.v5i1.1941

Abstract

Cabai hias sebenarnya sudah cukup lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Namun, produksinya masih rendah karena kendala rasa yang tidak begitu pedas. Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya peningkatan keragaman cabai hias untuk mendapatkan genotipe baru cabai hias baru yang tidak hanya cantik namun memiliki rasa yang pedas. Salah satu kegiatan untuk meningkatkan keragaman genetik cabai adalah dengan persilangan.  Penelitian dengan judul "Peningkatan Keragaman Genetik Cabai Hias dengan Persilangan Diallel" bertujuan untuk (1) mengetahui tingkat keberhasilan persilangan antar tetua, (2) mempelajari rekombinasi karakter pada pasangan persilangan,  serta (3) mendapatkan informasi penggunaan tetua yang tepat dalam menghasilkan varietas baru cabai hias. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Program Studi Agroekoteknologi. Penelitian ini menggunakan dua varietas cabai pedas (Katokon dan Pelita) serta satu varietas cabai hias Ayesha IPB dan tujuh genotipe cabai hias (TR3, TR19, TR23, TR23B, TR25H, dan TR25U) yang merupakan koleksi cabai hias milik Universitas Trilogi,. Pengamatan yang dilakukan adalah persentase keberhasilan persilangan antar tetua, karakter kualitatif dan kuantitatif hasil persilangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan persilangan dari 1.757 kali persilangan yang berhasil memasuki masa panen hanya 29 buah, dengan persantase tertinggi mencapai 6.9% pada pasangan tetua K x TR19 sedangkan terendah 1.2% pada tetua TR19 x A dan P x TR19. Perakitan varietas cabai hias telah berhasil dilakukan dengan menunjukkan beberapa karakter yang diharapkan. Selain itu, diperoleh juga informasi bahwa rata-rata varietas dan genotipe cabai mampu dijadikan sebagai tetua betina.

Page 1 of 2 | Total Record : 11