cover
Contact Name
Lia Cundari
Contact Email
liacundari@ft.unsri.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal_tekim@unsri.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. ogan ilir,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Teknik Kimia
Published by Universitas Sriwijaya
ISSN : 08530963     EISSN : 27214885     DOI : -
Jurnal Teknik Kimia merupakan publikasi tulisan ilmiah hasil riset dan pengalaman lapangan di bidang Teknik Kimia, mulai dari prinsip dasar atau fundamental sampai pada penerapan/aplikasinya di industri. Jurnal Teknik Kimia dalam versi cetak telah diterbitkan sejak tahun 1996. Jurnal Teknik Kimia juga diterbitkan dalam versi on line mulai tahun 2013. Pada versi on line dapat diakses publikasi di Jurnal Teknik Kimia sejak tahun 2008 sampai sekarang.
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 21 No 4 (2015): Jurnal Teknik Kimia" : 15 Documents clear
PENGARUH KOMPOSISI ADSORBEN CAMPURAN (ZEOLIT-SEMEN PUTIH) DAN WAKTU ADSORPSI PRODUK GAS METANA TERHADAP KUALITAS BIOGAS SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF Abdullah Saleh; Dede Anugrah Permana; Riky Yuliandita
Jurnal Teknik Kimia Vol 21 No 4 (2015): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kandungan didalam biogas yang dapat menurunkan efiseinsi proses pembakaran adalah gas CO2dan gas H2S. Gas ini merupakan gas yang perlu untuk di purifikasi guna meningkatkan persantasekandungan CH4 di dalam biogas. Terdapat berbagai cara dalam mengurangi kadar CO2 didalam biogas,salah satunya adalah dengan cara adsorpsi menggunakan adsorben yang terbuat dari campuran zeolit alamdan semen putih sebagai perekat nya. Zeolit merupakan unsur alam yang dapat menyerap kandungan gasCO2 yang ada didalam biogas. Komposisi campuran zeolit dengan semen putih dibentuk seperti tabungsilinder menyerupai membran keramik yang nantinya akan digunakan dalam proses purifikasi. Biogasdilewatkan kedalam adsorben untuk diserap pengotor nya selama waktu 5 menit, 10 menit, dan 15 menituntuk masing-masing campuran zeolit dan semen putih sebanyak 40:60, 50:50, dan 60:40. Dari data hasilpenelitian didapat rata-rata persantase CO2 yang terserap dari adsorben 40:60 adalah sebesar 21,06 %Mol,untuk adsorben 50:50 sebesar 15,27 %Mol, dan untuk adsorben 60:40 sebesar 11,57 %Mol sedangkanrata-rata persentase gas CH4 pada masing-masing campuran, adsorben 40:60 sebesar 43,58 %Mol,adsorben 50:50 sebesar 55,39 %Mol, dan terakhir adsorben 60:40 sebesar 63,64 %Mol. Proses adsoprsibiogas ini dapat mengurangi kadar pengotor CO2 didalam biogas sehingga kandungan gas metanadidalamnya menjadi lebih bagus.
PENGARUH ADSORBEN DIATOMACEOUS EARTH TERHADAP PENURUNAN KADAR BESI DAN ION SULFAT DARI AIR ASAM TAMBANG Faisol Asip; Noffia Chintyani; Septi Afria
Jurnal Teknik Kimia Vol 21 No 4 (2015): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air asam tambang bisa mencemari lingkungan dan dapat menyebabkan terjadinya perubahan kualitas airjika tidak diolah sebelum dibuang ke lingkungan. AAT mempunyai pH yang rendah juga mengandungkonsentrasi ion logam berat yang tinggi seperti aluminium (Al), besi (Fe), dan mangan (Mn). Penelitianini menggunakan air asam tambang sintetik yang karakteristiknya sama dengan air asam tambang limbahindustri. Penelitian ini bertujuan untuk mengolah limbah air asam tambang menjadi air bersih yang sesuaidengan baku mutu air sehingga tidak mencemari lingkungan. Pengolahan air asam tambang ini dilakukandengan proses adsorpsi menggunakan diatomaceous earth sebagai adsorben. Variabel yang diteliti adalahketinggian adsorben, laju alir dan waktu operasi. Parameter yang diuji adalah pH, Total Dissolved Solid(TDS) dan kandungan ion sulfat dan logam besi. Hasil yang diperoleh menunjukkan semakin tinggiadsorben,lama waktu operasi, laju alir yang rendah maka semakin tinggi pH yang dihasilkan, penurunanTDS yang lebih tinggi, serta penyerapan ion sulfat dan logam besi yang semakin besar.
PENGARUH KOMPOSISI PEMBUATAN BIOBRIKET DARI CAMPURAN SERBUK GERGAJI, KULIT SINGKONG DAN BATUBARA TERHADAP NILAI PEMBAKARAN rendana, muhammad; Rosdiana Moeksin; Adi Kunchoro; Rengga Ulil Ambri Zecy
Jurnal Teknik Kimia Vol 21 No 4 (2015): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penduduk Indonesia setiap tahun mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Denganmeningkatnya pertumbuhan tersebut, maka semakin banyak pula sumber energi yang digunakan. Olehkarena itu, perlu ditemukannya energi alternatif baru untuk mengatasi hal tersebut. Salah satunya yaitudengan pemanfaatan campuran limbah kulit singkong dan serbuk untuk membuat biobriket.Padapenelitian ini, biobriket dibuat dengan pencampuran bahan baku antara Kulit Ubi Kayu dan SerbukGergaji dengan komposisi : 90 KUK : 10 SG ; 85 KUK : 15 SG ; 80 KUK : 20 SG ; 75 KUK : 25 SG ; 70KUK : 30 SG ; 30 KUK : 70 SG ; 25 KUK : 75 SG ; 20 KUK : 80 SG ; 15 KUK : 85 SG ; 10 KUK : 90SG.Pencampuran biobriket menggunakan perekat tepung tapioka sebanyak 10% dari berat biobriketdengan temperatur karbonisasi untuk kulit ubi kayu sebesar 300oC dan untuk serbuk gergaji sebesar500oC. Berdasarkan hasil analisa biobriket didapatkan semakin banyak komposisi bahan baku serbukgergaji maka akan menghasilkan nilai kalor yang tinggi. Kondisi optimum didapatkan pada sampeldengan komposisi 10 KUK : 90 SG dengan nilai kalor sebesar 5775 cal/gr.
PEMBUATAN BRIKET BIOARANG DARI CAMPURAN BATUBARA DAN BIOMASSA SEKAM PADI DAN ECENG GONDOK M. Faizal; Muhamad Saputra; Fernando Ario Zainal
Jurnal Teknik Kimia Vol 21 No 4 (2015): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu sumber energi alternatif yang dapat bersaing dengan energi konvensional adalah biomassayang mana dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan briket bioarang. Biomassa yang memilikikadar selulosa tinggi dan dapat ditemukan dalam jumlah besar diantaranya adalah sekam padi dan ecenggondok. Sekam padi merupakan limbah atau hasil samping dari proses penggilingan padi yang masihbelum dimanfaatkan dengan optimal. Sedangkan eceng gondok merupakan gulma yang tumbuh di seluruhpermukaan air dengan sangat cepat. Biomassa memiliki nilai kalori yang tidak terlalu tinggi, sehinggadalam pemanfaatannya dapat dicampurkan dengan batubara untuk meningkatkan kualitas biomassatersebut. Metode pembuatan briket bioarang dari campuran batubara dan biomassa sekam padi dan ecenggondok secara garis besar melalui tahapan pembersihan, pengeringan, karbonisasi, pencampuran danpencetakan. Pada penelitian ini variabel yang digunakan adalah temperatur karbonisasi dan komposisicampuran sekam padi, eceng gondok dan batubara. Temperatur karbonisasi yang digunakan yaitu 300 oC,350 oC, 400 oC, 450 oC dan 500 oC. Dari penelitian yang dilakukan, kondisi optimal dari temperaturkarbonisasi sekam padi dan eceng gondok pada 300 oC dan batubara pada 500 oC. Sedangkan komposisicampuran bahan baku yang paling optimal sehingga dihasilkan briket bioarang kualitas terbaik yaitudengan komposisi 10% sekam padi : 50% eceng gondok : 40% batubara, dimana nilai kalor sebesar 5100kal/gr, kadar air lembab 7,71%, kadar abu 15,28 %, kadar zat terbang 33,45%, kadar karbon terkandung43,56 % dan waktu penyalaan selama 8,1 menit.
PENGARUH KONSENTRASI ASAM DAN WAKTU HIDROLISIS PADA PEMBENTUKAN BIOETANOL DARI DAUN NANAS Nina Haryani; Novia; Viesta Listuyeri Syarif; Soraya Rizky Ananda
Jurnal Teknik Kimia Vol 21 No 4 (2015): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan energi yang kian meningkat tidak diimbangi dengan cadangan bahan bakar fosil yang semakinmenipis. Krisis energi ini menuntut adanya pengembanganenergi alternatif pengganti bahan bakar fosil.Salah satunya ialah pemanfaatan biomassa menjadi bioenergi. Daun nanas merupakan biomassa yangmengandung selulosa yang cukup tinggisehingga dapat dijadikan bahan baku alternatif pembuatanbioetanol. Penelitian ini bertujuan untukmemproduksi bioetanol dari daun nanas melalui alkalinepretreatment, kemudian dihidrolisis dengan asam sulfat, dan difermentasi oleh Saccharomyces cerevisiae.Jangkauan variabel yang digunakan ialah konsentrasi asam sulfat 1, 2, 3, 4, dan 5% dengan waktuhidrolisis 30, 60, 90, dan 120 menit. Diperoleh bioetanol tertinggi pada konsentrasi asam sulfat 2%dengan waktu 120 menit sebesar 6,244%.
PEMBUATAN NATRIUM KARBOKSIMETIL SELULOSA (Na-CMC) DARI SELULOSA LIMBAH KULIT KACANG TANAH (Arachis Hypogea L.) Pamilia Coniwanti; Muhammad Dani; Zubeir Saleh Daulay
Jurnal Teknik Kimia Vol 21 No 4 (2015): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Struktur kulit kacang tanah (Arachis Hypogea L.) terdiri dari selulosa, hemiselulosa dan lignin.Kadarselulosa yang terkandung didalam kulit kacang tanah tanah sebesar 64,42%.Tujuan penelitian iniuntukmemanfaatkan kulit kacang tanah sebagai bahan baku pembuatan Na-CMC, mempelajari pengaruhkonsentrasi natrium hidroksida dan jumlah natrium kloroasetat terhadap derajat subsitusi, viskositas danpH pada Na-CMC. Keberadaan gugus karboksil (?COOH) pada Na-CMC diidentifikasi menggunakanFourier Transform Infra Red Spectra.Tahapan pembuatan Na-CMC terdiri dari pretreatment bahan baku,pembuatan Na-CMC (alkalisasi dan karboksimetilasi), penetralan produk. Variasi konsentrasi NaOH padaalkalisasi adalah 10%, 15%, 20%, 25%, dan 30% dengan pelarut isopropil alkohol. Kondisi operasi padareaksi alkalisasi yaitu pada suhu 30oC dengan kecepatan pengadukan 500 rpm selama 90 menit.Variasijumlah natrium kloroasetat pada karboksimetilasi adalah 4, 6, 8 dan 10 gram pada suhu 70oC dengankecepatan pengadukan 500 rpm selama 4 jam.Na-CMC terbaik yang didapat yaitu pada konsentrasi 20%NaOH dan 6 gram natrium kloroasetat. dengan perolehan derajat subtitusi 0,73, viskositas 12,40 cP danpH 6,5.
PURIFIKASI LIMBAH SPENT ACID DENGAN PROSES ADSORPSI MENGGUNAKAN ZEOLIT DAN BENTONIT Susila Arita; Risa Purnama Sari; Ivana Liony
Jurnal Teknik Kimia Vol 21 No 4 (2015): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian adalah membandingkan efektivitas adsorben jenis zeolit dan bentonit dalam pengolahanlimbah spent acid dan me-recovery asam sulfat. Pemurnian spent acid dilakukan dengan proses adsorpsimenggunakan sistem kolom sebanyak 2 tahap secara seri. Analisa hasil dilakukan dengan uji konsentrasiH2SO4, dilanjutkan dengan uji pH, dan uji persentase penurunan warna untuk melihat perbedaan antarperlakuan. Adsorben jenis zeolit alam dan bentonit alam berasal dari Provinsi Jambi sedangkan spent aciddiperoleh dari PT. PERTAMINA RU III Palembang. Adsorben dimasukkan setinggi 20cm pada masingmasingkolom. Spent acid masuk ke dalam kolom adsorber kaca masing-masing sebanyak 600 ml. Hasilpenelitian menunjukkan pengolahan spent acid pada proses adsorpsi tahap 2 dengan adsorben zeolitdidapat produk dengan spesifikasi yield sebanyak 110 ml, konsentrasi asam sulfat mencapai 97,4906%(b/v), pH 0,21, warna 1150Pt-Co, waktu adsorpsi mencapai 325menit. Sedangkan untuk bentonitdidapat produk dengan spesifikasi yield sebanyak 70ml, konsentrasi asam sulfat 95,5389%(b/v), pH0,23,warna 1885 Pt-Co, lama waktu adsorpsi hanya 90 menit.
PENGARUH TEMPERATUR DAN WAKTU TINGGAL PADA PERLAKUAN AWAL BAGAS SORGUM DENGAN METODE STEAM EXPLOSION Yanni Sudiyani; Joko Waluyo; Andika Putra Riandy; Prasetyo Primandaru; Novia
Jurnal Teknik Kimia Vol 21 No 4 (2015): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bagas sorgum merupakan salah satu sumber biomassa lignoselulosa yang dapat dimanfaatkan sebagaibahan baku pembuatan bioetanol. Pada proses pembuatan bioetanol, tahap perlakuan awal bahan bakumerupakan salah satu tahapan penting yang perlu diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipengaruh temperatur dan waktu tinggalpada perlakuan awal bagas sorgum denganmetode steamexplosion. Pada penelitian ini, rasio bagas sorgum dan larutan NaOH 10% yang dimasukkan ke dalamreaktor Steam Explosionyaitu 1:5 (m:v),tekanan 4 bar, variasi temperatur110oC, 130oC, 150oC dan variasiwaktu tinggal 10 menit, 20 menit, dan 30 menit.Pada tahapan sakarifikasi enzimatik, digunakan enzimselulase dan ?-glukosidase dengan perbandingan 5:1.Kadar komponen gula diukur denganHighPerformance Liquid Chromatography sedangkankadarlignin diukur denganUV Spectrophotometer.Hasilpenelitian menunjukkan bahwa sampel dengan temperatur perlakuan awal 130oC dan waktu tinggal 30menit memiliki kadarselulosa tertinggi sebesar 88.25% dari kadar mula-mula 39.49%. Sementara itukadar hemiselulosa dan ligninnya masing-masing menurun sebesar 8.01% dan 19.3% dari kadar mulamula.Kadar glukosa tertinggi ditunjukkan oleh sampel dengan temperatur perlakuan awal 110oC danwaktu tinggal 20 menit yaitu sebesar 8.53%.
Pengaruh waktu dan komposisi adsorben campuran (zeolit-semen putih) terhadap adsorpsi CO2 pada proses purifikasi biogas Abdullah Saleh; Mahadhika K; M. Redho Oktariandry
Jurnal Teknik Kimia Vol 21 No 4 (2015): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Biogas merupakan salah saatu energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar fosil karena memiliki kandungan metana. Komponen yang terdapat di dalam kandungan biogas berupa Methane (CH4), Nitogen (N2), Hidrogen (H2), Oksigen (O2), Karbon dioksida (CO2) dan Hidogen Sulfida (H2S). Tetapi dengan adanya kandungan CO2 dan H2S dapat menurunkan kualitas dari, biogas, dengan demikian biogas pelu dimurnikan terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai bahan bakar. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengurangi kandungan CO2 dan H2S melalui proses purifikasi biogas dengan menggunakan adsorben campuran (zeolit-semen putih). Zeolit merupakan unsur alam yang dapat menyerap gas CO2 yang ada di dalam biogas. Pada proses pemurnian biogas, variabel yang digunakan adalah komposisi adsorben 30:70, 50:50, 70:30 dan waktu aliran gas melewati adsorben selama 5 menit, 10 menit, 15 menit , dan 20 menit dengan variabel tetap yang digunakan adalah tekanan dan biogas dari digester. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa biogas dengan kandungan metana yang baik pada komposisi adsorben campuran (zeolit-semen putih) 70:30 dan 20 menit waktu penyerapan menghasilkan kemurnian metan dan penyerapan karbon dioksida sebesar 67,15% dan 10,35%
Pengaruh adsorben diatomaceous earth terhadap penurunan kadar besi dan ion sulfat dari air asam tambang Faisol Asip; Noffia Chintyani; Septi Afria
Jurnal Teknik Kimia Vol 21 No 4 (2015): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air asam tambang bisa mencemari lingkungan dan dapat menyebabkan terjadinya perubahan kualitas air jika tidak diolah sebelum dibuang ke lingkungan. AAT mempunyai pH yang rendah juga mengandung konsentrasi ion logam berat yang tinggi seperti aluminium (Al), besi (Fe), dan mangan (Mn). Penelitian ini menggunakan air asam tambang sintetik yang karakteristiknya sama dengan air asam tambang limbah industri. Penelitian ini bertujuan untuk mengolah limbah air asam tambang menjadi air bersih yang sesuai dengan baku mutu air sehingga tidak mencemari lingkungan. Pengolahan air asam tambang ini dilakukan dengan proses adsorpsi menggunakan diatomaceous earth sebagai adsorben. Variabel yang diteliti adalah ketinggian adsorben, laju alir dan waktu operasi. Parameter yang diuji adalah pH, Total Dissolved Solid (TDS) dan kandungan ion sulfat dan logam besi. Hasil yang diperoleh menunjukkan semakin tinggi adsorben,lama waktu operasi, laju alir yang rendah maka semakin tinggi pH yang dihasilkan, penurunan TDS yang lebih tinggi, serta penyerapan ion sulfat dan logam besi yang semakin besar

Page 1 of 2 | Total Record : 15