Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PROSES PEMBUATAN BAHAN BAKAR CAIR DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH BAN BEKAS MENGGUNAKAN KATALIS ZEOLIT Susila Arita; Abrar Assalami; Dina Irawaty Naibaho
Jurnal Teknik Kimia Vol 21 No 2 (2015): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ban bekas yang mengandung karet merupakan salah satu jenis polystyrene (polimer sintesis) yang dapatdiolah menjadi bahan bakar cair dengan proses perengkahan. Pada penelitian ini, proses produksihidrokarbon cair dari polystyrene dilakukan dengan proses pirolisis katalitik yang berlangsung pada suhutinggi.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahuipengaruh waktu operasi dan berat katalis terhadapvolume bahan bakar cair yang dihasilkan.Penelitian dilakukan melalui pirolisis dengan penambahankatalis zeolit 20%,40%, 60%, dan 80% dari berat karet ban bekas yaitu 500 gram, serta tanpakatalis,danwaktu operasi selama2 jam dan 3 jam.Dari hasil penelitian diperoleh bahwa volume bahanbakar cair yang paling banyak dihasilkan sebanyak 73,5 mL yaitu pada waktu operasi selama 3 jamdengan berat katalis 400 gram (80% dari berat karet ban). Hasil pirolisis karet ban bekas menjadi bahanbakar cair dianalisa menggunakan analisa GC, dan dapat disimpulkan bahwa semua sampel termasuk kedalam hidrokarbon cair jenis premium. Selanjutnyadapat disimpulkan juga bahwa karet ban bekas jenispolystyrene dapat diolah menjadi bahan bakar cair
PURIFIKASI LIMBAH SPENT ACID DENGAN PROSES ADSORPSI MENGGUNAKAN ZEOLIT DAN BENTONIT Susila Arita; Risa Purnama Sari; Ivana Liony
Jurnal Teknik Kimia Vol 21 No 4 (2015): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian adalah membandingkan efektivitas adsorben jenis zeolit dan bentonit dalam pengolahanlimbah spent acid dan me-recovery asam sulfat. Pemurnian spent acid dilakukan dengan proses adsorpsimenggunakan sistem kolom sebanyak 2 tahap secara seri. Analisa hasil dilakukan dengan uji konsentrasiH2SO4, dilanjutkan dengan uji pH, dan uji persentase penurunan warna untuk melihat perbedaan antarperlakuan. Adsorben jenis zeolit alam dan bentonit alam berasal dari Provinsi Jambi sedangkan spent aciddiperoleh dari PT. PERTAMINA RU III Palembang. Adsorben dimasukkan setinggi 20cm pada masingmasingkolom. Spent acid masuk ke dalam kolom adsorber kaca masing-masing sebanyak 600 ml. Hasilpenelitian menunjukkan pengolahan spent acid pada proses adsorpsi tahap 2 dengan adsorben zeolitdidapat produk dengan spesifikasi yield sebanyak 110 ml, konsentrasi asam sulfat mencapai 97,4906%(b/v), pH 0,21, warna 1150Pt-Co, waktu adsorpsi mencapai 325menit. Sedangkan untuk bentonitdidapat produk dengan spesifikasi yield sebanyak 70ml, konsentrasi asam sulfat 95,5389%(b/v), pH0,23,warna 1885 Pt-Co, lama waktu adsorpsi hanya 90 menit.
Pengurangan Kadar Amonia dari Limbah Cair Pupuk Urea dengan Proses Adsorpsi menggunakan Adsorben Bentonit Hasbun Kosim; Susila Arita; Hermansyah Hermansyah
Jurnal Penelitian Sains Vol 17, No 2 (2015)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.433 KB) | DOI: 10.56064/jps.v17i2.51

Abstract

The Liquid waste of the urea fertilizer plant was caused by the inefficiency of urea manufacturing process and amonia plant equipment, urea, and packaging section. Inefficiency in equipment was due to that the age of equipment was relatively old, damages in treatment and inaccurate process that resulted ammonia exposed along the river so that it could finally pollute water biota. The research was conducted through adsorption process using bentonite adsorbent which was initially physically activated to open external porosity, so that the ammonia absorption became bigger. The adsorption process was conducted in jar test by using lab scale under the following process and treatment condition: determine the stirring used from 100-200rpm, adsorbent mass 10-40 gram/200 ml, heating temperature 100-1400C. The results of the research showed that the percentage of the highest ammonia concentration reduction in solution waste was 82,05% which was obtained in bentonite activation temperature 1200C, absorbent mass 38 g/200 ml, stirring in 100 rpm and contact time in 60 minutes.
Pelatihan dan pendampingan pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos di desa burai Lia Cundari; Susila Arita; Leily Nurul Komariah; Tuty Emilia Agustina; David Bahrin
Jurnal Teknik Kimia Vol 25 No 1 (2019): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jtk.v25i1.13

Abstract

Sampah merupakan material sisa dari suatu proses yang memiliki dampak bahaya untuk lingkungan dan kesehatan. Solusi dari dampak tersebut adalah penanggulangan sampah dengan perancangan dan pembuatan alat, serta pelatihan dan pendampingan yang berhubungan dengan pengolahan sampah. Kegiatan ini merupakan pengabdian kepada masyarakat bagi warga Desa Burai, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan dimana sampah organik diubah menjadi pupuk kompos. Proses pembuatan pupuk kompos dilakukan dengan 3 tipe yaitu, kompos celup, kompos padat-cair, dan kompos padat. Kapasitas sampah organik yang diolah sebanyak 8 kg dan proses berlangsung selama 20-40 hari. Kompos cair yang dihasilkan dari proses celup sebanyak 4,5 Liter. Untuk komposter padat-cair telah dihasilkan kompos cair sebanyak 1,8 liter, kompos padatnya sebanyak 2,1 kg. Untuk komposter padat, dihasilkan kompos padat sebanyak 2,6 kg. Tingkat pengetahuan warga terhadap pengelolaan sampah secara umum masih relatif kecil, secara rata-rata hanya 48%. Hal ini dipengaruhi oleh pendidikan warga yang tingkat dasar (SD) mencapai 48%. Untuk pengalaman warga dalam mengelola sampah sudah cukup baik, yaitu sebanyak 53%. Persepsi masyarakat terhadap pengelolaan sampah rumah tangga sudah baik, yaitu sebanyak 71% menyatakan setuju atas upaya pengelolaan sampah. Dengan tingkat persepsi yang tinggi tersebut tidak mendorong tingginya tingkat partisipasi warga terhadap pengelolaan sampah. Sebanyak 41-57% warga tidak pernah berpartisipasi baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap pengelolaan sampah rumah tangga.
Pembuatan biodiesel dari limbah cair kelapa sawit dengan variasi katalis asam sulfat pada proses esterifikasi Susila Arita; Muhammad Rifqi; Tirtasakti Nugroho; Tuty E. Agustina; Fitri Hadiah
Jurnal Teknik Kimia Vol 26 No 1 (2020): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jtk.v26i1.89

Abstract

Perkembangan industri kelapa sawit di Indonesia semakin berkembang pesat mengingat Indonesia merupakan penghasil terbesar kelapa sawit dunia. Hal ini juga perlu mempertimbangkan penanganan limbah yang dihasilkan. Limbah cair kelapa sawit berpotensi dijadikan biodiesel karena masih mengandung asam lemak bebas dan trigliserida. Angka asam bahan baku sebesar 80 perlu diturunkan dahulu dengan esterifikasi karena dapat menurunkan kualitas dan yield biodiesel jika langsung di tranesterifikasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatkan limbah cair kelapa sawit untuk dijadikan biodiesel serta mengetahui kualitas biodiesel (angka asam, %yield, densitas) yang dihasilkan dilihat dari pengaruh jumlah katalis H2SO4 yang digunakan. Pembuatan biodiesel dilakukan dengan esterifikasi dengan variasi katalis H2SO4 (1,25; 1,35; 1,45; 1,55; dan 1,65 % (v/v)) pada suhu 60oC selama 2 jam. Transesterifikasi dilakukan dengan suhu 60oC selama 1 jam dengan katalis NaOH 1,5% (b/b) dan metanol 35% (b/b). Hasil optimum jumlah H2SO4 untuk penurunan angka asam adalah dengan rasio katalis 1,55% dengan hasil angka asam biodiesel menurun dari 80 menjadi 0,52. Yield optimum yang diperoleh sebesar 75,14% untuk variabel katalis 1,35%. Densitas biodiesel untuk semua variabel telah memenuhi SNI 7182:2015 direntang 0,8608-0,8619 (g/ml).
Proses pembuatan bahan bakar cair dengan memanfaatkan limbah ban bekas menggunakan katalis zeolit Susila Arita; Abrar Assslami; Dina Irawaty Naibaho
Jurnal Teknik Kimia Vol 21 No 2 (2015): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ban bekas yang mengandung karet merupakan salah satu jenis polystyrene (polimer sintesis) yang dapat diolah menjadi bahan bakar cair dengan proses perengkahan. Pada penelitian ini, proses produksi hidrokarbon cair dari polystyrene dilakukan dengan proses pirolisis katalitik yang berlangsung pada suhu tinggi.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahuipengaruh waktu operasi dan berat katalis terhadap volume bahan bakar cair yang dihasilkan.Penelitian dilakukan melalui pirolisis dengan penambahan katalis zeolit 20%,40%, 60%, dan 80% dari berat karet ban bekas yaitu 500 gram, serta tanpa katalis,danwaktu operasi selama2 jam dan 3 jam.Dari hasil penelitian diperoleh bahwa volume bahan bakar cair yang paling banyak dihasilkan sebanyak 73,5 mL yaitu pada waktu operasi selama 3 jam dengan berat katalis 400 gram (80% dari berat karet ban). Hasil pirolisis karet ban bekas menjadi bahan bakar cair dianalisa menggunakan analisa GC, dan dapat disimpulkan bahwa semua sampel termasuk ke dalam hidrokarbon cair jenis premium. Selanjutnyadapat disimpulkan juga bahwa karet ban bekas jenis polystyrene dapat diolah menjadi bahan bakar cair.
Pengaruh jumlah katalis dan waktu reaksi pada proses esterifikasi limbah padat pabrik CPO Susila Arita; Dede Hadi Widianto; Akhmad Ade Sucitro
Jurnal Teknik Kimia Vol 22 No 1 (2016): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembuatan biodiesel di Indonesia umumnya menggunakan bahan baku tanaman penghasil minyak dan lemak. Akan tetapi, penggunaan hasil perkebunan dan pertanian sebagai bahan baku pembuatan biodiesel berpotensi mengganggu ketahanan pangan nasional. Pada penelitian ini digunakan limbah padat pabrik CPO agar dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan biodiesel. Berdasarkan analisa gas chromatography, kandungan limbah padat pabrik CPO didominasi oleh asam oleat sebanyak 45,72%. Variasi jumlah katalis yang digunakan adalah 8%, 10% dan 12% dari volume limbah padat pabrik CPO. Proses esterifikasi dilakukan dengan variasi waktu 1 jam, 2 jam, 3 jam, 4 jam dan esterifikasi bertingkat 4 jam + 1 jam dengan volume metanol sebanyak 50% dari volume bahan baku. Limbah padat pabrik CPO yng direaksikan sebanyak 100 ml untuk tiap sampel. Dari hasil penelitian didapatkan persentase nilai free fatty acid(FFA) yang masuk dalam standar sebagai bahan baku biodiesel pada waktu reaksi bertingkat 4 jam + 1 jam dengan katalis H2SO4 8% dari volume limbah padat pabrik CPO dengan nilai FFA sebesar 2,98%, volume top product 92 ml, densitas 0,85 gr/ml, dan viskositas 5,392 cSt. Data hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa spesifikasi limbah padat pabrik CPO setelah esterifikasi telah sesuai sebagai bahan baku biodiesel.
Pengaruh Katalis NiMo Terhadap Kualitas Minyak Batubara Hasil Pencairan Tidak Langsung Rika Damayanti; Susila Arita R; Fitri Hadiah
Al-Kimia Vol 7 No 1 (2019): JUNE
Publisher : Study Program of Chemistry - Alauddin State Islamic University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/al-kimia.v7i1.6560

Abstract

Coal is a fossil energy source that is widely used as a soild fuel in many sectors. The development of indirect coal liquefaction technology is one type of technology used to convert coal into a liquid fuel product in the form of coal oil with characteristics resemble petroleum fuels. Coal oil production can be an alternative fuel source for future energy needs. In this study, the indirect liquefaction process of coal (calorific value = 6400 kcal/kg) was done in the fluidized bed reactor by heating the reactor with an electric furnace, where the process took place at temperature 350oC - 500oC and the catalyst weight was varied into 0%, 5%, 10%, and 15%. Air with a flow rate 2 LPM is flowed during the process and the lenght of the process was 60 minutes. From this research, the best characteristics of coal oil produced at a temperature of 400oC - 450oC with a catalyst weight of 15%. The characteristics of the coal oil obtained have a density of 0.852 g / cm3, specific gravity of 0.853 and oAPI gravity of 34.41. The results of GC-MS analysis was known that 46.15% of the composition of hydrocarbons in coal oil is the fraction of gasoline.
Characteristics of Mixture fuel of Biodiesel from Waste Cooking Oil and Solar used as fuel in Diesel Engine Susila Arita; Marwani Zahri Kadir; Siti Miskah
Journal of Mechanical Science and Engineering Vol 1, No 1 (2013): Journal of Mechanical Science and Engineering
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.956 KB)

Abstract

Abstract Biodiesel from waste oil fried food out of fuel can be used as an alternative to replaced diesel fuel or diesel. Biodiesel blended with diesel (B0) at the level of a certain ratio so obtained B5, B10, B15 and B20 (B5 is a mixture of 5% biodiesel and 95% diesel, etc.) is used as fuel in diesel engines. Then tested for their physical properties such as heating value, cetane number, and flash point. Performance compared to diesel engines that use diesel engines (B0). Engine operated on constant engine revolution in 1500, 1750, 2000, 2250 and 2500 rpm. From the test results in fact indicate that the B5 fuel to obtain the best performance of the engine at 2000 rpm (engine revolution).. At this engine revolution produced the lowest specific fuel consumption of 0.34 kg / kWh, thermal efficiency of 24.02%  while the effective power on all fuels are the same ie 1:26 kw .   Keywords: Biodiesel, cooking oil, diesel fuel, diesel engine
Breakdown of Water-in-Oil Emulsion on Pyrolysis Bio-Oil Muhammad Rizky Zen; Susila Arita; Leily Nurul Komariah
IJFAC (Indonesian Journal of Fundamental and Applied Chemistry) Vol 4, No 2 (2019): June 2019
Publisher : IJFAC (Indonesian Journal of Fundamental and Applied Chemistry)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24845/ijfac.v4.i2.53

Abstract

The pyrolysis bio-oil which has been studied by many researchers has typically contained a high amount of water, around 20-30%. In this research, the effective bio-oil purification using chemical demulsification method has been studied to reduce the amount of water by breaking down the water-in-oil emulsion on pyrolysis bio-oil. A various dosage of chemical demulsifier (100 ppm, 150 ppm, 200 ppm, and 250 ppm) has been added into the pyrolysis bio-oil and the water separation over time also been observed. The temperature of bio-oil (30, 40, 50, 60, and 70 °C) was also studied as a factor that could have a significant effect on the demulsification process of pyrolysis bio-oil. After the injection of 250 ppm of demulsifier at 30 °C, the water separation reached a maximum of 72% in 60 minutes and could reduce the water content from 25% to 8.5%. At the temperature of 60oC and 250 ppm of demulsifier, the water separation reached a maximum of 96% in 35 minutes, and successfully reduced the water content from 25% to 1.3%. Finally, it has been concluded that this bio-crude purification using chemical demulsification method could be applied to effectively reduce the amount of water from pyrolysis bio-oil product.