cover
Contact Name
Rachmawati Hasid
Contact Email
rhasid64@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
bulpenagr@uho.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Berkala Penelitian Agronomi
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : 20899858     EISSN : 25023314     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Berkala penelitian agronomi adalah media penyebaran hasil-hasil penelitian ilmiah interdisipliner agronomi pertanian, yang dilakukan oleh mahasiswa, dosen dan peneliti serta pemerhati Agronomi dengan misi meningkatkan pengetahuan dan keterampilan profesional.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 1 (2021)" : 6 Documents clear
RESPON VARIETAS PADI TERHADAP KEPADATAN POPULASI DAN INTENSITAS SERANGAN WERENG BATANG COKLAT (Nilaparvata lugens Stal.) Samrin, Samrin; Taufik, Muhammad; Rahayu M, Rahayu M
Berkala Penelitian Agronomi Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v9i1.15883

Abstract

Serangan hama WBC dapat mengakibatkan kerugian yang sangat besar bagi petani. Intensitas serangan dapat mencapai lebih dari 90% atau gagal panen (hopperburn). Penanaman padi Varietas Unggul Tahan Wereng (VUTW) merupakansalah satu upaya penanganan hama WBC. Oleh karena itu tujuan penelitian  adalah mengevaluasi respon pertumbuhan dan intensitas serangan WBC pada tiga varietas padi yang diinvestasi dengan tingkat kepadatan populasi yang berbeda. Penelitian didesain dalam pola faktorial dengan rancangan dasar Rancangan Petak Terpisah (RPT) yang terdiri atas dua faktor. Faktor pertama Varietas sebagai petak utama (PU) yang terdiri atas tiga taraf yaitu Inpari 33 (V1), Tarabas (V2), dan Mekongga (V3). Faktor kedua tingkat kepadatan populasi WBC sebagai anak petak (AP) yang terdiri atas lima taraf yaitu lima ekor WBC (P1), 10 ekor WBC (P2), 15 ekor WBC (P3), 20 ekor WBC (P4) dan kontrol tanpa populasi WBC (P0). Setiap perlakuan diulang tiga  kali sehingga total unit percobaan ada 45 pot. Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah anakan maksimum, dan Intensitas serangan WBC. Hasil penelitian menunjukkan ada interaksi antara semua variabel yang diamati. Semakin tinggi jumlah serangga yang diinvestasi maka semakin rendah tinggi tanaman 86,00 cm pada kombinasi varietas Mekongga dengan jumlah 20 ekor WBC/rumpun, sebaliknya kombinasi varietas Tarabas dengan tanpa investasi WBC memberikan respon tinggi tanaman tertinggi. Sebaliknya pada variabel jumlah anakan varietas Tarabas dengan 20 ekor WBC/rumpun menghasilkan jumlah anakan terendah 5,33 anakan. sedangkan kombinasi inpari-33 tanpa WBC menghasilkan jumlah anakan tertinggi 12,33 anakan. Intensitas serangan WBC yang tertinggi terjadi pada kombinasi varietas Tarabas dengan jumlah WBC 20 ekor/rumpun  yang mencapai 45%. Hal yang menarik terjadi pada kombinasi Inpari-33 dengan 10 WBC/rumpun intensitas serangan 0% dan berbeda nyata dengan perlakuan lainnya, sebaliknya dua  varietas lainnya yang diuji menunjukkan adanya intensitas serangan WBC meskipun masih sangat rendah. Nampaknya varietas Inpari-33 memberikan respon pertumbuhan yang lebih baik ketika diinvestasi dengan WBC, sedangkan varietas Terabas memberikan respon pertumbuhan yang rendah serta tingkat serangan WBC paling tinggi. Kata Kunci: Padi, Kepadatan populasi, WBC, intensitas serangan,
Respon Pertumbuhan Tanaman Seledri terhadap Pemberian Ekstrak daun Kirinyu (Chromolaena odorata) Ellya, Hikma; Rosidah, Siti; Apriani, Rila Rahma; Mulyawan, Ronny
Berkala Penelitian Agronomi Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v9i1.19182

Abstract

Seledri memang memiliki banyak manfaat selain sebagai penambah bumbu masakan dapat dimanfaatkan sebagai obat jika seledri dibudidayakan secara organik tanpa menggunakan pestisida atau bahan kimia dalam pelaksanaan budidaya. Gulma kirinyu dikenal sebagai pengganggu tetapi, terdapat unsur hara yang diperlukan bagi tanaman khususnya seledri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon pertumbuhan tanaman seledri terhadap pemberian ekstrak daun kirinyu.  Percobaan ini menggunakan rancangan lingkungan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dan diulang sebanyak 4 kali. Faktor yang akan diteliti adalah konsentrasi pemberian ekstrak daun kirinyu yang terdiri dari d0 = Tanpa pemberian ekstrak kirinyu; d1 = Pemberian ekstrak kirinyu 0,5 ml l-1; d2 = Pemberian ekstrak kirinyu 1 ml l-1; d3 = Pemberian ekstrak kirinyu 1,5 ml l-1; d4 = Pemberian ekstrak kirinyu 2 ml l-1. Hasil menunjukan bahwa tanaman seledri memberikan respon nyata terhadap pemberian ekstrak daun kirinyu. Hasil menunjukkan bahwa belum terdapat konsentrasi ekstrak daun kirinyu optimal yang menunjukkan pertumbuhan dan hasil tanaman seledri yang terbaik, tetapi dapat diketahui bahwa pemberian ekstrak daun kirinyu menghasilkan pertumbuhan dan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan tanpa pemberian ekstrak daun kirinyu.
RESPON BIBIT KAKAO TERHADAP SUNGKUP PLASTIK BERWARNA DAN ENTRES KLON KAKAO PADA METODE SAMBUNG PUCUK Mundu, Awal; Muhidin, Muhidin; Nurmas, Andi; Suaib, Suaib; Sarawa, Sarawa
Berkala Penelitian Agronomi Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v9i1.16060

Abstract

Metode sambung merupakan teknik perbanyakan yang paling sederhana dan singkat produksinya. Tujuan penelitian ini mengkaji pengaruh entres klon kakao dan plastik sungkup terhadap pertumbuhan tanaman kakao. Perlakuan terdiri dari warna pelastik sungkup (sungkup bening, sungkup merah, sungkup kuning, dan sungkup ungu) dan entres klon kakao (MCC-02, Sulawesi 1, dan Sulawesi 2). Perlakuan diulang tiga kali mengikuti prosedur rancangan acak kelompok. Hasil penelitian menunjukan interaksi entres klon kakao dan plastik sungkup pada pengamatan tinggi tunas, jumlah daun, diameter batang, luas daun, berat basah dan berat kering tidak berpengaruh signifikan. Perlakuan entris klon kakao yang berpengaruh signifikan hanya pada kemunculan tunas dan luas daun 15 HSBS. Pengamatan klorofil a menghasilkan perlakuan tertinggi yaitu P3E2, sedangkan klorofil b dan total klorofil menghasilkan perlakuan tertinggi sama yaitu P1E1. Disimpulkan untuk pertumbuhan tanaman, interaksi terbaik dihasilkan oleh perlakuan P2E2 (Sungkup kuning + Entris Klon Sulawesi 1), walaupun pengaruhnya tidak berbeda nyata namun perlakuan ini memiliki potensi menjadi perlakuan terbaik karena merupakan perlakuan dengan nilai tertinggi pada pengukuran luas daun, jumlah daun, dan tinggi tunas. Sedangkan pengaruh interaksi sungkup plastik berwarna dan entres klon kakao untuk klorofil menghasilkan perlakuan terbaik yakni P1E1 (Plastik Sungkup Merah + Entres Klon MCC-02) dengan Klorofil b dan total klorofil tertinggi.
Analisis Hubungan Ketersediaan Unsur Hara dengan Penyakit Vascular Streak Dieback (VSD) pada Tanaman Kakao Rukia, Wa; Bande, La Ode Santiaji; Gusnawaty HS, Gusnawaty HS
Berkala Penelitian Agronomi Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v9i1.16437

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui intesitas dan keparahan penyakit vascular streak dieback (VSD) dan menganalisis unsur hara yang berpengaruh terhadap intesitas dan keparahan penyakit vascular streak dieback (VSD) yang disebabkan oleh Oncobasidium theobromae. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober sampai bulan November 2020 di lahan perkebunan kakao di Kabupaten Konawe dan Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggaradan Laboratorium Biomolekuler Fakultas MIPA Universitas Halu Oleo. Penelitian dilaksanakan dengan melakukan survei pada pertanaman kakao untuk pengamatan intesitas dan keparahan penyakit serta pengambilan sampel tanah.Variabel yang diamati adalah intesitas dan keparahan penyakit di lapang, analisis sifat kimia tanah dan kadar unsur hara. Hasil penelitian menunjukan intesitas penyakit VSD di lapang berkisar 10 – 100%, keparahan penyakit VSD di lapang 2,5 – 95%. Unsur hara yang berpengaruh langsung meningkatkan intesitas penyakit VSD adalah P-tersedia. Unsur hara yang berpengaruh langsung menurunkan intesitas penyakit VSD adalah N-total dan K-tersedia. Unsur hara yang berpengaruh langsung meningkatkan keparahan penyakit VSD adalah P-tersedia dan N-total. Unsur Hara yang berpengaruh langsung menurunkan keparahan penyakit VSD adalah K-tersedia.Kata Kunci: Oncobasidium theobromae, penyakit VSD, unsur hara
Evaluasi Perkembangan Penyakit Hawar Daun (Helminthosporium maydis) sebagai Penyakit Utama Tanaman Jagung Hibrida pada Tiga Sistim Pemupukan yang Berbeda Basoka, Sri Wahyuni; Khaeruni, Andi; Taufik, Muhammad
Berkala Penelitian Agronomi Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v9i1.19259

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perkembangan penyakit hawar daun (Helminthosporium maydis) sebagai penyakit utama tanaman jagung hibrida pada tiga sistim pemupukan yang berbeda. Rancangan lingkungan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan sistem pemupukan yang berbeda. Variabel yang diamati adalah keparahan penyakit (KP), Luas Daerah di Bawah Kurva Perkembangan Penyakit (LDBKPP) dan laju tumbuh relatif (LTR). Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan metode analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan jika perlakuan berpengaruh nyata pada α 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan Sistem pemupukan yang berbeda berpengaruh terhadap perkembangan penyakit hawar daun (Helminthosporium maydis) dan pertumbuhan tanaman jagung hibrida di lapangan. Sistem pemupukan yang mengkombinasikan 75% pupuk organik plus agens hayati Biofresh dengan 25% pupuk anorganik NPK dari dosis anjuran memberi respon terbaik terhadap ketahananan terhadap penyakit hawar daun dan pertumbuhan tanaman jagung hibrida di lapangan.Kata kunci: bahan organik, pupuk biofresh, pupuk kimia, penyakit hawar daun.
Karakteristik Inceptisol pada Toposekuen Perkebunan Cengkeh (Syzygium aromaticum L.) di Kecamatan Kulisusu Utara Kabupaten Buton Utara Rusdaling, Rusdaling; Hemon, M.Tufaila; Namriah, Namriah; Syaf, Hasbullah; Darwis, Darwis; Zulfikar, Zulfikar
Berkala Penelitian Agronomi Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v9i1.19260

Abstract

Inceptisol adalah jenis tanah yang tergolong kedalam tanah muda dengan karakteristik profil yang mulai berkembang. Tanah ini mengalami pelapukan sedang dan tercuci karena pengaruh musim basah dan kering sehingga mempengaruhi karakteristik morfologi tanah yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengetahui karakteristik morfologi tanah pada perkebunan cengkeh berdasarkan toposekuen di Kecamatan Kulisusu Utara Kabupaten Buton Utara, (2) untuk mengetahui horizon-horizon apa saja yang terdapat pada profil tanah pada perkebunan cengkeh di Kecamatan Kulisusu Utara Kabupaten Buton Utara. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode survei berdasarkan toposekuen, analisis laboratorium, dan ditunjang dengan data-data sekunder. Tiga profil yang mewakili toposekuen lokasi penelitian dipilih berdasarkan ketinggian tempat yang berbeda, , profil (PI) sebagai lereng bawah dengan ketinggian 5 m dpl, profil (PII) sebagai lereng tengah dengan ketinggian 15 m dpl dan profil (PIII) sebagai lereng atas dengan ketinggian 46 m dpl. Masing-masing profil dideskripsi karakteristik eksternal dan internal serta diambil sampel tanah untuk dilakukan analisis di laboratorium. Berdasarkan hasil penelitian mempengaruhi sifat-sifat tanah yang terbentuk. Pada lereng bawahmemiliki epipedon umbrik, endopedon kambik, sehingga tergolong ordo inceptisol, subordo aquept, grup humaquept, sub grub typic humaquept dan family typic humaquept, berdebu kasar, campuran, hipertermik, lereng tengah memiliki epipedon umbrik, endopedon kambik, sehingga tergolong ordo inceptisol, subordo aquept, grup humaquept, sub grub typic humaquept dan family typic humaquept, berdebu kasar, campuran, isohipertermikdan lereng atas memiliki epipedon umbrik, endopedon kambik, sehingga tergolong ordo inceptisol, subordo aquept, grup humaquept, sub grub typic humaquept dan family typic humaquept, berdebu kasar, campuran, hipertermik dengan masing-masing profil berada pada tingkat perkembangan tanah yang seragam yaitu pada tahap belum berkembang lanjut karena belum terdapat horizon diagnostik. Kata Kunci : Karakteristik, Kulisusu Utara, Tanah Inceptisol, Tanaman Cengkeh. ABSTRACT

Page 1 of 1 | Total Record : 6