cover
Contact Name
Aji Mulyana
Contact Email
ajimulyana@unsur.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
ajimulyana@unsur.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. cianjur,
Jawa barat
INDONESIA
JE (Journal of Empowerment)
ISSN : 25800620     EISSN : 25979809     DOI : -
JE (Journal of Empowerment) was formed based on the results of Suryakancana University Leaders Meeting on January 28, 2017, and was approved on April 8, 2017 in accordance with the Rector Decree Number 11 / SK / REK / UG / IV / 2017 regarding Appointment of Journal Manager of Community Service at Suryakancana University. The name of the Journal of Community Service is JE (Journal of Empowerment). JE (Journal of Empowerment), is a mean of developing science and technology in the exact and non-exact field through the publication of writing based on the results of community service (original). JE (Journal of Empowerment), is a periodic scientific journal published by Institute of Research and Community Service of Suryakancana University (LPPM UNSUR) twice a year in June and December. JE (Journal of Empowerment), has registered number ISSN 2580-0620 (print), and ISSN 2597-9809 (online). The first edition is Volume 1, Number. 1, June 2017. JE (Journal of Empowerment), has the vision to become Scientific journal with National and International standard in disseminating and developing the results of conceptual.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2023): JUNI" : 12 Documents clear
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAJAR DOSEN MELALUI PELATIHAN PENGAJARAN DENGAN BAHASA INGGRIS Reza Anggriyashati Adara; Sya’baningrum Prihhartini; Winda Hapsari; Abdul Hafid Paronda
JE (Journal of Empowerment) Vol 4, No 1 (2023): JUNI
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/je.v4i1.3093

Abstract

ABSTRAK Sebagai bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi oleh orang-orang dari penjuru dunia, bahasa Inggris menjadi salah satu bahasa asing yang layak dikuasai oleh tenaga pengajar seperti dosen. Ketika dosen mengajar dalam bahasa Inggris, mahasiswa akan terbantu untuk terbiasa dalam menggunakan bahasa Inggris. Namun, sebelum menggunakan bahasa Inggris sebagai medium instruksi, dosen perlu mengikuti pelatihan yang dapat memberikan arahan untuk mengajarkan materi dalam bahasa Inggris. Sehubungan dengan itu, kegiatan pengabdian masyarakat ini berjudul “Mengajar dalam Bahasa Inggris” dan bertujuan untuk memberikan metode pengajaran mata kuliah dalam bahasa Inggris. Kegiatan ini dilakukan di Fakultas Komunikasi Sastra dan Bahasa Universitas Islam 45 Bekasi dan diikuti oleh 25 dosen dari semua fakultas dan tiga kampus di Bekasi. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari dan dilakukan secara blended (daring dan langsung). Metode partisipatif dalam bentuk ceramah, diskusi interaktif dan microteaching digunakan dalam pelatihan ini. Mayoritas para peserta dari kegiatan ini memberikan respons positif. Pelatihan ini merupakan titik tolak bagi kegiatan-kegiatan pelatihan yang dapat memberikan manfaat kepada pengajaran terutama pengajaran dengan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.ABSTRACTAs a language which is used to communicate with people from all over the globe, English can be a foreign language that is useful to be mastered by educators such as lecturers. When lecturers teach in English, it can help students to get used to using English. However, before using English as a medium of instruction, lecturers need to attend training that can provide directions for teaching material in English. In this regard, this community service activity is entitled "Teaching in English" and aims to provide a method of teaching courses in English. This activity was conducted at the Faculty of Literature and Language Communication, Islamic University 45 Bekasi and was attended by 25 lecturers from all faculties at the Islamic University 45 Bekasi and campuses in Bekasi. This event lasted for four days and conducted in a blended approach (online and offline). Participative method through lectures, interactive discussions and micro teaching were used in this event. The majority of the participants of this event gave a positive response. This training is a milestone for similar events that can give benefits to teaching especially teaching using English as a medium of instruction.
PELATIHAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGAPLIKASIAN JARINGAN INTERNET DI SEKOLAH DASAR NEGERI 48 KOTA BENGKULU Yulia Darnita; Rozali Toyib; Patri Hanif; Feby Ayu Sahputry; Hesti Lestari; Weti Sundari
JE (Journal of Empowerment) Vol 4, No 1 (2023): JUNI
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/je.v4i1.2413

Abstract

ABSTRAK Kebijakan sekolah memperbolehkan guru-guru daring dari sekolah untuk mengurangi biaya penggunaan internet di rumah,  awalnya prasarana jaringan internet bisa men cover kebutuhan guru-guru akan tetapi karena pandemic berlangsung lama dan penggunaan aplikasi yang buat oleh pemerintah yang mengharuskan ada akses internet secara luas maka dengan sendirinya sekolah harus menambah akses internetnya di hampir semua ruangan sehingga tidak menumpuk disatu ruangan saja dan juga untuk antisipasi penyebaran varian covid 19 antar guru, disamping permasalahan dengan jaringan internet di sekolah, masih banyak guru-guru yang belum begitu terbiasa dengan penggunaan teknologi informasi khususnya guru-guru senior yang masih gaptek dengan teknologi. Metode kegiatan yang dilakukan berupa pelatihan, sosialisasi serta  praktek yang diajarkan kepada guru-guru dan proses pengabdian masyarakat ini berlangsung dengan baik terlihat dengan antusias peserta dalam mengikuti pelatihan dan kemampuan mereka bertambah dengan hasil post test dan pra test yang dilakukan dengan tingkat ketercapaian angka 82 % sampai 85 % dan kendala yang dihadapi masih minimnya kemampuan guru-guru senior dalam penguasaan teknologi untuk itu harus sering diadakan kegiatan secara berkala untuk mengupdate kemampuan mereka.ABSTRACTSchool policies allow online teachers from schools to reduce the cost of using the internet at home, initially the internet network infrastructure could cover the needs of teachers, but because the pandemic lasted a long time and the use of applications made by the government required wide internet access, then automatically schools must increase their internet access in almost all rooms so that they don't pile up in one room and also to anticipate the spread of the Covid 19 variant between teachers, besides problems with the internet network in schools, there are still many teachers who are not very familiar with the use of information technology, especially teachers senior teachers who are still clueless with technology. The method of activity carried out in the form of training, socialization and practice taught to teachers and the community service process is going well as seen by the enthusiasm of the participants in participating in the training and their abilities have increased with the results of the post test and pra test which were carried out with an achievement rate of 82%. up to 85% and the constraints faced are still the lack of ability of senior teachers in mastering technology for this reason activities must be held regularly to update their abilities.
PENYULUHAN GAME & PSIKOLOGI 2.0 KEPADA PESERTA DIDIK DAN GURU Setyo Budi; Indra Gamayanto; Sendi Novianto; Hanny Haryanto; Sasono Wibowo; Ramadhan Rakhmat Sani; Titien Suhartini Sukamto
JE (Journal of Empowerment) Vol 4, No 1 (2023): JUNI
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/je.v4i1.2851

Abstract

ABSTRAK Kata perubahan merupakan kata penting karena perubahan membutuhkan tingkat kreativitas tinggi serta implementasi bertahap. Dalam dunia game, perubahan terjadi sangat signifikan. Game yang ada sekarang dapat memberikan dampak besar terhadap pemainnya yaitu dampak positif dan negatif. Peserta Didik/Murid dan Guru harus mengetahui  dampak yang diakibatkan dari permainan game,  kemudian mengetahui solusi atau alternatif apa yang terbaik untuk mengatasi dampak tersebut. Agar pemahaman dasar tentang game ini dimiliki oleh Murid dan Guru SMA Negeri 3 Semarang, maka diperlukan penyuluhan terkait permaian game dan psikologi. Metode yang digunakan pada Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini adalah model penyuluhan. Untuk mengetahui indikator keberhasilan pada penyuluhan ini yaitu dengan membagikan kuisioner terkait dengan materi yang disampaikan. Hasil dari penyuluhan ini adalah Murid dan Guru dapat memahami dampak yang lebih jelas mengenai game, serta solusi apa saja yang perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan hal-hal yang positif dari permainan game. ABSTRACTThe word change is an important word because change requires a high level of creativity and gradual implementation. In the world of games, changes are very significant. Games that exist now can have a big impact on players, namely positive and negative impacts. Learners/Students and Teachers must know the impact caused by playing games, then know what solutions or alternatives are best to overcome these impacts. So that the students and teachers of SMA Negeri 3 Semarang have a basic understanding of this game, counseling is needed regarding game play and psychology. The method used in Community Service (PkM) is an extension model. To find out the indicators of success in this extension, namely by distributing questionnaires related to the material presented. The result of this counseling is that students and teachers can understand a clearer impact on games, as well as what solutions need to be considered to get positive things from playing games.
PENDAMPINGAN PEMBUATAN NOMOR INDUK BERUSAHA (NIB) UNTUK KESADARAN LEGALITAS USAHA Hasbu Naim Syaddad; Saptaning Ruju Paminto; Agysta Artricia Apriliani
JE (Journal of Empowerment) Vol 4, No 1 (2023): JUNI
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/je.v4i1.3400

Abstract

ABSTRAK Mayoritas mata pencarian warga  Kampung Balakang Desa Sindanglaya  yaitu sebagai pedagang atau berwirausaha yang   didukung dengan lokasi kampung   yang berdekatan dengan Pasar Rakyat Cipanas. Akan tetapi, masih banyak para pelaku UMKM di wilayah Kampung Balakang yang belum mengetahui dan memahami tentang pentingnya legalitas usaha dalam hal ini pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB), dikarenakan dari beberapa  masyarakat memiliki pemahaman bahwa  mengurus  izin dan legalitas  usaha adalah hal yang  rumit dan membutuhkan waktu yang panjang. Sedangkan Nomor Induk Berusaha (NIB) sendiri, sangat berperan penting  dalamusaha para pelaku usaha. Banyak keuntungan yang didapatkan dengan memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) salah satunya adalah kelegalitasan hukum usahanya. Penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) dapat dilakukan melalui OSS (Online Single Submission) yang dibantu oleh PLUT KUMKM Cianjur. Tujuan dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah agar pelaku UMKM di Kampung Balakang Desa Sindanglaya dapat memahami dan mengetahui cara pembuatan perizinan usaha melalui OSS (Online Single Submission) serta memiliki legalitas usaha, dalam hal ini berupa Nomor Induk Berusaha (NIB). Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah melakukan edukasi tentang tatacara pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan dilaksanakan menggunakan metode door to door dimana kegiatan ini dilaksanakan dengan mengunjungi kediaman tiap UMKM di wilayah Kampung Balakang. Desa Sindanglaya. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu terbitnya Nomor Induk Berusaha (NIB) para pelaku  UMKM  di Kampung Balakang. Desa Sindanglaya.ABSTRACTThe majority of the livelihoods of the resident of Kampung Balakang Sindanglaya Village, are as tradeers or enterpeuneur who are supported by the location of the village adjacent to Cipanas Market.However, there are still many UMKM actors in the Kampung Balakang Sindanglaya Village area who do not know and understand the importance of business legality in this case the creation of a Business Identification Number (NIB), because some people have an understanding that managing business permits and legality is a complicated matter and takes a long time. Meanwhile, the Business Identification Number (NIB) itself plays an important role in the effortsof business actors. There are many advantages to having a Business Identification Number (NIB), one of which is the legality of the business. Issuance of Business Identification Number (NIB) can be done through OSS (Online Single Submission) assisted by PLUT UMKM Cainjur. The purpose of this Community Service activity is so that UMKM actorsin Kampung Balakang Sindanglaya Village can understand and know how to make business licenses through OSS and have business legality, in this case in the form of a Business Identification Number (NIB). The method used in this community service activity is to educate about the procedures for making Business Identification Number (NIB) and it is carried out using the door to door method where this activity is carried out by visiting the residence of each UMKM in the Sutorejo Hamlet area. The result of this community service activity is the issuance of a Business Identification Number (NIB) for UMKM actors in Kampung Balakang Sindanglaya Village. 
PENINGKATAN KUALITAS KELOMPOK SADAR WISATA MELALUI PEMBINAAN PELAYANAN PRIMA Gilang Ramadhan; Moch. Agus Syadad Saefullah; Ridwan Iskandar
JE (Journal of Empowerment) Vol 4, No 1 (2023): JUNI
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/je.v4i1.3517

Abstract

ABSTRAK Potensi desa dapat digali dan dikembangkan melalui kemampuan Pokdarwis, sehingga keberadaan Pokdarwis perlu berkualitas agar dapat menjalankan fungsi dan perannya secara maksimal dengan harapan tujuan pariwisata dapat tercapai. Pokdarwis yang berkualitas adalah Pokdarwis yang memiliki Sumber Daya Manusia yang mumpuni dan berkompeten dalam bidang manajemen dan kepariwisataan. Peningkatan kualitas Pokdarwis dapat diupayakan melalui pembinaan anggota Pokdarwis. Pelayanan Prima merupakan aspek yang diperlukan agar wisatawan dapat merasa puas dan berkelanjutan untuk mengunjungi objek wisata. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pembinaan pelayanan prima guna meningkatkan kompetensi anggota Pokdarwis Desa Neglasari. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini terdiri dari lima tahapan diantaranya, tahap survey lokasi dan observasi, tahap perizinan, tahap pengembangan materi, tahap kegiatan pembinaan dan tahap evaluasi kegiatan. Dari hasil kegiatan ini didapatkan hasil 88% anggota Pokdarwis merasa puas pada kegiatan pembinaan ini , sebesar 88% peserta pelatihan memahami konsep pelayanan prima pada objek wisata dan 100% peserta memahami mengenai standar operasional prosedur pelayanan prima pada objek wisata. ABSTRACTVillage potential can be explored and developed through Pokdarwis capabilities, so that the presence of Pokdarwis needs to be of high quality so that it can carry out its functions and roles to the fullest in the hope that tourism goals can be achieved. Quality Pokdarwis are Pokdarwis who have qualified and competent Human Resources in the field of management and tourism. Increasing the quality of Pokdarwis can be pursued through coaching. Excellent service is a necessary aspect so that tourists can feel satisfied and sustainable to visit tourist attractions. The purpose of this activity is to provide excellent service development in order to improve the competence of Neglasari Village Pokdarwis members. The method used in this activity consists of five steps including, the location survey and observation, the licensing, the material development, the coaching activity and the activity evaluation. From the results of this activity, it was found that 88% of Pokdarwis members were satisfied with this coaching activity, 88% of the training participants understood the concept of excellent service at tourist objects and 100% of participants understood the standard operating procedures for excellent service at tourist objects. 
PENGENALAN TEKNIK LATIHAN NAFAS, SUARA, DAN RASA UNTUK PEMBELAJARAN DRAMA BAGI GURU SE-KABUPATEN KUNINGAN Aan Anjasmara; Tifani Kautsar; Andriyana Andriyana
JE (Journal of Empowerment) Vol 4, No 1 (2023): JUNI
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/je.v4i1.3261

Abstract

ABSTRAK Pengajaran sastra pada materi drama sangat dibutuhkan guru untuk mengasah kreatifitas dan kemampuan berfikir kritis dalam sebuah pementasan drama. Drama sebagai karya sastra dan karya pentas merupakan dua hal yang penting untuk diajarkan disekolah. Pengabdian tentang pengajaran drama bagi guru diperlukan untuk membangun konstruksi pemahaman yang ajek tentang permainan drama. Tekik dasar bermain drama sebagai aktor memiliki latihan dasar yang harus dikuasai mulai dari olah raga, nafas/suara, dan olah sukma yang diajarkan kepada guru untuk dipraktikkan kepada siswa. Pengabdian dilaksanakan dengan metode PRA (Participatory Rural Appraisal) yang melibatkan semua orang dan semua partisipan ikut aktif dalam proses pengabdian. Proses pengabdian melakukan praktik langsung terhadap materi yang diberikan dan melakukan evaluasi bersama. Dari proses yang dilakukan memunculkan hasil yang positif dari respon guru dan bukti ikut serta mereka dalam setiap kegiatan yang dilakukan bersama pemateri dan partisipan. Keberhasilan program ini dapat diukur dari animo mereka yang hadir dari banyak sekolah di Kabupaten Kuningan. Hasil evaluasi menghasilkan materi keaktoran dan make up diperlukan untuk pembelajaran drama di sekolah.ABSTRACTTeaching literature on drama material is needed by teachers to hone creativity and critical thinking skills in a drama performance. Drama as a literary work and a performance work are two important things to be taught in schools. Dedication to teaching drama for teachers is needed to build a construct of a firm understanding of drama play. The basic techniques of playing drama as an actor have basic exercises that must be mastered starting from sports, breath/sound, and spiritual sports that are taught to teachers to practice to students. Community service is carried out using  the PRA (Participatory Rural Appraisal) method which involves everyone and all participants actively participate in the service process. The midwifery process conducts direct practice on the material provided and conducts joint evaluations. From the process carried out, positive results emerged from the teacher's response and evidence of their participation in every activity carried out with speakers and participants. The success of this program can be measured from the interest of those who attended from many schools in Kuningan Regency. The results of the evaluation produce acting and makeup materials needed for drama learning at school.
FOCUS GRUP DISCUSSION PEMBANGUNAN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK PANAS BUMI DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN MASYARAKAT Asep Saepul Alam; Nurjaya Nurjaya; Rahmat Taufiq Dwi Jatmika; Fauzan Zikri; Hanisa Sismaya Lestari
JE (Journal of Empowerment) Vol 4, No 1 (2023): JUNI
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/je.v4i1.3450

Abstract

ABSTRAK Isu Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik Panas Bumi (PLTP) di Cianjur sangat ramai diperbincangkan masyarakat Cianjur. Tujuan dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) untuk menemukan kebutuhan-kebutuhan masyarakat dari segi kondisi sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat. Metode pelaksanaan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan Teknik observasi dan wawancara, dimana melibatkan dosen dari Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana, para perangkat desa beserta dengan masyarakat desa dan stakeholder mitra PT. Daya Mas Geopatra Pangrango. Hasil dari proses FGD ramainya penolakan yang terjadi dalam isu pembangunan PLTP di Cianjur disebabkan karena biaya penggantian atas pembebasan lahan untuk pelebaran jalan di Desa Cipendawa belum mencapai titik temu, belum adanya sosialisasi ke masyarakat langsung baik dari pihak pemerintah pusat kabupaten dan kecamatan maupun dari pihak perusahaan/ investor sehingga menimbulkan isu yang bertebaran yang dimanfaatkan sekelompok orang, kekhawatiran para petani penggarap yang menggarap dilahan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango serta kegiatan usaha lainnya yang akan hilang seiring dengan isu pembangunan tersebut serta kekhawatiran akan dampak lingkungan bagi proke tersebut.  ABSTRACTThe development of the Geothermal Power Plant (PLTP) in Cianjur is widely discussed among the local community. The purpose of conducting a Focus Group Discussion is to identify the needs of the community in terms of their social, economic, and cultural conditions. The implementation method involves quantitative descriptive analysis using observation and interview techniques, which involve lecturers from Adapt Science Suryakancana University, village officials, the local community, and stakeholders from PT. Daya Mas Geopatra Pangrango. The results of the FGD process indicate a significant rejection of the PLTP development in Cianjur due to the unresolved issue of land compensation for road widening in Cipendawa Village. Additionally, there has been a lack of direct communication and public awareness efforts from both the central government, district, and sub-district level, as well as from the company/investor, resulting in widespread concerns exploited by certain individuals. These concerns include the worries of farmers who cultivate land in the Gunung Gede Pangrango National Park and the potential loss of other business activities due to the development issue. There are also concerns regarding the environmental impact of the project.
PEMANFAATAN DAUN KELOR SEBAGAI MASKER ORGANIK WAJAH PADA PROGRAM SEKOLAH ADIWIYATA Nafa Chatussachuriyah; Muasomah Muasomah; Dzulkifli M. Mooduto
JE (Journal of Empowerment) Vol 4, No 1 (2023): JUNI
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/je.v4i1.3373

Abstract

ABSTRAKKeanekaragaman tumbuhan yang ada di Indonesia memiliki manfaatnya masing-masing, seperti halnya tanaman kelor. Akan tetapi, tanaman dengan sejuta manfaat ini jarang diketahui kegunaannya. Pada era sekarang, daun kelor dapat dimanfaatkan sebagai masker organik karena terdapat kandungan zat antioksidan yang baik untuk kulit wajah. Dengan seiring berkembangnya zaman masker daun kelor banyak diminati oleh kaum milenial dengan harga ekonomis namun memiliki manfaat yang cukup baik untuk kulit wajah. Hal ini yang menjadi latar belakang dilakukannya pengabdian pada Sekolah Adiwiyata SMP N 1 Tirto, Pekalongan. Metode workshop dilakukan agar tujuan pengabdian ini lebih terfokus. Hasil yang dicapai dari workshop ini adalah peningkatan manfaat daun kelor sebagai masker organik yang dapat digunakan pada wajah sekaligus juga peningkatan nilai ekonomis daun kelor menjadi sebuah produk. ABSTRACTThe diversity of plants in Indonesia has its own benefits, such as the Moringa plant. However, this plant with a million benefits is rarely known for its uses. In the current era, Moringa leaves can be used as organic masks because they contain antioxidants which are good for facial skin. With the development of the era, Moringa leaf masks are in great demand by millennials at an economical price but have quite good benefits for facial skin. This is the background for the dedication to the Adiwiyata School, SMP N 1 Tirto, Pekalongan. The workshop method is carried out so that the purpose of this service is more focused. The results achieved from this workshop are increasing the benefits of moringa leaves as organic masks that can be used on the face as well as increasing the economic value of moringa leaves into a product.
Penyuluhan Peningkatan Literasi , Numerasi dan Adaptasi Teknologi di Daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal) di SMPN SATU ATAP 1 Langkaplancar Kab. Pangandaran Sutono Bin Tambak; Ai Musrifah; Dhyla Permata Sari; Widia Fatimah; Jidan Kamilah; Bunga Padilla Permata; Syfa Kaila Damayanti
JE (Journal of Empowerment) Vol 4, No 1 (2023): JUNI
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/je.v4i1.3433

Abstract

ABSTRAK Kegiatan pengabdian pada masyarakat merupakan salah satu bentuk implemntasi dari tri darma perguruan tinggi. Sekolah daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal) perlu diperhatikan didalam proses pembelajarannya dan menjadi tanggung jawab kita semua, sehingga pemerintah memberikan sarana kepada perguruan tinggi untuk ikut serta memberikan perhatian kepada sekolah yang berada di 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal). Kegiatan Kampus mengajar Angkatan ke 3 yang merupkan program dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset Dan Teknologi, dengan mengankat tema Penyuluhan Peningkatan Literasi, Numerasi dan Adaptasi Teknologi di Daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal) di SMPN Satu Atap 1 Langkaplancar Kabupaten Pangandaran. Kegiatan yang dilakukan pada pengabdian ini adalah berikan pembekalan kepada para siswa dalam adaptasi pembelajaran tatap muka pasca covid-19 dengan penguatan literas dan numerasi serta adaptasi teknologi, kegiatan pegabdian ini bekerjasama dengan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang masuk pada program KM3. Metode pelaksanaan pengabdian pada masyarakat ini dilakukan dengan team-based project yaitu dengan membuat perencanaan proyek dan produk sebagai luaran program, sehingga bisa memberi manfaat pada siswa dalam peningkatan pola belajar, jiwa kemempinanm soft skill, dan karakter dalam berinovasi. Dan dari kegiantan ini dapat dilihat pengingakatan kualitas literasi , numerasi dan adaptasi teknolgi dengan rata-rata meningkat 90%.ABSTRACTCommunity service activities are a form of implementation of the tri dharma of higher education. 3T regional schools (Leading, Remote and Disadvantaged) need to be considered in the learning process and are the responsibility of all of us, so that the government provides facilities for universities to participate and pay attention to schools that are in 3T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal). Campus activities teach Batch 3 which is a program from Kemenristekdikti, with the theme of Counseling on Increasing Literacy, Numeracy and Technology Adaptation in 3T Regions (Terdepan, Terpencil, Tertinggal) at SMPN ONE ATAP 1 Langkaplancar, Pangandaran Regency. The activity carried out in this service is to provide provision to students in the adaptation of face-to-face learning after Covid-19 by strengthening literacy and numeracy as well as technology adaptation. This service activity works in collaboration with students from various tertiary institutions who are enrolled in the KM3 program. The method of implementing community service is carried out using a team-based project, namely by planning projects and products as program outputs, so that they can benefit students in improving learning patterns, leadership skills, soft skills, and character in innovation. And from this activity you can see an increase in the quality of literacy, numeracy and technology adaptation with an average increase of 90%.
PENGENALAN TATA RIAS (MAKE UP) DALAM PEMBELAJARAN DRAMA BAGI SISWA SMA KABUPATEN KUNINGAN Arip Hidayat; Tifani Kautsar; Andriyana Andriyana
JE (Journal of Empowerment) Vol 4, No 1 (2023): JUNI
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/je.v4i1.3262

Abstract

ABSTRAK Teater sebagai karya pentas merupakan sebuah kemampuan siswa dalam meningkatkan kreativitas. Siswa yang memiliki kemampuan dalam tata rias dapat ikut andil dalam proses pengembangan kreativitasnya dalam teater. Sebagai pendukung pementasan maka penting dan sangat diperlukan pengenalan sejak dini di tingkat SMA. Dengan Metode PRA (Participatory Rural Appraisal) tater dapat dikenalkan lebih dalam melalui pengenalan tarias berupa riasan karakter, riasan pangung, riasan korektif, dan riasan kreatif yang menghasilkan responden yang memiliki pengetahuan baru tentang tata rias. Pada prosesn pelaksanaan siswa sangat antusias dan guru ikut menyimak kegiatan sehinga pembelajaran teater menjadi lebih menyenangkan. ABSTRACTTheater as a stage work is an ability of students to increase creativity. Students who have the ability in make-up can take part in the process of developing their creativity in theater. As a supporter of staging, it is important and indispensable early introduction at the high school level. With  the PRA (Participatory Rural Appraisal) method, tater can be introduced more deeply through the introduction of dance in the form of character makeup, panggung makeup, corrective makeup, and creative makeup that produces respondents who have new knowledge about makeup. In the implementation process, students were very enthusiastic and the teacher participated in listening to the activity so that theater learning became more fun.

Page 1 of 2 | Total Record : 12