Claim Missing Document
Check
Articles

Parenting Systems untuk Pusat Pertanggungjawaban Akuntansi : Ide Untuk Mengembangkan Hubungan Berbasis Solusi Antara Bawahan Dan Pimpinan Perusahaan Mardjono, Enny Susilowati; Gamayanto, Indra Gamayanto
MEDIA EKONOMI & TEKNOLOGI INFORMASI Vol 21, No 2 (2013): MEDIA Ekonomi & Teknologi Informasi
Publisher : MEDIA EKONOMI & TEKNOLOGI INFORMASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu hal penting dalam  evolusi akuntansi keperilakuan, dimana memungkinkan manajemen untuk mengendalikan biaya dan efisiensi melalui pembebanan langsung tanggung jawab untuk  biaya kepada orang-orang yang melaksanakan berbagai tugas, dengan melibatkan elemen manusia kedalam kerangka akuntansi. Pertumbuhan teknologi informasi dan globalisasi berkembang dengan sangat pesat dan hal ini tidak dapat dicegah karena hal ini dapat memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap manusia, di satu sisi pendidikan, ketrampilan, pengetahuan, komunikasi, merupakan salah satu hal penting untuk dapat mengembangkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi tinggi tidak hanya berfokus kepada pengembangan ilmu pengetahuan, Manajemen berdasarkan tujuan (MBO) akan menghasilkan anggaran, biaya standar, tujuan organisasi, dan rencana praktis untuk mencapai tujuan yang disetujui bersama. Hal merupakan senjata terhebat yang jika dikembangkan dengan benar maka akan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki karakter dan kepribadian yang benar sehingga banyak hal yang dapat diciptakan untuk kebaikan manusia, sehingga sejarah dapat diukir dengan baik dan generasi berikutnya dapat mempelajarinya untuk mengembangkannya lebih lanjut. Dalam perkembangan globalisasi dan teknologi informasi, Perusahaan harus dapat bersikap fleksibel dengan benar dengan menciptakan sebuah sistem guna membangun karakter dan kepribadian yang diperlukan baik kepada Karyawan dan Pimpinan, karena Pimpinan adalah merupakan barisan depan daripada Perusahaan dan karyawan sebagai serdadu muda yang perlu dibina agar dapat meneruskan apa yang telah ada dan mengembangkannya sesuai dengan tujuan bersama sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh masih-masing individu, dengan kata lain terjadi peningkatkan kreativitas yang signifikan untuk kemajuan Negara dan Bangsa. Akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu kajian dalam akuntansi yang lebih memfokuskan diri pada aspek-aspek tanggung jawab dari satu atau lebih anggota organisasi atas suatu pekerjaan, bagian atau segmen tertentu. Aspek keperilakuan mempunyai peran penting dalam implementasi akuntasi pertanggungjawaban karena  seperti kita ketahui bahwa kinerja  divisi, kelompok,individu, dapat dijelaskan dari laporan-laporan yang diungkapkan dalam akuntansi pertanggungjawaban. Perilaku menyimpang dari yang diharapkan, rendahnya motivasi. Dan tidak layaknya para manajer pusat pertanggungjawaban adalah contoh-contoh dari dampak yang dihasilkan akibat gagalnya pusat pertanggungjawaban. Untuk itu perlu strategi dengan memperhitungkan aspek keperilakuan dengan upaya Parenting Systems Akuntansi Pertanggungjawaban versi 1.0 merupakan salah satu ide, masukan untuk perusahaan dan managemen organisasi, dimana sistem ini akan dapat membantu perusahaan untuk dapat mengurangi permasalahan-permasalah yang pada umumnya sering terjadi bahkan akan dapat dihasilkannya zero complain dari kedua belah pihak jika penerapan Parenting Systems Akuntansi Pertanggungjawaban versi 1.0 ini dapat diimplementasikan secara konsisten.
Parenting Systems untuk Pusat Pertanggungjawaban Akuntansi : Ide Untuk Mengembangkan Hubungan Berbasis Solusi Antara Bawahan Dan Pimpinan Perusahaan Mardjono, Enny Susilowati; Gamayanto, Indra Gamayanto
JURNAL PENELITIAN EKONOMI DAN BISNIS Vol 21, No 2 (2013): MEDIA Ekonomi & Teknologi Informasi
Publisher : JURNAL PENELITIAN EKONOMI DAN BISNIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu hal penting dalam  evolusi akuntansi keperilakuan, dimana memungkinkan manajemen untuk mengendalikan biaya dan efisiensi melalui pembebanan langsung tanggung jawab untuk  biaya kepada orang-orang yang melaksanakan berbagai tugas, dengan melibatkan elemen manusia kedalam kerangka akuntansi. Pertumbuhan teknologi informasi dan globalisasi berkembang dengan sangat pesat dan hal ini tidak dapat dicegah karena hal ini dapat memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap manusia, di satu sisi pendidikan, ketrampilan, pengetahuan, komunikasi, merupakan salah satu hal penting untuk dapat mengembangkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi tinggi tidak hanya berfokus kepada pengembangan ilmu pengetahuan, Manajemen berdasarkan tujuan (MBO) akan menghasilkan anggaran, biaya standar, tujuan organisasi, dan rencana praktis untuk mencapai tujuan yang disetujui bersama. Hal merupakan senjata terhebat yang jika dikembangkan dengan benar maka akan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki karakter dan kepribadian yang benar sehingga banyak hal yang dapat diciptakan untuk kebaikan manusia, sehingga sejarah dapat diukir dengan baik dan generasi berikutnya dapat mempelajarinya untuk mengembangkannya lebih lanjut. Dalam perkembangan globalisasi dan teknologi informasi, Perusahaan harus dapat bersikap fleksibel dengan benar dengan menciptakan sebuah sistem guna membangun karakter dan kepribadian yang diperlukan baik kepada Karyawan dan Pimpinan, karena Pimpinan adalah merupakan barisan depan daripada Perusahaan dan karyawan sebagai serdadu muda yang perlu dibina agar dapat meneruskan apa yang telah ada dan mengembangkannya sesuai dengan tujuan bersama sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh masih-masing individu, dengan kata lain terjadi peningkatkan kreativitas yang signifikan untuk kemajuan Negara dan Bangsa. Akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu kajian dalam akuntansi yang lebih memfokuskan diri pada aspek-aspek tanggung jawab dari satu atau lebih anggota organisasi atas suatu pekerjaan, bagian atau segmen tertentu. Aspek keperilakuan mempunyai peran penting dalam implementasi akuntasi pertanggungjawaban karena  seperti kita ketahui bahwa kinerja  divisi, kelompok,individu, dapat dijelaskan dari laporan-laporan yang diungkapkan dalam akuntansi pertanggungjawaban. Perilaku menyimpang dari yang diharapkan, rendahnya motivasi. Dan tidak layaknya para manajer pusat pertanggungjawaban adalah contoh-contoh dari dampak yang dihasilkan akibat gagalnya pusat pertanggungjawaban. Untuk itu perlu strategi dengan memperhitungkan aspek keperilakuan dengan upaya Parenting Systems Akuntansi Pertanggungjawaban versi 1.0 merupakan salah satu ide, masukan untuk perusahaan dan managemen organisasi, dimana sistem ini akan dapat membantu perusahaan untuk dapat mengurangi permasalahan-permasalah yang pada umumnya sering terjadi bahkan akan dapat dihasilkannya zero complain dari kedua belah pihak jika penerapan Parenting Systems Akuntansi Pertanggungjawaban versi 1.0 ini dapat diimplementasikan secara konsisten.
Parenting Systems untuk Pusat Pertanggungjawaban Akuntansi : Ide Untuk Mengembangkan Hubungan Berbasis Solusi Antara Bawahan Dan Pimpinan Perusahaan Mardjono, Enny Susilowati; Gamayanto, Indra
JURNAL PENELITIAN EKONOMI DAN BISNIS Vol 1, No 1 (2013): Media Ekonomi dan Teknologi Informasi
Publisher : Universitas Dian Nuswantoro Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Akuntansi Pertanggungjawaban adalah suatu hal penting dalam evolusi akuntansi keperilakuan yang memungkinkan manajemen untuk mengendalikan biaya dan efisiensi melalui pembebanan langsung tanggung jawab kepada orang-orang yang melaksanakan berbagai tugas, dengan melibatkan elemen manusia kedalam akuntansi. Manajemen berdasarkan tujuan (MBO) akan menghasilkan anggaran, biaya standar, tujuan organisasi, dan rencana praktis untuk mencapai tujuan yang disetujui bersama. Parenting System Akuntansi Pertanggungjawaban versi 1.0 memberikan framework yang dimulai dari pengangaran pusat pertanggungjawaban yang dikendalikan dalam wadah dalam bentuk social media tempat dimana manajer divisi dan administrator sebagai admin menampung semua informasi usulan anggaran dari bawahan, permasalahan yang ada,informasi akuntansi yang terkumpul, standar dan kebijakan yang diterapkan, kemudian berlanjut ke identifikasi pengembangan emosional atau EQ dengan 7 habits dimana ada peran Parenting System Versi 1.0 yang merupakan wadah sebagai bentuk sistem yang memberikan solusi bersama antar manajer divisi dan bawahan dengan mengedepankan MBO untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu meningkatkan profitabilitas. Aspek keperilakuan dalam penelitian ini mempunyai peran penting dalam implementasi akuntasi pertanggungjawaban karena kinerja  divisi, kelompok,individu, dapat dijelaskan dari laporan-laporan yang diungkapkan dalam akuntansi pertanggungjawaban. Parenting Systems Akuntansi Pertanggungjawaban versi 1.0 merupakan salah satu strategi, sistem untuk perusahaan dan managemen organisasi, dimana sistem ini akan dapat membantu perusahaan untuk dapat mengurangi  permasalahan yang sering  terjadi misalnya perilaku menyimpang dalam proses penganggaran dan rendahnya motivasi karyawan sehingga dihasilkannya zero complain dari kedua belah pihak jika penerapan Parenting Systems Akuntansi Pertanggungjawaban versi 1.0 ini dapat diimplementasikan secara konsisten.
PENGEMBANGAN MENTORING MANAGEMENT DALAM MENGHASILKAN HIGH QUALITY HUMAN RESOURCE DI TINGKAT UNIVERSITAS DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP KIYOSAKI DAN BLANCHARD ABCD TRUST METHODS-HSOVA Gamayanto, Indra
Jurnal Manajemen Vol 13, No 2 (2016): Jurnal Manajemen
Publisher : Jurnal Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.171 KB)

Abstract

Persaingan di era globalisasi ini sangat tinggi, dimana dibutuhkan sebuah konsep yang dapat membantu dalam menentukan dan mengarahkan agar seseorang dapat memilih dan menempatkan dirinya pada posisi dan waktu yang tepat. Konsep Kiyosaki sudah dikenal oleh masyarakat secara umum. Konsep ini dapat diterapkan ke tingkat universitas, dalam arti, walaupun universitas telah memiliki program tersendiri dalam membantu mahasiswanya setelah lulus, konsep kiyosaki akan mampu mengarahkan mahasiswa untuk menentukan posisi yang lebih akurat. Inilah salah satu alasan mengapa metode ini perlu diadopsi ke dalam program yang telah ada. Di sisi lain, konsep yang dibuat untuk dapat mengetahui kelemahan dan kekuatan serta tingkat kepercayaan yang perlu dimiliki. Dari Jurnal ini akan diketahui posisi yang tepat, terutama pada level kepercayaan yang perlu dimiliki dan akan dihasilkannya karakteristik yang siap dalam menghadapi globalisasi. Mengacu pada penelitian yang dikemukakan Karolina Ilieska (2013) mengatakan, “Penelitian mengenai perilaku pelanggan, dimana pelanggan merupakan faktor utama dalam strategi dan bauran pemarasaran sehingga dengan ini akan dihasilkan kepusaan pelanggan dengan kualitas tinggi.” Metode Ken Blancard dan ABCD Trust merupakan metode yang tepat dalam menghadapi globalisasi. Dari metode ini akan dihasilkan sebuah konsep mentoring yang tepat sasaran sehingga akan dihasilkan sumber daya manusia yang handal.Kata kunci: Robert T.Kiyosaki, Sumber Daya Manusia, Universitas, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Mentoring
The Development of Innovative CRM E-Commerce: The Case of Blibli.Com Gamayanto, Indra; Christian, Henry
Binus Business Review Vol 9, No 1 (2018): Binus Business Review
Publisher : Bina Nusantara University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21512/bbr.v9i1.4100

Abstract

This research discussed how e-commerce companies improve its competitiveness in the retail industry in Indonesia through innovative CRM. Blibli.com is one of the largest e-commerce companies in Indonesia that provides customers with innovative services to enhance its competitiveness with other e-commerce companies. This research also aimed to explore the strategies carried out by Blibli.com in developing its CRM. It used the 7s stages of McKinsey analytical methodology. The 7s stages of McKinsey was the excellent method of analyzing a company, regarding hard skills (Strategy, Structure, and System) and soft skills (Skill, Staff, and Style). This research finds that Blibli.com is an innovative CRM e-commerce. The analysis confirms that Blibli.com employs good strategies, structure, and system that lead to a competitive company. The company also provides training for its staffs, manages the staff and style properly. As a result, Blibli.com can widen its market, compete effectively with other e-commerce companies, and create a new market to gain big profits in the future.
Culture Intelligence [CI3] Framework: How To Develop Positive Culture Inside Social Media Gamayanto, Indra; Christian, Henry; Wibowo, Sasono; Sukamto, Titien S
Indonesian Journal of Information Systems Vol 1, No 1 (2018): Agustus 2018
Publisher : Program Studi Sistem Informasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.152 KB) | DOI: 10.24002/ijis.v1i1.1593

Abstract

Social media is one of the most important technologies at this moment. With the presence of social media, a significant change in communication occurs. Changes that arise can have two effects: positive and negative effects. Moreover, problems arise when social media is used unwise and to do negative tendencies. It creates a non-conducive environment. Therefore, a positive culture in social media must be developed and created. In developing a positive culture on social media, there are many challenges, such as different cultures in each country and even habits that have a high level of complexity, but it can be overcome by providing solutions on creating a positive culture on social media. This journal is a development of the journal: Development and Implementation of Wise Netizen (E-Comment) in Indonesia. Data collection method is by conducting surveys and interviews. The method used is Johari Window. This method produces four classifications of netizen: open netizen; blind netizen; hidden netizen and unknown netizen, where this classification can be used to find out what types of netizen are on social media. Furthermore, the results of this journal are a framework for creating a positive culture and developing netizen positively on social media called Culture Intelligence (CI3).
Developing “Leadership Intelligence (CI2) Framework” Inside Social Media to Develop An Ethical Leader using the Johari Window Method Gamayanto, Indra; Christian, Henry; Wibowo, Sasono; Setiadi, De Rosal Ignatius Moses; Purnamasari, Devi; sukamto, Titien S
Indonesian Journal of Information Systems Vol 1, No 2 (2019): Februari 2019
Publisher : Program Studi Sistem Informasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4342.444 KB) | DOI: 10.24002/ijis.v1i2.1948

Abstract

At this time, leadership and social media are two things that cannot be separated. Social media becomes an information technology media for leaders to be able to communicate about their vision and purpose. Therefore, leaders must be able to use social media effectively in order to influence the community with what they think. There are three problems caused by leaders in social media which are classified into three types such as narcissistic, compulsive and paranoid. These three things become big problems in leadership on social media and therefore, we need the formula to solve the problems. The Johari Window method is a method that has four perspectives in developing four leadership classifications such as open leaders, blind leaders, hidden leadership, and unknown leaders. If these three types and four classifications are put together, a framework will be produced called "Leadership Intelligence (CI2) Framework", the next one will produce a formula S = W.L2, where this formula will produce wise leaders on social media. This journal is the development of the journal Developing "Framework Intelligence (CI3)" Inside Social Media Using Johari Window Methods and The Development and Implementation of Wise Netizen (E-Comment) In Indonesia. As a result, this journal will give an answer and solve the problem of an ethical leader on social media and how to decrease a hoax that can affect the leader on social media. This research will continue until it produces a CI1 formula that will combine culture and leadership into a social media formula in generating positive communication, creating a positive culture and making a big impact on society.
Analysis of Wollongong City Council using 7s’s of Galliers and Sutherland Methods Gamayanto, Indra
ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications Vol 8, No 4 (2017): ComTech
Publisher : Bina Nusantara University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21512/comtech.v8i4.4022

Abstract

The research analyzed website of Wollongong City Council (WCC) and all the plans done by the WCC. It also showed details an Information Systems (IS) strategic plan for WCC. Although the WCC already had an integrated system, there were several key issues. The framework used to devise IS plan was seven stages (7S) of Gallier and Sutherland (G&S). The approach assisted WCC in locating the current stage of its Information Technology (IT) maturity. From the analysis undertaken, it finds that IT currently is within stages 4 and stage 5 in seven stages. The final result will be the framework of the design as recommendations to the WCC.
PENGEMBANGAN MENTORING MANAGEMENT DALAM MENGHASILKAN HIGH QUALITY HUMAN RESOURCE DI TINGKAT UNIVERSITAS DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP KIYOSAKI DAN BLANCHARD ABCD TRUST METHODS-HSOVA Gamayanto, Indra
Jurnal Manajemen Vol 13 No 2 (2016): Jurnal Manajemen
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.171 KB)

Abstract

Persaingan di era globalisasi ini sangat tinggi, dimana dibutuhkan sebuah konsep yang dapatmembantu dalam menentukan dan mengarahkan agar seseorang dapat memilih danmenempatkan dirinya pada posisi dan waktu yang tepat. Konsep Kiyosaki sudah dikenal olehmasyarakat secara umum. Konsep ini dapat diterapkan ke tingkat universitas, dalam arti,walaupun universitas telah memiliki program tersendiri dalam membantu mahasiswanyasetelah lulus, konsep kiyosaki akan mampu mengarahkan mahasiswa untuk menentukan posisiyang lebih akurat. Inilah salah satu alasan mengapa metode ini perlu diadopsi ke dalamprogram yang telah ada. Di sisi lain, konsep yang dibuat untuk dapat mengetahui kelemahandan kekuatan serta tingkat kepercayaan yang perlu dimiliki. Dari Jurnal ini akan diketahuiposisi yang tepat, terutama pada level kepercayaan yang perlu dimiliki dan akan dihasilkannyakarakteristik yang siap dalam menghadapi globalisasi. Mengacu pada penelitian yangdikemukakan Karolina Ilieska (2013) mengatakan, “Penelitian mengenai perilaku pelanggan,dimana pelanggan merupakan faktor utama dalam strategi dan bauran pemarasaran sehinggadengan ini akan dihasilkan kepusaan pelanggan dengan kualitas tinggi.” Metode Ken Blancarddan ABCD Trust merupakan metode yang tepat dalam menghadapi globalisasi. Dari metodeini akan dihasilkan sebuah konsep mentoring yang tepat sasaran sehingga akan dihasilkansumber daya manusia yang handal.
Benthix VR: A Virtual Reality Simulation Application to Preserve Traditional Benthik Game Setiawan, Abas; Nugraha, Alvin Satria; Haryanto, Hanny; Gamayanto, Indra
ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications Vol 8, No 4 (2017): ComTech
Publisher : Bina Nusantara University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21512/comtech.v8i4.4036

Abstract

This research aimed to preserve Benthik traditional game using Benthix VR. Benthix VR used the Virtual Reality Interface Design (VRID) development model. The development phase of the VRID model started from High Level to Low-Level phase. The High-Level Design (HLD) phase consisted of identifying data elements and multiple objects, and modeling component objects. The output from the HLD phase would be input to the Low-Level Design (LLD) phase. The LLD phase was a phase of repetition and fine-tunes from the modeling of several component objects thoroughly. Testing of Benthix VR was conducted on 34 respondents with five assessment aspects. Those were enjoyment, realism, interactivity, usability, and impact. The average result of the questionnaire assessment of all aspects is 3,18824. These results indicate that users feel that Benthix VR is comfortable, realistic, interactive, and fascinating. Moreover, they are also interested in playing Benthik in the real world after using the application.