cover
Contact Name
suhartini
Contact Email
tiensahmad1@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
direktorat@poltekkesbanten.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota serang,
Banten
INDONESIA
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan)
ISSN : 23561718     EISSN : 26852195     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal ini menggambarkan Media informasi kesehatan scopenya meliputi; keperawatan, kebidanan, analis kesehatan.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 3 No 2 (2016): November" : 10 Documents clear
PENDAMPINGAN IBU HAMIL TRIMESTER III MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PRAKTIK PEMBERIAN ASI DI TANGERANG Erna Mesra
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 3 No 2 (2016): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.388 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v3i2.97

Abstract

Air Susu Ibu adalah makanan terbaik bagi bayi. ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan pada bayi berumur 0-6 bulan. Menyusui sejak dini mempunyai dampak yang positif bagi ibu maupun bayinya. Manfaat memberikan ASI bagi ibu menjalin kasih sayang dan mengurangi perdarahan pasca melahirkan, mempercepat pemulihan ibu, menunda kehamilan, mengurangi risiko terkena kanker payudara, dan merupakan kebahagiaan bagi ibu (Depkes RI, 2011). Teknik menyusui cara memberikan ASI pada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar. Praktik menyusui dilakukan dalam suasana yang santai bagi ibu dan bayi. Tujuan untuk mengetahui pengaruh pendampingan ibu hamil trimester III terhadap kemampuan praktik pemberian ASI Jenis penelitian Quasi Eksperimen dengan rancangan Statistik Group Comparison pre dan post-test. Hasil Ada Perbedaan signifikan pengetahuan ASI sebelum dan sesudah pendampingan pada kelompok intervensi didapatkan mean 16,89 dan t test 13,116 dan p value 0.000. Perbedaan keterampilam praktik pemberian ASI secara signifikan sebelum dan sesudah pendampingan mean 12,00 dan t test 3,851, p value 0,000 ada perbedaan signifikan kemampuan praktik pada kelompok intervensi Saran: bidan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui penyuluhan tentang persiapan menyusui sejak usia hamil trimester III untuk menyusui bayi dan dipastikan memberikan ASI Ekslusif pada bayi sampai umur 2 tahun
STUDI KUALITATIF TENTANG AKTIFITAS (OLAH RAGA) PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TYPE II DI PUSKESMAS PERIUK JAYA KOTA TANGERANG Wasludin Wasludin
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 3 No 2 (2016): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.101 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v3i2.99

Abstract

Berdasarkan informasi dari pihak puskesmas Periuk Jaya, dari 49 orang penderita DM yang berobat ke Puskesmas Periuk Jaya, kurang dari 45% dari penderita yang melakukan olahraga sesuai dengan anjuran kesehatan dalam rangka membantu mengontrol kadar gula darah padahal mereka sudah mendapat penjelasan tentang aktifitas (olah raga) yang baik bagi penderita diabetes melitus. Beberapa orang dari mereka mengaku alasan tidak melakukan olah raga tersebut karena tidak memahami, kesibukan, dan beberapa alasan lain yang belum diketahui, (Dinkes Kota Tangerang, 2014) Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui fokus group diskusi (FGD) pada populasi (informan) yaitu penderita diabates mellitus type II yang berobat ke Puskesmas Periuk Jaya Kota Tangerang sebanyak tujuh (tujuh) orang. Analisis dilakukan dengan merangkum pendapat responden tentang aktifitas (olah raga) yang tepat dan benar bagi penderita diabetes melitus type II. Berdasarkan hasil diskusi dengan informan, terdapat 3 orang informan yang sudah melakukan olahraga berupa pus up, site up, jalan-jalan, lari-lari kecil selama 30 menit – 40 menit yang dilakukan sebanyak 4 – 5 kali dalam satu minggu dan bahwa mereka belum mengetahui cara mengukur tepat/tidaknya atau bilamana menghentikan olahraga yang mereka lakukan, mereka menghentikan olahraga apabila sudah capek/lelah, berkeringat, atau sudah mencapai 30 – 40 menit saja.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS DENGAN KEBIASAAN YANG MERUGIKAN KESEHATAN IBU NIFAS SEPERTI NYANDA DAN PANTANG MAKANAN SAMPAI DENGAN 6 MINGGU POST PARTUM Ninik Wahyuni; Darti Rumiatun
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 3 No 2 (2016): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.504 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v3i2.100

Abstract

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orangmelakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadimelalui pancaindera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran,penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperolehmelalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2007) Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan ibu tentang asuhan masa nifas terhadap kebiasaan yang merugikan kesehatan seperti nyanda dan pantang makanan.Rancangan Penelitian secara umum mencakup dari identifikasi masalah sehingga tehnik survey analisis akan dilakukan dengan desain cross sectional. Populasi dan sampel penelitian dilakukan pada seluruh ibu nifas sampai dengan 6 mingu post partum yang berada didesa Sukamanah.Dengan demikian dalam penelitian ini yang diambil total populasi.Penelitian ini meliputi variable dependen mengenai pengetahuan ibu nifas dan variable independen kebiasaan yang merugikan kesehatan. Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan bahwa pengetahuan dengan kebiasaan yang merugikan kesehatan tidak ada hubungan ynag bermakna yaitu dengan adanya bahwa Asymp Sig-nya adalah 0.209 yang berarti lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima.
HUBUNGAN KARATERISTIK IBU HAMIL DENGAN PENGETAHUAN TENTANG IMMUNISASI TT 2 + DI DESA PASARKEONG KECAMATAN CIBADAK KABUPATEN LEBAK TAHUN 2015 Suhartini Suhartini; Ahmad Ahmad
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 3 No 2 (2016): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.724 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v3i2.101

Abstract

Tetanus di 28 hari pertama kehidupan (Tetanus Neonatorum) telah lama diakui sebagai penyebab utama kematian neonatal. Upaya pencegahannya adalah melaui immunisasi TT. Data Dinkes Lebak 2013 Cakupan TT 2+ di puskesmas Cibadak baru mencapai 66,5%, cakupan ini lebih rendah dari target yang ingin dicapai yaitu 80%. Pada tahun 2013 di puskesmas Cibadak masih ditemukan 1 kasus TN berasal dari desa Pasir keong. Hasil penelitian terdahulu Mislianti dkk (2012) menyatakan bahwa, responden dengan pengetahuan rendah mempunyai resiko 2,497 kali lebih besar tidak melakukan imunisasi TT jika dibandingkan dengan responden yang berpengetahuan tinggi. Dari data inilah penulis tertarik untuk melihat apakah ada hubungan antara karatestik ibu dengan pengetahuan tentang immunisasi TT 2+. Metodelogi penelitian ini menggunakan desain Cross sectional. populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang terdata di desa pasar keong wilayah kerja puskesmas Cibadak berjumlah 67 orang. Sampel penelitian setelah dipilih dengan menggunakan kriteria insklusi dan ekslusi didapatkan sampel berjumlah 55 orang responden, tehnik sampling menggunakan Acidental sampling. Pengumpulan data penelitian dengan menggunakan kuesioner. Penelitian ini dilaksanakan sejak pertengahan Mei s/d Juli 2015. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar ibu hamil berpengetahuan kurang (67,3%), sebagian besar ibu berusia ≤30 tahun (85%), berpendidikan≤ SLTP kebawah (61,8%) sebagian besar ibu tidak bekerja (83,6%), paritas ≤1 (63,6%), Ibu yang tidak/belun mendapatkan TT 2 + (63,6%). Ada hubungan antara pendidikan ibu dengan pengetahuan tentang immunisasi TT (OR 9,4), ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan pengetahuan tentang immunisasi TT 2 + (OR 6), ada hubungan keterpaparan informasi dengan pengetahuan ibu tentang immunisasi TT 2+ (OR 12,6%), Tidak ada hubungan antara usia, paritas, status immunisai TT 2 + ibu hamil Dari hasil analisis hubungan karateristik ibu dengan pengetahuan tentang immunisai TT 2+ disimpulkan ada hubungan bermakna antara pendidikan ibu, pekerjaan ibu dan keterpaparan informasi dengan pengetahuan ibu hamil tentang TT 2+. Disarankan agar dalam memberikan informasi tentang immunisasi TT 2 + kepada Ibu hamil agar memperhatikan karateristik ibu meliputi; pendidikan, pekerjaan ibu dan media penyampaian informasi dalam upaya mempromosikan pentingnya immunisasi TT 2+ pada ibu hamil. Koordinasi lintas program terkait immunisasi TT 2+ di berbagai level perlu ditingkatkan.
HUBUNGAN LAMANYA MENSTRUASI DENGAN KADAR HAEMOGLOBIN PADA MAHASISWI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN Parta Suhanda; Suyatini Suyatini
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 3 No 2 (2016): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.184 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v3i2.102

Abstract

Latar belakang :. Proses menstruasi merupakan kondisi normal yang dialami wanita setelah masuk masa pubertas, prosess ini apabila berlangsung tidak normal akan berpengaruh pada kadar hemoglobin, banyak faktor yang mempengaruhi Hb dimana kadar Hb yang rendah akan mempengaruhi banyak faktor diantaranya prestasi belajar menurun karena anemia. Tujuan penelitian : mengetahui apakah ada hubungan lamanya menstruasi dengan kadar Hb pada mahasiswi Poltekkes Kemenkes Banten. Metodologi penelitian : Penelitian ini menggunakan desain pre post desain dengan mengukur lamanya menstruasi dihubungkan dengan kadar Hb setelah menstruasi, sampel sebanyak 35 responden dan diukur kadar Hb dengan metode auto analizar. Hasil penelitian : Rerata lamanya menstruasi 6 hari dengan rentang 3 – 8 hari, rerata kadar haemoglobin sebelum 12.67 g/dl, dan setelah 12.06 g/dl. Hasil uji statistik koefisien korelasi (r=-0.12) hubungan lemah, dengan pola hubungan negatif dan nilai (p=0.492) tidak ada hubungan yang bermakna antara lamanya menstruasi dengan kadar haemoglobin. Kadar Hb pada penelitian ini tidak dipengaruhi oleh lamanya menstruasi, dimungkinkan dipengaruhi oleh faktor lain. Seperti asupan makanan, kondisi sumsum tulang tulang dll. Kesimpulan : Tidak ada hubungan yang bermakna antara lamanya menstruasi dengan kadar Hb, pola hubungan negatif.
HUBUNGAN SENAM ASMA TERHADAP KUALITAS PASIEN ASMA DI RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN TANGERANG Kusniawati Kusniawati; Siti Wasliyah
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 3 No 2 (2016): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.999 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v3i2.103

Abstract

Kualitas hidup merupakan persepsi individu atas posisinya dalam kehidupan dengan system social dan system nilai di lingkungannya dan dalam hubungannya dengan target, pengharapan, standard dan kepentingan pasien. Penilitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan senam asma dengan kualitas hidup pasien asma di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang. Penilitian korelasi dengan desain cross sectional, jumlah sampel 30 responden dengan teknik pengambilan yaitu quota sampling, pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis stastistik menggunakan uji chi square. Hasil analisis menunjukan bahwa ada hubungan antara senam asma dengan kualitas hidup pasien asma (p = 0,000; a = 0,05). Senam asma dapat di gunakan sebagai intervensi mandiri dalam manajemen asuhan keperawatan pasien asma.
EFEKTIVITAS PERANGKAP NYAMUK KASA APUNG SEBAGAI PERANGKAP NYAMUK AEDES AEGYPTI DI WILAYAH ENDEMIS DBD KOTA TANGERANG Cecep Dani Sucipto; Kadar Kuswandi
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 3 No 2 (2016): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.187 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v3i2.104

Abstract

Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit DBD di awal tahun 2015 terjadi hampir merata di seluruh Indonesia, salah satu faktornya adalah lemahnya upaya pengendalian populasi nyamuk Aedes aegypti yang masih mengandalkan insektisida baik larvasida maupun imagosida sebagai pembunuh nyamuk Ae. aegypti. Pemakaian insektisida yang berlebihan dengan dosis yang kurang tepat berdampak pada resistensi pada nyamuk vektor. Metode pengendalian yang baik harus memenuhi kriteria efektiv, efesien dan ramah lingkungan, sehingga perlu ada inovasi teknologi pengendalian vektor DBD yang aplikatif dan teruji. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas perangkap nyamuk kasa apung sebagai perangkap nyamuk Ae. aegypti di wilayah endemis DBD Kota Tangerang. Perangkap ini didesain sedemikian rupa sehingga nyamuk dewasa yang mau bertelur tetarik untuk meletakan telurnya di alat ini sehingga berfungsi sebagai tempat perindukan (breeding pleaces), perangkap di adopsi dari perangkap (ovitrap) terbuat dari kaleng susu yang di beri cat hitam serta di lengkapi kasa dan pelampung yang berfungsi sebagai perangkap nyamuk dewasa yang sudah menetas. Penelitian ini bersipat eksperimen yaitu mennguji perangkap kasa apung langsung di lokasi endemis DBD sebanyak seratus perangkap setiap lokasi endemis yang berjumlah tiga lokasi endemis yaitu Kecamatan Periuk, Cipondoh dan dan Jati Uwung. Hasil penelitian ini dianalisa dengan uji –T. Berdasarkan hasil penelitian jumlah nyamuk Aedes aegypti betina dewasa yang mati di perangkap kasa apung sebanyak 225 ekor dengan rata – rata setiap mosquito traf 15 ekor setiap perangkap, Jumlah nyamuk Aedes aegypti betina dewasa yang mati pada oiltraf sebanyak 198 ekor dengan rata –rata 13 ekor setiap perangkap dan Perangkap nyamuk kasa apung effektif sebagai perangkap di banding oiltraf. Adapun yang menjadi saran dari penelitian ini adalah kepada instansi terkait disarankan mencoba alternative pengendaliaan populasi nyamuk dengan perangkap kasa apung dan Perlu penelitian lanjut terutama penerapannya di lapangan dengan cakupan wilayah yang luas.
IDENTIFIKASI CEMARAN ESCHERICHIA COLI PADA DAGING AYAM DARI PASAR TRADISIONAL DAN SUPERMARKET DI KOTA TANGERANG TAHUN 2015 Nining Kurniati; Shufiyani Shufiyani
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 3 No 2 (2016): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.696 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v3i2.105

Abstract

Perkembangan perekonomian dewasa ini makin meningkat, sehingga permintaan bahan pangan yang bernilai gizi tinggi juga makin meningkat. Daging ayam merupakan salah satu bahan makanan yang cukup popular di masyarakat, juga sebagai sumber protein hewani yang baik dan mempunyai banyak kelebihan. Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Syukur Irwanto mengatakan, konsumsi nasional akan daging ayam tahun 2014 sebesar 8 kg per kapita per hari. Sementara produksi daging ayam dapat mencukupi hingga 15 kg per kapita per tahun. Kerusakan karkas selama pemotongan ayam mencapai 10-20%. Kerusakan terbesar (90%) disebabkan karena adanya memar-memar yang terjadi 1-13 jam sebelum pemotongan dan 38% terdapat pada bagian dada dan paha, sehingga bakteri lebih mudah mengkontaminasi daging ayam bagian dada dan paha. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Angka Lempeng Total dengan mengambil 4 sampel ayam di 2 lokasi supermarket dan 2 lokasi pasar tradisional. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat cemaran pada 1 sampel daging ayam yang bersal dari pasar tradisional sedangkan sampel daging ayam di supermarket tidak tercemar bakteri E. coli dan sampel daging ayam di supermarket memenuhi persyaratan SNI untuk pemeriksaan Angka Lempeng Total bakteri E.coli. Sedangkan untuk sampel daging ayam dari pasar tradisional salah satunya tidak memenuhi syarat SNI Angka lempeng total bakteri E.coli. Setelah melakukan penelitian maka, beberapa rekomendasi saran yang dapat diajukan adalah Dapat dilakukan penelitian lanjutan untuk pemeriksaan seluruh parameter terhadap daging ayam sesuai dengan SNI agar didapatkan kesimpulan apakah daging ayam tersebut layak dikonsumsi atau tidak. Dapat dilakukan penelitian lanjutan dengan memeriksa air untuk pengolahan daging ayam.
UJI DAYA HAMBAT AIR PERASAN BUAH PARE (MOMORDICA CHARANTIA L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI S. aureus DAN E. coli SECARA IN VITRO Wawan Sofwan Zaini; Shufiyani Shufiyani
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 3 No 2 (2016): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (727.811 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v3i2.106

Abstract

Salah satu upaya untuk mengobati penyakit infeksi bakteri yaitu dengan penggunaan obat modern (antibiotik), namun disamping harganya relatif mahal juga bisa menimbulkan efek samping. Penggunaan tanaman obat sebagai obat herbal telah direkomendasikan oleh WHO, karena disamping mudah diperoleh juga efek samping ditimbulkannya relatif tidak ada. Secara empiris di masyarakat pemanfaatan buah pare untuk pengobatan penyakit seperti penyakit perut, diare, demam, dan lain sebagainya telah banyak digunakan dan dipercayai bisa menyembuhkan penyakit tersebut, namun pembuktian secara ilmiah di laboratorium belum banyak dilakukan. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa buah pare mengandung senyawa flavonoid dan alkaloid yang mempunyai sifat antibakteri. Mekanisme flavonoid sebagai antibakteri adalah dengan menghambat sintesis DNA, mengganggu fungsi membran sitoplasma dan menghambat transfer energi yang dibutuhkan untuk metabolisme bakteri. Sedangkan alkaloid akan mengganggu komponen penyusun peptidoglikan sel bakteri, sehingga dinding sel tidak terbentuk utuh dan menyebabkan kematian sel. Telah dilakukan penelitian tentang uji daya hambat air perasan buah pare (Momordica charantia L.) variasi konsentrasi (100%, 75%, 50%, 25%) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli secara in vitro dengan metode konsentrasi hambat minimum (KHM) dalam variasi waktu (0’, 30’, 60’, 90’) . Hasil penelitian menunjukkan air perasan buah pare dapat menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus tetapi tidak mempunyai daya hambat terhadap pertumbuhan E.coli. Air perasan buah pare (Momordica charantia L.) dapat menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus dengan konsentrasi minimum 25% dalam waktu kontak 30 menit.
UJI AKTIVITAS NEPHROROTEKTIF EKSTRAK AIR DAUN AFRIKA (Vernonia amygdalina ) PADA TIKUS MODEL GAGAL GINJAL Budi Siswanto; Ranti Dwi Astriani
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 3 No 2 (2016): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.938 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v3i2.107

Abstract

Latar Belakang.Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi urine.Pemanfaatan bahan-bahan alam berupa herbal di Indonesia mulai dikembangkan, hal terjadi karena masyarakat menyadari dampak efek samping yang ditimbulkan dari obat-obat sintetik lebih besar dibandingkan dengan obat-obat yang terbuat dari herbal. Rumusan Masalah ekstrak daun afrika (vernonia amygdalina ) dapat melindungi kerusakan ginjal pada tikus putih yang di induksi dengan gentamisin. Tujuan mengetahui bukti ilmiah kemampuan ekstrak daun afrika ((vernonia amygdalina ) dalam melindungi kerusakan ginjal tikus putih akibat perlakuan nephrotoksik gentamisin.Hipotesa Ada pengaruh Ektraks Air Daun Afrika ((vernonia amygdalina ) terhadap perlindungan Ginjal.Disain Penelitian ini bersifat eksperimen murni secara deskriptif yang menganalisa perubahan creatinin dan BUN. Kesimpulan ada pengaruh pemberian ekstrak daun afrika(Vernonia amygdalina ), terhadap kadar ureum dan kreatinin tikus putih (Rattus Novergicus) jantan galur Wistar yang di induksi gentamisin dan kaptoptil yang bermakna secara statistik, yaitu Pada perlakuan 1 bahwa Kadar Ureum 44.7 ± 11.12 mg/dl, dan kreatinin serum darah 0.7 ± 0.06 mg/dl. Pada perlakuan 2 kadar ureum serum darah adalah 37.1mg/dl ± 6.34 mg/dl dan kadar kreatinin serum darah 0.6 ± 0.13 mg/dl. Pada perlakuan 3 kadar ureum serum darah 29.4 ± 7.61mg/dl dan kreatinin serum 0.5 ± 0.16 mg/dl. Perlakuan 3 memberikan pengaruh yang cukup besar bila dibandingkan dengan perlakuan 1, perlakuan 2 dan kontrol (+) yaitu sebesar 29.4 ± 7.61mg/dl pada kadar serum ureum dan 0.5 ± 0.16 mg/dl pada kreatinin serum darah.

Page 1 of 1 | Total Record : 10