cover
Contact Name
Nafiah Solikhah
Contact Email
nafiahs@ft.untar.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jmstkik@untar.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
ISSN : 25796402     EISSN : 25796410     DOI : -
Jurnal ini memuat artikel ilmiah dalam bidang Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Setiap artikel yang dimuat telah melalui proses review. Jurnal Muara diterbitkan dalam rangka mendukung upaya pemerintah Republik Indonesia, khususnya Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi untuk meningkatkan jumlah publikasi ilmiah di tingkat Nasional. Jurnal Muara ini juga dapat menjadi wadah publikasi bagi para mahasiswa (S1, S2 maupun S3) dan dosen di lingkungan perguruan tinggi. Jurnal ini dikelola oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat - Universitas Tarumanagara (DPPM - UNTAR).
Arjuna Subject : -
Articles 28 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan" : 28 Documents clear
EVALUASI RUANG PUBLIK SEBAGAI RUANG SOSIAL YANG RAMAH ANAK PADA PEREMAJAAN RUSUNAWA TAMBORA Suteja, Mekar Sari; Ratnaningrum, Dewi; Anggraini, Diah
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v2i2.1738

Abstract

The policy on the implementation of development and maintenance of Child Friendly Integrated Public Spaces (RPTRA) in early 2015 is an effort of the Jakarta Provincial Government to increase social interaction between residents living in high-density dwellings so that mutual cooperation can be formed. The acceleration of the construction of Flats and its renovation, which is largely devoted to Low-Income Communities in Jakarta and demanding efficient land use, is often not child-friendly and ignores the need for social interaction of citizens on the grounds of being able to get large public open spaces. This research was conducted at the Tambora Baru Flats which was the result of renovation of the old towers that were already unfit for both physical, and social problems of the residents (Ratnaningrum & Suteja, 2012). This study aims to evaluate the post-habitation use of child-friendly public spaces that occur in shared spaces in the Tambora Baru Flats, which is considered as one of the 3 pilot Flats in Jakarta. The method used is qualitative descriptive which refers to the post-occupancy evaluation method. Data collection was carried out using participant observation method, in-depth interviews and Focus Group Discussions (FGD), as well as through surveys with questionnaires, photographs and mapping. The result of this study is expected to be an input for the design and provision of public space as child-friendly social interaction space in the construction or renovation of high-rise flats in Jakarta.Keywords: evaluation, public space, social space and child friendlyKebijakan mengenai pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) pada awal tahun 2015 merupakan usaha Pemprov DKI dalam meningkatkan interaksi sosial antar warga yang tinggal di hunian berkepadatan tinggi agar sifat kegotong-royongan mereka dapat terjalin. Percepatan pembangunan Rumah Susun dan peremajaannya yang sebagian besar dikhususkan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah di DKI Jakarta dan menuntut efisiensi penggunaan lahan, seringkali tidak ramah anak dan mengabaikan kebutuhan interaksi sosial warga dengan alasan untuk dapat mendapatkan ruang terbuka publik yang besar. Penelitian ini dilakukan pada Rusunawa Tambora Baru yang merupakan hasil peremajaan dari rusun lama yang sudah tidak layak huni baik secara fisik dan masalah sosial penghuni (Ratnaningrum & Suteja, 2012).  Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi  pasca huni pemanfaatan ruang publik ramah anak yang  terjadi di ruang-ruang bersama pada Rusunawa Tambora Baru , yang dianggap sebagai salah satu dari 3 Rusunawa percontohan di DKI Jakarta. Metode yang dilakukan bersifat diskripsi kualitatif dan mengacu pada metode evaluasi pasca huni. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi partisipatif, wawancara mendalam dan Focus Group Discussion (FGD), serta melalui survey dengan kuisioner, pembuatan  foto dan pemetaan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi perancangan dan penyediaan ruang publik sebagai ruang interaksi sosial yang ramah anak pada pembangunan atau peremajaan rusunawa-rusunawa berlantai tinggi di Jakarta. Kata kunci:  evaluasi, ruang publik, ruang sosial dan ramah anak 
STUDI PERBANDINGAN PERENCANAAN BANGUNAN BAJA SISTEM SPECIAL MOMENT FRAMES DAN SPECIAL PLATE SHEAR WALLS Sitorus, Deny Anarista; Dewobroto, Wiryanto
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v2i2.1490

Abstract

Indonesia is an earthquake-prone area, therefore, building construction using seismic force resisting system is considered important. Generally, the building structure is reinforced concrete, while steel using the special moment frames (SMF) system is more commonly found as seismic force resisting system. Yet according to ASCE / SEI 7-10 regulations, there are choices of seismic force resisting system for steel buildings such as special plate shear walls (SPSW), special truss moment frames (STMF) and other special systems. This study will show a comparison of SMF and SPSW system building planning in studying the potential use of these two systems in Indonesia. The spatial configuration between columns was chosen to produce a variety of SMF system building designs so as to produce an economical structure. From the results of a comparative study of planning, it is known that the configuration of the building structure with a short span length between columns, the SMF system is more economical when compared to the SPSW system. However, for large span length of span between columns the use of the SPSW system can be an alternative.Keywords: earthquake, special moment frames, special plate shear wallsABSTRAKIndonesia merupakan wilayah rawan gempa, sehingga konstruksi bangunan memakai sistem penahan gaya seismik dianggap penting. Umumnya, struktur bangunan adalah beton bertulang, adapun baja penggunaan sistem special moment frames (SMF) lebih banyak dijumpai sebagai sistem penahan gaya seismik. Padahal menurut peraturan ASCE/SEI 7-10 terdapat pilihan sistem penahan gaya seismik untuk bangunan baja seperti special plate shear walls (SPSW), special truss moment frames (STMF) dan sistem khususnya lainnya. Studi ini akan memperlihatkan perbandingan perencanaan bangunan sistem SMF dan SPSW dalam mempelajari potensi penggunaan kedua sistem ini di Indonesia. Konfigurasi bentang antar kolom dipilih agar menghasilkan variasi desain bangunan sistem SMF sehingga menghasilkan struktur yang ekonomis. Dari hasil studi perbandingan perencanaan, diketahui bahwa konfigurasi struktur bangunan dengan panjang bentang antar kolom yang pendek, maka sistem SMF lebih ekonomis bila dibandingkan terhadap sistem SPSW. Akan tetapi, untuk panjang bentang antar kolom yang besar penggunaan sistem SPSW dapat menjadi alternatif.Kata kunci: gempa, special moment frames, special plate shear walls
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MBR MEMBELI RUSUNAMI DI KOTA BEKASI (STUDI KASUS: SENTRALAND & VIDA BEKASI) Mailiando, Mario; Tresani, Nurahma; Mahmud, Nasiruddin
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v2i2.2734

Abstract

Rumah Susun Sederhana Milik atau Rusunami adalah salah satu upaya Pemerintah menyediakan rumah tinggal yang layak khususnya untuk kelompok masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan untuk mengatasi masalah backlog kepemilikan rumah. Peningkatan jumlah penduduk yang bertambah sekitar 4% setiap tahunnya ditambah ketersediaan lahan kosonguntuk perumahan yang semakin terbatas, membuat pengadaan rusunami menjadi sangat penting di kota Bekasi. Saat ini kota Bekasi telah memiliki sekitar 5 rusunami dan beberapa diantaranya adalah Sentraland Bekasi yang dikembangkan oleh Perumnas dan Teras Alun-Alun, Bekasi yang dikembangkan oleh Gunasland. Seratus persen penjualan tahap 1 Sentraland Bekasi terserap habis oleh kelompok MBR, namun Teras Alun-Alun hanya terserap sekitar 58,5%. Selain itu, mayoritas pembeli Teras Alun-Alun merupakan kalangan kelas menengah ke atas dan investor. Penelitian ini akan meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan membeli di Sentraland Bekasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi lost customer tidak membeli di Teras Alun-Alun. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang kemudian akan dijelaskan secara deskriptif. Penelitian ini menemukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan membeli di Sentraland Bekasi adalah harga jualnya yang terjangkau yaitu di bawah Rp 200 juta/unit, kredibilitas Perumnas sebagai developer yang terpercaya, dan konsep Sentraland Bekasi yang terintegrasi dengan mall dan perkantoran. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi lost customer tidak membeli di Teras Alun-Alun adalah harga jualnya yang mahal yaitu di atas Rp 300 juta/unit, lokasinya yang tidak strategis, dan masih terdapat banyak pilihan hunian tapak dalam radius 15 km dengan harga jual yang lebih murah dibandingkan dengan Teras Alun-Alun. Kata kunci: rusunami, keputusan membeli, MBR, Bekasi Simple Owned Flats, mostly known as Rusunami is one of the Government's efforts to provide decent housing, especially for low-income community groups (MBR) and to overcome the problem of housing backlog. An increase in population of around 4% every year, along with the increasingly limited availability of vacant land for housing, making the procurement of rusunami very important in the city of Bekasi. At present time, at the city of Bekasi 5 rusunami have been built and some of them are Bekasi Sentraland which was developed by Perumnas and Teras Alun-Alun, Bekasi which was developed by Gunasland. One hundred percent of Phase 1 Sentraland Bekasi's sales were completely taken by the MBR group, while Teras Alun-Alun only had 58.5% of its units sold. In addition, the majority of Teras Alun-Alun buyers are upper middle class and investors. This study will examine the factors that influence buying decisions in the Central Bekasi and the factors that influence lost customers not purchasing Teras Alun-Alun. This research uses quantitative method which will then be explained descriptively. This study found that the factors influencing the buying decision in Sentraland Bekasi were the affordable selling price of under Rp 200 million / unit, the credibility of Perumnas as a trusted developer, and the concept of Sentraland Bekasi which was integrated with malls and offices. Whereas the factors that influence lost customers not to purchase the Teras Alun-Alun are the high selling price, which is above Rp. 300 million / unit, the location not being strategic, and the availability of many nearby, more affordable housing options within a 15 km radius of the Teras Alun-Alun.Keywords: low-cost apartment, buying decision, MBR, Bekasi 
FAKTOR FISIOLOGI TERUKUR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA KONSTRUKSI Hartanto, Felix; Anondho, Basuki; Suparman, Meiske Yunithree
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v2i2.1578

Abstract

Productivity is a fundamental part of information for estimating and scheduling construction projects. One of thefactors that increase productivity is the performance of construction labor. To measure construction labor performance,a scale with measured variable consideration is needed as an input. Several studies have identified several influentialphysiological factors. This study tries to identify dominant physiological factors that affects construction labor andobtain measurable physiological factors that can be used as a basis for calculating the productivity of constructionlabor. The method of discussion begins by seeking influential factors through literature studies. The next step isformulating it into a questionnaire and distributing it to construction workers. The last step is data processing usingfactor analysis. The result yields 4 new latent variables with 7 physiological indicators as factors that influence laborproductivity.Keywords: Performance, Dominant Factors, Physiology, Construction Workers, ProductivityProduktivitas merupakan bagian mendasar dari informasi untuk memperkirakan dan menjadwalkan proyek konstruksi. Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas adalah kinerja tenaga kerja konstruksi. Mengukur kinerja tenaga kerja konstruksi diperlukan alat ukur dengan pertimbangan variabel terukur sebagai masukan. Beberapa penelitian terdahulu menunjukan adanya beberapa faktor fisiologi yang berpengaruh. Penelitian ini mencoba mengidentifikasi faktor-faktor fisiologis dominan yang mempengaruhi tenaga kerja konstruksi dan memperoleh faktor fisiologis terukur yang dapat digunakan sebagai dasar perhitungan produktivitas tenaga kerja konstruksi. Metode pembahasan dimulai dari tahap mencari faktor pengaruh melalui studi literatur. Tahap selanjutnya adalah merumuskannya menjadi kuesioner dan mendistribusikan kepada tenaga kerja konstruksi. Tahap terakhir yaitu pengolahan data menggunakan analisis faktor. Hasil penelitian didapat 4 variabel laten baru dengan 7 indikator fisiologi sebagai faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja.Kata kunci: Kinerja, Faktor Dominan, Fisiologi, Tenaga Kerja Konstruksi, Produktivitas
PENGARUH ASUPAN PROTEIN DAN ASUPAN GARAM TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI PADA WANITA USIA SUBUR DENGAN OBESITAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PATUMBAK TAHUN 2017 Ginting, Wira Maria; Sudaryati, Etti; Sarumpaet, Sorimuda
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v2i2.1024

Abstract

Hipertensi bisa disebabkan oleh tubuh orang yang gemuk, jantungnya bekerja lebih keras untuk memompa darah. Kondisi ini bisa disingkat naiknya tekanan darah. Obesitas dan hipertensi adalah masalah kesehatan yang ada di Indonesia bahkan di kalangan wanita usia produktif. Salah satu faktor risiko yang dapat menyebabkan hipertensi pada obesitas adalah diet dan aktivitas fisik. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh diet dan aktivitas fisik pada kejadian obesitas dengan hipertensi pada WUS. Penelitian ini menggunakan desain case control. Sampel dalam penelitian ini adalah 104 WUS obesitas (52 kasus dan 52 kontrol). Pengambilan data menggunakan penimbangan, tinggi badan, dan tekanan darah. Analisis bariariat (regresi logistik sederhana) asupan protein (0,003) dan asupan garam (0,000). Multivariat (regresi logistik berganda) terdapat pengaruh yang signifikan antara asupan protein (p = 0,009, OR = 27,66, CI 95% = 0,762-73,65), dan asupan garam (p = 0,000, OR = 977, CI 95 % = 41,58-22965). Disarankan bagi WUS untuk mengontrol berat badan dan memeriksa tekanan darah secara teratur juga mengikuti edukasi tentang diet.Hypertension might be the result of obesity, where the heart works harder to pump blood. This condition is also known as high blood pressure. Obesity and hypertension are health problems that exist in Indonesia even among women of childbearing age. One of the risk factors that can cause hypertension in obesity is diet and physical activity. The purpose of this study is to determine the effect of diet and physical activity on the incidence of obesity with hypertension in women of childbearing age. This study uses case control design. The sample in this study were 104 obese women of childbearing age (52 cases and 52 controls). Data collection methods include measuring weight, height, and blood pressure. Bariatric analysis (simple logistic regression) protein intake (0.003) and salt intake (0,000). Multivariate (multiple logistic regression) there was a significant effect between protein intake (p = 0.009, OR = 27.66, 95% CI = 0.762-73.65), and salt intake (p = 0.000, OR = 977, 95% CI = 41.58-22965). It is recommended for women of childbearing age to control body weight and check blood pressure regularly as well as to attend education on diet. 
Daftar Isi JMSTKIK Vol. 2, No. 2, Oktober 2018 UNTAR, DPPM
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v2i2.3356

Abstract

Daftar Isi JMSTKIK Vol. 2/ No. 2/ Oktober 2018
STUDI NUMERIK PERILAKU PENGARUH TEGANGAN SISA PADA KOLOM BAJA KASTELA YANG DIBEBANI TEKAN AKSIAL Novianty, Novianty
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v2i2.2419

Abstract

In the field of construction, the development of science in particular to study the properties and behavior of steel components is needed to facilitate the planning of steel structures. The behavior of the steel components to be investigated is the effect of the residual stress on the castellated steel column burdened by axial pressure. The critical compressive strength of bending on the weak axis is examined with finite element method (FEM) to consider the effect of residual stress patterns and geometry of the castellate components. Three specimens were analyzed with various lengths and the profile used was the hexagonal castellate profile. The structure modeling is conditioned as such, so that it is a copy of the original condition. Analysis was carried out using Ansys v.18 Finite Element Method software and FEM result shows that the greater the slenderness ratio, the effect of the residual stress is lesser.Keywords: hexagonal castella profile, bending of weak axis, residual stress, Ansys finite element methodDalam bidang konstruksi, pengembangan ilmu khususnya untuk mempelajari sifat -sifat dan perilaku komponen baja sangat diperlukan untuk mempermudah dalam perencanaan struktur baja. Perilaku komponen baja yang akan diteliti adalah pengaruh tegangan sisa pada kolom baja kastela yang dibebani tekan aksial. Gaya tekan kritis tekuk lentur pada sumbu lemah diteliti dengan finite element method (FEM) untuk mempertimbangkan pengaruh pola tegangan sisa dan geometri komponen kastela. Sebanyak tiga benda uji dianalisis dengan berbagai panjang dan profil yang digunakan adalah profil kastela heksagonal. Pemodelan struktur dikondisikan sedemikian rupa sehingga sama dengan kondisi aslinya. Analisis dilakukan dengan perangkat lunak metode elemen hingga Ansys v.18 dan hasil FEM menunjukkan bahwa semakin besar rasio kelangsingan maka pengaruh tegangan sisa semakin kecil. Kata kunci:   profil kastela heksagonal, tekuk lentur sumbu lemah, tegangan sisa, metode elemen hingga Ansys
HUBUNGAN AKTIFITAS FISIK DENGAN KEKUATAN TULANG PADA PASIEN MENOPAUSE DI RUMAH SAKIT OLAHRAGA NASIONAL KEMENPORA TAHUN 2017 Waseso, Laras Bani; Supartono, Basuki; Fauziah, Cut
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v2i2.1504

Abstract

Osteoporosis is three times more likely to occur in patients experiencing menopause with low physical activity,resulting in reduced bone mass. The standard examination of bone osteoporosis is an examination of bone mass, alsoknown as BMD (Bone Mass Densitometry). This study aims to identify the correlation between physical activityand bone mass in menopausal patients. This is an analytical observation research that uses cross sectional model.The sample consists of 74 patients from the Kemenpora National Hospital in 2017. Data were analyzed using thechi-square method. The result shows that 37% of patients with low physical activity had normal bone strength, 63%had osteopenia and 20% of patients had osteoporosis. Meanwhile, 52% of patients with moderate physical activityhad normal bone strength, 19% had osteopenia, and 33% of these patients have osteoporosis. 16% of patients withhigh physical activity have normal bone strength, 18% of patients experience osteopenia, and 47% of patientsexperience osteoporosis. This study proves that there is a relationship between physical activity and bone strength inmenopausal patients (p = 0.004).Osteoporosis tiga kali lebih mungkin terjadi pada pasien yang mengalami menopause dengan aktivitas fisik rendah yang mengakibatkan massa tulang berkurang .Pemeriksaan standar osteoporosis tulang adalah pemeriksaan massa tulang atau juga dikenal sebagai BMD (Bone Mass Densitometry). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi korelasi antara aktivitas fisik dan tulang massa pada pasien menopause. Ini adalah suatu analitis pengamatan riset yang menggunakan model cross sectional.  Sampel terdiri dari 74 pasien dari Rumah Sakit Nasional Kemenpora pada tahun 2017. Data dianalisis dengan menggunakan metode chi-square. Hasil menunjukkan bahwa 37% pasien aktivitas fisik rendah mempunyai kekuatan tulang yang normal, 63% yang mengalami osteopenia dan 20% pasien mengalami osteoporosis .Sementara itu, 52% pasien aktivitas fisik menengah tersebut masih mempunyai kekuatan tulang yang normal, 19% mengalami osteopenia, dan 33% dari para pasien tersebut mengalami osteoporosis. 16 % pasien dengan aktivitas fisik tinggi mempunyai kekuatan tulang yang normal, 18% dari pasien mengalami osteopenia, dan 47% dari pasien mengalami osteoporosis. Penelitian ini membuktikan bahwa ada hubungan antara aktivitas fisik dan kekuatan tulang pada pasien menopause (p = 0,004).Kata kunci: Physical Activity, Bone Mass Densitometry, Menopausal Women
OPTIMASI PERENCANAAN KEBUTUHAN LIFT PENUMPANG MENGGUNAKAN TRAFFIC VISION SYSTEM PADA BANGUNAN PERKANTORAN DI JAKARTA Adelia, Eilsa; Johan, Johny
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v2i2.2774

Abstract

The elevator, escalator and moving walk industries are an inseparable part of the construction industry. This industry has created the means of transportation that humans need to travel within a building. Planning a proper elevator planning must be done from the beginning of the planning of a building. This is done so that long queues do not occur in a building. One way that can be done is to coordinate with several experts in their fields such as elevator suppliers, to get the results of planning that is in accordance with SNI 03-6573-2001 standards. Optimization of elevator specification planning that is carried out using the Traffic Vision System has considered the factors that most influential towards the traffic in a building such as building area, vacancy factor, population or building occupant capacity, building function, elevator function and several other factors. Based on the results of the optimization carried out on 10 passenger elevator planning data in office buildings in Jakarta, this optimization affects the quantity, capacity, and speed of the elevator when implementing elevator planning. The average savings obtained is 5.01% of the contract value of a project and also has an average effect of 0.37% greater than the initial planning of the contract value of a project. This shows that the initial planning of the 10 passenger elevator data that was being investigated was included in the over specification category.Keywords: Planning for elevator needs, Traffic Vision System, savingsIndustri lift, escalator dan moving walk merupakan bagian yang sulit dilepaskan dari industri konstruksi. Industri ini telah menciptakan alat transportasi yang dibutuhkan manusia untuk melakukan perjalanan di dalam suatu bangunan. Perencanaan kebutuhan lift yang baik perlu dilakukan sejak awal perencanaan suatu bangunan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi antrian yang panjang dalam suatu gedung. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukani koordinasi dengan beberapa pihak yang ahli dibidangnya seperti supplier lift, untuk mendapatkan hasil perencanaan yang sesuai standar SNI 03-6573-2001. Optimasi perencanaan spesifikasi lift yang dilakukan menggunakan Traffic Vision System telah mempertimbangkan faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap traffic pada suatu bangunan seperti luas bangunan, faktor kekosongan, populasi atau kapasitas penghuni gedung, fungsi gedung, fungsi lift dan beberapa faktor lainnya. Berdasarkan hasil optimasi yang dilakukan terhadap 10 data perencanaan lift penumpang pada bangunan perkantoran di Jakarta, optimasi ini berpengaruh terhadap kuantitas, kapasitas, dan kecepatan lift pada saat melaksanakan perencanaan lift. Penghematan rata-rata yang didapatkan sebesar 5,01% terhadap nilai kontrak suatu proyek dan juga memiliki pengaruh rata-rata 0,37% lebih besar dari perencanaan awal terhadap nilai kontrak suatu proyek. Hal ini menunjukkan bahwa perencanaan awal ke 10 data lift penumpang yang diselidiki termasuk kedalam kategori over specification.Kata kunci: Perencanaan kebutuhan lift, Traffic Vision System, penghematan
STUDI PERUBAHAN PROFIL EKONOMI PENGHUNI TERKAIT LOKASI RUMAH SUSUN STUDI KASUS: BANDAR KEMAYORAN, KEBAGUSAN CITY DAN SENTRA TIMUR RESIDENCE Kurniawan, Freddy; Tresani, Nurahma; Herlambang, Suryono
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v2i2.1606

Abstract

Flats as a vertical housing is one of many housing options in urban areas that are considered a strategy toovercome the problem of people’s limited purchasing power for regular houses due to high land prices in urbanareas. Various towers scattered around Jakarta and surrounding areas currently each have their own advantagesor exclusive factors for residents such as the close proximity to the city center or workplace, close proximity tosupporting facilities and the diversity of the environment around the towers become benchmarks in determining thelocation for their towers. Therefore, the occupancy of a flat, in this case the research samples taken are BandarKemayoran, Kebagusan City and Sentra Timur Residence, can be seen using the theory of location for housingselection and the impact of changes that occur in terms of economic profiles that change before and after living inthe flats. The research method used is 2 sample test method to determine the condition of residents before and aftermoving to flats. The result of this study indicates that, if each location has its own role in the changes in economicprofiles that occur, such as how significant the change is in terms of occupational fields and occupants' income,where each location shows different percentage in the change that occurs. The purpose of this study is to show therelationship between the resettlement of residents to flats and changes in economic profile (employment andincome).Keywords: flat, location of flats, changes in occupant economic profile.Rumah susun (rusun) sebagai perumahan vertikal adalah salah satu pilihan perumahan di daerah perkotaan yang dianggap strategi untuk mengatasi masalah keterbatasan kemampuan daya beli masyarakat untuk rumah tapak karena tingginya harga tanah di perkotaan. Berbagai rusun yang tersebar di Jakarta dan sekitarnya saat ini masing-masing memiliki daya tarik atau faktor-faktor tersendiri untuk para penghuni baik dari dekat dengan pusat kota atau tempat kerja, kedekatan dengan fasilitas pendukung dan keberagaman lingkungan sekitar rusun menjadi tolak ukur penghuni dalam menentukan lokasi rusun mereka. Sehingga terjadinya penghunian pada suatu rusun dalam hal ini sampel penelitian yang diambil adalah Bandar Kemayoran, Kebagusan City dan Sentra Timur Residence dapat dilihat dengan teori lokasi untuk pemilihan tempat tinggal serta dampak perubahan yang terjadi dari segi profil ekonomi yang berubah pada saat sebelum dan sesudah tinggal di rusun. Metode penelitian yang digunakan adalah metode 2 sampel tes untuk mengetahui keadaan penghuni sebelum dan sesudah pindah ke rumah susun. Hasil penelitian ini menunjukkan jika masing-masing lokasi memiliki peranan tersendiri dalam perubahan profil ekonomi penghuni yang terjadi, seperti seberapa besar perubahan dari segi bidang pekerjaan dan penghasilan penghuni yang setiap lokasi mempunyai perbedaan  persentase perubahan yang terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan adanya relasi antara perpindahan tempat tinggal penghuni menuju rumah susun terhadap perubahan profil ekonomi (bidang pekerjaan dan penghasilan). Kata kunci: rumah susun, lokasi rumah susun, perubahan profil ekonomi penghuni

Page 1 of 3 | Total Record : 28