cover
Contact Name
Khambali
Contact Email
khambali1989@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnaltadib@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam
ISSN : 14118173     EISSN : 25285092     DOI : -
Core Subject : Religion, Education,
Ta'dib : Jurnal Pendidikan Islam focuses on research results relating to the issue of Islamic religious education. The scope of Journal (but not limited) are: Philosophy of Islamic Education; History of Islamic Education; Theological Foundation of Education; Policies of Islamic Education; Politics of Islamic Education; Management of Islamic Education; Islamic Education Professionalism; Islamic Education Curriculum; ICT in Islamic Education; E-Learning in Islamic Education; Islamic Education Institution; Teaching and Learning in Islamic Education; Ethnography on Islamic Education; Local Wisdom-Based Islamic Education; Development of Learning Theory and Design; Psychology of Islamic Education; Islamic Education Paradigms; Character of Islamic Education; Gender in Islamic Education; And so on.
Arjuna Subject : -
Articles 254 Documents
Model Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Alhamuddin Alhamuddin
TA'DIB: JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol 5, No 1 (2016): Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/tjpi.v5i1.2023

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan ini mendeksripsikan bagaimana penilaian hasil belajar di sekolah berbasis multiple intelligences. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekolah berbasis multiple intelligences menerapkan penilaian otentik dalam mengukur hasil belajar peserta didik. Penilaian otentik tidak berorientasi pada input, tapi lebih berorientasi pada proses dan kemajuan (progress) yang diperlihatkan oleh peserta didik dalam mempelajari suatu keterampilan yang spesifik. Penelitian ini dilakukan di SDIT Buahati Jakarta tahun ajaran 2014/2015, Adapun pendekatan penelitian yang digunakan ialah kualitatif dengan metode studi kasus (case study).    Kata Kunci : Penilaian, Otentik, Pembelajaran, Multiple Intelligences  Abstract. This research aims to discover how the assessment used in school based  of multiple Intelligences.. The results showed that school based of multiple intelligences used authentic assessment in assets student learning outcome. Authentic measures allow students to show what they’ve learned in context-in other words, in a setting that closely matches the environment in which they would be expected to show that learning in real life.  The assessment was carried out in a comprehensive manner including the realm of knowledge, attitudes and skills, initiating from the input, process and output of learning. This research was conducted in Jakarta Buahati Elementary School in academic year 2014/2015. This study used a quantitative approach with case study method.
Pembinaan Keluarga Sakinah Melalui Harmonisasi Kehidupan Suami Isteri U Saifuddin
TA'DIB: JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol 1, No 2 (2001): Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/tjpi.v1i2.2045

Abstract

Pembinaan Keluarga Sakinah Melalui Harmonisasi Kehidupan Suami Isteri
Tingkat Pemahaman Calon Guru Terhadap Revisi Kurikulum 2013 Mujahidil Mustaqim
TA'DIB: JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol 6, No 2 (2017): Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/tjpi.v6i2.4631

Abstract

Abstract. This article is based on the preliminary findings in the field that prospective teachers or students of practical field experience (PPL) are not comprehensively mastered therevised 2013 curriculum. This is reflected in the following matters: (a) Students of PPL initially and truly learn the essence of the revised curriculum during the PPL and not at the time of micro teaching lectures in the class. (b) Higher education does not provide a full 2013 curriculum concept so that students of PPL assessed having no adequate provisions to implement the revised curriculum. (c) The curriculum is quite often changed in a decade which complicate theteacher’s candicates to understand the essence of curriculum differences from time to time. (d) Students of PPL often confused due to the gaps in understanding the 2013 curriculum whichthey studied theoretically in college compared to the practical in the field (e) other confusion is there are several schools and a number of teachers who have not been entirely accepted the concept of curriculum offered. Thus, this article reveals the following three points: First, the level of understanding of teacher’s candidates to the revised curriculum of 2013 was 69.1%. Second, the level of understanding of teacher’s candidatesin the implementation of the revised curriculum of 2013 amounted to 57.5%. Third, the level of understanding of teacher’s candidatesto the evaluation of revised curriculum amounted to 13.6%. Fourth, the level of understanding of teacher’s candidates torevised curriculum as a whole includes an understanding of planning, implementation, and evaluation is 49.6%.Keywords: Revised Curriculum 2013, Practice Field Experience, Teacher‘s CandicatesAbstrak.Artikel ini didasari atas temuan sementara di lapangan bahwa calon guru atau mahasiswa praktek pengalaman lapangan (PPL) tidak menguasai secara komprehensif revisi kurikulum 2013. Ini tergambar dari hal-hal berikut: (a) Mahasiswa PPL betul-betul baru belajar esensi revisi kurikulum 2013 ketika sudah melakukan PPL bukan pada saat tatap muka perkuliahan terutama micro teaching. (b)Perguruan Tinggi tidak membekali konsep kurikulum 2013 secara penuh sehingga mahasiswa PPL dinilai tidak mempunyai bekal yang cukup untuk mengimplenetasikan revisi kurikulum 2013 di sekolah. (c) Kurikulum yang cukup sering berubah dalam satu dekade menyulitkan calon guru dalam memahami esensi perbedaan kurikulum dari waktu ke waktu. (d) Seringkali mahasiswa PPL mengalami kebingungan karena ada kesenjangan pemahaman kurikulum 2013 yang dipelajari secara teoritis di perguruan tinggi dengan praktis di lapangan (e) Kebingungan lainnya adalah ada beberapa sekolah dan sejumlah guru yang belum sepenuhnya well come dengan konsep kurikulum yang ditawarkan. Dengan demikian, artikel ini mengungkap tiga hal berikut:Pertama, tingkat pemahaman calon guru terhadap revisi kurikulum 2013 adalah sebesar 69,1 %. Kedua, tingkat pemahaman calon guru terhadap implementasi revisi kurikulum 2013 adalah sebesar 57.5 %. Ketiga, tingkat pemahaman calon guru terhadap evaluasi revisi kurikulum 2013 adalah sebesar 13.6 %. Keempat, tingkat pemahaman calon guru terhadap revisi kurikulum 2013 secara keseluruhan meliputi pemahaman perencanaan, implementasi dan evaluasi adalah sebesar 49,6 %.Kata Kunci: Revisi Kurikulum 2013, Praktek Pengalaman Lapangan, Profesionalitas Guru
Konsep Pendidikan Anak Dalam Islam Untuk Mencegah Kejahatan Dan Penyimpangan Seksual Siska Lis Sulistiani
TA'DIB: JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol 5, No 1 (2016): Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/tjpi.v5i1.1998

Abstract

Pendidikan adalah sebuah keniscayaan dalam membentuk karakter seseorang, khususnya pada fase anak usia dini. Di fase keemasan ini Islam mengajarkan  agar seorang anak sudah dikenalkan mengenai identitas gender ataupun jenis laki-laki atau perempuan, batasan aurat dan beberapa adab serta norma dasar sehingga dapat membentuk diri yang beriman dan bertaqwa, selain bentuk pendidikan hal tersebut merupakan bentuk preventif atau pencegahan terhadap kejahatan dan penyimpangan seksual. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan studi kepustakaan dengan mempelajari beberapa sumber data sekunder yang terkait. Penelitian ini menghasilkan sepuluh konsep pendidikan bagi anak usia dini menurut islam dalam mencegah bentuk tindak kejahatan dan penyimpangan seksual. AbstractEducation is a necessity in shaping a person's character , particularly in the phase of early childhood . In this golden phase of Islam teaches that a child has been introduced regarding gender identity , genitalia limits and some manners as well as basic norms so as to form a self- faithful and devoted , in addition to forms of education it is a form of prevention of crime and the sexual perversion . This study is a qualitative research study of literature by studying some relevant secondary data sources . This study produced 10 concepts for early childhood education , according to Islam in preventing crime and sexual perversion .
Alternatif Pendekatan Pendidikan Anak Fitroh Hayati
TA'DIB: JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol 1, No 2 (2001): Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/tjpi.v1i2.2054

Abstract

Alternatif Pendekatan Pendidikan Anak
Pendidikan Karakter dalam Buku Puisi Hyang Karya Abdul Wachid B.S. (Analisis Profetisme Kuntowijoyo) Faiz Adittian
TA'DIB: JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol 7, No 1 (2018): Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/tjpi.v7i1.3630

Abstract

AbstractProphetic literature is a literary work based on prophetic characteristics. The pillars of prophetic literature are divided into the transcendence dimensions, the liberation dimensions, and the humanism dimensions. As in this research, in Hyang poetry book by Abdul Wachid B.S. contain with a strong prophetic value in divine and social values. Of course, each poem that written is the actualization of life that reflect the poet's personalities. From this prophetic poetry, will be searched the value of character education that contained in the literary works (poetry). So with poetry, the reader will find the value of character education in poetry that presented by the poet in his poetry. Keywords: Prophetic Literature, Hyang Poetry Book, The Value Of Character Education AbstrakSastra profetik merupakan karya sastra yang berlandaskan atas sifat-sifat kenabian. Pilar sastra profetik terbagi ke dalam dimensi transendensi, dimensi liberasi, dan dimensi humanisme. Seperti dalam penelitian ini, di dalam buku puisi Hyang karya Abdul Wachid B.S. banyak mengandung nilai profetik yang kental akan nilai-nilai ketuhanan dan sosial. Tentunya, setiap puisi yang dituliskan merupakan aktualisasi dari kehidupan yang mencerminkan kepribadian penyair itu sendiri. Berangkat dari puisi profetik ini, akan dicari nilai pendidikan karakter yang terkandung di dalam karya sastra (puisi). Sehingga melalui puisi, pembaca akan menemukan nilai pendidikan karakter di dalam puisi yang disuguhkan oleh penyair di dalam puisinya. Kata Kunci: Sastra Profetik, Buku Puisi Hyang, Nilai Pendidikan Karakter.
Pendidikan Pranikah (Suatu Upaya Melahirkan Generasi Unggul) U Saifuddin
TA'DIB: JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol 1, No 1 (2001): Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/tjpi.v1i1.2033

Abstract

Setiap muslim pasti mendambakan keluarga yang sakinah.
Hubungan Pemikiran Pendidikan Al Mawardi Relevansinya Dengan Nilai-Nilai Pendidikan Islam Antara Batasan Guru Dengan Murid Ridwan Ridwan
TA'DIB: JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol 6, No 2 (2017): Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/tjpi.v6i2.3157

Abstract

Abstact Al-Mawardi demanded that a teacher be sincere in performing his duties. Educating should be oriented towards higher goals, to teach and educate, is a scientific activity that has value and high position, which is not in tune with the material. Imam Al-Mawardi forbade anyone to teach and educate on the basis of economic motives. A teacher will perform his duties professionally, marked by some attitudes. First; always prepare everything needed to support the learning process, second; a teacher who will act exactly the sincere promise and completion of his duty; third; the use of free time will be directed to his professional interests, fourth; persistence and perseverance in working. A sincere Master will realize the importance of perseverance and perseverance to accomplish this task, the fifth; High creativity and innovation arise from awareness of the rising demands and challenges of educational prospects. Then in the process of learning certainly cannot be separated by the values of Islam that must be inculcated in the teacher as well as must have the attitude, humble, exemplary, piety of the god who is ESA. Keywords: Al Mawardi Thought, Education, Nilia-Value Islam, Teacher, Student. Abstrak Al-Mawardi menuntut agar seorang guru tulus dalam menjalankan tugasnya. Mendidik harus berorientasi pada tujuan yang lebih tinggi, untuk mengajar dan mendidik, adalah aktivitas ilmiah yang memiliki nilai dan posisi tinggi, yang tidak selaras dengan materi. Imam Al-Mawardi melarang seseorang untuk mengajar dan mendidik berdasarkan motif ekonomi. Seorang guru akan melakukan tugasnya diengan profesional, dengan ditandai oleh beberapa sikap. Pertama; selalu siapkan segalanya yang dibutuhkan untuk mendukung proses belajar mengajar, kedua; seorang guru yang akan bertindak persis janji yang tulus dan selesainya tugasnya, ketiga; penggunaan waktu luang akan diarahkan untuk kepentingan profesionalnya, keempat; ketekunan dan kegigihan dalam bekerja. Guru yang tulus akan menyadari pentingnya ketekunan dan kegigihan untuk mencapainya tugasnya, yang kelima; Kreativitas dan inovasi yang tinggi, timbul dari kesadaran akan adanya meningkatnya tuntutan dan tantangan prospek pendidikan. Kemudian dalam prosses pembelajaran tentu tidak bisa dipisahkan dengan nilai-nilai Islam yang harus ditanamkan dalam diri guru seperti halnya harus memiliki sikap, rendah hati, keteladanan, ketakwaan terhadap tuhan yang maha Esa. Kata Kunci: Pemikiran Al Mawardi, Pendidikan, Nilia-Nilai Islam, Guru, Murid.
Family Role in Shaping Character Islam in Early Childhood Through Habituation Method Khambali Khambali
TA'DIB: JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol 6, No 1 (2017): Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/tjpi.v6i1.2382

Abstract

AbstractOne of the indicators of success in educating children of Muslim families is if the characters are owned by the child, especially early childhood by the values of Islam. An educational method to be applied is habituation. The results of this research were 1) the factors that influence the formation of character early childhood can be categorized into four ways, namely: (a) the first educational environment, the family is represented by parents, (b) family life seen from various aspects, socioeconomic status, as well as family life philosophy, (c) family upbringing, and (d) the activities based on common religious parents by involving early childhood; and 2) habituation is done early childhood with parents can be categorized into 2, namely: (a) habituation greeting, such as greetings, and others; and (b) habituation is shown in deeds, such as: leaving the flurry of activity when he heard the call to prayer, and others.Keywords: Family, Character Islami, Early Childhood, and Methods of Habituation.Abstrak Salah satu indikator keberhasilan keluarga muslim dalam mendidik anak adalah jika karakter yang dimiliki oleh anak sesuai dengan nila-nilai Islam. Metode pendidikan yang hendak diterapkan dengan metode pembiasaan. Hasil dari penelitian ini adalah 1) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan karakter anak usia dini dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) hal, yaitu: (a) lingkungan pendidikan yang pertama, yaitu keluarga yang diwakilkan oleh orang tua, (b) kehidupan keluarga yang dilihat dari berbagai aspek, baik status sosial ekonomi, filsafat hidup keluarga, maupun pola hidup keluarga, (c) pola asuh keluarga, dan (d) kegiatan-kegiatan yang berbasis keagamaan yang biasa dilakukan orang tua dengan melibatkan anak usia dini didalamnya; dan 2) Pembiasaan yang dilakukan anak usia dini bersama orang tua dapat dikategorikan menjadi 2 (dua), yaitu: (a) pembiasaan ucapan, seperti mengucapkan salam, dan lain-lain; dan (b) pembiasaan yang ditampilkan dalam perbuatan, seperti: meninggalkan segala aktivitas ketika mendengar adzan, dan lain-lain.Kata Kunci: Keluarga, Karakter Islami, Anak Usia Dini, dan Metode Pembiasaan.
Pendidikan Anak Balita Ikin Asikin
TA'DIB: JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol 1, No 1 (2001): Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/tjpi.v1i1.2039

Abstract

Pendidikan Anak Balita

Page 5 of 26 | Total Record : 254