cover
Contact Name
Selma Intan Praditya Sari himawan
Contact Email
selma.intan@uai.ac.id
Phone
+6285711856586
Journal Mail Official
lp2m@uai.ac.id
Editorial Address
Kompleks Masjid Agung Al Azhar Jl. Sisingamangaraja, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12110
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia
ISSN : 26556277     EISSN : 26568144     DOI : -
Tujuan dari publikasi jurnal ini adalah untuk menyebarluaskan pemikiran konseptual atau ide dan hasil penelitian yang telah dicapai di bidang layanan masyarakat. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia berfokus pada masalah utama dalam pengembangan ilmu bidang layanan masyarakat.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 105 Documents
PEMBERDAYAAN SEKOLAH BUDI MULIA BALIKPAPAN MELALUI EDUKASI DAN AKSI PEMBUATAN KOMPOS DENGAN METODE TAKAKURA Muhammad Nurhidayatur Rozikin; Muhammad Kamaluddin; Rachmat Hidayat; Umi Sholikah
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v1i2.340

Abstract

AbstrakSemua proses kehidupan pasti menghasilkan sampah yang jumlahnya akan semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan beragam aktivitasnya. Sampah merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan masyarakat terutama di daerah Perkotaan khususnya Balikpapan. Menurunnya kualitas lingkungan menjadi permasalahan yang terus membayangi masyarakat. Tercatat dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan pada tahun 2017, indeks pengangkutan sampah ke TPA terus meningkat. Permasalahan akibat kenaikan jumlah penduduk di Kota Balikpapan namun tidak diimbangi dengan kepeduliaan masyarakatnya dalam menjaga lingkungan sekitarnya. Sekolah Budi Mulia Balikpapan menjadi contoh bahwa kualitas lingkungan menjadi polemik yang harus diatasi. Keterbatasan fasilitas, sarana dan pra sarana, serta minimnya perhatian pemerintah. Sehingga menjadikan Sekolah Budi Mulia termasuk dalam kategori kawasan kumuh dengan sistem pengolahan sampah yang buruk. Dalam rangka menyadarkan pentingnya arti menjaga kualitas lingkungan hidup, maka perlu adanya pemahaman melalui program Edukasi dan Aksi pembuatan kompos dengan metode takakura menggunakan bantuan aktivator EM4. Berdasarkan hasil dari program pemberdayaan yang telah dilaksanakan kegiatan ini berhasil memberi pengetahuan kepada siswa di Sekolah Budi Mulia Balikpapan dalam pengelolaan sampah dengan metode takakura melalui kegiatan kampanye lingkungan serta edukasi dan aksi lingkungan. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa kegiatan edukasi dan aksi lingkungan dengan metode takakura dapat menjadi metode yang efektif dalam peningkatan pemahaman dan kepedulian target sasaran terhadap lingkungan di sekitarnya.Kata Kunci – Aksi, Edukasi, Kompos, Pemberdayaan, Takakura AbstractEverything in the life process definitely produces waste. The amount of waste will increase along with the population also increasing and various activities. Waste is an inseparable part of people's lives, especially in urban areas, like Balikpapan. Decreasing environmental quality is a problem that continues to haunt the community. In the Report on the Performance of the Environmental Agency of Balikpapan City in 2017 that community, the index of waste transportation to landfill continues to increase. Problems due to the rising population in Balikpapan but not balanced with the concern of community in maintaining the environment. Budi Mulia Balikpapan School is an example that the quality of environment becomes a polemic that must be overcome. Limited facilities, and the lack attention from goverment make Budi Mulia School include in the catagories of bad waste management system. In order to realize the importance of maintaining environmental quality it is necessary to have an comprehension through an education and composting program with takakura methode using the help of EM4 activators. Based on the results of the empowerment program that has been implemented, this activity succeeded in providing knowledge to students at Budi Mulia Balikpapan School in waste management with takakura methods through environmental campaign activities and environmental education and action. That educational activities and environmental actions using takakura methods can be an effective method of increasing comprehension and awareness of the target towards the surrounding environment.Keywords – Action, Composting, Education, Empowerment, Takakura
PENGENALAN DAN PELATIHAN PEMROGRAMAN DASAR BLOCKLY KEPADA SISWA SMA AL AZHAR 1, 2 DAN 3 Riri Safitri; Ade Jamal; Endang Ripmiatin; Denny Hermawan; Arif Supriyanto
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v1i1.331

Abstract

Abstrak Teknologi komputer mempengaruhi setiap bidang kehidupan saat ini. ia masuk dan mengubah setiap bidang di dunia, mulai dari industri dan bisnis, transportasi, komunikasi, kesehatan, dan lain-lain. Setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk mempleajari dan menguasai teknologi, belajar coding, menguasai algoritma, mempelajari bagaimana cara membuat aplikasi, bagaimana internet bekerja, dalam rangka memupuk kreativitas dan keterampilan menyelesaikan masalah (problem solving) yang akan sangat berguna bagi kehidupan mereka di masa depan. Program komputer/perangkat lunak atau software akan menjadi hal yang sangat penting, bahkan mungkin akan menjadi bahasa dunia ke depan. Tidak menguasai programming atau bahasa komputer di masa depan, akan sama efeknya dengan tidak bias baca tulis saat ini. Belajar ilmu komputer tidak hanya belajar tentang teknologi itu sendiri, namun juga belajar logika, penyelesaian masalah (problem solving), dan kreativitas. Oleh karena itu perlu adanya pengenalan dan pelatihan pemrograman untuk siswa sekolah untuk melatih kemampuan logika dan problem solving. Pelatihan pemrograman diberikan dalam bentuk simulasi Blockly berupa games yang menarik dan interaktif. Hasil dari pelatihan didapatkan bahwa siswa SMA peserta pelatihan merasa kegiatan ini sangat menarik dan bermanfaat dan dapat menambah pamahaman dan keterampilan mereka dalam hal IT dan penerapannya.Kata kunci: Coding, Komputer, Pemrograman, TIKAbstractComputer technology affects every area of life today. he entered and changed every field in the world, starting from industry and business, transportation, communication, health, and others. Every student has the same opportunity to learn and master technology, learn coding, master algorithms, learn how to make applications, how the internet works, in order to foster creativity and problem solving skills that will be very useful for their lives in the future . Computer / software or software programs will be very important, maybe even become the world language in the future. Not mastering programming or computer language in the future, it will have the same effect as the current non-literacy. Learning computer science not only learns about technology itself, but also learns logic, problem solving, and creativity. Therefore there is a need for introduction and programming training for school students to practice logic and problem solving skills. Programming training is provided in the form of Blockly simulations in the form of interesting and interactive games. The results of the training found that high school students participating in the training felt this activity was very interesting and useful and could add to their understanding and skills in terms of IT and its application. Keywords: Coding, Computer, Computer Science, Programming
PELAYANAN KONSELING MELALUI KOMUNIKASI KELOMPOK UNTUK PENGURANGAN RISIKO BENCANA BAGI SISWA SEKOLAH AMAN BENCANA DI KOTA BOGOR JAWA BARAT Damayanti Wardyaningrum; Radhiya Bustan
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v1i1.336

Abstract

AbstractKota Bogor merupakan salah satu wilayah yang rentan bencana gempa bumi, banji dan tanah longsor. Paradigma bencana kini yang harus dibangun adalah pengurangan risiko, dan fokus kedepan adalah kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana sehingga harus ditumbuhkan kemandirian dan kesadaran individu. Oleh karenanya kesiapsiagaan bencana harus diperkenalkan sejak usia dini dan terus menerus sesuai kapasitas komunitas. Kegiatan pengabdian masyarakat berbasis penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas komunitas dengan memelihara ingatan serta meningkatkan kepedulian siswa dan guru tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana. Metode yang digunakan konseling melalui komunikasi kelompok yang  diawali dengan wawancara guru dan siswa, pengamatan terhadap lingkungan sekolah yang dekat sungai Ciliwung dan rawan longsor di Sekolah Dasar Negeri Sempur Kota Bogor Jawa Barat. Kegiatan konseling dilakukan melalui permainan kelompok (ular tangga, dan kartu pesan bencana), dan drama musikal. Dari konseling melalui komunikasi kelompok, siswa memperoleh beberapa manfaat yaitu: pemenuhan identitas diri, pertukaran informasi, kesempatan menunjukkan kreativitas, mengenal inovasi tentang informasi bencana serta belajar tentang perbedaan peran dalam pertolongan bencana.Kata kunci: Bencana, Komunikasi Kelompok, Pelayanan Konseling AbstractBogor is one the most vulnerable areaof natural disaster in West Java of earthquake and landslide. The aim of this activity is to build the capacity of local community starting from elementary school to the student, teacher and also their community. The school of Sekolah Dasar Sempur Keler Bogor located between big river and landslide. The activity base on preleiminary research with interviewing to the local government of disaster anagement, teacher and students. Methode use in the activity with framework of group communication in counselling services. Theme of the activity is bulding disaster preapardenes by using some disaster games with card and art performance. From the service community activity which base on research students not only have some benefiaciary in some knowledge, fulfill their identity, sharing information, performing their creativity,recognizing the inovations of disaster information, and playing role for the disaster helpness.Keywords : Counseling Services, Grup Communications, Disaster.
PENERAPAN PERMAINAN MOLEGI (MONOPOLI PUZZLE KESEHATAN GIGI) SEBAGAI MEDIA EDUKASI KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA SD NEGERI 1 BUMI Amelia Rizky Hutami; Nindya Mayaningtyas Dewi; Nur Rohman Setiawan; Nanda Anggita Permata Putri; Septriyani Kaswindarti
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v1i2.341

Abstract

AbstrakKondisi kesehatan gigi dan mulut masyarakat di Indonesia masih memprihatinkan. Dibutuhkan suatu tindakan promotif dan preventif untuk mencegah masalah kesehatan gigi dan mulut yaitu dengan cara edukasi kesehatan gigi dan mulut sejak dini. Terdapat berbagai jenis metode edukasi kedokteran gigi yang biasa digunakan, diantaranya metode ceramah, poster dan video. Berbagai literatur menyebutkan bahwa metode tersebut kurang efektif bagi anak-anak. Terdapat metode yang lebih menarik, mudah dipahami dan menyenangkan bagi anak-anak, yaitu menggunakan permainan edukatif. Salah satu permainan alternatif yang dapat digunakan sebagai media edukasi kesehatan gigi dan mulut adalah permainan puzzle dan monopoli. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui potensi permainan monopoli puzzle kedokteran gigi sebagai media edukasi kesehatan gigi dan mulut. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini diantaranya sosialisasi permainan, pre test, melakukan permainan, dan post test pada siswa siswi kelas IV SD Negeri Bumi 1. Kemudian dilakukan evaluasi untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan pengetahuan pada siswa-siswi tersebut. Hasil yang didapatkan pada kegiatan ini menunjukan adanya peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada siswa. Penggunaan permainan MOLEGI (Monopoli Puzzle Kedokteran Gigi) dapat digunakan sebagai alternatif media edukasi dan berpotensi meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada anak.Kata kunci : Permainan, Anak, Promosi kesehatan, Interaktif AbstractThe oral and mouth health in Indonesia is still considered in an apprehensive condition. Thus, in this circumstances, promotive and preventive works are needed to prevent the oral and mouth health problem by promoting oral and mouth health education since early stage. There are many kind of dental education methods that usually used, such as speech, poster, and video delivering methods. Some literatures mentioned that those methods are less effective for children. That is something more insteresting, easy to understand, and fun method for children, it is using an educational games. One of the alternatives that can be used as an educational media for oral and mouth health is puzzle and monopoly game. This activity aims to know the ability of puzzle and monopoly in dentistry as an oral and mouth educational media. The steps had in this activity included games socialization, pre test, playing games, and post test on fourth grade students of SD Negeri Bumi 1. Then, had an evaluation to know if there any enhancement on student’s knowledge about oral and mouth health. The MOLEGI (Monopoli Puzzle Kedokteran Gigi) Games can be used as an alternative educational media and potentially increasing the knowledge about oral and mouth health for children.Keywords: Games, children, health promotion, interactive
PEMANFAATAN TEKNIK HIDROPONIK ALTERNATIF BAGI RPTRA PONDOK KELAPA BERSERI Arief Pambudi; Nita Noriko; Yunus Effendi; Risa Swandari Wijihastuti
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v1i1.332

Abstract

AbstrakSalah satu masalah produksi pangan di Indonesia khususnya di daerah perkotaan adalah terbatasnya area pertanian. Hidroponik dapat menjadi satu solusi untuk masalah ini. Hidroponik umumnya menggunakan formula nutrisi AB-Mix yang terkadang masyarakat sulit mendapatkannya. Bahan alternatif yang memiliki potensi sebagai sumber nutrisi hidroponik adalah air sisa pencucian beras. Ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) Pondok Kelapa Berseri merupakan suatu komunitas yang dapat direkomedasikan untuk produksi sayuran daerah urban khususnya di wilayah Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa penggunaan air beras sebagai medium hidroponik memiliki potensi untuk dikembangkan walaupun penambahan konsentrasi air beras masih perlu dilakukan. Sosialisasi dan sharing pengalaman dengan masyarakat dilakukan pada 50 peserta sekitar RPTRA dan mendapat respon yang baik. Pengurus RPTRA berharap kegiatan seperti ini dilakukan periodik dan disinkronkan dengan jadwal kegiatan PKK di RPTRA Pondok Kelapa lebih banyak orang mendapatkan manfaatnya.Kata kunci: Hidroponik, Media Tumbuh Hidroponik, Media Alternatif Hidroponik Abstract One problem of food production in Indonesia, especially in urban areas is the limited area of agriculture. Hydroponics can be a solution to this problem. Hydroponics generally uses the AB-Mix nutritional formula, which is sometimes difficult to get. Alternative material that potential as a hydroponic nutrient source is residual rice washing water. RPTRA Pondok Kelapa Berseri is a community that can be  recommended to vegetable production in urban area, especially in the Pondok Kelapa, East Jakarta. The results of the activity indicate that the use of rice water as a hydroponic medium has the potential to be developed even though additional concentrations of rice water still need to be done. Socialization and sharing experiences with the community were carried out on 50 participants around RPTRA and received good responses. RPTRA hopes that activities like this will be conducted periodically and synchronized with the PKK schedule at RPTRA Pondok Kelapa, so more people will get the benefits.Keywords: Hydroponic, Hydroponic Medium, Hydroponic Alternative Medium
PROGRAM INSPIRASI BELAJAR BAHASA ASING BAGI REMAJA DALAM MENGHADAPI ERA GLOBALISASI Arianty Visiaty; Lusi Lian Piantari
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v1i2.337

Abstract

Abstrak Masalah yang dihadapi oleh Panti Asuhan Harapan Remaja adalah kurangnya motivasi dan inspirasi anak asuh siswa SMP untuk belajar bahasa asing. Tujuan dari kegiatan ini adalah menumbuhkan motivasi dan inspirasi belajar bahasa asing untuk belajar bahasa asing. Salah satu cara untuk menunbuhkan motivasi dan isnpirasi belajar bahasa asing adalah dengan dilakukannya pengenalan bahasa asing dengan konteks yang dekat dengan keseharian anak asuh/siswa. Untuk itu telah diadakan program penumbuhan motivasi dan inspirasi berbahasa asing terutama bahasa Jepang dan Inggris masing-masing selama 2 kali. Hasil dari kegiatan ini adalah munculnya ketertarikan siswa terhadap bahasa asing dan ketertarikan untuk belajar bahasa asing terutama bahasa Inggris dan Jepang. Selain itu terlihat juga peningkatan motivasi belajar bahasa asing selain pelajaran sekolah. Akan tetapi tidak ada peningkatan ketertarikan untuk berinteraksi dengan orang asing. Saran kegiatan ke depan adalah mengadakan yang berkelanjutan dan berkala.Kata kunci: Bahasa Asing, Inspirasi, MotivasiAbstractThis community service activity had purposes to inspire and motivate the junior high school students to learn a foreign language at the Harapan Remaja Orphanage. This orphanage has a problem dealing with foster children’s motivation in learning foreign languages. The result of this activity is the emergence of an interest in foreign languages and learning those languages, especially English and Japanese. After the activities, the result shows that the learners’ motivation is still low. However, the activities related to foreign languages increased the participants’ interests to learn foreign languages, in this context, Japanese and English. It is suggested that the activity can be carried out continuously because raising inspiration and motivation requires enough time.Keywords: Foreign language, Inspiration, Motivation,
PEMBERDAYAAN WARGA KETERBELAKANGAN MENTAL DI DESA KARANGPATIHAN PONOROGO MELALUI FRUTABLE GREDEN Retno Wulandari; Hana Anjasari; Novita Dwi Wulandari; Mitha Nur Jayanti; Gunarhadi Gunarhadi
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v1i2.342

Abstract

Abstrak Desa Karangpatihan merupakan salah satu desa yang berada di pelosok selatan-barat Kabupaten Ponorogo, Kecamatan Balong, dimana terdapat sebagian masyarakatnya merupakan penyandang keterbelakangan mental dengan kondisi geografis tanah yang kurang subur dan cenderung tandus karena berdiri di bawah kaki pegunungan berkapur. Faktor geografis, kemiskinan dan tingkat pendidikan yang rendah mengakibatkan warga mengalami pemasalahan pola hidup, khususnya berkaitan dengan konsumsi makanan yang bergizi. Pengadaan program frutable greden bertujuan untuk meningkatkan konsumsi sayur dan buah, sekaligus memberdayakan masyarakat menjadi lebih produktif. Kegiatan dalam program frutable greden meliputi pembangunan frutable greden atau semacam green house, penananaman, serta perawatan tanaman yang dilakukan oleh warga keterbelakangan mental. Hasil panen dari perawatan tanaman dapat dikonsumsi sebagai bentuk pemenuhan gizi warga. Proses pemberdayaan dilangsungkan secara bertahap mulai dari tahap sosialisasi, pembangunan frutable greden, penanaman bibit tanaman, perawatan tanaman hingga pemanenan. Bentuk pemberdayaannya berupa melibatkan partisipasi warga keterbelakangan mental secara aktif dengan bantuan dari kader frutable greden. Kader disini merupakan salah satu anggota keluarga warga keterbelakangan mental yang normal yang dipilih dan bertugas untuk membantu tim dalam menggerakkan pelaksanaan proses pemberdayaan. Hasil pemanenan dari tanaman di green house ini dapat dikonsumsi dijadikan bahan pangan tambahan masyarakat sebagai bentuk pemenuhan gizi.Kata kunci : Green house, Keterbelakangan Mental, Pemberdayaan Masyarakat Abstract Karangpatihan Village is one of the villages in the south-west corner of Ponorogo Regency, Balong Subdistrict, where there are some people who are mentally retarded with geographic conditions that are less fertile and tend to be barren because they stand under the feet of the calcareous mountains. Geographical factors, poverty, and low levels of education result in people having lifestyle problems, especially related to the consumption of nutritious foods. The procurement of frutable greden programs aims to increase the consumption of vegetables and fruits, while empowering people to be more productive. Activities in the frutable greden program include the development of frutable greden or some kind of green house, planting, and treatment of plants by mental retardation people. The harvest can be consumed as a form of nutrition fulfillment. The empowerment process is carried out in stages starting from the stages of socialization, frutable greden construction, growing of plant seeds, maintenance of plants to harvesting. The form of empowerment involves active participation of people with mental retardation with the help of frutable greden cadre. Cadres here are one of the family member of mental etardation people who are selected and haved a task to assist the team as a pioneer  the implementation of the empowerment process. Yield from plants in this green house can be consumed as additional food for the community as nutrition fulfillment. Keywords: Community Empowerment, Green house, Mental Retardation 
SOSIALISASI TEMPE SEBAGAI SUMBER PROTEIN BAGI IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI Riris Lindiawati Puspitasari; Dewi Elfidasari; Analekta Tiara Perdana
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v1i1.333

Abstract

AbstrakAngka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah yang tertinggi di kawasan ASEAN. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan AKI di Indonesia adalah dengan memberikan edukasi dan informasi tentang gizi bagi ibu terutama ibu hamil. Kandungan protein pada tempe dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan protein ibu hamil dan menyusui. Masih terbatasnya informasi mengenai tempe sebagai sumber protein potensial bagi ibu hamil dan menyusui menyebabkan perlu dilakukan sosialisasi. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan menyusui mengenai manfaat mengkonsumsi tempe sebagai asupan gizi sehari-hari. Sasaran kegiatan adalah kelompok ibu hamil dan menyusui di wilayah kerja praktek Bidan di Kotabumi Tangerang. Metode pelaksanaan kegiatan yaitu memberikan informasi mengenai manfaat tempe, mengadakan tanya jawab, dan memberikan pendampingan gizi terutama bagi ibu hamil dan menyusui disertai informasi terkini yang bersumber dari artikel jurnal terkait. Hasil pendataan awal menunjukkan bahwa pengetahuan yang dimiliki oleh ibu hamil dan menyusui belum sepenuhnya memahami potensi tempe. Sebagai tindak lanjutnya adalah melaksanakan sosialisasi potensi tempe dan hasil  yang didapat menunjukkan bahwa sebagian besar peserta memberikan respon positif serta menyatakan perlunya menambahkan tempe sebagai menu harian keluarga.Kata kunci: Ibu hamil, Ibu menyusui, Nutrisi, Sosialisasi, Tempe Abstract The Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia is the highest in the ASEAN region. One effort that could be done to reduce MMR in Indonesia was by providing education and information on good nutrition. High protein content in tempe would be used to meet the body's protein needs such as body tissue formation, especially in pregnant and lactating women. The limited information about tempe as a potential protein source for pregnant and lactating women caused the need to conduct socialization, especially in Tangerang, the activity carried out by socializing the benefits of tempe as a source of protein. The target activities were pregnant and lactating women in Kotabumi, Tangerang as widwifery practice work area. The results of the initial data collection indicated that the knowledge possessed by pregnant and lactating mothers did not fully understand about the potential of tempe. After socialization, it was seen that mothers' understanding could increase based on discussion session.Keywords: Lactating women, Nutrition, Pregnant women, Socialization, Tempe
PEMBERDAYAAN TUTOR BKB DAN GURU PAUD MELALUI KETERAMPILAN STORYTELLING Nila Fitria; Suwardi Suwardi
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v1i2.338

Abstract

AbstrakStorytelling adalah sebuah teknik atau kemampuan untuk menceritakan sebuah kisah, pengaturan adegan, event, dan juga dialog. Program storytelling ini ditujukan bagi tutor BKB dan guru PAUD dikarenakan latar belakang pendidikan tutor BKB dan guru PAUD yang beragam. Adapun pelatihan yang dilakukan sebanyak 3 kali memberikan pengetahuan dan keterampilan storytelling kepada tutor BKB dan guru PAUD. Adapun metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah bentuk intervensi dengan melakukan pelatihan sebanyak 3 kali. Pelatihan pertama ditujukan kepada tutor BKB dan guru PAUD untuk memberikan pengetahuan tentang storytelling. Pelatihan kedua, tutor BKB dan guru PAUD membuat buku cerita dalam bentuk bigbook. Kemudian tutor BKB dan guru PAUD mempraktekkan bagaimana cara bercerita secara peer teaching Pelatihan ketiga ditujukan kepada orang tua murid PAUD dan TK serta tutor BKB dan guru PAUD serta guru TK. Pelatihan ketiga ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan pentingnya storytelling. Kemudian tutor BKB dan guru PAUD mempraktekkan bercerita di depan orang tua murid dan juga anak. Pengetahuan dan keterampilan tutor BKB dan guru PAUD terhadap storytelling meningkat dan program storytelling dapat dijadikan suatu pembiasaan yang dapat dilakuakn di sekolah. Sehingga minat membaca anak menjadi meningkat.Kata kunci: Anak, Storytelling, Tutor BKB AbstractStorytelling is a technique or ability to tell a story, arrange scenes, events, and also dialogue. This storytelling program is intended for BKB tutors and PAUD teachers due to the diverse educational background of BKB tutors and PAUD teachers. The training was conducted 3 times to provide knowledge and storytelling skills to BKB tutors and PAUD teachers. The method used in this training is a form of intervention by conducting training 3 times. The first training was aimed at BKB tutors and PAUD teachers to provide knowledge about storytelling. The second training, BKB tutors and PAUD teachers made storybooks in the form of a bigbook. Then BKB tutors and PAUD teachers practice how to tell in peer teaching The third training is aimed at parents of PAUD and TK students and BKB tutors and PAUD teachers and kindergarten teachers. This third training aims to provide knowledge of the importance of storytelling. Then BKB tutors and PAUD teachers practice telling stories in front of parents of students and children. Knowledge and skills of BKB tutors and PAUD teachers on storytelling have increased and the storytelling program can be used as a habit that can be done at school. So that interest in reading children becomes increased.Keywords: BKB Tutor, Children, Storytelling
PROGRAM KELOMPOK MENTORING BISNIS KOMUNITAS TANGAN DI ATAS WILAYAH JAKARTA SELATAN 5.0 Bambang Eko Samiono; Hanny Nurlatifah
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v1i1.334

Abstract

AbstrakKomunitas Tangan Di Atas wilayah Jakarta selatan (TDA Jaksel) merupakan salah satu TDA Wilayah dibawah TDA Pusat dan merupakan pusat penggerak kegiatan dalam organisasi. Prioritas kegiatan utama TDA Jaksel adalah mengadakan peningkatan capacity building bagi anggotanya. Salah satu program TDA Jaksel untuk meningkatkan kemampuan manajemen dan pengelolaan usaha anggotanya adalah program Kelompok Mentoring Bisnis (KMB). Tahun 2018, KMB menggunakan format yang lebih terstruktur dengan konsep berkurikulum dan diikuti oleh member yang berbayar. Peserta program KMB berjumlah 32 orang yang terbagi dalam 4 group berdasarkan pilihan terhadap mentornya. Permasalahan yang ditemui pada saat evaluasi di pertengahan program KMB adalah ketidakefektifan dalam KMB. Team Pengabdian masyarakat bekerjasama dengan TDA Jaksel membantu memberikan solusi dengan menerapkan konsep efektifitas pelatihan melalui: pengelompokan kembali group program mentoring berdasarkan level bisnisnya, menyusun kurikulum mini/SAP untuk group basic, memberikan sesi mentoring sesuai SAP serta melakukan evaluasi. Sementara untuk pembekalan yang dilakukan oleh Team Pengabdian masyarakat UAI difokuskan pada kelompok basik yang berjumlah 6 orang dan sesi pertemuan dalam 4 tahap yang memadukan metode mentoring dan coaching. Di akhir program diperoleh evaluasi bahwa kepuasan dalam pelaksanaan program KMB ini meningkat 25% setelah dilakukan pengelompokan ulang dan dibenahi materi serta metode pengajarannya. Kata kunci: Bisnis, Elearning, Mentoring, Startup, TDA, Training, Wirausaha,                                          AbstractTDA Wilayah Jakarta Selatan (TDA Jaksel) is one of TDA wilayah under TDA Pusat and is the driving center for activities in the organization. TDA Jaksel's main priority is to increase capacity building for its members. One of the South Jakarta TDA programs to improve the management and management capabilities of its members is the Kelompok Mentoring Bisnis (KMB) program. In 2018, KMB uses a more structured format with curriculum concepts and paid members only. 32 participants of the KMB program were divided into 4 groups based on their choice of mentor. The problem encountered during the evaluation in the middle of the KMB program was the ineffectiveness of the KMB. The Community Service Team in collaboration with TDA Jakarta helped provide solutions by applying the concept of training effectiveness through: grouping back mentoring programs based on their business level, compiling mini / SAP curriculum for the basic group, providing mentoring sessions according to SAP and conducting evaluations. While for the debriefing conducted by the UAI Community Service Team, the focus was on the basics group, which consisted of six people and meeting sessions in four stages, which combined mentoring and coaching methods. At the end of the program, an evaluation was obtained that satisfaction in the implementation of the KMB program increased by 25% after regrouping and fixing the material and teaching methods.Keywords: Business, E-learning, Mentoring, Startup, TDA, Training, Entrepreneurship,

Page 1 of 11 | Total Record : 105