cover
Contact Name
Asri
Contact Email
nurasri138@yahoo.co.id
Phone
+6285242199519
Journal Mail Official
stikespanritahusadabulukumba@yahoo.co.id
Editorial Address
Jl.Pendidikan Taccorong Bulukumba, Sulawesi Selatan
Location
Kab. bulukumba,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Panrita Husada
ISSN : 2502745X     EISSN : 27151832     DOI : -
Core Subject : Health,
Kesehatan Panrita Husada merupakan jurnal yang melahirkan informasi kesehatan yang mengandung nilai religi. Masalah kesehatan melahirkan tenaga yang professional unggul dan terampil di dunia kerja sehingga informasi tenaga kesehatan dapat diberdayakan. Religi merupakan nilai-nilai yang ditanamkan pada diri alumni agar dalam menjalankan tugasnya dapat memberikan keniscayaan pada diri pasien dan nilai pada masyarakat.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 6 No 2 (2021)" : 10 Documents clear
Analisis Kadar Formalin Pada Tahu Yang Beredar Di Pasar Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba Arfiani Nur; Rahmatia Syam; Asdinar; Aisyah; Rahmiani Gani; Syarifah Rabiatul Adawiah; Titik Andriani
Jurnal Kesehatan Panrita Husada Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (Stikes Panrita Husada Bulukumba)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37362/jkph.v6i2.577

Abstract

Food and Agriculture Organization (FAO) dan World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa bahan tambahan makanan adalah bahan-bahan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan dalam jumlah sidikit untuk memperbaiki warna, bentuk, citarasa, tekstur, atau sebagai pengawet. Menurut PerKBPOM No. 2 tahun 3013 tentang Bahan Berbahaya yang disalahgunakan dalam pangan salah satunya adalah formalin.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan formalin dalam tahu yang kemungkinan beredar di pasar tradisional kabupaten Bulukumba. Teknik sampling yang digunakan adalah Total Sampling. Metode analisis kualitatif formalin dilakukan dengan metode fenilhidrazin dan analisis kuantitatifnya dengan metode spektrofotometri. Sampel tahu diambil di Pasar Kecematan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba. Hasil penelitian menunjukkan dari 10 sampel tahu yang dibeli dari 10 penjual terdapat 3 sampel tahu yang mengandung formalin (30%). Kadar formalin dalam sampel tahu pada ketiga penjual tersebut adalah 10 ppm, 9,8 ppm, 9,5 ppm. Disarankan kepada pedagang agar tidak menggunakan formalin sebagai bahan tambahan pangan dan masyarakat agar berhati-hati dalam membeli bahan makanan.
Analisis Uji Tes Toleransi Glukosa Oral Sebagai Deteksi Dini Pradiabetes Pada Obesitas Alfyan Rahim; Thaslifa; Irwansyah
Jurnal Kesehatan Panrita Husada Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (Stikes Panrita Husada Bulukumba)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37362/jkph.v6i2.580

Abstract

Background: Diabetes mellitus (DM) is a dangerous disease with prevalence in Indonesia, including South Sulawesi, until now it has reached 3.4% of the total population. Prediabetes is an early condition for diabetes where blood glucose levels are above normal levels. One of the factors that are most closely related to the incidence of prediabetes is obesity which is also a problem currently faced at the age of children and adolescents. One way to detect a disturbance in glucose metabolism is the Oral Glucose Tolerance Test (TTGO).Objective: This study aims to determine the incidence of prediabetes in obese students. Methods: The study design was analytical descriptive, analyzing the test variables of OGTT as a prediabetes screening in the obese. The population was all active students of Megarezky University who were obese obtained by purposive sampling technique. Results: Based on the research result of 40 respondents, after the measured levels of GDP and two-hour glucose levels after oral glucose administration (postprandial), obtained a mean grade of respondents OGTT was 120,45 mg/dl and 8 (20%) of whom had an abnormal OGTT level ( 140-199 mg/dl). Conclusion: It reveals that the eight respondents experienced impaired glucose tolerance (IGT) and prediabetes. Obese people should begin to keep a balance between intake and energy expended to avoid Diabetes Mellitus.
Efektivitas Diaphragmatic Breathing (DB) Dan Aerobic Training ( Walking) Terhadap Peningkatan Kapasitas Fungsional dan Activity Daily Living (ADL) Pasien Hearth Failure ( HF) Asri; Edison Siringo Ringo; Safruddin; Siti Nurjannah
Jurnal Kesehatan Panrita Husada Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (Stikes Panrita Husada Bulukumba)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37362/jkph.v6i2.593

Abstract

Cardiovascular Disiases (CVDs) merupakan penyebab nomor satu kematian secara global yang diperkirakan sebanyak 17,9 juta orang atau sebesar 31% dari semua kematian global (WHO, 2017). Salah satu CVDs adalah Heart Failure (HF) (WHO, 2017). Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui perbandingan efektifitas antara DB dan AT (Walking) dengan DB terhadap peningkatan kapasitas fungsional dan ADL pasien Hearth Failure. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimen dengan pendekatan kuantitatif, dengan desain pre test and post test control gropu. Hasil peneleitian didapatkan bahwa pada kelompok intervensi pre dan post, mempunyai pengaruh atau efektif meningkatkan kapasitas fungsional dan Activity Daily Living (ADL) pasien Hearth Failure (HF), dimana nilai P Value didapatkan sebesar 0,000. pada kelompok kontrol pre dan post intervensi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kapasitas fungsional pasien Hearth Failure (HF) dimana nilai P Value didapatkan sebesar 0,000, perbandingan efektifitas antara yang diberikan intervensi Diafragmatic Breathing (DB) dan Aerobik Training (Walking) pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan intervensi Diafragmatic Breathing memiliki efektifitas terhadap peningkatan kapasitas fungsional dan Activity Daily Living (ADL) pasien Heart Failure, dimana nilai P Value yang didapatkan sebesar 0,000. Kesimpulan dan saran Perbandingan efektifitas antara DB dan AT (Walking) dengan DB terhadap peningkatan kapasitas fungsional dan ADL pasien Hearth Failure masing-masing memiliki efektifitas, akan tetapi kombinasi DB dan Aerobic Training (Walking) memiliki efektifitas yang sangat cepat, dapat dilihat pada nilai selisih dari kedua intervensi tersebut. Disarankan kepada pihak rumah sakit RSUD Prof.Dr.Anwar Makkatutu Bantaeng untuk lebih mengaktifkan program latihan Diafragmatic Breathing (DB) Kombinasi Aerobic Training (Walking) dan memasukkaan kedalam kebijakan rumah sakit untuk diterapkan, selain itu dapat melakukan pelatihan yang intensif kepada para petugas terutama perawat sehingga ahli dalam memberikan pelatihan kepada pasien yang berguna untuk mempercepat proses penyembuhan pada pasien yang mengalami Hearth Failure.
Pengaruh Rebusan Daun Kersen Terhadap Kadar Glukosa Darah Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja Puskesmas Bontobahari Edison Siringoringo; Asri; Safruddin
Jurnal Kesehatan Panrita Husada Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (Stikes Panrita Husada Bulukumba)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37362/jkph.v6i2.591

Abstract

Diabetes mellitus is one of the biggest health problems in the world. Diabetes mellitus or what is commonly called diabetes (diabetes) is a disease that causes the patient’s body to be unable to control the level of sugar (glycose) in the blood. At this time, many people are doing treatment by using plants as traditional medicine. One of them is cherry leaves. Kersen leaves are believed to reduce blood glucose levels in type II diabetes mellitus sufferers. The purpose of this study was to determine the effect of Kersen leaf decoction on blood glucose levels in patients with Type II diabetes in the Bontobahari Community Health Center in 2021. The research design used in this study was a quantitative research design with a true-experimental method (pure experiment) with a pre-post design. Test control group design. The sample used was 38 respondents, with a sampling technique that is probability sampling with simple random sampling. Analysis of the data in this study using the Unpaired T test statistical test. The results of the analysis using the unpaired T-test statistical test obtained p-value = 0.000 (p ≤ 0.05), which means that Ho is rejected and Ha is accepted. There is an effect of Kersen Leaf Decoction on Blood Glucose levels in people with Type II Diabetes in the Bontobahari Community Health Center Work Area. 2021.
Ekstrak Betasianin dari Umbi Bit (Beta vulgaris) sebagai Pewarna Alami pada Sediaan Apusan Darah Tepi Islawati; Asriyani Ridwan; Rahmat Aryandi
Jurnal Kesehatan Panrita Husada Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (Stikes Panrita Husada Bulukumba)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37362/jkph.v6i2.644

Abstract

ABSTRAK Morfologi sel berupa eritrosit, trombosit dan leukosit merupakan bagian dari pemeriksaan Apusan Darah Tepi (ADT). Pemeriksaan ini mampu mengindetifikasi jenis dan jumlah dari leukosit dan trombosit bahkan mampu mengetahui adanya parasite. Di Indnesia yang memiliki iklim tropis, pewarnaan yang sering digunakan adalah pewarnaan Romanowsky yakni pewarnaan dengan menggunakan pewarnaan wright, giemsa, atau bahkan kombinasi dari kedua pewarnaan tersebut. Kualitas dari pewarnaan apusan darah tepi dapat dinilai dari morfologi eosinophil. Hal ini disebabkan karena kekhasan dari eosinophil serta jumlah yang cukup banyak dan mudah diamati. Selain itu, jaminan dari kevalidan suatu pemeriksaan ADT adalah kualitas dari hasil pewarnaannya. Tujuan dari penelitian ini adalah teramatinya morfolofi dari sel darah dari sediaan apusan darah tepi dengan menggunakan ekstrak betasianin dari umbi bit (Beta vulgaris) sebagai bahan pewarna alami pengganti giemsa. Jenis penelitian berupa eksperimen laboratory dengan metode perbandingan hasil pengamatan terhadap morfologi sel darah yang berupa eritrosit, trombosit dan leukosit dengan menggunakan giemsa sebagai gold standard dan ekstrak betasianin sebagai pewarna alami dari umbi bit. Penelitian ini menggunakan sampel darah vena yang diambil dan ditampung pada tabung EDTA lalu dibuat dalam bentuk sediaan apusan darah. Hasil pewarnaan dengan menggunakan giemsa menunjukkan granula terlihat cukup jelas dan terlihat merah muda dengan inti sel berwarna biru keunguan. ekstrak betasianin menunjukkan bahwa kualitas pewarnaan pada leukosit dan trombosit kurang baik dan eritrosit memiliki kualitas pewarnaan yang cukup baik dengan memperlihatkan warna oranye yang cukup jelas. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa ekstrak betasianin dari umbi bit dapat dijadikan sebagai alternative pewarna alami untuk sel eritrosit dari sediaan apusan darah tepi. Kata Kunci: Betasianin, Umbi Bit, Eritrosit, Pewarnaan ABSTRACT Morphology cell in the form of erythrocytes, platelets and leukocytes is part of the peripheral blood smear (ADT) examination. This examination is able to identify the type and number of leukocytes and platelets and is even able to detect the presence of parasites. In Indonesia, which has a tropical climate, the coloring that is often used is Romanowsky staining, namely staining using wright, Giemsa, or even a combination of the two colorings. The quality of the staining of the blood smear can be assessed from the morphology of the eosinophils. This is due to the uniqueness of eosinophils and their large number and easy to observe. In addition, the guarantee of the validity of an ADT examination is the quality of the staining results. The purpose of this study was to observe the morphology of blood cells from peripheral blood smears using betacyanin extract from beetroot (Beta vulgaris) as a natural dye substitute for Giemsa. The type of experimental research is in the form of a laboratory with a comparison method of observations on the morphology of blood cells in the form of erythrocytes, platelets and leukocytes using Giemsa as the gold standard and betacyanin extract as a natural dye from beetroot. This study used venous blood samples taken and stored in an EDTA tube and then made in the form of a blood smear. Staining results using Giemsa showed the granules were quite clear and looked pink with purplish-blue cell nuclei. Betacyanin extract showed that the quality of staining on leukocytes and platelets was not good and erythrocytes had a fairly good staining quality with a fairly clear color range. So it can be concluded that betacyanin extract from beetroot can be used as a natural alternative dye for erythrocyte cells from peripheral blood smear preparations. Keywords: Betacyanin, beetroot, erythrocytes, staining
Ekstrak Antosianin Dari Ubi Ungu (Ipomoea Batatas L.) Sebagai Pewarna Alami Pada Pemeriksaan Soil Transmitted Helminths (STH) Metode Natif (Direct Slide) Subakir Salnus; Dzikra Arwie; Zulfian Armah
Jurnal Kesehatan Panrita Husada Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (Stikes Panrita Husada Bulukumba)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37362/jkph.v6i2.649

Abstract

Helminthiasis is a worm infestation caused by several different species of intestinal parasitic worms. This group of worms belongs to the category of Soil Transmitted Helminth (STH) because the process of developing eggs or larvae of these species requires soil to develop into an infective form. The simplest method of examining intestinal nematode worm eggs is the Native Method using 2% Eosin reagent in observing various elements of the examination on the preparations/preparations. Eosin itself has properties that are not easily biodegradable, and generates hazardous waste (toxic) and flammable so that alternative coloring is needed that is more environmentally friendly. Purple sweet potato has a high content of anthocyanin pigments and is more stable than the pigments of strawberries, red cabbage, perilla and other plants. Thus, purple sweet potato has been considered a good source of anthocyanins. This study aims to determine the use of anthocyanin extract from purple sweet potato as a natural dye substitute for eosin dye in the identification of STH in the native method. Parameters observed in the preparations were the quality of visual field contrast, color absorption on the surface of the parasite, and the level of clarity of the appearance of the parasite. The results showed that the use of anthocyanin extract from purple sweet potato at a concentration of 80% could color the eggs of STH worms which were found in positive samples of Ascaris lumbricoides seen in fertile (fertilized eggs) and infertile (unfertilized eggs). Therefore, the anthocyanin extract obtained from purple sweet potato has potential as an alternative dye to replace eosin.
Pengaruh Pemberian Pendamping Makanan Tambahan (PMT) Kepada Ibu Hamil Terhadap Kejadian Kekurangan Energi Kronik Di Wilayah Kerja Puskesmas Salasssae Asmirati; Mitra Asriani; Andi Muhammad Haerul; Asnidar
Jurnal Kesehatan Panrita Husada Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (Stikes Panrita Husada Bulukumba)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37362/jkph.v6i2.710

Abstract

Gizi pada masa kehamilan adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi perkembangan embrio dan janin serta status kesehatan ibu hamil. Kehamilan merupakan tahapan yang berkesinambungan, sehingga defesiensi pada suatu periode akan memberikan dampak secara berbeda pada outcome kehamilan. Periode perikonsepsional terdiri dari prekonsepsi, konsepsi, implantasi, plasentasi, serta masa embryogenesis. Kualitas bayi yang dilahirkan tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama kehamilan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian biskuit makanan tambahan (PMT) terhadap kenaikan status gizi pada ibu hamil trimester II yang mengalami kekurangan energi kronis. Penelitian ini dilaksanakan di puskesmas Tanete, dan Puskesmas Salassae Kabupaten Bulukumba sulawesi selatan. Rancangan dalam penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kemudian variabel dependen ialah Lingkar Lengan Atas (LILA), variabel kontrolnya ialah Usia,Pendidikan dan paritas. Populasi dalam penelitian ini adalah 165 orang. Analisis Univariat digunakan untuk melihak karakteristik dari masing – masing responden. Analisis bivariat denagn menggunakan uji Wilcoxon sum rank test atau yang lebih dikenal dengan uji mann withney untuk menilai hasil analisis nilai LILA sebelum dan setelah pendampingan pemberian Biskuit PMT. Hasil penelitian: Rerata LILA pada kelompok yang diberikan pendampingan makanan tambahan (PMT) sebelum intervensi adalah 6,33±0,32 dan setelah intervensi meningkat menjadi 8,06±0,17 hasil uji statistik secara signifikan (p<0,05) yang berarti ada perbedaan LILA sebelum dan sesudah pemberian makanan tambahan (PMT). Rerata LILA pada kelompok yang tidak diberikan pendampingan makanan tambahan (PMT) sebelum intervensi adalah sebesar 6,39±0,28 dan setelah intervensi meningkat menjadi 8,73±0,20 hasil uji statistik secara signifikan (p<0,05) yang berarti ada perbedaan LILA sebelum dan setelah kelompok yang tidak diberikan pendampingan.
Perbandingan Tingkat Kecemasan Dalam Menghadapi Persalinan Pada Ibu Hamil Primigravida Dengan Multigravida Dimasa Pandemi Covid-19 Risnawati; Andi Nurlaily; Irmawati; Ira Mayasari; Rusnawati
Jurnal Kesehatan Panrita Husada Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (Stikes Panrita Husada Bulukumba)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37362/jkph.v6i2.711

Abstract

Kehamilan merupakan peristiwa penting dan hal yang membahagiakan sekaligus menggelisahkan bagi seorang wanita. Kecemasan ini lazim terjadi pada ibu primigravida dikarenakan belum pernah melahirkan namun diera pandemic covid-19 dampak psikologis dan kekhawatiran terjadi pada ibu hamil yang akan pemicu terjadinya kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan pada ibu primigravida dengan multigravida trimester III kehamilan dan memberikan strategi dalam mengurangi kecemasan yakni Teknik pernafasan diafragma dimasa pandemic Covid-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik dengan jenis desain penelitian eksperimental quasi. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III di Puskesmas Bontobangun. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III(primigravida dan multigravida) berjumlah 25 orang. Hasil penelitian terdapat perbedaan rerata score derajat kecemasan bermakna pada kelompok intervensi dibandingkan kelompok control.
Pemanfaatan Chitosan Dari Limbah Kulit Udang Sebagai Pestabil Pada Nanopartikel Perak Dengan Bioreduktor Daun Serai (Cymbopogon citratus) Fatimah; Islawati; Asdinar; AR.Pratiwi Hasanuddin
Jurnal Kesehatan Panrita Husada Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (Stikes Panrita Husada Bulukumba)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37362/jkph.v6i2.720

Abstract

This study was based on the background Renewable research in nanotechnology has shown the creation of new, better performing products. Nanoparticles are part of nanotechnology which plays an important role in the development of science, especially its application in various fields including the health sector Chitosan has been widely applied commercially in the chemical, food and pharmaceutical industries. Chitosan can be a stabilizer alternative in the formation of silver nanoparticles.The purpose of this study was to determine the use of chitosan from shrimp shell waste as a stablizer on silver nanoparticles with lemongrass leaf as bioreductor. This research is a type of experimental research. Experiments were carried out to determine the ability of chitosan from shrimp shell waste as a stabilizer in silver nanoparticles with lemongrass leaf as bioreductor. Based on the results of the research, the spectrum shows that the silver nanoparticles without the addition of chitosan are formed at a maximum wavelength of 442 nm - 448 nm, while for silver nanoparticles with the addition of chitosan are at a wavelength of 458 nm - 470 nm. The conclusion Chitosan from shrimp shell waste can be used as a stabilizer in silver nanoparticles with lemongrass leaf as bioreductor with a maximum wavelength of 470 nm with a synthesis time of up to 72 hours with an absorbance value of 0.610 nm.
Kesiapan Akademic Dan Persepsi Untuk Implementasi Pendidikan Interprofessional Andi Suswani; Risnah; A.Nurlaela Amin; Haerani
Jurnal Kesehatan Panrita Husada Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (Stikes Panrita Husada Bulukumba)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37362/jkph.v6i2.758

Abstract

Background: Interprofessional Education (IPE) is a collaborative practice between two or more health professions that learn each other's role of a profession that aims to improve collaboration skills and quality of healthcare. This research aims to analyze the perception and readiness of students and lecturers about IPE for the financial improvement of health education. Method: This type of research is descriptive analysis with a proportional approach. The qualitative method of Triangulation design is used to get more information about the readiness and perception of lecturers and students in the implementation of IPE. Sampling techniques are purposive sampling techniques and snowball sampling. The number of samples was 26, consisting of a 16-person lecturer and 9-man students. Result: The results showed that students have readiness in IPE implementation because students have high confidence in their ability to cooperate with other health professions. Unlike the lecturers, which states that most are less prepared in the IPE implementation. This difference is due to most of the lecturers having never participated in the socialization/training/workshop about IPE. Students have a good perception of IPE implementation because they consider that learning along with other health professions can teach how to study and work in a team, hone communication skills, understand the task and Responsibilities according to their profession. Lecturers have a good perception in the implementation of IPE because they have understood that collaboration with other health professions can improve the quality of health services but still need implementation strategy of the main preparation activities Institutions. Conclusion: Most lecturers and students are not ready in the implementation of IPE and most of the lecturers and students are well-perceptual to the IPE implementation.

Page 1 of 1 | Total Record : 10