cover
Contact Name
Agus Mailana
Contact Email
agus.mailana@gmail.com
Phone
+6281222202006
Journal Mail Official
agus.mailana@gmail.com
Editorial Address
Bumi Menteng Asri Jl Farmasi 3 BG 15 Bogor Barat
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman
Published by Institut PTIQ Jakarta
ISSN : 20878125     EISSN : 27146405     DOI : 10.36671
Quranic Studies, Interpretation, Hadith, Islamic Philosophy, Kalam Science, Islamic Education, Dakwah, Islamic Economics, Islamic Language and Literature, Sufism, and other Islamic Studies Groups
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 01 (2021): Mumtaz: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Keislaman" : 10 Documents clear
MODERASI BERAGAMA DALAM PERSPEKTIF HADIS Yoga Irama; Liliek Channa AW.
Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman Vol 5, No 01 (2021): Mumtaz: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Keislaman
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36671/mumtaz.v5i01.144

Abstract

Fenomena pengarusutamaan moderasi beragama yang terjadi di masyarakat menimbulkan berbagai respons dari berbagai media, tokoh-tokoh agama dan peneliti. Beragam pemaknaan seputar moderasi beragama oleh masing-masing kelompok. Berbagai kalangan mengaku bahwa golongannya adalah representasi dari kelompok moderat. Kurang jelasnya definisi serta ciri-ciri moderat membuat fenomena mengaku moderat itu terjadi. Oleh karena itu, perlu adanya tinjauan terhadap berbagai hadis tentang makna moderasi, sehingga akan menghasilkan pemahaman yang utuh tentang moderasi beragama yang sesungguhnya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa gagasan moral yang terkandung dalam moderasi beragama merupakan upaya dalam menjaga keberagaman, persatuan dan kedamaian seluruh agama di Indonesia. Dengan demikian, harapan besar untuk dapat mengikis risiko perpecahan dan kerusakan akibat pemahaman yang salah, salah satunya adalah pola agama yang konservatif, ekstrem atau radikal; yang bertentangan dengan dasar negara Indonesia, yaitu Pancasila.
PERAN TAYANGAN FILM ISLAMI DALAM PENGEMBANGAN KARAKTER RELIGIUS Sri Marpuah; Oking Setia Priatna; Retno Triwulandari
Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman Vol 5, No 01 (2021): Mumtaz: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Keislaman
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36671/mumtaz.v5i01.146

Abstract

Film Islami memiliki peran yang sangat penting terhadap pengembangan karakter religius. Selain berfungsi untuk menghibur, film Islami juga mampu mengembangkan karakter religius anak-anak tentunya dengan cerdas dalam memilih sebuah tayangan Islami. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran tayangan film Islami dalam pengembangan karakter religius. Metode penelitian ini menggunakan jenis kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yang dianalisis melalui analisis isi (content analysis). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peran tayangan film Islami dalam pengembangan karakter religius ditandai dengan adanya usaha dalam pengembangan sikap keagamaan seperti melalui pendekatan pengalaman, pembiasaan, keteladanan, targhib dan tarhib. Semua usaha ini terdapat dalam film Islami yang digambarkan melalui kehidupan sehari-hari pada setiap episode. Dengan demikian, semoga penelitian ini bisa menjadi salah satu alternatif rujukan untuk penelitian selanjutnya.
REFRESENTASI SEMIOTIKA AL-QURAN (Analisis Simbol Warna Putih) Abd Aziz
Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman Vol 5, No 01 (2021): Mumtaz: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Keislaman
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36671/mumtaz.v5i01.173

Abstract

Tulisan ini menyelidiki signifikansi dan representasi warna dalam al-Quran dalam perspektif semiotik untuk menafsirkan tanda. Pendekatan ini digunakan untuk menganalisis warna dari perspektif semiotika budaya. Studi ini menyajikan semiotika semantik dan budaya atas warna sebagai tanda dalam al-Quran yang menimbulkan berbagai macam makna dan tafsir semiotik. Yang dikaji dalam tulisan ini hanyalah warna putih dan penafsirannya dalam perspektif semiotik. Studi tersebut mengungkapkan bahwa sistem warna Arab sesuai dengan warna universal, terutama dalam hal kategorisasi dan konotasinya, dan analisis semiotik yang dibuatnya perangkat yang efisien untuk menganalisis dan menafsirkan denotasi dan konotasi warna tanda-tanda dalam al-Quran.
MANUSIA DALAM AL-QUR’AN: SEBUAH KAJIAN TENTANG FASE KEHIDUPAN INDIVIDU DALAM MENGHADAPI DINAMIKA PERKEMBANGAN UMAT Ali Nurdin
Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman Vol 5, No 01 (2021): Mumtaz: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Keislaman
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36671/mumtaz.v5i01.175

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk memahami eksistensi fase kehidupan manusia dalam perspektif al-Qur’an. Penelitian membuktikan bahwa dalam setiap fase kehidupan manusia memiliki keunikan terkait dengan kepekaan kehidupan sosialnya. Kajian ini memfokuskan pada narasi Al-Qur’an tentang fase perkembangan psikologi berhadapan dengan problematika sosial kehidupan manusia. Fase dalam kandungan merupakan peletakan dasar kejiwaan manusia yang dibangun sejak bertemunya sel telur dengan sperma (QS. 23: 12-14). Jika pada fase awal ini, manusia diperlakukan baik, maka akan berdampak pada fase-fase berikutnya, seperti fase balita, fase remaja, fase dewasa dan sampai ke fase tua. Kajian tentang fase kehidupan manusia ini dilakukan dengan pendekatan tafsir maudhu’i, yaitu dengan memperhatikan aspek perkembangan kemanusiaan dalam beberapa ayat Al-Qur’an. Kajian ini menyimpulkan bahwa Konflik yang terjadi dalam kehidupan keluarga dan sosial disebabkan oleh kegagalan memahami kondisi kejiwaan masing-masing.
EKSPRESI MILIU KOMERSIAL ARAB MAKKAH DALAM AL-QURAN Made Saihu
Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman Vol 5, No 01 (2021): Mumtaz: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Keislaman
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36671/mumtaz.v5i01.171

Abstract

Ekspresi-ekspresi miliu perniagaan masyarakat Arab Makah dalam al-Quran dapat dipahami dan dimaknai secara komersial-teologis. Ekspresi komersial ini disebabkan oleh pergolakan sosial dan pertahanan atas eksistensi masyarakat Arab dalam praktik perekonomian. Dalam artikel ini digunakan metode deskriptif analitik untuk menganalisis makna komersialisasi dan bisnis dalam al-Quran, dengan pendekatan tafsir tematik untuk memfokuskan kepada tema perniagaan sebagai sentralnya. Pemerolehan datanya adalah melalui studi kepustakaan yang terkait dengan tema penelitian dalam artikel ini, untuk kemudian dikontekstualisasikan dengan pesan-pesan teologis dan peristiwa miliu komersialisasi masyarakat Makah. Temuan dalam artikel ini yaitu miliu komersial diekspresikan dalam berbagai bentuk, pertahanan eksistensi hidup (Q.S. [106]: 2). Cakupan terma sentralnya adalah perniagaan Q.S. [2]: 16, 282; Q.S. [4]: 29; Q.S. [9]: 24; Q.S. [24]: 37; Q.S. [35]: 29; Q.S. [61]: 10; Q.S. [62]: 11. Verba-verba komersial yang menjadi basis etika sosial yaitu kasaba (memperoleh keuntungan, berusaha, berbisnis), jază (membayarkan, memberi upah, ganjaran, imbalan), dan aajara (memberi upah, membayar nilai kontrak, imbalan), yang dijadikan sebagai praktik pencegahan atas penyalahgunaan tindakan bisnis yang tidak etis dan eksploitatif.
RELASI ZIKIR TERHADAP KETENANGAN JIWA (Studi Analisis Majelis Taklim Al-Khasaniyah dan Al-Kamal Mojokerto) Lailatul Rochmah; Chasiru Zainal Abidin; M Ali Rohmad
Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman Vol 5, No 01 (2021): Mumtaz: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Keislaman
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36671/mumtaz.v5i01.140

Abstract

Fenomena saat ini banyak masyarakat islam yang meyakini bahwa dengan berdzikir akan memperoleh kesehatan baik jasmani maupun rohani, dzikir dapat digunakan juga untuk terapi batin, seperti cemas, ketakutan, kegelisahan, frustasi, dan bahkan sampai akan melakukan bunuh diri. Tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui intensitas dzikir, ketenangan jiwa dan untuk menganalisis hubungan dzikir dengan ketenangan jiwa anggota Majlis Taklim Al-Khasaniyah dan Al-Kamal Mojokerto. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasi. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Intensitas anggota dzikir di majlis ta’lim Al-Khasaniyah dan Al-Kamal Mojokerto secara umum termasuk kategori sedang dengan skor rata-rata 36, hasil rata-rata tersebut terletak diantara skor 33-36 (2) Ketenangan jiwa anggota dzikir di majlis ta’lim Al-Khasaniyah dan Al-Kamal Mojokerto secara umum termasuk kategori sedang dengan skor rata-rata 35, hasil rata-rata tersebut terletak diantara skor 34-39. (3) Terdapat hubungan yang signifikan antara dzikir dengan ketenangan jiwa anggota majlis taklim Al-Khasaniyah dan Al-Kamal Mojokerto dengan nilai korelasi 0,610. Interprestasi hasil korelasi menunjukkan pada korelasi tingkat kuat. 
HISTORIS MEDIA PENAFSIRAN DI INDONESIA Muhammad Saleh
Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman Vol 5, No 01 (2021): Mumtaz: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Keislaman
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36671/mumtaz.v5i01.172

Abstract

Perkembangan ilmu selalu berjalan dengan media yang digunakan. Hal ini turut mewarnai sejarah tafsir di Indonesia. Marshall McLuhan mengatakan setidaknya ada empat divisi perkembangan media secara umum, yaitu tribal age, age of literacy, print age, dan electronic age. Berdasarkan klasifikasi era media McLuhan dapat diketahui bagaimana sejarah tafsir di Indonesia berkembang sesuai dengan media yang digunakan, pertama, era tafsir lisan yang bertepatan dengan proses islamisasi dimana penerapan al-Quran nilai-nilai disampaikan melalui berbicara. Kedua, era tafsir tertulis yang mulai menggunakan kertas sebagai media dan tulisan tangan kita. Ketiga, era tafsir cetak yang menggunakan mesin cetak sebagai ciri utamanya, seperti buku, majalah, dan lain-lain. Keempat, era tafsir elektronik yang mulai menggunakan media elektronik seperti tv dan radio. Kelima, era tafsir online yang merupakan perkembangan dari era tafsir elektronik. Pada era ini interpretasi dilakukan melalui media online seperti youtube, website, media sosial dan lain-lain.
SERAT SITI JENAR: RETORIKA DR. FAHRUDIN FAIZ DALAM NGAJI FILSAFAT Sugeng Purwanto; Teguh Kasprabowo; Liliek Soepriatmadji
Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman Vol 5, No 01 (2021): Mumtaz: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Keislaman
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36671/mumtaz.v5i01.145

Abstract

Penelitian ini mengkaji strategi retorika Dr. Fahrudin Faiz (Pak Faiz) dalam acara Ngaji Filsafat bertema Serat Siti Jenar untuk mengungkap (1) struktur generik pengajian tersebut, (3) tujuan komunikatif serta (3) strategi retorika. Dalam penelitian ini, data  diambil dengan teknik simak catat dari Saluran Youtube Media Koentji. Data tersebut dianalisis menggunakan kerangka analisis Appraisal  (pengembangan teori Linguistik Fungsional Sistemik) digabung dengan teori Majas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pak Faiz sangat profesional dan berhasil menyampaikan pengajian filsafat dalam suasana perkuliahan. Beliau sangat piawai dalam merancang dan penggunaan struktur generik sehingga langkah langkah komunikatif sangat terdefinisi dan terukur. Dengan demikian, pilihan strategi retorika yang meliputi kiasan, perumpamaan, ironi, alusio , dll. dapat diterapkan dengan baik.  Strategi retorika tersebut dipakai saat beliau mengelaborasi permasalahan kekinian berkisar pada kehidupan mahasiswa sebagain insan ilmiah dan spiritual yang kebetulan tercermin dalam Serat Siti Jenar dan sangat relevan. Dari sudut sistem Appraisal, Pak Fariz menggunakan heteroglosia dalam arti beliau menggunakan bentuk klausa baik bertingkat maupun setara (disamping beberapa monoglosik) dangan sangat baik dan mampu mengikat (engaging) minat mahasiswa tanpa terditeksi pengunaan ujaran kebencian dalam pengajian tersebut yang bersifat semi-formal, menggunakan skala semantik yang selalu netral. Penelitian ini berkontribusi positif sebagai dasar perumusan (rekonstuksi) program pengembangan karakter generasi muda.
INTEGRASI QURAN DAN SAINS DALAM PROSES HUJAN Nain Siti Nurafipah; Agus Fakhruddin
Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman Vol 5, No 01 (2021): Mumtaz: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Keislaman
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36671/mumtaz.v5i01.139

Abstract

Hujan dapat diartikan sebagai pembawa berkah, Begitu menakjubkan penciptaan hujan sehingga banyak kemudahan bagi manusia saat Allah memberi rezeki berupa hujan, tetapi manusia seringkali lupa bahwa hidupnya akan sulit tanpa Allah menurunkan hujan. Manusia mengeluh ketika hujan turun: khawatir aktivitasnya terhambat, jemuran sulit untuk kering, takut terjadi banjir, takut sakit ketika terkena air hujan, jalan mejadi becek, dan sebagainya. Padahal jika tidak ada hujan, manusia tidak akan sanggup menyirami semua tumbuh-tumbuhan, apalagi yang terdapat di hutan lebat, maka hujan adalah pertolongan dari Allah bagi manusia, yang berguna untuk membantu pekerjaan yang sulit diselesaikan oleh manusia. Hujan membuat semua tumbuh-tumbuhan terkena air, tidak membedakan tumbuhan mana yang akan dicurahi airnya, melainkan semua tumbuhan diberikan airnya dengan adil. Allah sangat baik kepada manusia. Kenalilah Allah yg menurunkan hujan, agar kita sebagai manusia tidak mudah menyalahkan hujan ketika banjir. Mengenal Allah dengan sebagaimana mestinya sangatlah penting karena manusia juga jadi bisa mengenal ciptaan-ciptaan Allah dengan sebagaimana mestinya.
WAQF AL- MU’ÂNAQAH DALAM AL-QURAN (Studi Komparatif Penafsiran Konektif Thâhir bin ‘Asyȗr dan Wahbah al-Zuhaili) Abd Muid N; Muhaemin Muhaemin; Subhan Nur Mahmud
Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman Vol 5, No 01 (2021): Mumtaz: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Keislaman
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36671/mumtaz.v5i01.174

Abstract

Waqf al-mu’ānaqah merupakan tanda waqf yang memiliki ciri berbeda dari sisi nama, simbol, posisi peletakan simbol, dan jumlah. Ayat yang terdapat waqf al-mu’ānaqah akan menghasilkan dua alur makna yang saling terkoneksi. Metode untuk menganalisis dalam penelitian ini adalah analisis konten dengan pengumpulan ayat al-Quran secara tematik melalui kajian pustaka. Penelitian ini berkesimpulan bahwa penafsiran konektif menghasilkan kajian tema-tema al-Quran yang memuat perbedaan pandangan ulama terhadap kajian tematis tertentu berdasarkan analisa aspek gramatika dan penafsiran.

Page 1 of 1 | Total Record : 10