cover
Contact Name
Eri Hendra Jubhari
Contact Email
webpdgi@gmail.com
Phone
+628124235346
Journal Mail Official
webpdgi@gmail.com
Editorial Address
Ruko Malino A4. Baruga, Antang, Makassar
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
MDJ (Makassar Dental Journal)
ISSN : 20898134     EISSN : 25485830     DOI : 10.35856/mdj
Core Subject : Health,
The journal receives a manuscript from the following area below Dentistry science and development with interdisciplinary and multidisciplinary approach: Dental Public Health and Epidemiology Oral and Maxillofacial Surgery Dental Conservation and Endodontics Preventive Dentistry Biomedical Dentistry Dental Radiology Pediatric Dentistry Oral Pathology Prosthodontics Traumatology Oral Biology Biomaterials Orthodontics Periodontics
Articles 626 Documents
Pengaruh preheating pada resin komposit Nadia Suryanti Wongsari; Juni Jekti Nugroho
Makassar Dental Journal Vol. 1 No. 3 (2012): Vol 1 No 3, Juni 2012
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.816 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v1i3.55

Abstract

Dalam beberapa tahun terakhir, resin komposit adalah bahan yang sering digunakan untuk restorasi direct. Beberapa keuntungan komposit meliputi estetik yang memuaskan dan bukan bahan yang konduktor termal. Akan tetapi, bahan ini mengalami shrinkage pada saat polimerisasi, serta kemampuan adaptasi dan resistensi yang kurang. Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan melakukan preheating pada aplikasi komposit. Efek penurunan viskositas dalam meningkatkan adaptasi telah terbukti.
Aspek biologis pergerakan gigi ortodontik Patricia Iskandar
Makassar Dental Journal Vol. 1 No. 3 (2012): Vol 1 No 3, Juni 2012
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.668 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v1i3.56

Abstract

Pergerakan gigi ortodontik terjadi karena adanya remodeling jaringan di sekitar gigi, baik pada tulang maupun ligamen periodontal. Berbagai konsep telah dikemukakan untuk menjelaskan mekanisme pergerakan gigi ortodontik. Teori tekanan-tarikan dan teori piezoelektrik adalah konsep dasar yang menghubungkan pergerakan gigi dengan perubahan aliran darah pada ligamen periodontal dan perubahan metabolisme tulang yang dikontrol oleh sinyal elektris yang dihasilkan oleh pelengkungan tulang alveolar. Berbagai penelitian pada masa kini lebih difokuskan pada reaksi di tingkat seluler dan molekuler. Gaya ortodontik yang diaplikasikan pada gigi akan diubah menjadi respon seluler, yang melibatkan molekul-molekul pembawa sinyal. Mekanotransduksi yang menginduksi terjadinya remodeling, diperantarai oleh mekanisme kompleks, yang melibatkan sintesis dan pelepasan berbagai sitokin, neurotransmiter, faktor pertumbuhan dan metabolit asam arakidonat. Faktor genetik juga ikut berperan dalam mekanisme pergerakan gigi ortodontik. Suatu model teoritis diperkenalkan untuk menggambarkan peristiwa mekanobiologis yang terjadi selama pergerakan gigi ortodontik. Tinjauan ini bertujuan menambah pemahaman mengenai proses biologis yang mendasari pergerakan gigi ortodontik.
Pengaruh berbagai minuman terhadap stabilitas warna pada resin komposit nanofill Siti Rusdiana Puspa Dewi; Rini Bikarindrasari; Wulan Oktaviani
Makassar Dental Journal Vol. 1 No. 3 (2012): Vol 1 No 3, Juni 2012
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.476 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v1i3.57

Abstract

Resin komposit nanofill adalah jenis bahan pengisi resin komposit yang ukuran partikelnya antara 0,01-0,04 pM. Sebagai bahan restoratif, resin komposit nanofill selalu kontak dengan berbagai cairan yang ada dan masuk ke dalam lingkungan mulut, seperti minuman. Beberapa jenis minuman berwarna yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia adalah teh, kopi, dan minuman berkarbonasi seperti minuman cola. Jenis minuman dianggap mempengaruhi stabilitas warna resin komposit nanofill. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh berbagai minuman (kopi, teh, dan minuman cola) terhadap stabilitas warna resin komposit nanofill. Sampel penelitian adalah 20 piring resin nanofill komposit, yang secara acak dibagi menjadi 4 kelompok; direndam dalam air suling (kelompok I), kopi (kelompok II), teh (kelompok III), dan minuman cola (kelompok IV) selama 7 hari. Awalnya nilai warna (L * a * b *) diukur dengan menggunakan CR-10 kromameter Konica Minolta Co Ltd Jepang dan setelah perendaman, semua sampel diukur kembali dan dihitung perubahan warna (ΔE * ab). Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan one-way ANOVA. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa berbagai minuman mempengaruhi stabilitas warna resin komposit nanofill (p<0,05) dan perubahan warna yang paling afektif adalah dalam perendaman kopi.
Implant overdenture Syafruddin S. Marmin
Makassar Dental Journal Vol. 1 No. 3 (2012): Vol 1 No 3, Juni 2012
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.918 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v1i3.58

Abstract

Pada beberapa pasien, penggunaan gigitiruan penuh utamanya rahang atas sangat tidak nyaman, yang biasa disebabkan oleh kurangnya stabilitas, plat yang tebal, dan hipersensitivitas dari pasien yang cepat mual. Implant overdenture merupakan salah satu solusi untuk kasus ini karena dapat meningkatkan stabilitas. Selain itu plat pada daerah palatal dapat dihilangkan sehingga pasien akan merasa lebih nyaman. Selain itu biaya yang dikeluarkan pasien lebih sedikit karena implan yang digunakan juga lebih sedikit.
Strategi perlindungan hukum dalam hubungan pelayanan dokter dan pasien Simon Liling
Makassar Dental Journal Vol. 1 No. 3 (2012): Vol 1 No 3, Juni 2012
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.904 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v1i3.59

Abstract

Perlindungan hukum dokter dan pasien masih lemah/tidak efektif. Kebijakan legislasi yang tertuang dalam UU No.29/ 2004, UU No.36/ 2009, UU No.44/ 2009, KODEKI belum mencerminkan perlindungan hukum, bahkan cenderung masih bernuangsa mengkriminalisasi perbuatan dokter dalam melaksanakan tanggung jawabnya dan melemahkan kedudukan hukum pasien. Lemahnya pemahaman atas hak-hak dan kesadaran hukum baik dokter maupun pasien menyebabkan pelaksanaan tanggung jawab tidak maksimal baik dalam informed consent. Model perlindungan hukum belum memenuhi asas keseimbangan kepentingan (daar dader strafecht), hubungan dokter dan pasien masih dominan bersifat patron klien. Kebijakan imbalan jasa masih cenderung mengkriminalisasi pasien dan dokter. Mekanisme penyelesaian sanksi hukum belum mencerminkan perlindungan hukum baik melalui litigasi maupun non litigasi, Peran MKDKI-MKEK tidak optimal, pasif, statis. Prosedur penanganan pelanggaran disiplin, etik dan hukum masih birokratis, sanksi hukum lemah, rawan konflik, kurang didukung kompetensi dan pengawasan. Diperlukan strategi perlindungan hukum dalam hubungan dokter dan pasien meliputi: perubahan paradigma, evaluasi kebijakan hukum dan perundang-undangan (khususnya UU No.29 Tahun 2004, UU No.36 Tahun 2009, UU No.44 Tahun 2009, KODEKI), sosialisasi dan pembinaan kesadaran hukum, perbaikan mekanisme penyelesaian sanksi, peningkatan peran kelembagaan baik pada jalur litigasi maupun non litigasi, pembentukan Lembaga Non Litigasi/ ADR, penyelerasan sanksi, pengawasan intensif. Kata kunci: legal, protection, doctor, patient, rule, mechanism, sanction, policy
Deteksi bakteri Actinobacillus actinomycetemcomitans pada pasien periodontitis kronis Asmawati .; Asmadayanty .
Makassar Dental Journal Vol. 1 No. 4 (2012): Vol 1 No 4, Agustus 2012
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.895 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v1i4.60

Abstract

Insiden terjadinya penyakit periodontitis kronis dilaporkan cukup tinggi di Indonesia. Hasil survei di Pulau Jawa, Bali, dan Sulawesi, pada usia 35-44 tahun sebesar 88,67%. Penyakit ini merupakan penyebab kehilangan gigi pada kelompok usia 35 tahun ke atas. Periodontitis kronis adalah penyakit inflamasi yang menyebabkan kerusakan jaringan penyangga gigi. Patogenesis terjadinya merupakan penyakit multifaktorial, salah satu penyebabnya adalah bakteri periodontopatogen. Akumulasi metabolisme bakteri pada permukaan jaringan keras mulut dianggap sebagai penyebab utama periodontitis kronis. Lebih 400 spesies telah diisolasi dan ditandai dalam plak gigi. Akumulasi bakteri pada gigi yang merangsang respon inflamasi secara reversibel. Tujuan penelitian ini adalah yaitu untuk mendeteksi apakah terdapat bakteri Actinobacillus actinomycetemcomitans sebagai salah satu bakteri patogen utama pada pasien periodontitis kronis yang datang berobat di RSGM Halimah Daeng Sikati, Universitas Hasanuddin. Hasil dari penelitian yang menggunakan metode eksperimental laboratories ini, pada 25 sampel ditemukan prevalensi bakteri Actinobacillus actinomycetemcomitans sebanyak 32,0%.
Peran bahan restorasi kedokteran gigi dalam keberhasilan pembuatan restorasi Bambang Irawan
Makassar Dental Journal Vol. 1 No. 4 (2012): Vol 1 No 4, Agustus 2012
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.764 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v1i4.61

Abstract

Dokter gigi dalam menjalankan profesinya untuk memberikan perawatan kesehatan gigi kepada pasien memerlukan bahan dalam perawatannya. Masalah terbesar dari kesehatan gigi adalah keadaan gigi berlubang akibat karies. Karies menyebabkan hilangnya sebagian jaringan gigi mulai dari kerusakan awal dengan area yang kecil sampai lanjut pada areal yang besar. Kehilangan jaringan gigi menyebabkan fungsi gigi baik dalam proses pengunyahan makanan, estetika dan membantu dalam proses bicara menjadi terganggu. Untuk mengembalikan fungsinya, gigi perlu dilakukan suatu restorasi. Restorasi gigi memerlukan bahan kedokteran gigi dalam membangun kembali struktur gigi. Dalam aplikasi klinik, keberhasilan suatu restorasi dapat dilihat ada tiga faktor yang berperan yaitu keahlian dokter gigi, karakteristik pasien dan keberadaan bahan yang digunakan. Pemahaman oleh dokter gigi akan bahan restorasi kedokteran gigi memberikan hasil perawatan dapat berhasil baik terutama restorasi yang dibuat dapat bertahan lama.
Perawatan maloklusi klas I Angle dengan gigitan silang depan (laporan kasus) Eddy Heriyanto Habar
Makassar Dental Journal Vol. 1 No. 4 (2012): Vol 1 No 4, Agustus 2012
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.078 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v1i4.62

Abstract

Perawatan ortodonsi dilakukan untuk mendapatkan oklusi yang tepat dan fungsional serta penampilan wajah yang seimbang dan menyenangkan secara estetik. Seorang penderita perempuanberusia 43 tahun datang dengan keluhan gigitansilang depan. Setelah dilakukan pemeriksaan ditemukan bahwa gigi geligi rahang bawah depan mengalami diastema, goyang, ekstrusi serta labioversi dan gigi geligi rahang atas depan mengalami retrusi. Pada pemeriksaan relasi molar ditemukan kondisi neutroklusi.
Bedah endodontik suatu pendekatan konservatif dalam penanggulangan kista yang lebih dari 2/3 panjang saluran akar gigi anterior Laili Aznur
Makassar Dental Journal Vol. 1 No. 4 (2012): Vol 1 No 4, Agustus 2012
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.115 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v1i4.63

Abstract

Bedah endodontik salah satu upaya pendekatan konservatif dalam mempertahankan kehilangan gigi anterior akibat kerusakan pada jaringan pulpa dan periapikal. Bedah endodontik adalah suatu prosedur pengambilan bagian apikal akar gigi yang terinfeksi, penguretan jaringan nekrosis serta jaringan yang meradang pada daerah periapikal gigi. Tujuan bedah endodontik pada kasus ini adalah menghilangkan semua jaringan apikal yang nekrotik dan terinflamasi, yang tidak mengalami penyembuhan dengan endodontik konvensional. Keberhasilan bedah endodontik tergantung pada perawatan yang adekuat dalam perawatan pengisian saluran akar. Gabungan antara perawatan endodontik dan prosedur bedah dapat mengatasi masalah estetika dalam kedokteran gigi.
Penanganan trauma psikologis pasca ekstraksi gigi dengan teknik hipnosis Ridwan Auwen
Makassar Dental Journal Vol. 1 No. 4 (2012): Vol 1 No 4, Agustus 2012
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.253 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v1i4.64

Abstract

Pencabutan gigi adalah hal paling sering dilakukan oleh para dokter gigi. Setiap dokter gigi memiliki kemampuan dan keterampilan yang sama atau berbeda dalam melakukan pencabutan gigi dan hal ini juga berlaku bagi seorang spesialis bedah mulut. Pencabutan gigi yang mudah mungkin tidak terlalu memberikan pengaruh trauma baik secara fisik maupun psikologis. Namun pada kasus yang sulit, semisal komplikasi atau odontektomi dapat mempengaruhi secara psikologis pada pasien. Trauma psikologis yang timbul dapat ber upa munculnya perasaan nyeri yang berlebihan walaupun sudah diberikan obat yang sesuai. Dampak psikologis yang paling buruk akibat trauma tersebut adalah timbulnya perasaan takut untuk berkunjung lagi ke dokter gigi. Berbagai teknik hipnosis misalnya hipnoterapi, hypnosis-emotional freedom technique (EFT) dan hypnosis-tapas acupressure technique (TAT) sangat efektif untuk menghilangkan trauma psikologis setelah pencabutan gigi dan dapat berlaku bagi dewasa maupun pada anak-anak. Kata kunci: hipnosis, hipnoterapi, hypnosis-EFT, hypnosis-TAT

Page 6 of 63 | Total Record : 626


Filter by Year

2017 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 2 (2024): Volume 13 Issue 2 Agustus 2024 Vol. 13 No. 1 (2024): Volume 13 Issue 1 April 2024 Vol. 12 No. 3 (2023): Volume 12 Issue 3 Desember 2023 Vol. 12 No. 2 (2023): Volume 12 Issue 2 Agustus 2023 Vol. 12 No. 1 (2023): Volume 12 Issue 1 April 2023 Vol. 11 No. 1 (2022): Volume 11 Issue 1 April 2022 Vol. 10 No. 3 (2021): Volume 10 Issue 3 Desember 2021 Vol. 10 No. 2 (2021): Volume 10 Issue 2 Agustus 2021 Vol. 10 No. 1 (2021): Volume 10 Issue 1 April 2021 Vol. 9 No. 3 (2020): Volume 9 Issue 3 December 2020 Vol. 9 No. 2 (2020): Volume 9 No 2 Agustus 2020 Vol. 9 No. 1 (2020): Volume 9 No 1 April 2020 Vol. 8 No. 3 (2019): Vol 8 No 3 Desember 2019 Vol. 8 No. 2 (2019): Vol 8 No 2 Agustus 2019 Vol. 8 No. S - 2 (2019): Volume 8 Suplemen 2 2019 Vol. 8 No. 1 (2019): Volume 8 No 1 April 2019 Vol. 8 No. S - 1 (2019): Volume 8 Suplemen 1 2019 Vol. 7 No. 3 (2018): Volume 7 No 3 Desember 2018 Vol. 7 No. 2 (2018): Vol 7 No 2 Agustus 2018 Vol. 7 No. 1 (2018): Vol 7 No 1 April 2018 Vol. 6 No. 3 (2017): Vol 6 No 3 Desember 2017 Vol. 6 No. 2 (2017): Vol 6 No 2 Agustus 2017 Vol. 6 No. S-1 (2017): Vol 6 Suplemen 1 2017 Vol. 6 No. 1 (2017): Vol 6 No 1 April 2017 Vol. 5 No. 3 (2016): Vol 5 No 3 Desember 2016 Vol. 5 No. 2 (2016): Vol 5 No 2 Agustus 2016 Vol. 5 No. 1 (2016): Vol 5 No 1 April 2016 Vol. 5 No. S - 1 (2016): Vol 5 Suplemen 1 2016 Vol. 4 No. 6 (2015): Vol 4 No 6 Desember 2015 Vol. 4 No. 5 (2015): Vol 4 No 5 Oktober 2015 Vol. 4 No. 4 (2015): Vol 4 No 4 Agustus 2015 Vol. 4 No. 3 (2015): Vol 4 No 3 Juni 2015 Vol. 4 No. 2 (2015): Vol 4 No 2 April 2015 Vol. 4 No. 1 (2015): Vol 4 No 1 Februari 2015 Vol. 3 No. 6 (2014): Vol 3 No 6 Desember 2014 Vol. 3 No. 5 (2014): Vol 3 No 5 Oktober 2014 Vol. 3 No. 4 (2014): Vol 3 No 4 Agustus 2014 Vol. 3 No. 3 (2014): Vol 3 No 3 Juni 2014 Vol. 3 No. 2 (2014): Vol 3 No 2 April 2014 Vol. 3 No. 1 (2014): Vol 3 No 1 Februari 2014 Vol. 2 No. 6 (2013): Vol 2 No 6 Desember 2013 Vol. 2 No. 5 (2013): Vol 2 No 5 Oktober 2013 Vol. 2 No. 4 (2013): Vol 2 No 4 Agustus 2013 Vol. 2 No. 3 (2013): Vol 2 No 3 Juni 2013 Vol. 2 No. 2 (2013): Vol 2 No 2 April 2013 Vol. 2 No. 1 (2013): Vol 2 No 1 Februari 2013 Vol. 1 No. 6 (2012): Vol 1 No 6, Desember 2012 Vol. 1 No. 5 (2012): Vol 1 No 5, Oktober 2012 Vol. 1 No. 4 (2012): Vol 1 No 4, Agustus 2012 Vol. 1 No. 3 (2012): Vol 1 No 3, Juni 2012 Vol. 1 No. 2 (2012): Vol 1 No 2, April 2012 Vol. 1 No. 1 (2012): Vol 1 No 1, Februari 2012 More Issue