cover
Contact Name
A. Grummy Wailanduw
Contact Email
grummywailanduw@unesa.ac.id
Phone
+6285730235172
Journal Mail Official
jurnalotopro@unesa.ac.id
Editorial Address
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya Gedung A6 Kampus UNESA Ketintang Surabaya 60231 Telp. (031) 8299487, Fax. (031) 8292957
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Otopro
ISSN : 1858411X     EISSN : 26857863     DOI : http://dx.doi.org/1026740/otopro
Jurnal Otopro diterbitkan 2 (dua) kali setahun yaitu bulan Mei dan November oleh Jurusan Teknik Mesin, FT-UNESA, sebagai media informasi dan forum kajian masalah ilmu Teknik Mesin. Berisi tentang tulisan ilmiah, ringkasan hasil penelitian, pembahasan kepustakaan dan gagasan kritis yang orisinil. Redaksi mengundang para ahli, praktisi, dan siapa saja yang berminat untuk menyumbangkan tulisan yang belum pernah diterbitkan dalam media cetak lain, tema tulisan meliputi: Permesinan, Konversi Energi, Material dan Metalurgi, Manufaktur, Rancang Bangun Mesin
Articles 135 Documents
EFISIENSI PROSES PRODUKSI BATIK MELALUI PENERAPAN MESIN PENGERING BATIK DAN KOMPOR PEMANAS LILIN BATIK SEMI OTOMATIS Budijono, Agung Prijo; Kurniawan, Wahyu Dwi
Otopro Vol 13, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/otopro.v13n1.p30-34

Abstract

Permasalahan utama yang dihadapi UKM produsen batik yaitu pada saat musim hujan pasti mengalami kendala dan hambatan pada proses pengeringan batik tulis. Selama ini proses pengeringan batik tulis dilakukan secara konvensional yaitu dikeringkan dengan mengandalkan panas sinar matahari sehingga membutuhkan waktu relatif lama (± 1,5 jam). Namun apabila cuaca dalam kondisi mendung atau hujan proses pengeringan bisa membutuhkan waktu 3-4 jam. Dengan kata lain pada saat mendung atau hujan produksi batik akan terhambat secara signifikan hal ini akan berakibat pelanggan akan sering komplain. Selain itu, untuk pemanas lilin batik masih menggunakan kompor gas konvensional yang suhunya tidak terkontrol, jika lilin batik terlalu panas maka kompor harus dimatikan dan jika lilin batik terlalu dingin maka harus menyalakan kembali sehingga kurang efisien. Target yang ingin dicapai dari kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan efisiensi waktu proses pengeringan minimal 2 kali lebih cepat dari sebelumnya dan untuk meningkatkan efisiensi konsumsi LPG sebesar 25% dari sebelumnya. Luaran kegiatan ini yaitu mesin pengering batik semi otomatis, kompor pemanas lilin semi otomatis dan publikasi ilmiah. Metode yang digunakan dalam mencapai tujuan tersebut yaitu dengan merancang, manufaktur, assembly dan menerapkan mesin pengering batik printing semi otomatis dan penerapan kompor pemanas lilin batik semi otomatis. Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilakukan, pihak mitra sangat bersyukur dengan adanya kegiatan ini karena usaha yang selama ini mereka rintis dapat berkembang lebih maju. Berdasarkan hasil uji fungsi yang telah dilakukan, maka dapat dikatakan bahwa mesin pengering batik semi otomatis dan kompor pemanas lilin batik semi otomatis dapat bekerja dengan baik dengan uraian sebagai berikut: (1) Suhu dalam ruang pengering dapat dikontrol sesuai kebutuhan (50 ± 5 o Celcius); (2) Proses pengeringan hanya membutuhkan waktu 1 jam yang tidak terganggu oleh cuaca; (3) Konsumsi gas LPG dalam sekali proses pengeringan sebesar 500 gr; (4) Suhu pemanas lilin batik dapat terkontrol dan terjaga sesuai kebutuhan (125 ± 2 oC); dan (5) Konsumsi gas LPG pada proses pemanasan lilin menjadi lebih hemat 30%, yang awalnya membutuhkan 80 gr/jam menjadi 50 gr/jam.
PENURUNAN KEKUATAN IMPACT BAJA ST 37 AKIBAT PENGELASAN SMAW Wahyudi, Eko
Otopro Vol 14, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/otopro.v14n2.p64-70

Abstract

Jurnal ini menjelaskan tentang penurunan kekuatan impact dan struktur mikro pelat baja St 37 setelah dilakukan pengelasan SMAW. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan metode literatur. Objek dalam penelitian ini adalah pelat baja St 37 yang mengandung sedikitnya 0,12813 % karbon. Jumlah spesimen yang diujikan dalam penelitian ini adalah 27 yang mendapatkan perlakuan kuat arus berbeda. Pengelasan menggunakan elektroda E 6013 dengan variasi kuat arus 80 A, 100 A dan 120 A. Sambungan las menggunakan sambungan kampuh V tunggal dengan sudut 70o. Setiap spesimen yang sudah dilas, dilakukan metode pendinginan dengan media pendigin oli selama 15 detik dengan posisihorizontal. Oli yang digunakan adalah meditran S dengan kondisi baru untuk setiap spesimen variasi kuat arus. Spesimen baja St 37 yang dilas memiliki ketebalan 10 mm. Nilai awal rata-rata kekuatan impact pelat baja St 37 sebelum dilakukan pengelasan SMAW adalah 5,41 J/mm2 dengan struktur mikro ferit dan perlit yang berarti sifat awal dari baja St 37 adalahulet. Setelah dilakukan pengelasan SMAW pada pelat baja St 37, nilai rata-rata kekuatan impact mengalami penurunan. Dari penelitian ini didapatkan hasil pengelasan paling optimal, yaitu pada kelompok kuat arus 100 A dengan nilai rata-rata kekuatan impact sebesar 0,96 J/mm2. Pada kelompok kuat arus 100 A didapatkan struktur mikro ferit halus, bainit atas dan martensit sehingga hasil patahan menjukkan patah ulet-getas. Hasil pengelasan paling rendah didapat kelompok kuat arus120 A dengan nilai rata-rata kekuatan impak sebesar 0,77 J/mm2. Struktur mikro yang didapat pada kelompok 120 A adalah ferit kasar, bainit atas dan martensit sehingga hasil patahannya terlihat getas sepenuhnya.
PEMILIHAN PARAMETER PENGECATAN UNTUK MENDAPATKAN KETEBALAN LAPISAN CAT YANG TEPAT UNTUK PERMUKAAN TIDAK MERATA Rasyid, Akhmad Hafizh Ainur; Santoso, Dany Iman; Utama, Firman Yasa
Otopro Vol 12, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/otopro.v12n2.p82-87

Abstract

Proses pengecatan merupakan proses pelapisan dengan tujuan melindungi dan esetika dari produk yang dilapisi. Agar didapatkan permukaan hasil pengecatan yang bagus diperlukan kondisi permukaan yang bagus pula. Kondisi permukaan yang ada sedikit cacat akan tertutupi bila ketebalan lapisan cat yang menempel pada produk cukup tebal. Ketebalan lapisan cat ditentukan oleh jarak penyemprotan, kecepatan langkah ayun, tekanan spray gun dan tekanan tabung residu. Campuran bahan cat dengan pengencer juga berpengaruh pada ketebalan lapisan namun setiap produsen bahan cat telah memberikan rekomendsi perbandingan campuran yang terbaik. Peneliti menentukan jarak penyemprotan 100;150;200 mm, kecepatan langkah ayun 0,381;0,448 m/s, tekanan spray gun 10;12 Psi dan tekanan tabung residu 25;20 Psi. Menggunakan thickness gauge didapatkan ketebalan cat sebesar 0,1 mm pada jarak penyemprotan 100 mm, kecepatan langkah ayun 0,381 m/s, tekanan spray gun 12 Psi dan tekanan tabung residu 20 Psi.
UPDATE EQUIPMENT CRITICALLY RATING DAN ANALISA KESTABILAN MAINTENANCE EQUIPMENT KATEGORI A DENGAN NILAI MEAN TIME BETWEEN FAILURES DI PABRIK PA1 B0102 PT PETROKIMIA GRESIK Prayogo, Arnes Setya; Zamani, R. Fairuz
Otopro Vol 14, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/otopro.v14n1.p24-34

Abstract

Hasil update ECR (Equipment Critically Rating) pada pabrik PA1 functional location B0102 ditemukan beberapa equipment yang sudah tidak digunakan, beberapa equipment turun tingkat krtitisnya dibandingkan dengan sebelumnya, hal ini dikarenakan perbedaan metode dalam penggolongan ECR. Metode yang saya gunakan merupakan metode baru yang diterapkan tahun 2018 oleh Departemen Pemeliharaan III PT Petrokimia Gresik.Data Trend MTBF  dari equipment kategori A menunjukan banyaknya peralatan yang belum handal, kegiatan maintenance di Departemen Pemeliharaan III masih kurang efektif sehingga rata-rata waktu equipment bekerja dalam satu tahun tidak stabil.
PENERAPAN MESIN PENGADUK PAKAN TERNAK UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PROSES PENGADUKAN PAKAN TERNAK Budijono, Agung Prijo; Suwito, Djoko; Kurniawan, Wahyu Dwi
Otopro Vol 14, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/otopro.v14n1.p1-5

Abstract

Bapak Sunarko merupakan salah satu peternak ayam arab sekaligus produsen telor ayam arab yang beralamat di Desa Ringinrejo Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri yang. Permasalahan yang selama ini dihadapi Bapak Sunarko yaitu belum adanya teknologi untuk mengaduk pakan ternak, karena selama ini proses pencampuran pakan dilakukan secara konvensional yaitu dengan menggunakan sekop tangan yang membutuhkan waktu relatif lama (60 kg/15 menit). Tujuan dalam kegiatan ini yaitu proses pengadukan pakan menjadi lebih praktis dan efisien dengan indikator minimal 2 kali lebih cepat dari sebelumnya. Untuk membantu menyelesaikan permasalahan Bapak Sunarko maka dilakukan dengan cara merancang, membuat dan menerapkan mesin pengaduk pakan ternak. Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan setelah menerapkan mesin pengaduk pakan ternak. Penerapan mesin pengaduk pakan ternak dapat mengatasi permasalahan pihak mitra, dimana proses pengadukan 60 kg pakan membutuhkan waktu 15 menit tetapi dengan menggunakan mesin pengaduk pakan ternak hanya membutuhkan 5 menit. Selain itu, produk yang dihasilkan menjadi lebih berkualitas karena pakan akan tercampur secara merata bila dibandingkan dengan cara manual yang mengandalkan tenaga manusia dan peralatan sekop tangan. Adanya mesin pengaduk pakan ternak, juga meringankan beban kerja karyawan karena tanpa perlu repot-repot mengaduk-aduk campuran pakan dengan menggunakan sekop yang menguras tenaga dan waktu. 
UJI EFEKTIVITAS DIESEL PARTICULATE TRAP (DPT) BERBAHAN DASAR KUNINGAN DAN GLASSWOOL TERHADAP REDUKSI OPASITAS GAS BUANG MESIN DIESEL MULTI SILINDER Muliatna, I Made; Wijanarko, Diastian Vinaya; Warju, Warju
Otopro Vol 13, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/otopro.v13n1.p35-43

Abstract

Pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia yang terus meningkat telah menyebabkan persoalan serius dalam hal peningkatan pencemaran udara. Salah satu jenis kendaraan bermotor yang membawa dampak besar terhadap pencemaran udara di Indonesia adalah kendaraan bermesin diesel. Particulate matter (PM) atau yang biasa dikenal sebagai opasitas gas buang kendaraan bermesin diesel menjadi senyawa berbahaya bila dihirup oleh manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan diesel particulate trap (DPT) berbahan kuningan (Cu+Zn) dan glasswool terhadap opasitas gas buang mesin Isuzu C190. Obyek penelitian yang digunakan adalah mesin Isuzu C190. Hasil pengujian menunjukkan bahwa terjadi reduksi pada semua variasi DPT Cu + Zn. Pada DPT Cu + Zn 20 mm terjadi reduksi opasitas dengan persentase sebesar 77% dengan nilai opasitas 17,1 %HSU. Pada DPT Cu + Zn 15 mm terjadi reduksi opasitas dengan persentase sebesar 80% dengan nilai opasitas 15,3 %HSU. Pada DPT Cu + Zn 10 mm terjadi reduksi opasitas dengan persentase sebesar 82% dengan nilai opasitas 13,3 %HSU.
MODIFIKASI ALAT BANTU GERINDA SILINDRIS UNTUK MENINGKATKAN FUNGSI MESIN BUBUT Pratama, Hendra Saputra
Otopro Vol 15, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/otopro.v15n1.p9-13

Abstract

Pemesinan adalah salah suatu bagian dari industri manufaktur. Pemesinan memenggang peranan penting didalam produksi yaitu konstruksi mesin dan komponen-komponen mesin. Proses pemesinan meliputi mesin perkakas yaitu mesin bubut, mesin freis, mesin sekrap, mesin bor, mesin gerinda duduk, mesin gerida silindris, mesin gerinda datar, mesin pons dan yang lain-lain. Mesin bubut membuat proros , baut dan lain-lain ini dilakukan secara manual oleh operator. Untuk meningkatkan fungsi dari mesin bubut yaitu dengan menambahkan alat bantu gerinda silindris yang mana alat bantu tersebut dipasang pada eretan melintang mesin bubut ( dudukan tool post ) dan alat bantu ini memiliki fungsi yang sama dengan mesin gerinda silindris. Alat bantu gerinda silindris   dengan rancangan yang sesuai yaitu meliputi motor listrik sebagai elemen penggerak, bantalan ( bearing) untuk memutarkan poros yang dihubungkan dengan batu gerinda, poros dan sebagai elemen transmisi yang digerakan digunakan pulley dan belt. Dengan dibuatrnya alat bantu gerinda silindris bisa menghasilkan produk kesilindrisan yang sama dengan produk mesin gerinda silindris.
PENINGKATAN KUALITAS DAN KUANTITAS PRODUKSI MELALUI PERBAIKAN TEKNOLOGI PRODUKSI PADA UKM PENGRAJIN TAS Hasyim, Budihardjo Achmadi; Iskandar, Iskandar; Yunus, Yunus
Otopro Vol 12, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/otopro.v12n2.p58-62

Abstract

Kegiatan   ini   bertujuan   untuk   membantu   menyelesaikan   rendahnya produktvitas UKM pengrajin tas ?ENDXEN? dan tas ?SYAFA?AT? di Gresik. Permasalahan urgen yang harus  segera  diselesaikan  dalam  upaya  meningkatkan produktivitas kedua  UKM  pengrajin  tas  ini adalah perbaikan teknologi produksi melalui penerapan teknologi tepat guna (TTG) berupa mesin jahit elektrik untuk menggantikan mesin jahit manual. Metode untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan melalui penerapan mesin jahit elektrik melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan. Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilakukan maka dapat diketahui bahwa  pengusaha kecil pengrajin tas ini telah dapat meningkatkan produktivitas produksinya dan karyawan meningkat penghasilannya, yakni untuk jenis tas rangsel laptop dari 7 tas/hari menjadi 14 tas/hari sehingga ada peningkatan produksi 100% dan upah  untuk satu tas rangsel Rp.8.000 sehingga penghasilan karyawan meningkat dari Rp.56.000 menjadi Rp.112.000, dan untuk jenis tas sekolah dari 12 tas per hari menjadi 30 tas per hari, sehingga ada peningkatan produksi 150% dan upah untuk satu tas sekolah Rp.4.000 sehingga penghasilanya karyawan meningkat dari Rp.48.000 menjadi Rp.120.000.
PROSES PRODUKSI BODY UPPER GENERATING DRUM TYPE CAP.120 T/H Fiveriati, Anggra; Ningsih, Tri Hartutuk; Ghoni, Abdul
Otopro Vol 14, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/otopro.v14n2.p40-46

Abstract

Jurnal ini menjelaskan proses produksi body upper generating drum type CAP.120 T/H. Komponen upper generating drum adalah salah satu komponen pada boiler pipa air yang berfungsi sebagai reservoir campuran air dan uap air, dan juga berfungsi untuk memisahkan uap air dengan air pada proses pembentukan uap superheater. Namun tidak semua boiler pipa air (water tube) yang menggunakan upper generating drum ini. Boiler supercritical beroperasi pada tekanan sangat tinggi di atas tekanan kritis, sehingga tidak dimungkinkan terbentuk gelembung-gelembung uap air, karena itulah boiler supercritical tidak memerlukan upper generating drum untuk memisahkan air dengan uap air. Air feed water yang disupply oleh boiler feed water pump, masuk ke boiler menuju economiser dan selanjutnya masuk ke upper generating drum. Dari upper generating drum, air dipompa oleh pompa sirkulasi boiler menuju ke raiser tube/wall tube untuk dapat mencapai fase uap saturasi. Dari raiser tube air kembali masuk ke upper generating drum. Proses Proses produksi body upper generating drum di PT. Bromo Steel (PT. BOSTO) Indonesia melewati beberapa tahapan yaitu: persiapan material, persiapan marking cutting, proses marking cutting, proses rolling, proses welding, dan terakhir yaitu proses control product (QC) untuk menjamin kualitas pengerjaan.
PERHITUNGAN COOLING CAPACITY YANG DIBUTUHKAN PADA KAPAL TANKER 17500 LTDW COOLING CAPACITY CALCULATIONS REQUIRED ON TANKER SHIP 17500 LTDW Syah, Syeihan Syahrul; Drastiawati, Novi Sukma; Taufan, Helmy
Otopro Vol 14, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/otopro.v14n1.p6-12

Abstract

Jurnal ini menjelaskan tentang perhitungan cooling capacity yang dibutuhkan pada Kapal Tanker 17500 LTDW, perhitungan cooling capacity bertujuan untuk mengetahui daya compressor yang dibutuhkan pada system pendingin. Metode yang digunakan adalah menghitung cooling capacity berdasarkan GA (General Arranggement) yang mencakup beberapa parameter yaitu jumlah orang, jumlah jendela, volume ruangan, equipment, dan panas dari lampu. Sehingga didapatkan perhitungan Heat  Calculation, Air Capacity, dan Cooling capacity pada sebuah kapal tanker. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cooling capacity kapal Tanker 17500 LTDW sebesar 487,87 kW.

Page 1 of 14 | Total Record : 135