cover
Contact Name
Hamid Mukhlis
Contact Email
me@hamidmukhlis.id
Phone
+6281325790254
Journal Mail Official
me@hamidmukhlis.id
Editorial Address
Jalan A. Yani 1A Tambahrejo Gadingrejo Kab. Pringsewu Kode Pos: 35372, Phone: 0729 7081587
Location
Kab. pringsewu,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan
ISSN : 25024825     EISSN : 25029495     DOI : 10.30604/jika
Core Subject : Health,
Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan (JIKA), with registered number ISSN 2502-4825 (Print) and ISSN 2502-9495 (Online), is an international peer-reviewed journal published two times a year (June and December) by Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) Lampung. JIKA is intended to be the journal for publishing articles reporting the results of research on Health Science field especially Nursing and Midwifery, as well as with their development through interdisciplinary and multidisciplinary approach. The submission process of the manuscript is open throughout the year. All submitted manuscripts will go through the blind peer review and editorial review before being granted with acceptance for publication.
Articles 46 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 3: September 2021" : 46 Documents clear
Biopsychosocial Spiritual Support from Healthcare Professionals for Mothers Whose Babies in The Neonatal Intensif Care Unit: A Rapid Review Angraini, Heni; Pratiwi, Cesa Septiana; Hakimi, M.; Kurniawati, Herlin Fitriani
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6, No 3: September 2021
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (711.389 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6i3.644

Abstract

Most of the deaths in Indonesia occur during the neonatal period. Based on studies, babies who are treated at the NICU require more attention from healthcare professionals and parents. Nursing the baby in the NICU has a negative psychological impact on the mother which can be stressful for the mother. Biopsychosocial Spiritual support is believed to solve this problem. This study aims to review how the healthcare professionals biopsychosocial spiritual support for mothers who have babies in NICU. A rapid review method was performed using a framework consisting of predetermined step. The instrument chosen to assess the quality of the articles was the Joana Brigs checklist from the Joana Brigs Institute. The results of the review found data related to the impact on mothers who had babies in the NICU, coping methods, and forms of support. Studies have also succeeded in exploring the associated hospital programs for managing stress and family anxiety in the NICU. It was also found that concerning how to overcome it, the need for support is actually very necessary for mothers and their families.  Abstrak: Sebagian besar kematian di Indonesia terjadi pada masa neonatus. Berdasarkan studi bayi yang dirawat di NICU membutuhkan perhatian lebih dari tenaga kesehatan maupun orang tua. Perawatan bayi di NICU berdampak buruk pada psikologis ibu yang dapat membuat ibu stres. Dukungan biopsikososial spiritual diyakini dapat membantu permasalahan tersebut. Tinjauan ini bertujuan untuk mereview bagaimana dukungan biopsikosial tenaga kesehatan pada ibu yang memiliki bayi di NICU. Metode rapid review ini menggunakan framework yang terdiri dari langkah-langkah yang telah ditetapkan. Instrumen yang dipilih untuk menilai kualitas artikel adalah cheklist Joana Brigs dari Joana Brigs Institute.  Hasil review ditemukan data terkait dampak pada ibu yang memiliki bayi di NICU, cara mengatasi, dan bentuk dukungan. Ditemukan juga terkait cara mengatasinya, kebutuhan dukungan yang sebenarnya sangat diperlukan bagi ibu dan keluarga.
Is Adolescent Fertility High in Maluku Province? Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) Data Analysis in 2017 Tasijawa, Fandro Armando; Tehusalawany, Jino; Lameky, Vernando Yanry; Siahaya, Alisye; Tiwery, Indah Benita
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6, No 3: September 2021
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (717.881 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6i3.581

Abstract

Adolescent fertility becomes an important issue for it gives an impact on education, employment, economic status, gender inequality, and poor health or death. The evidence was based on research to improve adolescent sexual and reproductive health. However, the matter of adolescent fertility was not well-known in Maluku Province. The importance of this problem to be investigated is related to what factors cause the high incidence of adolescent fertility in Maluku Province. The method used in this study was the quantitative approach of 2017 IDHS secondary data analysis which has received approval from the ICF Institutional Review Board.  The population of this study were all female adolescents aged 15-19 years old in Maluku with a total sample of 371 respondents. The data analysis in this study consisted of univariate, bivariate and multivariate analysis. The results showed that the proportion of adolescent fertility in Maluku Province was 9,7%. It was found statistically that the variables of age, education, area of residence, marital status, contraceptive use and economic status had a significant relationship with adolescent fertility (p-value less than 0,05). This study also showed that the variable of age became the most dominant variable affecting the incidence of adolescent fertility.Abstrak: Fertilitas remaja menjadi isu penting karena berdampak pada pendidikan, pekerjaan, status ekonomi, ketidaksetaraan gender, dan kesehatan yang buruk atau kematian. Evidence based melalui penelitian untuk meningkatkan kesehatan seksual dan reproduksi remaja perlu ditingkatkan. Namun, masih terbatas yang diketahui tentang fertilitas remaja di Provinsi Maluku. Pentingnya permasalahan ini untuk diteliti terkait faktor-faktor apa saja yang menyebabkan tingginya kejadian fertilitas remaja di Provinsi Maluku. Metode pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif analisis data sekunder SDKI tahun 2017 yang telah mendapat persetujuan dari ICF Institutional Review Board. Populasi penelitian ini adalah seluruh remaja wanita berusia 15-19 tahun di Maluku dengan total sampel 371 responden. Analisis data dalam penelitian ini terdiri dari analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan proporsi fertilitas remaja di Provinsi Maluku sebesar 9,7%. Ditemukan secara statistik variabel umur, pendidikan, daerah tempat tinggal, status pernikahan, penggunaan kontrasepsi dan status ekonomi memiliki hubungan yang signifikan dengan fertilitas remaja (p-value kurang dari 0.05). Penelitian ini juga menunjukkan variabel umur menjadi variabel yang paling dominan mempengaruhi kejadian fertilitas remaja. 
The Effect of Reciting Holy Qur'an Toward Short-Term Memory Indri Seta Septadina; Elpita Miftahul Jannah; Puji Rizky Suryani
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6, No 3: September 2021
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.159 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6i3.515

Abstract

Working memory is a short-term memory that persists for seconds or minutes and can be stored in long-term memory. Murottal Qur'an is a recording of the recitation of the Qur'an, which is voiced by a Qori '(reader of the Qur'an) rhythmically. The recitation of the holy verses of the Qur'an by a Qori' is played through a zoom meeting by paying attention to recitation, which has a certain rhythm so it can stimulate activation in the brain area. This study aims to analyze the effect of the reciting Holy Qur'an on working memory in students of the Medical Education Study Program, Faculty of Medicine, Sriwijaya University. An experimental study with a cross-sectional approach with one group pretest-posttest design was carried out from July to December 2020 through the Zoom meeting application. The pretest and posttest examinations used in this study were digit span examinations, in the form of tasks containing digits forward and digits backwards before and after receiving the audio of Al-Qur'an intervention for seven days at 22.00. The data were tested for normality by Shapiro-Wilk, then analyzed using the Paired t-test or Wilcoxon using the Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) program. Forty-five students are the research subjects. The results of the Wilcoxon test showed significant results of reciting the Holy Qur'an on working memory (p= 0.000) in students of the Medical Education Study Program, Faculty of Medicine, Sriwijaya University.Memori kerja adalah bentuk memori jangka pendek yang bertahan biasanya dalam hitungan detik atau menit atau dapat disimpan dalam memori jangka panjang. Murottal qur’an adalah rekaman bacaan al-qur’an yang disuarakan oleh seorang Qori’ (pembaca al-qur’an) dengan berirama. Lantunan ayat-ayat suci al-qur’an oleh seorang Qori’ yang diperdengarkan melalui zoom meeting dengan memperhatikan tajwid dan tartil yang mempunyai ritme tertentu sehingga dapat merangsang aktivasi pada area otak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh murottal qur’an terhadap memori kerja pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental dengan pendekatan cross-sectional with one group pretest-posttest design melalui aplikasi Zoom meeting. Pemeriksaan pretest dan posttest yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemeriksaan digit span, berupa tugas yang berisi digits forward dan digits backward pada sebelum dan sesudah mendapatkan intervensi murottal Al-Qur’an selama 7 hari berturut-turut pada jam 22.00. Pada data dilakukan uji normalitas Shapiro-Wilk, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan uji Paired t-test atau Wilcoxon menggunakan program Statistical Package for the Social Sciences (SPSS). Terdapat 45 mahasiswa yang menjadi subjek penelitian. Hasil dari uji Wilcoxon didapatkan hasil signifikan murottal al-Qur’an terhadap memori kerja (p=0,000) pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.
Determinants of Failure to Grow on Toddlers (Stunting) Aprina, Aprina; Erwandi, Erwandi
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6, No 3: September 2021
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (684.839 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6i3.601

Abstract

The incidence of stunting in infants illustrates the problems felt in each country in 2017 of 22.2% (World Health Organization, 2018), the prevalence of stunting infants in Indonesia in 2017, the prevalence of stunting has differed to 29.6% (Ministry of Health RI, 2018), Lampung is located in the 10th place as a province with a very large type of stunting (40%) and Central Lampung district. Lampung is currently getting information on stunting babies which were found to be 40 babies (16.2%). The purpose of this study was to identify the Determinants of Developmental Failure (Edit) in Children in Tanjung Rejo Village, Central Lampung Regency in 2021. This type of quantitative research with a Case-control approach, The size of the illustration can be determined by the Lemeshow formula so that the sample size is 40 toddlers for the case group and 40 toddlers for the control group. The sampling technique is simple random sampling. The bivariate analysis uses the Chi-Square test. and Multivariate Analysis with Logistic Regression Test. The results of the research obtained a p-value of 0.000 which means that there is an effect of birth length with Stunting Events. p-value 0.210 with OR OR 444 (95% CI0, 122-1.617) if birth weight is present with Stunting Events, p-value 0, 000. There is an effect of exclusive breastfeeding with Stunting Events. p-value 0.000, there is an effect of Breastfeeding up to 2 years with Stunting Events, p-value 0.001, there is an effect of Immunization Status with Stunting Events, p-value 0.001, there is an influence between birth spacing and Stunting Events, p-value 0.001, there is an effect of the number of children with stunting events, p-value 0.000, there is an influence of economic status with stunting events and the aspect with a very large risk of stunting is economic (95% CI 0.852-70. 346), it should be attention in terms of economic access and meeting the needs that are moderate or less for families with babies which will affect the quality of food consumption for family members. Abstrak: Kejadian stunting pada balita merupakan masalah yang dialami hampir di setiap negara Tahun 2017 sebesar 22,2% (World Health Organization, 2018), Prevalensi balita stunting di Indonesia tahun 2017, prevalensi stunting telah mengalami penurunan menjadi 29,6% (Kemenkes RI, 2018), Lampung berada pada urutan ke-10 sebagai provinsi dengan kategori stunting sangat tinggi (40%) dan kabupaten Lampung Tengah Berdasarkan hasil survei pendahuluan yang penulis lakukan di Desa Tanjung Rejo Kab.Lampung tengah diperoleh data balita stunting berjumlah 40 balita (16,2%),Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Determinan Gagal Tumbuh (Sunting) Pada Anak di Desa Tanjung Rejo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2021. Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan Case control, Besarnya sampel dapat ditentukan dengan rumus Lemeshow, maka jumlah sampelnya 40 Balita untuk kelompok kasus dan 40 balita untuk kelompok Teknik sampling secara simpel random sampling, Analisa Bivariat menggunakan uji Chi Square. dan Analisis Multivariat dengan Uji Regeresi Logistik, Hasil penelitian dikeperoleh hasil p-value 0,000  berarti ada pengaruh Panjang badan lahir dengan Kejadian Stunting.p -value 0,210 dengan OR 0,444 (95% CI 0,122-1.617)   bahwa bahwa berat badan lahir ada hubungan dengan Kejadian Stunting, p-value 0,000  ada pengaruh Pemberian Asi Eksklusif dengan Kejadian Stunting. p-value 0,000  ada pengaruh Pemberian Asi sampai 2 tahun dengan Kejadian Stunting, p-value 0,001  ada pengaruh Status Imunisasi dengan Kejadian Stunting, p-value 0,001  ada pengaruh antara jarak kelahiran dengan Kejadian Stunting, p-value 0,001  ada pengaruh jumlah anak dengan Kejadian Stunting, p-value 0,000  ada pengaruh status ekonomi dengan Kejadian Stunting dan Faktor dengan besar risiko paling besar terhadap kejadian stunting adalah Ekonomi (95% CI 0.852-70.346), Sebaiknya menjadi perhatian dari segi akses ekonomi dan pemenuhan kebutuhan yang cukup maupun kurang bagi keluarga yang memiliki balita yang nantinya akan berpengaruh terhadap meningkatknya kualitas konsumsi pangan anggota keluarga.
The Satisfaction Analysis of National Health Insurance (JKN) Patient Using the Hospital Consumer Assessment Healthcare Providers and Systems (HCAHPS) Survey Between Public Hospital and Private Hospital in D.I. Yogyakarta Putri, Yulinda Surya Cahyani; Aini, Qurratul
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6, No 3: September 2021
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (667.971 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6i3.819

Abstract

Patient satisfaction is an essential indicator of the effectiveness and success of health care providers. HCAHPS is a survey instrument with 29 questions and is a data collection methodology to measure patients' perceptions of hospitalization experiences while in hospital. This study aims to analyze the level of patient satisfaction of Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) using the Hospital Consumer Assessment Healthcare Providers and Systems (HCAHPS) between Public Hospital and Private Hospital in D. I Yogyakarta. This research is a quantitative research using cross-sectional methods. The population of this research is all inpatients with JKN insurance. The number of samples in public hospitals is as many as 208 people and private hospitals as many as 191 people—data analysis using Mann Whitney and Chi-Square. This study showed no difference in the level of patient satisfaction of national health insurance in public and private hospitals with a significance value of 0.21. The results of crosstabulation testing relationship between BPJS categoric class of patients with patient satisfaction in public hospital and private hospital both obtained results of significance values of 0.846 and 0.7999 so that there is no relationship between BPJS categoric class with patient satisfaction levels using HCAHPS between public hospital and private hospital.Kepuasan pasien merupakan indikator penting dari efektifitas dan keberhasilan pelayanan kesehatan. HCAHPS adalah instrumen survei yang didalamnya terdapat 29 item pertanyaan dan merupakan metodologi pengumpulan data untuk mengukur persepsi pasien tentang pengalaman rawat inap ketika di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kepuasan pasien Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menggunakan metode Hospital Consumer Assessment Healtcare Providers and Systems (HCAHPS) antara Rumah Sakit Umum Daerah dengan Rumah Sakit Swasta di Provinsi D.I Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien rawat inap menggunakan asuransi JKN. Jumlah sampel di PUBLIC HOSPITALS sebanyak 208 orang dan RS Swasta sebanyak 191 orang. Analisis data menggunakan Mann Whitney dan Chi-Square. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan tingkat kepuasan pasien jaminan kesehatan nasional di PUBLIC HOSPITALS dan RS Swasta Provinsi D.I Yogyakarta dengan nilai signifikansi 0,215. Hasil pengujian crosstabulation hubungan antara kelas BPJS pasien dengan tingkat kepuasan pasien JKN di PUBLIC HOSPITALS dan di PRIVATE HOSPITALS keduanya didapatkan hasil nilai signifikansi masing-masing sebesar 0,846 dan 0,7999 sehingga tidak terdapat hubungan antara kelas BPJS pasien dengan tingkat kepuasan pasien JKN di PUBLIC HOSPITALS maupun di RS Swasta. Sehingga didapatkan kesimpulan tidak terdapat perbedaan tingkat kepuasan pasien JKN menggunakan metode HCAHPS di PUBLIC HOSPITALS dan RS Swasta serta tidak ada hubungan yang signifikan antara kelas BPJS dengan tingkat kepuasan pasien JKN di PUBLIC HOSPITALS dan di RS Swasta di Provinsi D. I. Yogyakarta.
Risk Factors Analysis of Lime Dust Exposure with ARI Incidence on workers: Study in Limestone Burning Industry Margasari District, Tegal Regency, Central Java Fuadi, Mirza Fathan; Setiani, Onny; Darundiati, Yusniar Hanani
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6, No 3: September 2021
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.963 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6i3.730

Abstract

Limestone burning industrial activities have the potential to cause air pollution in the workplace in the form of lime dust. Limestone burning industry with a high level of limestone dust particles exposure could be risk factor for acute respiratory infections (ARI) on workers. Based on the preliminary study, it was found that 7 out of 10 workers were exposed to ARI felt symptoms such as coughing, shortness of breath, and sneezing during their work activities and supported by data from the Tegal Regency Environmental Service where the dust content around the industrial area exceeded the standard quality of 284 µg/ Nm3. This study aimed to determine risk factors and analyze the relationship between lime dust exposure with the incidence of ARI in limestone burning workers in Margasari District, Tegal Regency, Central Java. This study used an observational method with a cross-sectional approach. The population of this study were 160 respondents with a sample of 60 respondents, were taken random sampling technique. Data analysis in this study used the Chi-Square test. The results of the analysis showed significant variables, namely total dust particulate content (p=0.048), exposure to inhaled dust (p=0.031), working period (p=0.046), and use of personal protective equipment (p=0.034). Variables that were not significant were length of work (p=0.906) and smoking habits (p=0.319). From this study, it can be concluded that respondents with exposure to inhaled dust above NAV (more than 1 mg/m3) high risk of experiencing acute respiratory infections (ARI). To prevent the occurrence of ARI, it is recommended to use complete personal protective equipment during the work process.Kegiatan industri pembakaran batu kapur berpotensi menimbulkan pencemaran udara di tempat kerja berupa debu kapur. Industri pembakaran batu kapur dengan tingkat paparan partikel debu kapur yang tinggi dapat menjadi faktor risiko terjadinya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada pekerja. Berdasarkan studi pendahuluan diperoleh hasil bahwa 7 dari 10 pekerja terkena ISPA dengan gejala seperti batuk-batuk, sesak, dan bersin selama melakukan aktivitas pekerjaanya dan didukung data dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tegal dimana kadar debu di sekitar area industri melebihi baku mutu sebesar 284 µg/Nm3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko dan menganalisis hubungan antara paparan debu kapur dengan kejadian ISPA pada pekerja pembakaran batu kapurKecamatan Margasari Kabupaten Tegal Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian ini sebanyak 160 responden dengan jumlah sampel 60 responden, menggunakan teknik random sampling. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis menunjukkan variabel yang bermakna yaitu kadar partikulat debu total (p=0,048), paparan debu terhirup (p=0,031), masa kerja (p=0,046), dan penggunaan APD (p=0,034). Variabel yang tidak bermakna yaitu lama kerja (p=0,906) dan kebiasaan merokok (p=0,319). Dari penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa responden yang memiliki paparan debu terhirup diatas NAB (lebih dari 1 mg/m3) berisiko tinggi terkena ganguaan saluran pernapasan akut (ISPA). Untuk mencegah terjadinya ISPA disarankan untuk menggunakan alat pelindung diri secara lengkap saat proses bekerja.
Water Pollution Index and The Distribution of Waterborne Diseases on The East Flood Canal, Semarang City : An Analysis Spatial Firmansyah, Yura Witsqa; Setiani, Onny; Darundiati, Yusniar Hanani; Joko, Tri; Raharjo, Mursid
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6, No 3: September 2021
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2525.899 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6i3.701

Abstract

High environmental health quality status is an environmental condition that needs to be preserved. Poor environmental health quality is closely related to the level of heavy pollution status and the high incidence of waterborne disease. In 2018 there were 25 rivers with heavy pollution status in Indonesia and the condition is worsened in 2019 with as many as 38 rivers in the condition of heavy pollution status. Water pollution can be a factor in the emergence of waterborne diseases such as diarrhea, typhoid and leptospirosis. This study aimed to provide an overview of the water pollution index and the incidence of waterborne disease on the Semarang East Flood Canal with a spatial modelling approach. This research was a spatial analysis approach. The type of data in this study is quantitative with retrieval 6 sampling points on the east bank of The Canal Flood which was then analyzed with spatial-Gis modelling. Parameters for the water pollution index were total coliform, faecal coliform, dissolved oxygen, and anionic detergent. From the results of the calculation of the water pollution index, sample points 1-6 (T1-T6) are categorized with mild pollution status. However, when viewed from each parameter, there are total coliform, faecal coliform, dissolved oxygen parameters that exceed the quality standard. Existing results and interviews obtained, waterborne disease in the work area of the public health centre related to istewater from the Semarang East Flood Kanal. From the existing results, most of the contamination from domestic activities that do not have a istewater treatment plant and in T6 is an industrial area, which allows the contamination to come from industrial activities. Efforts are also needed to make istewater treatment installations either individually, semi-communally or communally to minimize water parameters exceeding quality standards.  Status kualitas kesehatan lingkungan yang tinggi merupakan kondisi lingkungan yang perlu dilestarikan. Kualitas kesehatan lingkungan yang buruk erat kaitannya dengan tingkat status pencemaran berat dan tingginya insiden penyakit yang ditularkan melalui air. Pada tahun 2018 terdapat 25 sungai dengan status pencemaran berat di Indonesia dan kondisi tersebut diperparah pada tahun 2019 sebanyak 38 sungai dalam kondisi status pencemaran berat. Pencemaran air dapat menjadi faktor munculnya penyakit yang ditularkan melalui air seperti diare, tifus dan leptospirosis. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran indeks pencemaran air dan kejadian penyakit yang ditularkan melalui air pada Banjir Kanal Timur Semarang dengan pendekatan pemodelan spasial. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan analisis spasial. Jenis data dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pengambilan 6 titik sampling di tepi timur Banjir Kanal yang kemudian dianalisis dengan pemodelan spasial-Gis. Parameter indeks pencemaran air adalah total coliform, fecal coliform, oksigen terlarut, dan deterjen anionik. Dari hasil perhitungan indeks pencemaran air, titik sampel 1-6 (T1-T6) dikategorikan dengan status pencemaran ringan. Namun jika dilihat dari masing-masing parameter terdapat parameter total coliform, fecal coliform, oksigen terlarut yang melebihi baku mutu. Hasil eksisting dan wawancara yang diperoleh, waterborne disease di wilayah kerja Puskesmas terkait dengan air limbah dari Kanal Banjir Timur Semarang. Dari hasil yang ada, sebagian besar pencemaran dari kegiatan domestik yang tidak memiliki instalasi pengolahan air limbah dan di T6 merupakan kawasan industri, yang memungkinkan pencemaran berasal dari kegiatan industri. Upaya juga diperlukan untuk membuat instalasi pengolahan air limbah baik secara individual, semi-komunal maupun komunal untuk meminimalkan parameter air yang melebihi baku mutu.
Risk Factors and Association of Environmental with The Incidence of Acute Respiratory Infection in Toddlers: Study on Working Area of Lubuk Kilangan Public Health Center Zolanda, Annisa; Raharjo, Mursid; Setiani, Onny
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6, No 3: September 2021
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.36 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6i3.729

Abstract

Air Pollution and environmental factors are closely related to the incidence of Acute Respiratory Infection (ARI). House construction and the environment that do not meet health requirements and environmental pollution such as smoke from industry, transportation facilities, and indoor air pollution are risk factors for the source of ARI. This study aims to find out the association between environmental risk factors and the Incidence of ARI in toddlers in the working area of Lubuk Kilangan Public Health Centre. This study used a descriptive-analytical research design with a cross-sectional approach, using a random sampling technique, a sample of 96 toddlers was obtained. Data analysis in this study used Chi-Square and t-Independent tests, PM10 concentrations (p=0,009) ventilation area (p=0.000), occupancy density (p=0.029), humidity (0.000), and lighting (p=0.000). Meanwhile, for SO2 concentration in this study, there was no relationship with the incidence of ARI in toddlers (p = 0.302). Based on the results obtained It is hoped that sanitarian staff and related institutions will further increase public knowledge, especially about home sanitation, healthy lifestyles, and the impact of exposure to pollutant concentrations from industry, so that they can control risk factors that can cause ARI.  Pencemaran udara dan lingkungan erat kaitannya dengan angka kejadian ISPA. Konstruksi rumah dan lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan serta pencemaran lingkungan seperti asap yang berasal dari industri, sarana transportasi dan polusi udara dalam rumah merupakan faktor risiko sumber penularan penyakit ISPA. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa perbedaan faktor risiko lingkungan yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja puskesmas Lubuk Kilangan tahun 2021. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian analitik deskriptif dengan pendekatan cross sectional, menggunakan teknik random sampling didapatkan sampel sebesar 96 balita. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji Chi-Square dan t-Independent. Hasil penelitian menemukan beberapa faktor lingkungan yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita, yaitu: kosentrasi PM10 (p=0,009), luas ventilasi (p=0,000), kepadatan hunian (p=0,029), kelembaban (0,000), dan pencahayaan (p=0,000). Sementara untuk kosentrasi SO2 dalam penelitian ini tidak terdapat hubungan dengan kejadian ISPA pada balita (p=0,302). Berdasarkan hasil yang didapat diharapakan kepada tenaga sanitarian di puskesmas dan lembaga terkait untuk lebih meningkatkan pengetahuan masyarakat, khususnya tentang sanitasi rumah, pola hidup sehat, serta dampak paparan kosentrasi zat pencemar dari industri, sehingga bisa mengendalikan faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya ISPA dengan cara penyuluhan atau peningkatan pengetahuan masyarakat oleh tenaga kesehatan Puskesmas.
Experimental Studies at Company X: Provision of Media Posters and K3 Inspections on Knowledge of Worker Safety in the Warping Section Rafika, Rafika; Lestantyo, Daru; Suroto, Suroto
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6, No 3: September 2021
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (649.714 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6i3.795

Abstract

The purpose of this study was to analyze the effect of giving poster media and K3 inspection on the safety knowledge of workers in the warping section at PT X. This study used a quasi-experimental type of research. This research was conducted at a convection industry company, namely PT X which is prone to work accidents from the results of a survey conducted by researchers. There are 62 employees in the warping division, namely 18 women and 44 men. Respondents in this study had a minimum age of 21 years and a maximum of 51 years with an average age of 33,32258 years. The majority of respondents have a high school education, which is 52 people (83.9%). Then there are 8 people with junior high school education (12.9%), and 2 people with S1 (3.2%), with a total of 62 people (100%). The average respondent worked for 8,2903 years, the minimum respondent worked 1 year and a maximum of 19 years. This means that 62 respondents have standard work experience of 8 - 9 years. Results of this study indicate that the provision of a Media Poster has an effect on Occupational Safety Knowledge. There is a positive influence between the Provision of Media Posters on Occupational Safety Knowledge. K3 Inspection of Occupational Safety Knowledge. K3 inspection has a positive effect on Occupational Safety Knowledge. Meanwhile, education, age and years of service as confounding variables have no effect on employee safety knowledge.Penelitianini bertujuan untuk mengetahuipengaruh pemberian media poster dan inspeksi K3 terhadap pengetahuan keselamatan kerja pada pekerja di bagian warping di PT X. Jenis dari penelitian ini adalah kuasi eksperimental. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan industry konveksi yaitu PT X yang mana rentan terjadi kecelakaan kerja dari hasil survey yang dilakukan peneliti. Karyawan bagian warping adalah 62 orang yaitu 18 perempuan dan 44 laki-laki. Responden pada penelitian ini memiliki umur minimal 21 tahun dan maksimal 51 tahun dengan rata-rata berumur 33,32258 tahun.  Responden mayoritas berpendidikan SMA yaitu berjumlah 52 orang (83,9%). Kemudian mereka yang berpendidikan SMP ada 8 orang (12.9%), dan S1 ada 2 orang (3.2%), dengan total 62 orang (100%). Rata-rata responden bekerja selama 8,2903 tahun, minimal responden bekerja 1 tahun dan maksimal 19 tahun. Hal ini berarti dari 62 responden mereka memiliki pengalaman kerja standar 8 - 9 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian Media Poster berpengaruh terhadap Pengetahuan Keselamatan Kerja. Terdapat pengaruh positif antara Pemberian Media Poster terhadap Pengetahuan Keselamatan Kerja. Inspeksi K3 terhadap Pengetahuan Keselamatan Kerja, Inspeksi K3 berpengaruh positif terhadap Pengetahuan Keselamatan Kerja. Sedangkan Pendidikan, usia dan masa kerja sebagai variable perancu tidak memiliki pengaruh terhadap Pengetahuan Keselamatan Kerja karyawan.
The Effect of Patient Safety Culture and Leader Coaching Behaviour Nursing Managers on Patient Safety Incident Reporting at Panembahan Senopati Hospital, Yogyakarta Pratiwi, Witri Andi; Aini, Qurratul
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6, No 3: September 2021
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (762.111 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6i3.843

Abstract

Every year, millions of patients worldwide suffer from disability, injury, or death due to unsafe medical practices. The Hospital Safety Committee in 2007 reported Patient Safety Incident (PSI) in Yogyakarta is 3rd out of eight provinces. One of the causes of the high PSI is an ineffective PSI reporting system. Patient Safety Culture (PSC) was recommended by the Institute of Medicine to prevent PSI. The presence of lead follow-up in the form of coaching in health affects the development of PSC. This study aims to know the effect of PSC and leader coaching behavior (LCB), nursing managers, on PSI reporting at Panembahan Senopati hospital. This study was a cross-sectional survey design. The sample was 134 nurses who served on the ward with inclusion and exclusion criteria. Data analysis used multiple linear regression. This study shows that there is a significant effect of PSC and LCB nursing managers on PSI reporting (R = 0,582; F-count= 88,545; p less than 0,05), which is indicated by the t-count of PSC on PSI reporting is 2,110 and t-count of LCB nursing managers on PSI reporting is 11,868 so that there is a significant effect of PSC and LCB nursing managers on PSI reporting.Di seluruh dunia, terdapat jutaan pasien yang mengalami cacat, cedera, maupun kematian setiap tahun akibat medical error. Berdasarkan laporan Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit, Insiden Keselamatan Pasien (IKP) di Yogyakarta menempati urutan ke tiga tertinggi diantara delapan provinsi. Salah satu penyebab tingginya IKP adalah pelaporan IKP yang tidak efektif. Institute of Medicine merekomendasikan untuk membangun Budaya Keselamatan Pasien (BKP) guna mencegah terjadinya IKP. BKP dapat ditingkatkan dengan adanya tindak lanjut oleh pemimpin berupa coaching terhadap semua staf yang berperan pada pelayanan kesehatan. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh BKP dan Leader Coaching Behaviour (LCB) manajer keperawatan terhadap pelaporan IKP di RSUD Panembahan Senopati. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional survey. Sampel dari penelitian ini adalah 134 perawat yang bertugas dibangsal, serta memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa BKP dan LCB manajer keperawatan berpengaruh secara signifikan terhadap pelaporan IKP (R = 0,582; F hitung = 88,545; p kurang dari 0,05) yang ditunjukkan oleh nilai t hitung variabel BKP terhadap pelaporan IKP sebesar 2,110 dan t hitung variabel LCB manajer keperawatan terhadap pelaporan IKP sebesar 11,868. Kesimpulan: Terdapat pengaruh BKP dan leader coaching behaviour manajer keperawatan yang signifikan secara simultan terhadap pelaporan IKP.