cover
Contact Name
Hamid Mukhlis
Contact Email
me@hamidmukhlis.id
Phone
+6281325790254
Journal Mail Official
me@hamidmukhlis.id
Editorial Address
Jalan A. Yani 1A Tambahrejo Gadingrejo Kab. Pringsewu Kode Pos: 35372, Phone: 0729 7081587
Location
Kab. pringsewu,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan
ISSN : 25024825     EISSN : 25029495     DOI : 10.30604/jika
Core Subject : Health,
Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan (JIKA), with registered number ISSN 2502-4825 (Print) and ISSN 2502-9495 (Online), is an international peer-reviewed journal published two times a year (June and December) by Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) Lampung. JIKA is intended to be the journal for publishing articles reporting the results of research on Health Science field especially Nursing and Midwifery, as well as with their development through interdisciplinary and multidisciplinary approach. The submission process of the manuscript is open throughout the year. All submitted manuscripts will go through the blind peer review and editorial review before being granted with acceptance for publication.
Articles 56 Documents
Search results for , issue "Vol 6 (2021): Special Issue GINC" : 56 Documents clear
Hubungan Usia Dan Paritas Dengan Kejadian Preeklamsi Pada Kehamilan Komalasari, Komalasari; Fauziah, Nur Alfi; Wulandari, Lusia Asih; Suryani, Heni
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6 (2021): Special Issue GINC
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.368 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6iS1.783

Abstract

Preeclampsia is a complication that can occur during pregnancy, where an increase in blood pressure accompanied by proteinuria occurs after the 20th week of pregnancy.  Preeclampsia can result in maternal death, prematurity, and it can also cause Intra-Uterine Growth Retardation (IUGR). The data obtained from Abdoel Moloek Hospital in 2018 contained complications of preeclampsia in 327 mothers with 3 babies born dead.  The purpose of this research is to identify the connection between age and parity with the incidence of preeclampsia in pregnant women in Dr.  H. Abdoel Moeloek Bandar Lampung in 2020.This was quantitative research with cross sectional approach. The subjects were pregnant women treated at the Hospital in 2019, the research was at Dr.  H. Abdoel Moeloek Bandar Lampung.  The research was conducted in March - April 2020, the population consisted of 513 people and the number of samples was 225 taken by simple random sampling. Data analysis useschi square.The result shows that of 225 respondents, 108 (48.0%) respondents with preeclampsia, 183 (81.3%) respondents with low risk age, 98 (43.6%) respondents with primigravida and grandemultipara parity.  There is a connection between age (p-value = 0,000: OR 3,880), and parity with the incidence of preeclampsia at Dr.  H. Abdoel Moeloek Bandar Lampung in 2020 (p-value = 0,000: OR 3,848).  Suggestions for pregnant women to do a pregnancy checkup at least 4 times during pregnancy in early detection of preeclampsia, the officers should increase the promotion by putting up posters / banners in hospitals about preeclampsia.Preeklamsia merupakan komplikasi yang dapat timbul saat kehamilan, dimana terjadi peningkatan tekanan darah disertai proteinuria yang terjadisetelahumurkehamilan 20 minggu.Preeklamsiadapat mengakibatkan kematianibu, terjadinya prematuritas, serta dapat mengakibatkan Intra Uterin GrowthRetardation (IUGR). Data yang diperolehdariRumahSakitAbdoelMoloektahun 2018 terdapat komplikasipreeklamsi 327 ibudengan 3 bayilahirmeninggal. Tujuanpenelitian diketahui hubunganusiadanparitasdengankejadianpreeklamsipadaibuhamildi RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek Bandar Lampung Tahun 2020.Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah ibuhamil yang dirawat di Rumah sakit periode tahun 2019, tempat penelitian di RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek Bandar Lampung. Penelitiantelahdilaksanakan pada bulan Maret–April 2020,populasisebanyak 513 orang dan sampel sebanyak 225 yang diambil secara simple random sampling. Analisis data menggunakan chi square.Hasil penelitian diketahui dari 225 responden, sebanyak 108 (48,0%) responden mengalamipreeklamsi, sebanyak 183 (81,3%) respondendenganusiaresiko rendah, sebanyak 98 (43,6%) respondendenganparitasprimigravidadangrandemultipara. Ada hubungan usia(p-value = 0,000 : OR 3,880), dan paritas dengankejadianpreeklamsi di RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek Bandar Lampung tahun 2020 dengan (p-value = 0,000 : OR 3,848). Saran bagiibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 4x selama masa kehamilan dalam mendeteksi dini kejadian preeklamsi.
Hubungan Pengetahuan dan Lama Pengobatan TB Paru dengan Kepatuhan Minum Obat pada Pasien TB Paru Di Klinik Harum Melati Dwiningrum, Riza; Wulandari, Rizki Yeni; Yunitasari, Eva
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6 (2021): Special Issue GINC
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1365.285 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6iS1.788

Abstract

Pulmonary TB disease in Indonesia is a serious problem, the number of confirmed pulmonary TB patients in Indonesia has increased significantly. In 2018, there were 511.873 cases of pulmonary TB in Indonesia, 294.757 cases for men and 217.116 cases for women. The success rate of treatment in Indonesia in 2018 was only 87.12% of the national target of 90%. Preliminary study at the Harum Melati Clinic, of 60 patients 35 were old patients who were undergoing treatment in the advanced phase and 25 were new patients undergoing intensive phase of treatment. From 25 people out of 60 patients undergo the lack of knowledge about TB. The research objective was to determine the correlation between knowledge and duration of treatment with medication adherence in pulmonary TB sufferers at the Harum Melati Clinic 2021. This type of research was quantitative research with descriptive correlation design using a cross sectional approach. The population of this research was pulmonary TB patients at the HarumMelati Clinic, Gadingrejo as many as 60 people, all of which were used as samples. This research used the Chi Square hypothesis test. The results showed that there was correlation between knowledge and medication adherence on TB patients at the HarumMelati Clinic in 2021, as evidenced by p-value = 0.001 less than 0.05 with an OR value of 6.000. There was correlation between knowledge and medication adherence on TB patients at the HarumMelati Clinic in 2021, as evidenced by p-value = 0.001 less than 0.05 with an OR value of 2.667. It is recommended for health workers to provide information to pulmonary TB sufferers and their families about the importance of routinely taking medication in an effort to accelerate the healing process.Penyakit TB paru di Indonesia merupakan masalah yang serius, jumlah pasien TB paru di Indonesia terkonfirmasi mengalami peningkatan signifikan. Pada tahun 2018 tercatat kejadian TB paru di Indonesia sebanyak 511.873 kasus, laki-laki sebanyak 294.757 kasus dan perempuan sebanyak 217.116 kasus. Angka keberhasilan pengobatan di Indonesia pada tahun 2018 hanya sebesar 87,12% dari target nasional sebesar 90%. Studi pendahuluan di Klinik Harum Melati, dari 60 pasien 35 orang adalah pasien lama yang sedang menjalani pengobatan pada fase lanjut dan 25 orang lainnya adalah pasien baru yang menjalani pengobatan fase intensif. 25 orang dari 60 pasien mengalami kurang pengetahuan tentang TB. Tujuan penelitian ini adalah diketahui hubungan pengetahuan dan lama pengobatan dengan kepatuhan minum obat pada pasien TB Paru di Klinik Harum Melati Tahun 2021. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah pasien TB paru di Klinik Harum Melati Gadingrejo sebanyak 60 orang yang seluruhnya dijadikan sampel. Penelitian ini menggunakan uji hipotesis Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan dengan kepatuhan minum obat pada pasien TBC di Klinik Harum Melati Tahun 2021 dibuktikan p-value = 0,001 kurang dari 0,05 dengan OR didapatkan nilai 6.000. Ada hubungan pengetahuan dengan kepatuhan minum obat pada pasien TBC di Klinik Harum Melati Tahun 2021 dibuktikan p-value = 0,001 kurang dari 0,05 dengan OR didapatkan nilai 2.667. Disarankan kepada petugas kesehatan untuk memberikan informasi kepada penderita TB paru dan keluarga tentang pentingnya rutin meminum obat sebayai upaya mempercepat proses kesembuhan.
Diabetes Distress Dan Risiko Penyakit Kardiovaskular Pada Penderita Diabetes Melitus Type II Amirudin, Ikhwan; Yunitasari, Eva
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6 (2021): Special Issue GINC
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.593 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6iS1.784

Abstract

Diabetes Mellitus or DM is a metabolic disease that is characterized by symptoms of hyperglycemia and occurs due to abnormalities in insulin secretion, how insulin works, and even both. Diabetes Mellitus that occurs is usually associated with the appearance of complications of macroangiopathy which are generally not associated with good control of blood sugar levels. However, some research results suggest that hyperinsulinemia that appears is one of the causes of death due to cardiovascular disease, while high insulin levels lead to higher cardiovascular risk. Increased insulin levels in fasting conditions more than 15 mU / mL will increase the risk of death caused by coronary disease by 5 times. This research objective is to identify the effect of diabetes distress and the risk of cardiovascular disease in type II diabetes mellitus sufferers. This type of research is cross sectional with 71 respondents and accidental sampling data collection technique. The results of this research were tested using the chi square statistical test which showed diabetes distrees with cardiovascular choleterol disease p value (0.049) ? less than 0.05 and diabetes distrees with cardiovascular disease (systole) p value (0.041) ? less than 0.05 so that both were declared to have the effect of diabetes distress with cardiovascular disease. It is expected that this research can answer the need for information to formulate prevention efforts to tackle the risk of cardiovascular disease as a complication of degenerate diabetes mellitus.Diabetes Mellitus atau DM adalah penyakit metabolik yang memiliki karakteristik gejala hiperglikemia dan terjadi akibat adanya kelainan sekresi insulin, cara kerja insulin bahkan kedua-duanya. Diabetes Mellitus yang terjadi biasa dikaitkan dengan munculnya komplikasi makroangiopati yang umumnya tidak memiliki hubungan dengan kontrol kadar glukosa darah yang baik. Namun, beberapa hasil penelitian menyampaikan bahwa hiperinsulinemia yang muncul merupakan salah satu penyebab terjadinya kematian karena penyakit kardiovaskular, sedangkan kadar insulin yang tinggi menyebabkan risiko kardiovaskular semakin tinggi pula. Peningkatan Kadar insulin pada kondisi puasa lebih besar 15 mU/mL akan beresiko meningkatkan terjadinya kematian yang disebabkan penyakit coroner sampai 5 kali lipat. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi pengaruh diabetes distress dan risiko penyakit kardiovaskular pada penderita diabetes melitus tipe II. Jenis penelitian ini adalah cross sectional dengan 71 responden dan teknik pengambilan data accidental sampling. Hasil penelitia ini diuji menggunakan uji statistik chi square yang menunjukkan diabetes distrees dengan penyakit cardiovaskuler choleterol p value (0.049) ? kurang dari 0.05 dan diabetes distrees dengan penyakit cardiovaskuler (sistole) p value (0.041) ? kurang dari 0.05 sehingga keduanya dinyatakan memiliki pengaruh diabetes distress dengan penyakit cardiovaskuler. Diharapkan penelitian ini dapat menjawab kebutuhan informasi untuk merumuskan upaya pencegahan untuk menanggulangi resiko penyakit cardiovaskuler sebagai komplikasi dari penyakit degenarit diabetes mellitus.
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Perawat Terhadap Pelaksanaan Identifikasi Patient Safety di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Wulandari, Rizki Yeni; Nugroho, Tri Adi; Febrianti, Celly Devita
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6 (2021): Special Issue GINC
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.696 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6iS1.789

Abstract

Patient safety is a basic principle of health care in health institutions that continues to require quality improvement. Nurses' knowledge and attitudes about patient safety are important because if nurses' knowledge about patient safety is lacking, it will affect the performance of nurses in implementing patient safety in hospitals. Reports of patient safety incidents in Indonesia by the Hospital Patient Safety Committee by the province in 2007 were 46% of incidents related to patient identification, and the results of a survey at Permata Hati Hospital found data from January up to December 2019 there were six incident case reports. January up to September 2020 there were ten incident case reports. The research objective was to determine the correlation between the level of nurses' knowledge and the patient safety identification in the Inpatient Room at Permata Hati Hospital in East Lampung 2021. This type of research was a quantitative, analytical research design with a cross-sectional approach. This research was carried out at Permata Hati Hospital in East Lampung from 15 up to 20 February 2021. The sample required in this research was 35 respondents who were taken from the total number of nurses at Permata Hati Hospital in East Lampung. The test used chi-square. The results showed that there was a correlation between the level of nurses’ knowledge and the patient safety identification, p-value 0.005. (p less than 0.05), there is a correlation between nurses' attitudes towards the patient safety identification p-value 0.002 (p less than 0.05) in the Inpatient Room at Permata Hati Hospital in East Lampung 2021. It is expected that the management can involve all hospital human resources in implementing standards and carry out patient safety implementation procedures.Keselamatan pasien merupakan prinsip dasar perawatan kesehatan di lembaga kesehatan yang terus membutuhkan peningkatan kualitas. Pengetahuan Dan Sikap perawat tentang patient safety merupakan hal yang penting, jika pengetahuan perawat tentang patient safety kurang maka akan berpengaruh terhadap kinerja perawat dalam penerapan patient safety di rumah sakit. Laporan insiden keselamatan pasien di Indonesia oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS) berdasarkan provinsi pada tahun 2007 sebanyak 46 % insiden terkait identifikasi pasien, dengan hasil survey di RS Permata Hati ditemukan data Januari-Desember 2019 terbisa 6 laporan kasus insiden, Januari-September tahun 2020 terbisa 10 laporan kasus insiden. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan perawat terhadap identifikasi patient safety di ruang Rawat Inap Rumah Sakit Permata Hati Lampung Timur 2021. Jenis penelitian ini merupakan kuantitatif, desain penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini telah dilaksanakan di Rumah Sakit Permata Hati Lampung Timur pada tanggal 15-20 Februari 2021.  Sampel yang diperlukan dalam penelitian ini merupakan35 responden yang diambil dari total keseluruhan perawat di RS Permata Hati Lampung Timur. Uji yang digunakan chi square.Hasil penelitian menunjukkan hubungan tingkat pengetahuan perawat terhadap identifikasi  patient safety p-value 0,005. (p kurang dari 0,05), dengan juga menunjukkan hubungan yang bermakna antara sikap perawat terhadap identifikasi patient safety p-value 0,002 (p kurang dari 0,05) di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Permata Hati Lampung Timur 2021.Diharapkan pihak manajemen bisa melibatkan seluruh SDM Rumah Sakit dalam menerapkan standar dengan menjalankan prosedur pelaksanaan patient safety.
Senam Yoga Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Fauziah, Nur Alfi; Komalasari, Komalasari; Primadevi, Inggit; Farokah, Atik
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6 (2021): Special Issue GINC
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.955 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6iS1.780

Abstract

Anxiety is discomfort or fear accompanied by a response that occurs in the third trimester, namely anxiety about perineal tears (64%), pain during labor (60%), loss of babies (50%), and fetal abnormalities (50%). One of the treatments done to reduce anxiety in pregnant women is physical exercise, such as meditation / yoga. The aim was to determine the effect of yoga exercises on the anxiety level of third trimester pregnant women at BPM Sri Nowo Retno Punggur Central Lampung in 2020. This type of research is quantitative with a pre-experimental design using a one group pretets postest approach. The population was all third trimester pregnant women at BPM Sri Nowo Retno as many as 35 pregnant women, the sample used was 35 pregnant women with a purposive sampling technique. The data analysis used was using paired t test. The results of the analysis showed that the average anxiety before being given exercise was 26.00, after being given exercise was 22.40, the difference in the average value of anxiety before and after being given yoga exercise was 3,600, then the p-value was 0,000 which means that there is an effect of yoga exercises on the level anxiety of third trimester pregnant women. It is hoped that the results of this study can be used as a source of information to increase the knowledge of pregnant women, so that pregnant women can apply yoga exercises as a method to reduce anxiety.Kecemasan adalah ketidaknyamanan atau rasa takut yang disertai suatu respons yang terjadi pada trimester III yakni cemas terhadap robekan perineum (64%), nyeri selama persalinan (60%), kehilangan bayi (50%), dan kelainan janin (50%). Salah satu asuhan yang dilakukan untuk mengurangi kecemasan pada ibu hamil adalah latihan fisik, seperti meditasi/yoga. Tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh senam yoga terhadap tingkat kecemasan ibu hamil trimester III di BPM Sri Nowo Retno Punggur Lampung Tengah Tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan design preeksperimental menggunakan pendekatan one grup pretets postest. Populasinya adalah seluruh ibu hamil Trimester III di BPM Sri Nowo Retno sebanyak 35 ibu hamil, sampel yang digunakan sebanyak 35 ibu hamil dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Analisis data yang digunakan menggunakan uji paired t test. Hasil analisis didapatkan rata-rata kecemasan sebelum diberikan senam adalah 26.00, setelah diberikan senam adalah 22.40,  nilai selisih rata-rata kecemasan sebelum dan sesudah diberikan senam yoga yaitu sebesar 3.600, kemudian didapatkan p-value sebesar 0,000 yang berarti ada pengaruh senam yoga terhadap tingkat kecemasan ibu hamil trimester III. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagaisumber informasi untuk menambah pengetahuan ibu hamil, sehingga ibu hamil dapat menerapkan senam yoga sebagai salah satu metode untuk menurunkan rasa cemas.
Infeksi Sars-Cov-2 Pada Kehamilan dan Persalinan: Studi Literatur Ana, Elsa Fitri; Mayasari, Ade Tyas; Komalasari, Komalasari; Ifayanti, Hikmah; Wahyudi, Diani Arif; Wijayanto, Wisnu Probo
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6 (2021): Special Issue GINC
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.961 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6iS1.785

Abstract

This study aims to analyze the clinical symptoms and complications of SARS-Cov-2 infection in pregnancy and childbirth. This study is a literature study that analyzes the results of a study containing clinical symptoms and complications of SARS-Cov-2 infection in pregnancy and childbirth in Asian patients. Articles were taken from several databases deemed relevant published in 2020.46 pregnant women with SARS-Cov-2 infection obtained from 5 case studies had the most complications, namely premature rupture of membrane (PROM) (10.87%), fetal distress (8.7%), preterm labor (19.57%), and preeclampsia (6.5%). The gestational age of all mothers at the time of infection was the third trimester (100%). 87% of mothers gave birth by way of a cesarean section. The most clinical symptom was fever (54.35%). Management of the prevention of transmission of SARS-Cov-2 infection in pregnant women is a matter that must be prioritized, this is done to avoid complications and transmission during childbirth and breastfeeding. Selection of the right method of delivery also needs to be considered in preventing mother-to-baby transmission during delivery.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gejala klinik dan komplikasi infeksi SARS-Cov-2 pada kehamilan dan persalinan. Penelitian ini merupakan studi literatur yang menganalisis hasil penelitian yang berisi gejala klinik dan komplikasi infeksi SARS-Cov-2 pada kehamilan dan persalinan pada pasien di Asia. Artikel diambil dari beberapa database yang dianggap relevan yang dipublikasikan tahun 2020. 46 wanita hamil dengan infeksi SARS-Cov-2 yang diperoleh dari 5 studi kasus memiliki komplikasi paling banyak yaitu premature rupture of membrane (PROM) (10,87%), fetal distress (8,7%), partus preterm (19,57%), dan prekelampsia (6,5%). Usia kehamilan seluruh ibu pada saat terinfeksi adalah trimester III (100%). 87% ibu melahirkan dengan cara section cesaria. Gejala klinik yang paling banyak adalah demam (54,35%). Manajemen pencegahan penularan infeksi SARS-Cov-2 pada ibu hamil merupakan hal yang harus diprioritaskan, hal ini dilakukan untuk menghindari komplikasi dan transmisi saat bersalin dan menyusui. Pemilihan metode persalinan yang tepat juga perlu dipertimbangkan dalam pencegahan transmisi ibu ke bayi saat bersalin.
Hubungan Senam Hamil Dengan Kejadian Nyeri Punggung pada Kehamilan Trimester III Septika Yani Veronica; Desi Kumalasari; Cici Gustianingrum
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6 (2021): Special Issue GINC
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.976 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6iS1.790

Abstract

Low back pain is common happened during pregnancy with the reported genesis varying from approximately 50% in the UK and Scandinavia to close to 70% in Australia. Low back pain is back pain that occurs in the lumbosacral area. In general, back pain that occurs in pregnant women is influenced by several factors, namely changes in body posture during pregnancy, the severity of low back pain usually increases with parity. The risk of low back pain during pregnancy increases in women who previously had back pain and were overweight (Karyuni, 2009). The research objective was to determine the correlation between pregnancy exercise with the genesis of low back pain in the third trimester at the Public Health Center of Wates in Pringsewu Regency of Lampung. The specific objective was to determine the frequency distribution of pregnant women who do pregnancy exercise in the third trimester and to know the frequency distribution of pregnant women who suffer low back pain in the third trimester. The design used in this research was quantitative by using an analytical survey design with a cross-sectional approach. The population in this research were 30 pregnant women in the third trimester who did pregnancy exercise at the Public Health Center of Wates in Pringsewu Regency, while the sample taken was 30 people. Based on data analysis, it is known that from 30 pregnant women who did pregnancy exercise more than 4 times as many as 25 (83.3%) and who did pregnancy exercise less than 4 times 5 (16.7%). It is known that from 30 pregnant women who do not suffer low back pain as many as 23 (76.7%) and who suffered low back pain as many as 7 (23.3%). It is known that from 25 pregnant women who did pregnancy exercise more than 4 times who suffered back pain as much as 3 (12.0%) and who did pregnancy exercise less than 4 times who suffered back pain as much as 4 times (80.0%). This research is expected to provide benefits and motivation for the health office as an evaluation material in making policies related for improving services for pregnant women at the Public Health Center of Wates in Pringsewu Regency. For health care workers can increase the broad knowledge and they can give counseling related to the benefits of pregnancy exercise for pregnant women.Nyeri punggung bawah lazim terjadi pada kehamilan dengan insiden yang dilaporkan bervariasi dari kira-kira 50% di Inggris dan Skandinavia sampai mendekati 70% di Australia. Nyeri punggung bawah merupakan nyeri punggung yang yang terjadi pada area lumbosakral. Secara umum, nyeri punggung yang terjadi pada ibu hamil dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu perubahan postur tubuh selama kehamilan, keparahan nyeri punggung bagian bawah biasanya meningkat seiring paritas. Risiko nyeri punggung pada kehamilan meningkat pada wanita yang sebelumnya mengalami nyeri punggung dan kegemukan (Karyuni, 2009). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan senam hamil dengan kejadian nyeri punggung pada TM III Di Puskesmas Wates wilayah kabupaten pringsewu Lampung. Adapun tujuan khususnya adalah untuk mengetahui distribusi frekuensi ibu hamil yang melakukan senam hamil pada TM III dan mengetahui distribusi frekuensi ibu hamil yang mengalami nyeri punggung pada TM III. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan rancangan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil TM III yang melakukan senam hamil di Puskesmas Wates wilayah kabupaten pringsewu sebanyak 30 orang, sedangkan sampel yang diambil sebanyak 30 orang. Berdasarkan analisis data diketahui bahwa dari 30 ibu hamil yang melakukan senam hamil lebih dari 4 kali sebanyak 25 (83.3%) dan yang melakukan senam hamil kurang dari 4 kali 5 (16.7%). Diketahui bahwa dari 30 ibu hamil yang tidak mengalami nyeri punggung sebanyak 23 (76.7%) dan yang mengalami nyeri punggung sebanyak7 (23.3%). Diketahui bahwa dari 25 ibu hamil yang melakukan senam hamil lebih dari 4 kali yang mengalami nyeri punggung sebanyak 3(12.0%) dan yang melakukan senam hamil kurang dari 4 kali yang mengalami nyeri punggung sebanyak 4 (80.0%). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan motivasi bagi dinas kesehatan sebagai bahan evaluasi dalam membuat kebijakan terkait peningkatan pelayanan untuk ibu hamil di puskesmas wates wilayah kabupaten pringsewu. Bagi petugas kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan dalam memberikan pengetahuan dalam memberikan penyuluhan dan konseling terkait manfaat senam hamil bagi ibu hamil.
Exclusive Breastfeeding to Infant Nutritional Status Mareza Yolanda Umar; Linda Puspita
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6 (2021): Special Issue GINC
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.462 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6iS1.781

Abstract

Infancy starts from 0-12 months and is characterized by rapid growth and physical changes as well as changes in nutritional requirements. There is still a lack of breast milk as the baby's first meal. In fact, the reduction of child nutrition can lead to child malnutrition and underdevelopment (stunted growth). The purpose of this study is to determine the relationship between exclusive breastfeeding and infant nutritional status. The study used a cross-sectional design analysis and investigation method to study the success of breastfeeding on nutritional status. The object of the study is 7-12 months old babies, a total of 113 people. There is an association between exclusive breastfeeding and nutritional status, with a P value of 0.000 and an OR value of 5.938, which means that infants who are not exclusively breastfed have a 5938 times higher risk of being in a low nutritional status. Puskesmas should play an important role in supporting exclusive breastfeeding by actively providing counseling involving pregnant women, breastfeeding mothers, husbands and families about the importance of exclusive breastfeeding so that breastfeeding mothers can give exclusive breastfeeding to their children. The midwives are expected to play an active role in acting as breast milk counselors so that exclusive breast milk can be carried out.Masa bayi dimulai sejak umur 0-12 bulan yang ditandai dengan perkembangan dan perubahan jasmani yang cepat disertai dengan evolusi dalam keperluan zat gizi. pemberian ASI sebagai makanan kesatu bayi masih kurang. Padahal, penurunan gizi anak dapat mengakibatkan anak bergizi kurang sampai buruk dan tumbuh pendek (stunting). Tujuan riset ini ialah diketahuinya hubungan ASI khusus terhadap kedudukan gizi bayi. penelitian memakai metode Survey analitik memakai rancangan cross sectional, yang menganalisis keberhasilan ASI Eksklusif terhadap kedudukan gizi. Subjek riset ini ialah ibu yang mempunyai bayi umur 7–12 bulan dengan jumlah narasumber 113orang, Didapatkan hubungan antara ASI khusus dengan kedudukan gizi dengan P value 0.000 dan OR 5.938 yang berarti bayi yang tidak ASI Eksklusif berisiko 5,938 kali lebih banyak mengalami kedudukan gizi rendah. Hendaknya puskesmas berperan penting dalam menyokong pemberian ASI khusus dengan teknik berperan aktif menyerahkan penyuluhan yang melibatkan ibu hamil, ibu menyusui, suami dan keluarga mengenai pentingnya ASI eksklusif supaya ibu menyusui dapat menyerahkan ASI khusus kepada anaknya. Bidan desa diinginkan dapat berperan aktif dalam menjalani perannya sebagai konselor ASI supaya ASI khusus dapat terlaksana.
Description of Nutritional Status with The Development of Toddlers at The Working Area of Public Health Center of Wates, Lampung Province, Indonesia Kumalasari, Desi; Sagita, Yona Desni; Veronica, Septika Yani
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6 (2021): Special Issue GINC
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.226 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6iS1.786

Abstract

Stunting describes chronic malnutrition status during growth and development since early life. This situation is represented by a z-score of height for age less than -2 standard deviations based on growth standards according to the World Health Organization. The method used in this research was a quantitative research method with a descriptive type of research objective to describe the Nutritional Status of Toddlers Age 12-59 Months at the working area of the Public Health Center in Wates. The population in this research were toddlers age 12-59 months totaling 1314 toddlers. The sampling technique used quota sampling with the number of samples obtained as many as 100 toddlers, the instrument in this research used an observation sheet, namely research obtained directly from the source in the form of interviews, polls from individuals or groups (people) as well as observations from an object, the genesis or test results (objects). Frequency distribution of nutritional status of 100 toddlers obtained normal nutritional status 76 (76%) toddlers respondents, 11 (11%) toddlers respondents with short nutritional status, 8 (8%) toddlers respondents with nutritional status very short, and 5 (5%) toddlers respondents with high nutritional status. The distribution of the developmental frequency of toddlers from 100 toddlers obtained 95 (95%) toddlers respondents with development according to their age, 5 (5%) toddlers respondents with dubious development, and no toddlers respondents suffer deviations in their development.Stunting menggambarkan status gizi kurang yang bersifat kronik pada masa pertumbuhan dan perkembangan sejak awal kehidupan. Keadaan ini dipresentasikan dengan nilai z-score tinggi badan menurut umur (TB/U) kurang dari -2 standar deviasi (SD) berdasarkan standar pertumbuhan menurut WHO. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengambarkan Status Gizi Dengan Perkembangan Balita Usia 12 – 59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Wates. Populasi dalam penelitian ini adalah balita usia 12-59 bulan yang berjumlah 1314 balita. Tehnik pemngambilan sampel mengunakan quota sampling dengan jumlah sampel yang didapatkan sebanyak 100 balita, instrumen dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi yaitu penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya yang berupa wawancara, jajak pendapat dari individu atau kelompok (orang) maupun hasil observasi dari suatu obyek, kejadian atau hasil pengujian (benda). Distribusi frekuensi status gizi dari 100 balita didapatkan tatus gizi normal 76 (76%) responden balita, 11 (11%) responden balita dengan status gizi pendek, 8 (8%) responden balita dengan status gizi sangat pendek dan 5 (5%) responden dengan status gizi tinggi. Distribusi frekuensi perkembangan balita dari 100 balita didapatkan 95 (95%) responden balita dengan perkembangan yang sesuai dengan umurnya, 5 (5%) responden balita dengan perkembangan yang meragukan, dan tidak ada responden balita yang mengalami penyimpangan dalam perkembangannya.
Karakteristik Ibu dan Anak Sebagai Prediktor Stunting Palupi, Rini; Kusuma, Anggi; Puspitarini, Zenni
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6 (2021): Special Issue GINC
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.111 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6iS1.791

Abstract

Stunting is a physical growth disorder in children with its characteristic that is short stature. Besides being characterized by short or stunted stature, stunting is also characterized by impaired brain development. Stunting cases in Indonesia are still high even though they have decreased. To reduce the genesis of stunting, it is necessary to know the factors that cause stunting. This research objective was to determine the factors causing stunting from the characteristics of the mother and child. This type of research is quantitative with a case-control research design. The population in this research were all mothers who had toddlers aged 12-59 months at the Public Health Center of Kedaton in Bandar Lampung City. The sample in this research was 43 mothers with toddlers aged 12-59 months. The results of this research found that only the factor of exclusive breastfeeding was associated with stunting. This research expected that the government, health care workers, and the community will collaborate to reduce stunting rates. One way is to increase exclusive breastfeeding.Stunting yang merupakan ganggungan pertumbuhan fisik pada anak dengan cirinya yaitu bertubuh pendek.Selain ditandai dengan bertubuh pendek atau kerdil, stunting juga ditandai dengan terganggunya perkembangan otak. Kasus stunting di Indonesia masih tinggi meskipun sudah mengalami penurunan.Demi menurunkan angka kejadian stunting perlunya mengetahui faktor penyebab stunting.  Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui faktor penyebab stunting dilhat dari karakteristik ibu dan anak.  Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian case control. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki balita usia 12 – 59 bulan di Puskesmas Kedaton Kota Bandar Lampung . Sampel dalam penelitian ini berjumah 43 ibu dengan anak balita usia 12-59 bulan.  Hasil penelitian ini didapatkan bahwa hanya faktor pemberian asi ekslusif yang berhubungan dengan stunting. Penelitian ini mengaharapkan pemerintah, tenaga kesehatan dan masyarakat berkolaborasimenurunkan angka stunting. Salah satu caranya dengan meningkatkan pemberian ASI ekslusif.