cover
Contact Name
Aef Herosandiana
Contact Email
herosandiana@gmail.com
Phone
+628112289357
Journal Mail Official
jka.aisyiyahbdg@gmail.com
Editorial Address
Jl. KH. Ahmad Dahlan Dalam No.6 Bandung
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah
ISSN : 23556773     EISSN : 24774405     DOI : 10.33867
Core Subject : Health,
Focus and range of encryption include: Nursing Basic Nursing Medicals Surgery Management Nursing Nursing Critical Nursing Community Nursing Psych Nursing Geriatric Nursing Family Nursing Maternity Nursing Children Education in Nursing Promotion Health Health Work
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 5 No. 2 (2018): Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah" : 10 Documents clear
PENINGKATAN KOMPETENSI PERAWAT PUSKESMAS DALAM PENANGANAN TANGGAP DARURAT KASUS HENTI JANTUNG SEBAGAI UPAYA MENURUNKAN ANGKA MORTALITAS PADA TATANAN PRA HOSPITAL MELALUI PELATIHAN RESUSITASI JANTUNG PARU DI KABUPATEN PANGANDARAN prawesti, ayu; emaliyawati, etika; trisyani, yanny; adimiharja, adimiharja
Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah Vol. 5 No. 2 (2018): Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan 'Aisyiyah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.188 KB)

Abstract

ABSTRACT There are many cardiac arrest events in the community that can not be saved because they do not get the right and quick action due to the ignorance and the inability of the nurses of the puskesmas to provide emergency response to cardiac pulmonary resuscitation. Cardiopulmonary resuscitation (CPR) is the main action in cardiac arrest and stop breath, which can increase life expectation. Goal to be achieved in the implementation of this program is Increased ability of nurse puskesmas in performing action of heart resuscitation of lung. The specific targets of the activities are the increased ability of health center nurses on the ability to perform cardiopulmonary resuscitation with the latest guidelines. and the implementation of a structured training program on pulmonary cardiac resuscitation at community health center nurses on an ongoing basis.                   Solutions offered to overcome the problem is the training of Lung Heart Resuscitation (RJP) to nurses Puskesmas. Training activities conducted for one day include pre-test evaluation, material exposure, rjp skills training and post training evacuation. The result showed that there was significant difference between attitude value and perceived behavioral control between before and after training, whereas there was no difference of subjective norm value between before and after training. Training on updating and increasing the competence of cardiopulmonary resuscitation should be done regularly and periodically. Routine and periodic training needs to be done to improve nursing services, especially cardiovascular emergency. Key Word : Nursing Public Health ,cardiac pulmonary resuscitation     ABSTRAK   Terdapat banyak kejadian henti jantung di masyarakat yang tidak dapat diselamatkan karena tidak mendapatkan tindakan yang tepat dan cepat akibat ketidaktahuan dan ketidakmampuan perawat puskesmas untuk memberikan tindakan tanggap darurat resusitasi jantung paru.. Tindakan resusitasi jantung paru (RJP) merupakan tindakan utama pada henti jantung dan henti napas, yang dapat meningkatkan harapan hidup.Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan program ini adalah Meningkatnya kemampuan perawat puskesmas dalam melakukan tindakan resusitasi jantung paru. Target khusus kegiatan adalah Meningkatnya kemampuan perawat puskesmas tentang kemampuan melakukan resusitasi jantung paru dengan pedoman terbaru. dan terselenggaranya program pelatihan yang terstruktur mengenai resusitasi jantung paru pada perawat puskesmas secara berkesinambungan.  Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan adalah dilakukannya pelatihan Resusitasi Jantung Paru (RJP) kepada perawat Puskesmas. Kegiatan pelatihan dilakukan selama satu hari  meliputi evaluasi pra test, paparan materi, pelatihan skill rjp dan evaliasi post pelatihan. Hasil kegiatan menunjukan adanya perbedaan yang significant antara nilai sikap dan perceived behavioral control antara sebelum dan sesudah pelatihan, sedangkan tidak terdapat perbedaan nilai norma subjektif antara sebelum dan sesudah pelatihan. Pelatihan updating dan peningkatan kompetensi resusitasi jantung paru perlu dilakukan secara rutin dan berkala. Pelatihan secara rutin dan berkala perlu dilakukan untuk meningkatkan pelayanan keperawatan terutama kegawata dararuratan kardiovaskular Keywords: Perawat Puskesmas, Resusitasi Jantung Paru  
GAMBARAN PENGETAHUAN LANSIA PENDERITA HIPETENSI TENTANG HIPERTENSI purnama, dadang; -, Witdiawati; Suhendar, Iwan
Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah Vol. 5 No. 2 (2018): Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan 'Aisyiyah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.472 KB)

Abstract

Hipertensi adalah faktor resiko utama penyakit-penyait system peredaran darahyang merupakan penyebab kematian tertinggi. Data dari Departemen KesehatanRI, menunjukan penyakit hipertensi masih cukup tinggi dengan angka kematian15,6 % dan bahkan cenderung meningkat seiring dengan gaya hidup yang lebihjauh dari perilaku hidup bersih dan sehat, mahalnya biaya pengobatan hipertensi,disertai kurangnya sarana dan prasarana penanggulangan hipertensi. Rancanganpenelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif. Populasi yang di ambil adalahlansia dan pengambilan sampel dengan tekhnik non probability sampling methodyang bersifat ccidental sampling, yaitu pengambilan sampel secara kebetulan adaatau tersedia pada saat penelitian berlangsung. Metode pengumpulan data denganmenggunakan motode angket/kuesioner dan pengolahan data dilakukan denganmetoda distribusi prosentase. Hasil dari penelitian menggambarkan sebagian kecildari responden (18,1%) berada dalam kategori tingkat pengetahuan baik. Dan yangberada dalam kategori pengetahuan cukup (36,4%), dan sebagian besar beradadalam kategori pengetahuan kurang (45,5%) . kesimpulan dan dari penelitian inimenggambarkan bahwa tingkat pengetahuan lansia di wilayah kerja PuskesmasSamarang Kabupaten Garut pada umumnya kurang. Perlu peningkatan kapasitasPuskesmas dan membutuhkan sumberdaya manusia serta pembiayaan untukpromosi kesehatan khususnya kesehatan lansia harus lebih ditingkatkan. Salah satusumber yang potensial adalah dana kapitasi Puskesmas dari Jaminan KesehatanNasional sebagai penunjang program kegiatan lansia.
GAMBARAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PADA AREA PRAKTIK KEPERAWATAN DI WILAYAH BANDUNG RAYA Permana, Ryan Hara; Adiningsih, Dian
Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah Vol. 5 No. 2 (2018): Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan 'Aisyiyah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.134 KB)

Abstract

Peningkatan kualitas pendidikan kesehatan di wilayah Bandung Raya berpotensi meningkatkan kualitas hasil perawatan yang berdampak pada peningkatan derajat kesehatan penduduk. Penelitian  ini merupakan survey pendahuluan untuk memotret bagaimana pelaksanaan pendidikan kesehatan di area praktik keperawatan di wilayah Bandung Raya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain cross sectional dengan menggunakan metode survey. Data dianalisa dengan analisis distribusi frekuensi dan tendensi sentral. Hasil menunjukkan bahwa media ajar yang paling sering digunakan yaitu leaflet dan media ajar yang banyak dibutuhkan yaitu video dengan rata-rata kualitas media ajar yaitu cukup baik. Metode pendidikan kesehatan yang paling sering dilakukan oleh responden yaitu ceramah dan diskusi. Tempat yang paling banyak digunakan oleh responden untuk melaksanakan pendidikan kesehatan yaitu ruang pasien dengan rata-rata kualitas cukup baik. topik yang paling banyak diajarkan yaitu kategori keperawatan medial bedah. Rerata intensitas pelaksanaan pendidikan kesehatan yaitu kategori sering. Sebagai kesimpulan, gambaran pelaksanaan pendidikan kesehatan dijelaskan dalam pembahasan termasuk terkait media, metode, tempat, intensitas dan topik pembelajaran. Pelaksanaan pendidikan kesehatan perlu disusun secara sistematis dan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan instrumen yang sesuai pada masing-masing elemen sistem desain instruksional.
STUDI DESKRIPTIF KUALITAS HIDUP PASIEN EPILEPSI PADA ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA Rahayu, Diana; Sulianingsih, F Sri; Prawesti, Ayu
Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah Vol. 5 No. 2 (2018): Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan 'Aisyiyah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.987 KB)

Abstract

DESCRIPTIVE STUDY ABOUT QUALITY OF LIFE IN SCHOOL AGE  AND ADOLESCENT WITH EPILEPSY ABSTRACT Epilepsy is Chronic Neurological disease which have impact in various aspects of life, such as disruption of growth, cognitive function, psychosocial aspects, inhibit of daily activities, and the risk of death which can affect quality of life patients. Consider that the risk of anxiety and depression most occured in patients which have low quality of life. The aim of this study to describe about quality of life in children and adolescent with epilepsy at one of Lv.II hospital in Cimahi. Design of this study used quantitative descriptive with sampling technique used non problability consecutive sampling. Total of sample is 40 respondent aged 8-18 years old which devided by school age (n=4) and adolescent (n=36).The instrument of this study used QOLIE-AD-48 to identify 8 dimensions related to the quality of life in people with epilepsy (PWE), with analyzing technique descriptive data statistic. The result show that mean of Total Summary score is 65,38. Dimension which have high score is School Behavior, Epilepsy Impact, dan Physical Functioning. While dimension which have lower score is Attitudes toward epilepsy, Health perception, and Stigma. According to this research, it?s so important to educate and counsel the patient related to eplilepsy disease information and the step minimalize the negative impact from society?s stigma to increase PWE?s quality of life.     Key Words       : Adolescent, child in school age, epilepsy, quality of life
HUBUNGAN EFIKASI DIRI DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF CARE MANAGEMENT PENDERITA HIPERTENSIDI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIJAGRA LAMA BANDUNG Salami, Salami; Wilandika, Angga
Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah Vol. 5 No. 2 (2018): Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan 'Aisyiyah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.805 KB)

Abstract

 Hipertensi merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular (PTM) yang harus diwaspadai dan mendapat penanganan serius. Di Indonesia menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, jumlah penderita hipertensi  sebesar 25,8%.. Di Kota Bandung berdasarkan data dari Dinas Kesehatan  tahun 2014, dilaporkan bahwa hipertensi  merupakan penyakit dengan jumlah penderita terbanyak ketiga. Di Puskesmas Cijagra Lama  Kota Bandung  dari bulan Januari sampai Desember 2016, rata ?rata dalam sebulan angka kunjungan pasien hipertensi sebesar 150-160 orang. Perubahan perilaku merupakan kunci penting dalam pengelolaan penyakit hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara efikasi diri dan dukungan sosial dengan self care penderita hipertensi. Rancangan penelitian menggunakan metode survey analitik cross sectional dengan pendekatan korelasional. Jumlah sampel sebanyak 115 orang. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Pengukuran efikasi diri diukur dengan instrumen Medical Adherence Self-Efficacy Scale (MASES) dan untuk dukungan sosial  digunakan instrumen dari Social Support dari Sarason. Sedangkan self care  diukur dengan menggunakan HSCALE dari Warren Findlow & Seymour (2011). Hasil penelitian menunjukan bahwa bahwa sebanyak 50,4% penderita hipertensi  memiliki self care yang baik dengan   skor mean 41,63  dan standard deviasi 11,19 %., berdasarkan efikasi diri sebanyak 66,1% penderita memiliki efikasi diri tinggi dengan  skor  mean 69,47 dan standard  deviasi 7,4. Sedangkanberdasarkan dukungan sosial,  sebanyak  54,8% penderita  memiliki dukungan sosial rendah dengan skor mean 39,96 ± 2,99. Berdasarkan analisis bivariat dengan menggunakan chi square menunjukan ada  hubungan  antara efikasi diri dengan self care management pada penderita hipertensi, (p-value = 0,0001 < 0,05)dengan arah hubungan positif. Tidak ada hubungan secara statistik (p-value = 0,109 > 0,05) antara dukungan sosial dengan self care management pada penderita hipertensi. Variabel yang paling dominan berkontribusi pada  self care management  penderita hipertensi adalah variabel efikasi diri dengan nilai Sig. variabel efikasi diri (0,000 < 0,05) lebih kecil dari nilai Sig. variabel dukungan sosial (0,027 < 0,05)   Kata Kunci : efikasi diri, dukungan sosial,  Self care management
PENGARUH MEDIA VIDEO (TEMAN SEBAYA) TERHADAP KETERAMPILAN PEMASANGAN ELEKTROCARDIOGRAM Ramdani, Hasbi Taobah; Sulastini, Sulastini; Susyanti, Susan
Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah Vol. 5 No. 2 (2018): Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan 'Aisyiyah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.259 KB)

Abstract

The skill of installing an electrocardiogram (EKG) is one of the competencies that must be achieved by nursing students. To achieve these skills, it is necessary to have material delivery efforts by lecturers using the right media, so that the learning process becomes more effective. The learning process related to skills takes a lot of time and requires repetition until finally it is truly proficient. Therefore, it is necessary for media that are easily accessible at anytime and anywhere, one of which is through peer learning video media on ECG installation skills as a way to overcome skills problems in taking action on nursing students. The purpose of this study was to determine the effect of using video media (peers) on ECG installation skills in nursing students at STIKes Karsa Husada Garut. The research method is a quasi-experimental design with pre-post test group with control. The sampling technique used a total sampling of 104 students (intervention and control groups). The results of the study showed that some respondents had moderate skills in the installation of ECG before intervention. Most of the respondents have high skills in the installation of ECG after intervention. The results of bivariate analysis using the Whithney U Test Mann Test showed that there was a significant increase between ECG installation skills before and after the intervention was given in the form of using video media (peers) about the ECG installation skills (P Value = 0.000). The use of video media (peers) can improve the ability of nursing students in the action of EKG installation skills.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN POLA AKTIFITAS PADA PASIEN GAGAL JANTUNG DI RUANG PENYAKIT DALAM KELAS 3 RSUD DR. SLAMET GARUT Sulastini, Sulastini Sulastini; Kusnadi, Engkus; Rismawati, Rina; Nugraha, Bambang Aditya
Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah Vol. 5 No. 2 (2018): Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan 'Aisyiyah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.596 KB)

Abstract

Gagal jantung bukan merupakan suatu penyakit yang berdiri sendiri melainkansebuah sindrom klinis yang dikarakteristikan dengan kelebihan volume darah,tidak adekuatnya perfusi jaringan, dan penurunan toleransi aktivitas sehari- hari.Pola aktifitas pada pasien dengan gagal jatung sangat terbatas, pola aktifitas akanberubah terutama pada saat pasien mengalami sesak nafas yang cukup berat.Intoleransi aktivitas pada penderita gagal jantung satu dengan yang lain dapatberbeda tergantung dari kapasitas fungsional. Dukungan keluarga sangatlahpenting bagi pasien dengan gagal jantung, selain membantu dalam hal perawatandiri dan terapi, dalam kaitanya dengan kualitas hidup pasien dukungan keluargajuga sangat diperlukan dalam hal psikologis. Penelitian ini menggunakan metodedeskritif korelasi. Penelitian ini dilakukan di Ruang Penyakit Dalam Kelas 3 RSUDdr. Slamet Garut. Populasi adalah semua pasien gagal jantung dan keluarga yangdirawat di Ruang Penyakit Dalam Kelas 3 RSUD dr. Slamet Garut. Sampel ditentukandengan Non Probability Sampling yaitu quota sampling dengan jumlah sampel96 orang. Hasil penelitian didapatkan bahwa pasien gagal jantung yang dirawatsebagian pasien mendapatkan dukungan keluarga yang tinggi sebanyak 50%dan lebih dari sebagian responden tidak melakukan aktivitas secara berlebihansebanyak 55,2%. Terdapat hubungan bermakna antara dukungan keluarga denganpola aktivitas pasien gagal jantung dengan nilai p-value 0,00 (<0,05) dan dengankoefisien korelasi (r) 0,466. Mengingat terdapat beberapa temuan dalam penelitianserta keterbatasan dalam penelitian ini, maka diharapkan pada masa mendatangberbagai pihak dapat meneliti lebih lanjut faktor-faktor yang mempengaruhi padaproses penyembuhan pasien gagal jantung.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DALAM MEMBERIKAN SPIRITUAL CARE ISLAM DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BANDUNG Ningsih, Dewi Mustika
Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah Vol. 5 No. 2 (2018): Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan 'Aisyiyah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.71 KB)

Abstract

Perilaku caring perawat Islam merupakan sikap perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan menerapkan nilai Islam, dimana faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku caring perawat faktor predisposisi yaitu kurangnya pengetahuan tentang spiritual,takut melakukan kesalahan,ketidakmampuan perawat berkomunikasi, ambigu, faktor pendorong yaitu kurangnya perawat, kurangnya waktu, masalah pendidikan perawat dan organisasi manajemen, dan faktor pendukung yaitu usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, status perkawinan dan sumber daya masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor ? faktor yang berhubungan dengan perilaku caring perawat Islam dalam memberikan spiritual care di Ruang Rawat Inap Dewasa Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung.  Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni tahun 2016.  Desain penelitian dengan cross-sectional, metode penarikan sampel adalah metode purposive sampling dengan jumlah sampel penelitian  sebanyak 58 perawat. Hasil penelitian menunjukan faktor predisposisi yang berhubungan dengan perilaku caring perawat Islam dalam kategori baik (median sebesar 65,95%, rerata 62,23-64,87), faktor pendukung yang berhubungan dengan perilaku caring perawat Islam dalam kategori baik (median sebesar 35,95%, rerata 32,40-33,69), faktor pendorong yang berhubungan dengan  perilaku caring perawat Islam juga dalam kategori baik (median sebesar 36,05 sebesar 95%, rerata 34,90-37,19). Hasil penelitian korelasi dengan uji statistik Spearman Rank menunjukan bahwa faktor predisposisi dan pendorong  (p=0,007) berhubungan dengan perilaku caring Islam, faktor  pendukung (p=0,559) tidak berhubungan dengan perilaku caring perawat Islam. Penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku caring perawat dalam memberikan spiritual care Islam pada pasien di ruang rawat inap dipengaruhi kurangnya pengetahuan tentang spiritual,takut melakukan kesalahan,ketidakmampuan perawat berkomunikasi, ambigu, kurangnya perawat, kurangnya waktu, masalah pendidikan perawat, organisasi dan manajemen.
BEBAN KELUARGA SEBAGAI CAREGIVER PADA KLIEN STROKE DI BANDUNG Widianti, Efri; J, Ridillah Vani; Prawesti, Ayu
Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah Vol. 5 No. 2 (2018): Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan 'Aisyiyah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.218 KB)

Abstract

Keluarga berperan sebagai caregiver ketika salah satu anggotanya menderita penyakit. Sebagai caregiver, memberikan perawatan lebih berisiko untuk mengalami beban, dimana beban yang dapat ia rasakan adalah akibat dari permasalahan beban umum, isolasi, kekecewaan, emosional dan lingkungan yang dialami oleh klien stroke yang dirawatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat beban keluarga sebagai caregiver pada klien dengan stroke. Penelitian deskriptif ini menggunakan instrument Caregiver Burden Scale  (CBS) berupa kuesioner dengan sampel penelitian yaitu keluarga sebagai caregiver pada klien stroke. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan didapatkan responden sebanyak 78 orang. Metode analisa data menggunakan persentase dan nilai rata-rata (mean). Hasil menunjukkan hampir setengah (41,0%) dari responden memiliki beban sedang. Diperoleh nilai persentase dari setiap subvariabelnya yaitu beban tertinggi pada beban umum (38,4%), beban sedang pada kekecewaan (52,5%), lingkungan (50,0%) dan beban rendah pada isolasi sosial (46,1%) emosional (80,7%). Disarankan bagi pemberi layanan kesehatan untuk lebih memperhatikan kondisi keluarga, keluarga sebagai caregiver juga membutuhkan perhatian karena beban merawat klien stroke yang begitu berat. Terjaganya kondisi caregiver akan berpengaruh pada perawatan yang akan dia berikan kepada klien stroke yang nantinya akan mempengaruhi kondisi kesehatan dari klien stroke.  
PENGALAMAN LSL DALAM PEMANFATAAN PELAYANAN VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT) Nugraha, Nandang Jamiat; Rismalinda, Ajeng Sri; Hidayat, Yayat
Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah Vol. 5 No. 2 (2018): Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan 'Aisyiyah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.971 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pengalaman peneliti secara langsung mendapatkan informasi dari hasil wawancara bahwa sikap LSL terhadap adanya pelayanan program VCT ini berbeda-beda, sebagian menyatakan kesenangannya terhadap VCT dan sebagian memperlihatkan sikap ketidakpeduliannya terhadap program VCT, hal ini disebabkan oleh beberapa alsan, diantaranya ketakutan akan identitasnya sebagai LSL diketahui banyak orang, ketakutan akan hasil diagnosis yang di dapat, dan rasa malu untuk melakukan pemeriksaan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang pengalaman LSL dalam pemanfaatan VCT di Kota Bandung. penelitian ini dilaksanakan mulai Mei sampai Juli 2018 dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan menggunakan pendekatan fenomenologi. Data didapat dengan teknik  wawancara mendalam terhadap 5 partisipan laki-laki, usia 22 sampai 37  tahun. Hasil penelitian didapatkan 3 tema yaitu faktor pendukung pemanfaatan VCT, faktor penghambat pemanfaatan VCT dan harapan partisipan untuk VCT ke depan. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa LSL mengalami hambatan dalam pemanfaatan VCT di karenakan rendahnya persepsi terhadap layanan VCT serta ketersediaan waktu pelayanan dimana waktu pelaksanaan berada pada jam aktif kerja. Sebagai harapan dalam penelitian ini tidak ada lagi petugas kesehatan yang mendiskriminasi di setiap tempat layanan VCT serta diperlukan upaya-upaya dan strategi kembali untuk meningkatkan sosialisasi kepada komunitas untuk pelayanan program VCT.

Page 1 of 1 | Total Record : 10