cover
Contact Name
Noorkomala Sari
Contact Email
noorkomala.sari@ulm.ac.id
Phone
+62511-4772254
Journal Mail Official
agroekoteknologi.ulm@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Jalan A. Yani Km.36 Kotak Pos 1028 Banjarbaru 70714 South of Kalimantan - Indonesia
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Agroekotek View
ISSN : -     EISSN : 27154815     DOI : https://doi.org/10.20527/agtview.v3i1.1428
Core Subject : Agriculture,
Agroekotek View sebagai media untuk publikasi artikel tugas akhir mahasiswa yang telah menyelesaikan penelitiannya. Jurnal ini memuat tulisan ilmiah mengenai aspek teknologi pertanian berwawasan lingkungan dan berkelanjutan secara umum dan spesifik di agroekosistem lahan basah. Bidang yang meliputi yaitu: teknologi pengolahan limbah pertanian; teknologi pertanian organik; pengelolaan sumber daya lahan sub optimal; teknologi pengendalian penyakit dan hama terpadu; biopestisida; komputasi dan peramalan hama.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2022)" : 8 Documents clear
Pengaruh Pemberian Beberapa Jenis Pupuk Kandang Dan M-21 Sebagai Dekomposer Terhadap Kualitas Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Andriansyah Andriansyah; Jumar Jumar; Noor Khamidah
Agroekotek View Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/agtview.v5i1.4748

Abstract

Dalam pertumbuhan dan perkembangannya tanaman membutuhkan dua jenis unsur hara, berupa unsur hara makro dan unsur hara mikro. Kedua unsur hara yang dibutuhkan tanaman dapat terpenuhi melalui pemupukan yang tepat serta seimbang. Salah satu jenis pupuk yang dapat memenuhi kebutuhan unsur hara N,P,K dan ramah lingkungan adalah pupuk organik yang diperoleh dari proses pengomposan (penguraian) bahan organik didalam wadah komposter. Pupuk organik terdiri dari dua maca yaitu padat dan cair. Terdapat beberapa jenis pupuk organik padat, salah satunya adalah pupuk kandang. Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Hewan yang kotorannya sering dijadikan pupuk kandang adalah hewan yang biasa di pelihara masyarakat yaitu kotoran sapi, kambing dan ayam. Baglog jamur tiram merupakan  kompos media tanam berupa serbuk kayu, kapur dan bekatul yang digunakan dalam budidaya jamur, khususnya jamur tiram putih. Limbah jamur tiram yang dibiarkan menumpuk nantinya akan menyebabkan bau yang tidak sedap, sehingga akan menimbulkan polusi udara yang dapat mencemari lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis pupuk kandang dan M-21 sebagai dekomposer yang berpotensi untuk meningkatkan kualitas kompos limbah baglog jamur tiram dan apakah kualitas kompos limbah baglog jamur tiram yang dihasilkan dapat memenuhi SNI pupuk kompos. Penelitian ini dilaksanakan dilahan belakang gedung Lembaga Penjaminan Mutu Universitas Lambung Mangkurat. Dari penelitian ini diperoleh hasil yang menunjukan bahwa kompos limbah baglog jamur tiram yang dihasilkan sudah memenuhi SNI (No. 19-7030-2004), dengan parameter fisik yaitu warna coklat kehitaman, aroma seperti tanah serta parameter kimia yaitu C-organik yang berada dikisaran 9,80% - 32%, kadar N > 0,40%, kadar P > 0,10%, kadar K > 0,2%, kadar Ca < 25,5% serta Mg < 0,6%, sedangkan pH kompos yang dihasilkan tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan SNI kompos.
Uji Pemberian Air Limbah Kolam Ikan Terhadap Pertumbuhan Bibit 3 (Tiga) Varietas Padi (Oryza sativa L.) Indah Sufiani; Akhmad Gazali; Hairu Suparto
Agroekotek View Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/agtview.v5i1.3138

Abstract

Rice (Oryza sativa L.) is a plant that produces rice as a staple food.  One of the important stages in rice the nursery stage.  Good rice seeds are determined from the nursery process. Fertilization at the nursery stage aims to stimulate plant growth.  Fish pond waste water is organic fertilizer which contains high organic matter.  This study aims to determine the effect of giving a combination of several volumes of fish pond wastewater on the growth of seeds of 3 (three) rice varieties and to find out the best treatment of giving a combination of several volumes of fish pond waste water on the growth of seeds of 3 (three) rice varieties.  This research was conducted in the greenhouse of the Agroecotechnology Departement, Faculty of Agriculture, Lambung Mangkurat University, Banjarbaru from June to July 2020.  The study used a completely randomized design (CRD) 1 single factor with 12 combinations of several volumes of fish pond wastewater with three rice varieties repeated 3 times in order to obtain 36 experimental units.  The observation parameters were seed height, leaf color, root length, header length, root wet weight, wet weight of the header, and the percentage of growing seeds.  The treatment had a significant effect on seed height, shoot length, root wet weight, shoot wet weight and seedling percentage growth, but did not affect leaf color and root length. The best treatment is found in L3V3, namely the provision of 1000 ml fish pond wastewater for inpara 2 varieties.
Pengaruh Dekomposer Trichoderma harzianum, Trichoderma koningii, dan Trichoderma viridae terhadap Kualitas Pupuk Organik Cair (POC) dari Purun Tikus (Eleocharis dulcis)agro Norhikmah Norhikmah; Noor Khamidah; Noorkomala Sari
Agroekotek View Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/agtview.v5i1.4798

Abstract

Abstrak  Purun tikus (Eleocharis dulcis) merupakan gulma yang tumbuh danberkembang di lahan rawa pasang surut sulfat masam. Purun tikus memiliki kandungan unsur hara bahan organik yaitu N 3,36%, P2O5 0,43%, K2O 2,02%, Ca 0,26%, Mg 0,42%, S 0,76%, Al 0,57%, dan Fe 142,20 mg/l. Berdasarkan kandungan yang dimiliki purun tikus, maka purun tikus dapat berpotensi sebagai pupuk organik. Purun tikus memiliki permasalahan dalam proses perombakan, hal itu karena purun tikus memiliki kandungan serat yang sukar cukup tinggi. Purun tikus memiliki kandungan lignin 17,61%, selulosa 24,61%, dan hemiselulosa 19,67%, sehingga diperlukan dekomposer yang tepat dalam pembuatan pupuk organik cair (POC) dari purun tikus. Salah satu dekomposer yang dapat digunakan untuk pembuatan POC adalah Trichoderma. Beberapa jenis Trichoderma diantaranya adalah T. harzianum, T. koningii, dan T. viridae. Salah satu potensi Trichoderma adalah dapat berperan sebagai organisme pengurai, membantu proses dekomposer dalam pembuatan pupuk.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2021. Bertempat di Rumah Bibit, Laboratorium Produksi, dan Laboratorium Kimia, Fisika, dan Biologi Tanah Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), faktor tunggal terdiri dari 6 taraf perlakuan dengan 4 kali ulangan menghasilkan 24 satuan percobaan. Penggunaan dekomposer dari beberapa jenis Trichoderma tidak berpengaruh terhadap kualitas unsur hara N-Total, P, K, Ca, Mg, C/N rasio, pH, suhu, bau, warna dan lapisan putih pupuk organik cair (POC) dari purun tikus (Eleocharis dulcis), tetapi memberikan pengaruh terhadap kualitas unsur hara Fe. Perlakuan P3 (T. harzianum) merupakan dekomposer terbaik dalam meningkatkan kualitas unsur hara P2O5, Ca, Mg, dan Fe serta menurunkan C/N rasio. Sedangkan perlakuan P4 (T. viridae) merupakan dekomposer terbaik dalam meningkatkan kualitas unsur hara Fe dan menurunkan C/N rasio pupuk organik cair (POC) dari purun tikus (Eleocharis dulcis).
Respon Pertumbuhan Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt.) pada Pemberian Pupuk NPK, Pupuk Kandang, Campuran Pupuk NPK dan Pupuk Kandang Habibah Habibah; Tuti Heiriyani; Nurlaila Nurlaila
Agroekotek View Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/agtview.v5i1.3249

Abstract

Jagung Manis Merupakan tanaman yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia karena rasanya yang manis dan banyak mengandung karbohidrat. Tanaman ini layak dibudidayakan karena memiliki nilai jual yang tinggi. Salah satu perilaku petani di Banjarbaru dalam pemberian pupuk NPK sangat bergantung pada tingkat kesuburan tanaman jagung manis, apabila tanaman jagung manis terlihat kurang baik maka petani akan meningkatkan dosis pupuk NPK yang diberikan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh aplikasi dan pupuk mana yang terbaik antara NPK, pupuk kandang, campuran NPK dan pupuk kandang berdasarkan kebiasaan petani di Banjarbaru terhadap pertumbuhan dan perkembangan jagung manis. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan pada bulan Mei - Agustus 2020. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan secara berurutan. untuk mendapatkan 20 unit eksperimen. Setiap unit percobaan terdiri dari 40 tanaman. Parameter pengamatan dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, lebar daun dan waktu kemunculan bunga jantan. Pemberian pupuk NPK, pupuk kandang, campuran NPK dan pupuk kandang berdasarkan perilaku petani di Banjarbaru terhadap pertumbuhan dan perkembangan jagung manis Berpengaruh terhadap jumlah daun umur 5 WAP dan 6 MST, panjang daun 2 MST, lebar daun berumur 6 MST dan 7 MST serta waktu kemunculan bunga jantan, tetapi tidak mempengaruhi tinggi tanaman. Perlakuan terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan jagung manis adalah J3 yaitu 10 ton / ha kotoran ayam + 0,1 ton / ha pupuk NPK.
Uji Ganda 3 Jenis Trichoderma Terhadap Penyebab Layu Fusarium (Fusarium oxysporum) Pada Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Secara In Vitro Maulida Jum&#039;ati Asmi; Akhmad Rizali; Rabiatul Wahdah
Agroekotek View Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/agtview.v5i1.4360

Abstract

Di Indonesia bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu komoditas utama sayuran dan mempunyai banyak manfaat. Berdasarkan data dari The National Nutrient Database bawang merah memiliki kandungan yaitu karbohidrat, protein, mineral, gula, dan asam lemak yang dibutuhkan manusia. Pada budidayanya sering terkendala serangan hama dan penyakit. Pada awal pertumbuhan salah satu penyakit bawang merah yang harus diwaspadai yaitu penyakit layu fusarium yang disebabkan patogen Fusarium oxysporum. Adapun alternatif yang dapat digunakan tanpa memberi pengaruh negatif pada lingkungan salah satunya pengendalian dengan menggunakan agen hayati seperti jamur yang bersifat antagonis, contohnya Trichoderma sp.. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh antagonis 3 Jenis Trichoderma terhadap penyebab layu fusarium pada tanaman bawang merah serta mengetahui isolat Trichoderma yang berpotensi dalam menghambat penyebab layu fusarium pada tanaman bawang merah. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Produksi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru Kalimantan Selatan dari Bulan Maret - April 2021. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan faktor tunggal yang terdiri dari tiga perlakuan dan enam ulangan. Sehingga diperoleh jumlah keseluruhan delapanbelas unit satuan percobaan. Parameter pengamatan dalam penelitian adalah Penghambatan Pertumbuhan Fusarium oxysporum. Ke 3 jenis Trichoderma mampu menekan isolat patogen penyakit Fusarium oxysporum dengan persentase bervariasi dan beberapa mekanisme yang mempengaruhi daya hambat terhadap Fusarium oxysporum yaitu kompetisi, antibiosis dan mikoparasit. Interaksi antagonis menunjukkan aktivitas Trichoderma koningii sangat baik dalam menghambat pertumbuhan Fusarium oxysporum secara In Vitro dengan daya hambat terbaik selama 7 hari inkubasi sebesar 84%.
RESPON PERTUMBUHAN BAWANG MERAH (Allium Ascalonicum L) TERHADAP TINGGI KOLOM PASIR SEBAGAI SUMBU DAN MEDIA TANAM SECARA HIDROPONIK Ahmad Aulia Rahman; Ismed Fachruzi; Fakhrur Razie
Agroekotek View Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/agtview.v5i1.2877

Abstract

This study aims to see the response of the sand column as a medium and axis of hydroponic growth of Shallots (Allium ascalonicum L). This research was conducted in the Agroecotechnology Greenhouse from April 2020 to May 2020. The research method used was a one-factor completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 4 replications, so that there were 16 experimental units. The 4 treatments used were: P1 = 20 cm, P2 = 25 cm, P3 = 30 cm, P4 = 35 cm. The parameters observed were plant height, leaf number, shallot plants.                The results of the research have shown that the treatment of the height of the sand column as the axis and the hydroponic media did not significantly affect all the parameters observed, namely the number of leaves and plant height. In the study, the highest number of leaves was found in treatment p4 (3.84 cm) while for plant height in treatment p3. 
Pengaruh Pemberian Pupuk Kompos kiambang dan kotoran Ayam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.) Muhamad Teja Perdana; Untung Santoso; Antar Sofyan
Agroekotek View Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/agtview.v5i1.4433

Abstract

 Pakcoy (Brassica rapa .L) is one of the vegetable crop commodities that contains a lot of nutrients and promising economic value. Pakcoy cultivation with an organic farming system using environmentally friendly kiambang and chicken manure can have a positive impact on living things and the environment, making kiambang compost and simple chicken manure can be chopped or can use a chopper. This study aims to determine the effect of kiambang compost fertilizer and chicken manure on the growth and yield of pakcoy (Brassica rapa L.), to determine the dose that has the most effect on the growth and yield of pakcoy (Brassica rapa L.). This research was conducted at the Experimental Field of the Faculty of Agriculture, Lambung Mangkurat University, Banjarbaru, for two months, from January to February 2020. This study used a single factor Randomized Design (RAK) consisting of four compost treatments and one control treatment. The treatments given were kiambang fertilizer and chicken manure (K) which consisted of 5 treatments and 1 control. K0 (0 g polybag-1), K1 = (38.7 g polybag-1) K2 (58.1 g polybag-1), K3 (77.5 g polybag-1), K4 (96.9 g polybag- 1). The observed factor was the dose with four treatments and one control so that 5 treatments were obtained. Each treatment was repeated 5 times so that there were 25 experimental units with a composition of several dose levels. Each experimental unit consisted of 1 plant so that a total of 25 plants in the polybag. Provision of kiambang compost and chicken manure had a significant effect on the growth and yield of pakcoy plants. The best dose of kiambang compost and chicken manure was 40 t ha-1.Copyright ã 2021 Agroekotek View. All rights reserved.Keywords: Dayak onions, tillage, chicken manure
Uji Toksisitas Bacillus thuringiensis terhadap Ulat Kubis (Plutella xylostella) pada Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Inggrit Kartika Celiandra; Akhmad Rizali; Muhammad Imam Nugraha
Agroekotek View Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/agtview.v5i1.3044

Abstract

One of the obstacles in the cultivation of mustard plants is the attack of pests. The pest that usually attacks mustard plants is the cabbage caterpillar (P. xylostella). The attack of the cabbage caterpillar (P. xylostella) caused serious damage to the mustard plant which resulted in decreased quality and quantity of mustard production. One of the alternatives in controlling cabbage caterpillar (P. xylostella) is to use the biological agent B. thuringiensis. B. thuringiensis is an organic pest control microbe that is cheap, easy to use and environmentally friendly. The purpose of this study was to determine the toxicity of several bioinsecticide products with active ingredients of B. thuringiensis to cabbage caterpillars (P. xylostella). This study used a completely randomized design method (CRD) with a single factor treatment in the form of several bioinsecticide products with active ingredients of B. thuringiensis which consisted of three treatments, namely A1: Turex WP, A2: Cutlass WP and A3: B-Tox. The results showed that testing of several bioinsecticide products with the active ingredient of B. thuringiensis affected cabbage caterpillars (P. xylostella). The highest killing rate of cabbage caterpillar (P. xylostella) reached 0.91 worms/hour (A2) and the highest mortality percentage against cabbage caterpillar (P. xylostella) reached 90% (A2).

Page 1 of 1 | Total Record : 8