cover
Contact Name
I Wayan Kertih
Contact Email
jurnalpendidikanipsindonesia@undiksha.ac.id
Phone
+6281338042081
Journal Mail Official
iwayankertih@gmail.com
Editorial Address
http://ejournal-pasca.undiksha.ac.id/index.php/PIPS/about/editorialTeam
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Pendidikan IPS
ISSN : 26148366     EISSN : 26861925     DOI : -
Core Subject :
Jurnal Pendidikan IPS Indonesia adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Jurnal ini bertujuan untuk mewadahi artikel-artikel hasil penelitian dibidang Pendidikan ilmu sosial. Pada akhirnya Jurnal ini dapat memberikan deskripsi tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pendidikan ilmu sosial bagi masyarakat akademik. Jurnal ini terbit 2 kali setahun.
Arjuna Subject : -
Articles 65 Documents
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TRIKAYA PARISUDHA BERBASIS MASALAH TERHADAP SIKAP SOSIAL DAN HASIL BELAJAR IPS I Gede Sadhu Satwika Pasek; I Komang Sudarma; I Gede Astawan
Jurnal Pendidikan IPS Indonesia Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.688 KB) | DOI: 10.23887/pips.v3i1.2872

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) pengaruh model pembelajaran Trikaya Parisudha  berbasis masalah terhadap sikap sosial dan hasil belajar IPS 2) pengaruh model pembelajaran Trikaya Parisudha  berbasis masalah terhadap sikap sosial, dan 3) pengaruh model pembelajaran Trikaya Parisudha  berbasis masalah terhadap hasil belajar IPS. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan desain nonequivalent posttest only control group. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah  seluruh kelas IV SD di Gugus IV Kecamatan Susut yang terdiri dari 6 kelas dengan jumlah 115 siswa. Selanjutnya ditentukan sampel dengan menggunakan teknik Random Sampling dan didapatkan 2 sekolah dengan jumlah 45 siswa yang terdiri dari SD Negeri 3 Abuan sebagai kelompok eksperimen dengan jumlah 26 siswa dan SD Negeri 2 Susut sebagai kelompok kontrol dengan jumlah 19 siswa. Data sikap sosial siswa dikumpulkan menggunakan kuesioner dan data hasil belajar IPS dikumpulkan menggunakan tes pilihan ganda. Data dianalisis dengan statistik deskriptif dan Manova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) secara simultan, terdapat perbedaan model pembelajaran Trikaya Parisudha berbasis masalah terhadap sikap sosial dan hasil belajar IPS. 2) terdapat perbedaan model pembelajaran Trikaya Parisudha berbasis masalah terhadap sikap sosial, dan 3) terdapat perbedaan model pembelajaran Trikaya Parisudha berbasis masalah terhadap hasil belajar IPS. Berdasarkan temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa moel pembelajaran Trikaya Parisudha berbasis masalah berpengaruh positif terhadap sikap sosial dan hasil belajar IPS. Kata-kata kunci: pembelajaran berbasis masalah, trikaya parisudha, sikap sosial,  hasil belajar IPS
PENGINTEGRASIAN KEARIFAN LOKAL SUBAK ABIAN CATU DESA SAMBIRENTENG BULELENG BALI SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS DI SMP I Nyoman Mantaka; Luh Putu Sendratari; Ketut Margi
Jurnal Pendidikan IPS Indonesia Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.528 KB) | DOI: 10.23887/pips.v1i2.2828

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi adanya upaya untuk mewujudkan pembelajaran IPS yang inovatif berwawasan lingkungan yang berorientasi pada pelestarian budaya Subak . Tujuan penelitian adalah (1) memahami latar belakang pengintegrasian nilai-nilai kearifan lokal Subak Abian Catu sebagai sumber belajar IPS, (2) mengidentifikasi nilai-nilai kearifan lokal yang dianut di dalam Subak Abian Catu, (3) menemukan mode  mengintegrasikan kearifan lokal Subak Abian Catu sebagai Sumber belajar IPS. Rancangan penelitian yang digunakan adalah research and development dengan tiga tahap yaitu define, design, dan develop. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, analisis dokumen..Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pentingnya nilai-nilai kearifan lokal Subak sebagai sumber belajar karena adanya pesan moral tentang idiologi hijau dan pesan humanis untuk menjaga kelestarian alam dan kerjasama. (2) Nilai-nilai kearifan lokal Subak abian catu yang berpotensi sebagai sumber belajar IPS meliputi; sikap hormat terhadap alam, tanggung jawab, solidaritas kosmis, kasih sayang, perduli terhadap alam, tidak merugikan/merusak, hidup sederhana, keadilan, demokratis, dan integritas moral.l. (3) Pengintegrasian kearifan lokal subak sebagai sumber belajar IPS menggunakan model pengintegrasian berdasarkan potensi utama, dalam bentuk perangkat pembelajaran RPP dan Handout,dan dari hasil uji kelayakan produk RPP dan Handout berkatagori baik, layak untuk dijadikan  sumber belajar dalam pembelajaran IPS. Kata kunci :Kearifan Lokal Subak, Sumber Belajar
NILAI-NILAI KARAKTER PADA LEMBAGA ADAT DESA ADAT SADING SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 5 MENGWI I Ketut Sumberbudi; I Wayan Kertih; I Putu Sriartha
Jurnal Pendidikan IPS Indonesia Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.292 KB) | DOI: 10.23887/pips.v2i1.2857

Abstract

Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui; (1)  alasan nilai-nilai karakter sebagai kearifan lokal  Desa Sading masih tetap  bertahan di tengah-tengah perkembangan yang ada; (2)  nilai-nilai kearifan lokal pada Lembaga Adat Desa Sading yang sesuai dengan nilai-nilai karakter dalam pembelajaran IPS di SMP Negeri 5 Mengwi; dan (3)  cara mengintegrasikan nilai-nilai karakter sebagai nilai-nilai kearifan lokal pada Lembaga Adat Desa Sading sebagai sumber pembelajaran IPS di SMP Negeri 5 Mengwi. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnopedagogi. Penelitian ini dilakukan di Desa Sading dan di SMP Negeri 5 Mengwi. Subyek dalam penelitian ini adalah para prejuru Desa Sading, tokoh-tokoh masyarakat, para pemangku , sekaa teruna-teruni, para guru IPS , siswa dan Kepala Sekolah di SMP Negeri 5 Mengwi, sedangkan yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah nilai-nilai karakter yang ada di Desa Sading. Penentuan informan dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling dan untuk pengumpulann data digunakan teknik wawancara, observasi dan studi dokumen. Untuk pengujian kesahihan data digunakan triangulasi data, triangulaasi metode dan triangulasi teori. Data dianalisis dengan cara analisis data kualitatif Miles dan Huberman. Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bertahannya adat dan budaya di Desa Adat Sading, karena dresta-dresta yang ada yang diwarisi secara turun temurun dan  tetap diipelihara dan diadaptasi sesuai dengan perkembangan yang ada dan dituangkan dalam awig-awig desa. Terdapat 8(delapan) nilai-nilai kearifan lokal yang sesuai dengan nilai-nilai luhur (adi luhung) menjadi media yang sangat strategis dalam pembelajaran nilai-nilai karakter yang dapat dintegrasikan dalam pembelajaran IPS sebagai sumber pembelajaran yang dituangkan dalam RPP ( Rencana Program Pembejaran) sehingga pembelajaran IPS menjadi lebih bermakna.Kata Kunci: Nilai-nilai Karakter, Lembaga Adat, dan Sumber Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. 
PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR IPS BERBASIS KEARIFAN LOKAL SISTEM SUBAK DALAM MEMBANGUN NILAI KARAKTER SISWA Mira Sriyanti, Ni Nyoman; Sriartha, I Putu
Jurnal Pendidikan IPS Indonesia Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.257 KB) | DOI: 10.23887/pips.v3i2.3231

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kendala dalam mewujudkan pembelajaran IPS yang berorientasi global dengan masih tetap menjaga budaya lokal. Tujuan penelitian untuk mengetahui: (1) model pengembangan sumber belajar IPS berbasis kearifan Lokal sistem Subak; (2) efektivitas penerapan model pengembangan sumber belajar IPS berbasis kearifan sistem subak terhadap peningkatan hasil belajar siswa, (3) persepsi guru dan siswa tentang model pengembangan sumber belajar IPS berbasis kearifan lokal sistem subak dalam membangun nilai karakter. Lokasi penelitian adalah SMP Negeri 2 Baturiti dan Subak Tuka Tempek Berteh. Rancangan penelitian yang digunakan adalah research and development dengan tiga tahap yaitu define, design, dan develop. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, analisis dokumen, tes dan non tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Sistem Subak yang berdasarkan Tri Hita Karana relevan dijadikan model sumber belajar IPS dalam bentuk handout pada pada tema interaksi sosial manusia dengan lingkungan. Sistem subak sebagai sumber belajar mengandung nilai-nilai karakter bangsa yaitu religious, keadilan, disiplin, bersahabat, komunikatif, gotong royong, peduli lingkungan dan peduli sosial (2) Penerapan model pengembangan sumber belajar IPS berbasis kearifan lokal sistem subak efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa baik pada ranah kognitif, afektif maupun afektif (3) penerapan model pengembangan sumber belajar berbasis kearifan lokal sistem subak tergolong positif. Guru dan siswa memiliki persepsi tentang model pengembangan sumber belajar berbasis system subak tergolong positif
PENGEMBANGAN INOVASI PEMBELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 4 SINGARAJA MELALUI PENGINTEGRASIAN TRADISI MEGOAK-GOAKAN DI DESA PANJI Purna, Made Roby Pratama
Jurnal Pendidikan IPS Indonesia Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.126 KB) | DOI: 10.23887/pips.v4i1.3104

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah; 1) Untuk mengetahui sejarah tradisi megoak-goakan; 2) Untuk Memahami proses tradisi megoak-goakan di Desa Panji; 3) Untuk Mengklasifikasikan nilai-nilai karakter apa saja yang dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran IPS; dan 4) Untuk Mendalami pengintegrasian tradisi megoak-gokan ke dalam RPP di SMP Negeri 4 SingarajaMetode yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian kualitatif, penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut atau perspektif partisipan. Partisipan adalah orang-orang yang diajak wawancara, diobservasi, diminta memberikan data, pendapat, pemikiran, dan persepsinya. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen. Data ini selanjutnya diolah melalui tiga tahapan, yaitu: 1) reduksi data, 2) penyajian data, 3) analisis data dan penarik kesimpulan berdasarkan teori yang telah ditentukan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai karakter pada tradisi megoak-goakan yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran IPS, berpedoman pada 18 nilai-nilai karakter yang direkomendasikan oleh Kemendiknas (2010). Pembelajaran dengan menintegrasikan pendidikan karakter memang semakin diutamakan akhir-akhir ini, tradisi megoak-goakan mampu merepresentasikan sebagian nilai-nilai karakter yang berpedoman pada Kemendiknas (2010). Hasil penelitian menunjukkan terdapat 5 nilai karakter dari 18 nilai karakter Kemendiknas yang tercermin dan terepresentasikan pada Tradisi megoak-goakan. Dengan demikian, pemanfaatannya sebagai pengembangan pembelajaran nilai-nilai karakter khususnya pada pembelajaran IPS sangat layak untuk diterapkan.Kata kunci: Megoak-goakan, Nilai Karakter, dan Pengayaan.
Pemanfaatan Koperasi Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPS Pada SMP Negeri 3 Banjar Kadek Devi Laviani; Iyus Ahkmad Haris; Ananta Wikrama Tungga Admaja
Jurnal Pendidikan IPS Indonesia Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.705 KB) | DOI: 10.23887/pips.v2i2.2896

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Banjar dengan tujuan (1). menjelaskan nilai-nilai yang ditanamkan dalam koperasi sekolah sebagai sumber belajar IPS, (2). pemanfaatan koperasi sekolah dapat meningkatkan kreativitas siswa di SMP Negeri 3 Banjar, dan (3). koperasi sekolah bermanfaat sebagai sumber belajar IPS dalam pengembangan materi pembelajaran IPS kelas VII di SMP Negeri 3 Banjar. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development) dengan tahapan sebagai berikut Tahap Define, Design dan Develop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1). Nilai-nilai perkoperasian sudah ditanamkan siswa di SMP Negeri 3 Banjar dalam proses pembelajaran IPS. 2) Hasil validasi draf produk menunjukkan bahwa bahan ajar yang disusun memiliki kelayakan dari ahli materi dan praktisi guru dengan persentase keseluruhan sebesar 77,27%. Berdasarkan hasil tersebut, pengembangan handout materi yang memanfaatkan koperasi sekolah sebagai sumber materi ajar IPS layak digunakan, dan 3). Hasil pengamatan dari keseluruhan indikator menunjukkan kreativitas siswa belum mencapai kriteria keberhasilan yang diinginkan dalam siklus 1. Hasil persentase yang diperoleh dari pengamatan kreativitas siswa masih kurang dari 76% yaitu 74,95%, sehingga belum mencapai kriteria keberhasilan yang diinginkan. Berdasarkan hasil observasi keaktifan siswa pada siklus II, menunjukkan bahwa pada setiap indikator kreativitas siswa pada setiap pertemuan sudah mengalami peningkatan dalam indicator keberhasilan yang telah ditetapkan sebesar ≥76%. Hasil persentase untuk keseluruhan indikator kreativitas menunjukkan rata-rata kreativitas siswa pada siklus II sebesar 87,81%.Kata kunci: Koperasi Sekolah, Sumber Belajardan Kreativitas
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture And Picture Terhadap Minat Belajar Dan Hasil Belajar IPS Pada Peserta Didik Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Kesuma Sari Denpasar Ni Luh Ayu Wahyuni; Nengah Bawa Atmaja; I Wayan Kertih
Jurnal Pendidikan IPS Indonesia Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.385 KB) | DOI: 10.23887/pips.v2i2.2890

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture terhadap hasil belajar IPS. (2) pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture terhadap minat belajar (3) pengaruh antara model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture terhadap minat belajar dan hasil. Penelitian menggunakan metode Quasi Eksperimen dan menggunakan desain penelitian the posttest only control group design. Populasi penelitian ini adalah 3 kelas VII dengan sampel kelas VII1 dan VII2 yang ditentukan dengan teknik Random Sampling.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture terhadap hasil belajar IPS (sig. 0,000< 0,05). (2) ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture terhadap minat belajar IPS (sig. 0,009< 0,05), (3) ada pengaruh antara model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture terhadap minat belajar dan hasil belajar (sig. 0,000<0,05)Kata Kunci: picture and picture, minat belajar, hasil belajar
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING, QUANTUM TEACHING TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VII Ni Nyoman Sari Astiti; I Wayan Lasmawan; Iyus Akhmad Haris
Jurnal Pendidikan IPS Indonesia Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.71 KB) | DOI: 10.23887/pips.v1i2.2825

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu, dengan rancangan post test only control group design, bertujuan untuk mengalisis perbedaan motivasi berprestasi dan hasil belajar IPS antara siswa yang mengikuti pembelajaran contextual teaching and learning dan quantum teaching siswa kelas VII, secara terpisah maupun simultan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII. Setelah diadakan uji kesetaraan, diplih secara random 2 kelas sebagai sampel, 1 kelas menjadi kelas ekspeimen dan 1 kelas sebagai kelas kontrol.  Data dalam penelitian dikumpulkan dengan kuesioner dan tes hasil belajar IPS dan dianalisis dengan anava dan manova. Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) ada perbedaan motivasi berprestasi siswa antara yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning dan Quantum Teaching dengan Fhitung = 52,613 (p = 0,000 < 0,05), (2) ada perbedaan hasil belajar IPS siswa antara yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning dan Quantum Teaching dengan Fhitung = 30,384 (p = 0,000 < 0,05), dan (3) terdapat perbedaan motivasi berprestasi dan hasil belajar IPS siswa antara yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning dan Quantum Teaching dengan F- Wilks' Lambda= 48,307 (p = 0,000 < 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Contextual Teaching and Learning dan Quantum Teaching berpengaruh signifikan terhadap motivasi berprestasi dan hasil belajar siswa kelas VII.Kata kunci: model pembelajaran contextual teaching and learning dan quantum teaching, motivasi berprestasi, hasil belajar IPS
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING BERBANTUAN PETA PIKIRAN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V I Kadek Rusadi Putra; Ni Wayan Rati; I Nyoman Murda
Jurnal Pendidikan IPS Indonesia Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.729 KB) | DOI: 10.23887/pips.v3i1.2875

Abstract

Rata-rata nilai pengetahuan IPS siswa kelas V tergolong rendah. Hal ini disebabkan oleh kurangnya penggunaan model dan media pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan oleh guru dalam proses pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Quantum Learning berbantuan peta pikiran terhadap (1) kemampuan berpikir kreatif (2) hasil belajar IPS (3) kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar IPS siswa kelas V SD gugus III Kecamatan Tembuku Kabupaten Bangli tahun pelajaran 2018/2019. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan desain nonequivalent posttest only control group. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 237 yang merupakan seluruh siswa kelas V di gugus III Kecamatan Tembuku, sedangkan sampel penelitian berjumlah 25 orang pada kelas V SD Negeri 5 Peninjoan sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas V SD Negeri 1 Peninjoan sebagai kelompok kontrol berjumlah 25 orang. Pengumpulan data variabel kemampuan berpikir kreatif menggunakan tes essay dan variabel hasil belajar IPS menggunakan tes pilihan ganda. Hipotesis pada penelitian ini diuji dengan menggunakan teknik analisis multivarians (Manova). Hasil Penelitian menunjukan bahwa (1) terdapat pengaruh model pembelajaran Quantum Learning berbantuan peta pikiran terhadap kemampuan berpikir kreatif (F=16,585p=0,000<0,05), (2) terdapat pengaruh model pembelajaran Quantum Learning berbantuan peta pikiran terhadap hasil belajar IPS (F=37,394p=0,000<0,05), (3) secara simultan terdapat pengaruh model pembelajaran Quantum Learning berbantuan peta pikiran terhadap kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar IPS (p=0,000<0,05). Kata Kunci: quantum learning berbantuan peta pikiran, berpikir kreatif, hasil belajar IPS
MONUMEN PERANG JAGARAGA DI DESA JAGARAGA SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS DI SMP NEGERI 1 SAWAN KECAMATAN SAWAN KABUPATEN BULELENG Meri Yuliani; Nengah Bawa Atmaja; Tuty Maryati
Jurnal Pendidikan IPS Indonesia Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.662 KB) | DOI: 10.23887/pips.v2i1.2861

Abstract

Monumen adalah bangunan atau tempat yang mempunyai nilai sejarah yang penting dan karena itu dipelihara dan dilindungi oleh Negara. Agar generasi selanjutnya mengenang dan menghormati jasa para pahlawan serta mampu mengaplikasikan nilai-nilai sejarah yang terkandung di dalamnya. Monumen ini juga dijadikan sebagai sumber belajar IPS pada jenjang SMP. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang, nilai-nilai karakter, dan integrasi nilai-nilai karakter pada Monumen Perang Jagaraga yang dijadikan sebagai sumber belajar untuk siswa SMP Negeri 1 Sawan. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah informan, Tempat dan peristiwa, Arsip dan Dokumen. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Sejarah perang jagaraga dilatar belakangi oleh dihapuskannya hak tawan karang oleh pihak Belanda akan tetapi Raja Buleleng tidak setuju sehingga terjadilah perang Jagaraga pada tahun 1849. Terdapat beberapa nilai-nilai karakter pada diorama-diorama yang ada pada monumen Perang Jagaraga yakni: nilai religius, jujur, toleransi, kerja keras, kreatif, semangat kebangsaan, cinta tanah air, bersahabat atau komunikatif, cinta damai dan bertanggung jawab. Monumen perang Jagaraga digunakan sebagai sumber belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP yang penerapannya dilakukan dengan menyesuaikan pada Kompetensi dasar di dalam Rencana Perangkat Pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran..Kata kunci: Monumen, Sejarah Perang Jagaraga, Sumber Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial