cover
Contact Name
Dr. Mashud, S. P.d., M.Pd
Contact Email
multilateral.journal@ulm.ac.id
Phone
+628115128680
Journal Mail Official
multilateral.journal@ulm.ac.id
Editorial Address
PJKR JPOK FKIP ULM JL. Taruna Praja Raya Kampus JPOK FKIP ULM Banjarbaru
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Multilateral: Jurnal Pendidikan Jasmani Dan Olahraga
ISSN : 14123428     EISSN : 25491415     DOI : http://dx.doi.org/10.20527
Core Subject : Education, Social,
Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga diterbitkan oleh Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat, Jurnal ini terbit dua kali setahun pada bulan Juni dan Desember, berisi artikel hasil penelitian dan kajian analisis kritis setara dengan hasil penelitian bidang Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Jurnal Multilateral Pendidikan Jasmani dan Olahraga berfokus pada Analisis Pembelajaran, Penelitian dalam pendidikan jasmani dan Olahraga serta masalah utama dalam pengembangan ilmu bidang olahraga sebagai berikut: 1. Pendidikan Olahraga 2. Kepelatihan Olahraga 3. Olahraga Rekreasi 4. Olahraga Tradisional Jurnal ini diterbitkan oleh Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat peminat pembaca adalah dari kalangan aktivis olahraga dan guru Pendidikan Jasmani.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 22, No 2 (2023): June" : 7 Documents clear
Analisis teknik dasar dan kondisi fisik pemain bulutangkis usia 11-13 Franciska Dina Dameria; Purwono Sidik Permono; Suratman Suratman; Dewangga Yudhistira
Multilateral : Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Vol 22, No 2 (2023): June
Publisher : Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/multilateral.v22i2.15251

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan teknik dasar dan kondisi fisik pemain bulu tangkis PB. Gemilang Semarang Usia 11-13 tahun. Penelitian ini menggunakan metode survei dan pesertanya adalah kelompok yang terdiri dari 10 pemain pria dengan tinggi badan sekitar 162 cm dan berat badan sekitar 55 kg. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dari populasi sebanyak 15 pemain, dan teknik pengumpulan data menggunakan survei dan tes. Tes teknis meliputi servis pendek, panjang, lob, dan smash. Tes kondisi fisik meliputi kelincahan, power, kekuatan otot, dan daya tahan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pemain dengan kemampuan teknik dasar dan kondisi fisik yang prima memiliki satu pemain atau sepuluh persen; dua pemain, atau dua puluh persen, tiga pemain, atau tiga puluh persen, cukup bagus; dan empat pemain, atau empat puluh persen, kurang. Hasil kajian menyimpulkan bahwa tujuh pemain atau tujuh puluh persen tidak memiliki kemampuan teknik dan fisik yang baik sehingga sulit bersaing dengan teman-teman di dalam dan di luar klub. Hasil penelitian ini juga menyarankan kepada para pelatih dan pemain PB Gemilang Semarang agar dapat ditambahkan porsi latihan berikut agar para pemain dapat bersaing dengan pemain lainnya di Kota Semarang.
Perbedaan metode prinsip progressive overload dalam latihan shuttle run pada peserta didik ssb bhaladika semarang Satria Rivaldi Gusman; Sugiharto Sugiharto
Multilateral : Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Vol 22, No 2 (2023): June
Publisher : Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/multilateral.v22i2.15125

Abstract

Sepakbola membutuhkan kondisi fisik yang baik agar mendukung pemain untuk bermain sepakbola, salah satunya adalah kelincahan. Shuttle run merupakan latihan atau instrumen yang bisa meningkatkan ataupun mengukur kelincahan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah ada pengaruh latihan shuttle run 2 kelompok berbeda terhadap kelincahan peserta didik SSB Bhaladika Semarang. Metode yang digunakan yaitu metode eksperimen semu, dilakukan pada 22 peserta didik SSB Bhaladika Semarang laki-laki 12-15 tahun. Dibagi menjadi 2 kelompok yang masing-masing kelompok diberikan perlakuan yang berbeda. Pembagian kelompok menggunakan pola matching by subject (M-S). Pengambilan data menggunakan pre test post test sebelum dan sesudah latihan shuttle run dengan menggunakan instrumen illinois agility test. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kelincahan kelompok eksperimen 1 sebesar ∆ 1,202 dan kelompok eksperimen 2 sebesar ∆ 0,825 dengan P < 0,05 maka terdapat perubahan hasil yang signifikan pada kedua kelompok eksperimen. Uji beda dari kedua kelompok dengan nilai P 0,9 maka P > 0,05 maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil kelincahan kedua kelompok. Simpulan dari penelitian ini terdapat peningkatan hasil yang signifikan terhadap kelincahan peserta didik dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil akhir kedua kelompok. Saran untuk pelatih dan pemain yaitu memberikan latihan yang efektif dan dilakukan dengan serius.
Pembelajaran play-teach-play: Upaya meningkatkan hasil belajar gerak manipulative peserta didik kelas I Setyorini Setyorini; Advendi Kristiyandaru; Yeti Marisa Pramulia
Multilateral : Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Vol 22, No 2 (2023): June
Publisher : Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/multilateral.v22i2.15942

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan efektivitas pembelajaran materi gerak dasar manipulatif dengan menerapkan model play-teach-play. Sebanyak 22 peserta didik kelas 1-A (Pa= 9 dan Pi= 13) menjalani tiga siklus pembelajaran materi gerak dasar manipulatif. Instrumen penelitian terdiri atas Formative Class Evaluation (validitas 9 item= 0,6-0,83) dan process-oriented for manipulative skills by barnett (validitas: catch= 0,62, overhand throw= 0,45). Analisis data menggunakan deskriptif statistik dan repeated measurement Anova. Hasil menunjukkan bahwa proses belajar siswa selama mengikuti pembelajaran selama tiga siklus tergolong baik (siklus 2 dan 3) dan baik sekali (siklus 1). Post-hoc LSD menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari siklus ke 1, 2, dan 3 baik pada keterampilan menangkap (siklus 1-2 p= 0,002, siklus 1-3 p= 0,000, dan siklus 2-3 p= 0,000) maupun keterampilan melempar (siklus 1-2 p= 0,000, siklus 1-3 p= 0,000, siklus 2-3 p= 0,000). Sehingga dapat disimpulkan bahwa play-teach-play dapat secara efektif diimplementasikan dalam pembelajaran PJOK baik secara proses siswa belajar maupun hasil belajar.
Pengembangan media pembelajaran bulutangkis berbasis aplikasi android Nanang Kusnadi; Iman Rubiana; Haikal Millah
Multilateral : Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Vol 22, No 2 (2023): June
Publisher : Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/multilateral.v22i2.15197

Abstract

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menghasilkan media pembelajaran bulutangkis berbasis aplikasi android bagi mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan (research and development) mengadopsi langkah-langkah penelitian pengembangan dari Borg and Gall tapi hanya sampai pada langkah menghasilkan produk belum menguji keefektifan produk tersebut. Hasil penilaian dari hasil validator ahli bulutangkis sebesar 94% ada pada kategori sangat baik, hasil validator ahli media pembelajaran sebesar 84% ada dalam kategori baik, dan hasil validator ahli teknologi sebesar 90% ada dalam kategori baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil angket validasi pakar ahli bulutangkis, media, dan teknologi, bahwa rancangan media pembelajaran bulutangkis berbasis aplikasi android untuk meningkatkan teknik dasar bulutangkis pada mahasiswa dinyatakan layak dengan persentase 89%.
Penerapan model pembelajaran langsung dengan media bidang miring untuk meningkatkan gerak dasar guling depan Sutoro Sutoro; Dewi Nurhidayah
Multilateral : Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Vol 22, No 2 (2023): June
Publisher : Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/multilateral.v22i2.15303

Abstract

Guling depan merupakan salah satu materi yang harus dikuasai oleh siswa dalam pembelajaran senam lantai. Namun, tidak semua siswa dapat melakukannya dengan baik. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan gerak dasar guling depan menggunakan media miring 22o dengan metode pembelajaran langsung. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian ini berjumlah 50 siswa yang berasal dari (Sekolah Menengah Pertama Negeri) SMPN 2 di Jayapura. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan observasi. Instrumen yang digunakan yaitu rubrik penilaian pada aspek psikomotor, aspek kognitif, aspek afektif dengan empat skala penilaian. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dengan rumus persentase. Hasil penelitian pada tindakan siklus I menunjukan 19 siswa atau 38% siswa tuntas pada aspek psikomotor, 17 siswa atau 34% siswa tuntas pada aspek afektif 21 siswa atau 42% tuntas pada aspek kognitif. Pada siklus II 50 siswa atau 100% siswa tuntas pada aspek psikomotor, afektif dan kognitif. Sehingga dapat disimpulkan pembelajaran pendidikan jasmani guling depan melalui media bidang miring 22o dapat meningkatkan kemampuan teknik dasar guling depan pada siswa melalui dua siklus.
Persepsi guru terhadap kurikulum merdeka belajar: Analisis dari segi pengetahuan dan keyakinan Nanik Indahwati; Ali Maksum; Sri Wicahyani; Kolektus Oky Ristanto; Bayu Budi Prakoso
Multilateral : Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Vol 22, No 2 (2023): June
Publisher : Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/multilateral.v22i2.15802

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap persepsi guru PJOK tentang kurikulum merdeka belajar dan implikasinya pada capaian pembelajaran. Penelitian deskriptif ini dilakukan di wilayah Surabaya dengan melibatkan guru PJOK SD, SMP, SMA sebanyak 135 orang. Data dikumpulkan menggunakan angket dalam bentuk google form dan dianalisis dengan statistik deskriptif dan inferensial (Anova). Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi guru sangat tinggi pada pengetahuan tentang adanya perubahan kurikulum, mean 3.42. Diikuti pengetahuan tentang apa itu kurikulum, mean 2,82. Pengetahuan tentang tujuan kurikulum, mean 2,87. Pengetahuan tentang isi kurikulum, mean 2,76. Selanjutnya adalah pengetahuan tentang proses kurikulum, mean 2,78. Pengetahuan tentang penilaian, mean 2,56. Guru telah memiliki pemahaman yang memadai dan memiliki keyakinan bahwa KMB dapat mengantarkan peserta didik mencapai tujuan pembelajaran. Sayangnya, terjadi perbedaan pengetahuan guru berdasarkan tingkat satuan pendidikan dan status sertifikasi. Guru SMP memiliki pengetahuan lebih tinggi dibandingkan SD (p < 0,05), dan SD lebih tinggi dibandingkan SMA (p < 0,05). Guru yang telah tersertifikasi memiliki pengetahuan lebih tinggi dibandingkan dengan yang belum tersertifikasi. Selain itu, KMB berimplikasi pada capaian pembelajaran yang meliputi aspek: meningkatkan mutu pendidikan, meningkatkan kebugaran jasmani, keterampilan gerak, membentuk karakter, perilaku gotong royong, kemandirian, meningkatkan kreativitas dan berpikir kritis serta membentuk sikap kebinekaan siswa. Keyakinan guru SD, SMP, dan SMA sama (p > 0,05).
Keefektifan bentuk latihan dan koordinasi terhadap keterampilan chest pass Syahruddin Syahruddin; Benny Badaru; M. Sahib Saleh; Muhammad Syahrul Saleh; Muhammad Chaidir Jufri
Multilateral : Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Vol 22, No 2 (2023): June
Publisher : Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/multilateral.v22i2.16192

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas latihan push up (LPU) dan latihan plank (LPL) terhadap keterampilan chest pass ditinjau dari tingkat koordinasi mata tangan (KM). Metode penelitian ini adalah metode eksperimen faktorial 2X2, dengan variabel perlakuan latihan push up (A1) dan latihan plank (A2), sedangkan variabel terikat adalah keterampilan chest pass, dan variabel atribut adalah koordinasi mata tangan. Variabel koordinasi mata tangan menggunakan instrumen koordinasi mata tangan, sedangkan keterampilan chest pass menggunakan tes chest pass. Sampel penelitian adalah siswa UPT SPF SMPN 1 Makassar sejumlah 20 orang yang diambil secara purposive random sampling. Data penelitian dianalisis dengan analisis anava dua jalur dengan bantuan program computer SPSS versi 20.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) LPU lebih efektif meningkatkan keterampilan chest pass daripada LPL (A1 > A2) (p < 0,05), 2) Ada interaksi yang signifikan antara latihan dan koordinasi terhadap keterampilan chest pass (A X B) (p < 0,05), 3) KMT, LPU lebih efektif meningkatkan keterampilan chest pass daripada LPL, (A1B1 > A1B1) (p < 0,05), 4) KMR, LPL lebih efektif meningkatkan keterampilan chest pass daripada LPU (A2B2 < A1B2) (p < 0,05).

Page 1 of 1 | Total Record : 7