Bayu Budi Prakoso
Universitas Negeri Surabaya

Published : 34 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Persepsi Guru Pamong Terhadap Kualitas Mahasiswa Calon Guru PJOK Saat Melaksanakan Program Pengelolaan Pembelajaran di Sekolah Mitra Khory, Fifukha Dwi; Hartoto, Setiyo; Sudarso, Sudarso; Prakoso, Bayu Budi
Jurnal SPORTIF : Jurnal Penelitian Pembelajaran Vol 4 No 1 (2018): Jurnal SPORTIF : Jurnal Penelitian Pembelajaran
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.255 KB) | DOI: 10.29407/js_unpgri.v4i1.12092

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas mahasiswa calon guru PJOK saat melakukan Program Pengelolaan Pembelajaran (PPP) di sekolah mitra Unesa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian merupakan volunteer sebanyak 10 orang berstatus sebagai mahasiswa calon guru PJOK saat melaksanakan PPP di sekolah mitra Unesa di kota Surabaya. Kualitas mahasiswa calon guru PJOK dinilai oleh guru pamong terkait tiga hal, yaitu: (1) kelayakan mahasiswa menjadi guru PJOK; (2) kebutuhan kompetensi guru; dan (3) kompetensi mahasiswa sebagai guru praktikkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelayakan mahasiswa calon guru PJOK menjadi guru praktikkan di sekolah mitra Unesa sebesar 80.5 (sangat layak). Berdasarkan persepsi guru pamong, sekolah memerlukan guru PJOK hebat yang memiliki kemampuan akademik yang mumpuni, menguasai perkembangan kurikulum terbaru, menguasai materi ajar, memiliki keterampilan pengelolaan kelas yang baik, keterampilan memecahkan masalah pembelajaran, kreatif dan inovatif. Sedangkan kualitas kinerja mahasiswa calon guru PJOK dinilai sudah cukup, dianggap telah mampu mengelola kelas, membuat RPP K-13, menguasai teknik mengajar, update pengetahuan tentang K-13, memiliki dedikasi, kemampuan mengembangkan diri tinggi dan disiplin tinggi. Hasil penelitian ini secara sekilas telah mampu mendeskripsikan kualitas mahasiswa dalam mengikuti PPP, akan tetapi jumlah subjek penelitian yang sedikit menjadi batasan dalam proses generalisasi hasil terhadap populasi.
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DIKJASORKES TIDAK DIPENGARUHI LATAR BELAKANG GURU PEMULA BUDI PRAKOSO, BAYU
Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Vol 1, No 1 (2013): Volume 1 Nomor 1 Tahun 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Teacher is an educator who its role with is to implement the teaching profession should be able to appear as someone who is professional, so not just anyone can carry the profession. It requires professional education to be able to carry a such profession for quality learning. Quality of learning showed by the effectiveness of learning that can be observed from the preparation, implementation of learning by teachers and students learning activities use traditional instruments physical education classroom observations by three observers. It can also be revealed from the results, the volition, methods, and cooperation from the students opinions using questionnaires formative class evaluatian (FCE). In fact the lesson physical education still not run professionally, the proof that it is carried out by teachers from various educational backgrounds. This study aims to find the real information about the comparing of effectiveness in learning and the great differences in terms of the background of the novice teacher. This research is a non-experimental, comparison with quantitative descriptive approach. Sebjek research program is 18 Penjaskesrek students study of S-1 and 25 students S-1 Penkepor field experience program II, which acts as novice teachers in Unesa partner schools is as many as 13 senior high school and vocational schools throughout the city of Surabaya. From the research results can be concluded that there was no significant difference in the effectiveness of the learning value in terms of physical education background novice teachers as evidenced by the results count x2 count < x2table of the two instruments used were from the data FCE amounted to 0,0588 < 3,841 and from the observation for 1,044 < 3,841. The average number of both instruments showed a difference of 0,38% with FCE instrument and by 2,11% with observation instruments. Keywords: background novice teachers, effectiveness of learning physical education.
GAMBARAN AKTIVITAS FISIK DAN INDEKS MASSA TUBUH CALON GURU SEKOLAH DASAR DI MASA PANDEMI COVID-19 Prakoso, Bayu Budi; Muzakki, Abdurrohman; Fantiro, Frendy Aru
Gelanggang Pendidikan Jasmani Indonesia Vol 4, No 2 (2020): VOL 4. NO. 2 DESEMBER 2020
Publisher : Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um040v4i2p51-58

Abstract

Tidak sedikit para guru sekolah dasar (SD) diberikan tugas untuk memberikan pengetahuan dan kecakapan memelihara aktivitas fisik dan bentuk tubuh siswa agar tetap fit, terutama dikala sekolah tidak memiliki guru pendidikan jasmani. Sebagai role model, sewajarnya apabila seorang guru SD dituntut memiliki tubuh yang fit secara kualitas dan bentuk, tidak terkecuali para calon guru SD. Masalah muncul ketika pandemi covid-19 membatasi aktivitas fisik yang diyakini berkorelasi dengan berubahnya bentuk tubuh yang unfit. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kualitas aktivitas fisik dan indeks massa tubuh (IMT) calon guru SD selama pandemi covid-19. Merupakan jenis cross-sectional study memanfaatkan IPAQ-SF yang disebarkan melalui google form kepada seluruh mahasiswa PGSD UMM. Setelah melalui screening, sebanyak 334 orang (51 laki-laki dan 283 perempuan) layak dianalisis menggunakan deskriptif statistik dan chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik mahasiswa masuk dalam kategori keaktifan tinggi (M= 2.374, SD= 1.544) dan IMT masuk dalam kategori normal (M= 21,8, SD= 4,1). Tidak ada hubungan antara aktivitas fisik dan IMT [X2 (6,N= 334)= 1,898, p= 0,929, r= 0,032, p= 0,557]. Artinya, variabel aktivitas fisik tidak cukup menjadi penyebab dari bentuk tubuh mahasiswa. Perlu penelitian yang lebih mendalam untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi IMT.
Evaluation of the blended learning implementation based on model quality and student-athlete learning motivation Dinata, Vega Candra; Priambodo, Anung; Hariyanto, Agus; Ristanto, Kolektus Oky; Prakoso, Bayu Budi
Jurnal SPORTIF : Jurnal Penelitian Pembelajaran Vol 6 No 2 (2020): Jurnal SPORTIF: Jurnal Penelitian Pembelajaran
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.177 KB) | DOI: 10.29407/js_unpgri.v6i2.14462

Abstract

Penelitian deskriptif ini bertujuan mengevaluasi penerapan blended learning berbasis schoology berdasarkan kualitas model dan motivasi belajar mahasiswa-atlet dalam kegiatan diseminasi produk penelitian dan pengembangan. Empat universitas bersedia menjadi tempat diseminasi dengan jumlah mahasiswa-atlet yang terlibat sebanyak 59 orang (39 laki-laki dan 20 perempuan). Kualitas model diukur menggunakan angket untuk mengungkap utility, feasibility, accuracy, dan propriety. Sedangkan motivasi diukur menggunakan angket untuk mengungkap motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Content validity ratio (CVR) dan persentase digunakan untuk menganalisis kualitas model. Data motivasi dianalisis menggunakan deskriptif statistik, t-test, dan One-Way Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa syarat validitas pengukuran kualitas model berdasarkan utility, feasibility, accuracy, dan propriety telah terpenuhi dengan nilai rata-rata indeks CVR sebesar 0.98 dan nilai kualitas sebesar 92% (baik sekali). Motivasi intrinsik masuk dalam kategori baik (47.3), ekstrinsik masuk dalam kategori baik (67.1), dan motivasi total masuk dalam kategori baik (114.4). Motivasi mahasiswa-atlet ditinjau dari daerah (F(3, 55)= 0.451, p= 0.718), gender (t(57)= 0.714, p= 0.478), dan jenis cabang olahraga (t(57)= 0.531, p= 0.597) dinyatakan sama. Artinya, model blended learning berbasis schoology dapat memelihara motivational climate untuk mahasiswa-atlet dalam berbagai kondisi dan jenis latar belakang.
EVALUASI SISTEM PENILAIAN PERFORMA RENANG MAHASISWA PROGRAM PEMBELAJARAN AKUATIK Nugraha, Testa Adi; Hartoto, Setiyo; Djawa, Bernard; Khory, Fifukha Dwi; Prakoso, Bayu Budi
Bravo's : Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Vol 9, No 1 (2021): MARET 2021
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32682/bravos.v9i1.1834

Abstract

Penilaian hasil belajar menjadi salah satu bagian penting dalam sistem pembelajaran. Hasil penilaian selanjutnya dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi untuk digunakan bahan tindaklanjut pembelajaran guna memperbaiki hasil belajar mahasiswa selanjutnya. Penggunaan penilaian process oriented dan product oriented dalam pembelajaran masih menjadi perdebatan. Untuk itu, artikel ini bertujuan untuk menganalisis sistem evaluasi pada proses perkuliahan pembelajaran akuatik yang menggunakan kedua model penilaian tersebut. Artikel ini disusun berdasarkan hasil penelitian model deskriptif dengan sumber data dari mahasiswa program matakuliah pembelajaran akuatik. Sampel penelitian diambil menggunakan teknik purposive sampling, didapatkan sebanyak 136 mahasiswa (p= 55 dan L= 81). Data hasil penilaian performa renang dianalisis menggunakan teknik statistik, korelasi, dan Anova. Hasil menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif antara penilaian berbasis product dan process (r= -0.283, p= 0.000). Terdapat perbedaan signifikan nilai performa mahasiswa secara progresif mulai awal tes sampai pada tes akhir (F= 158.77, p= 0.000). Artinya, hasil belajar mahasiswa berdasarkan penilaian process oriented dan product oriented layak digunakan. Selain itu, penilaian process oriented yang dilakukan secara progresif mendukung tercapainya hasil belajar mahasiswa.
Gambaran Aktivitas Fisik Dan Pola Hidup Sehat Siswa Sekolah Menengah Atas Di Kota Surabaya Pratama, Tomy Putra; Hartoto, Setiyo; Prakoso, Bayu Budi
Bravo's : Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Vol 9, No 3 (2021): SEPTEMBER 2021
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32682/bravos.v9i3.1982

Abstract

Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi aktivitas fisik dan pola hidup sehat para siswa SMA di kota Surabaya selama masa pandemi Covid-19. Sebanyak 30 siswa kelas XI di sebuah sekolah swasta menjadi subjek penelitian yang dipilih menggunakan teknik quota random sampling. Pengumpulan data menggunakan wawancara terstruktur melalui google meet. Sebanyak 14 pertanyaan diajukan kepada siswa saat wawancara. Fokus pertanyaan tersebut untuk mengeksplorasi kebiasaan aktivitas fisik dan pola hidup sehat para siswa. Analisis data dilakukan melalui empat langkah, yaitu: transkip wawancara, reduksi data, penyajian data, dan simpulan. Pertanyaan yang mengandung informasi kuantitatif selanjutnya dianalisis menggunakan persentase. Hasil analisis informasi kuantitatif dapat dijelaskan bahwa mayoritas siswa (90%) sudah menerapkan pola hidup sehat dan aktif; semua siswa (100%) menyatakan bahwa pandemi Covid-19 tidak mengurangi efektivitas pelaksanaan pola hidup sehat dan aktif; hanya sebanyak 23% siswa yang melakukan aktivitas fisik sesuai rekomendasi WHO yaitu beraktivitas fisik lebih dari 1 jam sehari. Kombinasi hasil analisis kuantitatif dan kualitatif menunjukkan bahwa para siswa cenderung memiliki keaktifan yang berbeda sebelum dan saat pandemi (80%), mereka menyebutkan bahwa aktivitas fisik saat pandemi lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum pandemi. Selain itu, jenis aktivitas fisik yang dilakukan semakin variatif dan banyak.
The analysis on teaching skills and learning effectiveness of internship students Abdul Rachman Syam Tuasikal; Setiyo Hartoto; Bayu Budi Prakoso; Dwi Cahyo Kartiko; Agus Hariyanto
Jurnal Cakrawala Pendidikan Vol 40, No 3 (2021): Cakrawala Pendidikan (October 2021)
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/cp.v40i3.40466

Abstract

The effectiveness of implementing Pengenalan Lapangan Persekolahan, a new program of introduction to teaching internship, for PE students, is still questionable, starting from its impact on teaching skills, learning effectiveness, and students' teaching load. Meanwhile, this point is significant in Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). For this reason, this analytic study will criticize MBKM by providing evidence of the effectiveness of existing internships in the form of teaching skills, learning effectiveness, and students' teaching load. A total of 32 students were selected using consecutive sampling. Teaching skills were measured by observing 12 indicators and learning effectiveness was measured using Formative Class Evaluation (FCE) instrument. Anova Repeated Measure was used to analyse the data. The results show that the new program of introduction to teaching internship is not practical, proved by the progressive improvement of teaching skills followed by the ineffectiveness of the learning process. Students feel they have an overload teaching schedule, so that self-development activities are minimal, even though the tutor teachers have guided optimally. It can be concluded that the new program of introduction to teaching internship is less effective because of the overload teaching schedule in such limited time. It is then expected that the longer internship duration would enrich students' experiences under supervision and more comprehensive teaching load regulation.
Pemenuhan kebutuhan aktivitas fisik peserta didik selama pandemi Covid-19 Basuki Basuki; Taufik Rahman; Bayu Budi Prakoso; Wahyu Indra Bayu
Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia Vol 17, No 1 (2021)
Publisher : Departement of Sports Education, Faculty of Sport Sciences Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpji.v17i1.42666

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengidentifikasi bagaimana guru pendidikan jasmani memberikan materi terkait aktivitas fisik; (2) memastikan sumber belajar yang digunakan oleh guru pendidikan jasmani dalam memberikan materi kepada peserta didik; dan (3) memahami hambatan dan tantangan dari pengamalam oleh guru pendidikan jasmani selama pandemic Covid-19. Penelitian survei dengan menggunakan non-structural questionnaire yang telah disiapkan untuk diisi oleh guru pendidikan jasmani di beberapa Kota (Sidoarjo, Jombang, Sumenep, dan Palembang). Hasil penelitian dari 31 guru pendidikan jasmani (L = 24; P = 7) dengan masa kerja rata-rata 7-8 tahun, menunjukkan mayoritas responden berasal dari sekolah tingkat dasar (SD/MI) sebesar 58,06%, SMP/MTs sebesar 19,35%, dan SMA/SMK/MA sebesar 22,58%. Responden juga ditanya apakah selama pandemi Covid-19 mereka dapat memberikan pembelajaran pendidikan jasmani, sebagian besar responden menjawab “Ya” sebesar 87,10%, “Tidak” sebesar 9,68%, dan “Mungkin” 3,23%. Aktivitas peserta didik mengalami penurunan dari 2-4 jam/minggu, menjadi 1-2 jam/minggu selama pandemi Covid-19. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan yang signifikat terkait dengan pemenuhan aktivitas fisik peserta didik serta memberikan tantangan kepada guru pendidikan jasmani untuk tetap dapat memberikan materi pembelajaran pendidikan jasmani yang baik dan benar. Abstract: The objectives of this study are: (1) to identify how physical education teachers provide material related to physical activity; (2) ensure the learning resources used by physical education teachers in providing material to students; and (3) understand the barriers and challenges of experience by physical education teachers during the Covid-19 pandemic. Survey research using a non-structural questionnaire that has been prepared to be filled out by physical education teachers in several cities (Sidoarjo, Jombang, Sumenep, and Palembang). The results of the study of 31 physical education teachers (L = 24; P = 7) with an average working period of 7-8 years, showed that the majority of respondents came from elementary school level of 58.06%., primary school level by 19.35%, and high school level by 22.58%. Respondents were also asked whether during the Covid-19 pandemic they could provide physical education lessons, most of the respondents answered "Yes" by 87.10%, "No" by 9.68%, and "Maybe" 3.23%. Student activity has decreased from 2-4 hours/week, to 1-2 hours/week during the Covid-19 pandemic. So it can be concluded that the Covid-19 pandemic caused a significant decrease in terms of fulfilling the physical activity of students and provided challenges for physical education teachers to deliver good and correct physical education learning materials.
Health literacy and health-related behavior in sport among University students in East Java, Indonesia: A cross sectional study Mochamad Ridwan; Anindya Mar'atus Sholikhah; Bayu Budi Prakoso
Journal Sport Area Vol 7 No 1 (2022): April
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/sportarea.2022.vol7(1).8098

Abstract

Health literacy is an important determinant of health outcomes due to its close relation to an individual’s health status and well-being. The purpose of this study is to measure the level of health literacy in university students as well as analyze its relationship with socio-demographic factors and health-related behaviors. A total of 163 university students participated in this study via online-based questionnaires that assessed socio-demographic factors, health-related behavior, physical activity, and health literacy using well-validated instruments. An independent t-test and ANOVA were performed to explore any statistical significance and mean differences in health literacy score. The results discovered no significant differences in demographic characteristics on health literacy scores. However, female respondents, majoring in sport and living in urban areas with parents having higher education degrees, had a slightly higher score than their counterparts. A significant difference in scores was observed in the smoking variable (p = 0.007). Therefore, health literacy in university students is not influenced by demographic characteristics. However, this study showed that higher health literacy scores contribute to better practice of health-related behavior, especially smoking.
IDENTIFIKASI POLA MAKAN, INDEKS MASSA TUBUH, DAN AKTIVITAS FISIK MAHASISWA PROGRAM MATAKULIAH PENDIDIKAN JASMANI DAN KEBUGARAN Bayu Budi Prakoso; Suroto Suroto; Arif Bulqini; Benny Widya Priadana
Jurnal Pendidikan Olah Raga Vol 10, No 1 (2021): Jurnal Pendidikan Olah Raga
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/jpo.v10i1.2092

Abstract

Kondisi kesehatan dewasa ini sering dihubungkan dengan pola makan, indeks massa tubuh (IMT), dan aktivitas fisik. Kondisi ketiga variabel tersebut diharapkan dapat menjadi tolok ukur pola hidup sehat yang sedang dijalani oleh seseorang. Sebagai matakuliah pengembangan kepribadian, matakuliah pendidikan jasmani dan kebugaran memiliki beberapa misi yang salah satunya adalah memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam menerapkan pola hidup sehat. Untuk itu, tujuan artikel ini adalah sebagai langkah awal mengetahui kondisi pola makan, IMT, dan aktivitas fisik sebagai need-assessment dalam merumuskan treatment dalam proses perkuliahan. Metode penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study memanfaatkan survei online menggunakan google form yang terbimbing saat pelaksanaan perkuliahan. Sebanyak 254 (51 laki-laki dan 203 perempuan) dari 267 responden layak digunakan dalam penelitian ini. Analisis data menggunakan deskriptif statistik dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan gizi mahasiswa cenderung cukup dan frekuensi makan mahasiswa wajar, komposisi tubuh mahasiswa berdasarkan IMT mayoritas ideal, aktivitas fisik mahasiswa belum cukup ditinjau dari frekuensi dan waktu, instensitas aktivitas fisik tergolong cukup. Untuk itu, treatment dalam proses perkuliahan direkomendasikan untuk memacu aktivitas fisik mahasiswa agar memenuhi rekomendasi WHO atau hasil-hasil penelitian yang relevan.