cover
Contact Name
PRISKILA ISSAK BENYAMIN
Contact Email
diegesis@sttbi.ac.id
Phone
+6281283196106
Journal Mail Official
priskilaissakbenyamin@gmail.com
Editorial Address
Jl. Petamburan IV, no. 5, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Indonesia
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Diegesis: Jurnal Teologi
ISSN : 25287028     EISSN : 26865726     DOI : -
DIEGESIS: Jurnal Teologi is a peer-reviewed journal. DIEGESIS invites academics and researchers who do original research in the fields of theology, Christian education, including but not limited to: Biblical, Hermeneutics, Pastoral Counseling, and Christian Education.
Articles 62 Documents
KARAKTERISTIK PENDIDIKAN IMAN DALAM PENTAKOSTALISME Amos Hosea
Diegesis : Jurnal Teologi Vol 4 No 2 (2019): DIEGESIS: JURNAL TEOLOGI
Publisher : Bethel Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46933/DGS.vol4i251-57

Abstract

The characteristics of faith education in Pentecostal churches are described in this paper. Characteristics that emphasize the process of discipleship in the church, education that produces new leaders, education that creates church growth, education that is called the new apostolic church pattern and non-formal education are described in the nature of this paper. These five characteristics became the basis for Pentecostalism to develop into a church denomination that has grown quite rapidly to date.
TELUSUR KARYA RUAKH (ROH) DALAM PERJANJIAN LAMA GERNAIDA KRISNA R. PAKPAHAN
Diegesis : Jurnal Teologi Vol 4 No 2 (2019): DIEGESIS: JURNAL TEOLOGI
Publisher : Bethel Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46933/DGS.vol4i21-14

Abstract

Pokok pembahasan terhadap pneumatologi memiliki cakupan wilayah yang sangat luas dan dalam untuk dikaji, baik yang terkait dengan sumber-sumber dari teks Kitab Suci maupun naskah-naskah non-biblikal. Fokus pemaparan dalam tulisan ini akan dikonsentrasikan kepada bagaimana gagasan umum tentang roh itu dipahami di dunia Timur Tengah Kuno. Selanjutnya bagaimana gagasan tentang roh itu berkembang dalam kehidupan umat Israel. Untuk memperoleh pemahaman yang komprehensif maka telusur terhadap dinamika karya Roh akan dilakukan melalui penyelidikan terhadap uraian yang tersaji dalam kitab Taurat, Sejarah, Syair dan Nabi-nabi.
PEMIMPIN NARSISISTIK DALAM ORGANISASI GEREJA Ivan Th. J. Weismann
Diegesis : Jurnal Teologi Vol 4 No 2 (2019): DIEGESIS: JURNAL TEOLOGI
Publisher : Bethel Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46933/DGS.vol4i215-25

Abstract

Beberapa pemimpin memiliki gangguan kepribadian narsistik atau menampilkan unsur narsistik dalam kepemimpinannya. Yang dicari dan dibutuhkan pemimpin narsistik dalam kepemimpinannya adalah dukungan dan penghormatan jemaat untuk menutupi perasaan kepribadian mereka yang tidak memadai. Untuk itu mereka mengembangkan kemampuan mereka untuk memanipulasi orang lain dan selalu berusaha tampil atraktif dalam mengembangkan kecakapan interpersonal. Hasilnya ialah mereka mendapatkan pengikut yang memenuhi kebutuhan mereka itu. Untuk itu sangat penting melalui tulisan ini membahas tentang karakteristik kepemimpinan narsisistik dalam gereja dan bagaimana menanangani kepemimpinan narsisitik tersebut.
Imagologi Spiritual Fibry Jati Nugroho
Diegesis : Jurnal Teologi Vol 4 No 2 (2019): DIEGESIS: JURNAL TEOLOGI
Publisher : Bethel Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46933/DGS.vol4i226-37

Abstract

Pendeta Petrus Agung Purnomo merupakan salah seorang tokoh yang fenomenal sewaktu hidup, maupun pada saat meninggalnya. Kepemimpinan kharismatis menjadikan salah satu faktor dari keberhasilan pelayanannya. Berkenaan dengan kepemimpinan tersebut, bagaimana imagologi yang ditampilkan dari sosok kharismatis tersebut? Dengan menggunakan pendekatan kualitatif didapatkan bahwa “anak didik” dari Sang Pemimpin kharismatik, melakukan imagologi dengan mengimitasi tindakan “atraktif” sewaktu melayani. Imitasi tersebut meliputi gaya bahasa, olah tubuh dan gaya berpakaian. Ketiga hal tersebut akhirnya menjadikan standar untuk mengukur tingkat kerohanian di kalangannya. Imagologi tanpa identifikasi dan interaksi yang tidak mendalam akan menimbulkan stigmatisasi spiritual dengan pemahaman yang sangat dangkal. Oleh sebab itu diperlukan interaksi dan edukasi, supaya imagologi spiritual dapat terkikis, dan mengembalikan makna dasar tentang kehidupan spiritual di dalam gereja.
STRATEGI PEMBELAJARAN TRANSFORMATIF Purim Marbun
Diegesis : Jurnal Teologi Vol 4 No 2 (2019): DIEGESIS: JURNAL TEOLOGI
Publisher : Bethel Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46933/DGS.vol4i241-49

Abstract

Tulisan ini memberikan paparan tentang strategi pembelajaran transformative, sebuah pendekatan dan metode yang tidak hanya mengimplementasikan kemampuan guru dalam mengajar serta memperhatikan gaya belajar murid, melainkan mengedepankan faktor kuasa Roh Kudus dalam menyelesaikan tugas mengajar. Pembelajaran transformative dilakukan di kelas bertujuan membawa perubahan karakter peserta didik, guru atau dosen bukan saja bertindak sebagai pribadi yang mentransfer knowledge tetapi juga figur yang menginspirasi perubahan. Strategi ini dapat dilakukan dengan efektif bila interaksi guru atau dosen dengan peserta didik dalam situasi yang kondusif dalam pimpinan Roh Kudus
ULASAN BUKU Donny Charles Chandra
Diegesis : Jurnal Teologi Vol 4 No 2 (2019): DIEGESIS: JURNAL TEOLOGI
Publisher : Bethel Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46933/DGS.vol4i258-60

Abstract

Hermeneutik, ilmu dan menafsirkan Alkitab ditulis oleh Dr. Muryati Setianto. Beliau menyelesaikan studi program Dok-toral di Sekolah Tinggi Teologi Bethel di In-donesia. Beliau juga pernah menempuh pen-didikan studi program Magister di Inter-national Theological Seminary di Los Angeles, California, USA. Serta meraih gelar Sarjana Teologi di Institut Teologi dan Keguruan Indonesia (ITKI) sekarang ber-nama Sekolah Tinggi Teologi Bethel In-donesia. Penulis adalah dosen tetap di Sekolah Tinggi Teologi Bethel Indonesia dan telah mengampu mata kuliah herme-neutik selama kurang lebih 9 Tahun.
ULASAN BUKU TEOLOGI-TEOLOGI KONTEMPORER Junifrius Gultom
Diegesis : Jurnal Teologi Vol 4 No 1 (2019): DIEGESIS: JURNAL TEOLOGI
Publisher : Bethel Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46933/DGS.vol3i271-75

Abstract

Sebagai dosen yang pernah beberapa kali mengampu mata kuliah Teologi Kontemporer, kehadiran buku ini sangat tepat bukan hanya kete-rsediaanya di dalam literatur ber-bahasa Indonesia, dan oleh penulis-penulis Indonesia tetapi juga sebuah buku yang memperluas cakupan teologi-teologi kontemper. Juga, saya bersyukur karena tiga tahun yang lalu saya sempat menanyakan di sebuah grup facebook yaitu Forum Teologi dan Biblika, tentang informasi buku apa yang cocok dipakai untuk mata kuliah Teologi Kontemporer untuk memperlengkapi sekaligus meng-update beberapa buku-buku berbahasa Indonesia yang sudah ada. Pertanyaan ini saya ajukan mengingat saya me-rasa ketika kira-kira 28 tahun yang lalu sewaktu duduk di program S-1, saya mendapatkan mata kuliah Teologi Kontemporer yang hanya ber-fokus pada Teologi-teologi abad 19 dan 20 (dengan latarbelakang akhir abad 18).
FENOMENA KELOMPOK SEL (CELL GROUP) DALAM GEREJA LOKAL Amos Hosea
Diegesis : Jurnal Teologi Vol 4 No 1 (2019): DIEGESIS: JURNAL TEOLOGI
Publisher : Bethel Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46933/DGS.vol3i21-11

Abstract

Tulisan ini membahas tentang kelompok sel yang dianggap oleh ahli peneliti pertumbuhan gereja sebagai sebuah fenomena yang menarik untuk diteliti dan diterapkan di dalam sebuah gereja lokal. Di dalam pertumbuhan gereja ditemukan berbagai macam model yang disebut sebagai model pertumbuhan gereja. Tulisan ini membahas tentang kelompok sel secara komprehensif dan bersifat umum yang dimulai dari pembahasan tentang pengertian kelompok sel. Terdapat beberapa defisini yang digunakan untuk menggambarkan pengertian sebuah kelompok sel. Pengertian atau berbagai definisi kelompok sel dibahas secara komprehensif supaya dapat memberikan pengertian yang utuh. Perbedaan antara gereja yang memiliki kelompok sel dengan gereja yang tidak memakai kelompok sel di dalam sebuah gereja lokal digambarkan secara singkat. Untuk lebih memperjelas pengertian kelompok sel, perbedaan antara ibadah umum dengan kelompok sel diulas secara umum. Sejarah kelompok sel mendapat perhatian khusus di dalam tulisan ini. Alasan penerapan kelompok sel bagi sebuah gereja lokal mendapat sorotan khusus. Dan pada akhirnya diulas bagaimana proses dan penerapan sebuah kelompok sel di dalam sebuah gereja lokal.
KREDIBILITAS PRIBADI GEMBALA DALAM PERTUMBUHAN GEREJA Johannes S.P Rajagukguk
Diegesis : Jurnal Teologi Vol 4 No 1 (2019): DIEGESIS: JURNAL TEOLOGI
Publisher : Bethel Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46933/DGS.vol3i213-24

Abstract

Shepherd as church leader is one of the determinants of the development of the church he leads. Inevitably, a church leader must possess, maintain and enhance his personal credibility (quality) from time to time. The personal credibility of a leader should give high marks to every leader in the eyes of those who are led and those around the group they lead. The personal credibility of a qualified shepherd should be able to develop the church organization he leads. To be able to say that a leader or pastor has high credibility must be seen from a variety of factors, such as his personality, communication skills, social relationships, competence and others.
MENUJU PEMULIHAN KEPEMIMPINAN GEREJA BERDASARKAN EKSPOSISI YESAYA 42:1-9 Daniel Ronda
Diegesis : Jurnal Teologi Vol 4 No 1 (2019): DIEGESIS: JURNAL TEOLOGI
Publisher : Bethel Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46933/DGS.vol3i228-37

Abstract

Sebagai organisasi, gereja dalam sejarahnya juga mengalami pasang surut. Jika berbicara organi-sasi maka gereja seringkali mengalami perkembangan dan penurunan dari segi manajemen, di mana kepemim-pinan ditengarai menjadi penyebab utamanya. Ciri-ciri gereja mengalami masa-masa surut dapat terlihat dari adanya konflik, kelesuan rohani, ruti-nitas, stagnansi penurunan jumlah ke-anggotaan, penurunan keuangan, serta tantangan eksternal lainnya berupa penganiyaan dan kondisi masyarakat yang tertutup dan resisten terhadap Injil. Ini menjadi suatu siklus yang secara alamiah dialami gereja. Agung Gunawan juga menambahkan bahwa konflik yang ada dalam gereja dapat dilihat dari penurunan partisipasi jemaat, banyaknya keluhan dan ada-nya perubahan perilaku hamba Tuhan yang menjadi pasif dan mulai defensif.