cover
Contact Name
Warseto Freddy Sihombing
Contact Email
asafremel@gmail.com
Phone
+62813-6174-2074
Journal Mail Official
asafremel@gmail.com
Editorial Address
Jalan Bunga Malem VI/ Jalan Jamin Ginting Km 13 Kelurahan Laucih Kecamatan Medan Tuntungan 20141
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Kerugma
ISSN : 27147592     EISSN : 27147592     DOI : -
KERUGMA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristien merupakan wadah publikasi hasil penelitian para dosen di lingkungan Sekolah Tinggi Tehologia Injili Indonesia, Medan, dan STT lain di seluruh nusantara. KERUGMA diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Medan, dengan Focus dan Scope penelitian pada bidang: 1. Teologi Biblikal (Perjanjian Lama dan Baru) 2. Teologi Sistematika 3. Teologi Pastoral 4. Pendidikan Agama Kristen
Articles 69 Documents
Pola Asuhan Kristen Christian Nurture Horace Bushnell dan Implementasinya Bagi Keluarga di Era Digital 4.0 Elisabeth Savitri Lukita Dewi
KERUGMA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 3, No 1 (2021): April 2021
Publisher : STT Injili Indonesia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2500/kerugma.v3i1.37

Abstract

Abstract: Undeniably, we are living in the world of which high digital technology has developed so fast. This brings positive impacts to all the people. However, it also gives negative influence towards human-being, especially children’s spiritual and mental growth. And as Christian parents living in the sophisticated world today, we have to be back to the Bible where parents have a very important role. Parents are commanded by God to be directly involved in nurturing and educating children. This study is intended to prove how important is Christian nurture and still relevant to be applied by the Christian parents. Based on the book ‘Christian Nuture’ written by Horace Bushnell, parents are the key to the growth of the children spiritually and mentally. To make the parents aware of their role and know how to do the role, Church must hold Christian education program “Christian Nurture” for the parents. By educating and empowering the parents, they will be able to nurture and educate the children. Parents and church have to work together to save the young generation.Keywords: nutur; role; parents; impact; growth; children.Abstrak:Tak bisa disangkali, kita hidup dalam dunia dimana teknologi digital berkembang begitu cepat. Hal ini membawa dampak positif bagi semua orang. Namun, hal ini juga berdampak negative terhadap manusia, khususnya bagi perkembangan rohani dan mental anak-anak. Dan sebagai orangtua Kristen yang hidup di dunia yang canggih hari-hari ini, kita harus kembali kepada Alkitab dimana orangtua memilili peranan penting. Orangtua diperintahkan Alla untuk langsung terlibat dalam mengasuh dan mendidik anak-anak. Studi ini bertujuan untuk membuktikan betapa penting asuhan Kristen dan masih trelevant diterapkan oleh para orangtua Kristen. Berdasarkan buku “Asuhan Kristen” karangan Horace Bushnell, orangtua adalah kunci bagi pertumbuhan mental dan rohani anak-anak. Untuk menyadarkan para orangtua akan perannya dan bagaimana melaksanakan perannya, Gereja haruslah mengadakan program parenting “Asuhan Kristen” bagi para orangtua. Dengan mendidik dan memberdayakan para orangtua, mereka akan mampu mengasuh dan mendidik anak-anak. Orangtua dan Gereja harus bekerja sama untuk menyelamatkan generasi muda.Kata kunci: asuhan, peran, orangtua, dampak, pertumbuhan, anak-anak.
Keteladanan Orang Tua Dalam Pembentukan Karakter Anak Usia 0-6 Tahun Nurmiati Marbun
KERUGMA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 3, No 1 (2021): April 2021
Publisher : STT Injili Indonesia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2500/kerugma.v3i1.30

Abstract

Abstract:Parents are people who are closest to children and become educators and examples for children. Good parents will be good examples for their childern. The example given by parents to their children influences the formation of children’s character, especially children aged 0-6 years. Parents are more important role in shaping the character of childrenKey Words: Exemplary parents; character building; children aged 0-6 years. Abstrak:Orangtua adalah orang yang paling dekat dengan anak dan menjadi pendidik serta menjadi contoh bagi anak.. Orang tua yang baik akan menjadi teladan yang baik bagi anaknya. Teladan yang diberikan orangtua kepada anaknya berpengaruh bagi pembentukkan karakter anak khususnya  anak usia 0-6 tahun. Orangtua berperan penting dalam membentuk karakter anak .Kata kunci: Keteladan orang tua; pembentukan karakter; Anak usia 0-6 tahun.
Tanah, Kekerabatan dan Ekonomi Israel Kuno Nepho Gerson Laoly
KERUGMA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 2, No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : STT Injili Indonesia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2500/kerugma.v2i2.47

Abstract

Presenting a picture of ancient Israel is necessary to give the text sharp meaning. Especially when digging up the Bible using the historical-grammatical method. The investigation was carried out with literature research related to Israel including the Hebrew Old Testament text (Hebrew Bible), Ancient Near Eastern literature and archaeological evidence at that time such as the gezer calendar. Land becomes ownership that is passed down from generation to generation, no longer looking for new land as nomadic life does. The kinship system is a tool to prevent a family's economy from entering into hereditary poverty. Agricultural life became the main basis of the economy in ancient Israel although trade was also carried out. The planting and harvesting process is carried out according to the specified schedule. This provides a neat economic picture for an ancient nation. With the three elements running well, ancient Israel would become a strong and established nation in the midst of other nations. Living life as God gave it really made ancient Israel strong. This article describes Israel before the exile, a picture we can see before the moral decline that plagued other aspects of ancient Israel's life as well.Keywords: Israel ; Land; Kinship; Economy; Gezer
Eksegesis Penghukuman Allah Bagi Ciptaan Philip Suciadi Chia
KERUGMA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 3, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : STT Injili Indonesia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2500/kerugma.v3i2.40

Abstract

Abstract: There are some similarities and differences between the punishments that the Serpent and Adam received. Either in the reason why it was punished, or the form of punishment received. The common reason for their punishment is that they have similar active actions, but the difference is that the serpent has done (14a) while Adam has listened (17a). The form of punishment received by the serpent was "you are cursed" to receive a direct curse, and what Adam received was "Cursed land". Regarding food, the punishment for snakes is to eat dust, while the punishment for humans is how to get food. Against the ground, the Serpent was humbled from among all that lived in the field, while towards man, the plants that grew in the field were the food of man.Keywords: genesis; judgment; creationAbstrak:Ada beberapa persamaan  dan perbedaan dari hukuman yang diterima oleh  Ular dan Adam. Baik dalam alasan mengapa dihukum, atau bentuk penghukuman yang diterima. Kesaamaan alasan penghukuman mereka adalah karena memiliki tindakan aktif yang serupa, namun perbedaannya ular telah melakukan (14a) sedangkan Adam telah mendengarkan (17a). Bentuk penghukuman yang di terima oleh ular adalah “engkau dikutuk” menerima kutukan langsung, dan yang diterima oleh Adam  adalah “Tanah dikutuk”. Perihal makanan, yang menjadi hukuman ular adalah memakan debu sedangkan hukuman terhadap manusia adalah cara mendapatkan makan. Terhadap tanah, ular direndahkan dari antara seluruh yang hidup di ladang, sedangkan terhadap manusia, tanaman-tanaman yang tumbuh di ladang yang menjadi makanan dari manusia.Kata Kunci: kejadian; penghukuman; ciptaan
Yobel: Periode, Sosial, Ekonomi, dan Teologi Nepho Gerson Laoly
KERUGMA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 3, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : STT Injili Indonesia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2500/kerugma.v3i2.60

Abstract

The literature on Jubilees discusses implications of acquiring the Land of Canaan (Palestine). Jubilee had a high degree of law in aspects of The Life of the Israelites, especially the administrating of the territory of the land of Canaan.  However, there are also scholars who think of jubilees as a rule instituted by priests in the period of exile or in the period of return from exile. Jubilee writing is in the background of the Ancient Near East, the Second Temple, and the writing of the gospels that use jubilee years such as Luke.  In addition, jubilees are the basic arguments for liberating and socialist theology or related to contemporary agendas that use the word "independence" and the like. Jubilees cover four categories: period, social, economic, and theological categories.  Research is conducted to gain a comprehensive understanding of jubilees through literature surveys in biblical, socio-economic, and archaeological areas. Qualitative methods are applied to accommodate various jubilee-related information in providing Jubilee exposition material. The application of close reading is done in order to get the right information. Archaeology is also a secondary source to sharpen this research.Keywords: Jubilee; Ancient Near East; Biblical; Social-Economy; Liberation  Abstrak:Literatur mengenai Yobel membicarakan implikasi dari mengakuisisi daratan Kanaan (Palestina). Yobel memiliki derajat hukum yang tinggi dalam aspek kehidupan bangsa Israel, terutama pengadministrasian wilayah tanah Kanaan. Kendati demikian ada juga para sarjana yang beranggapan Yobel sebagai suatu aturan yang dilembagakan oleh para imam pada periode pembuangan ataupun dalam periode kembali dari pembuangan. Penulisan Yobel ada di dalam latar belakang Timur Dekat Kuno, Bait Allah Kedua, dan penulisan injil yang menggunakan tahun Yobel seperti Lukas.  Selain itu Yobel menjadi argumen dasar bagi teologi-teologi yang bersifat pembebasan dan sosialis, ataupun terkait dengan agenda kontemporer yang menggunakan kata “kemerdekaan” dan sejenisnya. Yobel mencakup empat kategori yaitu kategori periode, sosial, ekonomi, dan teologi.  Penelitian dilakukan untuk mendapatkan pemahaman Yobel yang komprehensif melalui survey literatur pada area biblika, sosial-ekonomi, dan arkeologi. Metode kualitatif diterapkan untuk menampung berbagai informasi terkait Yobel dalam menyediakan materi eksposisi Yobel. Penerapan close reading  dilakukan agar mendapatkan informasi yang tepat. Arkeologi juga menjadi sumber sekunder untuk mempertajam penelitian ini.Kata Kunci: Yobel; Timur Dekat Kuno; Biblika; Sosial; Ekonomi; Pembebasan
Prinsip Prinsip Pendidikan Agama Kristen dalam Ezra 7:1-28 Tiur Imeldawati; Naomi Oktavia Simanullang
KERUGMA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 3, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : STT Injili Indonesia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2500/kerugma.v3i2.21

Abstract

Alkitab menjadi acuan dalam kehidupan Kristiani. Hamba Tuhan yang menjadi pemimpin jemaat maupun jemaat itu sendiri semestinya menyelaraskan kehidupan mereka dengan kebenaran Alkitan. Umat Allah baik di masa Perjanjian Lama maupun di masa Perjanjian Baru sudah sewajarnya mempercayai Allah yang memberi firman-Nya. Ezra sebagai hamba Allah sudah menunjukkan kualitas dirinya sebagai hamba Tuhan yang memimpin jemaat dan mendidik jemaat untuk hidup seperti yang seharusnya. Kekayaan firman Allah tidak pernah habis untuk digali dan dalam kajian ini didapati bahwa prinsip-prinsip pendidikan dalam kitab ezra ini masih tetap relevan diterapkan dalam kehidupan berjemaat saat ini. Prinsip yang bias dipakai untuk membina warga gereja agar mereka bias menjadi murid yang sesunguhnya.
Bukti Nyata Pemeliharaan Tuhan Terhadap Dampak Pandemi Covid 19 Menurut Yosua 24:16-18 Sabarita Tarigan M.Pd
KERUGMA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 3, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : STT Injili Indonesia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2500/kerugma.v3i2.62

Abstract

AbstractThe real evidence of God's care for believers is contained in Joshua 24:16-18, from this chapter and verse we can learn and see God's truly extraordinary work how God's work was revealed to the Israelites in passing through the red sea and also how God drove every the enemy in front of them. The nation of Israel is God's own chosen people, this nation is a nation that is very loved by the LORD, there are many miracles and signs that were done through Moses and Aaron even to Joshua in chapter 24. It is proven that God never leaves his people who believe in Him.Keywords: God's protection, real miracles, believers. AbstrakBukti nyata pemeliharaan Tuhan bagi orang percaya terdapat dalam Yosua 24:16-18, dari pasal dan ayat ini kita dapat mempelajari dan melihat karya Tuhan yang sungguh luar biasa bagaimana pekerjaan Tuhan diwahyukan kepada bangsa Israel dalam melewati laut merah dan juga bagaimana Tuhan mengusir setiap musuh di depan mereka. Bangsa Israel adalah umat pilihan Tuhan sendiri, bangsa ini adalah bangsa yang sangat dikasihi TUHAN, banyak mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan melalui Musa dan Harun bahkan sampai kepada Yosua di pasal 24. Terbukti Tuhan tidak pernah meninggalkan umat-Nya yang percaya kepada-Nya.Kata kunci: Perlindungan Tuhan,  mujizat nyata, orang-orang percaya.
Peran Guru dan Orang Tua dalam Pendidikan Anak Pesta Samosir
KERUGMA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 3, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : STT Injili Indonesia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2500/kerugma.v3i2.68

Abstract

Abstract: The role of teachers and parents as educators in teaching Bible truth is very important which aims to produce the character and spiritual qualities of children leading to maturity in thinking and acting. Teachers and parents are each responsible and play a role in educating children with care and affection. At school, teachers can communicate well with children through creative learning, methods, learning styles and appropriate curriculum for children. Provide advice, motivation and encouragement to children to continue to learn and be disciplined as a result of the PAK learning process that is not rigid and boring. The role of parents at home in educating their children is much greater because they spend more time with their children. The presence of parents at home is also an educator in relation to Christian religious education to instill Christian values in children. Teachers and parents can cooperate and synergize in providing teaching to children in order to know the development of children in accordance with the learning outcomes that have been previously planned. The role of parents and teachers as models and role models is to set a good example.Keywords: roles, teachers, parents, students Abstrak:Peran guru dan orang tua sebagai pendidik dalam mengajarkan kebenaran Alkitab adalah sangat penting yang bertujuan menghasilkan karakter dan kualitas kerohanian anak yang sangat baik. Guru dan orang tua masing-masing bertanggung jawab dan berperan dalam mendidik anak dengan perhatian dan kasih saying. Di sekolah, guru dapat berkomunikasi secara baik dengan anak melalui pembelajaran yang kreatif, metode, gaya belajar dan kurikulum yang tepat kepada anak-anak. Memberikan nasihat, motivasi dan dorongan kepada anak untuk terus semangat belajar serta disiplin sebagai hasil dari proses pembelajaran PAK yang tidak kaku dan membosankan. Peran orang tua di rumah dalam mendidik anak jauh lebih besar karena waktu yang lebih banyak bersama dengan anak. Keberadaan orang tua di rumah juga adalah sebagai pendidik dalam hubungannya dengan pendidikan agama kristen untuk menanamkan nilai-nilai kekristenan dalam diri anak. Guru dan orang tua dapat menjalin kerja sama dan bersinergi dalam memberikan pengajaran kepada anak demi untuk mengetahui perkembangan anak sesuai dengan capaian pembelajaran yang sudah direncanakan sebelumnya. Peran orang tua dan guru sebagai model dan teladan adalah memberikan contoh yang baik.Kata Kunci: peran, guru, orang tua, anak didik
Panggilan dan Tugas Yesaya: Eksegesa Yesaya 6:1-13 Wahyu Triwira Tarigan
KERUGMA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 3, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : STT Injili Indonesia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2500/kerugma.v3i2.66

Abstract

Abstract: It is common that messenger prophets are tasked with conveying God's words to certain nations, even if possible in the prophecies that are delivered in the form of punishment, but the goal is to bring the nation to a repentance, but not so with Isaiah, the prophet who was sent not to make the nation repent and return to the right path in the eyes of God. The main task of the prophet Isaiah is to harden the hearts of the nation, make the ears of the nation hard to hear, make the eyes of the nation blind, this is done so that the rebellious nation will not repent and return to the right path in the eyes of God. Isaiah chapter six is a narrative about Isaiah who saw God, this chapter is divided into two broad lines, namely: The Prophet saw God and the Prophet had a dialogue with God.Keywords: Isaiah; Prophet; messenger; Prophecy.Abstrak:Hal yang biasa bahwa nabi utusan bertugas untuk menyampaikan perkataan Tuhan kepada bangsa tertentu, sekalipun mungkin dalam nubuatan-nubuatan yang disampaikan berupa penghukuman, tetapi tujuannya adalah untuk membawa bangsa kepada sebuah pertobatan, namun tidak begitu dengan Yesaya, nabi yang diutus bukan untuk membuat bangsa bertobat dan kembali kepada jalan yang benar dimata Tuhan. Tugas utama nabi Yesaya adalah untuk menjadikan hati bangsa menjadi keras, menjadikan telinga bangsa menjadi berat mendengar, menjadikan mata bangsa menjadi buta, hal itu dilakukan agar bangsa yang telah memberontak itu tidak bertobat dan kembali kepada jalan yang benar dimata Tuhan. Yesaya pasal enam adalah sebuah narasi tentang Yesaya yang melihat Tuhan, pasal ini terbagi atas dua garis besar, yakni: Nabi melihat Tuhan dan Nabi berdialog dengan Tuhan.Kata Kunci : Yesaya; Nabi; Utusan; Nubuat
Pemberian Penguatan (Reinforcement) Terhadap Prestasi Belajar PAK Siswa Resmita Pasaribu
KERUGMA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 3, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : STT Injili Indonesia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2500/kerugma.v3i2.69

Abstract

Abstract: The purpose of this study is to state that the provision of reinforcement (reinforcement) can increase interest and learning achievement of Christian Religious Education in schools. This study uses a descriptive qualitative approach to explain the reinforcement skills given by Christian Religious Education teachers in the learning process which can cause students to be encouraged to make learning efforts and develop learning outcomes. Teachers who apply reinforcement are teachers who give something fun to students who do something positive. Reinforcement provided by the teacher and strengthens self-esteem and self-confidence of students. A student definitely needs reinforcement because the reinforcement given by the teacher is an encouragement for students to increase learning motivation. PAK teachers must have teaching skills, especially the skills to provide reinforcement so that teachers are able to encourage students' enthusiasm for learning in achieving learning achievement. For students in achieving achievement, a teacher must also motivate students to be more active in learning, master the PAK method well so that it can increase student interest and achievement in school.Keywords: giving reinforcement, learning achievement  Abstrak:Tujuan penelitian ini adalah untuk menyatakan bahwa pemberian penguatan (reinforcement) dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar Pendidikan Agama Kristen di sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk menjelaskan tentang keterampilan pemberian penguatan yang diberikan guru Pendidikan Agama Kristen dalam proses belajar yang dapat mengakibatkan siswa terdorong untuk melakukan usaha belajar serta mengembangkan hasil belajar. Guru yang menerapkan pemberian penguatan adalah guru yang memberikan sesuatu hal menyenangkan kepada siswa yang melakukan sesuatu perbuatan positif. Penguatan yang diberikan oleh guru dan memperkuat harga diri dan rasa percaya diri siswa. Seorang siswa pasti membutuhkan penguatan sebab penguatan yang diberikan guru merupakan dorongan siswa meningkatkan motivasi belajar. Guru PAK harus memiliki keterampilan mengajar khususnya keterampilan memberi penguatan supaya guru mampu mendorong semangat belajar siswa dalam mencapai prestasi belajar. Bagi siswa dalam mencapai prestasi, seorang guru juga harus memberi motivasi kepada siswa agar semakin giat dalam belajar, menguasai metode PAK dengan baik sehingga dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa di sekolah.Kata Kunci: pemberian penguatan (reinforcement), prestasi belajar