cover
Contact Name
sajuri
Contact Email
sajuripetani@gmail.com
Phone
+6281371655508
Journal Mail Official
journal.biofarm@gmail.com
Editorial Address
Jl. Sriwijaya No.03 Pekalongan
Location
Kota pekalongan,
Jawa tengah
INDONESIA
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian
Published by Universitas Pekalongan
ISSN : 02165430     EISSN : 23016442     DOI : 10.31941
Core Subject : Agriculture,
BIOFARM Jurnal Ilmiah Pertanian merupakan jurnal ilmiah yang berisikan hasil penelitian dan kajian teoritis mengenai masalah-masalah pertanian secara luas (agrokompleks) di Indonesia diterbitkan oleh Fakultas Pertanian Universitas Pekalongan.
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 18, No 2 (2022): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN" : 15 Documents clear
Uji Dosis Pupuk Hayati dan Dosis Pupuk NPK terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung (Zea mays L.) Zunianingrum Varichatun Muslichah; Siswadi Siswadi; Kharis Triyono
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 18, No 2 (2022): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v18i2.2425

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk hayati dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung (Zea mays L.). Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura wilayah Surakarta yang bertepat di Banyudono, Kabupaten Boyolali mulai bulan 28 Maret 2022 sampai dengan bulan 11 Juli 2022. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 2 faktor dan diulang sebanyak 3 kali. Dosis pupuk hayati Petrobio (P) sebagai faktor 1 terdiri dari 4 taraf yaitu P0 = 0 kg/ha, P1 = 50 kg/ha, P2 = 100 kg/ha, P3 = 150 kg/ha. Dosis pupuk NPK Mutiara (N) sebagai faktor 2 terdiri dari 4 taraf yaitu N0 = 0 kg/ha, N1 = 150 kg/ha, N2 = 300 kg/ha, N3 = 450 kg/ha. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis ragam dilanjutkan dengan uji lanjut BNJ dengan taraf α = 5%. Parameter yang diamati antara lain tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, berat brangkasan basah, berat brangkasan kering, berat tongkol tanpa kelobot per petak, berat tongkol tanpa kelobot per tanaman, berat biji per petak, berat 1000 biji. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis pupuk hayati Petrobio (P) berpengaruh terhadap seluruh parameter pengamatan dengan dosis pupuk hayati Petrobio terbaik yaitu 100 kg/ha (P2). Perlakuan dosis pupuk NPK Mutiara (N) berpengaruh terhadap seluruh parameter pengamatan dengan dosis pupuk NPK Mutiara terbaik yaitu 300 kg/ha (N2).Kata kunci: Jagung, dosis pupuk hayati Petrobio, dosis pupuk NPK Mutiara
Kajian Insidensi Penyakit Bercak Daun pada Pembibitan Kelapa Sawit di Main Nursery PT. Socfindo Kebun Seunagan Putri Andini; Agustinur Agustinur; Novian Charles Ritonga
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 18, No 2 (2022): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v18i2.2275

Abstract

Pengembangan perkebunan kelapa sawit tidak lepas dari kegiatan pembibitan. Pertumbuhan bibit merupakan kriteria penting yang dapat menentukan keberhasilan produksi kelapa sawit di lapangan. Saat pembibitan hal yang perlu diperhatikan adalah penyakit yang menyerang bibit. Kejadian penyakit perlu dipelajari pada tanaman agar penyakit dapat dikendalikan secara memadai sehingga produksi benih kelapa sawit dapat berjalan lancar, bebas penyakit dan tumbuh dengan baik. Pada bibit kelapa sawit, penyakit yang paling umum adalah penyakit bercak daun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menyelidiki kejadian penyakit bercak daun di pembibitan kelapa sawit. Lokasi penelitian ini adalah PT Socfindo Kebun Seunagan. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan investigasi langsung, mengumpulkan berbagai data primer dan sekunder yang diperlukan, kemudian diolah dan diinterpretasikan dalam bentuk tabel komputasi dan deskripsi naratif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setiap perbedaan umur tanaman kelapa sawit memiliki tingkat intensitas serangan yang berbeda. Frekuensi serangan Culvularia sp. tertinggi pada umur 6 bulan yaitu 28,75% termasuk dalam kriteria terserang sedang dan frekuensi serangan pada umur 4 bulan yang paling terendah yaitu 25% termasuk dalam kriteria terserang ringan. Kata kunci: Bercak daun, Bibit kelapa sawit, Main nursery, Penyakit, Perkebunan kelapa sawit.
Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Terhadap Konsentrasi POC dan Macam Komposisi Media Tanam Lafinah Nur Khasanah; Eka Adi Supriyanto; Syakiroh Jazilah
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 18, No 2 (2022): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v18i2.2516

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui respon pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai (Glycine max L.) terhadap konsentrasi POC dan macam komposisi media tanam. Telah dilaksanakan di Dukuh Maron, Pesalakan, Bandar, Batang di ketinggian ± 375 mdpl pada bulan Januari-Maret 2022. Rancangan yang digunakan adalah Split Plot. Faktor pertama (main plot): Konsentrasi POC: 0 cc/l, 20 cc/l, 40 cc/l dan 60 cc/l. Faktor kedua (sub plot): Macam komposisi media tanam tanah:sekam bakar:pupuk kandang (1:1:1), (1:2:1), (1:2:2). Hasil penelitian menunjukan Konsentrasi POC berbeda sangat nyata pada variabel berat brangkasan basah. Berbeda nyata pada variabel luas daun, berat basah akar dan bobot 100 biji. Konsentrasi POC terbaik 40 cc/l (K2). Perlakuan macam komposisi media tanam berbeda sangat nyata pada variabel tinggi tanaman, jumlah polong isi per tanaman dan bobot 100 biji. Berbeda nyata pada variabel jumlah bintil akar per tanaman, panjang akar terpanjang dan berat basah akar. Macam komposisi media tanam terbaik 1:2:1 (M2). Kombinasi terbaik konsentrasi POC 40 cc/l dan macam komposisi media tanam 1:2:1 (K2M2) pada variabel luas daun, jumlah polong isi per tanaman dan bobot 100 biji.
Pertumbuhan dan Hasil Genotipe Bawang Merah pada Peningkatan Dosis Sulfur melalui Sistem Hidroponik Nutrient Film Technique Noor Farid; Zulfa Ulinnuha
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 18, No 2 (2022): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v18i2.2346

Abstract

Shallots are one of the commodities with high economic value. This study aims to determine (1) the effect of each dose and genotype of sulfur on the growth and yield of shallots, (2) to determine the interaction of sulfur and genotype on the growth and yield of the tested genotypes and comparison varieties. This research was carried out from August to November 2019 at the screenhouse of the Faculty of Agriculture, Jenderal Soedirman University, Grendeng Village, North Purwokerto District, Banyumas Regency at an altitude of 110 m above sea level. The experimental design used was the RAKL (Completely Randomized Design) with 3 replications. The first factor to be tested was the dose of sulfur (S) which consisted of S1 (30 ppm) and S2 (90 ppm) and the second factor was the genotype (G) which consisted of fifteen genotypes and five comparison varieties. The characteristics observed in this study were: plant height, number of leaves, leaf length, leaf diameter, root weight, plant wet weight, plant dry weight, number of tubers, tuber diameter, tuber wet weight, tuber dry weight. The results showed that (1) increasing the dose of sulfur increased the number of leaves, leaf length, root length, plant dry weight and tuber dry weight, (2) The interaction between genotype and sulfur was found in characters such as leaf length, leaf diameter, root volume, root length. root, plant dry weight, tuber diameter, tuber wet weight and tuber dry weight, (4) Bima Juna varieties, genotypes G3, G11, G15, G16, G17, G22, G23, G24, G79, C4 experienced an increase in tuber dry weight at dose of 90 ppm.
Pengaruh berbagai Macam Pupuk Hayati terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris L.) Sinta Nurani; Sartono Joko Santosa; Kharis Triyono
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 18, No 2 (2022): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v18i2.2380

Abstract

Perlu adanya usaha peningkatan hasil panen karena permintaan masyarakat yang selalu bertambah, sementara hasil panen menhadapai fluktuasi per tahunnya. Pupuk hayati bisa dijadikan opsi untuk menambah hasil dan kualitas buncis. Kegiatan telah dilaksanakan tanggal 9 Februari 2022 sampai dengan tanggal 29 April 2022 di Kebun Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Tawangmangu di Jalan Lawu, No. 32, Tawangmangu, Karanganyar berada pada 1100 mdpl. Jenis tanah yang dipakai saat penelitan ini ialah tanah andosol. Metode yang dipakai ialah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktor tunggal dengan 10 × 3. Terdiri dari K0 = Kontrol, B1= Pupuk hayati bioboost 10 ml/liter air, B2 = Pupuk hayati bioboost 20 ml/liter air, B3 = Pupuk hayati bioboost 30 ml/liter air, S1 = Pupuk hayati feng shou 8 ml/liter air, S2 = Pupuk hayati feng shou 16 ml/liter air, S3 = Pupuk hayati feng shou 24 ml/liter air, P1 = Pupuk hayati PGPR 7,5 ml/liter air, P2 = Pupuk hayati PGPR 15 ml/liter air, dan P3 = Pupuk hayati PGPR 22,5 ml/liter air. Diperoleh hasil bahwa: (1) Pemberian pupuk hayati berpengaruh nyata pada pertumbuhan tanaman buncis tetapi tak ada pengaruh nyata atas hasil buncis, (2) Pemberian pupuk hayati (P2) PGPR konsentrasi 15 ml/liter air menunjukkan perpanjangan akar paling baik sebesar 49.50 cm dan pemberian pupuk hayati (P3) PGPR konsentrasi 22.5 ml/liter air menunjukkan pertumbuhan paling baik pada parameter panjang tanaman sebesar 210.50 cm dan jumlah daun sebanyak 18.50 helai.Kata kunci : Buncis, pupuk hayati, pertumbuhan, hasil
Pengaruh Penggunaan Berbagai Pupuk Organik pada Pertumbuhan dan Hasil Tomat Cherry (Solanum lycopersicum var.cerasiforme) Risti Arina Lestari; Saiful Bahri; Sumarmi Sumarmi
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 18, No 2 (2022): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v18i2.2357

Abstract

ABSTRAK                                                                      Kegiatan dilaksanakan tanggal 26 November 2021 sampai 8 Maret 2021 di Kebun Percobaan Jaya Wijaya Universitas Slamet Riyadi Surakarta, 130 mdpl. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai pupuk organik pada pertumbuhan dan hasil tomat cherry.  Metode yang digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal. Terdapat 3 faktor yaitu pupuk organik 3 jenis: (1) Pupuk kandang kambing 150 gr/polybag, 300 gr/polybag, 450gr/polybag, (2) Pupuk kandang ayam 350 gr/polybag, 700 gr/polybag, 1050 gr/polybag, (3) Pupuk guano 175 gr/polybag, 350 gr/polybag, 525 gr/polybag, dan (4) tanpa pupuk. Diperoleh 10 perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Data dianalisis dengan Analisis Sidik Ragam, dilanjutkan Uji Duncan 5%. Penelitian menunjukkan perlakuan berbagai pupuk organik (pupuk kandang ayam, pupuk kandang kambing, dan pupuk kandang guano) berpengaruh nyata pada lingkar buah tomat cherry pada panen ke 3. Penggunaan pupuk guano dengan dosis 350 gr/polybag (G2) memberikan hasil terbaik pada jumlah panen, jumlah buah, lingkar buah, dan tinggi tanaman. Semua pupuk organik yang digunakan dapat memberikan hasil terbaik untuk budidaya tanaman tomat cherry.Kata kunci: Tomat cherry, pupuk organik, pertumbuhan, hasil
Response Pertumbuhan Setek Lada (Pepper nigrum L.) terhadap Waktu Aplikasi Trichoderma dan Konsentrasi Pupuk Organik Cair Netty Syam; Hidrawati Hidrawati; Aminah Aminah
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 18, No 2 (2022): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v18i2.2295

Abstract

Penelitian dilakukan untuk menganalisis pengaruh (1) waktu aplikasi Trichoderma terhadap pertumbuhan bibit lada; (2) konsentrasi pupuk organik cair terhadap pertumbuhan bibit lada; dan (3) interaksi waktu aplikasi Trichoderma dengan pupuk organik cair terhadap pertumbuhan bibit lada. Penelitian dilaksanakan di Kebun Agrowisata Fakultas Pertanian, Universitas Muslim Indonesia di  Kabupaten Pangkep. Penelitian berlangsung pada bulan Juli hingga Desember 2021. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah waktu aplikasi Trichoderma yaitu 2 minggu sebelum tanam (MBT), bersamaan waktu tanam dan 2 minggu setelah tanam (MST). Faktor kedua berupa konsentrasi Pupuk Organik Cair (POC) yaitu 0,5%, 1,0%, dan 1,5%. Data dianalisis dengan analisis ragam (Anova) dan uji lanjut BNJ 0,05. Hasil yang diperoleh yaitu waktu aplikasi Trichoderma sp. pada media pembibitan dan aplikasi POC berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan pada bibit lada. Waktu aplikasi Trichoderma 2 MBT dan saat tanam sama-sama mampu mempercepat saat munculnya tunas bibit lada yaitu 20,53 hari dan 21,23 hari setelah tanam. Aplikasi POC konsentrasi 0,10% dan 0,15% dapat memacu saat munculnya tunas lebih cepat, menghasilkan luas daun dan volume akar lebih tinggi pada bibit lada. Kombinasi antara waktu aplikasi Trichoderma saat tanam dengan POC 0,15% menghasilkan panjang sulur (12,9 cm) dan jumlah daun (3,8 helai) lebih baik, namun pertumbuhan bibit lada pada saat umur bibit telah mencapai 60 hari setelah tanam dapat menyamai pertumbuhan bibit lada yang diberi Trichoderma walaupun tanpa aplikasi POC.
Pengaruh Jarak Tanam dan Dosis Pupuk Fosfor terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogea L.) Ayu Dita Rani; Kharis Triyono; Sumarmi Sumarmi
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 18, No 2 (2022): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v18i2.2410

Abstract

Penelitian dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh jarak tanam dan dosis pupuk fosfor terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah (Arachis hypogea L.). Penelitian ini dilaksanakan di Bleboh, Jiken, Blora mulai 19 Februari sampai dengan 26 Mei 2022. Metode dari penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) 2 faktor dan diulangi 3 kali. Jarak tanam (J) sebagai faktor 1 terdiri dari 3 taraf yaitu J1 =  jarak.tanam 40 × 10 cm, J2 = jarak tanam 40 × 15 cm, J3 = jarak tanam 40 × 25 cm. Pupuk fosfor (D) sebagai faktor 2 terdiri dari 4 taraf yaitu D0 = (kontrol), D1 = pupuk fosfor dosis  75 kg/ha, D2 = pupuk fosfor 150 kg/ha, D3 = pupuk fosfor dosis  225 kg/ha. Data dianalisis menggunakan analisis ragam dengan  uji lanjut BNJ dengan taraf α = 5%. Hasil penelitian menunjukkan jarak tanam (J) berpengaruh terhadap seluruh parameter pengamatan kecuali jumlah polong tidak bernas per tanaman, dengan jarak tanam 40 × 10 cm (J1) memiliki hasil terbaik untuk tinggi tanaman dan berat polong per petak, sedangkan jarak tanam 40 × 25 cm memiliki hasil terbaik untuk jumlah polong per  tanaman, jumlah polong bernas per tanaman, berat  polongper  tanaman,  berat biji per tanaman dan berat 100  biji. Pupuk fosfor (D) berpengaruh terhadap seluruh paramater pengamatan kecuali tinggi tanaman, dengan dosis terbaik yaitu 150 kg/ha. Kata kunci: Dosis pupuk fosfor, jarak tanam, kacang tanah
Potensi Pemanfaatan Burung Hantu Tyto alba sebagai Predator Alami dalam Pengendalian Hama Tikus pada Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis jaqc.) di Divisi II PT. SOCFINDO Seunagan Bayu Fadilla; Sumeinika Fitria Lizmah; Muhammad Afrillah; Novian Charles Ritonga
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 18, No 2 (2022): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v18i2.2283

Abstract

Pemanfaatan burung hantu (Tyto alba) sebagai pengendali hama tikus telah menjadi alternatif pengendalian yang prospektif bagi perkebunan kelapa sawit, termasuk bagi PT. Socfindo Kebun Seunagan. Meskipun demikian efektifitas penggunaan burung hantu ini masih belum terukur dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi dan keberadaan populasi Tyto alba sebagai pengendali hama tikus pada perkebunan kelapa sawit PT. Socfindo Kebun Seunagan. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret-Mei 2021 di perkebunan kelapa sawit Divisi II PT. Socfindo Kebun Seunagan. Metode yang digunakan adalah metode survey dilengkapi dengan data sekunder berupa data perusahaan dan studi referensi. Pengamtan dilakukan terhadap populasi Tyto alba dan hama tikus di sekitar sarang Tyto alba. Hasil penelitian menunjukkan jumlah sarang yang terdeteksi keberadaan Tyto alba sebanyak 4 sarang dari total 9 sarang burung hantu yang diamati. Indikator keberadaan burung hantu yang dilakukan berupa: anakan, bulu, telur, dan sisa makanan. Hasil sensus serangan hama tikus diketahui rata-rata serangan sebesar 33% dari 1.008 pohon sampel. Sedangkan ambang batas ekonomi serangan hama tikus di PT. Socfindo yaitu <3%. Maka jika dibandingkan, tingkat serangan hama tikus di PT. Socfindo sangat tinggi. Untuk meningkatkan efektivitas maka dilakukan peningkatan populasi Tyto alba yaitu; satu pasang dan satu sarang burung hantu di setiap 20 Ha. Sedangkan di Divisi II PT. Socfindo Kebun Seunagan hanya 15% jumlah sarang dengan  total kebutuhan yaitu 59 sarang burung hantu untuk memenuhi kebutuhan di luasan lahan 1.176,31 Ha.
Identifikasi Tingkat Serangan Hypothenemus hampei dan Musuh Alaminya pada Tanaman Kopi di Pesangkalan, Pegedongan, Banjarnegara Rozak Dwi Nur Arifin; Agus Suroto; Budi Prakoso
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 18, No 2 (2022): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v18i2.1710

Abstract

Salah satu yang mempengaruh kualitas biji kopi adalah kerusakan biji kopi yang di sebabkan oleh hama Hypothenemus hampei. Serangan hama H. hampei merupakan salah satu faktor pembatas produksi pada biji kopi. Survei ini bertujuan untuk mengetahui tingkat serangan hama H. hampei serta musuh alaminya yang dijumpai pada kebun kopi organik di Desa Pesangkalan, Kabupaten Banjarnegara. Perhitungan intesitas serangan H. hampei pada buah kopi yang ada di lahan seluas 2000 m2 didasarkan pada sampel yang diambil dari 10% dari 250 tanaman kopi. Sampel dipilih dari beberapa baris tanaman. Identifikasi musuh alami dilakukan dengan menggunakan metode pengamatan secara langsung. Hasil menunjukkan bahwa serangan hama H. hampei pada kopi robusta di Desa Pesangkalan mencapai 6.52 - 23.93 %; Musuh alami yang ditemukan di perkebunan kopi yaitu Leucauge fastigiate, Neurobasis chinensis, Apanteles sp., dan Podabrus sp.

Page 1 of 2 | Total Record : 15