cover
Contact Name
sajuri
Contact Email
sajuripetani@gmail.com
Phone
+6281371655508
Journal Mail Official
journal.biofarm@gmail.com
Editorial Address
Jl. Sriwijaya No.03 Pekalongan
Location
Kota pekalongan,
Jawa tengah
INDONESIA
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian
Published by Universitas Pekalongan
ISSN : 02165430     EISSN : 23016442     DOI : 10.31941
Core Subject : Agriculture,
BIOFARM Jurnal Ilmiah Pertanian merupakan jurnal ilmiah yang berisikan hasil penelitian dan kajian teoritis mengenai masalah-masalah pertanian secara luas (agrokompleks) di Indonesia diterbitkan oleh Fakultas Pertanian Universitas Pekalongan.
Articles 153 Documents
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BABY CORN (Zea mays L) PADA BEBERAPA MACAM PENYIAPAN LAHAN DAN KETEBALAN MULSA JERAMI ubad Badrudin; Bambang Suryotomo
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 13, No 9 (2010): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v13i9.277

Abstract

Baby corn (Zea mays L.) atau jagung semi merupakan bahan sayuran segar yang diperoleh dari tongkol jagung muda. Perkembangan baby corn cukup pesat dan mempunyai prospek yang cerah, karena selain diperdagangkan di pasar dalam negeri, juga sebagai komoditas ekspor. Permasalahan yang dihadapi adalah besarnya biaya produksi, diantaranya biaya pengolahan tanah dan penyiangan.  Teknologi yang dapat dikembang-kan adalah dengan cara meminimalkan persiapan lahan, antara lain sistem tanpa olah tanah ataupun pengolahan secara minimum serta memanipulasi lingkungan tumbuh dengan pemulsaan menggunakan jerami.  Penelitian bertujuan mengetahui macam penyiapan lahan (pengolahan)  yang cocok dan  ketebalan mulsa jerami yang tepat serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman baby corn.  Penelitian meng-gunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) dengan rancangan dasar Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang diulang 3 kali.  Macam penyiapan (pengolahan) lahan sebagai petak utama (main plot) terdiri atas: tanpa olah tanah, pengolahan minimum, dan pengolahan sempurna. Sedangkan ketebalan mulsa jerami pada anak petak (sub plot), terdiri atas: tanpa pemulsaan, pemulsaaan jerami dengan ketebalan 3 cm, 6 cm, dan 9 cm.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa macam penyiapan lahan berpengaruh nyata terhadap semua variabel yang diamati. Pertumbuhan dan produksi tertinggi diperoleh pada pengolahan tanah sempurna. Ketebalan mulsa jerami berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman, luas daun, panjang tongkol, diameter tongkol dan jumlah tongkol petak efektif-1. Terdapat interaksi antara macam penyiapan lahan dan ketebalan mulsa jerami terhadap bobot tongkol tanaman-1 dan bobot basah tongkol petak efektif -1. Kombinasi perlakuan terbaik adalah pengolahan tanah sempurna dengan ketebalan mulsa jerami 9 cm, karena menghasilkan Bobot tongkol basah tanaman-1 dan bobot tongkol basah petak efektif-1 tertinggi Kata kunci :  Baby corn, Macam penyiapan lahan, Ketebalan mulsa jerami.
Pengaruh Macam Varietas dan Zat Pengatur Tumbuh Alami Terhadap Pertumbuhan Kalus Tebu (Saccharum officinarum L.) Secara In Vitro Yuni Kartika; Eka Adi Supriyanto
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 15, No 2 (2019): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v15i2.1138

Abstract

Tebu salah satu komoditas pertanian penghasil gula, akan tetapi kebutuhan benih tebu belum mencukupi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh macam varietas, zat pengatur tumbuh alami terhadap pertumbuhan kalus tebu secara in vitro dan interaksinya. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penelitian Tanah dan Tanaman Tebu Comal Baru Kabupaten Pemalang. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri atas 2 faktor 3 ulangan. Faktor pertama macam varietas (varietas PSJT 941, PS 881, kidang kencana) faktor kedua macam zat pengatur tumbuh (IAA, air kelapa, ekstrak tauge, ekstrak jagung). Data dianalisis dengan uji F dan jika terdapat beda nyata menggunkan uji BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa macam veritas  berbeda sangat nyata terhadap variabel saat tumbuh tunas, tinggi planlet, jumlah tunas, jumlah daun, berbeda nyata terhadap saat tumbuh akar. Varietas terbaik adalah varietas kidang kencana. Macam zat pengatur tumbuh berbeda sangat nyata terhadap semua variabel yang diamati. Zat pengatur tumbuh terbaik adalah IAA. Interaksi macam varietas dan zat pengatur tumbuh alami berbeda nyata terhadap saat tumbuh akar dan bobot segar planlet. Interaksi terbaik pada variabel saat tumbuh akar dicapai oleh varietas kidang kencana dan IAA, untuk variabel bobot segar planlet  dicapai pada varietas kidang kencana  dan  air kelapa.
Pengaruh Empat Minyak Atsiri terhadap Jamur Agens Pengendali Hayati wahyu febriyono; Heru Adi Djatmiko
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 15, No 2 (2019): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v15i2.1195

Abstract

Kehilangan hasil akibat OPT diperkirakan mencapai 40 – 55 %, bahkan dapat menyebabkan gagal panen. Penggunaan jamur agens pengendali hayati dan penggunaan minyak atsiri adalah alternatif dalam pengendalian OPT. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk 1) mengkaji pengaruh minyak atsiri terhadap jamur agens pengendali hayati, 2) mengetahui konsentrasi minyak cengkeh, serai wangi, temulawak dan nilam yang aman untuk pengendalian, 3) mendapatkan jamur non target tahan aplikasi pestisida nabati berbahan aktif minyak cengkeh, serai wangi, temulawak, dan nilam. Konsentrasi minyak atsiri yang diuji adalah 0,04, 0,2, 1, dan 5%. Sebagai pembanding adalah air, pelarut (isopropil alkohol, minyak tanah, dan tween 20), dan fungisida (mankozeb 45%). Jamur agens pengendali hayati yang digunakan adalah Trichoderma spp, Verticilium spp, Beauveria bassiana, dan Cordyceps sp. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah penampakan secara visual (warna, miselium aerial), diameter koloni, berat kering miselium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak atsiri bersifat racun terhadap jamur agens pengendali hayati. Konsentrasi yang relatif aman untuk pengendalian adalah konsentrasi 0,04%. Jamur Trichoderma spp. lebih kompatibel terhadap aplikasi minyak atsiri. Kata Kunci : pengendalian hayati, minyak atsiri, pestisida nabati.
UJI DAYA HASIL DAN PERTUMBUHAN BEBERAPA GENOTIPE MELON ( Cucumis melo L.) HIBRIDA DI KABUPATEN PEKALONGAN Ubad Badrudin; Bambang Suryotomo; Wahidin .
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 13, No 8 (2010): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v13i8.268

Abstract

Melon merupakan salah satu tanaman buah-buahan yang disukai masyarakat luas. Cita rasabuahnya manis, khas dan beraroma harum, sehingga melon sering dipakai sebagai menu pesta.  Disampingitu kandungan gizinya tinggi seperti vitamin dan mineral sangat diperlukan oleh manusia.  Produksi buah melon dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.  Namun demikian masih dijumpai permasalahandalam budidaya melon, salah satunya adalah masalah benih.  Biaya pembelian benih mencapai 20% daritotal biaya produksi buah melon. Tindakan yang dapat dilakukan untuk memperoleh benih unggul adalahmenciptakan varietas baru melalui proses pemuliaan tanaman.  Saat ini masih dilakukan uji multilokasidari beberapa genotipe melon di kabupaten Pekalongan.  Tujuan dari penelitian ini adalah untukmengetahui pertumbuhan dan produksi beberapa genotipe tanaman melon. Penelitian dilaksanakan diDesa Pekiringan Alit, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, mulai bulan Maret sampai dengan bulanJuni 2009. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL)faktor tunggal dengan tiga ulangan.  Faktor yang dicoba adalah beberapa genotipe melon yaitu IPB-MH7(V1), IPB-MH307 (V2), IPB-MH302 (V3), Apollo (V4), dan Golden Langkawi (V5).  Variabel yangdiamati meliputi diameter batang, umur berbunga, ketebalan daging buah, kadar gula, panjang buah, bobotbuah, dan diameter buah. Hasil penelitian menunjukan bahwa genotipe tanaman melon yang diujimempunyai pengaruh berbeda nyata terhadap diameter batang, umur berbunga dan panjang buah. Genotipe IPB-MH 307 (V2) mempunyai diameter batang paling besar, umur berbunga paling singkat, danpanjang buah paling panjang dibanding genotipe yang lain.Kata kunci : Genotipe melon, Uji daya hasil, Benih
Pengaruh Macam Zat Pengatur Tumbuh Alami terhadap Pertumbuhan Setek Beberapa Klon Kopi Robusta (Coffea canephora) Rofiul Azmi; Ari Handriatni
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 14, No 2 (2018): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v14i2.794

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh macam zat pengatur tumbuh alami dan klon kopi Robusta serta interaksinya terhadap pertumbuhan setek kopi Robusta. Penelitian dilakukan di Desa Mesoyi Kecamatan Talun Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas 2 faktorial dengan ulangan 3 kali. Data dianalisis dengan uji F dan dilanjutkan dengan uji BNT taraf 5 %. Faktor pertama macam zat pengatur tumbuh meliputi (air kelapa muda, ekstrak kecambah kacang hijau, urin sapi), faktor kedua macam klon kopi Robusta (BP 409, BP 42, BP 288, SA 34). Variabel pengamatan meliputi kecepatan tumbuh tunas, persentase setek tumbuh, panjang tunas, jumlah daun, jumlah akar, panjang akar, bobot basah tanaman, bobot basah akar, bobot kering tanaman, bobot kering akar. Hasil penelitian menunjukkan macam zat pengatur tumbuh alami berbeda sangat nyata terhadap semua variabel kecuali berbeda nyata terhadap variabel kecepatan tumbuh tunas, bobot basah akar, dan bobot kering akar.Perlakuan macam zat pengatur tumbuh terbaik adalah air kelapa muda.Hasil penelitian menunjukkan macam klon kopi Robusta berbeda sangat nyata terhadap variabel persentase setek tumbuh, panjang tunas, jumlah daun, jumlah akar,bobot basah tanaman, bobot kering tanaman, berbeda nyata terhadap variabel panjang akar, bobot basah akar, bobot keing akar, dan tidak berbeda nyata terhadap variabel kecepatan tumbuh tunas.Klon kopi Robusta terbaik adalah BP 409.Terdapat interaksi antara macam zat pengatur tumbuh alami dan macam klon kopi Robusta. Interaksi terbaik dicapai pada kombinasi perlakuan air kelapa muda dan klon kopi Robusta BP 409. Kata kunci: kopi robusta, ZPT alami, setek
Pengaruh Intensitas Cahaya dan Macam Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi Putih (Brassica pekinensia L) Afif Lathifah; Syakiroh Jazilah
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 14, No 1 (2018): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v14i1.785

Abstract

Sawi putih (Brassica pekinensia L) merupakan sayuran dari suku kubis-kubisan (Brassicaceae) yang berasal dari Tiongkok dan Asia Timur. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya dan macam pupuk kandang serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi putih, telah dilakukan di Desa Sempu, Limpung, Batang. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan petak terbagi (splitplot design). Faktor pertama (main plot) adalah intensitas cahaya (25%, 50%, 75%, 100%), faktor kedua (sub plot) adalah macam pupuk kandang (ayam, kambing, sapi). Variabel pengamatan meliputi tinggi tanaman, panjang akar terpanjang, jumlah akar, bobot tanaman tanpa akar, jumlah daun, luas daun, bobot basah tanaman, bobot kering tanaman dan intensitas serangan hama dan penyakit. Hasil penelitian menunjukkan intensitas cahaya berpengaruh sangat nyata terhadap semua variabel, berpengaruh nyata pada intensitas serangan hama dan penyakit. Intensitas cahaya terbaik adalah intensitas cahaya 100%. Macam pupuk kandang berpengaruh sangat nyata pada semua variabel, berpengaruh nyata pada tinggi tanaman dan tidak berpengaruh nyata pada intensitas serangan hama dan penyakit. Macam pupuk kandang terbaik adalah pupuk kandang ayam. Terdapat interaksi yang sangat nyata antara intensitas cahaya dan macam pupuk kandang terhadap semua variabel, berpengaruh nyata pada jumlah daun dan tidak berpengaruh nyata pada intensitas serangan hama dan penyakit. Kombinasi terbaik diperoleh pada intensitas cahaya 100% dengan macam pupuk kandang ayam. Kata kunci: sawi putih, intensitas cahaya, macam pupuk kandang
Deteksi Virus Mosaik pada Tanaman Pepaya (Carica papaya L.) Berdasarkan Kisaran Inang Nining Triani Thamrin
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 16, No 1 (2020): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v16i1.1203

Abstract

Pertanaman pepaya di Kabupaten Toraja Utara, Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan dan Kabupaten Mamasa Sulawesi Barat menunjukkan gejala mosaik yang berat pada bagian daun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kisaran inang virus penyebab penyakit mosaik pada tanaman papaya berdasarkan gejala penyakit. Dalam penelitian ini menggunakan sampel daun tanaman pepaya yang bergejala mosaik dan variasi gejala lainnya dikumpulan dari beberapa tempat pertanaman pepaya di Kabupaten di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Propagasi virus pada tanaman dilakukan dengan melakukan metode sap-inoculation. Keberadaan penyakit mosaik dan tanaman sakit dideteksi dengan kajian biologi yakni pengujian pada tanaman inang indikator. Hasil pengujian respon tanaman indikator terhadap 25 isolat virus mosaik secara mekanik memperlihatkan 19 isolat virus yang dapat menginfeksi kelima tanaman indikator dengan persentase penularan dan lama periode inkubasi virus berbeda-beda. Kata Kunci : pepaya, virus mosaik, kisaran inang
PENGATURAN KOMPOSISI NUTRISI DAN MEDIA DALAM BUDIDAYA TANAMAN TOMAT DENGAN SISTEM HIDROPONIK Samanhudi .; Dwi Harjoko
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 13, No 9 (2010): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v13i9.273

Abstract

Teknologi hidroponik merupakan salah satu cara yang digunakan untuk meningkatkan produktivitas tanaman secara efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan macam media dan komposisi nutrisi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat secara hidroponik. Penelitian dilaksanakan di screen house Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta pada bulan Mei sampai dengan September 2006, dengan ketinggian tempat 95 m di atas permukaan laut. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor yang disusun secara faktorial dengan lima ulangan dan satu sampel tiap kombinasi perlakuan. Faktor pertama adalah media tanam, yaitu arang sekam (M1) dan abu sekam (M2). Faktor kedua adalah macam komposisi nutrisi, yaitu N1 (Mix A dan B standart Joro), N2 (Urea + SP36 + KCl + Gandasil D dan B), N3 (Urea + SP36 + KCl + resep Hogland), N4 (ZA + SP36 + KCl + Gandasil D dan B), dan N5 (ZA + SP36 + KCl + Gandasil D + PPC Alami). Hasil penelitian menunjukkan bahwa media arang sekam dapat mempercepat terjadinya pembungaan, dan interaksinya dengan nutrisi N1 (Mix A dan B standart Joro) memberikan hasil yang lebih baik terhadap tinggi tanaman, jumlah buah, bobot buah, dan diameter buah tomat.Kata kunci : Tomat, hidroponik, komposisi nutrisi, arang sekam.
Pengendalian Penyakit Karat Tumor pada Semaian Sengon dengan Bacillus subtilis Formula Mikroenkapsulasi Rahayu Saraswati
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 15, No 1 (2019): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v15i1.1100

Abstract

Penelitian dilaksanakan di laboratorium Perlindungan Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman dan di persemaian desa Bantarbolang Kab. Pemalang. Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap dan Rancangan Acak Berkelompok. Variabel yang diamati adalah jumlah koloni bakteri yang tumbuh dalam formula mikroenkapsulasi, jumlah spora yang berkecambah dan jumlah semai yang menunjukkan gejala penyakit karat tumor. Hasil penelitiannya adalah ukuran butiran mikroenkapsulan bakteri B211 dan B209 adalah 0,05 – 0,1 mm, bakteri B211 di dalam formula mikroenkapsulan dapat bertahan selama 4 minggu dan mikroenkapsulan B209 bertahan hidup selama 5 minggu, daya hidupnya menurun dengan rata-rata koloni pada minggu keempat pengamatan adalah B211 7,79.106 cfu/g formula dan B209 10,01.106 cfu/g formula, B. subtilis dapat menghambat perkecambahan spora jamur U. tepperianum yang menyebabkan penyakit karat tumor pada sengon, isolat B211 menghambat perkecambahan 100% dan B209 konsentrasi 1 gL-1 menghambat 93% sedangkan konsentrasi 2 gL-1 menghambat 87,53%, masa inkubasi tercepat adalah 30 hari dan intensitas gejala penyakit rata-rata sebesar 1,2%. Perlakuan dengan pemberian isolat B211 maupun B209 tidak berpengaruh nyata pada munculnya gejala penyakit.Kata kunci: penyakit karat tumor, spora, mikroenkapsulan
Pengaruh Dosis Pupuk Majemuk dan Macam Bahan Stek Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Ubijalar (Ipomoea batatas L.) Wahyu Rismanto
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 15, No 2 (2019): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v15i2.1141

Abstract

Ubijalar (Ipomoea batatas L) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Tengah dan telah menyebar ke kawasan Asia (Filiphina, Jepang dan Indonesia) dibawa orang-orang Spanyol. Penelitian bertujuan untuk mengetahui dosis pupuk majemuk yang optimal, mengetahui macam bahan stek yang paling baik dan mengetahui pengaruh interaksi antara dosis pupuk majemuk dan macam bahan stek terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman ubijalar, yang telah dilaksanakan di Desa Kauman Kecamatan Comal Kabupaten Pemalang. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RAK. Faktor pertama dosis pupuk majemuk (Tanpa pupuk, 150 kg/ha Phonska, 300 kg/ha Phonska, 450 kg/ha Phonska), faktor ke-dua macam bahan stek (stek pucuk, stek batang I, stek batang II). Variabel pengamatan meliputi Panjang Batang, Jumlah Daun, Diameter Batang, Jumlah Ubi per Tanaman, Diameter Ubi Terbesar, Panjang Ubi Terpanjang, Berat Ubi per Tanaman, Berat Ubi Terbesar, Berat Ubi per Petak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis pupuk majemuk berbeda sangat nyata pada semua variabel kecuali panjang batang. Dosis pupuk majemuk terbaik yaitu 300 kg/ha Phonska (D2). Perlakuan macam bahan stek berbeda sangat nyata pada semua variabel kecuali diameter ubi terbesar. Macam bahan stek terbaik adalah macam bahan stek pucuk (S1). Terdapat interaksi antara dosis pupuk majemuk dan macam bahan stek terhadap variabel jumlah ubi per tanaman, panjang ubi terpanjang, berat ubi terbesar dan berat ubi per petak. Kombinasi terbaik dicapai pada dosis pupuk majemuk 300 kg/ha Phonska dan macam bahan stek pucuk (D2S1).

Page 3 of 16 | Total Record : 153