cover
Contact Name
sajuri
Contact Email
sajuripetani@gmail.com
Phone
+6281371655508
Journal Mail Official
journal.biofarm@gmail.com
Editorial Address
Jl. Sriwijaya No.03 Pekalongan
Location
Kota pekalongan,
Jawa tengah
INDONESIA
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian
Published by Universitas Pekalongan
ISSN : 02165430     EISSN : 23016442     DOI : 10.31941
Core Subject : Agriculture,
BIOFARM Jurnal Ilmiah Pertanian merupakan jurnal ilmiah yang berisikan hasil penelitian dan kajian teoritis mengenai masalah-masalah pertanian secara luas (agrokompleks) di Indonesia diterbitkan oleh Fakultas Pertanian Universitas Pekalongan.
Articles 153 Documents
Pengaruh Konsentrasi dan Lama Perendaman Rootone F terhadap Pertumbuhan Stek Mawar (Rosa sp.) Salsabila Ilma Rohma; Syakiroh Jazilah
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 15, No 1 (2019): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v15i1.1101

Abstract

Mawar (Rosa sp) merupakan salah satu bunga yang paling banyak diminati masyarakat karena penampilannya yang cantik dan indah serta aromanya yang harum dan khas. Penelitian bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Konsentrasi dan Lama Perendaman Terhadap Pertumbuhan Stek Mawar (Rosa sp). Telah dilaksanakan di Kelurahan Medono Kota Pekalongan. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok. Faktor pertama Konsentrasi Rootone F (Tanpa Rootone F, 500 ppm, 1000 ppm dan 1500 ppm), Faktor kedua Lama Perendaman 1 Jam, 2 Jam dan 3 Jam). Variabel pengamatan meliputi kecepatan tumbuh tunas, panjang tunas, jumlah daun, luas daun, jumlah akar, bobot basah akar, bobot kering akar, persentase stek hidup, bobot basah tanaman dan bobot kering tanaman. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi Rootone F berbeda sangat nyata terhadap kecepatan tumbuh tunas, panjang tunas, jumlah daun, luas daun, jumlah akar, bobot basah akar, bobot bobot kering akar, bobot basah tanaman, bobot kering tanaman. Konsentrasi optimum untuk pertumbuhan stek mawar adalah 1000 ppm. Lama Perendaman menunjukkan berbeda sangat nyata terhadap panjang tunas, jumlah daun, luas daun, jumlah akar, bobot basah akar, bobot kering akar, persentase stek hidup, bobot basah tanaman, bobot kering tanaman, dan tidak berbeda nyata pada kecepatan tumbuh tunas. Hasil terbaik dicapai pada lama perendaman 2 jam. Terdapat interaksi antara perlakuan konsentrasi Rootone F dan lama perendaman, berbeda sangat nyata terhdap variabel bobot basah akar, bobot kering akar, bobot basah tanaman dan bobot kering tanaman. Kombinasi terbaik dicapai pada konsentrasi Rootone F 1000 ppm dengan lama perendaman 2 jam. Kata Kunci : Stek Mawar, Rootone F, dan Lama Perendaman
Pengaruh Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh Air Kelapa Muda Terhadap Pertumbuhan Beberapa Varietas Jahe (Zingiber officinale rosc.) Fatkhiyatul Rokhmah
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 15, No 2 (2019): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v15i2.1142

Abstract

Jahe  merupakan  tanaman  yang  banyak  digunakan  sebagai  bahan  baku  obat  tradisional. Dalam  budidaya  jahe  yang  menjadi  kendala  adalah  rimpang  tidak  tumbuh  dengan  cepat  dan serempak.  Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  pengaruh  konsentrasi  air  kelapa  muda terhadap  pertumbuhan  beberapa  varietas  jahe  dan  interaksinya.  Penelitian  ini  dilaksanakan  di Kebun Benih Hortikultura Karanganyar Pekalongan. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak  kelompok  (RAK)  dengan  dua  faktor  dan  tiga  ulangan,  Faktor  pertama  yaitu  konsentrasi  air kelapa muda (0%, 25%, 50%, 75%), faktor kedua yaitu varietas jahe (jahe gajah, jahe emprit, jahe merah). Data dianalisis dengan uji F, jika berbeda nyata  maka dilanjut dengan uji BNT. Variabel pengamatan meliputi kecepatan bertunas, tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah tunas tiap rimpang, luas daun, diameter rimpang, bobot basah tanaman, berat rimpang per tanaman, volume rimpang, dan  bobot  kering  tanaman.  Hasil  penelitian  menunjukkan  konsentrasi  air  kelapa  muda  berbeda sangat  nyata  terhadap  variabel  luas  daun  dan  bobot  basah  tanaman.  Perlakuan  terbaik  yaitu konsentrasi  50%.  Varietas  jahe  menunjukkan  berbeda  sangat  nyata  terhadap  variabel  kecepatan bertunas,  tinggi  tanaman,  diameter  rimpang  dan  bobot  basah  rimpang  per  tanaman.  Perlakuan terbaik varietas jahe gajah. Interaksi antara konsentrasi air kelapa muda dan varietas jahe berbeda sangat  nyata  pada  variabel  luas  daun  dan  berbeda  nyata  pada  bobot  basah  rimpang  per  tanaman. Interaksi terbaik pada konsentrasi air kelapa muda 50% dengan varietas jahe gajah.
BUDI DAYA JAGUNG DAN UPAYA SOSIALISASI TEKNOLOGI Pudjiati Syarif
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 13, No 8 (2010): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v13i8.265

Abstract

Selain sebagai sumber karbohidrat dan bahan baku industri pakan dan pangan, Jagung mempunyai peluang eksport yang sangat besar.  Karena Negara penghasil jagung mulai membatasi eksportnya berkait masalah energi minyak yang makin langka di Dunia. Saat ini rata-rata produktivitas jagung Nasional baru mencapai sekitar 3,4 ton/ha padahal hasil penelitian ada yang mencapai 10,0 ton/ha, Ini disebabkan masih tingginya kesenjangan aplikasi teknologi bercocok tanam jagung petani dengan hasil-hasil Penelitian. Pemerintah dan semua fihak terkait harus mengetahuinya dan sekaligus mengupayakan dapat terdeseminasi/teradopsinya paket-paket teknologi kepada para petani sehingga produktivitas Nasional dapat ditingkatkan yang sekaligus mampu meningkatkan pendapatan petani. Saat ini paket-paket teknologi seperti : Waktu dan Pola tanam, Penyiapan lahan, Varietas komposit dan hibrida terbaru, Populasi dan Cara Tanam, Pemupukan (Waktu dan Cara pemberian pupuk), Sistem pengairan yang baik, Pengendalian gulma, Pengendalian Hama dan Penyakit serta Cara panen yang tepat telah banyak dirumuskan dari hasil-hasil Penelitian di beberapa Daerah. Kenyataan di lapangan para petani masih banyak menemui kendala dalam mengaplikannya, baik berkait terbatasnya modal, kelangsungan/ketersediaan bibit, mahalnya harga pupuk, Iklim yang tidak menentu dan yang lain. Untuk itu tindakan yang harus dilakukan adalah melakukan upaya promosi, sosialisasi dan penyuluhan/bimbingan Paket-paket teknologi yang tepat, baik mencakup aspek teknis, aspek Sosial budaya, aspek ekonomi, aspek lingkungan, aspek ergonomik, aspek moral, aspek Keselamatan, agar terjadi keserasian antara penerapan teknologi petani di Pedesaan yang biasa dilakukan dengan paket-paket teknologi baru dari hasil-hasil Penelitian. Oleh kerena itu perlu penyempurnaan Kelembagaan petani di Pedesaan demi mencapai upaya kemitraan yang lebih serasi/kompatibel dengan  Lembaga-lembaga Ekonomi/ Bisnis yang diciptakan Pemerintah atau Swasta.Kata Kunci : teknologi, jagung, adopsi.
Pemanfaatan Bawang Merah (Allium cepa L.) Sebagai Zat Pengatur Tumbuh Alami terhadap Pertumbuhan Bud Chip Tebu pada Berbagai Tingkat Waktu Rendaman Saktiyono Sigit Tri Pamungkas; Rani Puspitasari
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 14, No 2 (2018): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v14i2.791

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman ekstrak bawang merah (Allium cepa L.) sebagai zat pengatur tumbuh (ZPT) alami terhadap pertumbuhan bud chip tebu (Saccharum officinarum L.). Bibit tebu yang digunakan adalah varietas BL (Bulu Lawang). Parameter pengamatan yang diamati yaitu tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), panjang akar terpanjang (cm), saat tumbuh tunas (hst) dan persentase bud chip yang tumbuh. Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial, yang terdiri dari 5 perlakuan dengan 3 kali ulangan sebagai blok, sehingga terdapat 15 unit percobaan. Masing-masing unit percobaan terdapat 3 ulangan tanaman sampel, sehingga total terdapat 45 tanaman sampel. Perlakuan tersebut terdiri dari yaitu W0 (Kontrol/tanpa perendaman), W1 (lama perendaman 1 jam), W2 (lama perendaman 2 jam), W3 (lama perendaman 3 jam) dan W4 (lama perendaman 4 jam). Hasil data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisa ragam (anova) dengan signifikasi 95%, apabila terdapat beda nyata dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT). Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beda nyata terhadap parameter tinggi tanaman (cm) dan panjang akar terpanjang (cm) akibat perendaman ZPT. Berdasarkan hasil penelitian lama perendaman kisaran satu sampai tiga jam menunjukkan hasil yang baik pada setiap parameter, tetapi hasil yang paling baik yaitu lama perendaman satu jam (W1) karena memiliki nilai paling tinggi untuk parameter tinggi tanaman (cm) dan panjang akar terpanjang (cm). Kata kunci: tebu, zat pengatur tumbuh, ekstrak bawang merah, bud chip
PEMANFAATAN LAHAN RUMAH UNTUK TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA), SEBAGAI BENTUK UPAYA PROMOSI KESEHATAN MASYARAKAT PADA LEVEL KELUARGA Rr. Vita Nur Latif
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 13, No 9 (2010): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v13i9.279

Abstract

Upaya promosi kesehatan masyarakat pada lini keluarga, dapat diwujudkan dengan pemanfaatan lahan rumah untuk tanaman obat keluarga (TOGA). Hal ini dapat diaplikasikan melalui pemanfaatan lahan rumah atau lahan sisa di sekitar rumah untuk ditanami dengan beraneka ragam tanaman tradisional yang sangat berguna bagi kesehatan masyarakat, selain pertimbangan harga, keterjangkauan dan aksesibilitas layanan kesehatan yang menyebabkan upaya kuratif/pengobatan yang dilakukan masyarakat seringkali dilakukan melalui upaya pengobatan sendiri (self treatment). Hal ini akan lebih menarik apabila dapat dibina dan diarahkan melalui program promosi kesehatan pada level keluarga, yang dapat ditempuh dalam kegiatan pemberdayaan keluarga dari, oleh dan untuk peningkatan derajat kesehatan keluarga. Kata kunci : Tanaman obat keluarga, TOGA, promosi kesehatan
PENGARUH SISTEM TANAM LEGOWO DAN KONSENTRASI PUPUK PELENGKAP CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI Eko Adi Supriyanto; Syakiroh Jazilah; Wisnu Anggoro
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 13, No 8 (2010): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v13i8.270

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem tanam legowo dan konsentrasi pupuk pelengkap cair terhadap pertumbuhan dan produksi  padi ini telah dilaksanakan di desa Pejangkaran kelurahan Karangasem kecamatan Batang Kabupatan Batang, mulai dari bulan Desember 2007 sampai bulan April 2008.   Rancangan percobaan yang digunakan adalah Split Plot Design dengan rancangan dasar Rancangan Acak Kelompok Lengkap. Sistem tanam legowo ditempatkan sebagai petak utama terdiri atas 4 taraf, yaitu : L1 (25x25 cm), L2 (25x12,5x40 cm), L3 (25x12,5x50 cm), dan L4 (25x12,5x60 cm), sedangkan konsentrasi pupuk pelengkap cair ditempatkan sebagai anak petak, terdiri atas 4 taraf, yaitu P0 (tanpa pupuk pelengkap cair), P1 (2 ml per liter air), P2 (4 ml per liter air), P3 (6 ml per liter air). Kombinasi perlakuan ada 16 dengan 3 kali ulangan.Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan total per rumpun, umur berbunga, jumlah malai per rumpun, jumlah gabah isi per rumpun, bobot gabah kering per petak, bobot 1000 butir gabah, panjang malai, jumlah gabah hampa per malai, bobot gabah kering per rumpun.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem tanam legowo berpengaruh nyata terhadap jumlah malai per rumpun, bobot gabah kering per petak dan berpengaruh sangat nyata terhadap panjang malai. Konsentrasi pupuk pelengkap cair berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah malai per rumpun, jumlah gabah isi per malai, bobot gabah kering per petak, bobot 1000 butir gabah, panjang malai, jumlah gabah hampa per rumpun,  bobot gabah kering per rumpun. Interaksi antara sistem tanam legowo dengan konsentrasi pupuk pelengkap cair terjadi pada variabel jumlah malai per rumpun Kata Kunci : Padi, Sistem Tanam Legowo dan Pupuk Pelengkap Cair
Pengaruh Konsentrasi Asam Salisilat dan Jenis Kemasan Terhadap Daya Simpan Buah Pisang Raja Bulu (Musa paradisiaca (L) var. Sapientum) Feri Arya Arisanta; Ari Handriatni
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 16, No 1 (2020): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v16i1.1176

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi asam salisilat dan jenis kemasan terhadap daya simpan buah pisang raja bulu. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Fakultas Pertanian, Universitas Pekalongan. Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 2 faktorial dengan ulangan 3 kali. Data dianalisis dengan uji F dan jika terdapat beda nyata dilanjutkan dengan uji BNT taraf 5 %. Faktor pertama konsentrasi asam salisilat meliputi tanpa asam salisilat, 1 g/l asam salisilat, 2 g/l asam salisilat, dan 3 g/l salisilat, faktor kedua jenis kemasan meliputi plastik polietilen (PE), plastik polipropilen (PP), dan kardus karton. Variabel yang diamati meliputi  kekekerasan, luas spot hitam, tingkat kerusakan, umur simpan, berat susut, kadar air pisang, laju respirasi, asam tertirasi total, kandungan vitamin C, padatan terlarut total. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi asam salisilat berbeda sangat nyata terhadap semua variabel yang diamati. Perlakuan jenis kemasan berbeda sangat nyata terhadap semua variabel yang diamati kecuali tidak berbeda nyata pada variable kekerasan, kadar air dan asam tertitrasi total. Interaksi konsentrasi asam salisilat dan jenis kemasan berbeda sangat nyata pada variabel tingkat kerusakan, umur simpan dan laju respirasi, berbeda nyata pada variabel luas spot hitam. Interaksi terbaik dicapai pada konsentrasi asam salisilat 2 g/l dan jenis kemasan plastik polietilen (PE). Perlakuan konsentrasi asam salisilatberpengaruh meningkatkan lama umur simpan buah pisang raja bulu menjadi 4-6 hari lebih lama dibandingkan tanpa kosentrasi asam salisilat. Kata kunci: pisang raja bulu, asam salisilat, jenis kemasan, daya simpan buah.
Pengaruh Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) dan Macam Klon pada Perlakuan Stek Tanaman Teh (Camellia sinensis L.) Imam Sujarwadi; Ubad Badrudin
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 14, No 2 (2018): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v14i2.810

Abstract

Teh (Camellia sinensis L.) berasal dari daerah pegunungan Tibet dan Republik Rakyat Cina (RRC) Bagian Selatan, dibudidayakan di Indonesia sebagai tanaman industri. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh konsentrasi ZPT, macam klon dan interaksi pada stek tanaman teh. Penelitian dilaksanakan di Desa Jolotigo, Talun, Pekalongan, Jawa Tengah, ketinggian tempat 995 m dpl. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok secara faktorial. Faktor pertama konsentrasi ZPT Rootone F (0 ppm, 400 ppm, 800 ppm, 1200 ppm), Faktor kedua macam klon (Gambung 7, Gambung 11, TRI 2025). Variabel pengamatan meliputi saat muncul tunas, panjang tunas, jumlah daun, bobot brangkasan basah, luas daun terluas, jumlah akar, panjang akar terpanjang, bobot basah akar, bobot brangkasan kering, bobot kering akar. Analisis data dengan uji F dan dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi ZPT Rootone F berpengaruh sangat nyata terhadap semua variabel pengamatan, konsentrasi terbaik 1200 ppm. Macam klon berpengaruh sangat nyata terhadap semua variabel pengamatan, klon terbaik Gambung 7. Terdapat interaksi yang sangat nyata antara konsentrasi ZPT Rootone F dan macam klon terhadap variabel panjang tunas dan jumlah daun. Interaksi terbaik diperoleh pada konsentrasi ZPT Rootone F 1200 ppm dan macam klon Gambung 7. Kata kunci: konsentrasi ZPT, Rootone F, macam klon, stek
Pengaruh Lama Perendaman Rootone F dan Dosis Pupuk Kandang Sapi terhadap Pertumbuhan Stek Nilam (Pogostemon cablin BENTH) Nurahim Nurahim; Ari Handriatni
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 14, No 1 (2018): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v14i1.787

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui lama perendaman Rootone F dan dosis pupuk kandang sapi yang optimum serta interaksinya terhadap pertumbuhan tanaman nilam. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Medono, Pekalongan Barat, Pekalongan. Penelitian dilaksanakan selama bulan yaitu bulan Januari sampai April 2014. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan factorial 3 x 4. Faktor pertama lama perendaman Rootone F terdiri atas 3 taraf (lama perendaman 1 jam, 2 jam dan 3 jam). Faktor kedua dosis pupuk kandang sapi terdiri atas 4 taraf (0 ton/ha, 10 ton/ha, 20 ton/ha dan 30 ton/ha). Setiap perlakuan diulang tiga kali. Variabel yang diamati meliputi jumlah akar, panjang akar terpanjang, bobot basah akar, bobot kering akar, jumlah daun, diameter batang, tinggi tanaman, bobot basah brangkasan, bobot kering brangkasan dan persentase tumbuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama perendaman berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah akar, panjang akar terpanjang, bobot basah akar, bobot kering akar, diameter batang, bobot basah brangkasan, dan bobot kering brangkasan, sedangkan variabel jumlah daun dan tinggi tanaman berbeda nyata. Lama perendaman 3 jam (L3) memberikan hasil yang terbaik. Dosis pupuk kandang berpengaruh sangat nyata terhadap semua variabel. Dosis pupuk kandang sapi terbaik 30 ton/ha. Interaksi antara lama perendaman Rootone F dengan dosis pupuk kandang sapi berpengaruh sangat nyata terhadap semua variabel yang diamati. Interaksi terbaik pada lama perendaman 3 jam dengan dosis pupuk 30 ton/ha (L3D3). Kata kunci: stek nilam, Rootone F, dosis pupuk kandang
Pengaruh Dosis Pupuk Kandang dan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) di Lahan Salin Ahmad Rozak
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 16, No 2 (2020): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v16i2.1175

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk kandang dan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah di lahan salin, telah diilakukan di Pesisir Pantai Sicepit Desa Kasepuhan Batang. Rancangan percobaan yang digunakan Rancangan Split Plot yang terdiri atas 2 faktorial dengan 3 kali ulangan. Data dianalisis dengan uji F dan jika terdapat beda nyata dilanjutkan dengan uji BNT taraf 5 %. Faktor pertama dosis pupuk kandang sebagai sub plot: tanpa dosis, dosis pupuk kandang 10 ton/ha, dosis pupuk kandang 20 ton/ha, dan dosis pupuk kandang 30 ton/ha, faktor kedua jarak tanam sebagai main plot: jarak tanam 40 x 10 cm, jarak tanam 40 x 20 cm, dan jarak tanam 40 x 30 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis pupuk kandang berbeda sangat nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah bintil akar efektif, dan bobot polong isi per tanaman berbeda nyata jumlah bunga ginofor, jumlah polong isi per tanaman, dan bobot biji kering per tanaman. Dosis pupuk kandang optimum adalah 20 ton/ha (D2). Perlakuan jarak tanam berbeda sangat nyata terhadap jumlah bintil akar efektif berbeda nyata tinggi tanaman, bobot segar brangkasan, dan bobot biji kering per petak. Jarak tanam yang tepat untuk pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah di lahan salin adalah 40 x 20 cm (J2). Interaksi dosis pupuk kandang dan jarak tanam berbeda sangat nyata terhadap jumlah bintil akar efektif berbeda nyata tinggi tanaman dan jumlah polong isi per tanaman. Interaksi terbaik dicapai pada dosis pupuk kandang 20 ton/ha dan jarak tanam 40 x 20 cm. Kata Kunci: kacang tanah, dosis pupuk kandang, jarak tanam, lahan salin

Page 5 of 16 | Total Record : 153