cover
Contact Name
sajuri
Contact Email
sajuripetani@gmail.com
Phone
+6281371655508
Journal Mail Official
journal.biofarm@gmail.com
Editorial Address
Jl. Sriwijaya No.03 Pekalongan
Location
Kota pekalongan,
Jawa tengah
INDONESIA
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian
Published by Universitas Pekalongan
ISSN : 02165430     EISSN : 23016442     DOI : 10.31941
Core Subject : Agriculture,
BIOFARM Jurnal Ilmiah Pertanian merupakan jurnal ilmiah yang berisikan hasil penelitian dan kajian teoritis mengenai masalah-masalah pertanian secara luas (agrokompleks) di Indonesia diterbitkan oleh Fakultas Pertanian Universitas Pekalongan.
Articles 153 Documents
VARIASI JUMLAH KLOROPLAS DAN KROMOSOM TANAMAN JERUK SIAM PONTIANAK HASIL PERLAKUAN COLCHICIN Chaireni Martasari
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 13, No 8 (2010): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v13i8.264

Abstract

Perbaikan kualitas jeruk siam perlu dilakukan sebagai upaya peningkatan kualitas buah sebagai buah komsumsi domestik dan peningkatan ekspor. Perbaikan kualitas dapat dilakukan melalui pemuliaan tanaman sehingga produk yang diperoleh dapat stabil dan mewaris. Pemuliaan tanaman jeruk di Balitjestro telah melakukan penelitian penggandaaan kromosom dengan aplikasi colchisin pada fase kalus varietas jeruk siam pontianak untuk mendapatkan karakter tanaman vigor dan kualitas buah lebih baik. Colchisin merupakan salah satu senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya poliploidi dimana organisme memiliki tiga atau lebih set kromosom dalam sel-selnya. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui variasi jumlah kloroplas dan kromosom jeruk siam pontianak setelah perlakuan colchisin dengan beberapa dosis konsentrasi dan lama perendaman. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai indikator keberhasilan perlakuan colchisin dan seleksi awal terhadap populasi tanaman colchiploid. Bahan tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah 16 tanaman jeruk siam pontianak hasil perlakuan colchisin dengan dosis (0,01%, 0,10% dan 0,15%) dan kontrol. Pengamatan dilakukan terhadap jumlah kloroplas dan jumlah kromosom tanaman colchiploid. Dari hasil penelitian diketahui bahwa terdapat variasi jumlah kloroplas (14 – 21) dan kromosom (8 – 25) tanaman colchiploid yang diamati. Kata kunci: Siam Pontianak (Citrus nobilis), colchicin, kloroplas, kromosom
Potensi Tepung Pakan Alternatif dari Maggot dan Azolla (Malla) sebagai Bahan Baku Pakan Ternak dengan Kandungan Protein Tinggi Sajuri Sajuri
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 14, No 1 (2018): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v14i1.790

Abstract

Ketersediaan pakan merupakan faktor utama dari suksesnya usaha peternakan, baik berupa peternakan ungas, pemamah biak, maupun ikan. Pakan dapat dibedakan menjadi pakan alami dan pakan buatan. Bahan baku utama penunjang protein yang sering digunakan adalah limbah ikan, namun ketersediaannya fluktuatif. Potensi bahan baku alternatif dengan kandungan protein tinggi diantaranya adalah maggot dari lalat Hetermia illucens yang memiliki kandungan protein hewani dan tanaman azolla yang memiliki kandungan protein nabati. Penulisan ini menggunakan metode diskriptif yaitu penulisan yang mengacu pada pemecahan masalah yang aktual, pengumpulan data, disusun, dijelaskan dan di analisis. Pembahasan masalah dengan menggunakan studi pustaka dan hasil uji laboratorium sebagai sumber informasi. Hasil dari kegiatan ini adalah terciptanya produk tepung pakan malla yang memiliki tiga produk turunan yang dibuat menjadi tiga grade. Kandungan proksimat yang dimiliki tepung pakan Malla grade 1 antara lain protein 33.70%, lemak 26.28%, karbohidrat 17.32%, kadar air 9.72% dan kadar Abu 12.98%. Pada grade 2 protein 32.84%, lemak 25.03%, karbohidrat 18.77%, kadar air 9.40% dan kadar Abu 13.96% dan Pada grade 3 protein 31.61%, lemak 24.63%, karbohidrat 20.59%, kadar air 9.71% dan kadar Abu 13.46%. Kesimpulan yang diperoleh yaitu 1.) Tepung pakan malla merupakan bahan baku yang berasal dari campuran antara protein hewani (maggot) dan protein nabati (azolla), 2.) Produk tepung pakan malla merupakan suplemen protein pakan ternak dan dapat pula digunakan sebagai bahan baku pembuatan pakan ternak. 3.) Produk tepung pakan malla memiliki turunan produk menjadi tiga grade yang memiliki kandungan protein diatas 30%, dan 4.) Tepung pakan Malla memiliki potensi dalam menunjang pertanian terpadu yang berkelanjutan. Kata kunci: Pakan, Maggot, Azolla, Tepung pakan Malla, Protein
Uji Model Produksi Cobb-Douglas Pada Pertumbuhan dan Hasil Selada Dengan Budidaya Hidroponik Sistem Rakit Apung Arbina Satria Afiatan
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 16, No 2 (2020): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v16i2.1166

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: pertumbuhan dan hasil selada berbagai varietas yang ditanam dengan budidaya hidroponik sistem rakit apung, pertumbuhan dan hasil selada berbagai nilai EC yang ditanam dengan budidaya hidroponik sistem rakit apung, kesesuaian model Cobb-Douglas untuk produksi selada hidroponik sistem rakit apung. Penelitian dilaksanakan di screen house Pondok Pesantren Darussalam, Desa Dukuhwaluh, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas. September sampai November 2016. Penelitian ini merupakan percobaan rumah kaca (screen house) dengan menggunakan rancangan petak terbagi (split plot), petak utama terdiri dari nilai EC (P) dan anak petak terdiri dari varietas selada (V). Petak utama adalah nilai EC (P), terdiri dari P1 = EC 2; P2  = EC 3; P3  = EC 4, Anak petak adalah varietas (V), terdiri dari V1 = varietas new grand rapid; V2 = varietas red ava; V3 = varietas chris green. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa varietas menunjukan hasil sangat nyata pada variabel jumlah daun, volume akar, kadar klorofil, bobot basah tanaman, bobot basah akar dan varietas selada yang memberikan hasil terbaik untuk sistem hidroponik rakit apung dengan melihat variabel tinggi tanaman,  jumlah daun, volume akar, kadar klorofil, panjang akar,  bobot basah tanaman, dan bobot basah akar adalah varietas Chris green, perlakuan nilai EC menunjukan hasil sangat nyata pada variabel N total jaringan dengan nilai EC 4 dan hasil yang diperoleh yaitu 1,32 %, model persamaan matematik dengan fungsi Cobb-Douglas belum bisa memvalidasi data penelitian dikarenakan error tinggi, sehingga Y Model tidak mengikuti Y Observasi Kata kunci : Permodelan, selada, hidroponik rakit apung
KINERJA PEMASARAN JERUK SIAM DI KABUPATEN JEMBER, JAWA TIMUR (Marketing Work of Tangerine in Jember Regency, East Java) Lizia Zamzami; Aprilaila Sayekti
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 13, No 9 (2010): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v13i9.278

Abstract

Salah satu jenis buah yang sangat disukai oleh masyarakat Indonesia hingga saat ini adalah buah jeruk siam dengan rasa buahnya yang segar, banyak mengandung vitamin, harganya sangat terjangkau dan mudah didapatkan di mana saja. Salah satu daerah sentra produksi jeruk siam di Indonesia adalah Kabupaten Jember, Jawa Timur yang mempunyai potensi produksi sebesar 10.225.435 Kw dari jumlah tanaman yang menghasilkan sebanyak 3.107.098 pohon.  Besarnya tingkat potensi produksi tersebut perlu diikuti dengan sistem pemasaran yang baik untuk meningkatkan nilai tambah produk, namun demikian masih saja terjadi banyak masalah dalam pengelolaan pemasaran jeruk siam ini. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memberikan informasi tentang kinerja pemasaran jeruk siam di Kabupaten Jember ditinjau dari aspek struktur pasar, perilaku pasar dan keragaan pasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja pemasaran jeruk siam di Kabupaten Jember masih belum efisien, karena berdasarkan struktur pasarnya belum mencapai pasar bersaing sempurna; berdasarkan perilaku pasar, rantai pemasaran yang terbentuk relatif cukup panjang; dan berdasarkan keragaan pasarnya, nilai biaya dan keuntungan bervariasi, serta share harga yang diterima petani masih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa tingginya harga jual jeruk siam sampai di pasar eceran tidak tertransmisikan dengan baik ke tingkat petani, sehingga petani tetap memperoleh bagian harga yang kecil dan berfluktuasi. Kata Kunci : struktur pasar, perilaku pasar, keragaan pasar
Pengaruh Dosis Mikoriza Dan Macam Varietas Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dibawah Tegakan Tanaman Karet kusyanto kusyanto
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 16, No 1 (2020): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v16i1.1196

Abstract

Penelitian bertujuan mengkaji pengaruh dosis mikoriza serta macam varietas yang sesuai untuk pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) di bawah tegakan tanaman karet telah dilakukan di Desa Linggoasri, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan. Pada bulan mei sampai juli 2018. Rancangan yang digunakan adalah RAK (Rancangan Acak Kelompok). Faktor dosis mikoriza : 0 g/tanaman (D0), 7,5 g/tanaman (D1), 15 g/tanaman (D2), 22,5 g/tanaman (D3), faktor macam varietas : Talam 1 (V1), Tuban (V2), Kancil (V3). Data dianalisis dengan uji F dan dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Variabel yang diamati tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah daun, jumlah bunga, jumlah polong, berat basah polong, berat kering polong, berat 100 polong, jumlah akar, panjang akar terpanjang, jumlah bintil akar. Dosis mikoriza berbeda nyata dan sangat nyata terhadap variabel jumlah bunga, jumlah polong, berat basah polong, berat kering polong, berat 100 polong, jumlah bintil akar. Dosis terbaik 15 g/tanaman (D2). Macam varietas kacang tanah berbeda nyata dan sangat nyata terhadap variabel tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, jumlah bunga, jumlah polong, berat basah polong, berat kering polong, berat 100 polong, jumlah bintil akar. Varietas terbaik Talam 1 (V1). Interaksi antara dosis mikoriza dengan macam varietas kacang tanah berbeda nyata terhadap variabel berat basah polong, berat kering polong, berat 100 polong, jumlah bintil akar. Hasil terbaik pada interaksi dosis 15 g/tanaman dengan Talam 1 (D2V1). Kata kunci : varietas kacang tanah, dosis mikoriza, di bawah tegakan karet
KAJIAN FREKUENSI PEMBERIAN AIR DAN MACAM PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KUMIS KUCING Samanhudi .; Endang Setia Muliawati; Esty Setyorani
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 13, No 8 (2010): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v13i8.269

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji interaksi antara frekuensi pemberian air dan macam pupuk organik serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan hasil  tanaman kumis kucing. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober-Desember 2008 bertempat di Rumah Kaca dan Laboratorium Ekologi dan Manajemen Produksi Tanaman Fakultas Pertanian UNS. Penelitian disusun secara faktorial dan diacak dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAKL) yang dikelompokkan berdasarkan perbedaan jumlah ruas pada bibit tanaman, dengan 2 faktor perlakuan yaitu frekuensi pemberian air dan macam pupuk organik. Frekuensi pemberian air (air diberikan hingga mencapai 100% kapasitas lapang) terdiri atas 3 taraf yaitu 1 hari sekali, 2 hari sekali, 3 hari sekali. Macam pupuk organik terdiri atas 3 macam yaitu pupuk kotoran kambing, pupuk kompos (fine compost), pupuk kascing. Setiap kombinasi perlakuan diulang 3 kali. Variabel pengamatan meliputi : tinggi tanaman, jumlah daun, kandungan klorofil, luas daun, berat kering total, berat simplisia. Data pengamatan dianalisis dengan Uji F taraf 1% dan 5%, dan jika terdapat perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan’s (DMRT) taraf 5%. Selain itu, dilakukan uji korelasi untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel yang diamati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara frekuensi pemberian air dan macam pupuk organik pada variabel luas daun dan berat kering total. Frekuensi pemberian air berpengaruh nyata terhadap kandungan klorofil. Macam pupuk organik berpengaruh nyata terhadap variabel luas daun dan berat kering total. Frekuensi pemberian air maupun macam pupuk organik tidak berpengaruh nyata terhadap berat simplisia. Jumlah daun dan luas daun berkorelasi positif terhadap berat kering total tanaman.Kata Kunci :  kumis kucing, frekuensi pemberian air, pupuk organik
Pengaruh Umur Panen dan Lama Penyulingan terhadap Hasil Minyak Atsiri Sereh Wangi (Cymbopogon nardus L.) Mukhammad Yafik Khusna; Pudjiati Syarif
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 14, No 2 (2018): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v14i2.795

Abstract

Sereh Wangi (Cymbopogon nardus L.) merupakan tanaman golongan rumput-rumputan yang mempunyai nilai ekonomi karena kandungan minyak atsirinya. Penelitian bertujuan mengetahui Pengaruh Umur Panen dan Lama Penyulingan terhadap hasil Minyak Atsiri Sereh Wangi. Percobaan dilaksanakan di PTPN IX Siluwok Subah Kab. Batang. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RAL. Faktor pertama Umur Panen terdiri atas (U1 Umur 3 bulan, U2 Umur 4 bulan, U3 Umur 5 bulan) faktor kedua Lama Penyulingan (P1 4 jam, P2 5 jam, P3 6 jam ). Variabel yang diamati meliputi tingkat kekentalan, warna, aroma, rendemen, bobot jenis, kelarutan dalam alkohol 70%, kadar sitral, kebutuhan air untuk uap dan bahan bakar. Hasil penelitian menunjukan Umur Panen berpengaruh sangat nyata terhadap variabel warna, bobot jenis dan kelarutan dalam alkohol 70%. Hasil paling baik yaitu umur panen 3 bulan (U1). Lama Penyulingan berpengaruh sangat nyata terhadap tingkat kekentalan, kebutuhan air untuk uap, bahan bakar dan berbeda nyata pada variabel aroma, rendemen dan kadar sitral. Lama Penyulingan paling efisien adalah lama penyulingan 5 jam (P2). Interaksi antara Umur Panen dan Lama Penyulingan menunjukkan hasil berbeda sangat nyata pada variabel tingkat kekentalan, warna, rendemen, bobot jenis, kelarutan dalam alkohol 70% dan kadar sitral dan berbeda nyata pada variabel aroma, kebutuhan air untuk uap dan bahan bakar. Interaksi terbaik yaitu umur panen 3 bulan dan lama penyulingan 5 jam (U1P2). Kata kunci: sereh wangi, umur panen, lama penyulingan
Pengaruh Konsentrasi Pupuk Organik Cair terhadap Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Tanaman Terung (Solanum melongena L) Wasis Wasis; Ubad Badrudin
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 14, No 1 (2018): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v14i1.786

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi pupuk organik cair yang optimal dan varietas yang paling baik serta interaksi antara konsentrasi pupuk organik cair. Penelitian dilakukan di Desa Surajaya Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang pada ketinggian lebih kurang 10 m dpl, jenis tanah Alluvial, percobaan dilakukan bulan Juli sampai Oktober 2015. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan ulangan tiga kali. Faktor pertama konsentrasi pupuk organik cair (0; 7,5; 15; dan 22,5 ml/l air). Faktor kedua macam varietas (Naga Hijau, Sembrani dan Mustang). Variabel yang diamati meliputi: tinggi tanaman, jumlah cabang per tanaman, saat berbunga, panjang buah, diameter per buah, jumlah buah per tanaman, bobot buah per tanaman, umur saat panen, jumah akar, dan panjang akar terpanjang.Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi pupuk organik cair berpengaruh sangat nyata terhadap semua variabel yang diamati, kecuali saat berbunga dan umur saat panen tidak berbeda nyata. Pertumbuhan dan produksi tanaman terung tertinggi diperoleh pada konsentrasi 22,5 ml/l air. Macam varietas berpengaruh sangat nyata terhadap semua variabel yang diamati, kecuali saat berbunga dan umur saat panen. Pertumbuhan dan produksi tertinggi diperoleh pada varietas Mustang. Terdapat interaksi antara konsentrasi pupuk organik cair dengan macam varietas terhadap bobot buah per tanaman. Konsentrasi pupuk organik cair 22,5 ml/l air dengan varietas Mustang menunjukkan hasil yang terbaik. Kata kunci: terung, konsentrasi, pupuk organik cair, varietas.
Potensi Olahan Sagu Dalam Mendukung Diversifikasi Pangan Di Desa Poreang Kabupaten Luwu Utara Muhammad Arhan Rajab; munisya munisya
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 16, No 2 (2020): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v16i2.1200

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana meningkatkan jumlah produk diversifikasi pangan lokal berbahan dasar sagu. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Desain penelitiannya adalah penelitian survey yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat bantu pengumpulan data yang pokok. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan pencatatan.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan responden sedangkan data sekunder diperoleh secara tidak langsung seperti buku.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diversifikasi pangan lokal berbahan dasar sagu UKM Senang Hati di Desa Poreang Kecamatan Tana Lili Kabupaten Luwu Utara yaitu bacci laung dan kerupuk sagu.Kata kunci: potensi, olahan, sagu, diversifikasi, pangan
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SORGUM (Shorgum bicolor) TERHADAP FREKUENSI DAN DOSIS PUPUK NITROGEN Edhi Turmudi
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 13, No 9 (2010): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v13i9.274

Abstract

Produksi sorghum sebagai bahan pangan alternative perlu ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Masalah yang harus dipecahkan adalah perbaikan teknik budidaya terutama pemupukan dan pengendalian gulma. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan  dosis optimal pupuk N pada berbagai frekuensi penyiangan. Penelitian untuk menguji empat taraf dosis pupuk Nitrogen pada tiga taraf frekuensi penyiangan dilaksanakan dalam bentuk percobaan lapangan dengan rancangan acak kelompok lengkap yang disusun secar faktorial.  Hasil penelitian ini menunjukan dosis pupuk optimal bagi tanaman sorgum adalah 147,56 kg N ha-1pada frekuensi penyiangan dua kali dengan bobot biji kering tertinggi  sebesar 2378,7 gram per petak atau serata dengan 3 ton per hektar. Kata Kunci : sorgum, pupuk N, penyiangan.

Page 4 of 16 | Total Record : 153