cover
Contact Name
Parjono
Contact Email
sparjono7@gmail.com
Phone
+62895344009448
Journal Mail Official
pssa@radenwijaya.ac.id
Editorial Address
Jalan Kantil Bulusulur Wonogiri 57615 Telp (0273) 343239
Location
Kab. wonogiri,
Jawa tengah
INDONESIA
JURNAL PENDIDIKAN SAINS SOSIAL DAN AGAMA
ISSN : 24601144     EISSN : 2745567X     DOI : https://doi.org/10.53565/pssa.v8i1.383
JURNAL PENDIDIKAN, SAINS SOSIAL, DAN AGAMA is a double-blind peer-reviewed scientific open access journal. The journal is dedicated to publishing research articles focusses on: 1. Teaching method 2. Instructional methods 3. Instructional strategy 4. Instructional materials development 5. Experiment, survey, and teacher development 6. Religious 7. Social phenomena
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 152 Documents
KOMUNIKASI RITUAL NGALAP BERKAH PESUGIHAN DALAM PANDANGAN AGAMA BUDDHA (STUDI KASUS DI GUNUNG KEMUKUS KABUPATEN SRAGEN JAWA TENGAH) Marjianto
Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama Vol. 4 No. 1 (2018): Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama
Publisher : STABN RADEN WIJAYA WONOGIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (26.601 KB)

Abstract

Communication Ritual Ngalap Berkah Pesugihan on the Perspective of Buddhism. (A case study at Gunung Kemukus Sragen Regency, Central Java). Research. State Buddhist College of Raden Wijaya Wonogiri Central Java. This reserach aims to explain the functions of communication ritual ngalap berkah pesugihan, to know the origin of Prince Samudra’s graveyard became a place of ngalap berkah pesugihan ritual, to know the procedures of ngalap berkah pesugihan ritual, to describe ngalap berkah pesugihan ritual in Gunung Kemukus on the perspective of Buddhism. This research uses qualitative approach. Through qualitative approach will be obtained data completely, certainly, so that it has high credibility. Case study is a strategy which is plenty used in qualitative research, the focus of a case study is stick on the paradigm that is naturalistic, holistic, culturalistic, and phenomenology. The researcher tries to describe the communication ritual of ngalap berkah pesugihan in Gunung Kemukus and to analyze through Buddhism perspective. The Phenomenon of ngalap berkah pesugihan in Gunung Kemukus with sex ritual on pon Thursday night or Kliwon Thursday night is clearly contradict with Buddhism’s teaching that is about morality on the five Buddhist precepts to three. There are four ways to achieve the prosperity; 1) Perfection in the initiative, diligent and eager to work, 2) perfection in the protection, keep the wealth acquired, 3) good friendship, make friend with the wise, 4) balance in life, do not waste the money but do not miserly as well. In addition to increasing worldly wealth source is: do not play a woman, do not get drunk, do not gamble and do not have a friendship that is not good.
BENTUK KEMITRAAN LEMBAGA SOSIAL KEAGAMAAN DI SURAKARTA Tri Yatno
Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama Vol. 4 No. 1 (2018): Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama
Publisher : STABN RADEN WIJAYA WONOGIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (26.601 KB)

Abstract

Kemitraan antar pemeluk agama merupakan salah satu modal pembangunan bangsa. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan bentuk kemitraan pada majelis agama di Surakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Tempat penelitian di Surakarta dengan alasan terdapat keunikan pada model kemitraan majelis agama Buddha melalui Forum Vihara Surakarta (Forviska). Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi, teknik keabsahan data menggunakan trianggulasi. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa bentuk kemitraan majelis agama Buddha di Surakarta antara lain Sharing Dhamma, Wedangan Dhamma, Komunitas media sosial, seminar, dan peringatan hari raya keagamaan Buddha yang dilakukan secara bersama-sama dalam satu komunitas tanpa membedakan majelis dan sekte.
KADERISASI PEMUDA BUDDHIS DALAM MEMPERTAHANKAN SADDHA MELALUI METODE ON THE JOB TRAINING Metta Pupita Dewi
Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama Vol. 4 No. 1 (2018): Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama
Publisher : STABN RADEN WIJAYA WONOGIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (26.601 KB)

Abstract

On the job training merupakan salah satu metode pengembangan sumber daya manusia yang dapat diterapkan pada komunitas pemuda Buddhis sebagai objek kader. Kaderisasi berfungsi untuk mempertahankan eksistensi umat Buddha dengan cara menanamkan keyakinan. Keyakinan (saddha) terhadap Buddha Dhamma dibangun berasal dari proses verifikasi (ehipassiko) dan dilandasi kebijaksanaan (panna) bukan sekedar percaya membuta sehingga perlu dialami sendiri oleh pemuda sebagai objek kader. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif studi kasus dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi dengan lokasi Desa Tempuran Kabupaten Temanggung. Hasil penelitian menampilkan pola kaderisasi yang menyeluruh diberlakukan kepada semua pemuda Buddhis. Metode pengembangan sumber daya manusia Buddhis yang diterapkan subjek kader yaitu melalui metode on the job training. Pelatihan langsung membantu objek kader melakukan tugas memimpin puja bakti, pembawa acara keagamaan, anjangsana serta menjadi delegasi pada kegiatan PATRIA dengan tujuan agar memiliki keterampilan, pengetahuan dan kebiasaan yang baik.
NILAI SPIRITUAL TRADISI TEMU MANTEN ADAT JAWA DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT BUDDHIS Agus Subandi
Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama Vol. 4 No. 1 (2018): Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama
Publisher : STABN RADEN WIJAYA WONOGIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (26.601 KB)

Abstract

Tradisi Temu Manten merupakan sebuah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Buddhis di Kabupaten Semarang. Tradisi ini sering kali digelar pada saat seseorang mempunyai hajat menikahkan anaknya. Tradisi pada perkawinan adat Jawa mempunyai banyak ritual seperti upacara Panggih atau Temu Manten yaitu pertemuan antara pengantin wanita dan pengantin pria di rumah kediaman wanita. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan tradisi Temu Manten di Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang dan mendeskripsikan nilai-nilai spiritual tradisi Temu Manten dalam perspektif masyarakat Buddhis di Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kualitatif dengan menggunakan model etnografi karena dalam penelitian ini peneliti berusaha untuk mengungkap dan mempelajari serta memahami kejadian yang konteksnya khas dan unik yang di alami oleh individu. Penelitian ini terbatas pada satu tempat di Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pelaksanaan tradisi Temu Manten di Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang melalui beberapa proses diantaranya proses yang harus dilalui dalam tradisi Temu Manten Nilai-nilai spiritual tradisi Temu Manten dalam perspektif masyarakat Buddhis di Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang adalah semua prosesi dan peralatan atau ubo rambe yang digunakan dan dilaksanakan dalam tradisi Temu Manten mengandung makna yang tujuannya baik yaitu mengaharapkan agar dalam membina kehidupan berkeluarga menjadi keluarga yang bahagia, bertanggung jawab, diberkahi, saling menghormati serta diberikan keselamatan.
TELAAH PENGGUNAAN SKALA SIKAP DALAM PENILAIAN DENGAN PERBANDINGAN DUA MODEL SKALA (DENGAN MODEL CONTOH PENILAIAN SILA) Hesti Sadtyadi
Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama Vol. 4 No. 1 (2018): Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama
Publisher : STABN RADEN WIJAYA WONOGIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (26.601 KB)

Abstract

This study aims to determine the advantages of using two types of scale models by comparing Likert scale and semantics differential scale, in addition to knowing the silla construct and knowing the indicators. This study uses a development model, using the Borg and Gall model, which is adjusted. The sample used was the Buddhist community in the Central Java region, which consisted of Wonogiri, Semarang and Temanggung Regencies. Analysis by using factor analysis with exploratory factor analysis, in addition to descriptive analysis. The results of the study show that the components that can be used to compile the Silla instruments in Buddhism, according to the two instruments, consist of five dimensions of the Buddhist Pancasila. The indicators in each component of the Silla include four indicators of silla, namely thoughts, speech, physical body actions, and self-control. The advantages and disadvantages of the two forms of attitude rating scale, are differential semantic scales, have more advantages in terms of relatively higher validity and reliability.
PENGARUH KEGIATAN KELOMPOK KERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA TERHADAP INOVASI PEMBELAJARAN DI KABUPATEN JEPARA Hariyanto
Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama Vol. 4 No. 1 (2018): Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama
Publisher : STABN RADEN WIJAYA WONOGIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (26.601 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk Untuk mengetahui besarnya pengaruh kegiatan KKG Pendidikan Agama Buddha terhadap inovasi pembelajaran Pendidikan Agama Buddha di Kabupaten Jepara.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Variabel independen kegiatan KKG PAB dan variabel dipenden adalah inovasi pembelajaran. Penelitian ini adalah penelitian populasi sebanyak22 guru, Data penelitian dikumpulkan melalui angket. Angket sebelumnya tekah diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas intrumen. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis regresi. Sebelum diuji dengan menggunakan regresi diadakan uji normalitas dan linierritas data yang diperoleh. Berdasarkan data yang diolah hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara kegiatan kelompok kerja guru Pendidikan Agama Buddha dengan inovasi pembelajaran di Kabupaten Jepara Jawa Tengah. Inovasi pembelajaran di sekolah Kabupaten Jepara dipengaruhi oleh kegiatan KKG PAB sebesar 78.5% sedangkan 21.5% dipengaruhi faktor lainnya
AKULTURASI NILAI-NILAI BUDAYA DAN AJARAN BUDDHA SEBAGAI BENTUK PERILAKU PERBUATAN BENAR MASYARAKAT UMAT BUDDHA DI DESA PRIGI KECAMATAN KEDUNG JATI KABUPATEN GROBOGAN JAWA TENGAH Ngadat
Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama Vol. 4 No. 1 (2018): Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama
Publisher : STABN RADEN WIJAYA WONOGIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (26.601 KB)

Abstract

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif lapangan. Hal yang dilakukan peneliti adalah dengan melakukan wawancara dengan para ahli yang dianggap memahami tentang budaya pangreman yang dilakukan di wilayah Desa Prigi Kecamatan Kedung Jati Kabupaten Grobogan. Selanjutnya peneliti menelaah dan mereduksi data yang kemudian mengambil kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah nilai akulturasi budaya terletak pada tujuan dari pelaksanaan pangreman. Keselamatan tersebut didapat oleh masyarakat dikarenakan masyarakat tidak melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat tersebut. Dengan melakukan puasa atau pengendalian diri untuk tidak melakukan perbuatan yang tidak benar, ucapan yang tidak benar, dan pikiran yang tidak benar menjadi dasar seseorang memiliki sila yang baik. Sila tersebut menjadi dasar seseorang agar dapat berperilaku benar dalam segala hal dan tidak memiliki pandangan salah.
EFEKTIVITAS COOPERATIVE LEARNING MODEL STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS) DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK ESTETIK PADA MATERI MERAWAT ORANG SAKIT Sujiono
Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama Vol. 4 No. 1 (2018): Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama
Publisher : STABN RADEN WIJAYA WONOGIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (26.601 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis seberapa efektif cooperative learning model STAD (Student Team Achievement Divisions) dalam meningkatkan keterampilan menyimak Estetik pada materi merawat orang sakit. Jenis penelitian adalah naturalistik. Tempat penelitian ini di SDN 3 Getas, Kec. Kaloran, Kab. Temanggung. Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah bulan Februari s.d Juli 2018. Informan dalam penelitian terdiri dari guru pendidikan agama Buddha, Siswa pendidikan agama Buddha Kelas V, dan Kepala Sekolah SDN 3 Getas, Kec. Kaloran, Kab. Temanggung. Penetuan informan dalam penelitian menggunakan snowball sampling. Validatas data yang pergunakan dalam penelitian ini menggunakan trianggulasi teknik dan trianggulasi sumber. Teknik analis data dalam penelitian ini menggunakan model Miles and Hubermen. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditemukan implementasi cooperative learning model STAD (Student Team Achievement Divisions) sangat efektif diterapkan pada materi merawat orang sakit. Siswa terlibat aktif menyimak estetik kisah Puttigatissa Thera. Siswa mampu menceritakan kisah Puttigatissa Thera dengan baik. Kelancaran siswa dalam menceritakan kisah Puttigatissa Thera sudah baik. Siswa mampu mengerjakan soal yang diberikan oleh guru secara individual. Hasil pembelajaran dapat tercapai lebih optimal.
INTERNALISASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA MELALUI BUDAYA RELIGIUS SEKOLAH DI SMP SMARATUNGGA AMPEL BOYOLALI Sukarti
Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama Vol. 4 No. 1 (2018): Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama
Publisher : STABN RADEN WIJAYA WONOGIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (26.601 KB)

Abstract

Pendidikan menekankan pada pembentukan karakter manusia yang berbudi pekerti luhur, peduli terhadap permasalahan sosial dan lingkungan. Fakta yang terjadi pada pembelajaran Pendidikan Agama Buddha sebagian besar belum terinternalisasi kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran dan internalisasi nilai-nilai Pendidikan Agama Buddha melalui budaya religius sekolah. Penelitian menggunakan metode kualitatif, dilaksanakan di SMP Smaratungga Ampel Boyolali. Subyek penelitian Kepala Sekolah, Guru Pendidikan Agama Buddha, siswa beragama Buddha dan pengguna. Alat pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Instrumen pokok penelitian adalah peneliti, instrumen kedua wawancara dan instrumen ketiga observasi serta dokumentasi. Uji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Hasil analisis proses pembelajaran Pendidikan Agama Buddha di SMP Smaratungga telah mengacu pada silabus dan RPP. Proses internalisasi nilai-nilai Pendidikan Agama Buddha dilakukan sejak awal masuk sekolah, pembiasaan, praktek dan dalam aturan dan etika di sekolah. Budaya religius sekolah tampak pada berbagai aktivitas di sekolah yang dilakukan oleh siswa dan warga sekolah.
ANALISIS PEMAHAMAN GURU AGAMA BUDDHA SMA MATERI UTU NIYAMA (STUDI KASUS DI KABUPATEN WONOGIRI) Mirrah Megha Singamurti
Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama Vol. 4 No. 1 (2018): Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama
Publisher : STABN RADEN WIJAYA WONOGIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (26.601 KB)

Abstract

Temuan dalam penelitian ini adalah pengetahuan guru terkait dengan Utu Niyama yang terbatas, pengetahuan yang dimiliki hanya dalam pengetahuan yang diperoleh selama kuliah sebelumnya hanya terbatas pada peribahasa dan contoh dalam hukum Utomo Niyama, tetapi di sini menggunakan cara yang unik untuk menyampaikan pemahaman mereka kepada peserta didik menggunakan peta konsep terstruktur yang dilengkapi dengan gambar yang dibuat oleh guru untuk menghafal dan memahami contoh agar tidak membalikkan pemahaman konsep yang ada. Pengetahuan dasar guru di Utu Niyama hanya sesuai dalam mengikuti perkembangan pengetahuan guru yang ada masih tertinggal, karena terbatasnya pengetahuan yang dimiliki, tetapi guru menjelaskan selain menggunakan peta konsep yang menarik guru internet dalam pembelajaran, oleh membuka Anda tabung atau google untuk mendapatkan pengetahuan. Pengetahuan yang terkait tentang Guru Utu Niyama belum banyak dikaitkan dengan disiplin lain sehingga pengetahuan pembelajar masih terbatas pada pemahaman dan contoh yang digunakan adalah contoh yang ada di sekitar manusia.

Page 1 of 16 | Total Record : 152