cover
Contact Name
Rizky Fitryasari
Contact Email
jpmk@journal.unair.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jpmk@journal.unair.ac.id
Editorial Address
Faculty of Nursing Universitas Airlangga Jl. Mulyorejo Campus C Unair, Surabaya Indonesia, 60115
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Pengabdian Masyarakat dalam Kesehatan
Published by Universitas Airlangga
ISSN : 27464202     EISSN : 27210618     DOI : http://dx.doi.org/10.20473/jpmk.v2i2.17839
Core Subject : Health,
Development and application of scientific knowledge and technology in the field of nursing or related health professions. 1) Human resource development in nursing and health 2) Community empowerment in nursing and health 3) Rural health development 4) Health promotion 5) Technology application in nursing and health 6) Business application in nursing and health
Articles 59 Documents
PEMBERDAYAAN KAUM IBU MELALUI PENGOLAHAN SUSU KEDELAI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN GIZI KELUARGA Elida Ulfiana; Eka Misbahatul M.Has
Jurnal Pengabdian Masyarakat Dalam Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2019): OKTOBER 2019
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpmk.v1i1.12327

Abstract

Pendahuluan: Masih kurangnya pemenuhan gizi di keluarga terutama pemenuhan sumber protein terjadi karena masih kurangnya pemahaman kaum ibu tentang pilihan sumber gizi. Selain itu kaum ibu juga belum mengetahui tentang pengolahan susu kedelai yang bernilai gizi tinggi yang mudah dilakukan. Tujuan kegiatan Pengabdian Masyarakat ini untuk meningkatkan pemenuhan gizi di keluarga terutama pemenuhan sumber protein dan mengajarkan pengolahan susu kedelai yang bernilai gizi tinggi yang mudah dilakukan. Solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah memberdayakan kaum ibu melalui kegiatan pelatihan pengolahan susu kedelaiMetode: Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan di kelurahan Kutisari dan Kelurahan Bubutan kota surabaya dengan sasaran 50 ibu-ibu PKK. Kegiatan yang diterapkan adalah melakukan pelatihan tentang susu kedelai, demonstrasi pembuatan susu kedelai, diskusi, dan pemberdayaan. Dilakukan pre test dan post test untuk mengukur pemahaman tentang susu kedelai.Hasil: Sebelum pelatihan menunjukkan pengetahuan peserta tentang susu kedelai sebagian besar pengetahuan pada kategori kurang atau berada pada skor ≤50 yaitu 27 orang (54%). Setelah dilatih tentang susu kedelai, mayoritas kategori baik pada skor ≥80 yaitu 42 orang (84%) dan terbanyak memiliki nilai 100 pada 17 orang (34%).Kesimpulan: Pelatihan pengolahan susu kedelai ini dapat meningkatkan pemahaman kaum ibu tentang manfaat susu kedelai untuk gizi keluarganya serta ibu dapat membuatnya secara mandiri. Peran penting ibu dalam keluarga adalah menyediakan makanan yang bernilai gizi serta mengajarkan perilaku hidup sehat di keluarga, sehingga dengan ibu menyediakan susu kedelai di keluarga akan menciptakan salah satu perilaku sehat di keluarga sehingga gizi keluarga terpenuhi dan keluarga akan menjadi sehat
PENCEGAHAN ULKUS DIABETIK DENGAN PENGENDALIAN KADAR GLUKOSA DARAH DAN PEMERIKSAAN ANKLE BRAKHIAL INDEKS (ABI) Diah Merdekawati; Ani Astuti; Rasyidah AZ; Lisa Anita Sari
Jurnal Pengabdian Masyarakat Dalam Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2020): APRIL 2020
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpmk.v2i1.15794

Abstract

Pendahuluan: Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan atas dasar peningkatan angka kejadian diabetes mellitus (DM) pada Kota Jambi Khususnya di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang IV Sipin Jambi. Meningkatnya angka penderita diabetes mellitus ini, maka meningkatnya resiko kejadian komplikasi. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mencegah meningkatnya angka kejadian komplikasi akibat diabetes mellitus yaitu dengan pengendalian kadar glukosa darah dan pemeriksaan Ankle Brakhial Indeks (ABI). Tujuan kegiatan adalah meningkatkan pengetahuan peserta tentang pengendalian kadar glukosa darah & pemeriksaan ABI serta peserta dapat mengikuti pemeriksaan kadar glukosa darah dan ABI hingga selesai.Metode: Memberikan edukasi, pemeriksaan kadar glukosa darah dan pemeriksaan ABI.Hasil: 77,14% peserta dapat menjelaskan kembali tentang mengendalikan kadar glukosa darah dan pemeriksaan ABI serta sebagian besar peserta memiliki kadar glukosa darah dan nilai ABI normal.Kesimpulan: Terjadi peningkatan pengetahuan peserta tentang manajemen pengendalian kadar glukosa darah dan pemeriksaan ABI serta terlaksananya pencegahan ulkus diabetik melalui pemeriksaan kadar glukosa darah & ABI.
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI) PADA KLIEN HALUSINASI DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAMBI Sutinah Sutinah; Isti Harkomah; Nofrida Saswati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Dalam Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2020): OKTOBER 2020
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpmk.v2i2.19972

Abstract

Pendahuluan: Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan atas dasar peningkatan angka kejadian halusinasi terutama halusinasi pendengaran pada Kota Jambi khususnya di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jambi. Meningkatnya angka penderita halusinasi ini, maka meningkatnya resiko kejadian komplikasi halusinasi. Situasi ini menyebabkan ketidakmampuan pasien memandang realitas secara akurat. Klien yang mengalami halusinasi dapat menyebabkan perubahan perilaku seperti agresi, bunuh diri, menarik diri dari lingkungan dan dapat membahayakan diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Salah satu intervensi keperawatan yang dilakukan untuk halusinasi pendengaran yaitu terapi aktivitas kelompok (TAK). Tujuan kegiatan adalah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta tentang cara mengontrol halusinasi serta peserta dapat mengikuti kegiatan terapi aktivitas kelompok hingga selesai.Metode: Kegiatan yang digunakan dalam program pengabdian masyarakat ini berupa pelaksanaan terapi aktivitas kelompok terkait stimulasi persepsi sensori (halusinasi) kepada klien yang mengalami halusinasi dengan cara demonstrasi, diskusi dan tanya jawab di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jambi dengan menggunakan media menggambar.Hasil: Klien yang mengikuti kegiatan terapi aktivitas kelompok ini memahami cara mengontrol halusinasi dengan cara melakukan terapi aktivitas kelompok dan mampu mendemonstrasikan ulang cara mengontrol halusinasi yang telah diajarkan. Hasil post-test pada pengetahuan, pemahaman dan kesadaran klien menunjukan bahwa sebesar 75% klien mau untuk menerapkan terapi aktivitas kelompok di ruangan.Kesimpulan: Kegiatan ini mampu meningkatkan pengetahuan, pemahaman tentang cara mengontrol halusinasi dan tahu bagaimana cara melakukannya dalam rangka pencegahan halusinasi agar tidak datang kembali.
PENINGKATAN KETERAMPILAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA ANAK DAN REMAJA RR Dian Tristiana; Ah Yusuf; Rizki Fitryasari; Hanik Endang Nihayati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Dalam Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2019): OKTOBER 2019
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpmk.v1i1.12328

Abstract

Pendahuluan: masih banyak perawat yang belum berpengalaman dalam merawat anak dengan gangguan psikiatri serta belum memiliki keterampilan yang memadai dalam melakukan asuhan keperawatan pada kasus jiwa anak dan remaja.Metode: Metode yang digunakan dalam program pengabdian masyarakat ini adalah dengan memberikan pelatihan keterampilan perawat dalam memberikan asuhan pada kasus psikiatri anak dan remaja.Hasil: Hasil kegiatan pelatihan didapatkan peningkatan pengetahuan tentang asuhan jiwa pada anak dan remaja.Kesimpulan: Implikasi dari hasil pengabdian masyarakat ini adalah perlunya dilakukan pelatihan terkait pengetahuan dan keterampilan perawat dalam melakukan asuhan keperawatan jiwa pada anak dan remaja dengan mempertimbangkan aspek dukungan finansial dari tempat kerja untuk mendorong stafnya mengikuti training atau workshop asuhan keperawatan jiwa pada anak dan remaja terutama pada perawat yang bekerja di unit anak dan remaja.
PEMBERDAYAAN GURU, STAF DAN ORANG TUA KB TK KHADIJAH DALAM PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN DENGAN PELATIHAN BLS DAN AMBULASI Erna Dwi Wahyuni; Ninuk Dian Kurniawati; Nadia Rohmatul Laily; Yulis Setiya Dewi; Arina Qona'ah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Dalam Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2020): APRIL 2020
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpmk.v2i1.19118

Abstract

AbstrakThe jurisdiction of Polrestabes Surabaya was ranked in the top 3 contributors to the number of traffic accidents of 39 Polres in the East Java Regional Police in 2017. KB Khadijah Kindergarten is in the middle of Surabaya and an area with heavy traffic, so there is a high risk of traffic accidents, but the school has never received material and information about first aid in an accident so that if there is an accident the teacher and staf are not ready and unable to provide help properly. The purpose of this community service is to provide knowledge and abilities to teachers, staff, and parents to be able to do first aid in an accident. The method used in this empowerment is lectures and demonstrations about first aid in accidents which include Basic Life Support (BLS), splinting & Bandaging, and ambulation/transportation and also using leaflet media. As many as 47 people consisting of teachers, staf and parents participated in this activity and also carried out an evaluation of knowledge and self efficacythrough pre-test and post-test. The results achieved through this activity is that there is an increase in knowledge and self-efficacy in conducting first aid in an accident. This is because the lecture, simulation, and also leaflet methods can provide a technically clear description so that participants know and can practice relief assistance in accidents. Subsequent community service activities are expected to achieve wider goals and diverse communities.
EDUKASI MANAJEMEN DIRI DALAM MENINGKATKAN EFIKASI DIRI, MENGENDALIKAN KADAR GULA DARAH DAN MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN DIABETES MELLITUS Agustina Boru Gultom; Indrawati Indrawati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Dalam Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2020): OKTOBER 2020
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpmk.v2i2.21002

Abstract

Pendahuluan: Kecamatan Pancur Batu merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Deli Serdang yang memiliki kasus diabetes mellitus yang cukup banyak dan merupakan 10 penyakit terbanyak diwilayah kerjanya dimana 2  desa yang cukup tinggi kasus tersebut adalah desa tuntungan 1 dan desa tuntungan 2.  Kasus diabetes melitus erat kaitannya dengan kemampuan pasien dalam memanajemen dirinya dalam menghadapi penyakit yang berdampak pada  efikasi diri, pengelolaan gula darah dan kualitas hidup,Metode: Pemberian edukasi manajemen diri melalui ceramah dan tanya jawab mengenai manajemen diri diabetes mellitus, demonstrasi dan redemonstrasi mengenai senam kaki, pengukuran efikasi diri, pemeriksaan kadar gula darah dan pengkuran kualitas hidup.Hasil: Edukasi manajemen diri diabetes mellitus meningkatkan skor efikasi diri sebesar 6,23, dan menurunkan skor kadar gula darah sebesar 3,53 serta meningkatkan skor kualitas hidup sebesar 10,17.Kesimpulan: Edukasi manajemen diri diabetes mellitus dapat meningkatkan skor efikasi diri, dapat mengendalikan kadar gula darah dan dapat meningkatkan skor kualitas hidup 
FAKE (FOOT AND ANKLE EXERCISES) UNTUK PENCEGAHAN KOMPLIKASI PADA KAKI PENDERITA DIABETES MELLITUS DI SURABAYA Ika Nur Pratiwi; Lailatun Ni'mah; Ika Yuni Widyawati; Lingga Curnia Dwi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Dalam Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2019): OKTOBER 2019
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpmk.v1i1.12333

Abstract

Pendahuluan: Salah satu komplikasi penyakit diabetes melitus (DM) yang sering dijumpai adalah kaki diabetik (diabetic foot), yang dapat ber- manifestasikan sebagai ulkus, infeksi dan gangren dan artropati Charcot. Ada dua tindakan dalam prinsip dasar pengelolaan diabetic foot yaitu tindakan pencegahan dan tindakan rehabilitasi. Tindakan pencegahan meliputi edukasi perawatan kaki, sepatu diabetes dan senam kaki (Yudhi, 2009). Fake (Foot and Ankle Exercises) atau dikenal juga dengan senam kaki merupakan latihan yang dilakukan bagi penderita DM atau bukan penderita untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki (Soebagio, 2011). Melakukan perawatan kaki secara teratur dapat mengurangi penyakit kaki diabetik sebesar 50-60%. Untuk meningkatkan vaskularisasi perawatan kaki dapat juga dilakukan dengan gerakan-gerakan kaki yang dikenal sebagai senam kaki diabetes (Black & Hawks, 2009; Smeltzer et al., 2010; Lewis et al., 2011). Puskesmas Klampis Ngasem memiliki jumlah kunjungan pasien dengan diabetes mellitus yang cukup tinggi di Surabaya. Berdasarakan data dari Puskesmas Klampis Ngasem dalam kurun waktu Januari-September 2017 jumlah kunjungan pasien dengan DM mencapai 2219 kasus.Metode: Wilayah Kerja Puskesmas yang akan menjadi tempat pengabdian masyarakat ini adalah Puskesmas Klampis Ngasem Surabaya. Metode yang digunakan melalui pendidikan dan pelatihan senam kaki “Fake” (Foot and Ankle Exercises) sebagai upaya pencegahan terhadap komplikasi pada kaki penderita Diabetes Mellitus Di Puskesmas Klampis Ngasem Surabaya sebanyak 30 orang pasien dengan DM. Peserta pengmas akan dilakukan kegiatan pre-test dan post-test dengan mengisi kuesioner pengetahuan dan kemampuan perawatan kaki pada penderita diabetes serta dilakukan pengukuran sirkulasi darah sebelum dan sesudah kegiatan menggunakan tensimeter di lengan dan kaki hingga diperoleh tekanan sistolik lengan dan kaki untuk pemeriksaan ankle brachial index (ABI).Hasil: Evaluasi Akhir Program Pengabdian Kepada Masyarakat diperoleh bahwa pengetahuan penderita DM terhadap perawatan kaki yang menunjukkan peningkatan nilai rerata post test menjadi 70 dari nilai rerata pada pre test 49 terhadap 30 peserta DM. Sementara itu, didapatkan 18 orang memiliki skor ABI dengan interpretasi borderline perfusion (0,6-0,8) dan sisanya berada dalam rentang normal. Sedangkan setelah dilakukan latihan jasmani berupa senam kaki didapatkan 6 orang masih memiliki skor ABI rentang 0,6-0,8 dengan interpretasi borderline perfusion dan 24 orang berada dalam rentang normal dengan skor ABI 0,9-1,3. Kesimpulan: Diharapkan informasi yang telah disampaikan dalam modul dapat dijadikan panduan dalam memantau penatalaksanaan perawatan kaki pada diabetes mellitus serta Kegiatan senam kaki ini dapat dilakukan secara teratur dirumah dan gerakannya disesuaikan dengan kemampuan tubuh.
PENGENALAN DAN PENDAMPINGAN UKS DI TK DHARMA WANITA PERSATUAN 09 DUKUH GAMPINGAN, PAGAK, KABUPATEN MALANG Lilis Setyowati; Anggraini Dwi Kurnia
Jurnal Pengabdian Masyarakat Dalam Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2020): APRIL 2020
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpmk.v2i1.19652

Abstract

Pendahuluan: Taman kanak-kanak adalah ujung tombak pendidikan paling dasar bagi anak-anak, dengan pengenalan kesehatan sedini mungkin dengan program UKS. Tujuan dari pelaksanaan pengabdian ini adalah untuk memberikan penjelasan UKS Sejak Dini Anak Usia Dini Tk Dharma Wanita Persatuan 09, Pagak, Kabupaten Malang. Metode: Metode implementasi yang dilakukan dalam program pengabdian ini adalah: 1) peningkatan dan pemahaman UKS untuk guru dan siswa. 2) pelatihan untuk menjadi perawat kecil, pendampingan untuk meningkatkan efektivitas manajemen UKS untuk meningkatkan kesehatan siswa. 3) pengenalan PHBS untuk siswa. Kegiatan itu diadakan tiga pertemuan. Hasil: Hasil kegiatan ini menambah pengetahuan dan antusiasme guru dan siswa dalam melakukan kegiatan UKS. Kegiatan ini menghasilkan data dari siswa tentang kesehatan dan kebersihan telinga, kuku, dan identifikasi gizi siswa. Data diperoleh dari 20 siswa yang terdiri dari TK A 6 siswa, dan TK B 14, 65% siswa TK A dan B dengan status normal, 25% obesitas, dan 10% hampir kekurangan gizi. Kondisi kebersihan telinga dan kuku adalah 75% bersih, sedangkan sisanya tidak menyadari untuk membersihkan telinga dan kuku mereka. Kesimpulan: Kegiatan pendampingan dan pelatihan ini merupakan kegiatan preventif yang dapat memberikan bekal yang cukup bagi kader Percil saat dihadapkan dapat diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari.
PROGRAM PAGAR BESI (PENDAMPINGAN KELUARGA SADAR DAN SIAGA TUBERKULOSIS PARU) UNTUK MENCAPAI ZERO TB CASE 2020 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KLAMPIS NGASEM, KOTA SURABAYA Eka Mishbahatul Marah Has; Elida Ulfiana; ilya Krisnana; Yuni Sufyanti Arief; Annisa Mufidah; Mukhamad Fathoni
Jurnal Pengabdian Masyarakat Dalam Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2020): OKTOBER 2020
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpmk.v2i2.20798

Abstract

Pendahuluan: Indonesia masih menjadi negara dengan angka kejadian Tuberkulosis (TB) Paru tertinggi kedua di dunia. Kurangnya kepatuhan terhadap pengobatan dan perilaku pencegahan penularan diketahui menjadi penyebab utama tingginya kasus TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Klampis Ngasem. Keluarga yang tinggal bersama dengan klien TB Paru sangat rentan terinfeksi karena rendahnya pengetahuan terkait pencegahan TB. Oleh karena itu, program pendampingan keluarga sadar dan siaga TB Paru (PAGAR BESI) perlu dilaksanakan. Program PAGAR BESI bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan keluarga dan perilaku pencegahan penularan TB Paru di lingkungan keluarga sebagai upaya mencapai zero TB case di wilayah kerja Puskesmas Klampis Ngasem, Kota Surabaya.Metode: Pendekatan metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah pendampingan (health coaching). Pendampingan (health coaching) dilaksanakan dengan pemberian edukasi tentang: 1) konsep TB Paru; 2) penularan TB Paru; 3) perilaku pencegahan penularan TB Paru; dan 4) dukungan keluarga. Edukasi dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi, dilengkapi dengan media power point presentation, modul, dan audio visual aids. Program diikuti oleh 50 orang care giver primer dari klien TB Paru.Hasil: Penilaian dilakukan terhadap perubahan pengetahuan melalui kuesioner dichotomous choice (pre-posttest). Skor pre-test menunjukkan 48% peserta memiliki pengetahuan dalam kategori baik, 52% dalam kategori cukup, dan 0% dalam kategori kurang. Hasil post-test didapatkan peningkatan pengetahuan dalam kategori baik 86% dan 14% dalam kategori cukup.Kesimpulan: Program pendampingan keluarga sadar dan siaga TB Paru (PAGAR BESI) terbukti efektif meningkatkan pengetahuan peserta. Selanjutnya, dengan peningkatan pengetahuan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan perilaku pencegahan penularan TB Paru di lingkungan keluarga. Tindak lanjut program dapat dilaksanakan secara periodik oleh perawat komunitas untuk meningkatkan retensi perilaku.
PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA DALAM MENDUKUNG GERAKAN PSN 3M PLUS : UPAYA PENGENDALIAN DEMAN BERDARAH DENGUE DI DESA BARUREJO KECAMATAN SAMBENG KABUPATEN LAMONGAN Arina Qona'ah; Laily Hidayati; Abu Bakar
Jurnal Pengabdian Masyarakat Dalam Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2019): OKTOBER 2019
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpmk.v1i1.12336

Abstract

Pendahuluan: Lamongan merupakan salah satu daerah di Jawa Timur yang mengalami KLB (Kejadian Luar Biasa) untuk kasus DBD (Demam Berdarah Dengue). Pengendalian DBD dapat dilakukan melalui upaya promotof dan preventif. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah membentuk kelompok masyarakat yang berperan dalam pengendalian DBD serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat terkait pencegahan dan penanganan DBD.Metode: Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan menggunakan metode ceramah, diskusi, dan demonstrasi. Pengabdian masyarakat dilakukan pada kelompok pemuda karang taruna dan warga masyarakat yang tinggal di Desa Barurejo Kabupaten Lamongan. Jumlah pemuda karang taruna yang terlibat adalah 30 orang sedangkan warga masyarakat sebanyak 50 orang. Pendidikan dan pelatihan yang diberikan menggunakan media audio visual dan alat peraga. Evaluasi pelatihan dengan menggunakan kuosioner yang diberikan di awal dan akhir kegiatan. Adapun bentuk kegiatan pengabdian masyarakat yang diberikan meliputi pembentukan Juru Pemantau Jentik (Jumantik), pelatihan cara melakukan pemantauan jentik, penyuluhan kesehatan tentang Deman Berdarah Dengue dan cara pencegahannya serta penanaman tanaman pengusir nyamuk.Hasil: Kegiatan pengabdian masyarakat ini telah membentuk juru pemantau jentik yang berasal dari unsur karang taruna. Tim jumantik diberikan penyuluhan dan pelatihan tentang jumantik. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sebagian peserta memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi mengenai jumantik dan mampu untuk melakukan pemantauan jentik nyamuk.  Kesimpulan: Pemuda karang dapat menjadi kelompok masyarakat yang berperan dalam mengendalikan demam berdarah melalui Gerakan PSN 3M Plus. Pembentukan Jumantik dan pelatihan pemantaun jentik serta penyuluhan kepada masyarakat mengenai demam berdarah memberikan dampak dalam peningkatan kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam pencegahan demam berdarah.