cover
Contact Name
Ramses
Contact Email
ramses.firdaus@gmail.com
Phone
+628117553507
Journal Mail Official
jurnal.simbiosa@gmail.com
Editorial Address
Kampus Universitas Riau Kepulauan Batam Jln. Batuaji Baru No,99 Batuaji Kota Batam - Kepulauan Riau-Indonesia
Location
Kota batam,
Kepulauan riau
INDONESIA
SIMBIOSA
ehadiran jurnal SIMBIOSA sangat diharapkan untuk meningkatkan publikasi ilmiah pada bidang pembelajaran Biologi dan Sains. Fokus dan cakupan SIMBIOSA secara deteil sebagai berikur: Pendidikan Biologi, mencakup : pembelajaran Biologi untuk sekolah menengah, dan perguruan tinggi; teknologi pembelajaran Biologi; pengembangan profesionalisme guru bidang studi Pendidikan Biologi; pembelajaran Biologi inovatif dengan menerapkan berbagai pendekatan seperti pendekatan realistik, pendekatan CTL, dan sebagainya. Sain Biologi mencakup Biologi molekuler; Bio-Ekologi; Biodiversiti; Konservasi dan bidang kajian lain yang relevan dengan Biologi dalam arti luas. Jurnal ini diterbitkan dua kali dalam setahun (Juli dan Desember). Artikel yang sudah diterima dan siap dipublikasikan melalui online (early view) secara bertahap serta versi cetaknya akan diedarkan pada akhir periode penerbitan online.
Articles 149 Documents
PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN COMPACT DISC (CD) INTERAKTIF MENGGUNAKAN ADOBE FLASH PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI POKOK RESPIRASI KELAS VII SMP NEGERI 12 BATAM Niadaniati Sitanggang; Nurhaty Purnama Sari; Fenny Agustina
SIMBIOSA Vol 5, No 2 (2016): JURNAL SIMBIOSA
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sim-bio.v5i2.817

Abstract

Jenis penelitian ini adalah  Penelitian dan Pengembangan (RD),  merupakan  metode untuk  menghasilkan  produk   tertentu  dimana model pengembangan yang digunakan adalah model prosedural yang bersifat deskriptif dengan materi pokok respirasi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket. Teknik analisis data menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan uji coba instrumen angket dilakukan oleh ahli media, ahli materi dan respon pemakaian media oleh peserta didik. Berdasarkan hasil analisis data dari kelayakan menurut ahli media pembelajaran dengan persentase total sebesar  85 %, ahli materi dengan persentase total 86,11 %, hasil uji coba pada peserta didik dengan persentase total sebesar 88,01 %. Sehingga hasil pengujian rata-rata keseluruhan adalah 86,37 %. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran dengan menggunakan adobe flash termasuk kriteria layak sebagai media dalam pembelajaran materi respirasi.
Perbedaan Hasil Belajar Biologi Menggunakan Model Jigsaw II dan Think Pair Share (TPS) Kelas X IPA Pada Materi Ekosistem di SMA Negeri 18 Batam Alnita Saputri; Fauziah Syamsi; Notowinarto Notowinarto
SIMBIOSA Vol 9, No 1 (2020): JURNAL SIMBIOSA
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sim-bio.v9i1.2474

Abstract

Pada proses pembelajaran, guru diharapkan dapat menggunakan model pembelajaran yang tepat demi ketercapaian hasil belajar dan peningkatan mutu pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran yang tepat akan memberikan dampak yang baik terhadap siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara model Jigsaw II dan Think Pair Share (TPS) pada pokok bahasan Ekosistem kelas X IPA SMAN 18 Batam Tahun Ajaran 2018/2019. Jenis penelitian adalah quasi eksperimental, dengan populasi terjangkau semua siswa kelas X IPA yang terdiri dari 3 kelas. Dalam penelitian ini sebagai sampel terpilih adalah kelas X IPA 2 sebagai kelas Jigsaw II (ekperimen 1) dan kelas X IPA 1 sebagai kelas TPS (eksperimen 2). Uji prasyarat analisis mempelihatkan distribusi data normal (X2hitung X2tabel5%) dan homogen (FhitFtab5%) pada kedua kelas eksperimen. Analisis data menggunakan Uji t (α = 5%). Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata nilai hasil belajar kelas Jigsaw II adalah 82,5 dan kelas TPS adalah 76,5. Uji t menunjukan nilai  = 2,26  = 1,99 maka  ditolak dan  diterima. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa menggunakan Jigsaw II dan TPS kelas X IPA materi Ekosistem SMA Negeri 18 Batam. Penerapan model pembelajaran yang tepat pada materi tertentu dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Struktur Komunitas Plankton Pada Muara Sungai Enam, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau Lani Puspita
SIMBIOSA Vol 7, No 1 (2018): JURNAL SIMBIOSA
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sim-bio.v7i1.1314

Abstract

Kelurahan Sei Enam, Kecamatan Bintan Timur merupakan salah satu daerah pertambangan bauksit di Kabupaten Bintan. Salah satu dampak dari kegiatan pertambangan bauksit adalah penurunan kualitas air di badan air penerima karena adanya limbah tailing (khususnya apabila tailing tidak dikelola dengan baik). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas fitoplankton dan zooplankton di Muara Sungai Enam, yang meliputi jumlah taxa, komposisi jenis, keanekaragaman jenis, keseragaman jenis, dan dominansi jenis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi bermanfaat untuk mengambarkan kondisi lingkungan perairan di Muara Sungai Enam Kabupaten Bintan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa keanekaragaman jenis plankton di Muara Sungai Enam tergolong rendah. Hal ini karena muara sungai merupakan daerah peralihan (ekoton) antara ekosistem darat dengan ekosistem laut. Salinitas di perairan ekosistem ekoton ini diprediksi sangat bervariasi, kondisi ini membuat hanya spesies-spesies dengan daya toleransi cukup tinggi saja yang dapat hidup daerah ini. Walaupun demikian produktivitasnya cukup baik karena fitoplankton yang mendominasi adalah Nannochloropsis oculata. Nannochloropsis oculata pada perairan berperan sebagai pakan alami larva-larva ikan. Sejalan dengan fitoplankton, zooplankton yang merupakan herbivora primer juga memiliki keanekaragaman jenis yang rendah.
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA LAKI-LAKI DENGAN SISWA PEREMPUAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MIND MAPPING PADA POKOK BAHASAN KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP SISWA KELAS VII DI SMP IT NURUL MUHAJIRIN BATAM Farianti Farianti; Rahmi Rahmi; Fenny Agustina
SIMBIOSA Vol 5, No 1 (2016): JURNAL SIMBIOSA
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sim-bio.v5i1.801

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar antara siswa laki-laki dengan siswa perempuan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model mind mapping di kelas VII di SMP IT Nurul Muhajirin. Penelitian ini termasuk jenis eksperimen, yakni yang menjadi variabel adalah penerapan pada pembelajaran kooperatif model mind mapping pada siswa laki-laki (X1) dan siswa perempuan (Y2). Data penelitian yang diperoleh adalah hasil belajar siswa laki-laki dan siswa perempuan pada kelas VII yang mengikuti proses pembelajaran dengan pokok bahasan klasifikasi makhluk hidup. Data penelitian diambil dengan menggunakan tes hasil belajar akhir dari pembelajaran berupa tes pilihan ganda. Hasil penelitian diperoleh rata-rata hasil belajar siswa laki-laki 76 dan siswa perempuan 81,57. Uji analisis  dilakukan uji t terhadap hasil belajar di dapat thitung = 3,723 dan ttabel =2,02pada taraf nyata 0,05. Dari perhitungan nilai thitung ttabel  berarti kedua kelas sampel memiliki perbedaan yang signifikan, sehingga H0 ditolak dan  Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa perempuan lebih baik dari hasil belajar siswa laki-laki pada  kelas VII menggunakan pembelajaran kooperatif model mind mapping.
PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS VIII SMP NEGERI 10 BATAM TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Yarsi Efendi; Ramses Ramses; Styvany Styvany
SIMBIOSA Vol 3, No 2 (2014): JURNAL SIMBIOSA
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sim-bio.v3i2.281

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Student Facilitator And Explaining Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Biologi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan populasi seluruh kelas VIII, SMP dimana sampel yang digunakan adalah kelas VIII5 sebagai kelas kontrol dan kelas VIII9 sebagai kelas eksperimen dengan teknik pengambil sampel Cluster Random Sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen tes hasil belajar dan hasilnya diuji melalui statistik tes “t”.Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif Student Facilitator And Explaining terhadap hasil belajar kelas VIII SMP Negeri 10 Batam pada materi respirasi dan fotosintesis TP 2013/2014. Hasil belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif Student Facilitator And Explaining (X1) dengan nilai rerata (μx1) sebesar 88 lebih besar dari hasil belajar dengan menggunakan metode konvensional/ceramah (X2) dengan rerata (μx2) sebesar 76. Hal ini juga sesuai dengan analisis statistik inferensial yang membuktikan nilai thitung sebesar 8.941 sedangkan nilai ttabel diperoleh sebesar 2.000. Hasil penelitian menerima hasil hipotesis alternatif (Ha), dengan kesimpulan akhir terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif Student Facilitator And Explaining terdahap hasil belajar siswa kelas VIII pada materi respirasi dan fotosintesis di SMP Negeri 10 Batam TP 2013/2014. Kata Kunci : Pembelajaran kooperatif, Student Facilitator And Explaining, Hasil Belajar
Identifikasi, Keragaman dan Sebaran Caulerva sp Sebagai Komoditas Potensial Budidaya Pulau Bunguran, Natuna Tengku Said Razai; Imam Pangestiansyah Putra; Fadhliyah Idris; Try Febrianto
SIMBIOSA Vol 8, No 2 (2019): JURNAL SIMBIOSA
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sim-bio.v8i2.2177

Abstract

Jenis angur laut Caulerpa sp saat ini menjadi komoditas ekspor sebagai produk makanan, obat-obatan, dan kosmetik. Caulerpa sp memiliki sebaran yang cukup luas terutama pada kawasan beriklim tropis. Jenis Caulerpa sp juga dijumpai hingga perairan Natuna. Kepulauan Natuna merupakan suatu wilayah di utara dari Provinsi Kepulauan Riau dengan potensi lautnya menyimpan sumberdaya yang beragam, termasuk komunitas anggur laut Caulerpa sp. Culerva sp  merupakan salah satu jenis tumbuhan laut yang memiliki nilai nutrien yang baik tertutama untuk kesehatan dan kosmetik, sehingga penelitian terkait dengan sebaran jenis dan komposisinya sebagai upaya awal untuk pengembangan budidaya perlu dilakukan. Penelitian dilaksanakan selama periode bulan Juli-September 2019. Sampling dilakukan pada 8 lokasi yang berbeda mulai dari kawasan Ranai Kota hingga Klarik. Pengambilan data jenis Caulerpa sp mengunakan metode transek garis sepanjang 100 meter kearah laut dengan kuadran ukuran 10 x 10 m, sebanyak 3 kali sampling per stasiun. Hasil penelitian ditemukan 3 spesies dari anggur laut Caulerpa sp yakni C. taxifolia, C. lentilifera, dan C. recemosa. komposisi tertinggi pada jenis C.taxifolia mencapai 53,7%. Hasil penelitian menunjukkan tingkat keanekaragaman yang rendah, keseragaman tergolong tinggi, dan dominansi yang rendah. Hanya ada beberapa stasiun dengan tingkat dominansi yang tinggi yakni stasiun 2 dan stasiun 6 masing-masing di dominasi oleh jenis C. taxifolia dan jenis C. lentilifera.
Miskonsepsi Guru Biologi Pada Materi Sistem Ekskresi Di SMA Negeri Se-Kabupaten Labuhanbatu Nurhakima Ritonga; Halimah Sakdiah Boru Gultom; Novi Fitriandika Sari
SIMBIOSA Vol 6, No 2 (2017): JURNAL SIMBIOSA
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sim-bio.v6i2.1157

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis miskonsepsi guru tentang materi ekskresi pada SMA Negeri se-Kabupaten Labuhanbatu serta untuk mengidentifikasi ada tidaknya miskonsepsi. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri se-Kabupaten Labuhanbatu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri se-Kabupaten Labuhanbatu, dengan menggunakan test diagnostik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa miskonsepsi tidak terjadi pada guru biologi. Konsep ekskresi yang tidak mengelami miskonsepsi yaitu: konsep alat ekskresi pada manusia (K 2), konsep tentang gangguan dan kelainan ginjal (K 4), serta konsep tentang sistem ekskresi serangga (K 6).
ANALYSIS OF LEARNING PROCESS ON HEREDITARY TOPICS IN BIOLOGY SUBJECT AT SMP NEGERI 2 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Destaria Sudirman
SIMBIOSA Vol 2, No 1 (2013): JURNAL SIMBIOSA
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sim-bio.v2i1.705

Abstract

The learning process can influence the student’s learning achievement that is the lower of students’ understanding of a subject. The lower of students’ understanding of a subject is a problem that can disturb student’ learning achievement. The lower of students’ understanding can happen in the learning process of the heredity. This research was aimed to analyze the learning process in Biology on Heredity topics at SMP Negeri 2 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan which involved planning, conducting, and evaluating the learning process.The research which was conducted at SMP Negeri 2 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan was a descriptive research which used qualitative approach. The sample of this research was class IX A (the third year students in group A) and class IX F (the third year students in group F). The data was gotten through observation, interview, and questionnaires. In collecting the data, the researcher used observation sheet which referred to the Regulation of National Education Ministry Number 41 Year 2007 about the standard process for primary and high educational level. Interview was conducted in order to get the data which could not be gotten through observation. Questionnaire was administered to the students to see their alertness and understanding in learning process, while video recording was used to describe the learning process.Based on the result of the research, it was known that (1) lesson plan designed by the teacher had not yet referred to the Regulation of National Education Ministry Number 41 Year 2007, (2) the learning process conducted by the teacher which involved time allocation, learning method, learning model and learning steps had not yet based on the lesson plan designed by the teacher, and (3) the learning evaluation had not yet referred to the Regulation of National Education Ministry Number 41 Year 2007 since the teacher did evaluation only on cognitive aspect.
STRUKTUR KOMUNITAS UDANG (Crustacea) DI PERAIRAN PESISIR KECAMATAN SIANTAN KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS PROVINSI KEPULAUAN RIAU Lani Puspita; Nita Angella
SIMBIOSA Vol 3, No 1 (2014): JURNAL SIMBIOSA
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sim-bio.v3i1.251

Abstract

Di Perairan Kecamatan Siantan Kabupaten Kepulauan Anambas Provinsi Kepulauan Riau terdapat 10 spesies udang yang biasa ditangkap nelayan, yaitu: Penaeus monodon, Penaeus penicillatus, Penaeus semisulcatus, Penaeus latisulcatus, Metapenaeus sp., Odontodactylus sp., Alpheus saxodimus, Machrobranchium spp. (ada 3 spesies berbeda). Tingkat keanekaragaman jenis udang di Perairan Kecamatan Siantan termasuk dalam kategori sedang, tingkat keseragaman jenisnya termasuk kategori tinggi, dan tingkat dominansi jenisnya termasuk kategori rendah. Stasiun pengamatan yang memiliki keanekaragaman jenis udang paling tinggi adalah Tg. Lambai. Tingkat similaritas keanekaragaman dan kemelimpahan udang antar tiap stasiun pengamatan adalah rendah. Tingkat similaritas dari keempat stasiun pengamatan hanya 10,47%. Similaritas paling tinggi hanya 31,33% dan hal terjadi pada lokasi pengamatan Air Sena dan Air Asuk. Kata kunci: Crustacea, Pesisir, Kepulauan Anambas
KEANEKARAGAMAN BURUNG DI KAWASAN LAHAN BASAH KOTA BATAM Fauziah Syamsi
SIMBIOSA Vol 6, No 1 (2017): JURNAL SIMBIOSA
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sim-bio.v6i1.973

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keanekaragaman fauna burung di lahan basah Kota Batam dan mengidentifikasi status lahan basah berdasarkan keanekaragaman fauna burung yang terdapat disana. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2016 sampai Januari 2017 di Rempang dan Tg. Piayu, Kota Batam. Penelitian ini menggunakan metode survei dan pengamatan langsung di kawasan hutan mangrove dan sekitarnya. Pengamatan lapangan dilanjutkan analisis rekaman gambar di laboratorium. Setelah dilakukan pengamatan terhadap jenis-jenis burung di lokasi penelitian ditemukan 327 individu yang terdiri dari 7 Ordo, 12 Famili dan 23 jenis. Famili dengan jumlah individu terbanyak adalah Ardeidae yaitu sebanyak 207 individu yang terdiri dari 5 spesies. 11 spesies burung yang ditemukan di lokasi penelitian merupakan burung yang dilindungi berdasarkan Undang-Undang No. 7 tahun 1999. Tingkat keanekaragaman burung di dua lokasi penelitian tergolong sedang yaitu dengan nilai indeks keanekaragaman (H’) burung di Rempang adalah 2,01 dan di Tg Piayu adalah 2,33. Nilai indeks kemerataan spesies (J’) di Rempang tergolong sedang, yaitu 0,66 dan di Tg. Piayu tergolong tinggi yaitu 0,82.

Page 5 of 15 | Total Record : 149