cover
Contact Name
Yunita Djamalu
Contact Email
jtpg@poligon.ac.id
Phone
+6281244439447
Journal Mail Official
jtpg@poligon.ac.id
Editorial Address
Prodi Mesin dan Peralatan Pertanian, Politeknik Gorontalo. Jl. Muchlis Rahim, Panggulo, Kec. Botupingge, Kab. Bone Bolango, Gorontalo
Location
Kota gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo
Published by Politeknik Gorontalo
ISSN : 2502485X     EISSN : 25032992     DOI : 10.30869
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) adalah jurnal ilmiah yang dikelola oleh Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian Politeknik Gorontalo. Jurnal ini memuat hasil-hasil penelitian dan pengetahuan sistematis rekayasa dan teknologi dalam bidang teknologi mesin dan peralatan pertanian. Jurnal ini diterbitkan dua kali dalam setahun, yakni pada bulan Mei dan November.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 7 No 1 (2022): Jurnal JTPG (Mei)" : 8 Documents clear
Analisis Kualitas Air Sawah Di Kota Gorontalo Secara Spasial Menggunakan ArcGIS Awen Dino Aryo; Siradjuddin Haluti; Iqrima Staddal
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 7 No 1 (2022): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v7i1.873

Abstract

Kualitas air adalah tingkat kondisi kualitas air yang menunjukan kondisi cemar atau kondisi baik pada suatu sumber air dalam waktu tertentu dengan membandingkan dengan baku mutu air. Kualitas air di Kota Gorontalo khususnya pada lahan sawah dapat terlihat melalui kualitas pH, TDS, Suhu, EC, dan salinitas. Untuk mengetahui lokasi kualitas air sawah di Kota Gorontalo dapat dilakukan melalui pemetaan. Penelitian ini bertujuan menguji dan memetakan kualitas air persawahan pada daerah perumahan di Kota Gorontalo. Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, mengambil sampel air kemudian diolah dan ditampilkan lokasi pengambilan sampel dalam bentuk peta. Penampilan dalam bentuk peta dilakukan menggunakan software ArcGIS. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat beberapa daerah di Kota Gorontalo yang kualitas air persawahannya memenuhi dan tidak memenuhi syarat air irigasi. Beberapa lokasi yang tidak memenuhi standar air irigasi antara lain Desa Dembe II Kecamatan Kota Utara, Desa Libuo Kecamatan Dungingi dan Desa Molosipat Kecamatan Kota Barat. Parameter yang tidak memenuhi syarat kualitas air irigasi adalah pH. Selain itu, kualitas air irigasi terpenuhi.
Desain Turbin Spiral pada Perancangan Sistem PLTMH Skala Mikro Rizqi Adi Pangestu; Romi Djafar; Mustofa Mustofa
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 7 No 1 (2022): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v7i1.874

Abstract

Energi listrik dari bahan bakar fosil dapat memenuhi kebutuhan manusia. Namun, di sisi lain cadangan bahan bakar fosil makin hari makin berkurang sehingga perlu dilakuakan upaya penghematan energi. Upaya ini dapat ditempuh dengan cara menggunakan energi alternatif yang merupakan bagian dari energi baru dan terbarukan. Salah satunya adalah pemanfaatan potensi air sebagai sumber energi. Hal ini umumnya diterapkan pada daerah-daerah yang sumber listriknya sulit tetapi memiliki potensi aliran air yang baik. Potensi ini dapat digunakan untuk membuat pembangkit listrik mikro hidro, baik untuk keperluan penerangan sawah, irigasi dan lahan pertanian lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang turbin tipe spiral pada skala mikro hidro dan untuk mengetahu daya turbin yang dihasilkan. Metode penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu desain dan perancangan, pembuatan turbin, pengujian, dan tahap analisa hasil pengujian. Karakteristik sistem pembangkit yang dirancang memiliki turbin berbentuk spiral dengan panjang 0,60 m dan diameter 0,18 m, diameter poros turbin 0,0254 m, pitch turbin 0,216 m dengan jumlah ulir turbin 12 buah. Turbin yang dirancang memiliki sudut kemiringan 11° dan debit aliran 0.017 m³/s menghasilkan kecepatan putaran turbin 127 rpm. Berdasarkan hasil pengujian dan perhitungan diperoleh daya turbin dan efisiensi matematis masing-masing sebesar 1446,3 watt dan 87,3 %.
Pengaruh Medan Magnet Extremely Low Frequency (ELF) pada Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Putri Indah Ramadhani; Sudarti Sudarti; Trapsilo Prihandono
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 7 No 1 (2022): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v7i1.885

Abstract

Indonesia terletak di daerah tropis sehingga sumber daya alam di Indonesia sangat melimpah. Komoditas pertanian global sebagian besar dapat hidup di Indonesia. Salah satu cara untuk untuk meningkatkan hasil pertanian yaitu dengan menggunakan paparan medan magnet Extremely Low Frequency (ELF). Medan magnet Extremely Low Frequency (ELF) merupakan medan magnet yang termasuk ke dalam spektrum gelombang elektromagnetik dengan frekuensi rendah antara 0 sampai 300 Hz. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan vegetatif apa saja yang dihasilkan oleh tanaman ketika diberikan paparan medan magnet. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi literatur dengan menggunakan analisis deskriptif. Tanaman yang menjadi fokus pembahasan pada artikel ini yaitu tanaman tomat ranti, tanaman sawi, tanaman edamame, jamur kuping, dan jamur tiram. Pemilihan tanaman ini dipilih secara acak dan bervariasi untuk mengetahui perbedaan besar paparan medan magnet yang cocok dan bagus untuk tanaman tertentu. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa paparan pada tanaman tomat ranti dengan intensitas 300 µT selama 60 menit berpengaruh terhadap proses pertumbuhan. Pada tanaman sawi dengan intensitas paparan sebesar 600 µT selama 60 menit berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, bobot basah, dan bobot kering tanaman. Pada tanaman edamame dengan intensitas 300 µT selama 120 menit berpengaruh signifikan terhadap biomassa. Pada tanaman jamur kuping dengan intensitas 600 µT selama 70 menit berpengaruh terhadap proses pertumbuhan. Pada tanaman jamur tiram dengan intensitas 500 µT selama 50 menit dapat meningkatkan pertumbuhan jamur. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa besar intensitas dan lama waktu paparan di setiap jenis tanaman memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman.
Partisipasi Masyarakat dalam Mengurangi Kerusakan Hutan Lindung Di Kabupaten Bone Bolango Wahidin Lukum; Rukiah Nggilu
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 7 No 1 (2022): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v7i1.900

Abstract

Kecamatan Bulango Utara berada di perbatasan dengan hutan lindung yang partisipasi masyarakat belum tumbuh secara maksimal dalam melestarikan hutan lindung. Tujuan penelitian adalah untuk membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Hutan Lindung Kecamatan Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dapat dilakukan melalui 3 (tiga) model pendekatan. Pertama, kesediaan masyarakat dalam perencanaan berbagai program pelestarian hutan lindung. Aspek ini diketahui dari beberapa indikator yaitu terbentuknya sentra penyuluhan di pedesaan, berkembangnya forum-forum desa yang peduli akan hutan lindung dan meningkatnya partisipasi secara swadaya dalam menjaga pelestarian hutan lindung. Kedua, dukungan masyarakat dalam pelaksanaan program pelestarian hutan lindung melalui komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar serta pemberian motivasi bagi masyarakat seperti program beasiswa pendidikan bagi masyarakat dan pelatihan bagi tenaga Pendidik mengenai lingkungan hidup. Ketiga, tanggung jawab masyarakat terhadap pelestarian hutan lindung diantaranya tidak boleh menebang pohon, merusak ekosistem, melakukan perburuan satwa dan ilegal logging. Beberapa hal yang perlu dilakukan adalah perlu perencanaan pelestarian hutan lindung, hendaknya dilakukan secara terbuka, partisipatif, transparan dan akuntabel sehingga menarik simpati masyarakat untuk ikut terlibat secara proaktif dalam menjaga kelestarian hutan lindung.
Rancang Bangun Alat Destilasi Bioetanol Berbahan Dasar Nira Aren Djiofhany Tanaiyo; Evi Sunarti Antu; Syamsu Akuba
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 7 No 1 (2022): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v7i1.905

Abstract

The palm tree is a type of palm plant that has financial potential and can be used for various purposes. In some areas of Gorontalo, most of the palm sap is used for the manufacture of brown sugar and/or palm sugar. In addition, palm sap can also be used as a basic material for making bioethanol. Bioethanol from palm sap can be used as an alternative fuel to replace fuel oil. Bioethanol obtained from palm sap is generally made through a distillation process or what is known as distillation. The purpose of the research is to design a small-scale bioethanol distillation device so that it is easy to use by sugar palm farmers. The research method applied is divided into two stages, namely design and testing. Bioethanol distillation equipment is made by making components and fabricating. The testing of tools in the process of making bioethanol from palm sap is carried out through several stages, namely pasteurization, fermentation and distillation. The bioethanol distillation apparatus has tubes that are used in the pasteurization, fermentation, and distillation processes. This tube is made of stainless steel with a thickness of 1.5 mm. The pipe and condenser are made of stainless steel with a diameter of 4 inches. The distillation apparatus is equipped with an activated thermometer to measure the temperature that occurs during the heating process of palm sap. Palm sap fermentation was carried out for 3 days at room temperature. The distillation process is carried out at temperatures ranging from 78-80oC. Based on the test results obtained bioethanol with an alcohol content of 55% as much as 200 mL of 5000 mL of basic ingredients. These results indicate that the distillation process is not perfect. Therefore, it is necessary to analyze and improve aspects that can optimize the bioethanol distillation process from palm sap.
Optimalisasi Kapasitas Produksi Tepung Kelapa dengan Metode Rough-Cut Capacity Planning Jamal Darusalam Giu; Stella Junus; Yunus Arifin
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 7 No 1 (2022): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v7i1.906

Abstract

Setiap mesin atau alat bantu mekanis yang digunakan dalam proses produksi secara pasti mengalami penurunan kemampuan seiring dengan waktu pemakaian. Utilisasi mesin tersebut menghasilkan kapasitas sebagai total luaran maksimum suatu fasilitas produksi untuk menghasilkan produk dalam suatu selang waktu tertentu. Permasalahan yang dibahas pada penelitian ini adalah ketidakseimbangan proses produksi di suatu pabrik tepung kelapa sehingga mengalami fluktuasi (naik-turun) produk akhir. Hasil penelitian diperoleh waktu baku yang diperlukan untuk mengolah tepung kelapa pada stasiun kerja pembongkaran (Bodega) adalah 2,27 detik/unit, untuk stasiun kerja pengisian (Nutcounter) adalah 52,70 detik/unit, untuk stasiun kerja pengupas batok (Sheller) 7,66 detik/unit, dan pengupas kulit ari (Pharrer) 16,32 detik/unit. Selanjutnya hasil penghitungan kapasitas setiap stasiun kerja menunjukkan kondisi bottleneck pada jalur produksi dalam hal ini kesesuaian kapasitas yang dibutuhkan dibandingkan dengan kapasistas yang tersedia. Stasiun kerja Bodega adalah stasiun kerja yang memiliki hambatan signifikan sehingga tidak dapat memenuhi permintaan dari stasiun kerja lainnya. Oleh karena itu dibutuhkan usaha tambahan melalui jam kerja lembur. Jumlah jam kerja lembur dihitung melalui kapasitas waktu pengerjaan yang kurang pada stasiun kerja Bodega. Jumlah jam kerja lembur untuk produksi bulan Januari total yaitu 108,85 jam dibagi kepada 12 operator di stasiun Bodega sehingga perlu ditambahkan jam kerja lembur masing-masing adalah sebesar 1,81 jam per operator.
Rancang Bangun Smart System Pada Kandang Ayam Menggunakan Mikrokontroler Alia Hurul Aini; Yuliarman Saragih; Rahmat Hidayat
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 7 No 1 (2022): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v7i1.909

Abstract

Pada penelitian ini merancang sebuah alat yang digunakan untuk membantu para peternak ayam untuk kelangsungan kesehariannya dalam berternak, contohnya memberikan makan dan minum berbasis mikrokontroler dan mengatasi masalah yang ada seperti heat stress pada ayam. Konsep penelitian yang dibuat dengan menggunakan dua buah sistem yaitu sistem Internet of Things (IoT) dan otomatis. Mikrokontroler yang digunakan pada penelitian ini adalah NodeMCU Amica dan Arduino Uno. Sistem otomatis terdiri dari sistem otomatis menjaga kualitas udara supaya tetap ideal dan sistem pakan otomatis. Sistem pakan otomatis dibuat berdasarkan waktu yang sebenarnya dengan menggunakan modul Real-Time Clock (RTC). Alasan sistem yang dirancang dipisahkan menjadi beberapa bagian karena untuk menghindari intervensi sinyal yang dapat mengakibatkan delay apabila disatukan dalam satu sistem pada satu mikrokontroler yang sama. Pada sistem IoT menggunakan fitur bot API telegram dengan tujuan untuk kontrol dan monitoring pada sensor dan alat keluaran. Kedua sistem diuji coba dengan melihat pengaruh nilai baca sensor dan alat keluaran untuk mencapai target atau harapan yang diinginkan. Cara menggunakan alat ini cukuplah mudah, alat bisa dikontrol dan monitoring untuk melihat serta membaca nilai sensor dan dapat menggerakan alat keluaran dengan jarak jauh menggunakan internet melalui bot telegram, cara ini merupakan implementasi dari sistem IoT. Untuk menggunakan sistem otomatis cukup menyalakan sistem tersebut maka sistem dapat bekerja secara kontinu atau terus menerus.
Menentukan Kerugian Energi pada Komponen Utama PLTU Menggunakan Simulasi Cylcle Tempo Romi Djafar; Burhan Liputo; Yunita Djamalu
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 7 No 1 (2022): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v7i1.911

Abstract

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) tersusun atas komponen utama boiler, turbin, pompa, dan kondensor. Dalam pengoperasian komponen PLTU tersebut akan beroperasi secara terus menerus selama 24 jam apabila tidak terjadi shutdown akibat gangguan maupun kegiatan maintenance dan lain sebagainya. Kondisi ini akan mempengaruhi performa subsistem PLTU akibat umur pemakaian yang makin lama. Oleh karena itu, perlu adanya kegiatan identifikasi tiap komponen yang sudah tidak standar sehingga terjadi kerugian energi yang mengakibatkan penurunan efesiensi. Tujuan penelitian ini adalah menaksir kerugian-kerugian energi pada subsistem PLTU untuk kondisi desain yang nantinyajadi referensi kondisi eksisting kedepannya. Penelitian ini dilakukan melalui pemodelan simulasi cycle tempo menggunakan data desain (heat balance and mass diagram) PLTU Molotabu Gorontalo kapasistas 2x12.5 MW. Berdasarkan hasil simulasi diperoleh efisiensi termal boiler yaitu 85,03%, efisiensi gross electricity sebesar 23,803% serta efesiensi net sebesar 23.3%. Sedangkan kerugian energi terbesar terjadi pada kondensor sebesar 46,68% dari total energi yang hilang ke lingkungan.

Page 1 of 1 | Total Record : 8