cover
Contact Name
Arimurti Kriswibowo
Contact Email
arimurti.adne@upnjatim.ac.id
Phone
+6287838404858
Journal Mail Official
paj@upnjatim.ac.id
Editorial Address
Gedung Giri Adi Krita FISIP UPN Veteran Jawa TImur Jalan Raya Rungkut Madya, Gununganyar
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Public Administration Journal of Research
ISSN : -     EISSN : 26859866     DOI : https://doi.org/10.33005/paj.v2i4
Core Subject : Social,
Public Administration Journal of Research presents findings of researches and articles in Public Administration scope. The editor invites academician and practitioner’s writing to be published in this journal with the study focusing includes but not limited to Public Policy, Public Management, Local Autonomy Policy, Public Service, Gender Perspective in Public Sector, E-Government, Urban Rural Development Policy, Strategic Management, Public Sector Corporation Management, State Administration Law, Bureaucracy and Public Governance
Articles 99 Documents
INOVASI PENGEMBANGAN LAYANAN DENTAL CENTER DAN IMUNISASI CENTER PUKESMAS. Amirul Mustofa; Sri Roekminiati; Damajanti Sri Lestari
Jurnal Penelitian Administrasi Publik Vol 2 No 1 (2020): Public Administration Journal of Research
Publisher : Prodi Ilmu Administrasi Negara Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/paj.v2i1.23

Abstract

Public services in the health sector carried out by the puskesmas have yet to meet the most public service needs in the working area. This is since up to this study the puskesmas had not yet determined the priority scale of services. The other side is that the infrastructure and infrastructure owned are still limited. In this connection, the purpose of this study is to identify the needs of patients or the community to obtain health services that are the most common needs of the community. Furthermore, based on these data, service innovation is formulated to become the need for public health services as a form of service based on local wisdom. This research was conducted using qualitative methods, and data obtained through interviews, observations, and documents. This research results that health services in north ponorogo health center need to be changed and innovations based on local potential, so that the health center becomes a dental center service and immunization center service.
KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI DESA SUKAMENAK, KECAMATAN SUKARAME, KABUPATEN TASIKMALAYA Kusnandar Ishak
Jurnal Penelitian Administrasi Publik Vol 2 No 1 (2020): Public Administration Journal of Research
Publisher : Prodi Ilmu Administrasi Negara Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/paj.v2i1.24

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh urgensi kualitas pelayanan publik yang dilakukan di pemerintahan desa, terutama di Desa Sukamenak, Kecamatan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya, karena pemerintah desa merupakan lembaga yang berhubungan langsung dengan masyarakat atau sebagai ujung tombak dalam proses pelayanan publik, tetapi pada kenyataannya kualitasnya masih buruk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk menentukan nilai independen, yaitu Kualitas Layanan Publik di Desa Sukamenak, Kecamatan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya. Data dikumpulkan melalui observasi langsung, wawancara dan studi dokumentasi. Teknik analisis data berisi desain pemrosesan data yang dilakukan dengan menggambarkan data yang diperoleh sejak peneliti memasuki lapangan untuk mengumpulkan data untuk menarik kesimpulan. Langkah-langkahnya terdiri dari reduksi data, tampilan data, serta verifikasi dan kesimpulan. Berdasarkan diskusi publik layanan yang berkualitas terdiri dari 6 (enam) parameter, yaitu: Layanan publik yang transparan, akuntabilitas layanan publik, layanan publik bersyarat, Layanan publik partisipatif, Kesamaan hak layanan publik, dan Neraca layanan publik, dilaksanakan di Desa Sukamenak, Kabupaten Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya menunjukkan sebagian dan sekaligus menunjukkan kategori kurang berkualitas. Disarankan kepada peneliti lain untuk dapat memeriksa lebih lanjut secara komprehensif bentuk-bentuk layanan publik lainnya yang diadakan di pemerintah desa.
MANAJEMEN PEMBANGUNAN DESA DAERAH PERBATASAN KOTA Budiman Widodo; Winarti Winarti
Jurnal Penelitian Administrasi Publik Vol 2 No 1 (2020): Public Administration Journal of Research
Publisher : Prodi Ilmu Administrasi Negara Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/paj.v2i1.25

Abstract

Desa Yang berbatasan dengan kota akan memiliki karakteristik yang berbeda dengan desa yang lain, aktivitas penduduk desa ini lebih berorientasi ke kota terdekat dari pada pusat kota kabupaten, baik aktivitas sosial, ekonomi, maupun budaya. Konsep manajemen pembangunan yang diterapkan cenderung membiarkan perkembangan desa bwergerak secara bebas tanpa adanya perencanaan pembanggunan yang ditetapkan melaui rencana umum tata ruang kota (RUTRK). Kebijakan yang dilakukan menjadikan desa sebagai daerah penyangga perkembangan kota terdekat, dengan mengorbankan daerah pertanian. Tujuan penelitian ini adalah mencari model manajemen pembangunan daerah perbatasan dengan konsep pembangunan terintegrasi antar daerah menjadi alternatif, untuk menghindari terjadinya konflik kepentingan yang bersifat ego sektoral. Untuk itu perlu adanya pemikiran baru dalam peningkatan serta penggalangan kerjasama pembangunan antar daerah melaui konsep “Regional Management”. Adapun metode yang digunakan adalah dengan metode analisis kualitatif melalui interview mendalam dan data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukan, bahwa terjadi konflik kepentingan antara pemerintah kota dan kabupaten yang berakibat pada tidak terintregasinya pembangunan di daerah sub urban.
PEMBERDAYAAN MANTAN PEKERJA MIGRAN INDONESIA MELALUI PROGRAM DESMIGRATIF (Studi di Desa Arjowilangun Kecamatan Kalipare Kabupaten Malang) Lely Indah Mindarti; Putri Nabil
Jurnal Penelitian Administrasi Publik Vol 1 No 4 (2019): Public Administration Journal of Research
Publisher : Prodi Ilmu Administrasi Negara Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/paj.v1i4.26

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami berlangsungnya proses pemberdayaan mantan Pekerja Migran Indonesia (PMI) melalui program Desa Migran Produktif (Desmigratif) di Desa Arjowilangun. Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualtitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam proses pemberdayaan mantan PMI melalui program Desmigratif dilaksanakan melalui empat fokus kegiatan yaitu layanan migrasi, usaha produktif, community parenting dan koperasi. Bentuk pemberdayaan mantan PMI di Desa Arjowilangun melibatkan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Malang, pemerintah Desa Arjowilangun dan mantan PMI. Adapun kendala-kendala dalam pemberdayaan mantan PMI ini adalah minimnya pengetahuan mantan PMI mengenai pemasaran, faktor permodalan, minat dari anak-anak PMI serta tidak berjalannya koperasi Desmigratif.
PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SIMEULUE DALAM PEMBERDAYAAN POTENSI PARIWISATA Alimas Jonsa; Erly Hasyim; Abd Karim; Nanda Safangawan
Jurnal Penelitian Administrasi Publik Vol 1 No 4 (2019): Public Administration Journal of Research
Publisher : Prodi Ilmu Administrasi Negara Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/paj.v1i4.27

Abstract

Penelitian ini berjudul Peran Pemerintah Daerah Kabupaten Simeulue dalam pemberdayaan Potensi Pariwiwsata, adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah fokus pada bagaimana peran pemerintah daerah kabupaten simeulue dalam pemberdayaan potensi pariwisata yang kedua adalah apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam melakukan pemberdayaan potensi pariwisata. Adapun Metodologi Penelitian yang dilakukan dengan metode pendekatan kualitatif melalui analisis deskriptif dan fenomenologis. Pemilihan metode pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif dengan pertimbangan bahwa fenomena tentang Peran pemerintah daerah dalam Pemberdayaan potensi pariwisata merupakan variabel yang dapat diamati secara langsung. Adapun Hasil Penelitian yang ditemukan adalah dalam penelitian ini Kabupaten Simeulue yang memiliki potensi yang sangat besar pada sektor pariwisata bahari menjadi faktor pendukung utama dalam mewujudkan masyarakat Simeulue yang menuju sejahtera. Namun dalam hal ini, dalam rangka mewujudkan masyarakat Simeulue yang sejahtera dari pemberdayaan potensi sumber daya alam pada sektor pariwisata memiliki proses berkelanjutan serta dibutuhkan peranan yang berdedikasi dari pemerintah daerah dan seluruh unsur masyarakat di kabupaten Simeulue. Pemberdayaan dan tata kelola pariwisata merupakan kewenangan dari pada pemerintah sesuai dengan ketentuan dalam UU nomor 10 Tahun 2009 tentang pariwisata, bahwa keadaan alam, flora dan fauna sebagai karunia tuhan yang maha esa, serta peninggalan sejarah, seni dan juga budaya yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan sumber daya dan modal pembangunan kepariwisataan untuk peningkatan kemakmuran dan kesejahtraan rakyat sebagaimana terkandung dalam pancasila dan pembukaan undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dan diatur dalam qanun Aceh nomor 8 tahun 2013 yaitu tentang kewenangan pemerintah kab/kota dalam pengembangan potensi pariwisata yang ada di daerahnya sendiri. Selanjutnya Peneliti mencatat bahwa Peran Pemerintah Daerah Dalam Pemberdayaan Potensi Pariwisata di Kabupaten Simeulue masih berjalan belum maskimal dan perlu kerja keras. Hal ini bukanlah disebabkan oleh kinerja dari pemerintah daerah tersebut belum maksimal, namun ketersediaan anggaran dalam pembangunan fasilitas dan lain-lain menjadi faktor utama dalam keterlambatan pada pengembangan ini Untuk itu daerah juga perlu Investasi dari daerah luar. Oleh karena itu, pemerintah daerah menyikapi permasalahan tersebut dengan tetap melakukan pemberdayaan obyek pariwisata secara bertahap dengan memperioritaskan pembangunan sebanyak 10 dari 20 obyek wisata andalan kabupaten Simeulue pada tahun 2018.
Sisi Lain Praktek Transportasi Online Sebagai Transformasi Ekonomi Politik Di era revolusi industri 4.0 Ni Wayan Widhiasthini; Nyoman Sri Subawa
Jurnal Penelitian Administrasi Publik Vol 1 No 4 (2019): Public Administration Journal of Research
Publisher : Prodi Ilmu Administrasi Negara Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/paj.v1i4.28

Abstract

Perubahan yang sangat pesat telah terjadi yang diakibatkan oleh arus revolusi industri 4.0. Salah satunya adalah semakin berkembangnya moda transportasi online yang awalnya hanya melayani bidang transportasi, kini semakin meluas. Kondisi yang terjadi tidaklah selalu ideal, para pengemudi, para penggunanya sering kali mengalami kerugian. Hal ini tidak terlepas dari lambatnya perubahan regulasi yang menaungi praktek ekonomi politik tersebut. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran dalam penyempurnaan kebijakan publik, serta melihat sisi lain praktek transpotasi online secara kritis. Masalah penelitian ini meliputi: bagaimanakah transformasi ekonomi politik pada praktek transportasi online di era revolusi industri 4.0? Dan apa dampak yang terjadi dari praktek transportasi online sebagai tranformasi ekonomi politik di era revolusi industri 4.0? Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dan intepretatif, dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam, study dokumen dan observasi. Penentuan informan menggunakan purposive random sampling, lokasi penelitian di Kota Denpasar, informan penelitian adalah para pengemudi transportasi online, pengguna aktif dan unsur pemerintah terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktek transportasi online yang semula hanya bergerak dibidang pelayanan transportasi, kini telah merambah kepada bisnis gaya hidup, para penyedia jasa transportasi konvensional, berbagai pihak terkait akhirnya mengikuti pola yang diterapkan. Kondisi ideal tidak selalu terjadi, banyak kerugian yang harus ditanggung oleh penyedia, pengemudi dan pengguna. Dampak yang ditimbulkan meliputi bidang sosial budaya, gaya hidup, bubble efek, ekonomi berbagi. Kesimpulan dan saran yang dapat diberikan bahwa diperlukan naungan regulasi ekonomi politik yang sangat adapif terhadap pesatnya tranformasi revolusi industry 4.0.
Sistem Layanan Informasi, Pengaduan Masyarakat Berbasis Elektronik (E-Service) Dalam Peningkatan Pelayanan Publik Dan Keterrbukaan Informasi Pemerintah Kabupaten Pacitan Endriana Wahyu Elita; Supriyadi Supriyadi; Maharani Thalia Purwa Aditya
Jurnal Penelitian Administrasi Publik Vol 1 No 4 (2019): Public Administration Journal of Research
Publisher : Prodi Ilmu Administrasi Negara Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/paj.v1i4.29

Abstract

Berkembangnya layanan berbasis elektronik (e-Service) di domain Pemerintah untuk memenuhi kebutuhan publik akan layanan berkualitas, efektif dan efisien dalam rangka mewujudkan good governance. Pemanfaatan Tehnologi dalam peningkatan transparansi dan akuntabilitas lembaga pemerintah, menyederhanakan birokrasi lebih efisien demi meningkatkan layanan kepada masyarakat. Penelitian ini mencoba menjelaskan Sistem Layanan Informasi, Pengaduan Masyarakat Berbasis Elektronik (E-Service) Dalam Peningkatan Pelayanan Publik dan Keterbukaan Informasi Pemerintah Kabupaten Pacitan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sistem pelayanan aplikasi Lapor Pacitan sebagai pelayanan pengaduan, pemanfaatan oleh masyarakat, dan rekomendasi kebutuhan pengembangan aplikasi Wadule PacitanPenelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan data primer berupa pengumpulan data melalui wawancara mendalam terhadap Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kabupaten Pacitan dan laporan terintegrasi dengan WADULE PACITAN (Wadah Aspirasi dan Pengaduan Layanan Elektronik Pacitan). Wadule merupakan aplikasi setiap Penyelenggara dalam kerangka sistem informasi pelayanan publik.Dampak pemanfataan aplikasi Wadule Pacitan adalah pelayanan pengaduan menjadi transparan, efektif, dan efisien. Masyarakat dapat melakukan di manapun dan kapanpun serta ikut berpartisipasi dalam pembangunan dan perbaikan pelayanan publik di Kabupaten Pacitan.
Sumber Daya Manusia Pustakawan Dan Kearsipan : Tantangan Di Era Disrupsi Etih Henriyani; Eet Saeful Hidayat
Jurnal Penelitian Administrasi Publik Vol 1 No 4 (2019): Public Administration Journal of Research
Publisher : Prodi Ilmu Administrasi Negara Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/paj.v1i4.31

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) Pustakawan dan kearsipan baik secara kualitas maupun kuantitas. Sementara SDM yang dibutuhkan di era disrupsi ini yaitu memiliki kemampuan untuk menguasai teknologi dengan cepat, adaptif dan respon terhadap perubahan dengan integritas dan daya saing yang tinggi. Hal ini tentunya menjadi tantangan yang besar untuk bidang perpustakaan dan kearsipan di Indonesia, karena dalam realitasnya bukan hanya persoalan kualitas namun juga terkait kuantitas atau jumlah SDM Pustakawan dan kearsipan masih jauh dari rasio ideal. Kekuarangan tenaga ahli di bidang perpustakaan dan kearsipan ini dirasakan oleh berbagai daerah di Indonesia. Di mana data secara nasional di tahun 2017, jumlah arsiparis yang ada baru 3.241 (2,25%) dari total kebutuhan 143.630 tenaga arsiparis (https://www.ugm.ac.id). Begitu pula dengan tenaga pustakawan di tahun 2018, dari 154.359 perpustakaan baru ada 3.179 pustakawan. Jadi rasionya 1 pustakawan mengelola 200 perpustakaan. Sementara idealnya 1 pustakawan mengelola 1 perpustakaan (https://www.perpusnas.go.id). Metode Penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan dan studi lapangan (observasi dan wawancara).Adapun tahapan analisis data yang dilakukan yaitu Kodifikasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satu penyebab kurangnya SDM Pustakawan dan Kearsipan adalah minimnya minat masyarakat untuk menekuni pekerjaan sebagai Pustakawan dan Arsiparis .Citra negatif dan perkembangan teknologi informasi yang kian pesat menjadi tantangan eksternal bagi Pustakawan dan arsiparis dalam menjalankan tugasnya. Untuk itu perlu penguatan SDM Pustakawan dan kearsipan melalui pengajuan penambahan jumlah SDM Pustakawan dan Kearsipan, pendidikan baik formal maupun non formal, kolaborasi dengan berbagai pihak seperti Kemendagri, PUSDIKLAT ANRI, serta lembaga-lembaga pendidikan yang membuka program di bidang perpustakaan dan kearsipan.
TELAAH KINERJA P3M ( PUSAT PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT) DALAM MENYAMPAIKAN KELUHAN PELAYANAN DI KOTA SEMARANG Nina Widowati
Jurnal Penelitian Administrasi Publik Vol 2 No 1 (2020): Public Administration Journal of Research
Publisher : Prodi Ilmu Administrasi Negara Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/paj.v2i1.32

Abstract

Tujuan penelitian ini Menelaah kinerja P3M (Pusat Pengeloaan Pengaduan Masyarakat ) dalam menyampaikan keluhan pelayanan di Kota Semarang dan aspek yang menghambatnya.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, Informan dalam penelitian ini adalah pihak Biro Organisasi Kota Semarang, yang dilakukan dengan teknik snowball, yang diawali dari Kepala Biro Organisasi Kota Semarang. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah wawancara, dengan bantuan alat perekan dan catatan. Teknikanalisis data yang digunakan adalah teknik analisis aksonomi, yaitu terfokus pada aspek-aspek tertentu. Hasilnya, kinerja pada P3M dinilai belum maksimal. P3M masih dianggap belum produktif, Layanan P3M belum dapat dikatakan optimal, Kurang responsiveness, Responsibility telah dilakukan dengan baik, P3M ini memiliki akuntabilitas yang tinggi.Adapun saran yang dapat diberikan adalah: Perlu adanya sosialisasi, Pengoptimalan koordinasi antar dinas terkait, dan Perlu adanya koordinasi antar SKPD.
PROGRAM PUSKESMAS MAMPU PONED (PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI DASAR) SEBUAH INOVASI BIDANG KESEHATAN DI SEMARANG Tri Yuningsih; Aufarul Marom; Maesaroh Maesaroh
Jurnal Penelitian Administrasi Publik Vol 1 No 4 (2019): Public Administration Journal of Research
Publisher : Prodi Ilmu Administrasi Negara Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/paj.v1i4.33

Abstract

PONED adalah program dimana Puskesmas rawat inap yang mampu menyelenggarakan pelayanan obstetri dan neonatal emergensi/komplikasi tingkat dasar dalam 24 jam.Pelayanan kesehatan diberikan terhadap ibu hamil, bersalin dan nifas serta bayi baru lahir. Program ini menarik dan penting untuk diteliti mengingat program ini merupakan bentuk inovasi pelayanan di bidang kesehatan.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan Program PONED di Puskesmas Bangetayu kota Semarang ditinjau dari aspek efektivitasnya.Jenis penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan beberapa informan yang dipilih secara purposive ,yaitu informan dari pihak Dinas Kesehatan Kota Semarang dan Puskesmas Bangetayu serta masyarakat yang menjadi sasaran pemberian Program tersebut.Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis domain dan taksonomi.Dari hasil penelitian diketahui bahwa dalam pelaksanaan program PONED belum optimal.Ketidakefektivan dapat diketahui dari proses komunikasi antar organisasi dan proses sosialisasi kepada masyarakat yang masih belum optimal. Kesimpulan yang bisa diambil adalah upaya melakukan inovasi pelayanan kesehatan di PUSKESMAS melalui PONED belum berhasil.Saran yang direkomendasikan adalah peningkatan proses komunikasi ,koordinasi , penguatan sistem komunikasi antar organisasi, dan peningkatan sosialisasi kepada masyarakat agar program dapat dilakukan secara optimal.

Page 3 of 10 | Total Record : 99