cover
Contact Name
William Arisandi
Contact Email
william@umitra.ac.id
Phone
+6289669082197
Journal Mail Official
jikmi@umitra.ac.id
Editorial Address
Universitas Mitra Indonesia, Jalan Z.A Pagar Alam No 7 Gedong Meneng Rajabasa Bandar Lampung
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Focus (Ilmu Kesehatan Masyarakat) Scope : 1. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja 2. Manajemen Pelayanan Kesehatan 3. Kesehatan Reproduksi 4. Kesehatan Lingkungan 5. Epidemiologi Penyakit 6. Promosi Kesehatan
Articles 48 Documents
Evaluasi Pelaksanaan Program Pembinaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Tatanan Sekolah Pada Siswa Sekolah Dasar Kabupaten Lampung Timur Tahun 2020 Yessi Luthfia
JIKMI (Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia) Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia (JIKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PHBS di sekolah adalah kebiasaan/perilaku positif yang dilakukan oleh setiap siswa, guru, penjaga sekolah, petugas kantin atau warung sekolah, orang tua siswa untuk mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya serta aktif dalam menjaga lingkungan sehat di sekolah secara mandiri.  Tujuan penelitian diketahui secara mendalam Pelaksanaan Program Pembinaan PHBS Tatanan Sekolah pada siswa SD di Kabupaten Lampung Timur tahun 2020. Jenis Penelitian adalah kualitatif dan hasil penelitian disajikan dengan cara deskriptif. Subyek atau informan diambil secara purpossive sampling. Jumlah informan adalah 14 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam dan pengamatan. Berdasarkan wawancara mendalam dengan 14 informan ada 3 faktor yang mempengaruhi keberhasilan program PHBS di sekolah yaitu indikator input (Kebijakan, dukungan, pembiayaan, SDM, sarana dan prasarana, dan lembaga), indikator Proses (Advokasi, pelatihan kader, sosialisasi, rencana kegiatan, gerakan penerapan, pemantauan) dan indikator output (8 indikator PHBS di sekolah). Lintas Program dan Lintas Sektor sangat berpengaruh dalam keberhasilan penerapan program perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah dengan memperhatikan indikator input, indikator pross dan indikator outputKata Kunci : Evaluasi Program, Indikator Keberhasilan, Lintas Sekor, PHBS di sekolah
Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengendalian Hipertensi Lansia Pada Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (POSBINDU PTM) Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukaraja Nuban Kabupaten Lampung Timur Tahun 2017 iin suhesti
JIKMI (Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia (JIKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPeningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg atau diastolik lebih besar dari 140 mmHg dalam dua kali pengukuran dengan interval 5 menit dengan istirahat sedang. Data kasus Hipertensi di Puskesmas Sukaraja Nuban tahun 2015 sebanyak 1.107 kasus. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan riwayat keluarga dengan penyakit cacat hipertensi, keteraturan konsumsi obat antihipertensi, merokok, kurang aktivitas fisik, riwayat pengukuran obesitas, riwayat pengukuran tekanan darah, riwayat pengukuran gula darah, riwayat Pengukuran kolesterol total dengan pengendalian hipertensi di Puskesmas Sukaraja Nuban Lampung Timur 2017. Desain penelitian survei analitik dengan pendekatan case control. Jumlah populasi 261 lansia dengan 36 sampel dan 36 kontrol. Uji statistik dalam penelitian ini menggunakan uji chi square.Hasil diketahui riwayat hipertensi nilai p-value 0,018 berarti ada hubungan antara riwayat hipertensi dengan pengendalian hipertensi. Keteraturan minum obat diperoleh p-value 0,009 ada hubungan antara keteraturan minum obat dengan pengendalian hipertensi. Merokok diperoleh p-value 0,002 ada hubungan antara merokok dengan pengendalian hipertensi. Konsumsi sayur dan buah didapatkan p-value 0,000 ada hubungan antara konsumsi sayur dan buah dengan pengendalian hipertensi, aktivitas fisik diperoleh p-value 0,000 ada hubungan antara aktivitas fisik dengan pengendalian hipertensi. Data pengukuran obesitas diperoleh p-value 0,010 ada hubungan antara riwayat pengukuran obesitas dengan pengendalian hipertensi. Pengukuran tekanan darah diperoleh p-value 0,030 ada hubungan antara riwayat pengukuran tekanan darah dengan pengendalian hipertensi. Pengukuran Gula Darah diperoleh p-value 0,033 ada hubungan antara riwayat pengukuran gula darah dengan pengendalian hipertensi. Pengukuran kolesterol diperoleh p-value 0,037 ada hubungan antara riwayat pengukuran kolesterol dengan pengendalian hipertensi.Saran kepada masyarakat dan petugas kesehatan agar memperhatikan faktor risiko hipertensi pada lansia dan selalu memberikan penyuluhan dan penyuluhan melalui kegiatan CERDIK dan GERMAS diharapkan masyarakat dapat terhindar dari penyakit cacat termasuk penyakit hipertensi.Kata kunci : Hipertensi, Pengobatan Biasa, Merokok, Konsumsi Buah Dan Sayur, Aktivitas Fisik
Faktor – Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Survival Kelanjutan Berobat Penderita Tuberkulosis Di Puskesmas Kecamatan Tebet Jakarta Selatan Rojali Rojali; Wartiniyati Wartiniyati
JIKMI (Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia (JIKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPengobatan yang tidak tuntas menyebabkan penyakit tidak akan sembuh, Masalah putus berobat tuberkulosis adalah suatu yang universal, pengobatan tuberkulosis secara relatif panjang, jika dibandingkan dengan penyakit infeksi lain. Penderita tuberkulosis bila tidak diobati dengan baik akan menyebabkan terjadinya kekebalan pada kuman dan dapat menularkan penyakit pada orang lain. Penelitian bertujuan untuk mengetahui factor - faktor yang berpengaruh terhadap kesintasan kelanjutan berobat pasien tuberkulosis menurut umur, jenis kelamin, PMO, tipe penderita, kategori pengobatan, riwayat pengobatan, Yankes dan domisili diwilayah Puskesmas Kecamatan Tebet Jakarta Selatan Tahun 2018. Desain penelitian kohort retprospektif. Sampel sebanyak 260 orang pasien tuberkulosis yang telah menyelesaikan pengobatan tahun 2018 di wilayah Puskesmas Kecamatan Tebat Jakarta Selatan. Sampel yang didapatkan 260 orang dengan menggunakan random sampling yang didapat dari kelompok tipe penderita baik penderita baru maupun penderita lama.Hasil, ditemukan penderita tuberkulosis yang putus berobat selama tahun 2018 sebesar 24 orang (9,23%). Probabilitas kesintasan kelanjutan berobat pasien tuberkulosis adalah sebesar 99,56% (hari ke 175), 99,56% (hari ke 181), 98,22 (hari ke 184), 97,78% (hari ke 185) dan 97,78% (hari ke 186). Pada analisis Cox regression Rejimen Pengobatan dan Yankes merupakan varibel indepent pada penderita tuberkulosis yang Rejimen Pengobatan Kategori 2 memiliki resiko putus berobat 0,2 kali lebih besar dibandingkan Kategori 1 (HR :0,2027 95% CI : (0,075- 0,548). Demikian juga pasien tuberkulosis pada Rumah Sakit memiliki resiko putus berobat 0,308 kali lebih tinggi dibandingkan pasien tuberkulosis yang di Puskesmas 0,308 (0.156- 0,608).Kesimpulan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap survival kelanjutan berobat penderita tuberkulosis adalah Rejimen Pengobatan dan Yankes dengan keseluruhan probabilitas survival kelanjutan berobat penderita tuberkulosis adalah 99,56% (hari ke 175 hari), 98,22% (hari ke 184) dengan median probabilitas kesintasan oada hari ke 186 hari. Disarankan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dalam strategi DOTS yaitu diagnosis, pengobatan dan penyuluhan terhadap penderita maupun kepada PMO.Kata Kunci : Survival TB, TBC, Penderit TB, Putus Berobat, Rejimen Pengobatan AbstractIncomplete treatment causes the disease to not heal. The problem of dropping out of treatment for tuberculosis is universal, tuberculosis treatment is relatively long, when compared to other infectious diseases. Patients with tuberculosis if not treated properly will cause immunity to germs and can transmit the disease to other people. Objective: To find out the factors that influence the survival of tuberculosis patients according to age, sex, PMO, type of patient, category of treatment, medical history, health care and domicile in the area of Puskesmas Tebet, South Jakarta District, 2018. Study design: Retprospective cohort study design. A sample of 260 tuberculosis patients who completed treatment in 2018 in the Puskesmas, Tebat District, South Jakarta. The sample obtained was 260 people using random sampling obtained from the type group of patients, both new and old sufferers.Results and Discussion: There were 24 tuberculosis patients who dropped out of treatment during 2018 (9.23%). The probability of survival for tuberculosis patient treatment was 99.56% (175th day), 99.56% (181th day), 98.22 (184th day), 97.78% (185th day) and 97.78 % (day 186). In the Cox regression analysis, the Treatment Regimen and Health Care Regimen are independent variables in tuberculosis patients whose Category 2 treatment regimen has a 0.2 times greater risk of dropping out of treatment than Category 1 (HR: 0.2027 95% CI: (0.075- 0.548). Tuberculosis patients at the hospital had a risk of dropping out of treatment 0.308 times higher than tuberculosis patients in Puskesmas 0.308 (0.156-0.608).Conclusions and suggestions: The factors that influence the survival of tuberculosis patients are treatment regimens and health care with the overall probability of continuation of treatment for tuberculosis patients is 99.56% (175 days), 98.22% (184 days) with median probability of survival at day 186. It is recommended to improve the quality of health services in the DOTS strategy, namely diagnosis, treatment and counseling for patients and PMOs.Keywords: TB survival, tuberculosis, TB sufferers, discontinuation of treatment, treatment regimen
FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DETEKSI DINI PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI PUSKESMAS PANJANG KOTA BANDAR LAMPUNG Satria Nandar Baharza; Mareza Yolanda Umar
JIKMI (Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia (JIKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 AbstractPuskesmas Panjang is one of the Puskesmas in Bandar Lampung with the highest number of STI cases compared to 28 Puskesmas in Bandar Lampung City. In the Mentari Clinic at the Panjang 5 Puskesmas in the last 5 months from November 2018 to March 2019, data were obtained of all patients who came for treatment and advanced screening of 354 people. 234 people or (66%) are female sex workers (FSW). The purpose of this study is to determine the factors associated with early detection of sexually transmitted diseases in the Panjang Bandar Lampung Health Center in 2019. This study uses a cross sectional study design. The population studied in this study were all EFAs with risk behavior in Panjang Bandar Lampung Health Center in 2019, totaling 647 people. Sample 125 people. Data collection using a questionnaire filled directly by respondents, univariate data analysis and bivariate analysis using the chi square test. The results showed the frequency distribution of respondents with low education of 57.5%, high knowledge of 51.2%, positive attitude of 55.2%, not doing early detection of sexually transmitted diseases 57.6%, There was a relationship of education, knowledge, attitude with early detection of disease sexually transmitted infections in Puskesmas Panjang Bandar Lampung in 2019. Suggestions for increasing WUS knowledge through providing health education about STDs and screening using more interesting media. Keywords : Factors, Early Detection, Sexually Transmitted Diseases 
Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengendalian Hipertensi Lansia Pada Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (POSBINDU PTM) Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukaraja Nuban Kabupaten Lampung Timur Tahun 2017 Suhesti Iin
JIKMI (Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia) Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia (JIKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg atau diastolik lebih besar dari 140 mmHg dalam dua kali pengukuran dengan interval 5 menit dengan istirahat sedang. Data kasus Hipertensi di Puskesmas Sukaraja Nuban tahun 2015 sebanyak 1.107 kasus. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan riwayat keluarga dengan penyakit cacat hipertensi, keteraturan konsumsi obat antihipertensi, merokok, kurang aktivitas fisik, riwayat pengukuran obesitas, riwayat pengukuran tekanan darah, riwayat pengukuran gula darah, riwayat Pengukuran kolesterol total dengan pengendalian hipertensi di Puskesmas Sukaraja Nuban Lampung Timur  2017. Desain penelitian survei  analitik dengan pendekatan case  control. Jumlah populasi 261 lansia dengan 36 sampel dan 36 kontrol. Uji statistik dalam penelitian ini menggunakan uji chi square.Hasil diketahui riwayat hipertensi nilai p-value 0,018 berarti ada hubungan antara riwayat hipertensi dengan pengendalian hipertensi. Keteraturan minum obat diperoleh  p-value 0,009 ada hubungan antara keteraturan minum obat dengan pengendalian hipertensi. Merokok diperoleh p-value 0,002 ada hubungan antara merokok dengan pengendalian hipertensi. Konsumsi sayur dan buah didapatkan p-value 0,000 ada hubungan antara konsumsi sayur dan buah dengan pengendalian hipertensi, aktivitas fisik diperoleh p-value 0,000 ada hubungan antara aktivitas fisik dengan pengendalian hipertensi. Data pengukuran obesitas diperoleh p- value 0,010 ada hubungan antara riwayat pengukuran obesitas dengan pengendalian hipertensi. Pengukuran tekanan darah diperoleh p-value 0,030 ada hubungan antara riwayat pengukuran tekanan darah dengan pengendalian hipertensi. Pengukuran Gula Darah diperoleh  p-value 0,033 ada hubungan antara riwayat pengukuran gula darah dengan pengendalian hipertensi. Pengukuran kolesterol diperoleh p-value 0,037 ada hubungan antara riwayat pengukuran kolesterol dengan pengendalian hipertensi.Saran kepada masyarakat dan petugas kesehatan agar memperhatikan faktor risiko hipertensi pada lansia dan selalu memberikan penyuluhan dan penyuluhan melalui kegiatan CERDIK dan GERMAS diharapkan masyarakat dapat terhindar dari penyakit cacat termasuk penyakit hipertensi.Kata kunci : Hipertensi, Pengobatan Biasa, Merokok, Konsumsi Buah Dan Sayur, Aktivitas Fisik
Hubungan Jenis Kelamin Dan Indeks Massa Tubuh Dengan Kejadian Rematik Osteoporosis Pada Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Bumi Nabung Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2020 Satria Nandar Baharza; William Arisandi
JIKMI (Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia (JIKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakRematik adalah penyakit kelainan pada sendi yang menimbulkan nyeri dan kaku pada sistem muskulosketal. Di dunia, kejadian rematik mencapai 355 juta kasus. Sebesar 20% penderita rematik yaitu berusia 55 tahun. Di Indonesia, rematik tahun 2018 sebesar 7,3%. Provinsi Lampung sebesar 12,3%. Puskemas Bumi Nabung terjadi 128 kasus tahun 2019.Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan jenis kelamin dan indeks massa tubuh dengan kejadian rematik osteoporosis di wilayah kerja Puskesmas Bumi Nabung Tahun 2020. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain pendekatan case control. Populasi penelitian semua penderita rematik.Hasil menyatakan : ada hubungan jenis kelamin (p-value = 0,042), dan indeks massa tubuh (p-value = 0,028) dengan kejadian rematik osteoporosis pada lansia. Saran bagi keluarga lansia dapat memantau kondisi kesehatan lansia, mendukung program puskesmas dalam penyehatan lansia. Kata kunci : Rematik Osteoporosis, Jenis Kelamin, Indeks Massa Tubuh
Hubungan Mutu Pelayanan Radiologi Diagnostik Dengan Kepuasan Pasien Di Instalasi Radiologi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi 3 Lampung Tahun 2017 tubagus erwin; Dian Utama Pratiwi
JIKMI (Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia (JIKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakMutu pelayanan radiologi dapat dinilai dari kepuasan pasien. Kepuasan pasien dapat dinilai dari 5 variabel meliputi tangible, responsiveness, realibility, emphaty dan assurance. Penelitian mutu pelayanan radiologi di instalasi radiologi RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung (2016) menyatakan lamanya pengambilan hasil rontgen masih perlu pembenahan (63%) menyatakan puas dan (37%) menyatakan tidak puas.Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan radiologi dengan kepuasan pasien di instalasi radiologi RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2017. Jenis penelitian kuantitatif desain cross sectional. Populasi penelitian semua pasien di instalasi radiologi rumah sakit umum daerah dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Teknik sampel accidental sampling dan jumlah sampel 192 pasien.Hasil penelitian ada hubungan kepuasan tangible (p=0,000), responsiveness (p=0,000), reliable (p=0,000), emphaty (p=0,002) dan assurance (p=0,024) dengan kepuasan pasien. Saran bagi instalasi radiologi agar melengkapi petunjuk ruang pemeriksaan dan lokasi tempat menunggu, pihak petugas senantiasa mengarahkan alokasi ruang tunggu kepada setiap pasien dan memberikan informasi mudah dipahami terkait hasil radiografi yang sudah diinterpretasikan oleh dokter spesialis radiologi.Kata kunci : Mutu Pelayanan Radiologi, KepuasanPasien
PENGETAHUAN DAN SIKAP SEBAGAI FAKTOR RISIKO RENDAHNYA PENERIMAAN VAKSINASI TAHAP 2 William_ari Sandi
JIKMI (Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia) Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia (JIKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Vaksinasi adalah pemberian vaksin untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit. di dunia tanggal 9 Juli 2021 sejumlah 1,9 miliar, dengan 934 juta divaksinasi lengkap, proporsi populasi di dunia menerima vaksin secara lengkap mencapai 11,9%. Di Indonesia, per tanggal 10 Juli 2021, sebanyak 36.193.076 orang telah menerima vaksin covid-19 dengan minimum 1 dosis atau 13,4%, dan sebanyak 14.969.330 orang telah diberikan vaksinasi lengkap atau mencapai 5,5%. Jenis penelitian kuantitatif, dengan desain case control. Sampel penelitian sebanyak 68 responden terdiri dari 34 orang sudah menerima vaksin dan 34 orang belum menerima. Teknik sampling meggunakan purposive sampling. Kesimpulan terdapat hubungan antara pengetahuan dengan nilai p-value sebesar 0,0013 dengan nilai OR 1,923 dan terdapat hubungan antara sikap dengan nilai p-value sebesar 0,028 dengan nilain OR 1,817 terhadap vaksinasi covid-19. Saran bagi puskesmas, meningkatkan upaya promosi dan sosialisasi kepada masyarakat, agar pemahaman dan pengetahuan masyarakat dapat dikendalikan, kemudian bagi tokoh masyarakat dapat memberikan dorongan moril kepada masyarakat akan kesadaran pentingnya penerimaan vaksin sebagai salah satu upaya meminimalisir penularan covid-19.