cover
Contact Name
Ismi Nurwaqiah Ibnu
Contact Email
ismiibnu@unja.ac.id
Phone
+6285242773354
Journal Mail Official
jurnalkesmasjambi@unja.ac.id
Editorial Address
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jl. Tri Brata Pal 11, Pondok Meja, Kec. Metong, Muaro Jambi
Location
Kota jambi,
Jambi
INDONESIA
Jurnal Kesmas Jambi
Published by Universitas Jambi
ISSN : 25498053     EISSN : 25805894     DOI : https://doi.org/10.22437/jkmj.v4i2
Core Subject : Health, Social,
Jurnal kesmas Jambi (JKMJ) merupakan jurnal yang nantinya diterbitkan dua kali setahun, dengan topik keilmuan kesehatan masyarakat. Pengelola JKMJ adalah Prodi Kesmas FKM Universitas Jambi. Diharapkan dengan adanya JKMJ ini menjadi sarana publikasi keilmuan kesehatan masyarakat terbaik di Provinsi Jambi dan diharapkan bisa dikembangkan ke arah yang lebih baik kedepannya.JKMJ saat ini sudah mendapatkan nomor ISNN, direncanakan akan dikembangkan menjadi e-jurnal.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 1 (2018): Vol. 2 - No. 1 - Maret 2018" : 9 Documents clear
Hubungan Obesitas Dan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Olak Kemang Tahun 2018 Sintia Tri Handayani; Hubaybah Hubaybah; Dwi Noerjoedianto
Jurnal Kesmas Jambi Vol. 2 No. 1 (2018): Vol. 2 - No. 1 - Maret 2018
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jkmj.v2i1.6535

Abstract

Prevalensi di Puskemas Olak Kemang Kota Jambi memiliki peringkat pertama dari 20 Puskesmas yang ada di Kota Jambi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko obesitas dan aktivitas fisik yang berhubungan dengan kejadian DM tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Olak Kemang Kota Jambi 2018. Penelitian menggunakan rancangan case control dengan teknik probability sampling dengan jumlah sampel 100 responden. Data dianalisis dengan uji Chi Square dengan CI: 95% dan α=0,05. Hasil penelitian menunjukan bahwa gambaran obesitas dan aktivitas fisik di wilayah kerja Puskesmas Olak Kemang yaitu responden yang obesitas (52,0%), responden yang tidak obesitas (48,0%) dan responden yang memiliki aktivitas fisik cukup (97,0%), responden yang memiliki aktivitas fisik rendah (3,0%). Faktor yang berhubungan dengan kejadian DM tipe II adalah obesitas nilai p value = 0,001; OR = 4,529 yaitu seseorang yang memiliki obesitas beresiko 4 kali lipat mengalami DM tipe II dari yang tidak memiliki obesitas . Sedangkan faktor yang tidak berhubungan dengan kejadian DM tipe II adalah aktivitas fisik p value = 1,000; OR = 0,490 yaitu aktivitas fisik merupakan faktor protektif terhadap kejadian DM tipe II. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara obesitas dengan kejadian DM tipe II di Puskesmas Olak Kemang Kota Jambi 2018.
Evaluasi Proses Implementasi Posbindu PTM Di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Sungai Duren Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2017 Ramadhani Eka Putri; Hubaybah Hubaybah; Asparian Asparian
Jurnal Kesmas Jambi Vol. 2 No. 1 (2018): Vol. 2 - No. 1 - Maret 2018
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jkmj.v2i1.6536

Abstract

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi tahun 2017 terlihat bahwa Puskesmas Simpang Sungai Duren merupakan Puskesmas terbanyak yang berhasil membentuk Posbindu PTM di Kecamatan Jambi Luar Kota. Persentase terbentuknya Posbindu PTM 77,8% berarti tujuh Posbindu PTM terbentuk di tujuh desa dari sembilan desa wilayah kerja serta ada lima Posbindu PTM yang aktif mengimplementasikan Posbindu PTM selama minimal satu tahun terakhir. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui proses implementasi Posbindu PTM di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Sungai Duren Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus. Pengumpulan data melalui metode wawancara mendalam dan dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data memanfaatkan teknik triangulasi sumber, metode dan teori. Hasil evaluasi proses implementasi yaitu Posbindu PTM di Wilayah Puskesmas Simpang Sungai Duren telah melaksanakan pelayanan sistem lima meja. Pada masing-masing kategori implementasi terdapat beberapa kendala yaitu belum memiliki tempat khusus pelaksanaan Posbindu PTM, peran kader belum optimal, kurangnya jumlah kader, minimnya sumber dana, kurangnya koordinasi hasil kegiatan dengan pemangku kepentingan dan kader belum mampu memberikan edukasi KMS-FR serta pelaporan dengan sistem online. Ada perbedaan antara proses implementasi Posbindu PTM yang telah dilaksanakan dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada pedoman implementasi Posbindu PTM.
Hubungan Pola Makan, Riwayat Keluarga, Hipertensi, Merokok Dengan Diabetes Mellitus Tipe II Di Wilayah Kerja Puskesmas Pakuan Baru Kota Jambi Julianda Elbarini; Dwi Noerjoedianto; Willia Novita Eka Rini
Jurnal Kesmas Jambi Vol. 2 No. 1 (2018): Vol. 2 - No. 1 - Maret 2018
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jkmj.v2i1.6537

Abstract

Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit degeneratif yang prevalensinya meningkat dan merupakan penyebab kematian, kesakitan, kecacatan di seluruh dunia. Penderita diabetes akan terus bertambah sejalan dengan perubahan pola makan dan gaya hidup. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan DM tipe II. Penelitian ini adalah observasional dengan rancangan case control. Penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Pakuan Baru Kota Jambi pada April 2018 dengan populasi kasus penderita DM tipe II. Pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan jumlah sampel 84 responden dan perbandingan 1:1. Variabel penelitian ini yaitu pola makan, riwayat keluarga, hipertensi, merokok, umur dan jenis kelamin. Analisis data dengan uji Chi Square dengan a=0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 84 responden yang berumur ≥45 tahun (73,8%), perempuan (64,3%), pola makan buruk (73,8%), memiliki riwayat keluarga (38,1%), hipertensi (17,9%), merokok (22,6%). Faktor yang berhubungan dengan DM tipe II adalah pola makan (nilai p value= 0,006; nilai OR= 5,032); riwayat keluarga dengan DM (nilai p value= 0,043; nilai OR= 2,562); umur (nilai p value=0,000; nilai OR= 41,00). Faktor yang tidak berhubungan dengan DM tipe II adalah hipertensi (nilai p value= 0,154; nilai OR= 2,313); merokok (nilai p value=0,434; nilai OR= 0,663); jenis kelamin (nilai p value=0,820; nilai OR= 1,231). Ada hubungan antara pola makan, riwayat keluarga, umur dengan DM tipe II. Masyarakat perlu memperbaiki gaya hidup yaitu pola makan seimbang seperti mengkonsumsi serat sebanyak 5 porsi/hari, tidak konsumsi makanan berisiko dan tidak merokok.
Peran Pemerintah Terhadap Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Suku Anak Dalam (SAD) Di Provinsi Jambi Tahun 2018 Febi Rizka Eliza; M. Ridwan; Dwi Noerjoedianto
Jurnal Kesmas Jambi Vol. 2 No. 1 (2018): Vol. 2 - No. 1 - Maret 2018
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jkmj.v2i1.6538

Abstract

Pemerintah memiliki peranan penting dalam keberhasilan program pemberdayaan KAT SAD di bidang kesehatan dan sosial. Program pemberdayaan yang dilakukan memiliki keterikatan erat dengan pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran pemerintah terhadap program pemberdayaan KAT SAD di bidang kesehatan dan sosial serta pengaruhnya dalam pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus. Data dikumpulkan menggunakan metode triangulasi dan dianalisis dengan menggunakan metode Miles and Hubermen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran serta kebijakan pemerintah dalam pemberdayaan KAT SAD di bidang kesehatan dapat dilihat dengan diterapkannya program pelayanan kesehatan langsung yang diterima KAT SAD seperti Puskesmas keliling, pengobatan gratis dan akses layanan kesehatan ke RSUD Raden Mattaher. Sedangkan dalam bidang sosial, Pemerintah telah berupaya menyiapkan pemukiman dan berbagai bentuk bantuan sosial yang dapat dikembangkan. Namun hal ini belum terealisasikan dengan baik karena KAT SAD belum mampu memberdayakan dirinya maupun keluarganya secara mandiri. Keberlanjutan program pemberdayaan KAT SAD yang telah dilaksanakan belum menunjukkan hasil yang optimal. Hal ini dibuktikan dengan kegiatan yang dilaksanakan tidak berkelanjutan dan belum menunjukkan hasil sesuai dengan harapan dari Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Batang Hari, yakni kesetaraan kondisi sosial dan status kesehatan yang mumpuni.
Determinan Diabetes Melitus Tipe 2 Di Kelurahan Talang Bakung Kota Jambi Desi Desi; Willia Novita Eka Rini; Rd. Halim
Jurnal Kesmas Jambi Vol. 2 No. 1 (2018): Vol. 2 - No. 1 - Maret 2018
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jkmj.v2i1.6539

Abstract

Prevalensi diabetes melitus meningkat secara global, nasional, maupun regional, dan sebagian besar merupakan diabetes melitus tipe 2, dapat menyebabkan komplikasi, kerugian ekonomi, serta kematian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui determinan diabetes melitus tipe 2. Desain studi case-control pada 60 responden yang diambil secara random sampling. Analisis bivariat menggunakan chi square test (95%CI, α=0,05), untuk melihat hubungan usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, aktivitas fisik, dan kebiasaa makan dengan kejadian diabetes melitus tipe 2 di Kelurahan Talang Bakung Kota Jambi. Penelitian dilakukan selama September 2017-Juli 2018. Mayoritas responden (71,67%) berusia ≥45 tahun, (66,67%) perempuan, (61,67%) ibu rumah tangga, (38,33%) tamat SLTA/sederajat, (65,00%) tidak ada riwayat keluarga diabetes, (48,33%) melakukan aktivitas fisik sedang, dan (91,67%) memiliki kebiasaan makan tidak baik. Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian diabetes melitus tipe 2 adalah usia (OR=4,97; 95%CI1,39-17,82) dan riwayat keluarga (OR=4,00; 95%CI1,27-12,58). Faktor risiko yang tidak berhubungan dengan kejadian diabetes melitus tipe 2 adalah jenis kelamin (OR=1,00; 95%CI0,34-2,93), aktivitas fisik sedang (OR=0,93;95%CI0,16-5,42), aktivitas ringan (OR=1,08; 95%CI0,18-6,44), dan kebiasaan makan (OR=1,56; 95%CI 0,24-10,05). Usia dan riwayat keluarga merupakan faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian diabetes melitus tipe 2. Oleh karena itu perlu dilakukan deteksi dini, monitoring, peningkatan promosi kesehatan terkait faktor risiko, gejala, dan komplikasi diabetes melitus tipe 2.
Determinan Yang Berhubungan Dengan Premenstrual Syndrome (PMS) Pada Remaja Putri Di SMPN 7 Kota Jambi Septa Decelita Wahyuni; Asparian Asparian; M. Dody Izhar
Jurnal Kesmas Jambi Vol. 2 No. 1 (2018): Vol. 2 - No. 1 - Maret 2018
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jkmj.v2i1.6543

Abstract

Premenstrual syndrome (PMS) merupakan gejala yang banyak dirasakan oleh remaja selama satu minggu sebelum menstruasi. Apabila tidak diperhatikan akan berdampak menimbulkan masalah dan produktivitas. Tujuan penelitian untuk mengetahui determinan yang berhubungan dengan PMS. Jenis penelitian yaitu rancangan penelitian cros sectional. Penelitian dilakukan di SMPN 7 Kota Jambi. Waktu penelitian dari bulan November 2017- Juni 2018. Populasinya yaitu 628 remaja putri dengan 93 sampel yang diambil menggunakan teknik stratified random sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner sPAF untuk mengukur gejala PMS. Analisis data menggunaan chi square dan fisher exact test pada = 5%. Hasil: PMS tidak mengalami - ringan yaitu 71% dan gejala sedang hingga berat yaitu 29%. Remaja putri yang mengalami usia menarche prekok sebesar 4,3% , berstatus gizi gemuk sebesar 25,5%, serta memiliki gejala stres sebesar 90,3%. Hasil uji statistik yaitu tidak terdapat hubungan antara usia menarche dengan PMS dengan p-value yaitu 1,000 dengan POR 0,808. Tidak terdapat hubungan antara status gizi dan PMS dengan p-value yaitu 0,186 namun status gizi gemuk beresiko meningkatkan 2,185 PMS sedang-berat. Tidak terdapat hubungan antara stres dengan PMS pada remaja putri di SMPN 7 Kota Jambi p-value yaitu 0,276, namun stres beresiko meningkatkan 3,586 kali PMS sedang-berat. Kesimpulan: Terdapat kecenderungan gemuk dan stres dapat beresiko terhadap PMS sedang-berat. Diharapkan remaja putri mampu mengetahui siklus menstruasinya, menerapkan pola gizi seimbang dan aktif dalam memanfaatkan sarana UKS.
Hubungan Status Gizi Dan Aktivitas Fisik Terhadap Usia Menarche Pada Siswi Di SDN 47/IV Kota Jambi Tahun 2018 Valensia Br Napitupulu; Hubaybah Hubaybah; Rd. Halim
Jurnal Kesmas Jambi Vol. 2 No. 1 (2018): Vol. 2 - No. 1 - Maret 2018
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jkmj.v2i1.6544

Abstract

Menarche merupakan menstruasi yang pertama kali dialami remaja putri, dimana secara fisik ditandai dengan keluarnya darah dari vagina akibat peluruhan lapisan endometrium. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara status gizi dan aktivitas fisik terhadap usia menarche pada siswi di Sekolah Dasar Negeri 47/IV Kota Jambi Tahun 2018. Jenis penelitian analitik observasional dengan rancangan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling. Besar sampel sebanyak 65 siswi. Penelitian ini dilaksanakan pada di Sekolah Dasar Negeri 47/IV Kota Jambi pada bulan Maret 2018. Data penelitian aktivitas fisik diperoleh dengan modifikasi kuesioner Physical Activity Questionnaire for Older Children (PAQ-C) dan pengukuran langsung terhadap berat badan dan tinggi badan untuk status gizi. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 55,4 % siswi sudah mengalami menarche normal, 50,8% siswi dengan status gizi gemuk dan 58,5% siswi kurang aktif dalam melakukan aktivitas fisik. terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi terhadap usia menarche (p value =0,080,α=0,05) dan tidak ada hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik terhadap usia menarche (p value = 0,026 , α=0,05).
Determinan yang Berhubungan dengan Kejadian Malaria di Indonesia Tahun 2016 Ummi Kalsum; Diah Restu Pertiwi; Adelina Livia Veronica; Aprina Wulandari
Jurnal Kesmas Jambi Vol. 2 No. 1 (2018): Vol. 2 - No. 1 - Maret 2018
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jkmj.v2i1.6545

Abstract

Malaria merupakan penyakit infeksi penyebab kematian global. Annual Malaria Incidence (AMI) secara nasional 2,9 %. Annual Parasite Incidence (API) tahun 2007 hingga 2009 sangat tinggi, masing-masing sebesar 32‰,28‰,31‰, sedangkan rata-rata API Nasional (<5‰). Banyak faktor yang berkorelasi dengan kejadian Malaria, diantaranya sosial ekonomi dan kesehatan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi determinan yang berhubungan dengan kejadian malaria. Jenis penelitian adalah studi ekologi. Populasi dan unit analisis adalah semua Provinsi yang ada di Indonesia tahun 2016 sebanyak 34 Provinsi, menggunakan sumber data Profil Kesehatan Indonesia dan Laporan Badan Pusat Statistik tahun 2016. Analisis univariate dilakukan terhadap distribusi faktor risiko Malaria dan Analisis bivariate dengan korelasi spearman pada tingkat kepercayaan 95%, juga dilakukan analisis trend kejadian Malaria (API) selama sepuluh tahun di Indonesia. Hasil penelitian diketahui ada hubungan proporsi penduduk ber-pendidikan rendah (r=0,42), penduduk miskin (r=0,47), rumah tangga kumuh (r=0,57), proporsi desa ber-sanitasi total berbasis masyarakat (r=-0,41) dan proporsi akses sanitasi layak (r=-42) dengan kejadian Malaria. Tidak ada korelasi antara luas lahan kebun sawit, jumlah perusahaan tambang dan jumlah petani karet dengan kejadian Malaria. Diperlukan upaya-upaya peningkatan ekonomi kerakyatan agar sosial ekonomi masyarakat meningkat serta edukasi tentang sanitasi dan kesehatan lingkungan untuk menekan kejadian malaria.
Analisis Pembiayaan Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) terhadap Indikator Capaian sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Kesehatan di Dinas Kesehatan Kota Jambi Tahun 2016 Hubaybah Hubaybah; Dwi Noerjoedianto
Jurnal Kesmas Jambi Vol. 2 No. 1 (2018): Vol. 2 - No. 1 - Maret 2018
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jkmj.v2i1.6546

Abstract

Dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan, perlu adanya pembiayaan kesehatan, yang bertujuan untuk penyediaan pembiayaan kesehatan yang berkesinambungan dengan jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil dan termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perencanaan dan realisasi anggaran program KIA, menganalisis pembiayaan program KIA terhadap indikator capaian sesuai SPM di Dinas Kesehatan Kota Jambi tahun 2016. Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Kesehatan Kota Jambi dengan waktu penelitian dari bulan Mei – September 2017. Hasil penelitian ini menunjukkan seluruh aktifitas Standar Pelayanan Minimal (SPM) tahun 2016 mengalami presentasi peningkatan yang signifikan antara target dan realisasi masing-masing cakupan pelayanan kecuali hanya dua cakupan pelayanan yang belum memenuhi target. Hal ini menandakan bahwa target yang ingin dicapai oleh dinas kesehatan Kota Jambi dianggap melibihi target yang di rencanakan. Namun demikian data diatas juga menunjukkan terdapat beberapa cakupan pelayanan yang belum memenuhi target yang ingin dicapai, seperti pada cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani, dimana target yang ingin dicapai 80% sedangkan realisasinya hanya 55%. Kemudian cakupan peserta KB aktif dimana target yang ingin dicapai 70% sedangkan realisasinya hanya 62%.

Page 1 of 1 | Total Record : 9